LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP)
(MAWADDAH WAROHMAH) (857217084)
UPBJJ SERANG POKJAR KOTA TANGERANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama : Mawaddah Warohmah
NIM/ID Lainnya : 857217084
Program Studi : S1 PGSD BI (Masukan Sarjana)
Nama Sekolah : SDN TANGERANG 2
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)
FOTO
Nama(Gelar) : Liska Berlian
NIP/Id Lainnya : 201409012030
Instansi Asal : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Nomor Hp : 082120337850
Alamat Email : [email protected]
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM SECARA TATAP MUKA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mawaddah Warohmah
Mahasiswa/Tutor/Instruktur* : Mahasiswa
Program Studi/Bidang Ilmu : PGSD- Masukan Sarjana / BI Nama Sekolah/Instansi : SDN Tangerang 2
Judul-judul praktikum : - Gerak
- Jenis dan Bentuk Gelombang - Sifat Cahaya.
*pilih salah satu
dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan dengan semestinya.
Mengetahui,
PJB BLBA UPBJJ-UT Serang
Yang Membuat Pernyataan,
Dr. Maman Rumanta, M.Si NIP. 196305091989031002
Mawaddah Warohmah, S.Pd NIM 857217084
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa NIM
Program Studi
: MAWADDAH WAROHMAH : 857217084
: S1 PGSD-BI (Masukan Sarjana)
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Tangerang, 12 April 2022 Yang membuat pernyataan
Mawaddah Warohmah
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN
LEMBAR DATA*
LEMBAR KESEDIAAN*
JUDUL PERCOBAAN
TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2) ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2) LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10) PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2) HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15) PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
KESIMPULAN (SKOR ≤ 15) DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2) FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)
*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP)
A. JUDUL PERCOBAAN :
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
B. TUJUAN PERCOBAAN Praktikum 1 - 5 :
1. Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
2. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai imago (dewasa)
3. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah 4. Mengamati struktur bunga
5. Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetative alami
6. Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara menyambung, okulasi, dan mencangkok.
C. ALAT DAN BAHAN Praktikum 1 - 5:
1) Biji kacang merah 6 buah 2) Botol jam (selai) 2 buah 3) Kertas saring secukupnya 4) Kertas label secukupnya 5) Gunting 1 buah
6) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah 7) Botol jam (selai) 3 buah
8) Pisang ambon secukupnya 9) Tape ketela pohon secukupnya 10) Sendok makan 1 buah
11) Kertas saring secukupnya
12) Lalat buah (Drosophila sp) ±20 ekor 13) Struktur bunga
14) Loup (kaca pembesar) 1 buah 15) Pinset 1 buah
16) Pisau /silet 1 buah
17) Bunga kembang sepatu 1 buah (bisa diganti dengan bunga lain yang ada di daerah anda)
18) Alat-alat tulis dan lembar pengamatan 19) Tumbuhan yang ada di sekitar anda
20) Cangkul kecil (kored – Sunda) atau sekop 21) Gunting stek
22) Pisau tajam
23) Tanah gembur dan humus 24) Plastic/Sabut kelapa
25) Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok 26) Vaselin
D. LANDASAN TEORI
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur- angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen.
Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instar I-larva instar II- larva instar III-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
3. Perkembangabiakan Tumbuhan
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah.
Buah adalah struktur yang membawa biji.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
4. Perkembangabiakan Vegetatif Alami
Perbanyakan tanaman merupakan proses peningkatan jumlah tanaman dari spesies atau kultivar tertentu. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara seksual dan aseksual. Metode perbanyakan tanaman aseksual menghasilkan tanaman baru dari bagian vegetatif tanaman asal seperti daun, batang dan akar.
Metode ini pada umumnya disebut perbanyakan vegetatif. Beberapa tanaman dapat bereproduksi dengan cara vegetatif ini secara alami, tetapi perbanyakan vegetatif dapat juga diinduksi secara buatan.
Keuntungan utama dari metode perbanyakan vegetatif adalah tanama baru mengandung materi genetik hanya dari satu tanaman indukmya, sehingga tanaman baru merupakan klon dari tanaman induk. Metode vegetatif ini penting terutama untuk tujuan komersial untuk memperbanyak tanaman dengan kualitas tinggi dan menjamin konsistensi varietas tanaman untuk dihasilkan. Selain itu, dapat juga membantu mempertahankan kualitas yang konsisten dalam produk- produk tanaman atau tanaman pangan. Misalnya dalam perkebunan teh, perbanyakan tanaman baru menggunakan stek untuk menjamin konsistensi rasa dan kualitas tehnya.
Keuntungan lain perbanyakan vegetatif adalah tanaman juga tidak melewati tahap bibit imatur sehingga mencapai tahap matang dengan cepat. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya untuk produksi tanaman komersial.
