• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN MAGANG INDUSTRI TAHUN AKADEMIK 2022/2023

N/A
N/A
Ekaristi Pontoh

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN MAGANG INDUSTRI TAHUN AKADEMIK 2022/2023"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Sejarah PT. Kilang Pertamina Internasional

Kilang Internasional Pertamina merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang pengelolaan pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. 22 Tahun 2001 tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, PERTAMINA berubah status hukumnya dari BUMN menjadi PT. 13 Tahun 2003 tentang “pengalihan bentuk perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi (PERTAMINA) menjadi perseroan terbatas”.

Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) yang bertujuan mengelola pembangunan Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan dan bersedia menjadi perusahaan patungan yang bekerjasama dengan mitra. Pada Juni 2020, PT KPI memperluas perannya di luar pengelolaan proyek infrastruktur dan pengembangan perusahaan pengolahan dan petrokimia, serta pengelolaan kilang pengolahan dan petrokimia yang sebelumnya dikelola oleh PT Pertamina (Persero), yaitu Refinery Unit II Dumai, Refinery Unit III Plaju, Refinery Unit IV Cilacap, Refinery Unit V Balikpapan, Refinery Unit VI Balongan dan Refinery Unit VII Sorong. Perubahan peran ini ditandai dengan dibentuknya PT Kilang Pertamina Internasional sebagai subholding pengilangan dan petrokimia sebagai bagian dari pembentukan Holding Migas.

Sejarah Refinery Unit V Balikpapan

Visi Misi dan Tata Nilai Perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional RU V

Deskripsi Umum Proses

Tujuan Kerja Praktik

Ruang Lingkup

TATA LETAK PABRIK DAN STRUKTUR ORGANISASI

Tata Letak Pabrik

Pertamina International Refinery RU V Balikpapan memilih Balikpapan sebagai lokasi kilang minyak berdasarkan pertimbangan sebagai berikut. Kilang Internasional Pertamina RU V Balikpapan yang divisinya terdiri dari Kilang Balikpapan I yang mencakup area Diswax (pabrik penyulingan dan pencucian), Kilang Balikpapan II yang mencakup area HSC dan HCC, serta fasilitas pendukung lainnya seperti Oil Movement ( Tangki minyak, master pemuatan, dermaga, dll.), utilitas, laboratorium, gudang (peralatan proses, bahan kimia, limbah, dll.), HSE dan gedung perkantoran.

Gambar 2. 2 Peta Lokasi Pabrik PT. KPI Refinery Unit V Balikpapan
Gambar 2. 2 Peta Lokasi Pabrik PT. KPI Refinery Unit V Balikpapan

Struktur Organisasi

  • Operation and Manufacturing Function
    • Production Function
    • Refinery Planning and Optimization Function
  • Maintenance Planning & Support Function
  • Maintenance Execution Function
  • Engineering and Development
    • Process Engineering Section
    • Facility Engineering Section
    • Project Engineering Section
    • Energy Conservation & Loss Control Section
  • Quality Management Section
  • Reliability Function
  • Procurement Function
  • Health, Safety, Environment Function
  • General Affairs Function
  • Human Resource Area/Business Partner Function
  • Fungsi Keuangan
  • Information Technology
  • OPI Function

Wilayah operasional ruas ini meliputi area tangki Balikpapan dan area terminal minyak mentah lawe-lawe yang bertanggung jawab terhadap lalu lintas masuk dan keluar minyak mentah dan produk kilang. Fungsi ini bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan servis dan pemeliharaan terhadap peralatan mekanikal, berputar, elektrikal dan instrumentasi untuk menunjang keandalan operasional kilang. Bagian ini memberikan saran dan rekomendasi mengenai pengoperasian kilang pada bagian produksi, melakukan pengembangan dan modifikasi proses, serta mengevaluasi kinerja proses dan peralatan kilang.

Fungsi bagian ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan analisa dan pengkajian potensi pengembangan peralatan kilang serta penyelesaian permasalahan operasional kilang dari segi mekanis, putar. Divisi ini memberikan saran kepada bagian produksi mengenai kinerja fasilitas kilang (listrik, peralatan putar mekanik dan material) dan juga mengevaluasi modifikasi dan pengembangan non-proses yang diusulkan oleh Rekayasa Proses. Bagian ini berfungsi merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan penyelesaian masalah serta memberikan nasihat kepada fungsi terkait.

