• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES TEKNIK KIMIA I MIXING AND AGITATION

N/A
N/A
Mheru Mulya

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PROSES TEKNIK KIMIA I MIXING AND AGITATION"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

  

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES TEKNIK KIMIA I LAPORAN PRAKTIKUM PROSES TEKNIK KIMIA I

MIXING AND AGITATION MIXING AND AGITATION

Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Praktikum Proses Teknik Kimia I Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Praktikum Proses Teknik Kimia I

Disusun Oleh : Disusun Oleh : Kelompok 1 (A3) Kelompok 1 (A3) Indra

Indra Nofriadi Nofriadi NIM. NIM. 160140013160140013 Annisa

Annisa Ramadhani Ramadhani Chandra Chandra NIM. NIM. 160140062160140062 Muhammad

Muhammad Ichsan Ichsan NIM. NIM. 160140069160140069 Yuni

Yuni Evama Evama NIM. NIM. 160140071160140071 Alex

Alex Sandra Sandra Malau Malau NIM. NIM. 160140079160140079 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE LHOKSEUMAWE

2018 2018  

(2)

ABSTRAK ABSTRAK

Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi ketidaksamaan Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi ketidaksamaan kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan. Pencampuran dapat kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan. Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu yang menyebabkan terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu yang menyebabkan  bagian-bagian

 bagian-bagian bahan bahan saling saling bergerak bergerak satu satu terhadap terhadap yang yang lainnya, lainnya, sehingga sehingga operasioperasi  pengadukan h

 pengadukan hanyalah salah anyalah salah satu cara satu cara untuk operasi untuk operasi pencampuran. pencampuran. Faktor-faktor yangFaktor-faktor yang mempengaruhi

mempengaruhi proses pengadukan proses pengadukan dan pencampuran dan pencampuran diantaranya adalahdiantaranya adalah  perbandingan

 perbandingan antara antara geometri geometri tangki tangki dengan dengan geometri geometri pengaduk, pengaduk, bentuk bentuk dan dan jumlahjumlah  pengaduk,

 pengaduk, posisi posisi sumbu sumbu pengaduk, pengaduk, kecepatan kecepatan putaran putaran pengaduk, pengaduk, penggunaan penggunaan sekatsekat dalam tangki dan juga properti fisik fluida yang diaduk yaitu densitasdan viscositas.

dalam tangki dan juga properti fisik fluida yang diaduk yaitu densitasdan viscositas.

Telah dilakukan praktikum dengan judul

Telah dilakukan praktikum dengan judul mixing mixing   dan  dan agitationagitation. Dengan tujuan. Dengan tujuan  percobaan yaitu untuk mempelajari proses pencampuran

 percobaan yaitu untuk mempelajari proses pencampuran dalam fluida di dalam sistemdalam fluida di dalam sistem tangki berpengaduk, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi yang tangki berpengaduk, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi yang mempengaruhi efektivitas pencampuran. Dalam mengetahui proses pengadukan dan mempengaruhi efektivitas pencampuran. Dalam mengetahui proses pengadukan dan  pencampuran

 pencampuran di di dalam dalam tangki tangki dilakukan dilakukan dengan dengan memasukkan memasukkan air air dengan dengan volumevolume yang berbeda yaitu 4 L; 4.5 L; 5 L; 5.5 L kemudian dilakukan proses pencampuran yang berbeda yaitu 4 L; 4.5 L; 5 L; 5.5 L kemudian dilakukan proses pencampuran dengan skala 1 sampai dengan 5 dan dilakukan proses putaran sebanyak 14 kali dengan skala 1 sampai dengan 5 dan dilakukan proses putaran sebanyak 14 kali  putaran.

 putaran. Hasil Hasil yang yang didapat didapat pada pada percobaan percobaan mixing mixing dan dan agitation agitation diperoleh diperoleh dengandengan waktu yang berbeda-beda sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin cepat proses waktu yang berbeda-beda sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin cepat proses  pengadukan di dalam tangki maka waktu yang diperoleh akan semakin cep

 pengadukan di dalam tangki maka waktu yang diperoleh akan semakin cepat.at.

  

Kata kunci

Kata kunci:: agitation, mixing, tangkiagitation, mixing, tangki

(3)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1

  

Judul PraktikumJudul Praktikum   :: Mixing  Mixing  (Pencampuran) dan (Pencampuran) dan Agitation Agitation   (Pengadukan)

(Pengadukan)

1.2

1.2

  

Tanggal PraktikumTanggal Praktikum   : : 06 06 Desember Desember 20182018

1.3

1.3 Nama Nama PelaksanaPelaksana   : : 1. 1. Indra Indra Nofriadi Nofriadi (160140013)(160140013) 2.

2. Annisa Annisa Ramadhani Ramadhani Chandra Chandra (160140062)(160140062) 3.

3. Muhammad Muhammad Ichsan Ichsan (160140069)(160140069) 4.

4. Yuni Yuni Evama Evama (160140071)(160140071) 5.

5. Alex Alex Sandra Sandra Malau Malau (160140079)(160140079) 1.4

1.4   Tujuan PraktikumTujuan Praktikum   ::

BAB II BAB II 1.

1. MempelMempelajari ajari proses proses pencamppencampuran dauran dalamlam fluida didalam system tangki berpengaduk, fluida didalam system tangki berpengaduk, serta mengidentifikasi faktor faktor yang serta mengidentifikasi faktor faktor yang mempenagruhi efektivitas pencampuran

mempenagruhi efektivitas pencampuran 2.

