• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT.RIAU MULTI CIPTA DIMENSI

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

MUHAMMAD FAJARIYANTO 4103181194

POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS BENGKALIS-RIAU

2021

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kegiatan On The Job Training (OJT) ini dengan baik dan menyusun Laporan hasil Kegiatan pada

“Pekerjaan Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis”.

Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Laporan ini dibuat guna memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Diploma III (D3) Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis. Selama penyusunan laporan On The Job Training (OJT) ini, penulis banyak mendapatkan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan laporan On The Job Training (OJT) ini.

Dalam penyusunan Laporan On The Job Training (OJT) ini, penulis sadar bahwa terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan bagi penyempurnaan laporan ini. Harapan penulis, semoga Laporan On The Job Training (OJT) ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya serta dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan.

Bengkalis, Oktober 2020

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTARGAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Perusahaaan ... 1

1.2 Latar Belakang Proyek ... 2

1.3 Tujuan Proyek ... 3

1.4 Strukur Organisasi ... 3

1.4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 4

1.4.2 Struktur Organisasi Proyek ... 8

1.5 Ruang Lingkup Perusahaan ... 13

BAB II DATA PROYEK ... 15

2.1 Proses Pelelangan Proyek/Tender ... 15

2.1.1 Informasi Lelang ... 15

2.1.2 Bagan Alir Proses Lelang ... 17

2.2 Data Umum dan Data Teknis Proyek ... 18

2.2.1 Data Umum Proyek ... 18

2.2.2 Data Teknis Proyek ... 19

BAB III DESKRIPSI KEGIATAN KERJA PRAKTEK ... 20

3.1 Spesifikasi Tugas yang Dilaksanakan ... 20

3.1.1 Pekerjaan Pondasi Bored Pile ... 20

(5)

3.1.2 Pekerjaan Pile Cap ... 31

3.1.3 Pekerjaan Kolom Pedestal ... 36

3.1.4 Pekerjaan Cerocok dan Rollag bata ... 38

3.1.5 Hammer Test ... 40

3.1.6 Pile Driving Analyze (PDA) Test ... 41

3.2 Target yang diharapkan ... 41

3.3 Perangkat Lunak/Keras yang Digunakan ... 42

3.3.1 Perangkat Lunak ... 42

3.3.2 Perangkat Keras ... 42

3.4 Peralatan yang Digunakan Di Lapangan ... 42

3.5 Data-data yang Diperoleh ... 43

3.6 Dokumen- dokumen File yang Dihasilkan ... 43

3.7 Kendala- kendala Selama Kerja Praktek (KP) ... 44

BAB IV PENUTUP ... 45

4.1 Kesimpulan ... 45

4.2 Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Umum Proyek ... 18

Tabel 2.2 Data Teknis Proyek ... 19

Tabel 3.1 Peralatan Pekerjaan Pengeboran Bored Pile ... 21

Tabel 3.2 Peralatan Pekerjaan Pembesian Bored Pile ... 25

Tabel 3.3 Peralatan Pekerjaan Pengecoran Bored Pile ... 29

Tabel 3.4 Peralatan Pekerjaan Galian Pile Cap ... 32

Tabel 3.5 Peralatan Pekerjaan Pembesian dan Pengecoran Pile Cap ... 34

Tabel 3.6 Peralatan Pekerjaan Kolom Pedestal ... 37

Tabel 3.7 Peralatan Pekerjaan Cerocok dan Rollag Bata ... 39

Tabel 3.8 Jenis Alat Berat ... 43

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur organisasi perusahaan ... 4

Gambar 1.2 Skema hubungan kerja ... 9

Gambar 2.1 Flowchat bagan alir proses lelang ... 17

Gambar 2.2 Papan nama proyek ... 18

Gambar 3.1 Penggalian bak air untuk pengeboran ... 22

Gambar 3.2 Pengeboran Pondasi Bored Pile ... 22

Gambar 3.3 Sket tulangan Bored Pile ... 24

Gambar 3.4 Pekerjaan Pembesian Pada Bored Pile ... 26

Gambar 3.5 Memasukkan beton ke dalam kerucut Abrams ... 27

Gambar 3.6 Memadatkan beton dengan 25 kali tusukan ... 28

Gambar 3.7 Mengukur nilai Slump ... 28

Gambar 3.8 Pengecoran Pondasi Bored Pile ... 31

Gambar 3.9 Penggalian Pile Cap ... 33

Gambar 3.10 Pengecoran Pile Cap ... 36

Gambar 3.11 Pengecoran kolom Pedestal ... 38

Gambar 3.12 Pekerjaan Cerocok dan Rollag bata ... 40

Gambar 3.13 Hammer Test ... 40

Gambar 3.14 Pile Driving Analyzer (PDA) Test ... 41

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang perusahaan

PT. Riau Multi Cipta Dimensi didirikan pada tahun 1995 di Pekanbaru dan telah diikuti oleh Badan Hukum yang sah. Adapun lingkup pekerjaan bergerak diberbagai kegiatan dalam bidang Jasa Konsultan. Pada awalnya, PT. Riau Multi Cipta Dimensi adalah sebuah Persekutuan Komanditer (CV) yang bernama Multi Cipta Dimensi dan berkembang menjadi suatu perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang bergerak dibidang yang sama.

PT. Riau Multi Cipta Dimensi merupakan Konsultan Nasional yang berperan serta menduduki program pembangunan baik ditingkat pusat maupun daerah. PT.

Riau Multi Cipta Dimensi didirikan dengan dilandaskan oleh idealisme para pemuda yang menyadari bahwa tantangan pembangunan nasional yang semakin berat dan kompleks hanya dapat dihadapi dengan sikap profesional pula, yaitu dengan memadukan secara optimal unsur-unsur waktu, dana dan sumber daya lainnya. Jasa konsultan yang mampu dilakukan meliputi aspek yang luas, didukung personil dari berbagai bidang keahlian.

PT. Riau Multi Cipta Dimensi senantiasa melaksanakan pekerjaan menggunakan Metode dan Logika Ilmiah yang bertanggung jawab sehingga dicapai murtu pekerjaan yang optimum. Tidak mudah namun dalam setiap pekerjaan yang dilakukan PT. Riau Multi Cipta Dimensi sepakat untuk menyatukan tepat waktu, tepat biaya, tepat jadwal yang merupakan kebanggan dan penghargaan, apabila kebutuhan jasa pelayanan tersebut ddipercayakan kepada PT. Riau Multi Cipta Dimensi.

PT. Riau Multi Cipta Dimensi Menitikberatkan jasa dalam bidang –bidang yang berkaitan dengan ilmu-ilmu Architects, Planners, Engineering and Management, yang sebagaimana proyek yang telah PT. Riau Multi Cipta Dimensi kerjakan selama ini baik dibidang Jalan, Jembatan, Arsitektur,

(9)

1.2 Latar Belakang Proyek

Agenda Pembangunan Sub-Bidang Pendidikan RPJPN tahun 2005-2025, yaitu dalam rangka Mewujudkan Bangsa yang Berdaya Saing yaitu salah satunya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Secara lebih khusus, ruang lingkup kegiatan “Percepatan Pembangunan Politeknik Negeri Bengkalis melalui skema SBSN Tahun pertama (2020)” ini dapat mendukung visi RPJPN tahun 2005-2025 visi kedua, kelima, ketujuh dan kedelapan yaitu tentang pencapaian daya saing bangsa, pemerataan pembangunan dan berkeadilan, menjadi Negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional serta berperan penting dalam pergaulan dunia Internasional. Aktualisasi program ini akan mewujudkan visi kedua, kelima, ketujuh dan kedelapan yaitu dengan peningkatan kualitas pendidikan tinggi yang hakikatnya adalah peningkatan daya saing sumber daya manusia, terjaganya swasembada pangan dan kualitas layanan pendidikan tinggi.

