LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI PADA Tn. A
DIAGNOSA CLOSED FRAKTUR CLAVIKULA DEXTRA DENGAN TINDAKAN ORIF METODE ANESTESI UMUM (GA-ETT)
DI RSUD INDRAMAYU
Disusun Oleh:
INDRIANI NIM. 210106078
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
(.……….) (.……….)
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2024
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR PENYAKIT 1. Definisi
Fraktur
Fraktur adalah kondisi dimana terganggunya kesinambungan jaringan tulang atau tulang rawan karena adanya trauma.
Closed Fraktur Clavikula Dextra (Fraktur tertutup clavikula kanan) Closed Fraktur atau fraktur tertutup adalah jenis fraktur yang tidak disertai dengan luka pada bagian luar permukaan kulit sehingga bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan bagian luar.
Fraktur clavikula atau patah tulang selangka adalah kondisi di mana tulang yang menghubungkan tulang dada ke tulang belikat yang retak atau patah
Anatomi dan Fisiologi
Gambar 1Anatomi Thorax Normal
Gambar 2Ektremitas Atas
Tulang berfungsi untuk melindungi organ tubuh, menahan jaringan tubuhh dan memberi bentuk kepada rangka tubuh, tempat penyimpan mineral dan kalsium, otot melekat pada tulang untuk bergerak, tempat pembuatan sel darah merah dalam sumsum tulang (hematopoiesis).
Tungkai atas terdiri dari tulang selangka (clavikula), tulang belikat (scapula), tulang lengan atas (humerus), tulang pengumpil (radius), tulang hasta (ulna), 8 buah tulang pergelangan tengah (karpal), 5 buah tulang telapak tangan (metakarpal), dan 14 buah tulang jari (falanges).
2. Etiologi/faktor risiko
Fraktur terjadi apabila daya trauma lebih besar dari daya lentur tulang.
Fraktur dapat terjadi karena peristiwa trauma tunggal, tekanan yang berulang-ulang, atau kelemahan abnormal pada fraktur patologis.
Fraktur tidak selalu disebabkan oleh trauma yang berat, kadang trauma ringan saja dapat menimbulkan fraktur bila tulangnya sendiri terkena penyakit tertentu misal osteoporosis pada lansia. Selain itu trauma ringan yang terus menerus dapat menimbulkan fraktur. Fraktur yang disebabkan cidera antara lain karena jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma benda tajam atau tumpul.
Tulang selangka tidak mengeras sepenuhnya sampai usia 20 tahun. Hal ini menempatkan anak-anak dan remaja pada risiko lebih tinggi mengalami patah tulang selangka. Kemudia saat memasuki usia lanjut karena kekuatan tulang menurun seiring bertambahnya usia.
3. Tanda dan gejala
Fraktur tertutup dapat diketahui dengan melihat bagian yang dicurigai mengalami pembengkakan, terdapat kelainan bentuk berupa sudut yang mengarah ke samping, depan, atau belakang. Selain itu ditemukan nyeri gerak, nyeri tekan, dan pemendekkan tulang.
4. Klasifikasi
Secara umum fraktur clavikula diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
1) Fraktur pada sepertiga tengah clavikula. Pada daerah ini tulang lemah dan tipis serta umumnya terjadi pada pasien muda
2) Fraktur atau patah tulangclavikulapada distal
3) Fraktur clavikula pada sepertiga proksimal. Pada kejadian ini berhubungan dengan cidera neurovaskuler.
5. Patofisiologi
Patah tulang clavikula terjadi akibat tekanan yang kuat atau hantaman yang keras ke bahu. Energi tinggi yang menekan bahu atau pukulan langsung pada tulang akan menyebabkan fraktur.
6. Pemeriksaan diagnostik/pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik dapat berupa rontgen bahu untuk menunjukkan lokasi pasti dari patah tulang, CTscanuntuk melihat kerusakan secara detail.
B. JENIS PEMBEDAHAN
ORIF clavikula dextra
Open Reduction Internal Fixation (ORIF) merupakan suatu tindakan pembedahan untuk manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah atau kembali ke letak asalnya. Internal fiksasi melibatkan penggunaan plat, skup, paku maupun intramedullary (IM) dalam posisinya sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi. Pembedahan ORIF clavikula dextra dilakukan untuk mengimobilisasi fraktur clavikula kanan dengan memasukkan alat (paku, kawat, atau pin) ke dalam area fraktur untuk mempertahankan fragmen tulang sampai penyembuhan tulang baik.
C. TEKNIK ANESTESI
General Anestesi dengan metode GA-ETT
General Anestesi (Anestesi Umum)
General anestesi adalah suatu keadaan tidak sadar yang bersifat sementara yang diikuti oleh hilangnya rasa nyeri di seluruh tubuh akibat pemberian obat anestesi.
Trias anestesi meliputi:
1) Analgesik : bebas nyeri 2) Hipnotik : hilang kesadaran
3) Muscle relaksan : relaksasi otot rangka
Metode GA-ETT (Intubasi ETT)
Intubasi endotracheal adalah tindakan memasukan pipa endotracheal ke dalam trakhea untuk menjamin pemberian gas anestesi agar dapat dilakukan pembedahan/tindakan operasi. Alat yang perlu disiapkan yaitu statics, mesin anestesi, obat anestesi dan obat emergensi.
