LAPORAN PEMBUATAN BUSANA WANITA II MEMBUAT BUSANA DARI BAHAN BROKAT
DISUSUN OLEH :
ADINDA ZACHRANI CANTIKA MIFTAHUL JANNAH
INDRI FRASTIKA
GERI ANDRIAN SAPUTRA
D3 TATA BUSANA
TAHUN AJARAN 2024/2025
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
“Laporan Praktikum Pembuatan Busana Wanita II Blus dan Rok” guna melengkapi tugas mata kuliah Pembuatan Busana Wanita II
Dalam penyusunan laporan ini kami mengucapkan Terimakasih kepada pihak – pihak yang telah memberikan bantuan kepada kami, diantaranya ;
1. Ibu Dr. St. Aisya, M.Pd. & Ibu Syarifah Suryana, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah ini
2. Serta teman – teman mahasiswa/i lain yang ikut saling membantu satu sama lain
Laporan ini disusun dengan tujuan agar pembaca mampu memiliki
wawasan tentang pembuatan Blus dan Rok pada busana wanita. Laporan ini pun sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya sangat
membutuhkan kritik dan saran yang mendorong saya agar kedepannya mampu jadi lebih baik lagi.
Makassar, 6 Desember 2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Busana wanita adalah segala jenis pakaian yang dirancang khusus untuk dikenakan oleh wanita. Busana wanita tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh, tetapi juga sebagai sarana untuk mengekspresikan identitas, budaya, dan kepribadian pemakainya.
Dalam dunia fashion, kemampuan membuat busana wanita menjadi keterampilan yang penting, baik untuk kebutuhan personal maupun professional.
Pembuatan busana wanita melibatkan berbagai tahapan, mulai dari perncanaan desian, pemilihan bahan, hingga teknik pembuatan dan penyelesain busana tersebut. Proses ini tidak hanya
membutuhkan keterampilan teknis, tetapi juga kreativitas dan pengetahuan tentang kebutuhan pasar serta perkembangan trend.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan praktikum pembuatan busana wanita sebagai berikut;
1. Bagaimana proses pembuatan busana wanita dilakukan secara terstruktur dan efektif?
2. Apa saja kendala yang mungkin dihadapi dalam proses pembuatan busana wanita?
3. Bagaimana menghasilkan busana wanita yang sesuia dengan desain dan memiliki kualitas yang baik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan praktikum pembuatan busana wanita sebagai berikut;
1. Memahami langkah – langkah pembuatan busana wanita dari awal hingga akhir,
2. Meningkatkan keterampilan teknis dalam membuat pola, menjahit dan menyelesaikan detail busana,
3. Menghasilkan produk busana wanita yang sesuai desain, nyaman dan estetis,
4. Mengidentifikasi dan mengatasi kendala teknis selama proses pembuatan busana.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari laporan praktikum pembuatan busana wanita sebagai berikut;
1. Memberikan pemahaman tentang prinsip dasar pembuatan busana wanita,
2. Membantu pembaca memahami pentingnya kesesuaian desain dengan pola dan bahan,
3. Meningkatkan keterampilan dalam membuat pola dan menjahit.
4. Menghasilkan produk busana wanita yang dapat digunakan atau di jadikan portofolio,
5. Membantu pembaca memecahkan masalah teknis yang sering muncul dalam proses menjahit.
BAB II
PEMBUATAN BUSANA DARI BAHAN BROKAT
1. Sumber ide, inspirasi model
Model baju Model lengan Model rok 2. Desain sajian
a. Desain sajian satu (Analisis Model)
Lengan puff bawah
Leher Sabrina
Bukaan res belakang
Bagian ekor baju menggunakan tile
Rok sarung b. Desain sajian dua
Leher depan & belakang =
Lebar bahu = 3cm
Lingkar kerung lengan = 38cm
Panjang lengan = 56cm
Panjang baju bagian depan = 65cm
Panjang baju bagian belakang = 36cm
Panjang tile = 77cm
Panjang rok = 94cm
Tampak depan Tampak Belakang
A. Pola dasar badan, lengan dan rok (TM & TB)
B. Perubahan pola
C. Pecah pola
D. Rancangan bahan
BAB III DOKUMENTASI
A. Dokumentasi Kegiatan
B. Hasil akhir
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Proses pembuatan busana pesta dari brokat ini memberikan begitu banyak pemahaman yang mendalam tentang teknik dasar dan lanjutan dalam proses menjahit melalui beberapa tahap antara lain tahap persiapan, yang meliputi pengambilan ukuran, pembuatan pola dasar, perubahan pola, pecah pola, rancangan bahan dan harga serta pembuatan pola besar. Tahap selanjutnya adalah peletakan pola besar pada bahan, pemotongan bahan, pemberian tanda jahitan,
pengepasan 1, menjahit busana hingga hasil akhir. Pada tahap pengepasan 1 dapat dilihat kekurangannya dan dapat diperbaiki.
Hasil dari praktik ini menunjukkan ketelitian dalam setiap tahap, terutama dalam pengukuran, pemotongan dan penyelesaian, agar menghasilkan baju yang rapi, nyaman dan sesuia dengan desain yang diinginkan. Hambatan yang dapat terjadi seperti kesalahan dalam pembuatan pola atau kesalahan dalam menjahit, ini dapat jadi pelajaran untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian di masa depan.
B. Saran
1. Peningkatan Keterampilan : lakukan lebih banyak latihan untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam menjahit,
khususnya pada tahap yang memerlukan detail seperti pemasangan resleting, kancing dan finishing.
2. Pengelolaan Waktu : buat jadwal yang terorganisir untuk setiap tahapan proses pembuatan, sehingga waktu pengerjaan lebih efisien dan dapat menyelesaikan baju tepat waktu.
3. Pemilihan Bahan : pilih bahan yang sesuai dengan desain dan tingkat kenyamanan yang diinginkan, serta bahan tersebut mudah di jahit di mesin yang di miliki.
4. Perbaikan Pola : tingkatkan kemampuan membuat dan
menyesuaikan pola dengan ukuran tubuh, untuk memastikan baju pas dan proporsional.
5. Evaluasi Hasil : lakukan evaluasi terhadap hasil yang telah dibuat, baik dari segi teknik jahit, kesesuaian desain, maupun
kenyamanan, untuk perbaikan di masa yang akan mendatang.
6. Belajar dari Kesalahan : identifikasi dan catat kesalahan yang terjadi selama proses pembuatan untuk menghindari pengulangan di proyek berikutnya.