• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK IDENTIFIKASI SENYAWA ALKOHOL

N/A
N/A
Ocktara Hilgers

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK IDENTIFIKASI SENYAWA ALKOHOL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI SENYAWA ALKOHOL

NAMA : OCKTARA ARKANZHA HILGERS NIM : 222311048

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI BANDUNG 2023

(2)

Modul 1. Identifikasi senyawa alkohol A. Tujuan Praktikum

Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi adanya alkohol dalam sampel.

B. Prinsip Dasar

Golongan alkanol disebut juga alkohol, sedangkan golongan alkoksi disebut juga eter. Kedua homolog berisomer fungsional karena keduanya mempunyai rumus umum yang sama, yaitu CnH2n+2O, tetapi berbeda gugus fungsinya. Monoalkohol dikelompokkan sebagai alkohol primer, sekunder, dan tersier.Alkohol bisa dianggap sebagai analog organik dari air. Di dalam alkohol, gugus hidroksil (-OH) terikat pada atom karbon jenuh bukan pada atom hidrogen seperti pada air. Kehadiran gugus hidroksil menghasilkan sifat-sifat fisika dan kimia yang sangat berbeda dibandingkan pada hidrokarbon. Metode yang digunakan untuk menguji kandungan alkohol diantaranya:

1. Metode Ritter

Alkohol primer, sekunder dan tersier memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap zat-zat pengoksidasi. Salah satu jenis zat pengoksidasi yang umum adalah kalium dikromat (K2Cr2O7) dalam larutan asam sulfat encer atau larutan kalium permanganat (KMnO4) dalam asam asetat. Alkohol primer teroksidasi menjadi aldehida, yang kemudian teroksidasi menjadi asam. Alkohol sekunder teroksidasi menjadi keton yang tidak mengalami oksidasi lanjutan. Alkohol tersier tidak teroksidasi oleh natrium dikromat dalam asam klorida encer.

R3COH KMnO4 tidak bereaksi

R2CHOH KMnO4 RCOR + H2O + MnO2(s)

RCHO2OH KMnO4 RCOH + H2O + MnO2(s)

(3)

2. Metode Lucas

Gugus hidroksil dari alkohol bisa digantikan oleh gugus lain seperti halogen. Laju dari reaksi seperti ini tergantung dari struktur gugus alkilnya. Penggantian gugus hidroksil oleh gugus kloro bisa dilakukan dengan beberapa jenis pereaksi. Salah satu contohnya adalah reagen Lucas yang terdiri dari ZnCI2 dan HCl.

ROH + HCl ZnCl2 RCl +H2O

Pada alkohol tersier, reaksi terjadi secara cepat pada suhu kamar.

Alkohol sekunder bereaksi dalam 5-10 menit. Alkohol primer akan bereaksi setelah berjam-jam pada suhu kamar. Karena alkil klorida tidak terlarut dalam reagen Lucas, maka kekeruhan di larutan menandakan reaksi telah terjadi. Waktu yang dibutuhkan untuk memulai reaksi mengindikasikan jenis struktur dalam alkohol.

3. Metode Iodoform

Reaksi oksidasi alkohol R-CHOH-CH3 menjadi R-CO-CH3, iodinasi dan pemutusan gugus CI3- menghasilkan endapan iodoform

kuning terang.

C. Alat dan Bahan

No. Alat/Bahan Jumlah

1. Tabung reaksi 6

2. Pipet tetes 6

3. Pembakar spiritus 1

4. Gelas kimia 250 mL 1

5. Etanol 5 ml

6. Methanol 5 ml

(4)

7. Isopropil alkohol 5 ml

8. Isopropanol 5 ml

9. Larutan KMnO4 qs

10. Larutan K2Cr2O7 0,1 M qs

11. Larutan asam sulfat 0,1 M 10 ml

12. Larutan asam asetat 0,1 M 10 ml

13. Larutan I2 – KI (10 g Kristal iodine + 20 g KI + 80 mL air)

qs

14. Larutan NaOH 3M 10 ml

15. Reagen Lucas (5,45 g ZnCl2 + 3,53 mL HCl pekat)

5 ml

16. Sumbat karet 4

D. Prosedur Praktikum 1. Metode Ritter

Penambahan KMnO4

- Masukkan masing-masing 5 tetes sampel kedalam tabung reaksi.

- Tambahkan 3 mL larutan CH3COOH 0,1M ke dalam tabung reaksi.

- Masukkan tetes per tetes larutan KMnO4 0,1M, kocok larutan.

- Amatilah perubahan warnanya.