Tujuan dari intubasi yaitu menjamin ventilasi, oksigenasi dan pemberian gas anestesi untuk menjamin pasien yang dilakukan pembedahan
D. FOKUS PENGKAJIAN 1. Anamnesis
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Usia : 28 tahun Jenis kelamin : L
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri pada tangan kanan, kecelakaan lalu lintas motor dengan motor kejadian hari sabtu 30 januari 2024
Diagnosa medis : Closed fraktur of the right middle thrid clavicle
c. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
GCS: E4V5M6 Total 15
Kesadaran : compos mentis/apatis/delirium/somnolen/sopor/koma
Tanda-tanda vital:
Tanda-tanda vital: Nadi 70 x/menit; Suhu 360C; TD 115/76 mmHg;
MAP 89 mmHg; RR 18 x/menit; BB 50kg; TB 165cm; BMI: 18,5
Pemeriksaan B1 (Breathing) a) Look externally(wajah)
Normal Edema Luka pada wajah
Kumis/jenggotMikrognathia Gigi palsu
Gigi goyang Gigi maju Hilangnya gigi b) Evaluate Thyromental distance
(1) Kemampuan membuka mulut≥3 jari YaTidak (2) Jarak Thyro - Mental≥3 jari YaTidak (3) Jarak Hyoid - Tiroid≥2 jari YaTidak c) Mallampati score IIIIIIIV
d) Obstruction or obesity(Obstruksi jalan napas)
YaTidak
e) Neck mobility
(1) Bentuk leher SimetrisTidak simetris
(2) Leher pendek Ya Tidak
(3) Dagu dapat menyentuh dada Ya Tidak (4) Ekstensi leher dan kepala Ya Tidak (5) Rotasi leher dan kepala Ya Tidak (6) Bekas luka di leher Ya Tidak (7) Menggunakan neck collar Ya Tidak
Pemeriksaan B6 (Bone) Ekstremitas atas
Otot antar sisi kanan dan kiri : simetris
Jejas tidak
Deformitas ada
Fraktur ada
Atropi otot tidak
IV line : terpasang di kiri ukuran 20 G ROM …
Lainnya: closed fraktur os clavikula dextra
2. Data Fokus Anetesi (AMPLE):
a) Allergi
(1) Riwayat alergi makanandisangkal (2) Riwayat alergi obat-obatandisangkal (3) Lainnyatidak ada
b) Medikasi
Riwayat penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antihipertensi, diuretik, digitalis, antidiabetik antikoagulan:disangkal
c) Past illness
Riwayat penyakit sistemik (DM, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hepar, gangguan perdarahan, serta riwayat penyakit keluarga):disangkal
d) Last meal
Makan dan minum terakhir : Jam 12 siang
Lama puasa : 8 jam
e) Evironments
Kebiasaan buruk, seperti riwayat merokok dan mengkonsumsi alkohol, kondisi lingkungan yang berhubungan dengan penyakit:perokok sosial
E. MASALAH KEPERAWATAN
1. Perdarahan berhubungan dengan pembedahan mayor (ORIF clavikula)
2. Awareness anestesi berhubungan dengan kurangnya relaxan dan hipnosis (agen inhalasi)
3. Risiko cedera anestesi berhubungan dengan tindakan general anestesi 4. Shivering berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan ekstrem
F. INTERVENSI
Problem Rencana Tindakan
Tujuan Intervensi
Risiko cedera anestesi b.d tindakan general anestesi
Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase pre anestesi, cedera akibat general anestesi tidak terjadi di intra anestesi dan pasca
anestesi
Dengan Kriteria:
1. Tidak terjadi alergi
2. Status hemodinamik stabil 3. Respirasi stabil
4. Termoregulasi stabil 5. Tidak terjadi mual muntah
1. Pengkajian AMPLE,
LEMON, usia dan berat badan pasien
2. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang prosedur anestesi
3. Pengkajian kesiapan pasien (Lama puasa, ganti baju operasi, IV line lancar) 4. Persiapan alat (STATICS,
mesin anestesi, obat dan cairan)
5. Observasi tanda-tanda vital Perdarahan
b/dpembedahan mayor (ORIF clavikula)
Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase intra anestesi, pasca anestesi, perdarahan teratasi Dengan Kriteria:
1. Tekanan dalam batas normal (sistole 90-120 mmHg atau diastol 60-80 mmHG)
2. Tekanan nadi kuat 3. Frekuensi nadi 60-100
x/menit
4. Konjungtiva anemis 5. Kulit tidak pucat
1. Identifikasi riwayat kehilangan darah (estimasi jumlah perdarahan)
2. Loading cairan kristaloid 3. Monitor intake dan output(RL)
cairan
4. Kolaborasi pemberian obat tranexamat acid 500/5ml 5. Monitorig tanda-tanda vital
(TD, Nadi) dan warna kulit pasien
Awareness anestesi b/d kurangnya relaxan dan hipnosis (agen inhalasi)
Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase intra anestesi masalah awarness anestesi teratasi Dengan Kriteria:
1. Hemodinamik dalam batas normal (Tekanan dalam batas normal sistole 90-120 mmHg atau diastol 60-80 mmHG, frekuensi nadi 60-100 x/menit, pernapasan 16-22 x/menit
2. Relaksasi otot
3. Reflek bulu mata negatif 4. Reflek batuk negatif 5. Tidak ada tanda spasme
jalan napas selama awareness
1. Lakukan analisis tipe awareness, seperti:
a.Pasien sadar, dapat bergerak, tapi tidak merasakan nyeri (cukup analgesik tetapi kurang cukup relaxan dan hipnosis)
b.Pasien sadar, tidak dapat bergerak atau berteriak, dan tidak merasakan nyeri (cukup analgesik dan relaxan tetapi kurang hipnosis)
c.Pasien sadar, merasakan nyeri tetapi tidak bisa bergerak atau berteriak (kurang analgesik dan hipnosis tetapi cukup relaxan)
2. Kolaborasi penambahan konsentrasi agen inhalasi sesuai indikasi
3. Kolaborasi penambahan propofol secara bolus sesuai indikasi
4. Kolaborasi pemberian
analgesik dan muscle relaksan sesuai indikasi
5. Kolaborasi pemberian O2
Shivering b.d 100%
terpapar suhu lingkungan ekstrem
Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase pasca anestesi shivering pasien teratasi
Dengan Kriteria:
1. Pasien mengatakan tidak kedinginan
2. Pasien mengatakan tidak gemetar
3. Tidak terjadi kontraksi otot berulang dalam waktu cepat 4. Frekuensi nadi normal
60-100 x/menit
5. Pola napas teratur 12-20 x/menit
1. Identifikasi suhu ruangan 2. Identifikasi kebutuhan O2,
perubahan saturasi oksigen, frekuensi pernapasan
3. Identifikasi lama operasi (cepat < 1 jam, sedang 1-2 jam, lama > 2 jam)
4. Kolaborasi pemberian oksigen
5. Berikan selimut hangat 6. Kolaborasi pemberian obat
pethidine jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Arviyani, & Rusminah. (2019).PENERAPAN PERAWATAN LUKA PASCA OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) KLAVIKULA HARI KE-2.
