LKPM LAPORAN
KEGIATAN PENANAMAN MODAL
Kab.Semarang, 10 Juni 2024
POKOK BAHASAN
●DEFINISI dan MANFAAT LKPM
●STATUS dan PERIODE LKPM
●SANKSI
●STRATEGI PELAPORAN TW II 2024
●KENDALA PELAPORAN
●KESALAHAN DALAM PELAPORAN
DEFINISI LKPM
Laporan Kegiatan Penanaman Modal yang selanjutnya
disingkat LKPM adalah laporan mengenai perkembangan realisasi Penanaman Modal dan permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha yang
wajib dibuat dan disampaikan secara berkala. (PerBKPM No. 5 tahun 2021 Pasal 1 angka 20)
1. UU 25/2007 tentang Penanaman Modal 2. PP 5/2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko 3. PerBPKM 5/2021 tentang
Pedoman dan Tata Cara Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
DASAR HUKUM
1. Sebagai salah satu alat pengendalian 2. Salah satu sumber informasi yang
dipertimbangkan dalam penetapan kebijakan
3. Penghitungan pertumbuhan realisasi investasi di suatu daerah (sebagai sumber informasi perkembangan realisasi investasi per sektor dan lokasi secara berkala, sumber informasi perkembangan penyerapan tenaga kerja, sumber informasi permasalahan yang dihadapi penanam modal)
1. Sarana menyampaikan laporan realisasi investasi
2. Sarana komunikasi antara Pemerintah (BKPM/DPMPTSP) dengan pelaku usaha.
Perusahaan dapat menyampaikan permasalahan kegiatan usaha yang dihadapi pada kolom “Permasalahan yang dihadapi Perusahaan”.
Jika dirasa perlu, DPMPTSP akan menindaklanjuti dan memfasilitasi permasalahan perusahaan yang disampaikan melalui LKPM
PELAKU USAHA PEMERINTAH
MANFAAT
PENYAMPAIAN LKPM
STATUS LKPM
1.DRAF
2.TERKIRIM
3.PERLU PERBAIKAN 4.SUDAH DIPERBAIKI 5.DISETUJUI
Kategori
belum memenuhi kewajiban pelaporan
Sudah memenuhi kewajiban
PERIODE PENYAMPAIAN LKPM NON UMK
Realisasi
1 Januari-31 Maret.
Dilaporkan 1-10 April
Triwulan I
Realisasi1 April-30 Juni Dilaporkan 1-10 Juli
Realisasi
1 Juli-30 September Dilaporkan
1-10 Oktober
Triwulan III
Realisasi
1 Oktober-31 Desember Dilaporkan
1-10 Januari
Triwulan IV
Catatan
Pelaporan yang melebihi tanggal 10 periode pelaporan tidak dapat diberikan persetujuan
Triwulan II
SANKSI ADMINISTRATIF
PERINGATAN TERTULIS (RINGAN)
PENGHENTIAN SEMENTARA (SEDANG)
Pencabutan Perizinan Berusaha dan/atau kegiatan usaha (BERAT)
Pelaku Usaha tidak menyampaikan LKPM selama 2 (dua) periode berturut-turut;
Pelaku Usaha
menyampaikan LKPM pertama kali tanpa ada nilai tambahan realisasi investasi selama 4
(empat) periode
berturut-turut dengan nilai realisasi nihil;
Dikenakan apabila Pelaku Usaha tidak memenuhi kewajiban atas sanksi
pelanggaran ringan
Dikenakan apabila Pelaku Usaha tidak memenuhi kewajiban atas sanksi pelanggaran sedang
SANKSI DAPAT DIKENAKAN SECARA BERJENJANG
Sanksi dinyatakan gugur bila memenuhi kewajiban dan memberikan tanggapan ke sistem OSS. Apabila
tidak maka akan diberikan sanksi administratif selanjutnya
KRITERIA OBYEK SANKSI ADMINISTRATIF
I. Status NIB aktif memiliki KBLI wajib lapor LKPM dengan status kegiatan usaha utama
II. Kegiatan usaha yang tidak menyampaikan LKPM 2 (dua) kali berturut-turut dengan status:
a. Status LKPM tidak lapor b. Status LKPM draf
c. Status LKPM perlu perbaikan
d. Status terkirim atau sudah diperbaiki di luar periode pelaporan
III. Kegiatan usaha tahap konstruksi/persiapan yang
menyampaikan LKPM 4 periode berturut-turut dengan
tidak ada tambahan realisasi atau nihil
STRATEGI
INPUT LKPM TRIWULAN II
Jika memiliki KBLI lebih dari 1 maka realisasi investasi diinput untuk masing-masing KBLI sesuai realisasi
investasinya
KBLI lebih dari 1
Realisasi Investasi yang dilaporkan pada LKPM sebelumnya namun statusnya belum disetujui maka
diakumulasikan dengan realisasi Tw II
1.Sebelum laporan dikirim, klik draf dulu
2.Kirim LKPM pada awal periode pelaporan serta hindari mengirim pada jam sibuk
LAPOR
AKUMULASI
NON UMK
USAHA KECIL
Pelaporan LKPM yang menginput nilai tambahan nihil selama 4 periode berturut- turut maka akan dikenakan sanksi.