- Panaskanlah tabung reaksi di dalam penangas air.

Penambahan K2Cr2O7

- Masukkan masing-masing 5 tetes sampel kedalam tabung reaksi.

- Tambahkan 3 mL larutan H2SO4 0,1M ke dalam tabung reaksi.

- Masukkan tetes per tetes larutan K2Cr2O7 0,1M, kocok larutan.

- Amatilah perubahan warnanya.

- Panaskanlah tabung reaksi di dalam penangas air.

2. Metode Lucas

- Masukkan masing-masing 1 mL sampel kedalam tabung reaksi.

(5)

- Tambahkan 3 mL reagen Lucas (ZnCl2 – HCl) - Sumbat tabung reaksi dan kocok perlahan.

- Diamkan tabung reaksi beberapa saat, apabila dalam 10 menit belum terjadi perubahan panaskan tabung reaksi dalam penangas air.

3. Metode Iodoform

- Larutkan 3 tetes sampel dengan 1mL aquades.

- Tambahkan 2 mL larutan NaOH 3M ke dalam tabung reaksi.

- Tambahkan tetes demi tetes larutan I2-KI hingga terbentuk endapan kuning CHI3 atau munculnya warna coklat setelah pencampuran selama sedikitnya 2 menit.

- Biarkan tabung reaksi tersebut selama 5 menit, amati perubahan yang terjadi.

- Jika endapan belum muncul dalam waktu 5 menit, panaskan larutan dalam penangas air hingga suhu 600 C.

- Namun, jika warna endapan coklat berubah, tambahkan kembali larutan iodin sampai warnanya stabil selama 2 menit.

- Tambahkan NaOH dan encerkan dengan 5 mL air, dan biarkan selama 5 menit.

E. Data Hasil Pengamatan 1. Metode Ritter

Penambahan KMnO4

No. Pereaksi Pengamatan

Sebelum Sesudah

1 Etanol + 3 ml

CH3COOH 0,1 M + KMnO4 ),1 M lalu dipanaskan

(6)

Bening Sebelum dipanaskan Ungu +

endapan ungu tua

Merah bata +endapan 2 Metanol + 3 ml

CH3COOH 0,1 M + KMnO4 ),1 M lalu dipanaskan

Bening Sebelum

dipanaskan Ungu + endapan ungu tua

(7)

Sesudah dipanaskan Coklat pekat +

endapan 3 Isopropanol + 3 ml

CH3COOH 0,1 M + KMnO4 ),1 M lalu dipanaskan

Bening Sebelum

dipanaskan merah

Coklat keruh + endapan

(8)

Penambahan K2Cr2O7

No. Pereaksi Pengamatan

Sebelum Sesudah

1 Etanol + 3 ml H2SO4

0,1 M + K2Cr2O 0,1 M lalu dipanaskan

Bening Kuning

2 Metanol + 3 ml H2SO4 0,1 M + K2Cr2O 0,1 M lalu dipanaskan

Bening Kuning

3 Isopropanol+ 3 ml H2SO4 0,1 M + K2Cr2O 0,1 M lalu dipanaskan

Bening Hijau pucat

(9)

2. Metode Lucas

No. Pereaksi Pengamatan

Sebelum Sesudah

1 Etanol + 3 ml reagen lucas

Bening Putih keruh 2 Metanol + 3 ml

reagen lucas

Bening Putih keruh 3 Isopropanol+ 3 ml

reagen lucas

Bening Putih keruh

(10)

3. Metode Iodoform

No. Pereaksi Pengamatan

Sebelum Sesudah

1 Etanol + 1 ml aquadest +2 ml NaOH 3 M + tetes per tetes I2-KI → endapan kuning CHI3

Bening

Bening/kuning pudar + endapan 2 Metanol + 1 ml

aquadest +2 ml NaOH 3 M + tetes per tetes I2-KI → endapan kuning CHI3

Bening

Kuning ke Orange an pucat 3 Isopropanol+ 1 ml

aquadest +2 ml NaOH 3 M + tetes per tetes I2-KI → endapan kuning CHI3

Bening

Endapan kuning keruh

(11)

F. Reaksi kimia a. Metode Lucas

CH3CH2OH + HCL ZnCl2 tidak ada reaksi

b. Metode Ritter

CH3CH2OH + KMnO4 KOH + CH3CH2+ + MnO4-

CH3CH2OH + K2Cr2O7 + H2SO4 CH3COH + Cr2(SO4) + H2O

c. Metode Iodoform

CH3CH2OH + 3I2 + 4NaOH CHI3 + CH3COONa + 3NaI + 3H2O

G. Diskusi dan Pembahasan

Alkohol atau alkanol adalah turunan hidrokarbon, umumnya alkana, dimana satu atau lebih atom H-nya diganti dengan gugus hidroksil (-OH) atau gugus alcohol.