Misalnya, dibutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun untuk menumbuhkan tanaman teh dari stek untuk siap untuk pemanenan dan pemrosesan menjadi teh, sedangkan pertumbuhan tanaman dari biji memakan waktu jauh lebih lama.
Kesamaan genetik dari proses perbanyakan secara vegetative memudahkan proses budidaya, namun demikian jika klon tanaman tertentu rentan terhadap penyakit tertentu akan ada potensi kerusakan dan musnahnya tanaman secara keseluruhan. Oleh karena itu pemeliharaan variasi genetic harus dilakukan dengan campur tangan manusia, Salah satu cara untuk melindungi mengatasi masalah ini adalah mendirikan bank genetic benih atau tanaman (koleksi plasma nutfah) yang merupakan praktik umum di berbagai sektor tanaman pangan.
Perbanyakan Vegetatif Alami
Perbanyakan vegetatif alami terjadi jika tunas aksilar tumbuh menjadi pucuk lateral dan mampu mengembangkan akarnya sendiri (akar adventif).
Struktur-struktur tanaman yang memungkinkan digunakan untuk perbanyakan vegetatif alami meliputi umbi lapis, rhizoma/akar rimpang, geragih/stolon, umbi
batang, daun dan tunas/anakan (Gambar 1).
Umbi lapis merupakan lapisan daun berdaging dan berfungsi sebagai cadangan makanan. Umbi lapis seperti bawang merah membentuk tunas lateral
dari basal umbi lapis induk yang menghasilkan umbi lapis baru yang lebih kecil atau selanjutnya menjadi tunas lateral.
Rhizoma adalah batang seperti akar yang tumbuh horizontal di dalam tanah. Rhizoma mempunyai nodus dan internodus pendek. Akar dan pucuk baru terbentuk pada nodus yang tumbuh ke atas membentuk tanaman baru. Tunas lateral tumbuh keluar membentuk rhizoma baru. Rhizoma digunakan untuk perbanyakan tanaman jahe, kunyit, lengkuas dan asparagus.
Stolon atau runner adalah batang horizontal yang tumbuh di atas tanah, misalnya strawberi. Tanaman kecil terbentuk sepanjang stolon dan akar jika tanaman menyentuh tanah. Ketika hubungan dengan tanaman induk lepas maka tanaman baru menjadi independen. Tumbuhan yang berkembang biak dengan stolon adalah strawberi, pegagan dan rumput teki.
Umbi batang merupakan bagian batang yang menggembung yang tumbuh di dalam tanah. Umbi ini menyimpan cadangan makanan sehingga tanaman dapat dorman sepanjang musim dingin. Tunas aksilar (mata tunas), terbentuk di atas permukaan pada umbi dan menghasilkan pucuk-pucuk yang tumbuh menjadi tanaman baru pada musim berikutnya.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang dan ubi jalar. Perbanyakan vegetatif dengan tunas artinya tunas dari tumbuhan induk tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tunas tumbuh dari pangkal tumbuhan induk dan menjadi tumbuhan baru. Jarak tunas baru berdekatan dengan tumbuhan induk sehingga membentuk rumpun. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adalah pohon pisang, bambu dan tebu. Beberapa tumbuhan juga berkembang biak dengan tunas adventif. Tunas adventif tumbuh pada bagian tepi daun atau akar tumbuhan. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif pada akar adalah sukun dan kesemek, sedangkan yang dari daun adalah cocor bebek.
5. Perkembangabiakan Vegetatif Buatan Perbanyakan Vegetatif Buatan
Ahli hortikultura dan petani menggunakan cara artifisial/buatan untuk menghasilkan tanaman yang identik dengan tanaman induknya. Metode ini
melibatkan pengambilan potongan dari bagian tanaman induk yang akan beregenerasi menjadi tanaman baru. Beberapa metode yang digunakan adalah:
stek, grafting/sambung, budding, layering/rundukan dan kultur jaringan.
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan bagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Tergantung pada bagian tanaman yang digunakan maka, bibit ini dinamakan stek akar, stek daun atau stek batang.
Dalam penyetekan seringkali menggunakan potongan batang yang diberi perlakuan zat pengatur tumbuh untuk memacu pembentukan akar baru sebelum penanaman. Perbanyakan dengan menggunakan stek tanaman ini umum dilakukan pada tanaman dikotil tetapi ada beberapa tanaman monokotil yang juga dapat diakarkan dengan metode ini seperti tanaman bambu dan tebu.
Dibandingkan dengan metode lain, perbanyakan dengan stek batang mempunyai aplikasi yang sangat luas. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan stek akar adalah tanaman mawar, apel. Sedangkan contoh tanaman yang diperbanyak dengan stek daun adalah violces, begonia dan lili.
