Penggolongan Senyawa Farmasi
Organik Berdasarkan Gugus
Fungsi
Mata Kuliah: Kimia Farmasi Nadratifani.RH, S.Farm., Apt.
Pendahuluan
Senyawa Organik (-C-) Mak min Pakaian Batu bara Minyak bumi Obat-obatan Zat warna Bhn peledak Parfum Kosmetik Plastik Insektida dll KUANTITATIF ? STUDI SENYAWA ORGANIK ? AHLI KIMIA = GUGUS FUNGSI ?Lanjutan Pendahuluan
Sistematika Penggolongan Senyawa Organik berdasarkan
Ggs Fungsi:
1. Senyawa Organik yang mempunyai atom C elektrofilik (alkohol, eter, amina, keton, karboksilat)
2. Senyawa organik yang mempunyai atom C nukleofilik (alkana, alkena, alkuna, senyawa aromatik)
3. Senyawa organik polifungsional, yang dapat bereaksi dengan nukleofilik dan elektrofilik (karbohidrat, protein, asam amino) 4. Senyawa organik heteroatom (mengandung N, Belerang, posfor) 5. Senyawa organik logam (organometalik) (Hg, Mg, Cu, Fe, As) 6. Senyawa organik Metabolit Primer (asam piruvat, senyawa yang
terlibat dalam proses metabolisme KH, Lemak, Enzim = BIOKIMIA)
7. Senyawa organik Metabolit Skunder (terpeneoid, steroid, alkaloid, flavonoid, dll = NATURAL PRODUCT CHEMISTRY)
8. Senyawa organik polimer = plastic (karet, serat sintetik = KIMIA ORGANIK POLIMER)
Lanjutan pendahuluan
Beberapa Senyawa Farmasi Organik
Berdasarkan Ggs FungsI: 1. Gugus Alkohol 2. Gugus Fenol 3. Gugus Karboksilat 4. Alkaloid 5. Barbiturat
Lanjutan pendahuluan
Lanjutan pendahuluan
KIMIA ORGANIK GUGUS FUNGSI SENYAWA FARMASI ORGANIK KIMIA FARMASIa. SINTESA BAHAN OBAT? b. PERIKSA MUTU?
- ANALISA KUALITATIF
ALKOHOL
ALKOHOL
• Alkohol = etil alkohol (etanol)
Yaitu: zat organik yang mempunyai gugus fungsi OH yang terikat pada atom C baik sebagai rantai samping ataupun sebagai senyawa alifatis
Lanj. Alkohol
Lanj. Alkohol
• Klasifikasi Alkohol:
1. Mono Alkohol = alcohol monovalent
a. Alifatis : jenuh (etil alkohol, isopropil alkohol, amilen hidrat) & tak jenuh (alyl alkohol)
b. Aromatik : jenuh (benzyl alkohol) & tak jenuh (cynnamyl alkohol)
c. Siklis : menthol, terpen hidrat
2. Poli Alkohol
a. Cairan : gliserin, etiylenglicol, propylenglicol
Lanj. Alkohol
Lanj. Alkohol
• Sifat-Sifat Fisika Alkohol:
1. Kelarutan
- lebih mdh larut dlm pelarut polar
- Alkohol cair dapat larut sesamanya
- Alkohol padat dapat larut dalam alkohol cair
- Alkohol polyvalent dapat larut dlm alkohol cair
- Makin banyak atom C pada alkohol dengan gugus OH yang sama banyak, maka makin mudah larut dalam petroleum eter dan makin sukar larut dalam eter
- Makin banyak gugus OH makin mudah larut dalam eter dan makin sukar larut dalam petroleum eter
Lanj. Sifat-Sifat Fisika Alkohol
Lanj. Sifat-Sifat Fisika Alkohol
2. Index Bias : pada alkohol polyvalent,
makin besar jumlah atom C nya makin bertambah indeks biasnya
3 Titik Didih : makin banyak atom C or gugus OH nya, makin tinggi TD nya 4. Titik lebur :
- Makin banyak gugus OH makin tinggi TL nya
Lanj. Alkohol
Lanj. Alkohol
• Sumber2 Alkohol
1. Alkohol Primer
- Metanol : pemanasan gas CO +
hidrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan katalis
- Etanol : fermentasi karbohidrat, terutama
hasil peragian larutan induk pada kristalisasi gula
Lanj.Sumber2 Alkohol
Lanj.Sumber2 Alkohol
2. Alkohol Skunder
- Hidrolisis alkil halida
R – X + H2O OH- ROH + X
-- Reduksi gugus karbonil
R LiAlH4 R H
C = O C
Lanj. Alkohol
Lanj. Alkohol
• ANALISA ALKOHOL 1. Reaksi Warna Azo
2. Reaksi dengan menggunakan pereaksi HCl
3. Reaksi dengan penambahan reagensia Jones
4. Reaksi dengan penambahan reagensia Lucas
FENOL
FENOL
Yaitu: senyawa organik yang mempunyai Yaitu: senyawa organik yang mempunyai
gugusan OH yang terikat langsung pada inti
gugusan OH yang terikat langsung pada inti
aromatis
aromatis
Bila satu gugus OH terikat pada inti aromatis = Bila satu gugus OH terikat pada inti aromatis =
fenol bermartabat satu
fenol bermartabat satu
Bila dua gugus OH terikat pada inti aromatis = Bila dua gugus OH terikat pada inti aromatis =
fenol bermartabat dua
fenol bermartabat dua
Paling banyak hanya 3 OH yang menempel Paling banyak hanya 3 OH yang menempel
pada inti aromatis
Lanj. Fenol
Lanj. Fenol
Klasifikasi FenolKlasifikasi Fenol
1.
