• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Kacang Tanah

N/A
N/A
Ika Fatya Diva Auliya

Academic year: 2025

Membagikan "Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Kacang Tanah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II

EKSTRAKSI

DI SUSUN OLEH : IKA FATYA DIVA AULIYA

211432186

TANGGAL PRAKTIKUM:

25 MEI 2023

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA

2022

(2)

EKSTRAKSI I. PENDAHULUAN

Kacang tanah merupakan salah satu sumber minyak nabati. Menurut Balitkabi, 2015 dalam Putrisari, 2018 kandungan minyaknya kurang lebih berkisar antara 44,2 – 56,0%. Disamping itu kacang tanah juga memiliki kandungan nutrisi lain diantaranya yaitu protein sebanyak 17,2 – 28,8 % dan karbohidrat 21 %. Kandungan lemak kacang tanah merupakan salah satu yang tertinggi sehingga biji kacang tanah dapat dimanfaatkan sebagai minyak kacang tanah (Balitkabi, 2015 dalam Putrisari, 2018).

Minyak kacang tanah dapat diperoleh melalui proses ekstraksi.

Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan antara dua campuran baik yang terdiri atas campuran padatan dengan cairan, cairan dengan cairan ataupun padatan dengan padatan, baik dengan metode pengempaan menggunakan alat (hidrafulic hand press atau pres ulir) atau menggunakan pelarut. Banyaknya minyak yang dihasilkan dari proses ekstraksi dengan metode pengempaan sangat ditentukan oleh ukuran bahan, kondisi suhu bahan saat diekstrak, besarnya tekanan maksimum yang diberikan, dan juga lama waktu proses pengempaan pada tekanan maksimum.

II. TUJUAN

1. Memahami cara penggunaan alat ekstraksi hidraulic hand press;

2. Mendapatkan minyak dari kacang tanah melalui proses ekstraksi dengan metode pengempaan;

3. Menentukan banyaknya minyak kacang tanah yang diperoleh.

III. TINJAUAN PUSTAKA A. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan antara dua campuran baik yang terdiri atas campuran padatan dengan cairan, cairan dengan cairan ataupun padatan dengan padatan. Proses tersebut dapat dilakukan dengan dua carayaitu dengan menggunakan tekanan dan menggunakan pelarut. Jumlah komponen yang terpisah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada cara yang menggunakan pelarut dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi komponen yang akan dilarutkan. Sedangkan pada cara yang menggunakan tekanan, diantaranya dipengaruhi oleh besarnya perbedaan tekanan dan waktu yang diberikan pada saat tekanan maksimum.

(3)

Salah satu contoh pemisahan antara cairan dengan padatan dengan menggunakan ekstraksi adalah pemisahan minyak dari jaringan sumber minyak, yang kemudian lebih umum disebut ekstraksi minyak. Ekstraksi minyak dapat dilakukan dengan penekanan maupun dengan menggunakan zat pelarut.

Jumlah minyak yang dapat terekstrak atau yang dapat dipisahkan (flow) dapat digambarkan oleh suatu hubungan:

Flow ≈ driving force / resistance

Sebagai driving force pada ekstraksi dengan menggunakan tekanan adalah perbedaan tekanan (∆P) dan sebagai resistencenya adalah asosiasi minyak oleh padatan jaringan sumber minyakdan viskositas minyak.

Agar flow atau jumlah minyak yang dapat mengalir keluar lebih banyak dapat diatur dengan memperbesar driving force atau ∆P dan memperkecil resistencenya. Hal tersebut dalam praktek dapat dilakukan dengan memberi tekanan yang maksimal, memperkecil ukuran bahan untuk memperbaiki difusi minyak ke permukaan dan memanaskan sumber minyak sebelum dan selama ditekan untuk memperkecil “internal resistence” atau kekentalan,serta memberi waktu yang cukup pada kondisi tekanan maksimal selama penekanan.