2. PraktPraktikan mikan mampu mampu menurunkenurunkan koran korelasielasi kebutuhan daya pengadukan melalui analisa kebutuhan daya pengadukan melalui analisa  bilangan tidak berdimensi

 bilangan tidak berdimensi 3.

3. PraktPraktikan mamikan mampu melakpu melaksanakasanakan observn observasiasi visual pola aliran dan memberikan analisa visual pola aliran dan memberikan analisa terhadap pola aliran.

terhadap pola aliran.

4.

4. MenjelMenjelaskan jenaskan jenis dan karakis dan karakteristeristik berbtik berbagaiagai  pengaduk.

 pengaduk.

(4)

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

Campuran adalah hasil pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia Campuran adalah hasil pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia seperti elemen dan senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, seperti elemen dan senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, sehingga masing-masing zat mempertahankan properti dan karakteristik kimianya sehingga masing-masing zat mempertahankan properti dan karakteristik kimianya (Wikipedia, 2018).

(Wikipedia, 2018).  

2.1

2.1 Pengertian Pengertian Mixing Mixing (Pencampuran)(Pencampuran)  Mixer

 Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehinggamerupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen. Terdapat dua jenis

menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen. Terdapat dua jenis mixermixer yang berdasarkan jumlah

yang berdasarkan jumlah propeler  propeler -nya (turbin), yaitu-nya (turbin), yaitu mixermixer dengan satudengan satu propeller propeller dan

dan mixermixer dengan duadengan dua propeller  propeller .. Mixer Mixer dengan satudengan satu propeller propeller adalahadalah mixermixer yangyang  biasanya digunak

 biasanya digunakan untuk an untuk cairan dengcairan dengan viskositas an viskositas rendah. Sedanrendah. Sedangkangkan mixermixer dengandengan dua propiller umumnya diigunakan pada cairan dengan viskositas tinggi. Hal ini dua propiller umumnya diigunakan pada cairan dengan viskositas tinggi. Hal ini karena satu

karena satu propeller propeller tidak mampu mensirkulasikan keseluruhan massa dari bahantidak mampu mensirkulasikan keseluruhan massa dari bahan  pencampur

 pencampur (emulsi), (emulsi), selain selain itu itu ketinggian ketinggian emulsi emulsi bervariasi bervariasi dari dari waktu waktu ke ke waktuwaktu (Ahmad, 2012).

(Ahmad, 2012).

Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi ketidaksamaan Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi ketidaksamaan kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan. Pencampuran dapat kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan. Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu yang menyebabkan terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu yang menyebabkan  bagian-bagian

 bagian-bagian bahan bahan saling saling bergerak bergerak satu satu terhadap terhadap yang yang lainnya, lainnya, sehingga sehingga operasioperasi  pengadukan

 pengadukan hanyalah hanyalah salah salah satu cara satu cara untuk untuk operasi operasi pencampuran. pencampuran. Pencampuran Pencampuran fasafasa cair merupakan hal yang cukup penting dalam berbagai proses kimia. Pencampuran cair merupakan hal yang cukup penting dalam berbagai proses kimia. Pencampuran fasa cair dapat dibagi dalam dua kelompok. Pertama, pencampuran antara cairan yang fasa cair dapat dibagi dalam dua kelompok. Pertama, pencampuran antara cairan yang saling tercampur (

saling tercampur (misciblemiscible), dan kedua adalah pencampuran antara cairan yang tidak), dan kedua adalah pencampuran antara cairan yang tidak tercampur atau tercampur sebagian (

tercampur atau tercampur sebagian (immiscibleimmiscible). Selain pencampuran fasa cair). Selain pencampuran fasa cair dikenal pula operasi pencampuran fasa cair yang pekat seperti lelehan, pasta, dan dikenal pula operasi pencampuran fasa cair yang pekat seperti lelehan, pasta, dan sebagainya, pencampuran fasa padat seperti bubuk kering, pencampuran fasa gas, dan sebagainya, pencampuran fasa padat seperti bubuk kering, pencampuran fasa gas, dan  pencampuran antar fasa.

 pencampuran antar fasa.  

(5)

 Mixer

 Mixer merupakan proses mencampurkan satu atau lebih bahan denganmerupakan proses mencampurkan satu atau lebih bahan dengan menambahkan satu bahan ke bahan lainnya sehingga membuat suatu bentuk yang menambahkan satu bahan ke bahan lainnya sehingga membuat suatu bentuk yang seragam dari beberapa konstituen baik cair

seragam dari beberapa konstituen baik cair –  –  padat, padat padat, padat –  –  padat , maupun cair - gas. padat , maupun cair - gas.

Komponen yang jumlahnya lebih banyak disebut fasa kontinyu dan yang lebih sedikit Komponen yang jumlahnya lebih banyak disebut fasa kontinyu dan yang lebih sedikit disebut

disebut  fasa  fasa disperse.disperse. Hasil Pencampuran terjadinya homogenitasHasil Pencampuran terjadinya homogenitas kebersamaankebersamaan dalam setiap titik dalam pencampuran

dalam setiap titik dalam pencampuran (Ahmad, 2012). (Ahmad, 2012).

2.2

2.2 Tujuan Tujuan Mixing Mixing (Pencampuran)(Pencampuran)

Tujuan dari proses pencampuran yaitu mengurangi ketidaksamaan atau Tujuan dari proses pencampuran yaitu mengurangi ketidaksamaan atau ketidakrataan dalam komposisi, temperature atau sifat-sifat lain yang terdapat dalam ketidakrataan dalam komposisi, temperature atau sifat-sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan atau terjadinya homogenisasi, kebersamaan dalam setiap titik dalam suatu bahan atau terjadinya homogenisasi, kebersamaan dalam setiap titik dalam  pencampuran.

 pencampuran. Dampak Dampak dari dari hasil hasil pencampuran pencampuran adalah adalah terjadinya terjadinya homogenitas,homogenitas, kebersamaan dalam setiap titik dalam pencampuran. Dampak dari hasil pencampuran kebersamaan dalam setiap titik dalam pencampuran. Dampak dari hasil pencampuran adalah terjadinya keadaan serba sama, terjadinya reaksi kimia, terjadinya perpindahan adalah terjadinya keadaan serba sama, terjadinya reaksi kimia, terjadinya perpindahan  panas,

 panas, dan dan perpindahan perpindahan massa. massa. Dan Dan dampak dampak tersebut tersebut merupakan merupakan tujuan tujuan akhir akhir daridari suatu proses pencampuran.

suatu proses pencampuran.  

Dalam praktek, operasi mixing hampir selalu mempunyai multi fungsi yaitu Dalam praktek, operasi mixing hampir selalu mempunyai multi fungsi yaitu ketika proses dilakukan didalam tangki berpengaduk mekanis, pengaduk menjalankan ketika proses dilakukan didalam tangki berpengaduk mekanis, pengaduk menjalankan  banyak

 banyak tugas, tugas, sebagai sebagai contoh contoh dalam dalam tangki tangki kristalisasi kristalisasi harus harus memperhatikanmemperhatikan bulkbulk blending, heat transfer

blending, heat transfer dan suspense kristal.dan suspense kristal.

2.3

2.3 JenisJenis

 –   – 

 Jenis Pencampuran Jenis Pencampuran   2.3.1

2.3.1 Pencampuran Pencampuran bahan bahan padat padat - - padatpadat

Pencampuran dua atau lebih dari bahan padat banyak dijumpai yang akan Pencampuran dua atau lebih dari bahan padat banyak dijumpai yang akan menghasilkan produk komersial industri kimia. Contohnya Pencampuran bahan menghasilkan produk komersial industri kimia. Contohnya Pencampuran bahan  pewarna

 pewarna dengan dengan bahan bahan pewarna pewarna lainnya lainnya atau atau dengan dengan bahan bahan penolong penolong untukuntuk menghasilkan nuansa warna tertentu atau warna yang cemerlang. Alat yang menghasilkan nuansa warna tertentu atau warna yang cemerlang. Alat yang digunakan untuk pencampuran bahan padat dengan padat dapat berupa bejana-bejana digunakan untuk pencampuran bahan padat dengan padat dapat berupa bejana-bejana yang berputar, atau bejana-bejana berkedudukan tetap tapi mempunyai perlengkapan yang berputar, atau bejana-bejana berkedudukan tetap tapi mempunyai perlengkapan

(6)

 pencampur

 pencampur yang yang berputar, berputar, ataupun ataupun pneumatik. pneumatik. Campuran Campuran padatpadat –  –   padat mempunyai  padat mempunyai tingkat pemisahan yang lebih efisien.

tingkat pemisahan yang lebih efisien.

2.3.2

2.3.2 Pencampuran Pencampuran bahan bahan cair-gascair-gas

Untuk proses kimia dan fisika tertentu gas harus dimasukkan ke dalam cairan, Untuk proses kimia dan fisika tertentu gas harus dimasukkan ke dalam cairan, artinya cairan dicampur secara sempurna dengan bahan-bahan berbentuk gas.

artinya cairan dicampur secara sempurna dengan bahan-bahan berbentuk gas.

Contohnya Proses hidrogenasi, khorinasi dan fosfogensi, Oksidasi cairan oleh udara Contohnya Proses hidrogenasi, khorinasi dan fosfogensi, Oksidasi cairan oleh udara (fermentasi, memasukkan udara kedalam lumpur dalam instalasi penjernih

(fermentasi, memasukkan udara kedalam lumpur dalam instalasi penjernih biologis).biologis).

2.3.3

2.3.3 Pencampuran Pencampuran bahan bahan caircair –  –  padat. padat.

Pada persiapan atau pelaksaan proses kimia dan fisika serta juga pada Pada persiapan atau pelaksaan proses kimia dan fisika serta juga pada  pembuatan

 pembuatan produk produk akhir akhir komersial, komersial, seringkali seringkali cairan cairan harus harus dicampur dicampur dengan dengan bahanbahan  padat.

 padat. Pencampuran Pencampuran cairan cairan dengan dengan padatan padatan akan akan menghasilkan menghasilkan suspensi. suspensi. Tetapi Tetapi bilabila kelarutan padatan dalam cairan tersebut cukup besar akan terbentuk larutan. Pelarutan kelarutan padatan dalam cairan tersebut cukup besar akan terbentuk larutan. Pelarutan adalah suatu proses mencampurkan bahan padat kedalam cairan.

adalah suatu proses mencampurkan bahan padat kedalam cairan.

2.3.4

2.3.4 Pencampuran Pencampuran Cair-CairCair-Cair

Tujuan pencampuran cair-cair adalah untuk mempersiapkan atau Tujuan pencampuran cair-cair adalah untuk mempersiapkan atau melangsungkan proses-proses kimia dan fisika serta juga untuk membuat produk melangsungkan proses-proses kimia dan fisika serta juga untuk membuat produk akhir yang komersil. Beberapa contoh pencampuran cair-cair adalah pada akhir yang komersil. Beberapa contoh pencampuran cair-cair adalah pada  pembuatan sirop, obat tetes dan

 pembuatan sirop, obat tetes dan larutan injeksi.Metode yang paling sering dlarutan injeksi.Metode yang paling sering digunakanigunakan untuk mencampur cairan dengan cairan ialah dengan metode turbulensi didalam untuk mencampur cairan dengan cairan ialah dengan metode turbulensi didalam  bejana pengaduk atau dalam suatu pencampur getar.

 bejana pengaduk atau dalam suatu pencampur getar.

2.3.5

2.3.5 Pencampuran Pencampuran GasGas –  –  Padat Padat

Pencampuran gas dengan bahan padat termasuk proses yang jarang dilakukan.

Pencampuran gas dengan bahan padat termasuk proses yang jarang dilakukan.

Proses tersebut digunakan misalnya pada pengangkutan puing secara pneumatic, pada Proses tersebut digunakan misalnya pada pengangkutan puing secara pneumatic, pada  pembakaran

 pembakaran serbuk serbuk pemadam pemadam api. api. Kebanyakan Kebanyakan persoalannya persoalannya adalah adalah bagaimanabagaimana mendistribusikan bahan padat itu secara merata kedalam gas yang mengalir kontinyu.

mendistribusikan bahan padat itu secara merata kedalam gas yang mengalir kontinyu.

Pada pencampuran gas dengan bahan padat akan terbentuk debu maupun Pada pencampuran gas dengan bahan padat akan terbentuk debu maupun asap. Metode terpenting untuk mencampur gas dengan bahan padat adalah dengan asap. Metode terpenting untuk mencampur gas dengan bahan padat adalah dengan

(7)

menggunakan alat penakar bahan padat dan penyemburan dengan alat semprot.

menggunakan alat penakar bahan padat dan penyemburan dengan alat semprot.

Proses ini jarang dilakukan pada industri

Proses ini jarang dilakukan pada industri –  –  industry kimia. industry kimia.

2.3.6

2.3.6 Pencampuran Pencampuran GasGas –  –  gas gas

Pencampuran gas dengan gas lain terutama dilakukan pada pembuatan Pencampuran gas dengan gas lain terutama dilakukan pada pembuatan campuran bahan bakar yang berbentuk gas dalam alat pembakar dengan gas campuran bahan bakar yang berbentuk gas dalam alat pembakar dengan gas (misalnya campuran bahan bakar

(misalnya campuran bahan bakar –  –  udara). Metode terpenting untuk mencampur gas udara). Metode terpenting untuk mencampur gas dengan gas adalah pencampuran dengan alat semprot atau injektor.

dengan gas adalah pencampuran dengan alat semprot atau injektor.

2.3.7

2.3.7 Pencampuran Pencampuran padatpadat –  –  gas gas

Pencampuran bahan padat dengan gas terjadi misalnya pada proses Pencampuran bahan padat dengan gas terjadi misalnya pada proses  pengeringan,

 pengeringan, pemanggangan pemanggangan ataupun ataupun pembakaran pembakaran bahan-bahan bahan-bahan padat. padat. PermukaanPermukaan kontak bahan padat dengan gas selalu diusahakan seluas mungkin. Untuk maksud ini kontak bahan padat dengan gas selalu diusahakan seluas mungkin. Untuk maksud ini  bahan

 bahan padat padat dialiri, dialiri, ditembus ditembus atau atau dihanyutkan dihanyutkan oleh oleh gas, gas, disemprotkan disemprotkan atauatau difluidisasikan. alat yang digunakan untuk tujuan ini seringkali dikenal dengan bejana difluidisasikan. alat yang digunakan untuk tujuan ini seringkali dikenal dengan bejana unggun terdifusikan (Irwansyah, 2015).

unggun terdifusikan (Irwansyah, 2015).

2.4

2.4 Alat PencampurAlat Pencampur 2.4.1

2.4.1 Bahan Bahan Cair/liquidCair/liquid

Bahan cair diaduk untuk mencapai beberapa maksud, diantaranya (Mc Cabe, 1985) : Bahan cair diaduk untuk mencapai beberapa maksud, diantaranya (Mc Cabe, 1985) :

a.

a.

  

Mensuspensikan partikel padatan.Mensuspensikan partikel padatan.

 b.

 b.

  

Menggabungkan bahan cair yang dapat saling bercampur.Menggabungkan bahan cair yang dapat saling bercampur.

c.

c.

  

Mendispersikan gas dalam bentuk gelembung halus.Mendispersikan gas dalam bentuk gelembung halus.

d.

d.

  

Mendispersikan bahan cair lain yang tidak dapat bercampur.Mendispersikan bahan cair lain yang tidak dapat bercampur.

e.

e.

  

Meningkatkan pindah panas antara bahan cair dan sumber panas.Meningkatkan pindah panas antara bahan cair dan sumber panas.

Pengadukan bahan cair umumnya dilakukan dalam suatu bejana, biasanya Pengadukan bahan cair umumnya dilakukan dalam suatu bejana, biasanya  berbentuk

 berbentuk silinder, silinder, yang yang memiliki memiliki sumbu sumbu vertikal. vertikal. Bagian Bagian atas atas dari dari bejana bejana bisabisa terbuka terhadap udara atau dapat juga tertutup. Dasar bejana pada umumnya terbuka terhadap udara atau dapat juga tertutup. Dasar bejana pada umumnya dicekungkan, artinya tidak rata, agar tidak dihindari adanya sudut atau bagian yang dicekungkan, artinya tidak rata, agar tidak dihindari adanya sudut atau bagian yang

(8)

tidak bisa dipenetrasi oleh aliran fluida. Sebuah pengaduk (impeller) terakit pada tidak bisa dipenetrasi oleh aliran fluida. Sebuah pengaduk (impeller) terakit pada sumbu yang menggantung ke atas. Sumbu ini digerakkan oleh motor listrik yang sumbu yang menggantung ke atas. Sumbu ini digerakkan oleh motor listrik yang kadang-kadang langsung dihubungkan ke sumbu tetapi lebih sering melalui kotak kadang-kadang langsung dihubungkan ke sumbu tetapi lebih sering melalui kotak gear pengurang kecepatan. Perlengkapan tambahan seperti jalur masuk atau keluar gear pengurang kecepatan. Perlengkapan tambahan seperti jalur masuk atau keluar  bahan,

 bahan, coil coil pemanas, pemanas, jaket jaket atau atau termometer rendtermometer rendam am atau atau alat alat pengukur pengukur suhu suhu lainnyalainnya merupakan komponen tetap alat pencampur bahan cair ini.

merupakan komponen tetap alat pencampur bahan cair ini.

Tiga tipe utama

Tiga tipe utama impellerimpeller adalahadalah propeller propeller (baling-baling),(baling-baling), paddles paddles (pedal),(pedal), dan turbin. Setiap tipe memiliki banyak variasi dan

dan turbin. Setiap tipe memiliki banyak variasi dan subtipe subtipe. Sekalipun masih terdapat. Sekalipun masih terdapat tipe

tipe impellerimpeller lain yang juga berguna untuk situasi tertentu, akan tetapi ketiga tipelain yang juga berguna untuk situasi tertentu, akan tetapi ketiga tipe tersebut mungkin dapat mengatasi 95% masalah pencampuran bahan cair yang ada.

tersebut mungkin dapat mengatasi 95% masalah pencampuran bahan cair yang ada.

Untuk pencampuran

Untuk pencampuran liquid liquid ,,  propeller  propeller mixermixer adalah jenis yang paling umum danadalah jenis yang paling umum dan  paling

 paling memuaskan.Alat memuaskan.Alat ini ini terdiri terdiri dari dari tangki tangki silinder silinder yang yang dilengkapi dilengkapi dengandengan  propeller/ blades

 propeller/ blades beserta motor  beserta motor pemutar. Bentukpemutar. Bentuk propeller, impeller,  propeller, impeller, bladesblades didesaindidesain sedemikian rupa untuk efektifitas pencampuran dan disesuaikan dengan viskositas sedemikian rupa untuk efektifitas pencampuran dan disesuaikan dengan viskositas fluid. Pada jenis alat pencampur ini diusahakan untuk dihindari tipe aliran monoton fluid. Pada jenis alat pencampur ini diusahakan untuk dihindari tipe aliran monoton yang berputar melingkari dinding tangki , penambahan sekat-sekat

yang berputar melingkari dinding tangki , penambahan sekat-sekat (baffles(baffles) pada) pada dinding tangki juga dapat menciptakan pengaruh pengadukan, namun menimbulkan dinding tangki juga dapat menciptakan pengaruh pengadukan, namun menimbulkan masalah karena sulit membersihkannya (Ahmad, 2012).

masalah karena sulit membersihkannya (Ahmad, 2012).

2.4.2

2.4.2 Alat Alat Pencampur Pencampur Bahan Bahan PadatPadat

Pada umumnya, untuk mencampur bahan-bahan berpartikel padat digunakan Pada umumnya, untuk mencampur bahan-bahan berpartikel padat digunakan mesin pencampur yang lebih ringan dari pada bahan

mesin pencampur yang lebih ringan dari pada bahan viscousviscous.Dalam hal ini digunakan.Dalam hal ini digunakan ribbon blender

ribbon blender dandandouble cone mixersdouble cone mixers.. Ribbon blender Ribbon blender terdiri dari silinder horizontalterdiri dari silinder horizontal yang di dalamnya dilengkapi dengan ”

yang di dalamnya dilengkapi dengan ” screw screw” berputar dan pengaduk pita berbentuk” berputar dan pengaduk pita berbentuk heliks

heliks. Dua pita yang bergerak berlawanan dirakit pada sumbu yang sama. Yang satu. Dua pita yang bergerak berlawanan dirakit pada sumbu yang sama. Yang satu menggerakkan padatan perlahan kesatu arah, sedangkan yang lain menggerakkannya menggerakkan padatan perlahan kesatu arah, sedangkan yang lain menggerakkannya dengan cepat ke arah lain. Pita-pita bisa kontinyu maupun terputus-putus.

dengan cepat ke arah lain. Pita-pita bisa kontinyu maupun terputus-putus.

Pencampuran dihasilkan oleh turbulensi yang diinduksi oleh pengaduk yang beraksi Pencampuran dihasilkan oleh turbulensi yang diinduksi oleh pengaduk yang beraksi  berlawanan,

 berlawanan, jadi jadi tidak tidak oleh oleh gerakan gerakan lamban lamban padatan padatan sepanjang sepanjang rongga rongga aduk.aduk.

(9)

Beberapa

Beberapa ribbon blenderribbon blender  beroperasi  beroperasi secarasecara batchbatch yaitu dengan membuat padatanyaitu dengan membuat padatan sekaligus dan mengaduknya sampai tercampur rata.

sekaligus dan mengaduknya sampai tercampur rata. Ribbon  Ribbon blenderblender tipe lain bekerjatipe lain bekerja secara kontinue yaitu bahan padatan diumpankan pada salah satu ujung rongga aduk secara kontinue yaitu bahan padatan diumpankan pada salah satu ujung rongga aduk dan dikeluarkan pada ujung lainnya.

dan dikeluarkan pada ujung lainnya. Ribbon  Ribbon blenderblender adalah pencampur yang efektifadalah pencampur yang efektif untuk tepung

untuk tepung –  –  tepungan yang tidak mengalir dengan sendirinya. Beberapa tepungan yang tidak mengalir dengan sendirinya. Beberapa unit batchunit batch memiliki kapasitas yang sangat besar sehingga mampu memuat sampai 9000 galon memiliki kapasitas yang sangat besar sehingga mampu memuat sampai 9000 galon  bahan padat. Kebutuhan daya umumnya berukuran sedang.

 bahan padat. Kebutuhan daya umumnya berukuran sedang.

