• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
AnnisaRN 29

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

BINTARTI MULIANINGSIH NIM. 836887158

UPBJJ YOGYAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020

(2)

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

A. JUDUL PERCOBAAN

Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan B. TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau C. ALAT DAN BAHAN

1. Neraca analitik/sendok teh 1 buah 2. Gelas kimia 600 ml 10 buah 3. Kertas saring/tissue secukupnya 4. Kertas timah secukupnya 5. Mistar dengan skala mm 1 buah 6. Kertas untuk label secukupnya 7. Air ledeng/PDAM secukupnya 8. Deterjen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI

Sampah yang ditimbulkan akibat dari penggunaan pestisida itu cukup besar, diantaranya dapat menyebabkan hama serangga residu dan dapat membunuh spesies non target. Artinya makhluk hidup lain yang tidak diharapkan akan turut mati. Selain itu, residu yang dihasilkannya dapat bertahan di tanah sampai tahunan. Selain penggunaan pestisida, penggunaan bahan-bahan kimia lain juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan deterjen sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih, bleaching (bayclean) sebagai pemutih, dan lain sebagainya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyediakan larutan detergen serbuk 100%, 50%, 25 %, 12,5%, 6,25%, 3,1%

serta kontrol yang berupa air ledeng/air pdam . Lalu menyimpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi label sebagai berikut.

Label 1 : 100%

Label 2 : 50%

Label 3 : 25%

Label 4 : 12,50%

Label 5 : 6, 25%

(3)

Label 6 : 3,10%

Label kontrol : air ledeng/air pdam 2. Cara menyediakan larutan

1) Melarutkan, satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng/pdam hingga 1000 ml. Kemudian diberi label 100%

2) Mengambil 500 ml, larutan deterjen 100%, lalu menambahkan air ledeng/pdam hingga 1000 ml. Kemudian diberi label 50%

3) Mengambil 500 ml, larutan deterjen 50%, lalu menambahkan air ledeng/pdam hingga 1000 ml. Kemudian diberi label 25%

4) Mengambil 500 ml, larutan deterjen 25%, lalu menambahkan air ledeng/pdam hingga 1000 ml. Kemudian diberi label 12,50%

5) Mengambil 500 ml, larutan deterjen 12,50%, lalu menambahkan air ledeng/pdam hingga 1000 ml. Kemudian diberi label 6,25%

6) Mengambil 500 ml, larutan deterjen 6,25%, lalu menambahkan air ledeng/pdam hingga 1000 ml. Kemudian diberi label 3,10%

3. Menyediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol i, ii, iii, iv, v, dan vi.

Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue

4. Memasukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Membuang kacang yang mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih)

5. Dari kacang hijau terpilih, mengambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI, 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/pdam). Membiarkan rendaman selama 5 menit.

6. Mengatur kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Diatur yang baik agar hilum mengarah ke bawah.

7. Mengisi gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel sama, kira-kira 100 ml

8. Menutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat masuk.

9. Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, mengukur panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada

(4)

pengamatan 2 hari (48 jam) tidaktmbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Mencatat hasi pengamatan pada lembar kerja tabel 2.10.

10. Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi selama 24 jam dan 48 jam (grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. 24 jam warna biru, 48 jam warna merah.

F. HASIL PENGAMATAN

No.

Konsentrasi larutan deterjen Hari ke-1 (24)

100

% 50% 25% 12,5

%

6,25

%

3,1

% Kontrol

1 1 1 2 2 2 3 5

2 1 2 2 2 3 4 6

3 1 2 3 3 3 4 6

4 1 2 2 2 3 3 5

5 1 1 2 0 4 3 7

6 0 2 3 2 3 4 7

7 1 0 0 2 3 4 6

8 1 1 2 2 2 3 7

9 0 2 0 2 3 3 6

10 1 0 0 3 3 4 7

Jumlah 8 13 16 20 29 35 62

Rata-rata 1 1 2 2 3 4 6

No. Konsentrasi larutan deterjen Hari ke-2 (24 jam)

Tabel 2.10.

Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan

(5)

100

% 50% 25% 12,5

%

6,25

% 3,1% Kontr ol

1 2 2 3 3 3 5 7

2 3 3 3 3 3 5 6

3 2 3 5 4 4 4 6

4 1 3 4 3 4 3 7

5 2 2 4 0 4 6 7

6 0 3 6 3 3 3 6

7 3 0 0 3 3 4 7

8 2 2 4 3 3 6 8

9 0 3 0 4 4 3 7

10 3 0 0 4 4 6 8

Jumlah 18 21 29 30 35 45 69

Rata-

rata 2 2 3 3 4 5 7

0 1 2 3 4 5 6 7 8

24 jam 48 jam

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN 1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?

2) Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?

3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah?

H. PEMBAHASAN

Grafik 2.2.

Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam

(6)

1) Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.

2) Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul)

I. KESIMPULAN

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah mulanya tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

J. DAFTAR PUSTAKA

Andrew, w.a. Et. Al. (1983). Discovery biological science. Ontario: prentice-hall canada inc.

Nurdin, i. Dkk. (1991). Penuntun praktikum ipa 2. Jakarta: universitas terbuka

Ratnaningsih, a. (1986). Petunjuk praktikum biologi. Jakarta: karunia universitas terbuka.

Salim, e. (1989). Lingkungan hidup dan pembangunan. Jakarta: muatan sumber wijaya

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

1. Kesulitan dalam mencari alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum

2. Saran : sebaiknya sebelum mahasiswa melakukan praktikum diberi penjelasan mengenai prosedur yang perlu dilakukan agar mahasiswa tidak mengalami kesulitan saat praktek.

(7)

LAMPIRAN : FOTO PRAKTIKUM

FOTO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video

(8)

Tahap Akhir Deskripsi foto/video

Referensi

Dokumen terkait

44 NONI RAHMATIKA 2 3,17 (AGAK) TIDAK BERMASALAH 7 11,11 CUKUP BERMASALAH 0 0,00 TIDAK BERMASALAH 1 1,59 (AGAK) TIDAK BERMASALAH 10 11,1 C Secara umum konseli ini cukup baik,

(1) Interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa: interaksi baik, ada keterlibatan mahasiswa satu dengan yang lain di dalam hutan sewaktu mencari bukti-bukti fungsi