FEBRINA, T. Y., PERMANA, H. H., & BADRI, I. A. (2023). Edisi 2 Januari 2023 Ensiklopedia of Journal.Ensiklopedia of Journal,5(2).
Murphy, A. (2024, February 4).AO classification of clavicle fractures | Radiology Reference Article | Radiopaedia.org. Radiopaedia.
https://radiopaedia.org/articles/ao-classification-of-clavicle-fractures?lang=us Putrikrislia, U. P. (2021, March 16).Fraktur Clavicula: Gejala, Penyebab, Diagnosis,
dan Pengobatan. Informasi Kesehatan Dan Tips Kesehatan - DokterSehat.
https://doktersehat.com/penyakit-a-z/fraktur-clavicula/
Soenarjo, Marwoto, Witjaksono, Satoto, H., Budiono, U., Lian, A., Jatmiko, H. D., Leksana, E., Harahap, M. S., Istanto, W., Arifin, J., Listlyanto, J., Sutlyono, D., Primatika, A. D., Sasongko, H., Susilowati, D., Villyastuti, Y. wahyu,
Hendriarto, H., Yusmalinda, & Mochamat. (2015).Anestesiologi(Soenarjo &
H. D. Jatmiko, Eds.; 2nd ed.). Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi Dan Terapi Intensif (PERDATIN) CABANG JAWA - TENGAH. (Original work published 2013)
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI PADA Tn. A
DIAGNOSA CLOSED FRAKTUR CLAVIKULA DEXTRA DENGAN TINDAKAN ORIF METODE ANESTESI UMUM (GA-ETT)
DI RSUD INDRAMAYU
Disusun Oleh:
INDRIANI NIM. 210106078
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
(.……….) (.……….)
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2024
LEGALISASI LAPORAN KASUS *
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama pembimbing :………
Jabatan :………
Ruang :………
Menyatakan bahwa mahasiswa berikut telah mengambil kasus kelolaan dan melakukan penggkajian hingga evaluasi tindakan keperawatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan telah diperiksa.
Nama mahasiswa :………
NIM :………
Judul kasus :………
Demikian lembar legalisasi laporan kasus ini dibuat tanpa ada paksaan dan tekanan dari pihak manapun, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Indramayu ,………...
Pembimbing
(.………...)
ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI
ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI PADA Tn. A
DIAGNOSA CLOSED FRAKTUR CLAVIKULA DEXTRA DENGAN TINDAKAN ORIF METODE ANESTESI UMUM (GA-ETT)
DI RSUD INDRAMAYU PADA TANGGAL 03/01/2024
I. PENGKAJIAN A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Tanggal lahir (umur) : 26-09-1995 (28 tahun)
No.CM : 02226974
Jenis kelamin : L
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Desa Lajer Kec. Tukdana Tanggal MRS : 05/01/2024
Tanggal pengkajian : 08/01/2024 Jam Pengkajian : 19.15 2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : L
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswata
Suku Bangsa : Jawa
Hubungan dengan pasien : Kaka Ipar
Alamat : Tukdana
b. Riwayat Kesehatan 1) Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri pada tangan kanan, kecelakaan lalu lintas motor dengan motor kejadian hari sabtu 30 januari 2024 2) Keluhan lainnya :
-
3) Diagnosis Medis :
Closed fraktur of the right middle thrid clavicle 4) Rencana Tindakan Operasi :
Open Reduction Internal Fixation (ORIF) clavikula dextra 5) Data Fokus Anetesi (AMPLE):
f) Allergi
(4) Riwayat alergi makanandisangkal (5) Riwayat alergi obat-obatandisangkal (6) Lainnyadisangkal
g) Medikasi
Riwayat penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antihipertensi, diuretik, digitalis, antidiabetik antikoagulan yang dapat menimbulkan interaksi dengan agen anestetik:
disangkal h) Past illness
Riwayat penyakit sistemik (DM, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hepar, gangguan perdarahan, serta riwayat penyakit keluarga):disangkal i) Last meal
Makan dan minum terakhir:Jam 12 siang
Lama puasa :8 jam
j) Evironments
Kebiasaan buruk, seperti riwayat merokok dan mengkonsumsi alkohol, kondisi lingkungan yang berhubungan dengan penyakit:merokok
2. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum
GCS:E4V5M6Total15
Kesadaran :compos mentis/apatis/delirium/somnolen/sopor/koma Tanda-tanda vital: Nadi 70 x/menit; Suhu 360C; TD 115/76 mmHg;
MAP 89 mmHg; RR 18 x/menit; BB 50kg; TB 165cm; BMI: 18,5 Lainnya: -
b. Pemeriksaan 6 B 1) B1 (Breathing)
f) Look externally(wajah)
Normal Edema Luka pada wajah
Kumis/jenggotMikrognathia Gigi palsu
Gigi goyang Gigi maju Hilangnya gigi g) Evaluate Thyromental distance
(4) Kemampuan membuka mulut≥3 jari YaTidak (5) Jarak Thyro - Mental≥3 jari YaTidak (6) Jarak Hyoid - Tiroid≥2 jari YaTidak h) Mallampati score IIIIIIIV
i) Obstruction or obesity(Obstruksi jalan napas)
YaTidak j) Neck mobility
(8) Bentuk leher SimetrisTidak simetris
(9) Leher pendek Ya Tidak
(10) Dagu dapat menyentuh dada Ya Tidak (11) Ekstensi leher dan kepala Ya Tidak (12) Rotasi leher dan kepala Ya Tidak (13) Bekas luka di leher Ya Tidak (14) Menggunakan neck collar Ya Tidak k) Penggunaan otot bantu napas Ya Tidak l) Pernapasan cuping hidung Ya Tidak m) Perkusi paru sonor hipersonor dullness
n) Suara napas trakeal bronchial bronkovesikular
vesikulerrochi wheezing
stridor snoring gurgling
2) B2 (Blood)
a) Konjungtiva :anemistidak b) Kulit :pucattidak c) CRT : 2 detik
d) Pembesaran vena jugularis :YaTidak e) Ictus cordis : (-), pelebaran cm
f) Perdarahan :adatidak Lokasi perdarahan : -
Jumlah perdarahan : …. ml g) Pulsasi pada dinding torax teraba
LemahKuatTidak teraba h) Batas-batas jantung normal adalah:
(1) Batas atas (N = ICS II) (2) Batas bawah (N = ICS V)
(3) Batas kiri (N = ICS V Mid Clavikula Sinistra) (4) Batas kanan (N = ICS IV Mid Sternalis Dextra) i) BJ I tunggalgandaregularirregular
j) BJ II tunggalgandaregularirregular k) Bunyi jantung tambahan
BJ III (+/-)Gallop Rhythm (+/-)Murmur (+/-) 3) B3 (Brain)
a) Kaku kuduk ada Tidak b) Kejang ada Tidak c) Tremor ada Tidak d) Nyeri kepalaada Tidak
e) Pupil isokorunisokormidriasismiosis
tidak ada reaksi f) Parese ada Tidak
g) Plegi ada Tidak
4) B4 (Bladder)
a) Nyeri BAAKada Tidak
b) Urine disertai darahada Tidak
poliurioliguriaanuriaretensi urininkontensia
c) Nyeri tekan pada ginjal YaTidak d) Pembesaran pada ginjal YaTidak e) Produksi urine :….. ml
5) B5 (Bowel)
a) Bising usus 12 x/menit b) Mual YaTidak
c) Muntah Tidakada : ….kali d) Nyeri menelanYaTidak e) Nyeri perut Tidakada : f) Borborygmi YaTidak g) Distensi YaTidak
h) Asitesshifting dullnessundulasiTidak i) Pembesaran heparYaTidak
6) B6 (Bone)
a) Pemeriksaan tulang belakang (1) Kelainan tulang belakang :
kyposisscoliosislordosis
perlukaaninfeksifibrosis (2) Mobilitas :leluasaterbatas (3) Lainnya …
b) Pemeriksaan ekstremitas (1) Ekstremitas atas
Otot antar sisi kanan dan kirisimetrisasimetris
Jejas ada Tidak
Deformitas ada Tidak
Fraktur ada Tidak
Atropi otot ada Tidak IV line : terpasang di kiri ukuran 20G ROM…
Lainnya: closed fraktur os clavikula dextra
(2) Ekstremitas bawah
Otot antar sisi kanan dan kirisimetrisasimetris
Jejas ada Tidak
Deformitas ada Tidak
Fraktur ada Tidak
Atropi otot ada Tidak IV line : terpasang di… ukuran…
ROM…
Lainnya:
(3) Kesimpulan palpasi ekstremitas : Edema :
Uji kekuatan otot :
3. Data penunjang diagnostik a. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI Darah rutin Leukosit Eritrosit Hemoglobin Hematokrit Trombosit MCV MCH MCHC RDW-CV Masa Pembekuan Masa Perdarahan
6,270 4,51 13,8 39,8 290,000
88.1 30.7 34.8 12.7 8’00’’
2’00’
4,400-11,300 3,8-5.2 12.5-17.3
40-52 150,000-400,000
80-100 28-33 33-36 11.5-14.1
6-15 1-3
/uL 10^6uL
g/dL
% uL fL pg g/dL
% Menit Menit KIMI KLINIK
Glukosa darah
Glukosa sewaktu 83 74-180 mg/dl
b. Pemeriksaan radiologi
c. Lain-lain