Karena itu disarankan agar nilai tambahan tidak selalu nihil, namun bisa dibagi secara proposional dan tetap diberikan catatan di dalam LKPM
PerBKPM No. 5 Tahun 2021 Pasal 55
JUMLAH KBLI KURANG DARI 5
Misal : Realisasi Pembelian Mesin sebesar Rp. 100 juta
Maka pelaporannya dibagi-bagi ke 5 KBLI yang dimiliki dibuat persentase Laporan pada KBLI aaaa
pada tambahan realisasi diketik Rp. 10.000.000,00 pada penjelasan diketik
Terdapat tambahan realisasi investasi sebesar Rp. 100 juta untuk pembelian mesin baru menggantikan mesin yang lama. Dilaporkan di 5 KBLI.
KBLI aaaaa Rp. 10 juta KBLI bbbbb Rp. 15 juta KBLI ccccc Rp. 20 juta KBLI ddddd Rp. 25 juta KBLI eeeee Rp. 30 juta
Dalam hal ini tidak terjadi duplikasi pelaporan realisasi
JUMLAH KBLI KURANG DARI 5
Misal : Realisasi Pembelian Mesin sebesar Rp. 100 juta
Maka pelaporannya dibagi-bagi ke 5 KBLI yang dimiliki, boleh sama rata, boleh dibuat persentase Laporan pada KBLI bbbb dan seterusnya
pada tambahan realisasi diketik Rp. 15.000.000,00 pada penjelasan diketik
Terdapat tambahan realisasi investasi sebesar Rp. 100 juta untuk pembelian mesin baru menggantikan mesin yang lama. Dilaporkan di 5 KBLI.
KBLI aaaa Rp. 10 juta KBLI bbbb Rp. 15 juta KBLI cccc Rp. 20 juta KBLI dddd Rp. 25 juta KBLI eeee Rp. 30 juta
Dalam hal ini tidak terjadi duplikasi pelaporan realisasi
JUMLAH KBLI KURANG DARI 5
Misal memiliki beberapa transaksi pembiayaan
Maka pelaporannya dibagi di masing-masing KBLI KBLI aaaaa melaporkan biaya pembelian AC
KBLI bbbbb melaporkan biaya pembelian sparepart KBLI ccccc melaporkan biaya service mesin/peralatan KBLI ddddd melaporkan biaya renovasi gudang
KBLI eeeee melaporkan biaya pengecatan kantor dst
JUMLAH KBLI LEBIH DARI 30
Misal : Realisasi Pembelian Mesin sebesar Rp. 100 juta KBLI/NKU dikelompokkan menjadi 3
Maka pelaporannya dibagi-bagi ke 10 KBLI/NKU pada kelompok A yang dimiliki, boleh sama rata, boleh dibuat persentase
Laporan pada KBLI/NKU Kelompok A Triwulan II Tahun 2024
pada tambahan realisasi pada masing-masing KBLI/NKU diketik Rp. 5.000.000,00 Dan pada penjelasan diketik
Terdapat tambahan realisasi investasi sebesar Rp. 100 juta untuk pembelian mesin baru menggantikan mesin yang lama. Dilaporkan di 10 KBLI/NKU.