Satu prinsip penerapan untuk mencampur bahan dengan viskositas yang tinggi Satu prinsip penerapan untuk mencampur bahan dengan viskositas yang tinggi dan berbentuk

dan berbentuk pasta pasta adalah kinerja yang tergantung pada kontak langsung antaraadalah kinerja yang tergantung pada kontak langsung antara material pencampur dengan bahan yang akan dicampur. Untuk bahan dengan material pencampur dengan bahan yang akan dicampur. Untuk bahan dengan viskositas tinggi dan berbentuk pasta ini banyak menggunakan model pencampur viskositas tinggi dan berbentuk pasta ini banyak menggunakan model pencampur seperti : pencampur tipe pancim, pencampur dengan pisau berbentuk z.

seperti : pencampur tipe pancim, pencampur dengan pisau berbentuk z.

 Planetery

 Planetery mixermixer merupakan alat pencampur bahan padat yang bekerjamerupakan alat pencampur bahan padat yang bekerja  berdasarkan perputaran planet dimana beater berputar mengitari

 berdasarkan perputaran planet dimana beater berputar mengitari bowlbowlsedangkansedangkan bowlbowl tidak berputar sehingga menghasilkan adonan yang lembut dan merata. Aplikasi alat tidak berputar sehingga menghasilkan adonan yang lembut dan merata. Aplikasi alat ini adalah pada industri bakery (roti dan

ini adalah pada industri bakery (roti dan kue).kue).

 Double

 Double cone cone blenderblender adalah alat pencampur yang terdiri dari 2 kerucut yangadalah alat pencampur yang terdiri dari 2 kerucut yang  berputar

 berputar pada pada porosnya, porosnya, jika jika kerucut kerucut berputar berputar maka maka tepung tepung granula granula berada berada di di dalamdalam granula yang berada di dalam volume kerucut akan teragitasi dan tercampur.

granula yang berada di dalam volume kerucut akan teragitasi dan tercampur.

Pencampuran tipe ini memerlukan energi dan tenaga yang lebih besar. Oleh karena Pencampuran tipe ini memerlukan energi dan tenaga yang lebih besar. Oleh karena itu diperhatikan jangan sampai energi yang dikonsumsi diubah menjadi panas yang itu diperhatikan jangan sampai energi yang dikonsumsi diubah menjadi panas yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur dari produk. Jenis alat pencampur dapat menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur dari produk. Jenis alat pencampur adonan kadang-kadang harus dilengkapi dengan alat pendingin.

adonan kadang-kadang harus dilengkapi dengan alat pendingin.

Yang umum ditemui yaitu kneader yang berbentuk

Yang umum ditemui yaitu kneader yang berbentuk  sigmoid sigmoid yang berputaryang berputar didalam suatu ”

didalam suatu ”cancan” atau ”” atau ”vessel vessel ” dengan berbagai kecepatan. Prinsip dari alat ini” dengan berbagai kecepatan. Prinsip dari alat ini adalah disamping mencampur juga mengadon yaitu membagi, mematahkan dan adalah disamping mencampur juga mengadon yaitu membagi, mematahkan dan selalu membuat luas permukaan yang baru sesering mungkin terhadap adonan.

selalu membuat luas permukaan yang baru sesering mungkin terhadap adonan.

2.5

2.5   PengertianPengertian

 Ag  Agiitta atting ing

 (Pengadukan) (Pengadukan)
(10)

Agitasi atau pengadukan dimaksudkan untuk memperoleh turbulensi di dalam Agitasi atau pengadukan dimaksudkan untuk memperoleh turbulensi di dalam cairan (Abuzar, 2012). Secara operasional agitasi adalah proses penggoyangan cairan (Abuzar, 2012). Secara operasional agitasi adalah proses penggoyangan (operasi menciptakan gerakan) ataupun pemutaran yang bertujuan supaya cairan di (operasi menciptakan gerakan) ataupun pemutaran yang bertujuan supaya cairan di dalam tangki tercampur atau teraduk sampai homogen setelah beberapa lama dalam tangki tercampur atau teraduk sampai homogen setelah beberapa lama didiamkan untuk dapat bereaksi dengan zat lain (Mc Cabe, 1991).

didiamkan untuk dapat bereaksi dengan zat lain (Mc Cabe, 1991).

Sejak bertahun-tahun yang lalu agitasi atau pengadukan sudah dilakukan Sejak bertahun-tahun yang lalu agitasi atau pengadukan sudah dilakukan secara manual. Seiring meningkatnya teknologi, dibentuklah suatu alat agitator atau secara manual. Seiring meningkatnya teknologi, dibentuklah suatu alat agitator atau alat pengaduk. Tujuan dibuatnya alat tersebut adalah untuk meringankan pekerjaan alat pengaduk. Tujuan dibuatnya alat tersebut adalah untuk meringankan pekerjaan manusia jika kapasitas produksinya cukup besar. Agitasi banyak ditemui dalam manusia jika kapasitas produksinya cukup besar. Agitasi banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari dari mulai agitasi dengan cara konvensional yaitu dengan kehidupan sehari-hari dari mulai agitasi dengan cara konvensional yaitu dengan  batang

 batang pengaduk, pengaduk, ataupun ataupun cara cara modern modern seperti seperti penggunaanpenggunaan mixer mixer   untuk memasak.  untuk memasak.

