PEMBAHASAN
Latar Belakang
Kelompok tani sendiri merupakan salah satu bentuk perkumpulan petani yang dapat dijadikan sebagai wadah kegiatan penyuluhan. Perluasan kegiatan dengan pendekatan kelompok bertujuan untuk mendorong terbentuknya kelembagaan usaha tani yang mampu membangun sinergi antar petani dan antar kelompok petani untuk mencapai efisiensi usaha. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67/Permentan/SM tentang Pembinaan Kelembagaan Petani yang menyatakan bahwa pendekatan kelompok dalam penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan penyuluhan serta mendorong tumbuhnya kelembagaan. petani (kelompok tani, perkumpulan kelompok tani, perkumpulan barang pertanian dan dewan).
Petani yang jumlahnya banyak dan tersebar di wilayah pedesaan yang luas memerlukan strategi dalam pengembangannya. Pengembangan usaha pertanian melalui kelompok tani tidak lain adalah upaya untuk mempercepat tujuan peningkatan kesejahteraan petani, diharapkan dengan berkembangnya kelompok tani ini akan tercipta wawasan dan pengetahuan serikat untuk memecahkan dan mengubah citra. pertanian saat ini dalam bisnis pertanian di masa depan yang cerah dan kuat. Kelompok tani memberikan wadah pembelajaran bagi anggotanya untuk memperbaiki perilakunya agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi usaha peternakan yang mandiri sehingga dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kehidupan yang lebih baik.
Kelompok tani memungkinkan petani untuk mempererat kerjasama, baik antar sesama petani dalam komunitas petani maupun antar komunitas petani dan dengan pihak lain. Selain manfaat keanggotaan kelompok tani dalam hal akses terhadap input, kelompok tani juga dapat mewujudkan manfaat usaha bersama bagi anggotanya (Hellin et al., 2009).
Tujuan Praktikum
Manfaat Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Manajemen Usahatani
Menurut Carter (2012), “Biaya adalah nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk memastikan manfaat diperoleh.” Biaya harus diukur berdasarkan nilai mata uang, setiap rupee yang dibelanjakan harus memungkinkan terciptanya lebih banyak nilai rupee segera atau di masa depan. Untuk mencari total pendapatan yang diperoleh dari produksi atau hasil produksi dikalikan dengan harga jual produksi tersebut.
Jadi untuk mengetahui total penerimaan produksi, harga jual dikalikan dengan jumlah produksi/produk yang dihasilkan maka akan keluar total penerimaan barang tersebut (Boediono dalam Lathif, 2021). Laba dapat dikonseptualisasikan sebagai surplus positif yang dihasilkan dari selisih antara pendapatan yang dihasilkan oleh suatu kegiatan ekonomi dengan total biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Analisis ini nantinya akan menunjukkan pengaruh yang terjadi dalam memperoleh adanya tambahan biaya yang dikorbankan (Rozen, N., A.
Analisis rasio B/C (benefit cost rasio) merupakan perbandingan jumlah biaya yang dikeluarkan dengan jumlah pendapatan yang diperoleh. Analisis ini nantinya akan menunjukkan titik impas atas biaya pengembalian yang dikeluarkan pada setiap periode (Rozen, N., A.
Tanaman Cabai (Capsicum frutescens L.)
Buahnya mempunyai rasa yang cenderung pedas, bentuk buah cabai rawit bulat dan lonjong dan biasanya bila buah sudah masak berwarna merah. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tanaman cabai rawit antara lain bibit, tanah dan pupuk.
Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)
Tanaman kentang berasal dari Amerika Selatan (Peru, Chili, Bolivia dan Argentina), serta beberapa wilayah Amerika Tengah. Tanaman ini konon pertama kali diperkenalkan ke daratan Eropa dari Peru dan Kolombia melalui Spanyol pada tahun 1570 dan ke Inggris pada tahun 1590. Pada tahun 1750, kentang pertama kali ditanam di kawasan Cibodas-Pacet, kemudian pada tahun 1800 menyebar ke wilayah Kedu. daerah dan Pegunungan Tengger Jawa Timur.
Penyebaran tanaman kentang selanjutnya dilaporkan pada tahun 1923 yang ditanam di daerah dataran tinggi antara lain: Lembang. Cisarua, Pacet, Sindanglaya, Pengalengan, Cikajang, Garut, Majalengka, Diengberge, Tenggerberge dan Pujon-Malang (Sastrahidayat, 2011). Tanaman kentang pada umumnya mempunyai daun yang lebat, letaknya berselang-seling pada batang tanaman, daun berbentuk lonjong sampai agak bulat dengan ujung runcing dan urat daun berbulu seperti lingkaran ikan, daun berkerut dan permukaan daun bagian bawah berbulu, daun berukuran sedang dengan pendek. batang (Samadi dalam Silalahi, 2021).
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Alat dan Bahan
Langkah Kerja
Setelah setiap minggu pengamatan diperoleh data seperti yang tertera pada tabel Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa pertumbuhan tanaman cabai merah mengalami perubahan, tanaman cabai mengalami pertumbuhan pesat, dimana tanaman cabai diawali dengan batang yang panjang. . 3 cm dan jumlah daun pada minggu berikutnya adalah 5. -3 sampai minggu ke 7 tinggi tanaman cabai menjadi 27 cm dengan jumlah daun 29 daun. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman cabai merah berjalan sangat baik, ditandai dengan adanya perubahan yang nyata setiap minggunya, baik dari segi panjang batang maupun jumlah daun. Melalui praktik budidaya cabai merah dan kentang, kami memahami pentingnya mengikuti prosedur yang benar pada setiap tahap budidaya untuk memaksimalkan hasil panen.