B. Kacang tanah

Kacang tanah (Arachis hypogeae L) merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang tumbuh di Indonesia. Kacang tanah termasuk kedalam tanaman setahun, yang termasuk famili Leguminoceae (Ketaren, 1986 dalam Putrisari, 2018). Tanaman kacang tanah masuk ke Indonesia antara tahun1521 – 1529. Kacang tanah yang ditanam adalah varietas menjalar, dari persilangan yang dihasilkan varietas kacang tanah yang terkenal yaitu kacang brul dan kacang cina (Aak, 1989 dalam Putrisari, 2018). Kriteria untuk menentukan saat panen dari tanaman kacang tanah, didasarkan atas perubahan yang terjadi pada daun dan polong, serta berdasarkan umur panen. Menurut umur tanaman umur yang dibutuhkan untuk berbunga dipengaruhi dari ketinggian tempat. Didataran rendah, umur tanaman berkisar antara 100 – 105 hari, sedangkan didataran tinggi sekitar 120 hari. Apabila pada saat memasuki musim hujan dan tanaman telah dianggap tua segera untuk dipanen, karena dalam waktu 3 hari biji didalam polong akan tumbuh (Ketaren,1986 dalam Putrisari, 2018).

Kacang tanah merupakan salah satu sumber minyak nabati. Menurut Balitkabi, 2015 dalam Putrisari, 2018 kandungan minyaknya kurang lebih

(4)

berkisar antara 44,2 – 56,0%. Disamping itu kacang tanah juga memiliki kandungan nutrisi lain diantaranya yaitu protein sebanyak 17,2 – 28,8 % dan karbohidrat 21 %. Kandungan lemak kacang tanah merupakan salah satu yang tertinggi sehingga biji kacang tanah dapat dimanfaatkan sebagai minyak kacang tanah (Balitkabi, 2015 dalam Putrisari, 2018).

Minyak kacang tanah dapat diperoleh melalui proses ekstraksi.

Ekstraksi minyak kacang tanah dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni pres hidrolik, pres ulir, dan dengan menggunakan pelarut atau kombinasi ketiganya untuk mendapatkan minyak kasar (Balitkabi, 2015 dalam Putrisari, 2018). Salah satu minyak nabati yaitu minyak kacang tanah dapat dipergunakan untuk minyak goreng, bahan dasar pembuatan margarin, mayonnaise, saladdressing dan mentega putih. Selain itu minyak kacang tanah banyak digunakan dalam industri yaitu sebagai face cream, shaving cream, pencuci rambut dan bahan kosmetik lainnya.

Dalam bidang farmasi minyak kacang tanah dapat digunakan untuk campuran pembuatan adrenalin dan obat asma (Ketaren, 1986 dalam Putrisari, 2018).

IV. ALAT DAN BAHAN A. Alat

1. Hidraulic hand press 2. Blender

3. Mangkuk 4. Tabung ukur 5. Pipet volume 6. Oven

B. Bahan

1. Kacang tanah 2. Ekstsksi

V. CARA KERJA A. Acara 1

1. Menyiapkan kacang tanah sebanyak 125 gram;

2. Kacang tanah dimasukkan kedalam hidraulic hand press;

3. Kacang tanah di-press selama 10 menit pada tekanan 200 Pa;

(5)

4. Minyak yang dihasilkan dan ampas kacang tanah diukur;

5. Langkah 1-4 diulangi, namun pada tekanan 300 Pa.

B. Acara 2

1. Menyiapkan kacang tanah sebanyak 125 gram;

2. Kacang dihancurkan dalam blender kemudian dimasukkan kedalam hidraulic hand press;

3. Kacang tanah yang sudah hancur di-press selama 10 menit pada 200 Pa;

4. Minyak yang dihasilkan dan ambas kacang tanah diukur;

5. Langkah 1-4 diulangi, namun pada tekanan 300 Pa.

C. Acara 3

1. Menyiapkan kacang tanah sebanyak 125 gram;

2. Kacang dihancurkan dalam blender kemudian dipanaskan selama 5 menit pada suhu 80°C;

3. Kacang tanah yang sudah hancur di-press selama 10 menit pada 200 Pa;

4. Minyak yang dihasilkan dan ambas kacang tanah diukur;

5. Langkah 1-4 diulangi, namun pada tekanan 300 Pa.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Pengamatan

Perlakuan Pada 200 Pa Pada 300 Pa

Minyak (ml) Ampas (gram)