1. Fenol monovalent : Fenol. Thymol, Fenol monovalent : Fenol. Thymol, eugenol,guaiacol
eugenol,guaiacol
2.
2. Fenol polyvalent : resorchin, Fenol polyvalent : resorchin,
pyrocathechin, pyrogallol, asam gallat
pyrocathechin, pyrogallol, asam gallat
3.
Sifat-Sifat Fenol
Sifat-Sifat Fenol
Larut baik dalam alkohol, eter dan pelarut Larut baik dalam alkohol, eter dan pelarut
organik lainnya
organik lainnya
Dengan NaOH terbentuk fenolat yang larut Dengan NaOH terbentuk fenolat yang larut
dalam air
dalam air
Reaksi bersifat asam…? Umumnya derajat Reaksi bersifat asam…? Umumnya derajat
keasaman lemah dibandingkan dengan
keasaman lemah dibandingkan dengan
asam-asam lain (ada yang lebih kuat sep asam-asam pikrat
asam lain (ada yang lebih kuat sep asam pikrat
or tri nitro fenol… Why? )
Analisa Fenol
Analisa Fenol
Reaksi warna AzoReaksi warna Azo
Reaksi dengan FeClReaksi dengan FeCl33 Reaksi PanguetReaksi Panguet
ASAM
ASAM
Senyawa-senyawa yang dapat Senyawa-senyawa yang dapat
melepaskanproton (teori Bronsted)
melepaskanproton (teori Bronsted) Senyawa organik yang mempunyai Senyawa organik yang mempunyai
gugus karboksilat gugus karboksilat Struktur:Struktur: O O - C - C OH OH
Sifat-Sifat Karboksilat
Sifat-Sifat Karboksilat
Asam – asam alifatis larut dalam air Asam – asam alifatis larut dalam air
sedangkan asam aromatis larut
sedangkan asam aromatis larut
dalam petrolium eter
dalam petrolium eter
Dengan NaOH dan NaHCODengan NaOH dan NaHCO
3
3
membentuk garam yang larut dalam
membentuk garam yang larut dalam
air
air
Dengan destilasi uap ada yang turut Dengan destilasi uap ada yang turut
terdestilasi dan ada yang tidak
Klasifikasi Berdasarkan
Klasifikasi Berdasarkan
Destilasi Uap
Destilasi Uap
1.
1. Turut terdestilasi uapTurut terdestilasi uap
a.
a. Alifatis : asam asetat, asam formiat, Alifatis : asam asetat, asam formiat,
asam propionat
asam propionat
b.
b. Aromatis : asam salisilat, asam Aromatis : asam salisilat, asam
benzoat, asam sinamat, asam butirat
benzoat, asam sinamat, asam butirat
2.
2. Tak turut terdestilasi uapTak turut terdestilasi uap a.
a. Alifatis : asam oksalat, asam Alifatis : asam oksalat, asam
laktat,asam sitrat, asam tartrat
laktat,asam sitrat, asam tartrat
b.
ANALISA KARBOKSILAT
ANALISA KARBOKSILAT
Reaksi dengan FeClReaksi dengan FeCl
3
3 Reaksi IodoformReaksi Iodoform
Reaksi MarquisReaksi Marquis
Oksidasi dengan KMnOOksidasi dengan KMnO
4
4 + H + H22SOSO44
ALKALOID
Senyawa organik yang mempunayi atom N dalam ikatan siklis, bereaksi alkalis, umumnya larut dalam HCl 0.5 N dan memberikan endapan merah dengan pereaksi Mayer
Umumnya terdapat di alam, mis.