Politeknik Negeri Bengkalis sebagai salah satu Politeknik Negeri yang ada di Indonesia, turut memiliki kewajiban membantu Indonesia untuk mencapai sasaran utama RPJPN tahun 2005-2025, dalam peran menyukseskan peningkatan sumber daya manusia sesuai poin kedua arah visi misi serta arah pembangunan nasional, karena Politeknik Negeri Bengkalis merupakan perguruan tinggi yang mengedepankan sains dan teknologi dalam kurikulum yang diterapkan.

Implikasi dari kegiatan yang dapat meningkatkan jumlah riset, publikasi bidang sains dan teknologi, memenuhi kebutuhan informasi yang mendukung aktivitas pendidikan dan penelitian civitas akademik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dengan memberdayakan potensi di Sumatera. Selain itu, program percepatan ini dapat membantu pencapaian Politeknik Negeri Bengkalis menjadi center of excellence di Sumatera, yang ditargetkan dapat menghasilkan SDM yang memiliki keahlian di bidang sains dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan Indonesia akan insinyur dalam beberapa tahun yang akan datang, juga penelitian berskala internasional yang bermanfaat bagi pembangunan Sumatera khususnya dan Indonesia pada umumnya.

(10)

1.3 Tujuan Proyek

Dengan adanya proyek pembangunan ini, diharapkan agar tujuan-tujuan yang ditargetkan pada proyek ini dapat tercapai dengan baik. Adapun tujuan Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis adalah sebagai berikut :

a. Tersedianya sarana pendukung yang memadai yang terdapat di lingkungan Politeknik Negeri Bengkalis untuk meningkatkan pelayanan terhadap Mahasiswa dan masyarakat umunya.

b. Meningkat daya tampung mahasiswa yang lebih banyak lagi.

c. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap pelayanan pendidikan pada Politeknik Negeri Bengkalis sebagai PTNB di daerah 3T (Terluar).

1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah sebuah hubungan terorganisir antar sekelompok orang yang bekerja sama atau suatu cara untuk menentukan pembagian tugas sesuai dengan keahlian. Dengan adanya organisasi dan pembagian tugas ini, maka diharapkan pelaksanaan kegiatan suatu proyek dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Untuk mengoptimalkan kerja suatu organisasi, perlu dipahami tentang prinsip-prinsip organisasi diantaranya :

1. Tingkat pengawasan

2. Kesatuan perintah dan tanggung jawab 3. Adanya tujuan yang jelas

4. Adanya pembagian tugas/kerja 5. Pelimpahan wewenang

6. Kordinasi yang baik

(11)

1.4.1 Struktur Organisasi Perusahaan

STRUKTUR ORGANISASI KONSULTANSI MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.RIAU MULTI CIPTA DIMENSI

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT.Riau Multi Cipta Dimensi (sumber : Dokumen PT.Riau Multi Cipta Dimensi)

a. Tugas dan Wewenang 1. Direktur Utama

Direktur utama adalah orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan organisasi di perusahaan dan pelaksanaan proyek pada suatu daerah yang ditangani oleh perusahaan tersebut.

(12)

2. Team Leader

Team leader merupakan seorang pemimpin yang mampu memberikan bimbingan,instruksi , arahan dan kepemimpinan kepada sekelompok individu lain demi mencapai hasil yang baik dalam sebuah pekerjaan.

Tugas sebagai Team Leader adalah membuat team work kepada para anggota yang terdiri dari bermacam-macam keahlian, dan harus mampu masuk dalam sebuah kerja sama dan merumuskan satu tujuan yang sama.

Agar dapat mengatur tim untuk masa depan yang suskes.

3. Administrasi

Tugas administrasi adalah : a. Melakukan Proses Data Entry b. Melakukan Sesi Dokumentasi

c. Menjaga dan Mengecek Inventory Kantor

d. Mengecek Biaya Operasional dan Membuat Reiburstment Ke Pusat e. Membuat Surat Jalan

f. Membuat Data Absensi dan Lembur g. Membuat Laporan Mingguan/Bulanan

h. Merapikan dokumen dan membuat salinan dari tiap dokumen yang ada

4. Drafter

Tugas drafter adalah :

a. Membuat kerangka umum/konsep rencana gambar dan pengembangan desainnya

b. Melakukan analisa yang berkenaan dengan perencanaan teknis arsitek gedung/bangunan.

c. Melakukan tahapan konsultansi dengan owner atau instansi terkait dengan proyek

d. Membuat/menyusun perencanaan dan prarancangan (schematic

(13)

5. Ahli Struktur

Tugas Ahli Struktur adalah :

a. Bertanggung jawab kepada Team Leader

b. Sebagai penangung jawab teknis tertinggi pelaksanaan c. Penngendalian Rencana Desain Struktur dalam Konstruksi

d. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain Struktur yang dihasilkan oleh Perencana Struktur

e. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar shop Drawing dan Gambar As built Drawing Struktur yang diajukan oleh Kontraktor

f. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim Konsultan MK

g. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas implementasi di lapangan untuk bidang Struktur Bangunan

6. Ahli Geoteknik

Tugas Ahli Geoteknik adalah : a. Menerapkan UUJK,SMK3

b. Mengevaluasi data dan daerah geoteknik yang akan diselidiki c. Merencanakan sumber daya

d. Merencanakan dampak lingkungan

e. Mengevaluasi pelaporan hasil pelaksana penyelidikan geoteknik

7. Quality Control

Tugas Quality Control adalah :

a. Memeriksa kelayakan peralatan pengendalian mutu yang digunakan b. Melaksanakan pengujian mutu terhadap bahan atau material yang

digunakan

c. Melaksanakan pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan ataupun di laboratorium

(14)

d. Mempelajari metode kerja yang digunakan agar sesuai spesifikasi teknis yang dipakai

e. Menyiapkan dan memberikan data pemeriksaan mutu yang dibutuhkan oleh Quality Assurance

8. Ahli Elektrikal

Tugas ahli elektrikal adalah :

a. Melakukan perencanaan sistem elektrikal yang berdasarkan pada perhitungan kebutuhan

b. Melakukan analisa dan perhitungan kebutuhan

c. Melakukan koordinasi dengan Team Leader, tenaga ahli yang lain dan tenaga pendukung yang ada

d. Menyusun,mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi listrik perusahaan dan peralatan yang menggunakan tenaga listrik untuk menjamin kelancaran jalannya operasi pekerjaan

9. Ahli K3 Konstruksi

Tugas Ahli K3 Konstruksi :

a. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, prosedur kerja dan instruksi kerja K3

b. Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 Konstruksi

c. Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat, dll.

10. Inspektor/Pengawas TA.Struktur Tugas Inspektor/Pengawas TA.Struktur a. Bertanggung jawab kepada Ahli Struktur

(15)

c. Bertanggung jawab atas sistem pelaporan kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Struktur Bangunan atau Gedung, dll.