Minyak (ml) Ampas (gram)

1 1 115 3,5 110

2 9 90 20 95

3 14 95 33,5 95

Keterangan:

• Perlakuan 1: pengempaan biji kacang tanah utuh

(6)

• Perlakuan 2: pengempaan biji kacang yang sudah diperkecil ukurannya

• Perlakuan 3: pengempaan biji kacang tanah yang sudah diperkecil ukurannya dan dipanaskan selama 5 menit

B. Pembahasan

Salah satu minyak nabati yaitu minyak kacang tanah dapat dipergunakan untuk minyak goreng, bahan dasar pembuatan margarin, mayonnaise, saladdressing dan mentega putih. Selain itu minyak kacang tanah banyak digunakan dalam industri yaitu sebagai face cream, shaving cream, pencuci rambut dan bahan kosmetik lainnya. Dalam bidang farmasi minyak kacang tanah dapat digunakan untuk campuran pembuatan adrenalin dan obat asma (Ketaren, 1986 dalam Putrisari, 2018).

Minyak kacang tanah dapat diperoleh melalui proses ekstraksi, yaitu salah satu cara pemisahan antara dua campuran baik yang terdiri atas campuran padatan dengan cairan, cairan dengan cairan ataupun padatan dengan padatan. Ekstraksi minyak kacang tanah dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni pres hidrolik, pres ulir, dan dengan menggunakan pelarut atau kombinasi ketiganya untuk mendapatkan minyak kasar (Balitkabi, 2015 dalam Putrisari, 2018).

Untuk memperoleh minyak kacang tanah, pada praktikum kali ini dilakukan proses ekstraksi minyak kacang tanah menggunakan hidraulic hand press. Tujuan dari praktikum yaitu Memahami cara penggunaan alat ekstraksi hidraulic hand press, mendapatkan minyak dari kacang tanah melalui proses ekstraksi dengan metode pengempaan, dan menentukan banyaknya minyak kacang tanah yang diperoleh. Terdapat tiga perlakuan atau acara pada praktikum yang dilakukan dan setiap perlakuan menggunakan variabel tekanan maksimum 200 Pa dan 300 Pa.

Acara pertama yaitu ekstraksi minyak kacang tanah dari biji kacang tanah utuh dan belum diberi perlakuan lain. Biji kacang tanah sebanyak 125 gram dimasukkan ke dalam tabung pengepressan yang ada pada hidraulic hand press kemudian dilakukan pengepresan pada tekanan maksimum 200 Pa dan 300 Pa untuk 125 gram biji kacang lainnya. Pada acara ke-2 dilakukan pengecilan ukuran dari kacang tanah 125 gram menggunakan blender kemudian dilakukan pengepresan pada tekanan maksimum 200 Pa dan 300 Pa. Sedangkan pada acara ke-3, biji kacang

(7)

125 gram diblender kemudian dipanaskan selama 5 menit barulah dilakukan proses ekstraksi pada tekanan 200 Pa dan 300 Pa.

Dari setiap acara yang telah dilakukan, didapatkan data banyaknya minyak kacang tanah dan juga ampas biji kacang tanah. Untuk acara 1 pada tekanan 200 Pa minyak yang dihasilkan yaitu 1 ml dan ampas biji kacang sebanyak 115 gram, sedangkan pada tekanan 300 Pa minyak yang dihasilkan yaitu 3,5 ml dan ampasnya 110 gram. Acara ke-2 pada tekanan 200 Pa menghasilkan minyak sebanyak 9 ml dan ampas kacang 90 gram, sedangkan pada tekanan 300 Pa minyak yang dihasilkan yaitu 20 ml dan ampas kacang sebanyak 95 gram. Kemudian pada acara ke-3 tekanan 200 Pa minyak yang dihasilkan sebanyak 14 ml dan ampasnya sebanyak 95 gram, sedangkan untuk tekanan 300 Pa minyak yang dihasilkan yaitu 33,5 ml dan ampas yang dihasilkansebanyak 95%.