Pada tumbuh-tumbuhan (biji, buah, daun, batang, rizom, akar, kulit
Sifat Alkaloid
Bersifat basa
Umumnya larut dalam pelarut organik Garamnya mudah larut dalam air
Berbentuk : kristal, cairan, padat atau amorf
Klasifikasi Alkaloid
Alkaloid Alam (opium, kina, folia koka, solanase, radix ipecae, radix rawolfia, semen strycnin, secale cornutti)
Alkaloid Sintetis (turunan purin, anilin, acridin, amin alifatis)
Alkaloid golongan sisa (arecolin, santonin pisostigmin, yohimbin)
Pemisahan/ Isolasi
Ekstraksi (dragendorf)
Kromatografi (KKt, Kromatografi Kolom, KLT, Kromatografi Ion
Identifikasi Alkaloid
Reaksi Warna (H2SO4p, HNO3p,
Marquis, FeCl3)
Reaksi Pengendapan (Mayer, Bouchardat, Asam pikrat, Asam fosfomalibdat)
BARBITAL
BARBITAL
Tahun 1823, Wahler = preparat ureum
Tahun 1823, Wahler = preparat ureum
Tahun 1864, Bayer = asam barbiturat
Tahun 1864, Bayer = asam barbiturat
(obat tidur)
(obat tidur)
Tahun 1900, Fischer = sintesa barbital dari
Tahun 1900, Fischer = sintesa barbital dari
kondensasi etil ester malonat
kondensasi etil ester malonat
Barbital terdiri dari = 1200 derivat asam
Barbital terdiri dari = 1200 derivat asam
barbiturat >< tidak semuanya dipakai
barbiturat >< tidak semuanya dipakai
dalam pengobatan
Penggunaan Barbital
Penggunaan Barbital
Jumlah banyak = obat tidur
Jumlah banyak = obat tidur
Jumlah sedikit = sedative
Jumlah sedikit = sedative
Pemberian berbentuk : ampul,
Pemberian berbentuk : ampul,
serbuk padat, tablet atau kapsul
serbuk padat, tablet atau kapsul
Thiobarbital (anti epilepsi) = terbuat
Thiobarbital (anti epilepsi) = terbuat
dari thio ureum >< ureum
Klasifikasi Barbital
Klasifikasi Barbital
Berdasarkan Kerja
Berdasarkan Kerja
1.
1. Ultra short acting : thiopental, Ultra short acting : thiopental,
hexobarbital
hexobarbital
2.
2. Short acting : pentobarbitalShort acting : pentobarbital
3.
3. Intermediate acting : sandoptal, Intermediate acting : sandoptal, amytal
amytal
4.
Lanj. Klasifikasi Barbital
Lanj. Klasifikasi Barbital
Berdasarkan unsur-unsur
Berdasarkan unsur-unsur
penyusunnya:
penyusunnya:
1.
1. H, O, N : Luminal, VeronalH, O, N : Luminal, Veronal
2.
2. C, H, O, N, S : thiopentalC, H, O, N, S : thiopental
3.
Sifat Fisika Barbital
Sifat Fisika Barbital
Sukar larut dalam air, mudah larut
Sukar larut dalam air, mudah larut
dalam pelarut organik, eter,
dalam pelarut organik, eter,
kloroform, etil asetat
kloroform, etil asetat
Dapat menyublim terutama dalam
Dapat menyublim terutama dalam
kondisi vacuum
kondisi vacuum
Umumnya punya titik leleh yang
Umumnya punya titik leleh yang
tajam (96 – 200°C)
Sifat Kimia
Sifat Kimia
Zat padat berupa kristal putih,
Zat padat berupa kristal putih,
sedikit pahit
sedikit pahit
Sangat lambat terurai pada pH 10
Sangat lambat terurai pada pH 10
Bersifat asam lemah yang berbasa
Bersifat asam lemah yang berbasa
satu, karena terjadi keseimbangan
satu, karena terjadi keseimbangan
bentuk keto + enol dimana bentuk
bentuk keto + enol dimana bentuk
enol bersifat asam lemah karena
enol bersifat asam lemah karena
dapat terionisasi
Identifikasi Barbital secara Fisika
Identifikasi Barbital secara Fisika
Penentuan Titik Cairnya
Penentuan Titik Cairnya
Analisa Spektrofotometri
Analisa Spektrofotometri
- Infra merahInfra merah
- UVUV
Kromatografi
Identifikasi Barbital secara Kimia
Identifikasi Barbital secara Kimia
Reaksi warna Parri
Reaksi warna Parri
Reaksi warna dan pengendapan
Reaksi warna dan pengendapan
Zwikker
Zwikker
Reaksi pengendapan dengan
Reaksi pengendapan dengan
pereaksi Millons
pereaksi Millons
Reaksi Marshall