Agitasi juga sangat umum digunakan di berbagai industri salah satunya industri kimia Agitasi juga sangat umum digunakan di berbagai industri salah satunya industri kimia (Ahmad, 2012).

(Ahmad, 2012).

2.6

2.6 Dasar Dasar Desain Desain Tangki Tangki PengadukPengaduk

Dimensi dari vessel yang berisi cairan dan pengaturan impeller, baffles dan Dimensi dari vessel yang berisi cairan dan pengaturan impeller, baffles dan faktor internal lain mempengaruhi jumlah energi yang digunakan untuk meraih faktor internal lain mempengaruhi jumlah energi yang digunakan untuk meraih kebutuhan jumlah agitasi atau kualitas pengadukan.

kebutuhan jumlah agitasi atau kualitas pengadukan.

1.

1.

  

VesselVessel

Sebuah bagian bawah piring membutuhkan daya yang lebih kecil daripada Sebuah bagian bawah piring membutuhkan daya yang lebih kecil daripada yang datar. Ketika satu

yang datar. Ketika satu  impeller   impeller   digunakan, tingkat cairan yang sama dengan  digunakan, tingkat cairan yang sama dengan diameter optimal, dengan impeller yang terletak di pusat untuk sistem semua-cair.

diameter optimal, dengan impeller yang terletak di pusat untuk sistem semua-cair.

Pertimbangan ekonomi dan manufaktur, bagaimanapun, sering mendikte rasio yang Pertimbangan ekonomi dan manufaktur, bagaimanapun, sering mendikte rasio yang lebih tinggi dari kedalaman ke diameter.

lebih tinggi dari kedalaman ke diameter.

(11)

  

Gambar 2.1

Gambar 2.1 Desain tangki dasar Desain tangki dasar

Tangki Dasar yang diaduk, bukan untuk skala, menunjukkan

Tangki Dasar yang diaduk, bukan untuk skala, menunjukkan impeller impeller   radial  radial yang lebih rendah dan impeller aksial atas yang ditempatkan dalam

yang lebih rendah dan impeller aksial atas yang ditempatkan dalam draf draf  pipa. Empat pipa. Empat   baffle

baffle yang sama rata adalah standar. H = tinggi tingkat cair, D, = diameter tangki, d yang sama rata adalah standar. H = tinggi tingkat cair, D, = diameter tangki, d

= diameter

= diameter impeller impeller . Untuk. Untuk impeller impeller  radial, 0,3 5d / D, 50,6. radial, 0,3 5d / D, 50,6.

2.

2.

  

 Baffles Baffles

Kecuali pada bilangan Reynolds yang sangat tinggi,

Kecuali pada bilangan Reynolds yang sangat tinggi, bafflebaffle  diperlukan untuk  diperlukan untuk mencegah

mencegah vortexing vortexing   dan rotasi massa cair secara keseluruhan. Lebar  dan rotasi massa cair secara keseluruhan. Lebar bafflebaffle  satu per  satu per dua belas diameter tangki, w = Dt / 12; panjang memanjang dari satu setengah dua belas diameter tangki, w = Dt / 12; panjang memanjang dari satu setengah diameter 

diameter  impeller  impeller , d / 2, dari garis singgung di bagian bawah ke tingkat cairan, tetapi, d / 2, dari garis singgung di bagian bawah ke tingkat cairan, tetapi kadang-kadang dihentikan tepat di atas tingkat mata

kadang-kadang dihentikan tepat di atas tingkat mata impeller  impeller  paling atas. Ketika ada paling atas. Ketika ada  padatan

 padatan atau atau ketika ketika jaket jaket pemindah pemindah panas panas digunakan,digunakan, bafflebaffle diimbangi dari dindingdiimbangi dari dinding dengan jarak yang sama dengan seperenam lebar

dengan jarak yang sama dengan seperenam lebar bafflebaffle. Empat. Empat bafflebaffle radial denganradial dengan  jarak

 jarak yang yang sama sama adalah adalah standar; standar; enam enam hanya hanya sedikit sedikit lebih lebih efektif, efektif, dan dan tiga tiga lumayanlumayan kurang begitu. Ketika poros

kurang begitu. Ketika poros mixer mixer   terletak di luar pusat (seperempat hingga satu  terletak di luar pusat (seperempat hingga satu setengah radius tangki), pola aliran yang dihasilkan memiliki lebih sedikit pusaran, setengah radius tangki), pola aliran yang dihasilkan memiliki lebih sedikit pusaran, dan

dan bafflebaffle mungkin tidak diperlukan, terutama pada viskositas rendah. mungkin tidak diperlukan, terutama pada viskositas rendah.

 Baffles

 Baffles  ini memecah terjadinya pusaran saat terjadinya pengadukan dan  ini memecah terjadinya pusaran saat terjadinya pengadukan dan  pencampuran.

 pencampuran. Oleh Oleh karena karena itu itu posisi posisi sumbu sumbu pengaduk pengaduk pada pada tangki tangki bersekat bersekat beradasberadas di tengah. Namun, pada umumnya pemakaian sekat akan menambah beban di tengah. Namun, pada umumnya pemakaian sekat akan menambah beban  pengadukan

 pengadukan yang yang berakibat berakibat ada ada bertambahnya bertambahnya daya daya pengadukan. pengadukan. Penggunaan Penggunaan sekatsekat yang lebih besar mampu menghasilkan pencampuran yang lebih baik.

yang lebih besar mampu menghasilkan pencampuran yang lebih baik.