Alkohol terbagi atas 3 macam, yaitu :

o Alkohol primer, jika gugus OH terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain).

o Alkohol sekunder, jika gugus OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat 2 atom C).

o Alkohol tersier, jika gugus OH terikat pada atom C tersier yang mengikat 3 atom C lainnya).

Pada identifikasi alcohol di praktikum kali ini, kita menggunakan berbagai macam metode, diantaranya :

Metode Ritter

Penambahan KMnO4

- Masukkan masing-masing 5 tetes sampel kedalam tabung reaksi.

- Tambahkan 3 mL larutan CH3COOH 0,1M ke dalam tabung reaksi.

- Masukkan tetes per tetes larutan KMnO4 0,1M, kocok larutan.

(12)

- Amatilah perubahan warnanya.

- Panaskanlah tabung reaksi di dalam penangas air.

Penambahan K2Cr2O7

- Masukkan masing-masing 5 tetes sampel kedalam tabung reaksi.

- Tambahkan 3 mL larutan H2SO4 0,1M ke dalam tabung reaksi.

- Masukkan tetes per tetes larutan K2Cr2O7 0,1M, kocok larutan.

- Amatilah perubahan warnanya.

- Panaskanlah tabung reaksi di dalam penangas air.

Metode Lucas

- Masukkan masing-masing 1 mL sampel kedalam tabung reaksi.

- Tambahkan 3 mL reagen Lucas (ZnCl2 – HCl) - Sumbat tabung reaksi dan kocok perlahan.

- Diamkan tabung reaksi beberapa saat, apabila dalam 10 menit belum terjadi perubahan panaskan tabung reaksi dalam penangas air.

Metode Iodoform

- Larutkan 3 tetes sampel dengan 1mL aquades.

- Tambahkan 2 mL larutan NaOH 3M ke dalam tabung reaksi.

- Tambahkan tetes demi tetes larutan I2-KI hingga terbentuk endapan kuning CHI3 atau munculnya warna coklat setelah pencampuran selama sedikitnya 2 menit.

- Biarkan tabung reaksi tersebut selama 5 menit, amati perubahan yang terjadi.

- Jika endapan belum muncul dalam waktu 5 menit, panaskan larutan dalam penangas air hingga suhu 600 C.

- Namun, jika warna endapan coklat berubah, tambahkan kembali larutan iodin sampai warnanya stabil selama 2 menit.

- Tambahkan NaOH dan encerkan dengan 5 mL air, dan biarkan selama 5 menit.

(13)

Dari ketiga metode tersebut pada metode Ritter, alkohol primer teroksidasi menjadi aldehida, yang kemudian teroksidasi menjadi asam. Alkohol sekunder teroksidasi menjadi keton yang tidak mengalami oksidasi lanjutan.

Alkohol tersier tidak teroksidasi oleh natrium dikromat dalam asam klorida encer. Salah satu jenis zat pengoksidasi yang umum adalah kalium dikromat (K2Cr2O7) dalam larutan asam sulfat encer atau larutan kalium permanganat (KMnO4) dalam asam asetat.

Metode lucas adalah membedakan senyawa alkohol primer, sekunder dan tersier dengan reagen yang terbuat dari campuran asam klorida pekat dengan seng klorida. Dimana alkohol primer tidak bereaksi, alkohol sekunder bereaksi sedikit dan lambat dan alkohol tersier dapat bereaksi cepat.

Sedangkan metode iodoform adalah uji spesifik terhadap keberadaan senyawa keton dengan struktur RCOCH₃ dan/atau senyawa alkohol dengan struktur RCH(OH)CH₃. Uji iodoform dilakukan dengan mereaksikan suatu senyawa dengan iodin (I₂) dalam basa (NaOH) dan memberikan hasil positif berupa endapan kuning dari iodoform (CHI₃).

Dari perubahan warna yang terjadi, dapat kita ketahui bahwa dalam masing masing sampel terdapat senyawa alcohol. Dengan berbagai metode serta reagen yang di pakai dapat dilihat bahwa Alkohol primer adalah jenis alkohol yang gugus fungsi OH-nya terikat pada atom karbon (C) primer. Atom karbon primer adalah atom karbon paling ujung dalam ikatan karbon alkohol.