Tanaman coklat, kopi dan tebu merupakan contoh tanaman yang diperbanyak dengan stek batang. Metode grafting/budding melibatkan penggabungan potongan batang (dalam grafting) atau tunas tunggal (dalam budding) ke dalam batang tanaman yang mempunyai akar. Potongan batang atau tunas disebut entris atau batang atas (scion) dan tanaman dengan akar disebut batang bawah (rootstock).
Batangatas dan batang bawah yang digunakan masih dalam kekerabatan yang dekat. Batang bawah biasanya mempunyai keunggulan seperti kokoh, perakaran baik, tahan terhadap kondisi tanah yang tidak menguntungkan, tahan terhadap hama dan penyakit. Sedangkan batang atas pada umumnya mempunyai keunggulan seperti menghasilkan bunga yang menarik atau buah yang yang banyak, manis dan ukurannya besar. Grafting secara umum digunakan untuk menghasilkan tanaman buah lebih dari 1 varietas dari spesies yang sama yang tumbuh pada batang yang sama. Grafting dan budding merupakan teknik standar yang digunakan untuk memperbanyak kultivar tanaman, sehingga memungkinkan pemulia tanaman untuk memperbanyak tanaman dari materi genetik sama (klon).
Perundukan/layering adalah suatu cara perbanyakan vegetatif tanaman dengan membiarkan suatu bagian tanaman menumbuhkan akar sewaktu bagian tersebut masih tersambung dengan tanaman induk. Suatu bagian batang /cabang dirundukkan dan ditimbun tanah hingga beberapa minggu hingga muncul akar.
Setelah membentuk akar, cabang atau batangnya dipotong sehingga diperoleh tanaman baru. Perundukan biasanya dilakukan pada batang tumbuhan yang beruas-ruas. Jenis layering yang lain adalah pencangkokan atau air layering. Pada pencangkokan, dilakukan penyayatan kulit hingga terlihat kayu.
Bagian yang terbuka ini lalu dibungkus tanah/bahan yang dapat menyimpan air dan kemudian ditutup plastik dan diikat Setelah beberapa minggu biasanya akar terbentuk dan anakan dipisahkan dari tanaman induk.
Kultur Jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara menumbuhkan bagian tanaman (sel, jaringan, organ) secara aseptik pada medium buatan dengan kondisi lingkungan yang terkontrol, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan tumbuh menjadi tanaman.
Teknik kultur jaringan ini memerlukan kondisi aseptik, eksplan yang sesuai, dan media kultur. Tahapan pelaksanaan kultur jaringan tumbuhan meliputi isolasi bagian tanaman (eksplan), sterilisasi elsplan, induksi dan multiplikasi tunas, pembentukan akar/regenerasi planlet, dan aklimatisasi.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Desain dan Prosedur Percobaan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
2. Prosedur Percobaan Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan 1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.
Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja (Tabel 1.10) di bagian akhir modul ini
Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring
tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji
Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam!
Melipat kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.
Merendam biji kacang merah dalam air semalaman Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
anda dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam setiap botol selai
2) Menangkap lalat buah
a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik.
3) Mengkultur lalat buah
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1.11).
3. Prosedur Percobaan Perkembangabiakan Tumbuhan
b. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
c. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
d. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
e. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
f. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota bunga? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari?
g. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga.
Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya.
h. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik. Tuangkan hasilnya pada lembar kerja (Gambar 1.1) dibagian akhir modul ini.
1. Prosedur Percobaan Perkembangabiakan Vegetatif Alami 1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda.
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetative alami (misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi).
4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetative alami. Tuangkan hasilnya pada lembar kerja (Tabel 1.12) dibagian akhir modul ini.
2. Prosedur Percobaan Perkembangabiakan Vegetatif Buatan 1. Okulasi (menempel)
Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel.
Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah.
Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah.
Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah.
Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.
Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari tanaman bawah.
2. Menyambung
Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking.
Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut.
Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut.
Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan sloptip transparan atau tali rapia.
Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena sinar matahari terlalu banyak.
3. Mencangkok
Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki cambium dan mudah anda jumpai.
Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak berpenyakit.
Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari pangkal cabang.
Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.
Biarkan mongering selama 6-2 jam.
Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos secukupnya.
Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10 Hasil Pengamatan Pertumbuahan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Tabel 1.11Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Gambar 1.1 Hasil Pengamatan Perkembangabiakan Tumbuhan (Hasil Sayatan Vertikal Bunga Kembang Sepatu)
Tabel 1.12 Hasil Pengamatan Perkembangan Aseksual Alami pada tumbuhan
Tabel 1.13 Hasil Pengamatan Perkembangabiakan Vegetatif Buatan (Okulasi) 1. Okulasi (Menempel)
No Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan 2 Belum ada perubahan 3 Belum ada perubahan 4 Belum ada perubahan 5 Belum ada perubahan 6 Belum ada perubahan
7 Mulai terllihat adanya perubahan
8 Mata tunas mulai merekat
9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
10 Mata tunas tumbuh semakin mengencang, kemudian tunas tumbuh
Tabel 1.14 Hasil Pengamatan Perkembangabiakan Vegetatif Buatan (Menyambung) 2. Menyambung (enten)
No Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan 2 Belum ada perubahan 3 Belum ada perubahan 4 Belum ada perubahan 5 Belum ada perubahan 6 Belum ada perubahan
7 Mulai terlihat adanya perubahan 8 Mulai terlihat daun
9 Daun terlihat bertambah
10 Daun semakin bertambah dan lebar
Tabel 1.15 Hasil Pengamatan Perkembangabiakan Vegetatif Buatan (Mencangkok) 3. Mencangkok
No Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan 2 Belum ada perubahan 3 Belum ada perubahan 4 Belum ada perubahan 5 Belum ada perubahan 6 Belum ada perubahan
7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama 8 Kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru Nampak jelas
10 Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan
G. PEMBAHASAN
Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah
panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.
Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah (Droshophila sp)
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke- 3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.
Praktikum Perkembangbiakan Tumbuhan
1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga, besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap madu dna membantu proses penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari. Berwarna merah kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya akan
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji), yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi embrio.
Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
Praktikum Perkembangbiakan Vegetatif Alami
1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan. Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Ketika siung telah berdaun dan berakar, siung dapat membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.
Praktikum Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara buatan (vegetative buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi), menyambung (enten), dan mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu yang agak lama untuk mengetahu hasil, seperti pada kegiatan menempel, pada minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu kedua terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan menyambung dan mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain dengan melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah kuat, bisa dipindahkan pada pot lain. Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat dan mata tunas memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang akan ditempeli. Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki kambium.
H. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
2. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
3. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
4. Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur - larva - pupa - lalat muda - lalat dewasa atau imago.
5. Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas benang sari,s ehingga sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek batang dan mencangkok 6. Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal, tunas,
umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.
7. Jadi, perkembangbiakan tidak hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa menggunakan cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari vegetative buatan yaitu menempel, menyambung, dan mencangkok. Dengan cara-cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.
I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang batang 20 mm.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai
3. Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ? Jawab : Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
4. Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
Jawab : Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
5. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ? Jawab : Ada 5 buah benang sari.
6. Apa fungsi benang sari dan putik ?
Jawab :Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik sebagai alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik, tidak akan terjadi proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan dimana menempel dan jatuhnya benang sari ke kepala putik.
7. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan vaselin ? Jelaskan !
Jawab : Agar tidak terkena tangan atau kotoran.
8. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong ? Jawab : Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang rentan pada serangan hama.
9. Pada hari ke berapa tunas-tunas batang yang di sambung pada percobaan menyambung (enten) mengalami pertumbuhan ?
Jawab : Minggu ke 2 dan 3 tunas atau daun pada percobaan menyambung mengalami pertumbuhan.
10. Pada hari ke berapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat ?
Jawab : Sekitar minggu ke 2 dan 3 (28-35 hari) sambungan sudah menyatu dengan kuat.
11. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikerok, sebaiknya sayatan dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut ?
Jawab : Agar kambium tetap kering, sehingga bisa menghasilkan cangkokan yang baik.
12. Pada hari ke berapa akar cangkokan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari ke berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan ?
Jawab : Pada minggu ke 2 dan 3 (sekitar 20-30 hari) sudah terlihat akar cangkokan, dan bisa dipindahkan ke pot lain pada umur minggu ke 4 atau 5, akar sudah kuat dan siap dipindahkan ke pot lain.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk.2019. Praktikum IPA di SD Tangerang-Selatan : Universitas Terbuka.
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Pertumbuhan-dan- Perkembangan-Hewan.html
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-perkembangbiakan- tumbuhan.html
Mediabelajarsetyamulya.blogspot.com/2016/04/laporan-praktikum-ipa.html
I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN Saran dan Masukan :
Pada saat melakukan praktek, sebaiknya menggunakan hewan dan tumbuhan yang mudah didapat di sekitar lingkungan tempat tinggal kita.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan Deskripsi foto/video
Tahap Akhir Deskripsi foto/video
• Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetative alami
• Terampil melakukan
perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara menyambung, okulasi, dan mencangkok.
• Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
• Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
• Mengamati pertumbuhan dan
perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai imago (dewasa)
• Mengamati Struktur Bunga
• Mencatat pertumbuhan, perkembangan dan
perkecambahan kacang merah
• Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
• Mengamati dan menyebutkan bagian-bagian bunga