11. Inspektor/Pengawas TA.Arsitektur

Tugas Inspektor/Pengawas TA.Arsitektur adalah : a. Bertanggung jawab kepada Ahli Arsitektur

b. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim Konsultan MK

c. Bertanggung jawab atas sistem pelaporan kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Struktur Bangunan atau Gedung, dll.

1.4.2 Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek adalah skema atau gambaran alur kerjasama yang melibatkan banyak pihak dalam sebuah proyek. Struktur organisasi ini dibuat untuk menjabarkan fungsi tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.

Pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis ini ada beberapa unsur atau pihak yang terlibat di dalam proyek tersebut. Unsur-unsur tersebut memiliki hubungan kerja satu sama lain dalam menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing.

(16)

Gambar 1.2 Skema hubungan kerja antar pihak yang terlibat dalam proyek (Sumber : Dokumen PT. Riau Multi Cipta Dimensi)

Jalur Perintah Jalur Koordinasi

Tugas dan Wewenang :

1. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)

PPK(Pejabat Pembuat Komitmen) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang atau jasa.

Tugas dan wewenang Pejabat Pembuat Komitmen ialah :

a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana berdasarkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) b. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

c. Membuat,menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa

(17)

e. Memberitahukan kepada Kuasa Bendahara Umum Negara (KBUN) atas perjanjian/kontrak yang dilakukannya

f. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak

g. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara

h. Membuat dan menandatangani SPP

i. Melaporkan pelaksana/penyelesaian kegiatan kepada KPA

j. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan

k. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan

l. Melaksanakan tugas dan wewenang ainnya yang berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Konsultan Perencana

Konsultan perencana merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas atau klien untuk melaksanakan pekerjaan proyek perencanaan dalam hal ini bangunan. Tugas dan wewenang konsultan perencana ialah :

a. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek (bisa pihak swasta maupun pemerintah).

b. Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan.

c. Membuat rencana anggaran biaya (RAB).

d. Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik proyek ke dalam desain bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.

(18)

e. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi. kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan pengawas. Konsultan pengawas ini sendiri adalah orang/instansi yang menjadi wakil pemilik proyek di lapangan.

f. Pihak – pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.

g. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

3. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah suatu badan usaha atau perorangan yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Tugas dan wewenang Konsultan Pengawas ialah:

a. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.

b. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.

c. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek berdasarkan laporan teknis dari konsultan perencana untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.

d. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaaan.

e. Mengoreksi dan memberikan persetujuan mengenai spesifikasi,tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.

f. Memberikan tanggapan atas usul pihak kontraktor

g. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jika

(19)

h. Memperhatikan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.

i. Memeriksa gambar shop drawing dan spesifikasinya peaksana proyek.

j. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan.

k. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

4. Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana proyek adalah entitas hukum atau individu yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Tugas dan wewenang kontraktor pelaksana ialah:

a. Melaksanakan pembangunan bekerja sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dan ditentukan di dalam kontrak Perjanjian Pemborongan.

b. Memberikan laporan kemajuan proyek meliputi laporan harian, mingguan, dan bulanan kepada pemilik proyek yang berisi antara lain : Pelaksanaan pekerjaan, Prestasi kerja dicapai, Jumlah tenaga kerja yang digunakan, Jumlah bahan-bahan yang masuk, Keadaan cuaca dan lain-lain.

c. Menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan, tempat kerja, dan alat- alat pendukung lainnya yang digunakan mengacu pada gambar dan spesifikasi set memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan pekerjaan keamanan.

d. Sepenuhnya bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan dan metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

e. Menjalankan pekerjaan sesuai dengan jadwal (schedule) yang telah disepakati.

f. Melindungi semua peralatan, bahan, dan bekerja terhadap kerugian dan kerusakan sampai dengan serah terima pekerjaan.

(20)

g. Kontraktor dapat meminta kepada pemilik proyek untuk memberikan perpanjangan waktu penyelesaian proyek dengan memberikan alasan yang masuk akal dan sesuai dengan kenyataan yang menyebabkan perlunya waktu tambahan tersebut.

h. Mengganti semua kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan selama pelaksanaan pekerjaan, serta menyediakan perlengkapan wajib pertolongan pertama pada kecelakaan.

1.5 Ruang Lingkup Perusahaan

PT.Riau Multi Cipta Dimensi merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang konstruksi dan juga merupakan Konsultan Nasional yang berperan serta menduduki program pembangunan baik ditingkat pusat maupun daerah. Dalam melaksanakan pekerjaan PT.Riau Multi Cipta Dimensi senantiasa melaksanakan menggunakan Metode dan Logika Ilmiah yang bertanggung jawab sehingga tercapai mutu pekerjaan yang optimum.

Ruang lingkup perusahaan PT.Riau Multi Cipta Dimensi meliputi :

1. Bidang Perencanaan Arsitektur Sub-bidang :

a. Jasa Nasihat dan Pra Desain Arsitektur (AR 101) b. Jasa Desain Arsitektur (AR 102)

c. Jasa Desain Interior (AR 104) d. Jasa Arsitektur Lainnya (AR 105)

2. Bidang Perencanaan Rekayasa Sub- bidang :

a. Jasa Nasihat dan Konsultansi Rekayasa Teknik (RE 101) b. Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta Struktur

Bangunan (RE 102)

(21)

d. Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi (RE 104)

e. Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal dalam Bangunan (RE 105)

3. Bidang Perencanaan Penataan Ruang Sub-bidang :

a. Jasa Perencanaan dan Perancangan Perkotaan (PR 101) b. Jasa Perencanaan Wilayah (PR 102)

c. Jasa Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Bangunan dan Lansekap (PR 103)

d. Jasa Pengembangan Pemanfaatan Ruang (PR 104)

4. Bidang Pengawasan Rekayasa Sub-bidang :

a. Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung (RE 201) b. Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Teknik Sipil

Transportasi (RE 202)

c. Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air (RE 203)

5. Bidang Konsultansi Lainnya Sub-bidang :

a. Jasa Konsultansi Lingkungan (KL 401)

b. Jasa Management Proyek Terkait Konstruksi Bangunan (KL 402) c. Jasa Management Proyek Terkait Konsrruksi Pekerjaan Teknik

Sipil Keairan (KL 405)

d. Jasa Management Proyek Terkait Konsrruksi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya (KL 406)

(22)

BAB II DATA PROYEK

2.1 Proses Pelelangan Proyek/Tender 2.1.1 Informasi Lelang

Tahap ini melibatkan panitia tender/pelelangan, yaitu owner, tim teknis, dan beberapa konsultan. Macam-macam proses Pelelangan/Tender sendiri dibedakan menjadi 3, antara lain :

1. Tender terbuka

Tender terbuka adalah tender yang diumumkan kepada publik, dimana pekerjaan proyek tersebut dapat dikerjakan oleh umum. Tentunya oleh badan- badan- badan yang sudah lulus prakwalifikasi.