Gambar 2. 5 Struktur Organisasi Refinery Unit (RU) V Balikpapan
Gambar 2. 5 Struktur Organisasi Refinery Unit (RU) V Balikpapan

Ketenagakerjaan

  • Jam Kerja Pekerja

20 Komite ini bertanggung jawab atas informasi keselamatan proses, analisis risiko proses, integritas mekanis, dan tinjauan keselamatan sebelum penyalaan. Komite ini bertanggung jawab atas keselamatan kerja kontraktor, metode kerja yang aman, prosedur operasi dan pelatihan karyawan. Komite ini bertanggung jawab atas partisipasi karyawan, manajemen perubahan, rencana tanggap darurat, audit keselamatan proses, dan investigasi kecelakaan.

Jam kerja bergilir berlaku bagi karyawan yang terlibat langsung dalam kegiatan produksi dan keamanan pabrik tanpa ada waktu istirahat. Pada shift pagi, kewenangan pengambilan keputusan tertinggi adalah Refinery Manager, sedangkan pada shift sore/malam kewenangan Refinery Manager digantikan oleh superintendent (kepala operasi). Jam kerja reguler ini berlaku bagi karyawan yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan produksi dan keamanan pabrik.

TINJAUAN PUSTAKA

Sifat-sifat Fisik Minyak Bumi (Crude Oil)

  • Berat Jenis
  • Titik Tuang
  • Viskositas
  • Kandungan Belerang
  • Kandungan Nitrogen
  • Residu Karbon
  • Kandungan Garam
  • Flouresensi
  • Indeks Refraksi
  • Nilai Kalori

Viskositas minyak bumi umumnya berada pada kisaran 40 – 60 SSU pada 100°F, namun dapat juga mencapai 6000 SSU pada 100°F pada minyak bumi tertentu. Semakin tinggi berat jenis dan semakin rendah API maka semakin tinggi indeks bias minyak bumi. Nilai kalor adalah banyaknya panas yang dihasilkan oleh satu gram minyak bumi dengan menaikkan suhu satu gram air dari 3,5 oC menjadi 4,5 oC.

Tabel 3. 2 Komposisi Elemental dalam Minyak Mentah  Jenis Minyak Bumi  % Berat Sulfur
Tabel 3. 2 Komposisi Elemental dalam Minyak Mentah Jenis Minyak Bumi % Berat Sulfur

Sifat Kimia Minyak Bumi

Sifat Fisik dan Sifat Kimia Produk Kilang

  • Produk Utama
    • LPG (Liquid Petroleum Gas)
    • Bensin (Motor Gasoline)
    • Kerosin
    • Avtur
    • Minyak Diesel/Solar
    • Naphta
    • Marine Gas Oil (MGO)
    • Industrial Fuel Oil (IFO)
  • Produk Samping
    • Low Sulphur Wax Residue (LSWR)
    • Low Aromatic White Spirit (LAWS)
    • Smooth Fluids (SF-05)

Minyak tanah digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, baik sebagai bahan bakar maupun sebagai bahan bakar.Pada proses pembakarannya, minyak tanah diuapkan dengan menggunakan panas atau tekanan. Stabilitas termal diperlukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya endapan pada tangki bahan bakar dan pipa. Titik beku, syarat penting dari kondisi diatas adalah titik beku bahan bakar.

Titik beku ditentukan karena bahan bakar mengalami penurunan suhu (suhu rendah) pada ketinggian tinggi sehingga dapat membeku. MGO ini digunakan sebagai bahan bakar laut terutama diekspor ke negara-negara yang memiliki musim dingin, karena bahan bakar ini mempunyai titik tuang yang rendah. Kegunaan MGO secara umum adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin diesel rpm tinggi diatas 1.000 rpm.

Tabel 3. 3 Klasifikasi LPG Berdasarkan Tekanan Uap
Tabel 3. 3 Klasifikasi LPG Berdasarkan Tekanan Uap

Limbah

  • Limbah Padat
  • Limbah Cair
  • Limbah Gas

Low Aromatic White Spirit (LAWS) bermanfaat sebagai pengencer cat dan pernis, sebagai pelarut warna cetakan, industri tekstil (printing), sebagai bahan pembersih (dry cleaning solven) dan sebagai bahan baku pestisida. Proses pemboran menggunakan fluida pemboran secara bersirkulasi, yang menjaga tekanan hidrostatis terhadap tekanan reservoir bumi, menggerakkan bor, melumasi dan mendinginkannya, serta menghilangkan pecahan batuan. Lumpur berbahan dasar minyak adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan lumpur berbahan dasar air. karena mempunyai sifat yang sama dengan reservoir minyak yang ada di lapisan bumi, sehingga tidak merusak pori-pori reservoir. Limbah cair yang dihasilkan di kilang merupakan air kotor sisa pengolahan, serta produk dan bahan mentah yang keluar atau bocor dari sungai.

