LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI KOGNITIF (Feature Detection)
LABORATORIUM PSIKOLOGI LANJUT
DISUSUN OLEH :
Nama : Zoya Sayidina Permata NPM : 11521561
Kelas : 3PA04
Tutor : Wulan Septiyana
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA
2024
A. MATERI DAN TUJUAN PRAKTIKUM 1. Feature Detection
Feature detection adalah kondisi dimana Individu mengenali sesuatu dengan cara merakit fitur fiturnya untuk menentukan suatu stimulus atau objek.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum dengan materi Feature Detection adalah untuk mendeteksi fitur -fitur stimulus dalam suatu kesatuan diantara stimulus lainnya.
Selain itu teori terkait yang membahas tentang feature detection adalah pandemonium, pandemeonium sendiri merupakan sebuah metode dalam rekognisi pola yang menggunakan feature detection untuk menggambarkan bagaimana terjadinya suatu proses rekognisi atas pola-pola yang diindera oleh manusia.
B. DASAR TEORI
1. Definisi Feature Detection
Menurut Goldstein (2011). Feature detectors adalah neuron yang merespons fitur visual tertentu, seperti orientasi, ukuran, atau fitur yang lebih kompleks yang membentuk rangsangan lingkungan.
Menurut Goldstein (2011). Feature detection merupakan neuron di korteks yang memberikan respons paling baik terhadap bentuk sederhana seperti garis atau batang dengan orientasi tertentu karena mereka merespons fitur sederhana. Persepsi sebuah pohon, atau objek lainnya, bergantung pada aktivitas di luar korteks visual, namun respons detektor fitur adalah langkah pertama dalam respons otak terhadap objek.
Menurut Roth (2020). Feature detection adalah sebuah objek yang dikenali dengan cara mengekstraksi isyarat tentang fitur dari sebuah pola masukan sensorik.
Dapat disimpulkan bahwa feature detection adalah sebuah proses di mana neuron dalam korteks visual memeberikan respons terhadap fitur-fitur tertentu dalam lingkungan visual. Neuron ini sensitif terhadap aspek-aspek sederhana seperti orientasi, ukuran, dan fitur lain yang membentuk pola stimuli visual. Dengan demikian, feature detection merupakan tahap penting dalam pemrosesan informasi visual yang memungkinkan identifikasi dan pengenalan objek dalam lingkungan.
2. Macam – macam Feature Detection
Menurut Womerseley (1975) bentuk model feature detection dari pandemonium yang mengisi sistem saraf konseptual antara lain :
"image demons" yang memproses masukan visual awal (mencatat gambaran atau citra eksternal), kemudian diteruskan ke rangkaian berikutnya yaitu "feature demons" (menganalisi ciri khusus), kemudian ke "cognitive demons" (mengamati respons dari feaature demon dan memberikan reaksi jika melihat kecocokan pola) dan yang terakhir ke "decision demon” (mendengar pandemonium dari cognitive demon lalu mengeluarkan teriakan keras dari cognitive demon).
C. JURNAL (Developmental changes in feature detection across time:
evidence from the attentional blink) 1. Judul
Artikel : Developmental changes in feature detection across time:
evidence from the attentional blink
2. Nama Jurnal, Volume dan Tahun
: J Exp Child Psychol. 2017 December ; 164: 32–44.
doi:10.1016/j.jecp.2017.06.013.
3. Penulis : Natalie Russo1, Wendy Kates2, and Brad Wyble3
4. Tujuan dan Metode Penelitian
: Tujuan penelitian ini untuk menilai perkembangan AB pada tugas deteksi fitur pada anak-
anak yang lebih tua, remaja muda dan orang dewasa. Serta untuk memeriksa indikator karakteristik pemrosesan visual temporal dalam konteks tugas RSVP di mana peserta harus mendeteksi dua rangsangan yang berbeda dari non-target berdasarkan warna mereka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi eksperimental.
5. Subjek
Penelitian : 30 anak-anak dan 32 dewasa 6. Review : Penelitian ini berkaitan dengan
perubahan perkembangan dalam fitur detection visual seiring waktu, dengan fenomena ”attention blink”
(AB). Attentional blink sendiri merupakan sebuah fenomena dimana subjek sulit untuk memperhatikan dua target secara berurutan dalam rangkaian stimulus visual. Dan gangguan diakibatkan oleh target pertama.
Dalam penelitian ini juga mencari tahu bagaimana kemampuan seorang individu dalam mendeteksi fitur-fitur visual berkembang seiring bertambahnya usia. Membahas tentang perubahan pola attentional blink berubah seiring dengan perkembangan individu, dalam penelitian ini
menggunakan metode
penelitian eksperimen yang memanfaatkana stimulus visual.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbedaan perkembangan spesifik dalam karakteristik AB di awal dan akhir masa kanak-kanak dan
dewasa. Perubahan
perkembangan ditemukan
sehubungan dengan
peningkatan keseluruhan dalam akurasi kinerja seiring bertambahnya usia, serta dengan tingkat pemulihan yang lebih cepat dari AB. Perbedaan terkait usia dalam tindakan jaminan yang mencakup kesalahan yang terkait dengan pengikatan temporal dan pemeliharaan tatanan temporal menunjukkan penyesuaian
perkembangan dalam
kemampuan untuk mengikat informasi.
D. PERCOBAAN PRAKTIKUM 1. Langkah – Langkah Percobaan
a. Pada tampilan layar komputer lab silahkan klik ”lab in cognition”
b. Selanjutnya klik ”experiment” lalu pilih ”choose experiment”
dan pilih ”feature detection”
c. Lalu setelah memilih, klik ”experiment CP3” pilih ”start experiment setup”
d. Untuk memulai sesi praktikum klik ”on” pada layar yang terletak di pojok sebelah kiri
e. Klik file, lalu pilih start dan klik “start without auto logging”
f. Selanjutnya isi “subject id” dengan nama praktikan, setelah mengisi klik ”ok” lalu pilih ”start”
g. Start trial mengerjakan dengan cara klik ”present” apabila terdapat huruf ”P” apabila tidak ada klik ”Absent” lakukan sampai sesi habis
h. Setelah sesi habis, klik ”continue trial” untuk sesi berikutnya dengan langkah yang sama pada sesi awal
i. Selanjutnya klik start, apabila jawaban benar ”correct” apabila sebaliknya yaitu salah “incorrect”
j. Bila sudah menyelesaikan trial akan muncul tampilan
”Thankyou the experiment is over” lalu klik “ok”
k. Setelah klik “ok” silahkan klik ”C/progra’1/CP3/BIN, lalu silahkan beri nama file dengan format : FD_Nama Lengkap.xls l. Setelah itu klik ”file exit” apabila ingin menyelesaikan semua
sesi trial
m. Untuk melihat hasil dari trial yang sudah dikerjakan, klik ”data”
lalu pilih ”spreadsheet” lalu pilih ”open data file”
n. File dapat dicari dengan cara klik ”drive C” lalu klik ”program”
selanjutnya ”CP3” , klik ”BIN” dan klik ”ok”
o. untuk menutup data silahkan klik ”file” lalu pilih ”exit”
E. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil
• Distraktor : R
• Target : P
• Jumlah banyak item yang benar (accuracy% correct) : 23
• Jumlah banyak item yang salah (accuracy%correct) : 1
• Waktu yang paling cepat dibutuhkan untuk menjawab adalah 1379 (msec) menjawab dengan display size 5
• Waktu yang paling lambat dibutuhkan untuk menjawab adalah 5930 (msec) dengan display size 15
2. Pembahasan
Praktikum feature detection bertujuan untuk memberikan pemahaman baru tentang bagaimana individu mengenali sesuatu dengan cara merakit fitur-fiturnya untuk menentukan suatu stimulus
atau objek. Praktikum kali ini juga membantu mahasiswa memahami Bagaimana cara manusia memproses suatu informasi visual dan bagaiman cara neuron-neuron dalam korteks visual merespons terhadapa fitur-fitur visual yang berbeda. Singkatnya dapat membantu dalam memahami proses persepsi visual manusia, termasuk Bagaimana cara mengenali objek, wajah, atau pola visual lainnya. Karena feature detection sendiri adalah neuron yang merespons fitur visual tertentu, seperti orientasi, ukuran, atau fitur yang lebih kompleks yang membentuk rangsangan lingkungan.
F. KESIMPULAN
Dalam praktkum feature detection yang sudah dilakukan dapat memberikan pemahaman baru tentang proses pengenalan suatu objek dan stimulus oleh individu melalui merakit fitur-fiturnya. Serta memberikan mahasiswa pemahaman Bagaimana informasi visual diproses oleh individu dan bagaimana neuron dalam korteks visual merespons terhadap berbagai fitur visual.
Daftar Pustaka
Goldstein, E. B. (2011). Cognitive psychology: connecting mind, research and everyday experience. United State of America: Wadsworth Publishing.
Womersley, D. Marcus. (1975). A contextual effect in feature detection.
Department of psychology: The university of Brittish Columbia.
Roth, Illona. (2020). Introduction To Psychology. Taylor & Francis.