Prakwalifikasi itu sendiri untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka diperlukan prakwalifikasi badan-badan atau organisasi seperti konsultan perencana, pengawas maupun pemborong. Yang dimaksud dengan kemampuan dapat dijabarkan seperti : modal kerja, jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja dan fasilitas kerja. Dalam undangan untuk tender terbuka yang diiklankan, disebut antara lain apa hakekat pekerjaannya, siapa pemiliknya, dan siapa pemberi dananya (misalnya dana proyek yang dipinjam dari bank). Para peminat dapat mengambil dokumen tender dari proyek yang akan dilelang dan setelah mempelajarinya sampailah pada tahapan yang ketiga yaitu Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

2. Tender tertutup

Tender tertutup merupakan kebalikan dari tender terbuka, dimana pekerjaan yang akan dilelangkan hanya dapat dikerjakan oleh beberapa badan/

organisasi yang sudah dikenal dan memiliki kekhususan tersendiri.

(23)

sebagainya. Proyek konstruksi dengan cara tender tertutup ini banyak dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah yang membangun proyek bersifat rahasia.

3. Penunjukan Langsung

Penunjukan langsung dapat dilakukan dalan keadaan tertentu dan keadaan khusus terhadap 1 penyedia barang/jasa. Pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilangsungkan dengan cara melakukan negosiasi, baik secara teknik maupun biaya, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis yang dapat dipertanggung jawabkan.

(24)

2.1.2 Bagan Alur Proses Lelang

Proses lelang yang dilaksanakan oleh PPK dan diikuti oleh PT. Riau Multi Cipta Dimensi.

Gambar 2.1 Flowchart bagan alir proses lelang

(25)

2.2 Data Umum dan Data Teknis Proyek 2.2.1 Data Umum Proyek

Tabel 2.1 Data Umum Proyek

Nama Proyek

:

Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis

Lokasi : Kabupaten Bengkalis

Nomor Kontrak : 1281/PL31.23/LL/2020 Nilai Kontrak : RP.61.559.100.000 Tanggal SPMK : 09 Juni 2020

Masa Pekerjaan : 206 (Dua Ratus Enam) Hari Kalender

Sumber Dana : SBSN T.A 2020

Kontrak Pelaksana : PT.Putra Sakti Sempurna Konsultan MK : PT.Riau Multi Cipta Dimensi

(Sumber : Dokumen Kontrak)

Gambar 2.2 Papan nama proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis

(Sumber :Dokumentasi Pribadi, 2020)

(26)

2.2.2 Data Teknis Proyek

Tabel 2.2 Data Teknis Proyek

Jenis Proyek : Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis

Fungsi : Untuk menunjang sarana dan prasarana Politeknik Negeri Bengkalis, menimbang karena semakin banyak calon mahasiswa/i yang mendaftar di Politeknik Negeri Bengkalis.

Mutu Beton : 1. Pondasi Bored Pile : K-350 2. Pile Cap : K-275

3. Kolom Pedestal : K-275 4. Kolom : K-275

5. Balok : K-275 6. Sloof : K-275

Jenis Beton Beton Ready Mix

Jenis Pondasi Pondasi Dalam (Bored Pile)

Jenis Semen PCC (Semen Padang)

Ukuran Elemen Struktur 1. Pile Cap P1 : 1,5 x 1,5 x 0,8 m 2. Pile Cap P2 : 1,5 x 1,8 x 0,8 m 3. Sloof S1 : 30/50 cm

4. Sloof S2 : 30/60 cm 5. Kolom : 50 x 50 cm Struktur Beton : Beton Bertulang

Jenis Tulangan : Tulangan ulir & Tulangan Polos

Alat yang digunakan : Alat bor gawangan, Concrete Mixer Truck, Concrete Pump

(Sumber : Dokumen Spesifikasi Teknis)

(27)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Spesifikasi Tugas yang Dilaksanakan

Kerja Praktek (KP) yang di laksanakan di Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis, Bengkalis,Riau. Di laksanakan selama 60 (Enam Puluh) hari terhitung dari 1 Juli 2020 sampai 31 Agustus 2020 dengan jam kerja di mulai dari jam 09.00 – 17.00 Wib di luar jam lembur selama satu minggu penuh dari hari Senin hingga Jumat.

Pada pelaksanaan Kerja Praktek (KP) yang ditugaskan di PT. Riau Multi Cipta Dimensi yang berperan sebagai konsultan manajemen konstruksi, ada beberapa tugas yang diberikan, seperti mengawasi, kontrol kualitas, dan melaporkan pekerjaan oleh pihak kontraktor kepada pihak manajemen konstruksi.

Spesifikasi tugas yang diberikan selama pelaksanaan Kerja Praktek (KP) selama 60 hari adalah :

3.1.1 Pekerjaan pondasi Bored Pile

Pondasi yang dipakai pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis adalah pondasi bored Pile. Pondasi bored pile adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah terlebih dahulu, kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor.

Pemakaian pondasi bored pile ini lebih praktis dalam proses pembuatannya bahkan tidak menimbulkan getaran saat pengerjaannya. Pondasi bored pile sering digunakan pada daerah yang rapat permukiman penduduk dan lokasi yang tidak memungkinkan menggunakan alat berat dalam pelaksanaan pembuatan pondasi dalam. Disamping harga yang relatif murah, pondasi bored pile menggunakan bor gawangan bisa dikatakan ramah lingkungan. Karena alat yang digunakan tidak menimbulkan getaran yang menyebabkan kerusakan pada dinding bangunan sekitarnya.

(28)

a. Pengeboran Bored Pile

Pembuatan lubang bored pile dilakukan dengan menggunakan peralatan Bored Pile Gawangan. Setelah selesai pengeboran, lubang bor diukur kedalamannya, ini bertujuan apakah kedalaman bor sudah sesuai rencana (mencapai cutting of level/COL). Pada pengeboran bored pile harus Membuat saluran pembuangan air disekitar lubang yang akan dikerjakan, karena disetiap pengeboran dan pengecoran lubang bor akan mengeluarkan air tanah.

Tugas yang dilaksanakan :

1. Mengawasi proses pengeboran di lapangan

2. Mengukur kedalaman lubang bored pile setelah proses pengeboran 3. Memastikan kedalaman lubang bored pile sesuai dengan gambar rencana

Tabel 3.1 Peralatan Pengeboran Bored Pile

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Bor Gawangan

Untuk membuat lubang bored pile dengan menggunakan

metode wash boring yang memerlukan

banyak air.

2. Cangkul

Untuk menggali bak air yang digunakan untuk menampung air

sisa pengeboran.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2020)

(29)

Tabel 3.1 Peralatan Pengeboran Bored Pile Lanjutan

3. Tali

Untuk mengukur kedalaman pengeboran.

Gambar 3.1 Penggalian bak air untuk pengeboran (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Gambar 3.2 Pengeboran Pondasi Bored Pile (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020).

b. Pekerjaan Pembesian

Oleh karena pondasi bored pile adalah adalah pondasi yang di cor dan memakai tulangan, maka tulangan dari baja harus dirakit terlebih dahulu.

(30)

Kerangka tulangan pondasi bored pile ini terdiri dari 16 batang tulangan utama, yaitu tulangan ulir dengan diameter 13 mm kemudian diberi tulangan spiral, yaitu tulangan polos dengan diameter 8 mm. Keseluruhan nya diikat dengan kawat bendrat sehingga membentuk rangkaian tulangan. Kerangka baja tulangan yang telah dirakit kemudian diangkat dengan bantuan katrol/diesel winch dalam posisi tegak lurus terhadap lobang bor dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lobang bor. Dilakukan penyambungan tulangan 12 meter dengan tulangan 9 meter kemudian diikat dengan kawat bendrat/beton dengan panjang overlap 30-40D.

Kebutuhan tulangan Bored Pile : Tulangan Utama 16D13

Berat per meter = 1,040 kg/m

Panjang total = 16 buah x (20 m + overlap)

= 16 x (20 + 0,52)

= 328,32 m Berat total = 1,040 x 328,32

= 341,4528 kg Panjang besi per batang = 12 meter

Kebutuhan besi = 328,32 m / 12 m

= 27,36 batang 28 batang

Tulangan Spiral Ø8-100

Berat per meter = 0,4 kg/m Jarak antar sengkang (h1) = 10 cm / 0,1 m Diameter sengkang (D) = 20 cm / 0,2 m Kedalaman bored pile (h) = 20 m

Panjang total sengkang = √(𝜋

ℎ1 𝐷)2 + ℎ2

(31)

= √(𝜋 20

0,1 0,2)2 + 202

= 127,18 m Panjang besi per batang = 12 meter Kebutuhan besi = 127,18/ 12 m

= 10,59 batang 11 batang

Berat total = 0,4 x 127,18

= 50,872 kg

Panjang total tulangan utama, 16 buah tulangan ulir dengan diameter 13 mm ditambah dengan overlap sepanjang 40D adalah 328,32 meter untuk 1 titik bored pile. Sedangkan panjang total tulangan sengkang, tulangan spiral polos dengan diameter 8 mm adalah 127,18 meter untuk 1 titik bored pile.

Oleh karena panjang total 1 batang besi di pasaran adalah 12 meter, maka panjang total tulangan utama dan tulangan sengkang dibagi dengan 12. Jadi, kebutuhan besi untuk 1 titik bored pile adalah 28 batang tulangan ulir D13 dan 11 batang tulangan polos D8. Berat total besi untuk 1 titik bored pile adalah 341,4528 kg + 50,872 kg = 392,325 kg .

Gambar 3.3 Sket tulangan bored pile (Sumber :Gambar Rencana Proyek)

(32)

Tugas yang dilaksanakan :

1. Mengukur diameter tulangan yang digunakan 2. Mengawasi proses perakitan tulangan

3. Mengukur panjang total tulangan

4. Mengawasi proses pemasukan tulangan ke lubang bored pile 5. Mengawasi proses penyambungan tulangan

Tabel 3.2 Peralatan Pekerjaan Pembesian Bored Pile

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Kakak tua Untuk memotong

kawat bendrat.

2. Bar Cutter

Untuk memotong tulangan sesuai kebutuhan tertentu.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2020)

a) Pembuatan tulangan spiral b). Perakitan tulangan Bored Pile

(33)

c). Memasukkan tulangan ke d). Penyambungan Tulangan lubang bored pile

Gambar 3.4 Pekerjaan Pembesian Pada Bored Pile (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

c. Pengecoran pondasi bored pile

Pengecoran adalah bagian akhir dari pekerjaan bored pile. Setelah dimasukkannya tulangan kedalam lubang bor, kemudian dimasukkan pipa tremie dengan panjang 12 meter. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan mutu beton K-350 . sebelum penuangan beton ke lubang pondasi, mutu beton diuji nilai slumpnya. Penuangan beton melalui corong agar beton yang berada di dalam pipa tremie. Setelah pipa tremi penuh biasanya beton tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton di dalam pipa tremie, dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremie dan diangkat sedikit supaya betonnya keluar.

Sebelum memulai proses pengecoran, ada beberapa tahapan kontrol kualitas, salah satunya adalah pengujian slump beton.

Pengujian slump beton adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk menentukan konsistensi/kekakuan dari campuran beton segar (fresh concrete) untuk menentukan tingkat workability nya. Dibalik dari kualitas sebuah mix design beton, perlu dilakukan pengujian dari kadar kekentalan beton itu sendiri agar mencapai kuat tekan beton rencana. Uji slump beton mengacu

(34)

pada SNI 1972-2008. Pengujian dapat dilakukan di laboratorium maupun di lapangan, biasanya ketika ready mix sampai ke lokasi pengecoran, diuji setiap kedatangan ready mix tersebut. Hasil dari uji slump beton yaitu nilai slump.

Tahapan Uji Slump :

a. Basahi kerucut abrams (cetakan), letakkan cetakan di atas plat.

b. Isi 1

3 cetakan dengan beton segar, padatkan dengan batang logam dengan menusukan beton secara merata. Pastikan besi menyentuh dasar. Lakukan sebanyak 25 kali tusukan.

c. Isi 1

3 bagian berikutnya (menjadi terisi 2) dengan hal yang sama,

3

lakukan 25 kali tusukan.

d. Isi 1 bagian akhir.

3

e. Setelah selesai dipadatkan, ratakan permukaaan benda uji, tunggu sekitar 1 menit. Kemudian cetakan diangkat vertikal keatas dengan

2

perlahan-lahan.

f. Ukur nilai slump dengan membalikkan kerucut abrams.

Gambar 3.5 Memasukkan beton ke dalam kerucut abrams (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(35)

Gambar 3.6 Memadatkan beton dengan 25 kali tusukan (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Gambar 3.7 Mengukur nilai Slump (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Volume Pengecoran Pondasi Bored Pile

Volume pengecoran 1 titik Pondasi Bored Pile = 1 𝜋𝑑2

4

= 1 𝜋 𝑥 0,32 x 20 m

4

= 1,413 m³

Total bored pile GKT 1 = 116 titik

= 1,413 x 116 titik = 163,908 m³

(36)

Total bored pile GKT 2 = 72 titik

= 1,413 x 72 titik = 101,736 m³ Total bored pile GKT 3 = 42 titik

= 1,413 x 42 titik = 59,346 m³ Total bored pile GKT 4 = 72 titik

= 1,413 x 72 titik = 101,736 m³

Total volume pengecoran bored pile untuk 4 gedung diatas adalah 426,726 m³

Tugas yang dilaksanakan :

1. Kontrol kualitas ready mix dengan melakukan pengujian slump beton 2. Mengawasi proses pembuangan air pada lubang bored pile

3. Mengawasi proses pemasangan pipa tremie pada lubang bored pile 4. Mengawasi proses pengecoran

5. Mencatat data titik pengecoran

Tabel 3.3 Peralatan Pengecoran Bored Pile

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Pipa tremie

Corong beton yang dipasang diujung atas

pipa tremie, tempat memasukkan beton segar. Dan pipa tremie

digunakan untuk mengantarkan/menyal

urkan beton ke dasar lubang bored pile.

(37)

Tabel 3.3 Peralatan Pengecoran Bored Pile Lanjutan

2.

Gerobak dorong

Untuk membawa beton menuju ke corong

tremie.

3. Sekop

Untuk mengambil sisa beton yang melekat di

gerobak dorong.

4.

Kerucut Abrams dan sendok

adukan

Kerucut abrams dan sendok adukan digunakan sebagai wadah untuk pengujian

slump test.

5. Batang logam

Untuk memadatkan beton di dalam kerucut abrams.

6. Meteran Untuk mengukur nilai

slump.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2020)

(38)

a. Pemasangan pipa tremie b. Memasukan beton kedalam corong Menggunakan gerobak dorong

c.Pengecoran langsung d. Pengecoran menggunakan

ke corong cor Concrete Pump

Gambar 3.8 Pengecoran Pondasi Bored Pile (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

3.1.2 Pekerjaan Pile Cap

Pile cap merupakan istilah dalam pembangunan, dapat diartikan sebagai cara mengikat suatu pondasi sebelum daiatasnya didirikan kolom. Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian diteruskan ke tiang bored pile. Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berapa dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya pada kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada.