Limbah gas kilang berupa NH3, H2S, CO2, SO3, asap, debu dan kelebihan gas kilang.

Proses Pengilangan Minyak Bumi

  • Pengolahan Pertama (Primary Processing)
  • Pengolahan Lanjutan (Secondary Processing)
  • Proses Treating (Treating Processing)

35 Selain itu, proses pengolahan dapat dikatakan sebagai pemisahan atau penghilangan beberapa hidrokarbon yang tidak diinginkan dengan tujuan untuk meningkatkan kandungan hidrokarbon yang diinginkan untuk meningkatkan kualitas produk.

Reaksi – reaksi pada Pengolahan Minyak Bumi

  • Desulfurisasi
  • Denitrifikasi
  • Hidrogenasi Olefin
  • Penghilangan Senyawa Oksigen
  • Dekomposisi Halida
  • Penghilangan Senyawa Logam
  • Proses Pengubahan Struktur Molekul (Reformasi Katalik)
  • Proses Kombinasi Molekul
  • Steam Reforming
  • Reaksi Pergeseran CO
  • Absorbsi CO2
  • Reaksi Metanasi

Olefin mengganggu kestabilan suhu pada Platformer karena akan berpolimerisasi dan menyebabkan kontaminasi pada reaktor dan unit HE. Kandungan halida maksimum yang dapat dihilangkan hanya sampai 90%, namun hal ini sulit dicapai pada kondisi reaksi desulfurisasi. Karena komponen aktif katalisnya adalah platina, salah satu proses reformasi katalitik yang populer disebut Platforming.

Molekul hidrokarbon yang merupakan molekul kecil bergabung menjadi senyawa dengan molekul yang lebih besar dan memiliki titik didih pada kisaran yang diinginkan. Jika senyawa-senyawa yang terakumulasi berasal dari molekul yang sama, maka prosesnya diberi nama umum polimerisasi. Jika yang digabungkan adalah molekul alkana menjadi molekul hidrokarbon tak jenuh, maka nama prosesnya adalah alkilasi.

Gambar 3. 3 Reaksi Hidrogenasi Olefin  3.6.4 Penghilangan Senyawa Oksigen
Gambar 3. 3 Reaksi Hidrogenasi Olefin 3.6.4 Penghilangan Senyawa Oksigen

Bahan

  • Bahan Baku
  • Bahan Penunjang

40 Minyak mentah adalah cairan berwarna coklat kehijauan sampai hitam yang terdiri dari sejumlah besar rantai karbon panjang dan pengotornya. Kilang Balikpapan saat ini mengolah minyak mentah berdasarkan spesifikasi desain, dimana Kilang Balikpapan I dirancang untuk mengolah minyak mentah dari Reservoir Minyak Mentah Balikpapan, sedangkan Kilang Balikpapan II dirancang untuk mengolah minyak mentah dari Reservoir Minyak Mentah Lawe-Lawe. Minyak mentah Lawe-Lawe biasanya didatangkan dari luar negeri antara lain Malaysia (tapis), Australia (Jabiru, Chalyst dan CopperBasin), China (Nanhai dan Xijiang), Nigeria (Nigerian Brass, Farcados dan Qua-Iboe) dan lain-lain.

Minyak mentah dari reservoir mentah Balikpapan didatangkan dari dalam negeri antara lain dari Widuri, Minas, Badak, Sangatta, Belida, Cinta, Lalang, Kakap, Sumatra Light Crude, Handil dan Bekapai. Minyak mentah olahan tersebut sebagian berasal dari luar negeri karena alasan keekonomian dan terbatasnya bahan baku dalam negeri. Bahan baku berupa berbagai jenis minyak mentah dimurnikan terlebih dahulu dengan menggunakan proses blending untuk menjaga kualitas bahan baku sedekat mungkin dengan spesifikasi bahan baku yang dapat diolah oleh PT.

Tabel 3. 7 Bahan Penunjang dan Kegunaannya dalam Mengolah Crude Oil
Tabel 3. 7 Bahan Penunjang dan Kegunaannya dalam Mengolah Crude Oil

Sistem Proses

  • Kilang Balikpapan I
    • Crude Distilation Unit V (CDU V)
    • High Vacuum Unit III (HVU III)
    • Dehydration Plant (DHP)
    • Effluent Water Treatment Plant (EWTP)
  • Peralatan Utama Kilang I RU V
    • Crude Column (C-201-01)
    • Kerosene Stripper (C-201-02)
    • LGO Stripper (C-201-03)
    • HGO Stripper (C-201-04)
    • Stabillizer Column (C-201-05)
    • Naphta Splitter Column
    • Vacum Column
  • Kilang Balikpapan II
    • Hydroskimming Complex (HSC)
    • Hydrocracking Complex (HCC)
  • Spesifikasi Peralatan Utama Kilang II RU V
    • Crude Column (C-1-01)
    • Kerosene Stripper (C-01-02)
    • LGO Stripper (C-01-03)
    • HGO Stripper (C-01-04)
    • Stabilizer Column (C-1-05)
    • Naphta Splitter Column (C-1-06)
    • Vacuum Column (C-02-01)
    • Fresh Feed Reactor No.1 (C-03-03 A/B)
    • Fresh Feed Reactor No.2 (C-03-03 A/B)
    • Recycle Reactor (C-03-05 A/B)
    • Debuthanizer Column (C-03-14)
    • Product Fractionator (C-03-16)
    • Stripper UOP Naphta Hydrotreater (C-4-01)
    • Reaktor (C-4-07)
    • Catalytic Reformer Reactor (C-5-01 A/B/C)
    • Debuthanizer Column (C-5-07)
    • Regeneration Tower (C-5-24)
    • Deethanizer Column (C-6-01)
    • Sour Water Stripper (C-7-01)
    • Sour Water Degassing Drum (C-7-02)
    • High Temperature Shift Converter (C-8-06 A/B)
    • Low Temperature Shift Converter (C-8-07 A/B)
    • CO2 Absorber (C-8-12 A/B)
  • Produk
    • LPG
    • Naphta
    • Premium
    • Kerosin
    • ADO (Automotive Diesel Oil)
    • Industrial Fuel Oil (IFO)
    • Industrial Diesel Oil (IDO)
    • Avtur
    • LSWR
    • Marine Gas Oil (MGO)
    • Low Aromatic White Spirit (LAWS)
    • Smooth Fluid 05 (SF 05)
  • Pemasaran Hasil Produksi
  • Utilitas
    • Sumber Daya Alam dan Unit Penyedia Air
    • Boiler
    • Unit Penyedia Steam
    • Steam Turbine Generator (STG)
    • Unit Penyedia Listrik
    • Unit Penyedia Udara Tekan
    • Unit Penyedia Gas Inert (Nitrogen)
    • Unit Penyedia Bahan Bakar
    • Pengolahan Limbah
  • Laboratorium
    • Laboratorium Pertamina RU V Balikpapan
    • Alat-Alat Laboratorium
    • Prosedur Analisa

Nafta dari recontact cooler akan disimpan pada stabilizer feed shock drum dan akan dialirkan ke kolom stabilizer setelah dipanaskan hingga suhu 127oC (blended Crude Oil) atau 145oC (Minas Crude Oil). Uap yang dihasilkan pada stabilizer akan dialirkan menuju kondensor overhead stabilizer untuk mengalami kondensasi kemudian disimpan pada akumulator overhead stabilizer. Nafta dalam produk di bawah penstabil didinginkan hingga 142oC (minyak mentah campuran) atau 152oC (minyak mentah mineral) dan dialirkan ke baki 12 di pembagi nafta.

Produk residu vakum (residu pendek) dipompa dari dasar kolom dan dialirkan ke tangki LSWR setelah didinginkan hingga 90°C menggunakan serangkaian penukar panas. Seluruh keluaran dari kondensor ketiga mengalir ke akumulator kolom vakum atas dan gas tak terkondensasi mengalir ke pemanas vakum untuk pembakaran. Di SDC, lumpur non-air berada di bagian bawah dan dialirkan ke Cake Hooper Centrifuge.

Hidrokarbon cair dari akumulator diarahkan ke Recontact cooler untuk bersentuhan dan kembali ke aliran uap dari KO drum. Residu dialirkan ke dalam drum umpan vakum setelah didinginkan hingga 159°C (minyak mentah campuran) atau 169°C (minyak mentah Minas). Oli dari Recontact cooler akan ditempatkan pada stabilizer feed drum dan akan dialirkan ke dalam stabilizer setelah dipanaskan hingga suhu 127°C.

Cairan yang dipisahkan dari pemisah produk reaktor diarahkan ke kolom stripper yang memiliki 20 tray dan juga terdapat reboiler F-4-02 di bagian bawah yang digunakan untuk menghasilkan uap stripper. Produk bottom stripper berupa sweet oil dipompa ke unit rig sebagai feed. Air kemudian dialirkan ke acid water stripper untuk diolah, sedangkan gas dipanaskan dari 38°C hingga 54°C dan dikirim ke drum KO untuk bahan bakar gas.