Contohnya etanol, Alkohol sekunder atom karbonnya berikatan dengan gugu hidroksil, dua atom karbon lainnya, dan dua atom hidrogen. Contohnya isopropanol. Atom karbon alkohol tersier menahan gugus OH dan terikat langsung dengan tiga gugus alkil.

H. Kesimpulan

Dapat disimpulkan pada praktikum identifikasi alkohol yang di lakukan menggunakan metode Ritter dengan penambahan KMnO4, ketiga

(14)

sampel yang terdiri dari etanol, methanol, isopropanol bermula dengan ketiga sampel berwarna bening lalu berubah warna menjadi, etanol : ungu + endapan ungu tua, methanol : ungu + endapan ungu tua, dan isopropanol : merah. Lalu sampel di panaskan berubah menjadi, etanol : merah bata + endapan, methanol : coklat pekat + endapan, isopropanol : coklat keruh + endapan.

Sedangkan metode ritter dengan penambahan K2C2O7 perubahan warna yang terjadi pada etanol dan methanol sam berwarna kuning, tetapi isopropanol berubah warna menjadu hijau pucat.

Metode lucas, ketiga sampel yang terdiri etanol, metano, isopropanol bermula ketiga sampel berwarna bening lalu berubah masing-masing berwarna putih keruh.

Dan terakhir metode iodoform, bermula dengan ketiga sampel berwarna bening berubah menjadi, etanol : bening diseerai kuning pudar + endapan, methanol : kuning ke orange an pucat, dan isopropanol : endapan kuning keruh. Pada isopropanol tidak dilakukan pemanasan karena perubahan warna langsung terjadi saat penambahan reagen dan aquadest.

Perbedaan perubahan warna yang terjadi dapat di akibatkan karena kurangnya konsentrasi praktikan saat melakukan percobaan, adanya kontaminasi dari zat lain, serta kurang atau lebihnya penambahan pereaksi pada sampel.

I. Pertanyaan post lab

Tuliskan reaksi yang terjadi apabila etanol direaksikan dengan:

- Metode Lucas

CH3CH2OH + HCL ZnCl2 tidak ada reaksi

- Metode Ritter

CH3CH2OH + KMnO4 KOH + CH3CH2+ + MnO4-

CH3CH2OH + K2Cr2O7 + H2SO4 CH3COH + Cr2(SO4) + H2O

(15)

- Metode Iodoform

CH3CH2OH + 3I2 + 4NaOH CHI3 + CH3COONa + 3NaI + 3H2O

J. Daftar Pustaka

Rahmawati, Irma, 2023, “Modul 1: Identifikasi senyawa alkohol” dalam Modul Praktikum Kimia Organik, Januari 2023. Hal: 5.

Chandra, Edy, S.Si.,MA Prof. Dr. H Wahidin , M.Pd, dkk. 3 Maret 2021.

“pengujian senyawa alcohol dengan metode Lucas” dalam Panduan praktikum daring kimia organik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Kompas.com. 21 Maret 2021, "Alkohol Primer, Sekunder, dan Tersier", : https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/21/182235869/alkohol-

primer-alkohol-sekunder-dan-alkohol-tersier. (diakses 24 Februari 2023)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengamatan diperoleh hasil yaitu: pada uji Lucas sampel 1,2 dan 3 adalah alkohol primer; pada uji Asam kromat sampel 1 adalah alkohol primer, sampel 2 adalah alkohol

Metil salisilat adalah cairan kuning kemerahan dengan bau Wintergreen. Metil salisilat tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol dan

monosakarida,oligosakarida,dan polisakarida.Sakarida mengandung gugus aldehid atau keton,dan sejumlah gugus hidroksil sehingga kedua gugus ini dapat dapat membentuk hemiasetal

Gugus fungsi adalah gugus yang memberikan karakteristik kepada senyawa organik, oleh karena itu jika suatu molekul memiliki dua gugus fungsi berlainan dengan

Kata alkohol segera mengingatkan kita pada etanol, yaitu senyawa memabukkan yang terdapat dalam anggur dan bir. Etanol adalah salah satu dari keluarga senyawa organik yang disebut alkohol yang terdapat di alam.

- Makin banyak atom C pada alkohol dengan gugus OH yang sama banyak, maka makin mudah larut dalam petroleum eter dan makin sukar larut dalam eter4. - Makin banyak gugus OH makin

- Gugus fungsi senyawa organik seperti alkil halida, alkohol, eter, aldehid dan keton (karbonil) memiliki sifat fisis sperti pada Alkil halida larut dalam air, tetapi

Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier, tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang