LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI KOGNITIF (EMPLICIT/EXPLICIT MEMORY)
LABORATORIUM PSIKOLOGI LANJUT
DISUSUN OLEH :
Nama : Zoya Sayidina Permata NPM : 11521561
Kelas : 3PA04
Tutor : Julindyaswari
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA
2024
A. MATERI DAN TUJUAN PRAKTIKUM 1. Emplicit/Explicit Memory
Human memory terdiri dari 3 bagian yaitu sensory memory, short term memory dan long term memory. Berikut adalah penjelasannya:
• Sensory memory merupakan ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh panca indera.
• Short term memory merupakan penyimpanan sementara dan ada selama informasi masih dibutuhkan
• Long term memory merupakan penyimpanan yang bersifat permanent dan jangka Panjang.
Dalam praktikum kali ini membahas mengenai Implicit dan Explicit memory. Implicit memory adalah kondisi dimana pengalaman masa lalu mempengaruhi sesuatu yang ingin diingat secara tidak sadar (implicit memory hanya butuh sedikit usaha untuk mengingat).
Sedangkan explicit memory merupakan sebuah kondisi dimana diperlukan nya adanya kesaadaran untuk memanggil kembali ingatan yang ingin diingat oleh individu (memerlukan banyak usaha).
2. Tujuan Praktikum
Praktikum kali ini membahas implicit & explicit memory untuk mendemonstrasikan Bagaimana bermacam-macam pola yang berbeda dari konteks retrieval dapat menghasilkan suatu disosiasi pada penampakan penampakan memori eksplisit dan implicit.
B. DASAR TEORI
1. Definisi Implicit & Explicit Memory
Menurut Spielman, dkk. (2020) Terdapat dua jenis memori jangka panjang: eksplisit dan implisit. Memahami perbedaan antara memori eksplisit dan memori implisit penting karena penuaan, jenis trauma otak
tertentu, dan kelainan tertentu dapat memengaruhi memori eksplisit dan implisit dengan cara yang berbeda.
Memori eksplisit adalah suatu ingatan yang secara sadar kita coba ingat, ingat, dan laporkan. Contohnya seperti jika anda belajar untuk ujian matematika, materi yang dipelajari akan menjadi bagian dari memori eksplisit anda. Tidak semua kenangan jangka panjang merupakan kenangan yang kuat, dan beberapa hanya dapat diingat kembali dengan menggunakan petunjuk.
Sedangkan memori implisit merupakan ingatan jangka panjang yang bukan merupakan bagian dari kesadaran kita. Meskipun ingatan implisit dipelajari di luar kesadaran kita dan tidak dapat diingat secara sadar, ingatan implisit ditunjukan dalam kinerja suatu tugas (tata bahasa).
Ingatan implisit dapat memengaruhi perilaku yang dapat diamati serta tugas kognitif. Dalam kedua kasus tersebut, Ada beberapa jenis ingatan implisit, termasuk pengondisian prosedural, priming, dan emosional.
Selanjutnya menurut Maclin (2014). Memori implisit merupakan jenis pengambilan memori yang meningkat melalui penyajian isyarat atau priming, meskipun individu tidak menyadari adanya hubungan antara isyarat tersebut dengan informasi yang harus diingat. Sedangkan Memori eksplisit adalah jenis memori yang melibatkan pemulihan atau pengenalan informasi melalui proses pencarian yang disadari. Memori ini sering digunakan saat menjawab pertanyaan secara langsung.
Menurut Goldstein (2008). Memori eksplisit adalah memori yang melibatkan ingatan sadar akan peristiwa atau fakta yang kita miliki
dipelajari di masa lalu. Disebut juga memori deklaratif atau memori sadar.
Sedangkan memori implisit adalah ingatan yang digunakan tanpa disadari.
Jenis memori implisit adalah memori primer, memori prosedural, dan pengondisian klasik.
2. Jenis – jenis Implicit Memory & Explicit Memory
Memori eksplisit terbagi menjadi memori episodik dan semantik, sementara memori implisit dibagi menjadi memori prosedural dan emosional. Kedua jenis memori ini memiliki beberapa subtipe.
Memori eksplisit mengandalkan ingatan sadar dan biasanya diuji melalui tugas pengenalan dan mengingat. Sebaliknya, memori implisit ditunjukkan melalui peningkatan kinerja dan tidak memerlukan ingatan yang disadari.
Jenis – jenis explicit memory :
Menurut Goldstein (2008) Memori eksplisit, juga dikenal sebagai memori sadar atau deklaratif, mencakup memori episodik dan memori semantik.
• Memori episodik menyimpan pengalaman pribadi
• memori semantik menyimpan pengetahuan dan fakta.
Contohnya adalah ingatan Cliff, seorang siswa, yang menunjukkan pengalaman pribadinya (episodik) dan pengetahuannya tentang fakta (semantik).
Jenis – jenis implicit memory :
Menurut Goldstein (2008). Memori implisit, juga dikenal sebagai memori non-deklaratif atau memori bawah sadar, adalah ingatan yang digunakan tanpa kita sadari. Karena itu, isinya tidak dapat dijelaskan secara langsung dikutip dari (Smith & Grossman, 2008). Beberapa jenis memori implisit :
• priming, perubahan yang terjadi sebagai respons terhadap stimulus setelah sebelumnya terpapar pada stimulus yang sama atau mirip.
• memori prosedural, yang juga dikenal sebagai memori keterampilan, yaitu memori untuk melakukan sesuatu.
Contoh saat Cliff mengetik catatan di komputernya, kemampuannya mengetik adalah contoh dari memori prosedural.
• pengkondisian klasik adalah bentuk lain dari memori implisit.
Pengkondisian klasik terjadi ketika menyatukan stimulus yang pada awalnya tidak berpengaruh dengan stimulus lain yang mengakibatkan stimulus yang awalnya netral itu mengambil sifat baru.
C. JURNAL (Implicit and Explicit Memory in Youths with High-Functioning Autism Spectrum Disorder: A Case-Control Study)
1. Judul Artikel : Implicit and Explicit in Youths with High-Functioning Autism Spectrum Disorder: A Case- Control Study
2. Nama Jurnal, Volume dan Tahun
: Journal of Clinical Medicine, volume 10(18) 4283, 2021 3. Penulis : Elisa Fuca, Giulia Lazzaro,
Floriana Costanzo, Silvia Di Vara, Deny Menghini, Stefano Vicari 4. Tujuan dan Metode
Penelitian
: Tujuan dari penelitian ini untuk memperjelas hasil yang bertentangan tentang gangguan heterogen dalam fungsi kognitif yang tinggi termasuk memori implisit (IM) dan memori eksplisit (EM) dengan memeriksa IM dan EM menggunakan dua versi Serial Reaction Time Task (SRTT) yang sebanding pada kelompok anak-anak dan remaja penderita ASD yang sama.
Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan semua partisipan akan di tes secara individual didalam ruangan yang tenang dan terang.
Para peserta menerima instruksi khusus untuk pelaksanaan tugas eksperimen, dan sebelum memulai tahap tes, mereka diminta mengulangi instruksi untuk memastikan pemahaman mereka. Total durasi setiap
percobaan sekitar 16 menit. IM dan EM dievaluasi menggunakan dua versi SRTT
5. Subjek Penelitian : Remaja dengan ASD dari Unit Neuropsikiatri Anak dan Remaja Rumah Sakit Anak Bambino Gesù (Roma). Semua pasien menjalani pemeriksaan ekstensif oleh tim neuropsikiater dan psikolog dengan keahlian khusus dalam menilai ASD.