Dari pengamatan di lapangan, baik tanaman cabai rawit maupun kentang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini merupakan indikasi positif bahwa, dengan pengelolaan yang baik, budidaya cabai rawit dan kentang dapat menjadi usaha pertanian yang sukses dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi penting terhadap perekonomian lokal dan masyarakat. Dalam kegiatan magang yang dilaksanakan di Øvre Land Universitas Andala pada hari Sabtu tanggal 9 September 2023 ini, dilakukan beberapa kegiatan.
Cabai rawit : Menambah tinggi cabai dan tidak ada cabai yang remuk karena sudah direkatkan. Dalam praktikum yang dilaksanakan di Universitas Andalas Upper Land pada hari Sabtu tanggal 4 November 2023 telah dilaksanakan kegiatan. Cabai rawit: Beberapa cabai rawit mulai tumbuh tinggi dan beberapa tanaman terserang hama.
Dalam praktek yang dilaksanakan di Tanah Atas Universitas Andalas pada hari Minggu tanggal 12 November 2023 berlangsung kegiatan. Dalam praktik yang dilaksanakan di Tanah Atas Universitas Andalas pada Minggu, 19 November 2023, berlangsung kegiatan. Cabai merah: sebagian cabai merah mulai mempunyai putik dan sebagian tanaman terserang hama.
Dalam praktikum yang dilaksanakan di Universitas Andalas Upper Land pada hari Sabtu tanggal 25 November 2023 telah dilaksanakan kegiatan. Dalam praktikum yang dilaksanakan di Universitas Andalas Upper Land pada hari Minggu tanggal 3 Desember 2023 telah dilaksanakan kegiatan. Dalam praktikum yang berlangsung di Tanah Atas Universitas Andalas pada hari Sabtu tanggal 9 Desember 2023 dilakukan kegiatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah sama sekali meskipun terjadi perubahan volume produksi atau penjualan dalam batas tertentu. Biaya variabel adalah biaya yang secara kolektif berubah berdasarkan perubahan volume produksi atau penjualan. Artinya biaya variabel berubah menurut tingkat output yang dihasilkan atau menurut volume produksi yang dilakukan.
Total pendapatan adalah total pendapatan yang dihitung dari produk harga dan jumlah output yang dijual. Pendapatan pertanian adalah total pendapatan yang diterima petani setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, seperti biaya pembelian pupuk, upah, bibit, sewa tanah, pajak tanah, tenaga kerja dan biaya penyusutan alat-alat pertanian dalam satu perkebunan. musim. Keuntungan pertanian ditentukan oleh harga jual produk yang diterima di tingkat petani, serta oleh harga faktor-faktor produksi yang dibayarkan petani sebagai biaya produksi.
Pendapatan pertanian adalah total pendapatan yang diterima petani setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, seperti biaya-biaya.
Pembahasan
Dari tabel hasil usaha budidaya cabai rawit terlihat produksi cabai mencapai total 25 kg dengan harga jual Rp 60.000/Kg sehingga menghasilkan total pendapatan sebesar Rp 1.500.000. R/C Ratio yang dicapai sebesar 1,01 yang menunjukkan bahwa bisnis yang sedang berkembang ini menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. Dari tabel hasil pengamatan, pada minggu ke 3 dan ke 4 tanaman kentang tidak mengalami pertumbuhan, namun pada minggu ke 5 sampai ke 9 terlihat terjadi perubahan yang signifikan pada tanaman kentang terutama pada minggu ke 3 sampai ke 9. pada minggu ke 5 muncul batang dan daun dengan panjang batang 3 cm dan jumlah helai daun sebanyak 5 buah, dan pada minggu ke 9 panjang daun menjadi 35 dan jumlah daun 25.
Peningkatan tersebut berlanjut pada minggu-minggu berikutnya, namun tidak terlalu signifikan, hingga pada minggu ke 12 panjang batang 49 cm dan jumlah daun 44. Dari perubahan yang tercatat dapat disimpulkan bahwa perkembangan tanaman kentang adalah sangat positif, ditandai dengan pertumbuhan yang konsisten dan signifikan, baik dari segi panjang batang maupun jumlah daun. Berdasarkan hasil analisa budidaya kentang diketahui produksi kentang sebanyak 55 kg dengan harga Rp 30.000/kg sehingga total hasil yang diperoleh adalah Rp.
Total biaya yang dikeluarkan adalah biaya variabel sebesar Rp dan biaya tetap sebesar Rp 105.500, sehingga total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.494.000. Data analisis pendapatan dan laba menunjukkan pendapatan yang dihasilkan sebesar Rp 446.000, dengan laba bersih sebesar Rp 155.500. R/C Ratio yang dicapai sebesar 1,1 yang menunjukkan bahwa usaha peternakan ini menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
ANALISIS PENDAPATAN DAN R/C RATIO PADA USAHA TELUR AYAM LOKAL DAN TELUR AYAM LOKAL DI JAWA TENGAH (Studi Kasus Pedagang Telur Ayam dan Telur Ayam Lokal Asal Jawa Tengah di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya).
Lampiran Perhitungan
Bersihkan gulma di sekitar tanah dengan menggunakan cangkul dan sabit, lalu kantongi gulma tersebut. Dengan mencabut gulma yang tumbuh di dalam kantong, tujuannya adalah untuk mengurangi kompetisi penyerapan unsur hara dan sinar matahari.