• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

N/A
N/A
star light

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 Percobaan G1

GELOMBANG BUNYI Pelaksanaan Praktikum

Hari : Kamis Tanggal : 22 Febriari 2024 Jam : 1 – 2

Oleh :

Delfy Henyng Pramudya NIM. 184231016 Anggota Kelompok 1 :

1. Ilham Ramadhani (184231017)

2. Aqila Jihan Mahdiyyah Syaroni (184231018) Dosen Pembimbing : Dr. Aminatun,Ir., M.Si..

Asisten Dosen : Shifa Firnanda

LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA 2022

(2)

A. TUJUAN

Menentukan kesepatan gelombang bunyi di udara berdasarkan gejala resonansi bunyi

B. DASAR TEORI

Bunyi adalah gelombang mekanik longitudinal yang merambat melalui suatu medium dengan frekuensi antara 20 – 20.000 Hz, atau gelombang yang dapat didengar.

Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi karena perapatan dan perenggangan dalam medium padat, cair, atau gas dan dihasilkan ketika sebuah benda seperti garpu tala atau senar biola, yang digetarkan dan menyebabkan gangguan kerapatan medium (Tipler, 2008). Dalam rambatannya gelombang bunyi mempunyai besaran kecepatan, frekuensi, dan panjang gelombang.

Kecepatan gelombang mekanik apapun baik transversal maupun longitudinal bergantung pada sifat aninersia medium untuk menyimpan energi kinetik dan sifat elastis medium untuk menyimpan energi potensial. Dengan demikian, dapat digeneralisasikan persamaan

√ (1)

dimana merupakan elastisitas bahan, adalah inersia bahan, dan v merupakan kecepatan gelombang transversal sepanjang tali yang diregangkan (Halliday & Resnick, 2011)

Sebagaimana gelombang cahaya, gelombang bunyi dapat dipantulkan oleh suatu benda tegar, dimana benda pantul merupakan tempat simpul gelombang stasioner yang terjadi dari hasil superposisi antara gelombang datang dan gelombang pantul.

Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena bergetarnya benda lain. Resonansi akan terjadi jika frekuensi kedua benda tersebut sama.

Percobaan ini menggunakan tabung resonannsi, dengan cara memasukkan air ke dalam tabung sehingga berfungai sebagai tabung organa tertutup. Jika terjadi resonansi, maka permukaan air merupakan tempat simpul gelombang, sedang ujung tabung yang terbuka merupakan termpat perut gelombang.

(3)

Gambar 1. Tabung percobaan resonansi

Panjang kolom udara dalam tabung dapat diatur dengan mengubah posisi permukaan airnya. Pada kolom udara yang terpendek, maka panjangnya akan sama dengan seperempat kolom udara yang lebih panjang, yaitu panjang gelombang, panjang gelombang, dan seterusnya, bunyi yang terdengar makin lemah. Hubungan antara panjang kolom dengan panjang gelombang diberikan oleh

(2)

dengan

posisi sumber bunyi tidak tepat berada di ujung tabung, sehingga panjang kolom udara pada saat terjadi resonansi perlu dikoreksi dengan suatu faktor koreksi (e), sehingga :

(3)

dengan L adalah panjang kolom udara yang terukur

Kecepatam (v) gelombang bunyi dapat dihitung dengan menggunaan persamaan:

( ) (

) (4)

(Aminatun et al. 2022)

C. ALAT DAN BAHAN 1. Tabung resonansi 2. Sumber getar 3. Mistar 4. Air

(4)

D. PROSEDUR

1. Permukaan air dalam tabung panjang diatur sehingga dekat pada ujung atas tabung dengan cara menggerakkan tabung yang pendek dengan hati-hati agar air tidak sampai tumpah.

2. Sumber getar diatur sedemikian hingga timbul bunyi pada speaker.

3. Tabung pendek digerakkan ke bawah sedemikian hingga permukaan air dalam tabung panjang turun ke bawah sambil mendengarkan bunyi resonansinya, dan mencatat panjang kolom udara dalam tabung pada saat terjadi resonansi.

4. Diulangi minimal 3 kali.

5. Percobaan diulangi untuk mencari panjang kolom udara yang lebih panjang, harmonik ke-2, 3, ... dst.

6. Percobaan diulangi dengan menggunakan yang lain.

7. Tekanan dan suhu udara ruangan dicatat.

E. DATA HASIL PENGAMATAN Resonansi

ke- m L’(cm) pada f = 2500 Hz L’(cm) pada f = 3500 Hz 1 2 3 Rerata 1 2 3 Rerata

1 0 7 7 7 7 5 6 6 5,6

2 1 21 14 14 16,3 10 11 11 10,6

3 2 28 21 21 23,3 15 16 15 15,3

4 3 35 28 28 30,3 25 21 21 22,3

(5)

Gambar 1. Grafik L’ = f(m) untuk f = 2500Hz

Gambar 2. Grafik L’ = f(m) untuk f = 3500Hz J. LAMPIRAN

(6)

Gambar 3. Data hasil pengamatan

Gambar 4. Mengatur sumber getar hingga timbul bunyi dalam speaker

Gambar 5. Menggerakkan tabung pendek ke bawah sampai permukaan air di tabung panjang turun ke bawah sambil mendengarkan bunyi resonansi, catat panjang kolom udara.

Gambar 6. Mengulangi percobaan untuk mencari panjang kolom udara yang lebih panjang, harmonic ke 2,3, dst.

Mengulangi percobaan menggunakan yang lain.

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk muka gelombang sebelum melewati celah ukurannya normal atau tetap dan bentuk muka gelombang sesudah melewati celah yaitu celah bertindak sebagai sumber gelombang berupa

Mikrometer Sekrup digunakan untuk mengukur diameter luar dan ketebalan suatu benda dengan ketelitian lebih tinggi,,serta lebih mudah dan hasil pengukuran lebih

Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku sebagai sebuah sumber gelombang, dengan demikian, cahaya dari satu bagian celah dapat

Timbang sebuah beban, kemudian masukkan ke dalam tempat beban dan catat massa tabung + beban pada kolom (m).. Ukur panjang pegas (dalam keadaan terbeban) dan catat hasil

Biasanya gelombang yang menjalar ke semua arah (gelombang bola) Biasanya gelombang yang menjalar ke semua arah (gelombang bola) Contoh gelombang bunyi menjalar di udara dan

Karena cahaya dua kali (bolak-balik) melalui lapisan udara yang sama, maka berarti cermin M2 mundur sejauh setengah panjang gelombang. lnterferometer dapat digunakan mengukur

Untuk mengatasinya digunakan alat yang memakai prinsip pantulan dari cermin, dimana perubahan posisi cermin yang sangat kecil ( akibat perpanjangan batang) menyebabkan

Resonansi sangat berguna karena dapat digunakan untuk mencari nilai dari besaranbesaran yang berkaitan dengan gelombang bunyi seperti, nilai dari cepat rambat, panjang gelombang, dan