6. Review : Penelitian ini meneliti memori implisit (IM) dan eksplisit (EM) pada remaja dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklarifikasi hasil yang bertentangan tersebut dengan memeriksa IM dan EM menggunakan dua versi Serial Reaction Time Task (SRTT) yang sebanding pada kelompok anak- anak dan remaja penderita ASD yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun memori implisit mereka tetap baik, memori eksplisit mereka berkurang pembelajaran eksplisit berkurang pada remaja dengan ASD yang berfungsi tinggi. Hasil ini mempunyai implikasi terhadap program pendidikan dan rehabilitasi yang disesuaikan dengan mempertimbangkan mekanisme pembelajaran pada anak-anak dengan ASD.
D. PERCOBAAN PRAKTIKUM 1. Langkah-langkah Percobaan
a. Masuk ke aplikasi praktikum
b. Klik “start” lalu pilih “All Program”
c. Klik ‘CP3” dan pilih “lab in cognition”
d. Selanjutnya double click pada icon CP3, kemudian akan muncul tampilan untuk praktikum di layar computer
e. Klik “experiment” lalu pilih “implicit & explicit memory”
f. Setelah itu klik ”experiment” lagi dan pilih ”experiment setup”
g. Akan muncul tampilan pengaturan untuk memulai praktikum pada bagian study pilih ”stimuly (equal number of pictures) atur stimulus duration menjadi 2 detik
h. Selanjutnya di bagian interpolated pilih “colornaming” dan atur durasi menjadi 1 menit
i. Pada test 1 silahkan atur durasi menjadi 20 detik, pada test 2&3 atur menjadi 30 detik
j. Setelah selesai mengatur semua, klik ”start” lalu pilih ”without auto logging”
k. Silahkan isi nama pada kotak ”Subject Id” klik ok” dan yang terakhir ”start” silahkan memulai praktikum nya
l. Kemudian muncul intruksi, baca dan pahami.
m. Muncul perintah Study, yang diminta memperhatikan teliti gambar dan kata yang muncul setelah selesai dapat klik OK dan ketahap Interpolated yang diminta menyesuaikan kata dan gambar yang tersedia lalu klik OK.
n. muncul Test 1 yang diminta menginggat dan menuliskan kembali kata dan gambar yang terlihat, setelah muncul intruksi klik OK mengisi kata yang dilihat lalu klik DONE jika sudah selesai.
o. Pada Test 2, terdapat intruksi menggunakan bahasa inggris lalu klik start, isi kata yang kosong lalu klik setelah selesai klik DONE.
p. Pada Test 3, akan ada tampilan balok lalu balok tersebut akan menghilang satu-satu lalu akan terlihat sebuah gambar, lalu klik stop
jika sudah mengetahui gambar tersebut, memilih pilihan kata-kata yang tersedia, lalu klik DONE.
q. Untuk menyimpan yang sudah dikerjakan, klik save data as, lalu pilih file name, namai format IEM_namalengkap.xls lalu pilih C>PROGRA’1>CP3>BIN jika sudah dipastikan klik OK.
r. Kemudian jika sudah klik file lalu exit.
s. Untuk melihat hasil pengerjaan test klik data lalu pilih Spreedsheet, klik file kemudian klik open data file.
t. Pada bagian DRIVE C>PROGRA’1>CP3>BIN klik search dengan file sesuai nama yaitu IEM_Namalengkap.xls lalu klik OK
E. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, hasil yang didapatkan sebagai berikut, untuk poin free call didapatkan hasil untuk pictures 9.09 dan word 27.27, selanjutnya untuk poin word complection didapatkan hasil untuk word 25 dan pictures 10, terakhir untuk poin picture completion didapatkan hasil untuk pictures 45.45 dan word 45.45.
pengalaman yang saya dapatkan dalam praktikum kali ini berupa teman baru dan suasana yang berbeda dari biasanya saya melakukan praktikum karena untuk pertama kalinya saya mengikuti praktikum di minggu pengulangan karena tidak dapat hadir pada jadwal awal praktikum dilakukan.
