LAPORAN PRAKTIKUM GIZI OLAHRAGA
PENILAIAN STATUS GIZI PADA ATLET TAEKWONDO DI SEKOLAH KHUSUS OLAHRAGAWAN INTERNASIONAL KALIMANTAN TMUR
Oleh :
MARIANA DEWI ASTUTI P07231121024
Mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN
DIETETIKA 2025
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM GIZI OLAHRAGA
PENILAIAN STATUS GIZI PADA ATLET TAEKWONDO DI SEKOLAH KHUSUS OLAHRAGAWAN INTERNASIONAL KALIMANTAN TMUR
Telah disetujui pada tanggal 2025
Dosen Pembimbing
Riana Pangestu Utami, S.Gz., M.Si
Koordinator Mata Kuliah
Sepsina Reski, S. Gz., M. Gz NIDN.0918029303 NIP. 198809142015032003
Mengetahui, Ka. Prodi
Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
Dr. Aminah Toaha, SKM., M.Kes NIP. 197007041995012001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “PENILAIAN STATUS GIZI ATLET DI SEKOLAH KHUSUS OLAHRAGAWAN INTERNASIONAL (SKOI) KALIMANTAN TIMUR” ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Aminah Toaha, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
2. Ibu Sepsina Reski, S. Gz., M. Gz, selaku Kordinator Mata Kuliah Gizi Olahraga
3. Ibu Riana Pangestu Utami, S.Gz., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan dan saran bimbingan dalam pelaksanaan PKL Gizi Olahraga
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini.
Samarinda, 13 Mei 2025
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Gizi adalah salah satu faktor pendukung prestasi atlet. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan terencana dapat meningkatkan performa atlet pada saat kompetisi. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan prestasi pada atlet adalah status gizi. Status gizi merupakan keadaan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan, dan metabolisme zat gizi. Konsumsi makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dapat menyebabkan masalah gizi (malnutrisi) yakni berupa gizi lebih dan kurang (Putra et al., 2018).
Status gizi yang baik diperlukan dalam menjaga kebugaran serta kesehatan atlet. Meskipun begitu, status gizi masih menjadi permasalahan yang dihadapi atlet remaja. Beberapa cabang olahraga cenderung memperlihatkan permasalahan berat badan pada atletnya. Salah satu cabang olahraga yang sering mengalami persoalan status gizi adalah beladiri (Faizal, 2019).
Permasalahan yang terjadi pada atlet beladiri adalah kekurangan atau kelebihan berat badan sebelum pertandingan. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar atlet beladiri dituntut untuk bertanding menggunakan kelas berat badan sehingga mempengaruhi status gizi atlet tersebut. Permasalahan status gizi pada atlet remaja harus diperhatikan dikarenakan status gizi berpengaruh terhadap tingkat produktivitas, prestasi akademik, dan masalah gizi saat dewasa (Syafriani, 2021).
Taekwondo adalah olahraga beladiri yang berakar pada beladiri tradisional Korea. Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong (Suryadi, 2002). Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring perkembangan teknologi pada saat ini. Semakin ke depan peraturan pertandingan taekwondo juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin
kompleks. Perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi yang semakin pesat dalam bidang pendidikan menjadi penting terutama dalam bidang olahraga khususnya taekwondo (Meganingrum & Budiono, 2023).
Penilaian status gizi secara langsung dapat dilakukan dengan mengukur antropometri atlet, meliputi berat badan, tinggi badan dan komposisi tubuh.
Pengukuran antropometri dilakukan dengan tujuan monitoring karakter tubuh atlet berkaitan dengan pertumbuhan, latihan, dan intervensi asupan makan.
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dilakukan dengan menilai asupan makan atlet melalui metode food recall 24 hours.
B. Tujuan
1. Mampu melakukan pengukuran status gizi pada atlet berdasarkan indikator antropometri dan dietary
2. Mampu menganalisis status gizi atlet.
3. Mampu menghitung kebutuhan energi dan zat gizi atlet 4. Mampu menyajikan laporan hasil pengukuran.
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Taekwondo merupakan cabang olahraga beladiri yang menggunakan tangan, kaki dengan disiplin diri, sehingga taekwondo bermanfaat besar dalam kehidupan bermasyarakat. Taekwondo berasal dari Korea dan bermarkas besar di Kukkiwon Seoul Korea, sekarang mempunyai anggota lebih dari 165 negara dan berkembang di Indonesia sekitar tahun 1970.Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang menggunakan tangan dan kaki dikemas dengan baik menggunakan aturan serta etika kedisiplinan. Taekwondo banyak memberikan manfaat yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat.
Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan tugasnya sehari tanpa mengalami kelelahan (Widiastuti, 2015). Kebugaran jasmani merupakan salah satu hal terpenting terutama bagi remaja karena aktivitasnya yang tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani seperti aktivitas fisik dan IMT / Usia (Kasyifa dkk, 2018). Asupan gizi yang inadekuat pada atlet saat latihan dan bertanding menyebabkan penurunan performa dan berisiko mengalami permasalahan kesehatan (Mountjoy et al., 2018).
Atlet merupakan seorang olahragawan yang mendapatkan pelatihan secara teratur dan berusaha sekuat tenaga untuk mengejar kejuaraan. Dunia olahraga merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terstruktur, terencana, dan berkesinambungan. Tujuan dari dunia olahraga adalah untuk meningkatkan kebugaran dan prestasi jasmani atlet (Kemenkes, 2014).
Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi dalam bentuk variabel tertentu yang dapat diukur dengan metode- metode tertentu. Status gizi yang rendah atau tidak normal akan memberikan dampak pada tingkat kebugaran jasmani (Hidayat dan Suroto, 2017). Kebutuhan zat gizi setiap orang berbeda-beda, tergantung dari jenis kelamin, umur, dan aktifitas fisik.
Begitupula dengan atlet. Tiap atlet memiliki kebutuhan zat gizi yang berbeda
tergantung dari jenis olahraga, durasi latihan, umur, dan jenis kelamin. Pemilihan sumber gizi yang baik harus didukung oleh pengetahuan ten- tang kualitas dan kuantitas pangan yang baik, serta harus sesuai dengan atlet dan cabang olahraganya.
(Kuswari et al., 2019).
Skinfold caliper adalah metode pengukuran ketebalan jaringan adiposa subkutan di lokasi tertentu. Pengukuran ini dalam memperkirakan persentase lemak tubuh yang diukur adalah pengukuran dari lemak subkutan pada tubuh. Keakuratan dan ketelitian pada metode ini tergantung pada keterampilan teknik pemeriksa, tipe skinfold caliper dan sampel pemeriksaan (Wijayanti et al., 2020).
BAB III
METODE PRAKTIKUM A. Alat
1. Timbangan digital 2. Microtoice
3. Skinfold Caliper 4. Form recall 24 jam 5. Pulpen
6. Form Penilaian status gizi pada atlet B. Bahan
1. Pulpen
2. Form Penilaian status gizi pada atlet 3. Form recall 24 jam
C. Prosedur Kerja
1. Pengukuran Berat Badan 2. Pengukuran Tinggi Badan 3. Pengukuran Triseps Skinfold 4. Pengukuran Bisesp Skinfold 5. Pengukuran Subscapula Skinfold 6. Pengukuran Suprailiaca Skinfold
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN