• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kegiatan Praktikum IPA SD Ekosistem

N/A
N/A
Bang JC

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Kegiatan Praktikum IPA SD Ekosistem"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD EKOSISTEM

Disusun oleh : Nama : Nurhikma

Nim : 858521313

UPBJJ LUAR NEGERI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020 LEMBAR DATA

(2)

DATA MAHASISWA

Nama : Nurhikma

NIM/ID Lainnya : 858521313

Program Studi : PGSD

Nama Sekolah : CLC SD Hidayatullah Segaria

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ______________________________________

Nip/Id Lainnya : ________________________

Instansi Asal :

Nomor Hp : ____________________________________

Alamat Email : ______________________________________

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

FOTO

(3)

Nama Mahasiswa : Nurhikma

NIM : 858521313

Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Semporna, ……. 2023 Yang membuat

pernyataan

Nurhikma

A. JUDUL PRAKTIKUM Ekosistem Darat

(4)

B. TUJUAN PERCOBAAN

Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami da n buatan

C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat tulis

2. Loup/kaca pembesar 3. Barometer

4. Lingkungan sekitar D. LANDASAN TEORI

Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses intera ksi dari orgenismedengan lingkungannya meliputi aliran,energi, rantai/jaring makan an, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.Suatu ekosistem terdapa t komponen biotik, yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen(hewan), dan d ekomposer (pengurai), serta suatu komponen abiotik yang terdiri dari bahananorgan ik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunya ikeenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.Ditinjau dari cara t erbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami misalnyahutan, pad ang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat An da mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.

2. Setelah temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya m eliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.

3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui k eadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakannya.

4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.5 5. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya. Cat

atlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.

6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengka pi dengan nama latinnya.

7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem terseb ut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang)

8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/deka t permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.

9. Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar tempattinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.

11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas. K emudiansemua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja di belakang modul.

12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.1

Komponen abiotik ekosistem darat alami

NO Komponen abiotik Kondisi/Keadaan alam

(5)

1. Suhu 20° C

2. Cahaya Cukup

3. Angin Semilir

4. Tanah Subur

5. Air Sangat Cukup

Tabel 2.2

Komponen Biotik ekosistem alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1. Rumput teki Ular Rayap

2. Pohon Pinus Burung Elang Cacing

3. Rumput Ilalang Belalang Bakteri

4. Pegagan Katak Jamur

5. Pohon Beringin Ulat

Tabel 2.3

Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan

1. Angin Semilir

2. Tanah Kering

3. Air Mengalir sedikit

4. Cahaya Sangat Cukup

5. Suhu 27° C

Tabel 2.4

Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1. Padi Ayam Kampung

2. Rumput Pegagan Burung Bakteri

3. Gulma Ulat Jamur

4. Rumput Kaki Katak

5. Pohon Pisang Tikus

G. PERTANYAAN

Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen bio tik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!

Jawab:

Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan

dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

H. PEMBAHASAN

Hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi pada alamseperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali t idak ada campurtangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tida k dikendalikan oleh manusia. Hubungan timbal balik anatar komponen biotic dan k

(6)

omponen abiotik yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotic dan jumlah populasi komponen biotiknya.

I. KESIMPULAN

Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, ta nah danudaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak di kendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkapdibandingkan ekosistem darat buatan.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.

Sumardi,yosaphat,dkk(2009).KonsepDasar IPA Di SD. Modul 5.Jakarta: Universitas Terbuka.

Ichan,M.dkk.(2001). IlmukesehatandanGizi.Jakarta :Universitas Terbuka.

Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

a. Menemukan ekosistem darat yang belum ada campur tangan manusia.

b. Keterbatasan alat praktikum seperti kaca pembesar dan barometer.

c. Mendapatkan foto dokumentasi pada hewan yang aktif bergerak.

Saran dan Masukan

a. Untuk menentukan suhu, apabila tidak ada barometer, maka dapat diperkirakan sa ja.

L. FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Gambar Ekosistem Darat Alami

(7)

Gambar Ekosistem Darat Buatan

(8)

Template LKP (Laporan Kegiatan Praktikum)

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN)

( NURHIKMA) ( 858521313 )

UPBJJ LUAR NEGERI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020

(9)

LEMBAR DATA DATA MAHASISWA

Nama : Nurhikma

NIM/ID Lainnya : 858521313

Program Studi : PGSD

Nama Sekolah : CLC SD Hidayatullah Segaria

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ______________________________________

Nip/Id Lainnya : ________________________

Instansi Asal :

Nomor Hp : ____________________________________

Alamat Email : ______________________________________

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

FOTO

(10)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Nurhikma

NIM : 858521313

Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Semporna, ……. 2023 Yang membuat

pernyataan

Nurhikma

A. PENGARUH DETERGEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

(11)

B. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkembangan kacang hijau C. ALAT DAN BAHAN

1. Timbangan

2. Gelas plastik 7 buah

3. Gelas pengisi detergen 1000 mL 1 buah 4. Kertas untuk tabel

5. Air ledeng

6. Detergen 20 gram 7. Sendok pengaduk 8. Biji kacang hijau D. LANDASAN TEORI

Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya

membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.

Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:

Faktor internal:

a. Gen b. Hormon Faktor eksternal:

a. Air b. Cahaya c. Suhu d. Nutrisi e. Ph

f. Ketinggian tempat g. O2

h. CO2

i. Kelembapan j. Angin.

Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.

Dibandingkan dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik. Serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium asam sulfonat.

(12)

Kacang hijau (Vigna Radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropikal. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Rendam biji kacang hijau ke dalam baskom selama 5 menit.

2. Sediakan larutan detergen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta air kontrol yang berupa air ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di label sebagai berikut.

Label 1 : 100%

Label 2 : 50%

Label 3 : 25%

Label 4 : 12,5%

Label 5 : 6,25%

Label 6 : 3,1%

Label kontrol : air ledeng 3. Cara menyediakan larutan

 Larutkan, 20 gram detergen serbuk ke dalam air ledeng hingga 1000 mL.

Kemudian beri Label 100%

 Ambil 500 mL larutan detergen 100% lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Kemudian beri label 50%

 Ambil 500 mL larutan detergen 50% lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Kemudian beri label 25%

 Ambil 500 mL larutan detergen 25% lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.

Kemudian beri label 12,5%

 Ambil 500 mL larutan detergen 12,5% lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Kemudian beri label 6,25%

 Ambil 500 mL larutan detergen 6,25% lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Kemudian beri label 3,1%

4. Sediakan 7 gelas kimia atau gelas plastik beri label kontrol, 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%. Masing-masing gelas diberi lingkaran kertas saring/tisu.

5. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas plastik. Buanglah kacang yang mengapung di dalam baskom, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih).

6. Aturlah dan masukkan kacang hijau yang dalam kelas plastik yang sudah diberikan media alas tisu yang sudah berlabel. Atur yang baik agar hilum mengarah ke bawah.

7. Isilah gelas plastik yang sudah terisi kacang hijau tadi dengan larutan yang berlabel sama label 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%

8. Tutup semua gelas tadi dengan kertas timah atau kardus rapat jika tidak ada.

Sehingga tidak ada cahaya yang masuk

9. Lakukan pengamatan selama 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya di anggap memiliki akar = 0 mm, jika pengamatan pada dua hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati.

Catatlah hasil pengamatanmu pada lembar kerja.