Hasil pemeriksaan : Closed fraktur of the right middle thrid clavicle
4. Terapi saat ini : tidak ada 5. Faktor penyulit : tidak ada
6. Kesimpulan status fisik (ASA) : 2 7. Pertimbangan Anestesi
Jenis Anestesi : General Anestesi (Anestesi Umum) Teknik Anestesi : GA-ETT Kinking
Indikasi : Lama operasi 3 jam, ORIF clavikula dextra
II. ANALISIS DATA
(Pengelompokan data bermasalah dan berisiko, yang didapatkan dari pengkajian dan pertimbangan anestesi yang dikelompokkan dalam masalah anestesi)
A. Praanestesi
Data Etiologi Masalah Anestesi
DS:
Pasien mengatakan akan menjalani tindakan anestesi dan pembedahan DO:
Terdapat data rekam medis pasien bahwa akan dilakukan tindakan pembedahan dengan general anestesi
Penggunaan obat anestesi, teknik general
anestesi dan tindakan pembedahan ORIF
klavikula dextra
Risiko Cedera Anestesi
B. Intraanestesi
Data Etiologi Masalah Anestesi
DS: - DO:
Perdarahan 700 ml TD 89/54 mmHg Nadi 103 x/menit Kulit tampak pucat Nadi teraba lemah
Pembedahan mayor (ORIF clavikula)
Perdarahan
DO : - DS :
TD 143/87 mmHg Nadi 105 x/menit RR 24 x/menit
Terdapat pergerakan otot (menarik tangan)
Kurang cukup relaxan dan hipnosis/obat inhalasi
anestesi
Awareness anestesi
C. Pascaanestesi
Data Etiologi Masalah Anestesi
DS :
Pasien mengatakan tubuhnya kedinginan DO :
Pasien tampak gemetar Kulit pasien teraba dingin
Nadi 102 x/menit TD 132/80 mmHg SpO298%
Terpapar suhu lingkungan ekstrem
Shivering
III. MASALAH KESEHATAN ANESTESI
A. Praanestesi : Risiko cedera anestesi berhubungan dengan tindakan general anestesi
B. Intraanestesi :
Perdarahan berhubungan dengan pembedahan mayor (ORIF clavikula)
Awareness anestesi berhubungan dengan kurangnya relaxan dan hipnotik (agen inhalasi)
C. Pascaanestesi : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dnegan post ORIF klavikula dextra (pemasangan gips)
1. Prioritas tinggi (mengancam nyawa)
2. Prioritas sedang (mengancam status kesehatan)
3. Prioritas rendah (situasi yang tidak berhubungan langsung dengan prognosis dari suatu penyakit yang secara spesifik)
Daftar Masalah
5. Perdarahan berhubungan dengan pembedahan mayor (ORIF clavikula) 6. Awareness anestesi berhubungan dengan kurangnya relaxan dan hipnosis
(agen inhalasi)
7. Risiko cedera anestesi berhubungan dengan tindakan general anestesi 8. Shivering berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan ekstrem
IV. Rencana Tindakan Praanestesi
Problem Rencana Tindakan
Tujuan Intervensi
Risiko cedera anestesi b.d tindakan general anestesi
Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase pre anestesi, cedera akibat general anestesi tidak terjadi di intra anestesi dan pasca
anestesi
Dengan Kriteria:
1. Tidak terjadi alergi
2. Status hemodinamik stabil 3. Respirasi stabil
4. Termoregulasi stabil 5. Tidak terjadi mual muntah
1. Pengkajian AMPLE, LEMON, usia dan berat badan pasien
2. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang prosedur anestesi
3. Pengkajian kesiapan pasien (Lama puasa, ganti baju operasi, IV line lancar) 4. Persiapan alat (STATICS,
mesin anestesi, obat dan cairan)
5. Observasi tanda-tanda vital
Nama : Tn. A No. CM : 02226974
Umur : 28 tahun Diagnosa : Closed fraktur clavikula dextra
Jenis Kelamin : L Ruang : Manalagi 2
ASSESMEN PRA INDUKSI/
RE-ASSESMEN Tanggal : 08/01/2024
Kesadaran Tekanan Darah Nadi
RR Suhu Saturasi O2
Gambaran EKG
: compos mentis : 115/76 mmHg : 70 x/menit : 18 x/menit : 360C : 100%
: - Pemasangan IV line
Kesiapan cairan infus dan darah Kesiapan mesin anestesi
Kesiapan peralatan anestesi General Anestesi
Spinal Anestesi Sumber gas medik Kesiapan obat-obatan Obat anestesi
Obat emergensi
Penyakit yang diderita Gigi palsu
Alergi Lensa kontak
Penggunaan obat sebelumnya
:1 buah2 buah… tangan kiri pasien :tidaksiap, jenis: … RL (kristaloid) :siaptidak
:siaptidak :siaptidak
:siaptidak… Sevofluran
:siaptidak
:Fentanyl 100 mcg/2ml :Propofol 10 mg/ml :Atracurium 10 mg/ml :Ondansentron 4 mg/2ml :Ketorolak 30 mg/ml :Isofluran 2%
:siaptidak
:Atropin Sulfate 0,25 mg/ml :Neostigmin 0,5 mg/ml :Tranexamat Acid 500 mg/5ml :tidak adaada, sebutkan…
:tidak adaada, permanensudah dilepas :tidak adaada, sebutkan…
:tidak adaada, sudah dilepas :tidak adaada, sebutkan…
Catatan lainnya : -
V. Rencana Tindakan Intraanestesi
No Problem Rencana Tindakan
Tujuan Intervensi
1. Perdarahan b/dpembedahan mayor (ORIF clavikula)
Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase intra anestesi, pasca anestesi, perdarahan teratasi Dengan Kriteria:
1. Tekanan dalam batas normal (sistole 90-120 mmHg atau diastol 60-80 mmHG) 2. Tekanan nadi kuat 3. Frekuensi nadi 60-100
x/menit
4. Konjungtiva anemis 5. Kulit tidak pucat
1) Identifikasi riwayat kehilangan darah (estimasi jumlah perdarahan) 2) Loading cairan kristaloid (RL) 3) Monitor intake dan output cairan 4) Kolaborasi pemberian obat
tranexamat acid 500/5ml
5) Monitorig tanda-tanda vital (TD, Nadi) dan warna kulit pasien
2. Awareness anestesi b/d kurangnya relaxan dan hipnosis (agen inhalasi)
Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase intra anestesi masalah awarness anestesi teratasi Dengan Kriteria:
1. Hemodinamik dalam batas normal (Tekanan dalam batas normal sistole 90-120 mmHg atau diastol 60-80 mmHG, frekuensi nadi 60-100 x/menit, pernapasan 16-22 x/menit
2. Relaksasi otot 3. Reflek bulu mata
negatif
4. Reflek batuk negatif 5. Tidak ada tanda spasme
jalan napas selama awareness
1. Lakukan analisis tipe awareness, seperti:
a. Pasien sadar, dapat bergerak, tapi tidak merasakan nyeri (cukup analgesik tetapi kurang cukup relaxan dan hipnosis)
b. Pasien sadar, tidak dapat bergerak atau berteriak, dan tidak
merasakan nyeri (cukup analgesik dan relaxan tetapi kurang
hipnosis)
c. Pasien sadar, merasakan nyeri tetapi tidak bisa bergerak atau berteriak (kurang analgesik dan hipnosis tetapi cukup relaxan) 2. Kolaborasi penambahan konsentrasi
agen inhalasi sesuai indikasi 3. Kolaborasi penambahan propofol
secara bolus sesuai indikasi
4. Kolaborasi pemberian analgesik dan muscle relaksan sesuai indikasi 5. Kolaborasi pemberian O2100%
Nama : Tn. A No. CM : 02226974
Umur : 28 tahun Diagnosa : Closed fraktur clavikula dextra
Jenis Kelamin : L Ruang : Manalagi 2
INTRA ANESTESI
Infus perifer : Tempat dan ukuran 1. RL (Ringer Lactate) 2. RL (Ringer Lactate) 3. RL (Ringer Lactate)
Obat-obatan / Infus Fentanyl 100mcg/2ml Propofol 10 mg/ml
CVC : Atracurium 10 mg/ml
Posisi Ondansentron 4 mg/2ml
TerlentangLithotomiPerlindungan mata Ketorolak 30 mg/ml
ProneLateralKaKiLain-lain Tranexamat Acid 500 mg/5ml
Premedikasi Atropin sulfate 0,25 mg/ml
Oral : I.M : I.V: Neostigmin 0,5 mg/ml
Induksi N2O / O2 / Air
Intravena : Inhalasi Gas :Isof/Sevo/Des 2%
Tata Laksana Jalan nafas RR N TD
Face mask No Oro/Nasopharing
28 220
ETT No. 7,5 Jenis Fiksasi 10 cm
20 200
LMA No Jenis 16 180
Trakheostomi 12 160
Bronkoskopi fiberoptik *N 8 180 140
Glidescope ˅ Sis 160 120
Lain-lain ˄ Dis 140 100
Intubasi + RR 120 80
SudahtertidurBlindOralNasalKaKi 100 60
Trakheostomi 80 40
Sulit ventilasi 60 20
Sulit intubasi 0
Dengan stiletCuffLevel ETTPack
Ventilasi Mulai anestesiX→ Selesai anestesi←X Mulai pembedahanO→ Selesai pembedahan←O Intubasi↑Ekstubasi↓ Pemantauan
SpontanKendaliVentilator: TV RR PEEP Konversi……. SpO2 %
Tindakan Anesetesi PE CO2 mmHg
Teknik Regional/Blok Perifer FiO2
Jenis ……. Lokasi ……….. Jenis Jarum / No …….. Cairan infus 1000 ml
KateterYaTidak Fiksasi …… cm Darah ml
Obat -obat : Perdarahan 700 ml
Komplikasi
Hasil :Total BlokPartialGagal …… Lama pembiusan : 2 jam 15 menit Masalah intraanestesi… Pedarahan dan awareness anestesi Lama Pembedahan : 2 jam 5 menit
VI. Rencana Tindakan Pascaanestesi
Problem Rencana Tindakan
Tujuan Intervensi
Shivering b.d terpapar suhu lingkungan ekstrem
Setelah dilakukan asuhan kepenataan anestesi selama fase pasca anestesi shivering pasien teratasi
Dengan Kriteria:
6. Pasien mengatakan tidak kedinginan
7. Pasien mengatakan tidak gemetar
8. Tidak terjadi kontraksi otot berulang dalam waktu cepat 9. Frekuensi nadi normal 60-100
x/menit
10. Pola napas teratur 12-20 x/menit
1. Identifikasi suhu ruangan 2. Identifikasi kebutuhan O2,
perubahan saturasi oksigen, frekuensi pernapasan
3. Identifikasi lama operasi (cepat < 1 jam, sedang 1-2 jam, lama > 2 jam)
4. Kolaborasi pemberian oksigen 5. Berikan selimut hangat
6. Kolaborasi pemberian obat pethidine jika perlu
Nama : Tn. A No. CM : 02226974
Umur : 28 tahun Diagnosa : Closed fraktur clavikula dextra
Jenis Kelamin : L Ruang : Manalagi 2
PASCA ANESTESI
CATATAN PASIEN DI RUANG PEMULIHAN : Waktu masuk : 21.45
Tanda vital : TD: 132/80 mmHg Nadi: 94x/menit RR: 24 x/menit Temperatur: 350C Kesadaran :Sadar betulBelum sadarTidur dalam
Pernafasan :SpontanDibantuVAS
Penyulit intra operatif : perdarahan dan awareness anestesi Intruksi khusus :
Lama masa pulih :
Mengkonfirmasikan ke ruangan untuk menjemput pasien : KELUAR KAMAR PEMULIHAN
Jam keluar dari RR : 22.10 ke ruangrawat inapICUpulanglain-lain SCORE ALDRETE : 9
SCORE STEWARD : SCORE BROMAGE : SCORE PADSS : SCORE SKALA NYERI : Nyeri :
Risiko jatuh :
Risiko komplikasi respirasi : Risiko komplikasi kardiosirkulasi : Risiko komplikasi neurologi : Lainnya :
28
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Saturasi O2
2
Pergerakan Gerakan penuh dari tungkai
24 220
20 200
16 180
Pernapasan 2
Pernapasan Tak mampu ekstensi tungkai
12 160
8 180 140 160 120
Sirkulasi 2
Kesadaran Tak mampu fleksi lutut 140 100
120 80 100 60
Aktivitas Motorik
2
Tak mampu fleksi pergelangan kaki
80 40
60 20
0
Kesadaran 1
SKALA NYERI (Lingkar)
ALDRETE
SCORE STEWARD
SCORE BROMAGE
SCORE
INSTRUKSI PASCA BEDAH : Pengelolaan nyeri : ketorolak 30 mg/ml
Penanganan mual/muntah : ondansentron 4 mg/2ml Antibiotika :
Obat-obatan lain : Infus : RL (kristaloid) Diet dan nutrisi :
Pemantauan tanda-tanda vital : setiap 5 menit selama fase pasca anestesi Lain-lain :
Hasil pemeriksaan penunjang/obat/barang milik pasien yang diserahkan melalui perawat ruangan/ICU :
VII.Implementasi
Tanggal/Jam Problem Implementasi Respons Paraf 08/01/2024
19.15
Risiko cedera anestesi b.d tindakan general anestesi
1. Mengkaji kesiapan pasien, usia, berat badan dan tinggi badan pasien (alergi, terapi medikasi, riwayat penyakit sistemik, puasa, gaya hidup kebiasaan merokok dan minuman alkohol), 2. Mengkaji faktor
penyulit intubasi, ganti baju dan kelancaran IV line.
3. Persiapan statics, obat general anestesi, dan mesin anestesi 4. Memasang alat
pemantau tekanan darah, nadi dan oximeter 5. Memonitoring
tanda-tanda vital pasien
1. Usia 28 tahun, berat badan 50 kg, tinggi badan 165 cm, riwayat alergi, medikasi, penyakit sistemik disangkal, puasa 8 jam, pasien perokok sosial 2. Bentuk leher
simetris, dagu dapat menyentuh dada, dapat ekstensi dan rotasi kepala
3. Mallampati score 2 (sebagian tonsil, uvula, soft palatum, hard palatum tampak jelas)
4. IV line lancar, alat monitor tanda-tanda vital telah terpasang, obat general anestesi, obat emergenci, statics dan mesin anestesi siap 5. TD 115/76 mmHg
Nadi 70 x/menit SpO2100%
Nama : Tn. A No. CM : 02226974
Umur : 28 tahun Diagnosa : Closed fraktur clavikula dextra
Jenis Kelamin : L Ruang : Manalagi 2
08/01/2024 20.10
Perdarahan b.d
pembedahan mayor (ORIF clavikula)