Pada acara 1 dengan tekanan 200 Pa menghasilkan minyak sebanyak 1 ml, sedangkan pada sampel perlakuan 2 dengan tekanan yang sama minyak yang dihasilkan sebanyak 9 ml. Terlihat jelas bahwa antara jumlah minyak yang dihasilkan pada acara 1 dan 2 lebih banyak minyak yang dihasilkan pada acara 2. Hal tersebut dikarenakan biji kacang tanah pada acara 2 diberi perlakuan pengecilan sedangkan pada acara 1 bici kacang tanah yang digunakan masih utuh, sehingga luas bidang pengekstrakan minyak biji kacang pada acara 2 lebih luas daripada biji kacang pada acara 1 dan menghasilkan minyak kacang tanah lebih banyak juga. Disamping itu, juga membuat minyak lebih mudah keluar dari sel.

Pada acara 2 dan 3 dengan tekanan 200 Pa, keduanya diberi perlakuan pengecilan ukuran tetapi biji kacang tanah pada acara 3 setelah dilakukan pengecilan ukuran kemudian dipanaskan pada suhu 80ºC selama 5 menit.

Minyak yang dihasilkan pada acara 2 sebanyak 9 ml dan pada acara 3 sebanyak 14 ml. Minyak yang dihasilkan pada acara 3 lebih banyak dibandingkan dengan minyak pada acara 2. Hal tersebut dikarenakan biji kacang tanah yang dipanaskan akan mengalami denaturasi protein sehingga protein akan terkumpul pada dinding sel dan memecah dinding sel sehingga lebih mudah untuk ditembus oleh minyak.

Acara 3 pada tekanan 200 Pa dihasilkan minyak kacang tanah sebanyak 14 ml, sedangkan pada tekanan 300 Pa menghasilkan minyak sebanyak 33,5 ml. Minyak yang dihasilkan pada tekanan 300 Pa lebih banyak daripada minyak yang dihasilkan pada tekanan 200 Pa. Hal tersebut dikarenakan tekanan yang lebih besar akan membuat dinding sel lebih mudah dan lebih cepat terpecah sehingga minyak yang terekstrak akan lebih banyak.

(8)

VII. KESIMPULAN

1. Semakin kecil ukuran biji kacang tanah karena diberi perlakuan pengecilan, maka semakin luas bidang pengekstrakan dan juga lebih mudah minyak keluar dari sel;

2. Biji kacang tanah yang dipanaskan akan mengalami denaturasi protein sehingga protein akan mengumpul pada dinding sel dan membuat dinding sel lebih mudah terpecah dan mudah untuk ditembus oleh minyak;

3. Semakin besar tekanan yang diberikan pada proses pengekstrakan membuat dinding sel lebih mudah dan lebih cepat terpecah sehingga minyak yang terekstrak akan lebih banyak.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Eman. 2009. Praktikum Satuan Operasi II. Universitas Widya Mataram.

Yogyakarta

Putrisari, Lavina Ika. 2018. Mutu Fisik kacang tanah (Arachis hypogea L) Hasil pengeringan Konveksi. Universitas Jember. Jember

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas maka dalam pembuatan margarin dari minyak kacang tanah ini digunakan proses hidrogenasi untuk memodifikasi minyak kacang tanah agar dapat digunakan

Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Cabai Rawit Merah (Capsicum annum L.) pada Minyak

Penyulingan adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan dari dua macam campuran atau lebih berdasarkan perbedaan titik uapnya dan proses ini dilakukan

Prinsip dari destilasi yaitu merupakan suatu proses pemisahan komponen- komponen suatu campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap atau

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi temperatur terhadap karakteristik briket bioarang dari campuran sampah kebun, kulit kacang tanah dan minyak jelantah, serta

Proses  pemisahan dengan metode destilasi dilakukan dengan cara memanaskan hasil ekstraksi di dalam labu alas bulat dengan suhu mencapai titik didih N-heksana dan

Ekstraksi padat cair leaching adalah proses pemisahan suatu zat terlarut yang terdapat dalam suatu padatan dengan mengontakkan padatan tersebut dengan pelarut solvent sehingga padatan

OPTIMALISASI PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK KACANG TANAH BEKAS PEDAGANG SATE MENGGUNAKAN PROSES ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI KATALIS KOH Achmad