KBLI 1111 Rp. 5 juta KBLI 6666 Rp. 10 juta KBLI 2222 Rp. 6 juta KBLI 7777 Rp. 11 juta KBLI 3333 Rp. 7 juta KBLI 8888 Rp. 12 juta KBLI 4444 Rp. 8 juta KBLI 9999 Rp. 13 juta KBLI 5555 Rp. 9 juta KBLI 1010 Rp. 19 juta Dalam hal ini tidak terjadi duplikasi pelaporan realisasi
JUMLAH KBLI LEBIH DARI 30
Sedangkan pada kelompok B dan C pada triwulan II/2024 dapat diketik nihil dengan penjelasan memang belum ada tambahan realisasi investasi pada periode ini.
Selanjutnya pada Triwulan III/2024 yang dilaporkan dengan tambahan realisasi adalah KBLI
kelompok B, sehingga kelompok A dan C nihil. Dengan penjelasan memang belum ada tambahan realisasi investasi pada periode ini.
Pada Triwulan IV/2024 yang dilaporkan dengan tambahan realisasi adalah KBLI kelompok C, sehingga kelompok A dan B nihil. Dengan penjelasan memang belum ada tambahan realisasi investasi pada periode ini.
Pada Triwulan I/2025 yang dilaporkan dengan tambahan realisasi kembali pada KBLI kelompok A
Begitu seterusnya sehingga yang terjadi hanya 2x nihil berturut
Jika memiliki beberapa transaksi pembiayaan
Maka pelaporannya dibagi
di masing-masing KBLI
STRATEGI
INPUT LKPM TRIWULAN II
Kawal progres status LKPM sampai mendapatkan
persetujuan
KAWAL Apabila status masih perlu perbaikan, segera lakukan
perbaikan sebelum tanggal 10 Juli 2024
PERBAIKAN
APABILA DATA BELUM TERSEDIA
Karena laporan Tw I belum disetujui, maka harus diupayakan laporan Tw II dapat disetujui. Apabila Tw II tidak disetujui maka akan memperoleh sanksi.
Jika data Tw II belum tersedia, maka laporkan dulu realisasi Tw I atau realisasi 1 tahun terakhir yang belum dilaporkan/belum disetujui .
JANGAN SAMPAI TIDAK LAPOR dan TIDAK
DILAPORKAN REALISASINYA
TAHAP
KONSTRUKSI
Tahap perusahaan pada masa konstruksi atau membangun.
Pada tahap ini, perusahaan belum berproduksi komersial.
Perusahaan masih dalam proses membangun,
mempersiapkan segala kebutuhan
fisik perusahaan
TANAH Biaya pengeluaran untuk pengadaan & pematangan tanah (land clear, cut and fill dll) di lokasi proyek
MESIN Biaya pembelian/ penggantian mesin peralatan baru yg tdk
berdampak pd peningkatan kapasaitas produksi baik impor/local termasuk peralatan pencegahan pencemaran lingkungan serta biaya pengiriman & instalasi
BANGUNAN Biaya pengeluaran bangunan gedung termasuk renovasi/
penambahan bangunan gedung baru yg tdk berdampak pd peningkatan kapasaitas produksi, serta biaya konsultan desain, pembangunan jalan permanen di lokasi proyek, fasum & fasus
LAIN-LAIN
Biaya pengeluaran utk sewa tanah, bangunan, mesin peralatan, maupun penambahan kendaraan operasional penunjang usaha
& peralatan kantor, pengadaan SDM & kegiatan lain sblm dilakukannya operasional dan/atau komersial