Pada pekerjaan ini, terdapat 2 jenis pile cap, yaitu Tipe P1 untuk 1 bored pile

(39)

a. Pekerjaan Galian Pile Cap

Pekerjaan galian pile cap dilakukan pada titik bored pile untuk

menyatukan bored pile dengan pile cap menjadi monolit. Setelah galian tanah pile cap mencapai elevasi yang ditentukan, maka tiang pile cap di bobok / di hancurkan sebagian untuk memasang besi tulangan pile cap dan disatukan pada tiang bored pile.

Volume galian pile cap 1 = 1,7 m x 1,7 m x 2,2 m

= 6,358 m³

Volume galian pile cap 2 = 1,7 m x 2 m x 2,2 m

= 7,48 m³

Tugas yang dilaksanakan :

1. Mengawasi kegiatan galian pile cap 2. Mengukur dimensi galian pile cap 3. Mencatat titik galian pile cap

Tabel 3.4 Peralatan Galian Pile Cap

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Cangkul Untuk menggali tanah

Pada pembuatan pile cap.

(40)

Tabel 3.4 Peralatan Galian Pile Cap Lanjutan

2. Tali

Untuk mengukur as pile cap (sebagai

acuan dalam pembuatan pile cap).

3. Meteran

Mengukur dimensi pile cap dan mengukur

nilai slump.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Gambar 3.9 Penggalian Pile Cap (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

b. Pengecoran Pile Cap

Setelah dilakukannya penggalian tanah pada titik bored pile dengan kedalaman 1,4 m dari permukaan tanah, dipasang tulangan pile cap dan dipasang rakitan tulangan kolom pedestal diatasnya. Tinggi kolom tersebut dapat dihitung dengan ketentuan 40D. Kemudian pemasangan bekisting pada pile cap, setelah bekisting di pasang di sekeliling pile cap barulah dilakukan

(41)

dengan menggunakan vibrator agar tidak terdapat gelembung udara pada pile cap.

Volume pengecoran Pile Cap Tipe 1 = 1,5 m x 1,5 m x 0,8 m

= 1,8 m³

Volume pengecoran Pile Cap 2 = 1,5 m x 1,8 m x 0,8 m

= 2,16 m³

Tugas yang dilaksanakan :

1. Mengawasi proses perakitan tulangan pile cap 2. Mengawasi proses pemasangan tulangan pile cap

3. Mengawasi proses perakitan kolom pedestal diatas pile cap 4. Mengawasi proses pemasangan bekisting pile cap

5. Melakukan pengukuran dimensi pile cap

6. Melakukan kontrol kualitas beton dengan pengujian slump beton 7. Mengawasi proses pembuangan air pada lubang galian pile cap 8. Mengawasi proses pengecoran pile cap

9. Mencatat titik pengecoran pile cap

Tabel 3.5 Peralatan Pembesian dan Pengecoran Pile Cap

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Kayu

Dibentuk sebagian rupa yang digunakan

untuk membantu proses pengecoran.

(42)

Tabel 3.5 Peralatan Pembesian dan Pengecoran Pile Cap Lanjutan

2. Gerobak dorong Untuk membawa beton

menuju ke lubang pile cap

3. Sekop

Untuk mengambil sisa beton yang melekat di

gerobak dorong.

4. Corong Abrams dan sendok

adukan

corong abrams digunakan sebagai wadah untuk pengujian slump test. Dan sendok

adukan digunakan untuk mengambil

beton dan memasukkannya ke

dalam corong.

5. Batang logam

Untuk memadatkan beton di dalam corong

abrams

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(43)

a.Pemasangan tulangan pile cap b. Pemasangan bekisting pile cap

c.Pengecoran Pile cap Gambar 3.10 Pengecoran Pile Cap (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

3.1.3 Pekerjaan Kolom Pedestal

Kolom Pedestal merupakan kolom utama dimana ukuran dan fungsi kolom pedestal ini sama dengan kolom utama pada bangunan. Tinggi kolom utama biasanya dibuat setinggi dinding sedangkan kolom pedestal dibuat lebih pendek.

Setalah tulangan kolom pedestal dirakit diatas pile cap, kemudian dipasang bekisting lalu kolom pedestal di cor. Pada saat penuangan beton posisikan agar tinggi jatuh betonnya dibawah 2 m agar tidak terjadi segregasi dikarenakan agregat yang lebih berat akan jatuh terlebih dahulu. Pada saat pengecoran beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator.

(44)

Tugas yang dilaksanakan :

1. Mengawasi perakitan tulangan kolom pedestal 2. Mengawasi pengecoran kolom pedestal 3. Mencatat titik pengecoran kolom pedestal 4. Mengukur dimensi kolom pedestal

Tabel 3.6 Peralatan Pekerjaan Kolom Pedestal

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Kayu

Dibentuk sebagian rupa yang digunakan

untuk membantu proses pengecoran.

2. Gerobak dorong Untuk membawa beton

menuju ke kolom pedestal

3. Sekop

Untuk mengambil sisa beton yang melekat di

gerobak dorong.

4. Corong Abrams dan sendok

adukan

corong abrams digunakan sebagai wadah untuk pengujian slump test. Dan sendok

adukan digunakan untuk mengambil

beton dan

(45)

a. Bekisting kolom pedestal b. Pengecoran kolom pedestal

c. Vibrasi pada kolom pedestal

Gambar 3.11 Pengecoran kolom pedestal (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

3.1.4 Pekerjaan Cerocok dan Rollag

Cerocok digunakan untuk menambah daya dukung pondasi, Cerocok ditanam sedalam 4 m dengan jarak 30 cm. Setelah cerocok tertanam, plastik dihamparkan diatas galian untuk memisahkan antara tanah dan lantai kerja, plastik ini juga digunakan untuk mencegah lumpur naik ke atas lantai kerja. Setelah lantai kerja di cor, kemudian dipasang rollag. Rollag merupakan pasangan bata yang dipasang bata bersiri. Motif pemasangaan rollag dapat berbentuk setengah lingkaran, gothic atau cengkeh. Setelah pemasangan rollag beri acian kasar (rabben) pada dinding rollag.

(46)

Tugas yang dilaksanakan :

1. Melakukan kontrol kualitas cerocok yang digunakan 2. Mengawasi penanaman cerocok

3. Mengawasi pengecoran lantai kerja 4. Mengawasi pemasangan rollag

5. Mengawasi pekerjaan rabben bata pada dinding rollag

Tabel 3.7 Peralatan Pekerjaan Cerocok dan Rollag Bata

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Sendok Semen dan ember

Untuk mengambil dan meratakan acian. Dan

ember digunakan sebagai wadah acian

2. Sekop Untuk mengaduk acian

hingga tercampur rata

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(47)

c.Pemasangan Rollag d. Rabben bata

Gambar 3.12 Pekerjaan Cerocok dan Rollag bata (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

3.1.5 Hammer Test

Hammer Test merupakan suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan mutu beton tanpa merusak beton pada suatu bangunan. Metode ini dilakukan dengan memberikan beban impact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan British Standards (BS) mengisyaratkan pengambilan antara 9-25 kali pengukuran untuk setiap daerah pengujian seluas maksimum 300 mm².

Gambar 3.13 Hammer Test pada titik PDA GKT 1 (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(48)

3.1.6 Pile Driving Analyzer Test

Pile Driving Analyzer atau biasa dikenal dengan sebutan PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian pondasi dengan pemukulan ulang/re-strike kepada pondasi dengan hammer dimana pondasi tersebut telah dipasang sensor Strain Transducer (Velocity) dan Accelerometer (Force). Berat/massa hammer untuk pengujian PDA Test ini sebesar 1,5 ton.

Gambar 3.14 Pile Driving Analyzer (PDA) Test (Sumber : Dokumetasi Pribadi, 2020)

3.2 Target yang Diharapkan

Adapun target yang diharapkan dalam kerja praktek ini ialah:

a. Mahasiswa diharapkan mendapat pengetahuan yang ada di lapangan.

b. Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah di pelajari di bangku perkuliahan di dunia lapangan.

c. Mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan lapangan selama kerja praktek.

d. Mahasiswa diharapkan bisa memberikan masukan kepada perusahaaan apabila terjadi kendala dilapangan.

(49)

3.3 Perangkat Lunak/Keras yang Digunakan 3.3.1 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan selama kegiatan Kerja Praktek ialah : 1. Microsoft Word

Perangkat ini digunakan untuk membuat rincian metode pelaksanaan, laporan harian dan laporan mingguan.

2. Microsoft Excel

Perangkat ini digunakan untuk membuat laporan harian pekerjaan dan menghitung volume pekerjaan.

3. Autocad

Perangkat ini digunakan dalam pekerjaan gambar dan panduan- panduan operasi perusahaan.

3.3.2 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan selama kegiatan Kerja Praktek ialah : 1. Meteran

Meteran digunakan untuk mengetahui apakah ukuran yang dilapangan sudah sesuai dengan ukuran digambar perencana.

2. Jangka sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter tulangan yang digunakan untuk penulangan pondasi borepile, penulangan pilecap, dan penulangan kolom pedestal.

3. Cetakan Slump Test

Slump test merupakan suatu pengujian kekentalan beton yang akan digunakan untuk konstruksi suatu bangunan.

3.4 Peralatan yang Digunakan di Lapangan

Adapun alat berat yang digunakan di lokasi proyek pembangunan gedung kuliah terpadu Politeknik Negeri Bengkalis ialah :

(50)

Tabel 3.8 Jenis Alat Berat

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Concrete Pump Truck

Untuk memompa ready mix ke lokasi pengecoran yang berada di gedung- gedung yang cukup tinggi.

2. Concrete Mixer Truck

Untuk mengangkut beton mix dari Batching Plant ke lokasi konstruksi.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

3.5 Data-data yang Diperoleh

Adapun data yang di peroleh selama kerja praktek di Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis ialah :

1. Data titik bored pile

2. Data pengecoran bored pile dan pile cap 3. Volume galian pile cap

4. Volume pengecoran bored pile dan pile cap

3.6 Dokumen-dokumen file yang dihasilkan

Dokumen-dokumen file-file yang dihasilkan selama kegiatan Kerja Praktek adalah :

1. Gambar dokumentasi selama pekerjaan berlangsung 2. Laporan pengecoran bored pile dan pile cap

(51)

3.7 Kendala-Kendala Selama Pelaksanaan Proyek

Dalam pelaksanaan proyek, tidak jarang dijumpai adanya berbagai kendala sehingga dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaan suatu proyek.

Adapun selama pelaksanaan pekerjaan proyek Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis, kendala yang sering dijumpai adalah faktor cuaca (hujan) yang mempersulit proses pengeboran, pengecoran bored pile. Air yang terlalu banyak pada lubang bored pile / pile cap mempersulit pekerjaan ini.

Kendala lainnya adalah beberapa alat yang tidak berfungsi (rusak) yang menyebabkan terhambatnya pekerjaan ini.

(52)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pelaksanaan Kerja Praktek (KP) selama 60 (Enam Puluh) hari pada proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis, yang ditugaskan di PT. Riau Multi Cipta Dimensi sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi adalah sebagai berikut :

1. Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan daya tampung terhadap Mahasiswa.

2. Proyek ini melibatkan 4 (empat) Organisasi Penyelenggara Proyek, Diantaranya yaitu :

a. Pemilik (owner) : Politeknik Negeri Bengkalis b. Kontraktor Pelaksana : PT. Putra Sakti Sampurna c. Konsultan Perencana : CV. Nadhira Utama

d. Konsultan MK : PT. Riau Multi Cipta Dimensi 3. Nilai Proyek ini yaitu sebesar Rp. 61.559.100.000

4. Setiap pelaksanaan pembangunan konstruksi proyek ini melalui beberapa tahapan yaitu identifikasi pekerjaan, perencanaan, pengoranisasian, pelaksanaan, dan pengendalian

5. Pada pekerjaan Bored Pile digunakan : a. Kedalaman lubang 20 meter

b. Diameter lubang 30 cm c. Tulangan utama ulir 16D13 d. Tulangan spiral polos Ø8-100 e. Beton Mutu K-350

6. Pada Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis Pengujian mutu beton dilakukan terlebih dahulu sebelum

(53)

4.2 Saran

1. Lebih memperhatikan Keselamatan Kerja (safety) di lokasi proyek agar tidak terjadi kecelakaan kerja.

2. Lebih memperhatikan sistem kontrol waktu pelaksanaan, agar bisa menghindari keterlambatan pelaksanaan proyek.

3. Lebih teliti dalam melakukan pekerjaan, khususnya pada pekerjaan pembesian, agar mengurangi kerugian akibat penyambungan besi yang berlebih, maupun kekurangan pada penyambungan.

4. Lebih teliti dalam memilih metode pelaksanaan pekerjaan, agar sesuai dengan perencanaan dan hasil yang diinginkan.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Politeknik Negeri Bengkalis.2017.”Buku Panduan Kerja Praktek (KP) Mahasiswa”.Bengkalis

https://bppk.kemenkeu.go.id//Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Komitmen https://gemaintermulia.co.id/tip/ketahui tugas dan fungsi manajemen konstruksi dalam pembangunan

https://www. Karya pondasi.com/cara teknik pelaksanaan pondasi bore pile kering dan basah

https://www.arsitur.com/Pengertian pondasi bored pile dan jenisnya

(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)