(13)

10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam dengan warna berbeda.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel data hasil pengamatan pencemaran detergen terhadap perkecambahan NO Konsentrasi larutan detergen

Hari ke 1 (24 Jam) 100% 50

% 25

% 12,5

% 6,25

% 3,1 % Kontrol

1 0 0 2 3 3 4 5

2 0 0 2 3 3 4 6

3 0 0 2 3 4 4 5

4 0 0 2 2 4 3 6

5 0 0 1 3 3 4 6

6 0 0 1 3 3 3 7

7 0 0 1 3 2 3 5

8 0 0 1 3 2 3 4

9 0 0 1 2 1 4 4

10 0 0 1 2 4 4 3

Jumlah 0 0 14 27 29 36 51

Rata-rat

a 0 0 1 3 3 4 6

NO Konsentrasi larutan detergen Hari ke 1 (24 Jam) 100% 50

% 25

% 12,5

% 6,25

% 3,1 % Kontrol

1 0 0 3 5 4 6 8

(14)

2 0 0 4 6 4 6 9

3 0 0 4 5 5 5 8

4 0 0 2 3 4 5 7

5 0 0 2 5 4 7 6

6 0 0 3 4 4 5 7

7 0 0 3 3 3 5 7

8 0 0 2 4 3 5 7

9 0 0 2 3 3 6 6

10 0 0 3 3 5 6 6

Jumlah 0 0 28 42 39 56 71

Rata-rat

a 0 0 3 3 3 5 7

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN 1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?

2) Apa kesimpulan Anda jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?

3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas harus ditutup?

H. PEMBAHASAN

Detergen sebagai bahan untuk membersihkan pakaian (mencuci) berpengaru h terhadap makhluk hidup yang ada lingkungan sehitar. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh detergen sangat tergantung pada tingkat konsentasinya.

Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada ha ri pertama larutan detergen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar keca mbah 0 mm tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 0 mm tidak mengalami perkecambahan, untuk larutan 25% 1 mm, pada larutan 1 2,5% dan 6,25% rata-rata panjang akar sama 3 mm. Larutan Dan larutan 3,1% pa njangnya 4 mm. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar 6 mm.

Di hari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan p anjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pa

(15)

da hari pertama 0 mm, tidak ada perkembangan perkecambahan, Larutan 50% 0 mm, tidak ada perkembangan perkecambahan, pada larutan 25% yang semula pan jang akar 1 mm menjadi 3 mm. Larutan 12,5% yang semula 3 tetap 3 mm. Begitu juga dengan larutan 6,25% panjang akar semula 3 mm menjadi 4 mm. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 4 mm menjadi 5 mm. Serta untuk larutan kontrol semula panjang 6 mm menjadi 7mm.

I. KESIMPULAN

Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi perkecambahan terhambat.

J. DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Detergen

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Saat proses lalat masuk ke dalam botol kemudian botol tersebut akan di tutup lala t-lalat tersebut berterbangan sehingga lalat tidak jadi masuk ke dalam toples. Hal t ersebut membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan lalat buah tersebut masuk dalam botol.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan y aitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Referensi

Dokumen terkait

praktikum terhadap hasil belajar IPA biologi siswa diperoleh r sebesar 0,685 dengan kategori korelasi kuat, hubungan sub variabel pelaksanaan praktikum

Luaran pengabdian ini ialah keterampilan melakukan praktikum IPA kontekstual oleh guru, dan panduan praktikum IPA untuk siswa SD materi air, fotosintesis, makanan,

Table 6.1. Kepekaan Indera Pendengar Manusia.. Kegiatan Praktikum Struktur dan Fungsi Telinga Hasil pengamatan : 3. Bagian – bagian yang Menyusun Telinga beserta Fungsinya..

Tujuan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pengembangan perangkat praktikum IPA untuk guru- guru SD di Kecamatan Pinggir dalam rangka implementasi

Laporan ini menyajikan hasil praktikum metalurgi yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Mesin Universitas Darul'Ulum

LAPORAN PRAKTIKUM KORALOGI LABORATORIUM IDENTIFIKASI BENTUK PERTUMBUHAN, KORALIT DAN PENYAKIT KARANG SERTA SIMULASI PENGAMATAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG Dilaksanakan dan disusun untuk

Banyak jenis komponen yang ada didalam ekosistem, namun ekosistem yang mempunyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah ekosistem darat alamiH. Ditinjau dari data yang

Laporan praktikum sebagai hasil dari kegiatan praktikum lapangan di Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, sebagai bagian dari Mata Kuliah Perancangan