TAHAP KONSTRUKSI
Tenaga kerja yang diinput adalah tenaga kerja perusahaan di luar jabatan komisaris dan direksi yang meliputi pencatatan data TKI, TKA, serta tenaga kerja lokal setempat
Pelaku usaha dapat mencatat permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan usahanya
Hanya diisi pada saat kegiatan usaha siap operasional dan/atau komersial dengan perhitungan nilai realisasi satu turnover* pengeluaran untuk bahan baku/penolong, gaji/upah karyawan, biaya operasional (listrik, air, telepon), suku
cadang, dan biaya overhead perusahaan
*) satu turnover adalah satu periode perputaran/siklus biaya produksi/operasional mulai pembelian bahan baku sampai dengan penjualan hasil produksi (hasil penjualan produksi digunakan untuk pembelian bahan baku kembali)
MODAL KERJA
TENAGA KERJA
PERMASALAHAN
1. Kunjungi https://oss.go.id/ klik MASUK
2. Masukkan username dan password, lalu klik MASUK
3. Masuk ke menu PELAPORAN, pilih LAPORAN LKPM dan klik PELAPORAN
4. Setelah masuk menu PELAPORAN, klik BUAT LAPORAN
5. Pilih Kegiatan Usaha Tahap Konstruksi yang akan dilaporkan pada periode berjalan
6. Menolak Perpindahan Laporan Tahap Konstruksi/Persiapan ke Laporan Tahap Operasinal dan/atau Komersial
7. Periksa Data Proyek
8. Lengkapi Data Realisasi Penanaman Modal;
9. Lengkapi Data Realisasi Tenaga Kerja
Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) NON UMK Tahap Konstruksi
10.Lengkapi Perubahan Data Nilai Total Akumulasi (bila diperlukan)
11.Lengkapi Data Permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha
12.Notifikasi Laporan Outward Investment (OI) khusus untuk Pelaku Usaha PMDN 13.Lengkapi Data Petugas Penganggung
Jawab LKPM dari Pelaku Usaha dan menyetujui Pernyataan Pelaporan LKPM 14.LKPM Tahap Konstruksi /Persiapan terkirim 15.Verifikasi K/L/D untuk Pelaporan Tahap
Konstruksi /Persiapan
16.Menanggapi Catatan Perbaikan LKPM Tahap Konstruksi /Persiapan dari Verifikator 17.Laporan LKPM Non UMK tahap
Konstruksi /Persiapan telah disetujui
TAHAP
PRODUKSI
Tahap perusahaan sudah berproduksi komersial,
perusahaan siap menjual
produk yang dihasilkan.
TAHAP PRODUK SI MODAL TETAP
Tambahan capex/asset lainnya
MESIN
TANAH
Capital expenditure atau yang biasa
disingkat capex adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli,
memperbaiki, atau merawat aset jangka panjang demi keberlangsungan bisnisnya.
Dalam kata lain, capex dimaksudkan untuk memperkuat perusahaan dalam
meningkatkan profit yang dicita-citakan.
Adapun jenis aset yang dimiliki merupakan aset tetap dan tidak
dimaksudkan untuk dijual kembali di kemudian hari. Aset tersebut
digunakan dalam jangka panjang (lebih dari satu periode akuntansi) dan
dipakai selama perusahaan
beroperasi.
PERMASALAHAN
TENAGA KERJA
Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) NON UMK
Tahap Produksi
1. Kunjungi https://oss.go.id/ klik MASUK 2. Masukkan username dan password, lalu
klik MASUK
3. Masuk ke menu PELAPORAN, pilih LAPORAN LKPM dan klik PELAPORAN 4. Setelah masuk menu PELAPORAN, klik
BUAT LAPORAN
5. Pilih kegiatan usaha Tahap Produksi yang akan dilaporkan pada periode berjalan 6. Periksa Data Proyek
7. Lengkapi Data Realisasi Penanaman Modal;
8. Lengkapi Data Realisasi Tenaga Kerja 9. Lengkapi Data Permasalahan yang
dihadapi Pelaku Usaha
10.Lengkapi Data Produksi /Jasa Pemasaran per Tahun (Untuk Pelaporan Triwulan IV)
11. Lengkapi Data Kewajiban Perusahaan (Untuk
Pelaporan Triwulan IV) a. Divestasi
b. BPJS Ketenagakerjaan c. Kemitraan dengan UKM d. Pelatihan Tenaga Kerja e. Tanggung jawab sosial
f. Kewajiban Pengelolaan Lingkungan g. Kewajiban lainnya
12. Lengkapi Data Petugas Penganggung Jawab LKPM dari Pelaku Usaha dan menyetujui Pernyataan Pelaporan LKPM
13. LKPM Tahap Produksi terkirim
14. Verifikasi K/L/D untuk Pelaporan Tahap Produksi
15. Menanggapi Catatan Perbaikan LKPM Tahap Produksi dari Verifikator
16. Laporan LKPM Non UMK tahap Produksi telah disetujui
KENDALA
PELAPORAN
Tambahan realisasi modal tetap pada LKPM tahap produksi tidak disertai penjelasan/ diberikan penjelasan yang salah
Data tambahan tenaga kerja diisi dengan tenaga eksisting
Duplikasi pengisian LKPM, seperti mengisi nilai
tambahan realisasi
penanaman modal sama persis untuk setiap KBLI (apabila memiliki lebih dari satu KBLI)
Kesalahan Pengisian LKPM 1
2 3
Pelaku usaha menyampaikan LKPM tahap konstruksi untuk kegiatan usaha yang sudah komersial
Pelaku usaha mengisi nilai realisasi penanaman modal sama dengan nilai rencana investasi pada izin di oss
Pengeluaran selama tahap konstruksi di luar tanah, bangunan/gedung, dan mesin/
peralatan diinput sebagai tambahan realisasi modal kerja
4
5
6
PENGINPUTAN DATA TENAGA KERJA
BAGI PELAKU USAHA YANG MEMILIKI LEBIH DARI 1 KBLI/NKU PADA LOKASI YANG SAMA
• Pada kolom realisasi tenaga sebelum pelaporan (kolom kedua) agar diinput seluruhnya di masing-masing KBLI sehingga kolom total tenaga kerja (kolom kelima) ada angkanya
• Penambahan dan pengurangan tenaga kerja (kolom ketiga dan
keempat) cukup diinput di salah satu KBLI/NKU
Pelaku usaha tidak menyampaikan LKPM untuk seluruh KBLI utama yang dimiliki
Pelaku usaha belum
mengakumulasikan realisasi investasi atas LKPM yang dilaporkan namun belum disetujui
7 1
0
Kesalahan Pengisian LKPM
Tidak menginput realisasi Capex pada kolom tambahan modal tetap
Pelaku usaha menginput nilai tambahan menyesuaikan
pembukuan perusahaan karena nilai total di LKPM tidak sesuai
8 1
Pelaku usaha
1
mengisi
realisasi modal kerja pada kolom modal tetap
Pelaku usaha melaporkan realisasi lebih dari 1 tahun atau akumulasi seluruh realisasi investasi sejak berdirinya perusahaan
9 1
2
Kesalahan Pengisian LKPM 13 Penulisan identitas penanggungjawab LKPM
Nama : Admin LKPM Perusahaan Telepon : No. WA admin
Email : Email perusahaan/admin
PANDUA N
LKPM https://linktr.ee/LKPMDPMPTSPJATENG
HOT LINE
0811 291 5172
CONTACT LAYANAN LKPM
“GRATIS”
Sosialisasi LKPM secara virtual setiap minggu
s.id/FASILITASILKPM2024
LKPM
CONTACT LAYANAN
08112915171 08112915173
08112915172
08112915174
PERIZINAN/OSS PENGADUAN
PUSAT DATA &
INFORMASI
Mohon Ibu/Bapak berkenan mengisi form evaluasi atas kegiatan ini
1. Survei Layanan LKPM
https://s.id/SURVEILKPM
Mohon Ibu/Bapak berkenan mengisi form evaluasi atas kegiatan ini
1. Survey Kepuasan Masyarakat https://s.id/NKM2024
Jenis Layanan :
Monitoring dan Evaluasi
2. Survei Layanan LKPM
https://s.id/SURVEILKPM