TABEL PENGECORAN BORE PILE

Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Vokasi

Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis Lokasi : GKT I

NO Hari/Tanggal Waktu mulai pengecoran

Nomor Ttitk

Type PileCap

P.Ked

Tiang(m) Mutu Ket 1 Selasa, 14 Juli 2020 14.45 – 15.48 13D1 P1 20 K-350

2 Rabu, 15 Juli 2020 16.16 – 16.50 13F1 P1 20 K-350 3 Rabu, 15 Juli 2020 17.07 – 17.40 9G1 P1 20 K-350 4 Rabu, 15 Juli 2020 20.20 – 21.10 2B P2 20 K-350 5 Rabu, 15 Juli 2020 21.45 – 22.36 G1 P2 20 K-350 6 Kamis, 16 Juli 2020 16.10 – 16.50 13G1 P1 20 K-350 7 Kamis, 16 Juli 2020 17.12 – 17.48 2C P2 20 K-350 8 Jumat, 17 Juli 2020 16.21 – 16.51 13H1 P1 20 K-350 9 Jumat, 17 Juli 2020 10.46 - 11.30 9H1 P1 20 K-350 10 Jumat, 17 Juli 2020 14.46 – 15.28 2D P2 20 K-350 11 Jumat, 17 Juli 2020 17.18 – 18.01 1H P2 20 K-350 12 Sabtu, 18 Juli 2020 15.32 – 16.04 13I1 P1 20 K-350 13 Sabtu, 18 Juli 2020 17.38 – 18.40 9J1 P1 20 K-350 14 Sabtu, 18 Juli 2020 16.06 – 16.48 4D1 P1 20 K-350 15 Minggu, 19Juli 2020 10.37 – 11.02 7K P2 20 K-350 16 Minggu, 19Juli 2020 11.05 – 11.50 13J1 P1 20 K-350 17 Minggu, 19Juli 2020 12.18 – 12.50 3B P2 20 K-350 18 Minggu, 19Juli 2020 16.30 – 17.06 7F1 P1 20 K-350 19 Senin, 20 Juli 2020 13.51 – 14.16 8K P2 20 K-350

(79)

TABEL PENGECORAN BORE PILE

Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Vokasi

Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis Lokasi : GKT I

NO Hari/Tanggal Waktu mulai pengecoran

Nomor Ttitk

Type PileCap

P.Ked

Tiang(m) Mutu Ket 21 Senin, 20 Juli 2020 15.02 – 15.42 2H P2 20 K-350

22 Senin, 20 Juli 2020 17.18 - 17.53 9K P2 20 K-350 23 Senin, 20 Juli 2020 17.58 – 18.20 4C1 P1 20 K-350 24 Selasa, 21 Juli 2020 11.26 – 11.52 9I1 P1 20 K-350 25 Selasa, 21 Juli 2020 13.40 – 13.58 7H1 P1 20 K-350 26 Selasa, 21 Juli 2020 17.12 – 17.29 7J2 P1 20 K-350 27 Selasa, 21 Juli 2020 19.36 – 20.15 4F1 P1 20 K-350 28 Rabu,22 Juli 2020 09.23 – 09.58 3H P2 20 K-350 29 Rabu,22 Juli 2020 17.15 – 17.55 7H2 P1 20 K-350 30 Rabu,22 Juli 2020 18.10 – 18.50 5B P2 20 K-350 31 Rabu,22 Juli 2020 19.20 – 19.42 2G1 P1 20 K-350 32 Rabu,22 Juli 2020 10.15 – 10.55 7I1 P1 20 K-350 33 Rabu,22 Juli 2020 18.57 – 19.36 2F P2 20 K-350 34 Kamis, 23 Juli 2020 17.02 – 18.00 5H P2 20 K-350 35 Kamis, 23 Juli 2020 16.11 – 16.33 13K P2 20 K-350 36 Kamis, 23 Juli 2020 14.30 – 15.19 6B P2 20 K-350 37 Jumat, 24 Juli 2020 08.47 – 09.15 7G1 P1 20 K-350 38 Jumat, 24 Juli 2020 10.19 – 10.52 7B P2 20 K-350 39 Jumat, 24 Juli 2020 09.48 – 10.15 13J2 P1 20 K-350 40 Jumat, 24 Juli 2020 14.50 – 15.25 7F1 P1 20 K-350

(80)

TABEL PENGECORAN BORE PILE

Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Vokasi

Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis Lokasi : GKT I

NO Hari/Tanggal Waktu mulai pengecoran

Nomor Ttitk

Type PileCap

P.Ked

Tiang(m) Mutu Ket 41 Jumat, 24 Juli 2020 17.35 – 18.32 4G1 P1 20 K-350

42 Jumat, 24 Juli 2020 16.46 – 17.20 13I2 P1 20 K-350 43 Jumat, 24 Juli 2020 18.38 – 19.22 6A P2 20 K-350 44 Sabtu, 25 Juli 2020 10.54 – 11.45 7D1 P1 20 K-350 45 Sabtu, 25 Juli 2020 14,47 – 15.20 7A P2 20 K-350 46 Sabtu, 25 Juli 2020 13.02 – 13.43 4F2 P1 20 K-350 47 Sabtu, 25 Juli 2020 14.09 – 14.30 13H2 P1 20 K-350 48 Minggu, 26 Juli 2020 12.24 -0 13.04 8B P2 20 K-350 49 Minggu, 26 Juli 2020 14.20 – 15.00 9C1 P1 20 K-350 50 Minggu, 26 Juli 2020 16.28 – 16.58 13G2 P1 20 K-350 51 Senin, 27 Juli 2020 09.48 – 10.35 9D1 P1 20 K-350 52 Senin, 27 Juli 2020 12.20 – 13.15 13D2 P1 20 K-350 53 Senin, 27 Juli 2020 13.40 – 14.18 7D2 P1 20 K-350 54 Senin, 27 Juli 2020 14.40 – 15.59 2G2 P1 20 K-350 55 Senin, 27 Juli 2020 17.00 – 17.48 10B’ P2 20 K-350 56 Selasa, 28 Juli 2020 17.48 – 18.22 15F P2 20 K-350 57 Selasa, 28 Juli 2020 16.14 – 16.57 11G P1 20 K-350 58 Selasa, 28 Juli 2020 10.46 – 11.31 13F2 P1 20 K-350 59 Selasa, 28 Juli 2020 14.23 – 15.10 6C P1 20 K-350

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT.Riau Multi Cipta Dimensi  (sumber : Dokumen PT.Riau Multi Cipta Dimensi)
Gambar 2.1 Flowchart bagan alir proses lelang
Tabel 2.1 Data Umum Proyek
Tabel 2.2 Data Teknis Proyek
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

panjang dibanding dengan pondasi sumuran (Bowles, 1991).. Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal Square JL.

Project based evaluation dilakukan pada proyek konstruksi yaitu struktur gedung yang meliputi pekerjaan pondasi yang menggunakan bored pile, pile cap, pelat lantai, shear

Luaran Proyek Kerja Praktek Selama melakukan proyek yang diberikan pada saat kerja praktek adapun output yang akan diimplementasikan pada bagian Humas dan Protokoler yaitu aplikasi

Saya selaku Mahasiswa kerja praktek KP Politeknik Negeri Bengkalis meminta maaf kepada Bapak Sunarto, SPd., MT selaku dosen pembimbing selama melaksanakan kerja praktek, serta banyak

Pelindo 1 Cabang Dumai persero Penulis sangat berterima kasih kepada pihak-pihak tertentu yang banyak membantu dan memberikan bimbingan selama melaksanakan Kerja Praktek KP.. Sikap

15 BAB III BIDANG PEKERJAAN SELAMA KERJA PRAKTEK 3.1 Uraian Tugas yang Dikerjakan Adapun tugas yang diberikan selama melaksanakan KP di PT.Whello Indonesia Prima Pekanbaru

Memperoleh kesempatan dalam menganalisis masalah yang ada 1.3 Luaran Proyek Kerja Praktek Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan selama proses kerja praktek berlangsung selama 4

Saya selaku Mahasiswa kerja praktek KP Politeknik Negeri Bengkalis meminta maaf kepada Bapak Akmal Indra,S.Pd.,MT selaku dosen pembimbing selama melaksanakan kerja praktek, serta banyak