Perasaan saya tentu senang dan sedikit canggung karena berada di satu ruangan yang hanya berisi 3 praktikan tetapi saya dapat mengatasi nya dengan baik dan cukup tenang.
2. Pembahasan
Berdasarkan keseluruhan praktikum mengenai implicit & explicit memory yang telah dilakukan, praktikum ini sangat penting untuk dipelajari karena memberikan praktikan wawasan baru mengenai Bagaimana suatu
memori mempengaruhi tingkah laku tanpa di sadari. Pernyataan diatas berhubungan dengan teori yang di definisikan oleh Spielman, dkk. Yang menyatakan bahwa ingatan implisit dipelajari di luar kesadaran kita dan tidak dapat diingat secara sadar dan Ingatan implisit juga memengaruhi perilaku yang dapat diamati serta tugas kognitif. Selain itu memori implisit sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari, karena tanpa kita sadari memori implisit dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki kita dari pengalaman masa lalu tanpa kita sadari.
Selanjutnya, memori eksplisit juga membawa pengetahuan baru untuk praktikan saat praktikum berlangssung. Praktikan sadar bahwa saat menjawab suatu pertanyaan saat parktikum berlangsung, praktikan menggunakan memori eksplisit. Hal ini selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Maclin (2014). Yaitu Memori eksplisit adalah jenis memori yang melibatkan pemulihan atau pengenalan informasi melalui proses pencarian yang disadari. Memori ini sering digunakan saat menjawab pertanyaan secara langsung.
Dalam tes memori implisit dan eksplisit yang dilakukan saat praktikum berlangsung, praktikan menyadari bahwa mereka menggunakan kedua jenis memori tersebut. Karena praktikan diminta mengingat dan menjawab pertanyaan berdasarkan apa yang telah dipelajari, menggunakan memori eksplisit. Sedangkan memori implisit digunakan ketika mereka tanpa sadar mengingat dan menulis jawaban dari gambar dengan ejaan yang benar.
Dari jurnal yang telah direview, diketahui juga bahwa remaja dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) mengalami perbedaan dalam kemampuan memori eksplisit dan implisit. Pembelajaran dengan memori implisit biasanya bertahan, sementara pembelajaran dengan memori eksplisit cenderung berkurang.
F. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum tentang memori implisit dan eksplisit adalah bahwa praktikum ini penting karena memberi wawasan baru tentang bagaimana memori mempengaruhi perilaku tanpa disadari. Memori implisit, yang dipelajari di luar kesadaran dan tidak dapat diingat secara sadar, memengaruhi perilaku dan tugas kognitif sehari-hari, membantu meningkatkan kemampuan berdasarkan pengalaman masa lalu. Memori eksplisit, yang melibatkan pemulihan informasi secara sadar, digunakan saat menjawab pertanyaan secara langsung.
Tes yang diberikan saat praktikum juga menunjukkan bahwa praktikan menggunakan kedua jenis memori tersebut. Mereka menggunakan memori eksplisit untuk mengingat dan menjawab pertanyaan, serta memori implisit untuk mengingat jawaban dari gambar tanpa disadari. Jurnal yang direview juga menunjukkan bahwa remaja dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) mengalami perbedaan dalam kemampuan memori eksplisit dan implisit, di mana pembelajaran dengan memori implisit lebih bertahan daripada memori eksplisit.
DAFTAR PUSTAKA
Goldstein, E. B. (2008). Cognitive psychology: Connecting mind, research and everyday experience (third edition). Stamford, CT: Cengage Learning.
Spielman, M. Rose, William, Marilyn, dkk. (2020). Psychology 2e.
OpenStax.
Solso, R. L., MacLin, O. H., MacLin, M. K. (2014). Cognitive Psychology Eight Edition. Pearson Edition.
LAMPIRAN