Bahan bakar gas sebesar 1256 Nm3/jam atau 2635 Kg/jam dialirkan ke Sistem Bahan Bakar Gas dan digunakan sebagai bahan bakar gas atau bahan bakar memasak. Cairan LPG yang terbentuk akibat kompresi dialirkan ke stabilizer CDU IV untuk diolah menjadi LPG. Gas suar yang telah melewati water seal drum dialirkan ke drum bagian kompresor off-gas C-19-04 dan kemudian dikirim ke kompresor multistage gas split A/B K-19-01.

Air proses atau air bekas pabrik dialirkan ke pabrik pengupasan air asam, dan produknya digunakan kembali untuk proses tersebut. Alat ini berfungsi untuk menurunkan kandungan minyak dan senyawa berbahaya lainnya ke tingkat yang aman untuk dibuang ke laut.

Gambar 3. 8 Diagram Alir Kilang Balikpapan I  3.8.1.1 Crude Distilation Unit V (CDU V)
Gambar 3. 8 Diagram Alir Kilang Balikpapan I 3.8.1.1 Crude Distilation Unit V (CDU V)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penemuan ini mendorong dibangunnya kilang minyak mentah yaitu Kilang Balikpapan I berkapasitas (60 MBSD) dan Kilang Balikpapan II (200 MBSD). Pertamina International Refinery Unit V merupakan tempat minyak mentah dari berbagai sumber dicampur (blended) dan dimasukkan ke dalam kolom pemisahan atmosferik/CDU. Reformat tersebut kemudian dicampur dengan light naphtha dan ditambahkan High Octane Mogas Component (HOMC) sehingga menghasilkan produk pertalite dan Pertamax dengan nilai oktan minimal 90 dan 92.

HVGO kemudian diproses dalam unit Hydrocracking Complex (HCC) sehingga menghasilkan fraksi ringan berupa LPG, nafta, minyak tanah, dan solar. Pada Flare Gas Recovery System, recovery produk bahan bakar gas dan produk recovery LPG dihasilkan dari feed off gas yang paling dominan berasal dari (CDU) IV di kilang Balikpapan II. Hydrogen Recovery System menggunakan teknologi membran dalam proses pemisahan gas hidrogen dari gas buang LPG.

Gas hidrogen yang diperoleh kembali dengan kemurnian 98% mol dapat digunakan sebagai komponen gas hidrogen untuk kebutuhan proses di HCC. Distribusi produk hasil pengolahan RU V didistribusikan di Indonesia Timur dan sebagian produk didistribusikan di Indonesia Barat dan diekspor. Kilang Pertamina International RU V berkomitmen untuk terus meningkatkan dan menghilangkan serta meminimalisir dampak negatif pada aspek QHSSE.

Saran

Gambar

Gambar 2. 1 Lokasi Refinery Unit Pertamina Seluruh Indonesia
Gambar 2. 2 Peta Lokasi Pabrik PT. KPI Refinery Unit V Balikpapan
Gambar 2. 5 Struktur Organisasi Refinery Unit (RU) V Balikpapan
Tabel 3. 1 Klasifikasi Minyak Bumi Berdasarkan Berat Jenisnya  Jenis Minyak Bumi  Sg (60/60 °F)  °API Gravity
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah-mata kuliah dalam Kurikulum 2020 dikelompokkan dalam 14 kelompok matakuliah yaitu (1) Kelompok Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Kelompok Kimia Dasar,

HARI/ TANGGAL JLH MHS HADIR MASALAH AKADEMIK MAHASISWA RINGKASAN BIMBINGAN YANG DISAMPAIKAN KEPADA MAHASISWA 1 tingkat 1, 2 ,3 dan AJ angkatan 3 1 05-Sep-22 14 Tidak ada

JADWAL PRAKTIKUM DAN KULIAH DI LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FTI UAJY SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2022/2023 Hari Sesi Lab.. Dasar Rekayasa

Muhammad Faisal, S.T., M.Kom Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia 3 A III PNS 17 Dr.. Abdussakir, M.Pd Seminar Proposal Tesis 2 A III PNS 18

Laporan akhir KKN yang dibuat secara

Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan selama 1 bulan 14 hari terhitung dari tanggal 11 mei 2020 sampai dengan 21 Juni 2020 merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi di Universitas

Sehubungan dengan berakhirnya Kuliah Kerja Nyata Reguler Universitas Ahmad Dahlan Periode ke-103 Unit I.C.3 pada tanggal 30 Januari - 1 Maret 2023 yang berlokasi di Dusun Cremo yang

Supervisi manajerial terkait dengan pembinaan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah melaksanakan 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar sarana, standar pengelolaan,