• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM GEOMATIKA II STAKE OUT GEDUNG

N/A
N/A
01@Yuanita Mahardika

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM GEOMATIKA II STAKE OUT GEDUNG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM GEOMATIKA II STAKE OUT GEDUNG

Dosen Pengampu : Dr.Ir. Sunar Rochmadi, M.E.S Mata Kuliah : Praktikum Geomatika II

Disusun oleh :

1. Yuanita Mahardika (21505241001) 2. Riany Fatmabilla (21505241006) 3. Muhammad Nur Fuadi (21505241010)

4. Dela Yuni A. (21505241012)

5. Nafiz Ayu Mas Ula (21505241018)

DEPARTEMENT PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2023

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Stake Out Gedung ini dengan tepat waktu.Geomatika merupakan mata kuliah yang diambil mahasiswa S- 1 Pendidikan Teknik Sipil dan perencanaan semester 5 guna memenuhi syarat kelulusan.

Laporan ditulis sesuai dengan data yang diperoleh pada saat perhitungan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat kesalahan serta kekurangan di dalam penyusunannya.

Penyusunan laporan ini dapat diselesaikan dibantu dan bekerjasama dengan banyak pihak baik berupa dukungan moril maupun materil dan pengetahuan,.

Berkenaan dengan hal tersebut, penulis mengucapan terima kasih kepada Bapak Dr.Ir. Sunar Rochmadi, M.E.S selaku Dosen Pengampu mata kuliah Geomatika II yang telah banyak memberikan ilmu dann bimbingan selama pembelajaran berlangsung

Penulis berharbap segala bantuan yang telah berikan semua pihak di atas menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa dan Laporan Stake Out Gedung ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya

Sekian dan terimakasih.

Yogyakarta, 27 November 2023 Penulis,

Kelompok

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... 3

DAFTAR GAMBAR ... 4

DAFTAR TABEL ... 4

BAB I ... 5

A.LATAR BELAKANG ... 5

B.TUJUAN PRAKTIKUM ... 5

C.DASAR TEORI ... 5

D.KESELAMATAN KERJA... 7

E.ALAT ... 8

E. LANGKAH KERJA ... 8

BAB II ... 10

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 10

A.DATA HASIL PRATIKUM ... 10

B.PEMBAHASAN PRATIKUM ... 11

BAB III ... 12

PENUTUP ... 12

A.KESIMPULAN ... 12

B.DAFTAR PUSTAKA ... 12

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Theodolit digital ... 6

Gambar 2. Statif ... 7

Gambar 3. Payung ... 7

Gambar 4. Helm ... 7

Gambar 5. Jalon ... 8

Gambar 6. Pita ukur ... 8

Gambar 7. Gambar sketsa stake out ... 10

Gambar 8. Selisih jarak titik 1 ke 4 ... 12

Gambar 9. Selisih jarak titik 8 ke 5 ... 13

Gambar 10. Selisih jarak titik 3 ke 2 ………13

Gambar 11. Selisih jarak titik 5 ke 1 ………13

Gambar 12. Selisih pembacaan sudut ………14

(5)

DAFTAR TABEL

Table 1. Data Stake out ... 10

(6)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pada pekerjaan proyek konstruksi sangat diperlukan sebuah sistem untuk merekonstruksi titik-titik rencana yang sudah dibuat atau titik-titik sebelumnya ada di peta ke lapangan. Rekonstruksi titik-titik rencana ke lapangan dilakukan pada tahap awal sebuah proyek kosntruksi sehingga sangatlah penting agar memastikan ukuran proyek konstruksi. Proses rekonstruksi tersebut adalah stake out atau pematokan.

Stake out sangat penting untuk mengukur kembali titik-titik yang sudah telah ditentukan di lapangan. Pengukuran kembali ini disebut pengukuran detail. Pengukuran detail penting untuk dilakukan karena ketepatan dalam pengukuran dan pematokan sesuai dengan gambar rencana dan gambar kerja merupakan awal dari keberhasilkan pelaksanaan pekerjaan dan kerugian waktu dan biaya akibat kesalahan lokasi dan dimensi pekerjaan akan dapat terhindari.

Maka dari itu, pratikum stake out bertujuan untuk mengetahui proses pemindahan titik dari peta ke lapangan dan begitu sebaliknya. Pratikum dilakukan secara bersamaan karena antara stake out dan pengukuran detail terdapat hubungan yang erat. Jika terdapat koordinat antara pengukuran detail dan stake out maka diperlukannya analisis ulang untuk mengetahui letak kesalahannya.

B. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan praktikum adalah agar mahasiswa mampu melaksanakan pratikum stake out adalah :

a) Mengetahui koordinat stake out dan koordinat pemetaan detail untuk 3 titik pengamatan

b) Membandingkan nilai 3 koordinat antara stake out dengan koordinat hasil pemetaan detail.

(7)

C. DASAR TEORI 1. Stake Out

Pengukuran dan pematokan gedung sistem koordinat adalah suatu proses memindahkan atau mentransformasikan titik-titik yang ada di atas peta ke atas bidang tanag sesungguhnya di lapangan. Pada pelaksanaan pengukuran dan pematokan dengan menerapkan sistem ini harus berdasarkan data ukuran panjang dan lebar yang akurat sesuai dengan dokumen gambar gambar kerja ( gambar rencana, gambar denah ruang, dan gambar denah pondasi).

Pengukuran dan pematokan sistem koordinat hanya dapat diterapkan pada bangunan gedung, bloking, dan kavling perumahan dengan bentuk ruang siku-siku.

Untuk menerapkan sistem koordinat, alat ukur yang digunakan adalah teodolit digital, theodolit manual, dan total station dengan ketelitian bacaan sudut, menit, detik. Pada pelaksanaan sistem juru ukur dpaat mendapatkan pekerjaan pengukuran dan pematokan titik-titik as gedung sesuai dengan ukuran pada gambar kerja.

Tahap awal sistem pengukuran dan pematokan ini adalah menghitung terlebih dahulu jarak miring dan sudut datarnya setiap titik as gedung. Untuk menghasilkan data hitungan yang akurat setiap titik as dihitung minimal 2 kali dan setiap titik as harus diberi notasi sesuai gambar kerja. Sekali berdirinya theodolite digital pada patok tetap titik Bench Mark sebagai referensi yang dapat dijadikan pelaksanaan pengukuran dan pematokan semua titik as gedung yang direncanakan dengan kemampuan jarak bidik minimum dan maksimum theodolite serta panjang yang diukur menggunakan pita ukur.

Hasil pengukuran dan pematokan panjang, lebar, dan kesikuan gedung dengan sistem koordinat dapat ducek kebenarannya dengan mengukur panjang sisi diagonal, jika ukuran panjang sisi diagonalnya sudah sama maka hasil pengukuran dan pematokan sudah benar,

D. KESELAMATAN KERJA

Aspek keselamatan kerja yang perlu diperhatikan yaitu:

a) Praktikan memakai alat pelindung diri,

b) Total Station dilindungi dari panas terik matahari dan hujan, menggunakan payung

c) Memasang prisma pada Jalon dengan benar supaya tida jatuh

(8)

d) Penggunaan peralatan harus sesuai dengan fungsi dan prosedur kerja E. ALAT

Peralatan yang digunakan dalam praktikum pengukuran Stake Out Gedung yaitu:

a) Theodolit digital, yang merupakan alat ukur utama,

Gambar 1. Theodolit digital

b) Statif atau tripod, untuk mendirikan Theodolit

Gambar 2. Statif

c) Payung, untuk melindungi waterpas dari panas terik matahari dan hujan,

(9)

Gambar 3. Payung

d) Helm, untuk keselamatan dalam praktik lapangan

Gambar 4. Helm

e) Jalon, untuk membantu membidik titik paku yang tidak terlihat di dasar tanah

Gambar 5. Jalon

(10)

f) Alat tulis, untuk menggambar sket dan mencatat data ukur, g) Pita ukur, untuk menentukan jarak dari Total Station sampai titik

tertentu

Gambar 6. Pita ukur

E. LANGKAH KERJA

Adapun langkah kerja pengukuran Stake Out Gedung yaitu:

a) Menentukan titik PT dan T yang ditarik sejajar dengan bangunan lama b) Mendirikan alat pada titik PT dan lakukan seeting nivo agar posisinya

berada tepat di tengah

c) Arahkan teropong theodolite pada titik T, tekan tombol 0 set 2 kali d) Putar theodolite Menuju titik 1 dengan pembacaan sudut sesuai data

yang akan di plotkan

e) Arahkan pemegang jalon beserta jalon agar tepat pada bidikan f) Tarik pita ukur menuju jalon, Tancapkan paku pada jarak sesuai data g) Cek Kembali bidikan pada paku agar tepat sesuai data

h) Lakukan 2 langkah di atas sampai titik 10 i) Ukur antara titik 1 ke titik lainnya

j) Catat selisih perbedaan ukuran

(11)

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DATA PRAKTIKUM

Data stake out yang akan digunakan sebagai acuan pemasangan titik dilapangan :

Tabel 1. Data stake out No.

Titik

Koordinat

(m) Sudut Arah

Jarak (m)

X Y ◦ ◦ ' "

1 3 11 15.2551 15 15 18 11.402

2 4.5 9.5 25.3462 25 20 46 10.512 3 4.5 3.5 52.1250 52 7 30 5.701

4 3 2 56.3099 56 18 35 3.606

5 14 11 51.8428 51 50 33 17.804 6 12.5 9.5 52.7652 52 45 54 15.700 7 12.5 3.5 74.3578 74 21 27 12.981

8 14 2 81.8699 81 52 11 14.142

Sketsa gambar yang akan digunakan sebagai acuan pengecekan jarak dan sudut pada titik yang sudah terpasang

(12)

Gambar 7. Gambar sketsa stake out

B. PEMBAHASAN

Pengukuran dan pematokan gedung sistem koordinat yang bertujuan untuk pengukuran dan pematokan yang sesuai dengan data hitungan dan gambar yang sudah ditentukan. Pada saat praktikum telah dilakukan pematokan sesuai dengan data hitungan dan gambar, setelah pematokan selesai, dilakukan pengecekan jarak antar titik penting yaitu titik 2-6, 3-2, 3- 7, 7-6, 8-5, 5-1, 1-4, 4-8. Pada saat pengecekan tidak ada selisih untuk titik 2- 6, dan 7-6 tidak ada selisih jarak. Hanya pada titik 1-4 ada selisih jarak 1 cm pada pembacaan pita ukur seperti ditunjukan pada gambar 2. Pada tititk 8-5 memiliki seleisih jarak 1,8 cm. Pada titik 3-2 dan 4-8 terdapat selisih jarak 2 cm pada pita ukur seperti gambar berikut.. Pada titik 3-7 memiliki selisih jarak 3 cm, dan pada titik 5 ke 1 memiliki selisih jarak terbesar yaitu 4 cm.

Selain itu, dilakuan pengecekan sudut pada titik yang sudah dipasang. Pada saat pengecekan sudut terdapat selisih terbesar dalam bacaan horizontal pada theodolite digital yang seharusnya 52 der 07 menit 20 det menjadi 52 der, 07 menit, 30 detik seperti ditunjukan pada gambar berikut.

Gambar 8. Selisih jarak titik 1 ke 4

(13)

Gambar 9 Selisih jarak titik 8 ke 5

Gambar 10 Selisih jarak titik 3 ke titik 2

Gambar 11 Selisih jarak titik 5 ke 1

(14)

Gambar 12. Selisih pembacaan sudut

(15)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa selisih jarak dan sudut sangat berkaitan. Seperti pada data pengukuran diatas terjadi selisih jarak terbesar pada titik 5-1 kemudian berlanjut pada selisih sudutnya. Diperlukan juga ketelitian dalam membidik titik agar jarak titik dapat akurat dan tidak memiliki selisih yang besar.

(16)

B. DAFTAR PUSTAKA

Rochamdi Sunar.2021. Bab VIII Pengukuran sipat datar profil memanjang.

Besmart Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

Organisasi pemeliharaan gedung adalah sekumpulan orang yang bekerja bersama-sama berdasarkan pembagian kerja yang telah disepakati dengan tujuan memelihara bangunan agar tetap

Untuk menghitung besarnya konsumsi energi listrik pada bangunan gedung serta untuk mengenali atau mengetahui langkah-langkah penghematan energi yang dapat diambil agar

Adapun yang menjadi ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri yaitu melakukan pengumpulan data dan mencermati SPPT ( surat pemberitahuan pajak. terutang ) Pajak Bumi dan

Praktikum pengukuran iklim kerja ini memiliki tujuan agar praktikan dapat memahami bagaimana cara mengoperasikan alat Heat Stress Area dan kemudian hasilnya dapat digunakan untuk