1. Mengidentifikasi riwayat kehilangan darah (Tabung suction perdarahan 2700, 4 botol NaCl 500 ml.
Estimasi perdarahan 700 ml)
2. Monitoring perubahan tekanan darah, nadi, dan saturasi oksigen, dan warna kulit
3. Kolaborasi pemberian pengontrol perdarahan (loading cairan
kristaloid/guyur RL) 4. Kolaborasi pemberian
obat tranexamat acid 500 mg/5 ml
5. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
1. Perdarahan 700 ml 2. TD 89/54 mmHg
Nadi 103 x/menit SpO298%
3. Pasien tampak pucat 4. Nadi teraba lemah 5. Perdarahan masif
terkontrol
08/01/2024 21.25
Awareness anestesi b.d kurangnya relaxan dan hipnosis (agen inhalasi)
1. Menganalisis tipe awareness, seperti:
Pasien sadar, dapat bergerak, tapi tidak merasakan nyeri (cukup analgesik tetapi kurang cukup relaxan dan hipnosis) 2. Kolaborasi
penambahan konsentrasi agen inhalasi sesuai indikasi 3. Kolaborasi
penambahan propofol secara bolus sesuai indikasi
4. Kolaborasi
pemberian analgesik dan muscle relaksan sesuai indikasi 5. Kolaborasi
pemberian O2100%
1. Terdapat pergerakan otot, pasien menarik tangan
2. Pasien menggumam 3. TD 143/87 mmHg
Nadi 105 x/menit RR 24 x/menit SpO299%
4. Terdapat reflek bulu 5. Terdapat reflekmata
batuk
08/01/2024 21.45
Shivering b.d terpapar suhu lingkungan ekstrem
1. Monitoring suhu tubuh
2. Mengkaji tanda-tanda sianosis (warna kulit) 3. Memberikan selimut
hangat 4. Monitoring
tanda-tanda vital 5. Monitoring saturasi
oksigen, kolaborasi pemberian oksigen dengan kanul nasal
1. Pasien mengeluh kedinginan
2. Pasien tampak pucat dan tubuh gemetar 3. Kulit pasien teraba
dingin
4. Nadi 102 x/menit TD 132/80 mmHg 5. SpO298%
VIII. Catatan Perkembangan
Tanggal/Jam Problem Evaluasi Paraf
08/01/2024 19.30
Risiko cedera anestesi b.d tindakan general anestesi
S: Pasien mengeluh nyeri pada tangan kanan, kecelakaan lalu lintas motor dengan motor kejadian hari sabtu 30 januari 2024
O: Nadi 70 x/menit; Suhu 360C; TD 115/76 mmHg; MAP 89 mmHg; RR 18 x/menit; BB 50kg; TB 165cm; BMI: 18,5
A: Jenis pembedahan ORIF clavikula dengan general anestesi (ETT)
P: Persiapan pasien, persiapan alat, persiapan obat I: Mengkaji AMPLE, penyulit intubasi, statics dan
pemeriksaan kebocoran mesin anestesi
E: Tidak terjadi alergi, tidak ada riwayat penyakit, obat-obatan rutin, puasa 8 jam, perokok sosial, mallampati score 2
R: Lanjutkan intervensi selama fase intra anestesi 08/01/2024
20.25
Perdarahan b.d
pembedahan mayor (ORIF clavikula)
S: -O: Pasien tampak pucat, nadi teraba lemah,
perdarahan 700 ml, TD 89/54 mmHg, nadi 107 x/menit, SpO298%
A: Penurunan tekanan darah, peningkatan frekuensi nadi, penurunan tekanan nadi
P: Cairan pada tabung suction 2700 ml, bilas NaCl 500 ml 4 botol, jumlah perdarahan 700 ml
I: Guyur RL (loading cairan kristaloid) dan kolabosi pemberian obat tranexamat acid 500mg/5 ml
E: Perdarahan masif terkontrol
R: Lanjutkan intervensi monitoring tanda vital
08/01/2024 21.35
Awareness anestesi b.d kurangnya relaxan dan hipnosis (agen inhalasi)
S: -O: TD 143/87 mmHg
Nadi 105 x/menit RR 24 x/menit SpO299%
Pasien menarik tangannya ketika dijait
A: Perubahan hemodinamik, terdapat pergerakan otot, reflek batuk positif, reklek gerak bulu mata positif
P: Pemantauan tanda-tanda vital, peningkatan kontraksi otot, pemantauan saturasi oksigen I: Kolaborasi penambahan konsentrasi agen
inhalasi isofluran 4%
E: Hemodinamik dalam batas normal
TD 122/78 mmHg, Nadi 97 x/menit, frekuensi pernapasan 22 x/menit, SpO2100%, awareness anestesi teratasi, reflek batuk negatif, reflek bulu mata negatif, penurunan kontraksi otot,
hemodinamik pasien dalam batas normal
R: Lanjutkan intervensi pemantauan tanda-tanda vital selama fase intra anestesi
08/01/2024 21.55
Shivering b.d terpapar suhu lingkungan ekstrem
S: Pasien mengeluh kedinginan
O: Kulit pasien teraba dingin, pasien tampak pucat, Nadi 102 x/menit, TD 132/80 mmHg, SpO298%
A: Perubahan suhu tubuh pasien, peningkatan frekuensi nadi, peningkatan tekanan darah, penurunan saturasi O2
P: Monitoring tanda sianosis, tanda-tanda vital I: Kolaborasi pemberian selimut penghangat dan
pemberian oksigen dengan nasal kanul
E: Shivering teratasi sebagian, pasien masih menggigil, SpO2100%
R: Lanjutkan intervensi monitoring tanda-tanda vital, tanda sianosis, selama fase pasca anestesi
IX. Serah Terima Ruang Pulih Sadar ke Ruang Rawat Inap
S
(Situation)
Nama : Tn. A Usia : 28 tahun Jenis kelamin : L No. CM : 02 22 69 74
Diagnosa : Closed Fraktur Clavikula Dextra
Nadi 70 x/menit; Suhu 360C; TD 115/76 mmHg; MAP 89 mmHg;
RR 18 x/menit; BB 50kg; TB 165cm; BMI: 18,5 Kesadaran compos mentis
B
(Background)
Riwayat pembedahan ORIF clavikula dextra dengan general anestesi
Riwayat pemberian obat:
Trias Anestesi (fentanyl, propofol, atracurium) Ondansentron dan Ketorolak
Tranexamat Acid
Atropin Sulfate + Neostigmin (1:1)
A
(Assestment/Analisis)
Shivering
R
(Recommendation)
Kolaborasi pemberian obat phetidine dengan dokter Sp.An
Nama : Tn. A No. CM : 02226974
Umur : 28 tahun Diagnosa : Closed fraktur clavikula dextra
Jenis Kelamin : L Ruang : Manalagi 2
Lampiran 1
Lampiran 2