(12)

3.

3.

  

 Draft tubes Draft tubes

Draf tabung adalah rumah silinder di sekelilingnya dan berdiameter sedikit Draf tabung adalah rumah silinder di sekelilingnya dan berdiameter sedikit lebih besar dari pada

lebih besar dari pada impeller impeller . Tingginya mungkin sedikit lebih dari diameter. Tingginya mungkin sedikit lebih dari diameter impeller atau mungkin memperpanjang kedalaman penuh cairan, tergantung pada impeller atau mungkin memperpanjang kedalaman penuh cairan, tergantung pada  pola

 pola aliran aliran yang yang diperlukan. diperlukan. Biasanya Biasanya draf draf tabung tabung digunakan digunakan dengan dengan impeler impeler aksialaksial untuk mengarahkan aliran hisap dan debit. Sistem tabung impeler-draft berperilaku untuk mengarahkan aliran hisap dan debit. Sistem tabung impeler-draft berperilaku sebagai pompa aliran aksial dengan efisiensi yang agak rendah. Perilaku sirkulasi atas sebagai pompa aliran aksial dengan efisiensi yang agak rendah. Perilaku sirkulasi atas ke bawah adalah nilai tertentu dalam tangki dalam untuk suspensi padatan dan untuk ke bawah adalah nilai tertentu dalam tangki dalam untuk suspensi padatan dan untuk dispersi gas.

dispersi gas.

2.

2.7 7 Macam-Macam Macam-Macam PengadukPengaduk

Peralatan mekanik yang telah digunakan untuk agitasi sangat bervariasi, Peralatan mekanik yang telah digunakan untuk agitasi sangat bervariasi, mulai dari pengocok telur hingga penggiling berkecepatan tinggi untuk pabrik koloid.

mulai dari pengocok telur hingga penggiling berkecepatan tinggi untuk pabrik koloid.

Berikut adalah jenis-jenis peralatan agitasi yang digunakan saat ini.

Berikut adalah jenis-jenis peralatan agitasi yang digunakan saat ini.

2.7.1

2.7.1

  

Macam pengaduk berdasarkan jenis aliranMacam pengaduk berdasarkan jenis aliran Ada dua macam jenis daun pengaduk (

Ada dua macam jenis daun pengaduk (impeler impeler ) berdasarkan jenis aliran yaitu) berdasarkan jenis aliran yaitu impeler 

impeler   aliran aksial dan impeler aliran radial.  aliran aksial dan impeler aliran radial.  Impeler  Impeler   aliran aksial yaitu  aliran aksial yaitu membangkitkan arus yang sejajar dengan sumbu impeler. Sedangkan,

membangkitkan arus yang sejajar dengan sumbu impeler. Sedangkan, impeler impeler  aliran aliran radial yaitu membangkitan arus yang arahn

radial yaitu membangkitan arus yang arahnya radial atau tangensial.ya radial atau tangensial.

Gambar 2.2

Gambar 2.2 Pola aliran berdasarkan pengadukPola aliran berdasarkan pengaduk

(13)

2.7.2

2.7.2 Macam Macam pengaduk pengaduk berdasarkan berdasarkan bentukbentuk 1.

1.

  

Dayung (Dayung ( paddle paddle))  

Daun pengaduk jenis dayung adalah model yang paling sederhana, biasanya Daun pengaduk jenis dayung adalah model yang paling sederhana, biasanya terdiri dari satu dayung datar yang berputar pada poros vertikal dengan kecepatan terdiri dari satu dayung datar yang berputar pada poros vertikal dengan kecepatan rendah sampai sedang. Perputaran dayung mendorong zat cair secara radial dan rendah sampai sedang. Perputaran dayung mendorong zat cair secara radial dan tangensial, hampir tanpa adanya gerakan vertikal (aksial) kecuali bila dayungnya tangensial, hampir tanpa adanya gerakan vertikal (aksial) kecuali bila dayungnya dipasang agak miring.

dipasang agak miring.

Gambar 2.3

Gambar 2.3 Bentuk-Bentuk Pengaduk Dayung Bentuk-Bentuk Pengaduk Dayung Prinsip Kerja :

Prinsip Kerja :

Berbagai jenis pengaduk dayung biasanya digunakan pada kecepatan rendah Berbagai jenis pengaduk dayung biasanya digunakan pada kecepatan rendah diantaranya 20 hingga 200 rpm. Dayung datar berdaun dua atau empat biasa diantaranya 20 hingga 200 rpm. Dayung datar berdaun dua atau empat biasa digunakan dalam sebuah proses pengadukan. Panjang total dari pengadukan dayung digunakan dalam sebuah proses pengadukan. Panjang total dari pengadukan dayung  biasanya

 biasanya 60 60 - - 80% 80% dari dari diameter diameter tangki tangki dan dan lebar lebar dari dari daunnya daunnya 1/6 1/6 - - 1/10 1/10 daridari  panjangnya.

 panjangnya.

Pengaduk dayung menjadi tidak efektif untuk suspensi padatan, karena aliran Pengaduk dayung menjadi tidak efektif untuk suspensi padatan, karena aliran radial bisa terbentuk namun aliran aksial dan vertikal menjadi kecil. Sebuah dayung radial bisa terbentuk namun aliran aksial dan vertikal menjadi kecil. Sebuah dayung  jangkar

 jangkar atau atau pagar, pagar, biasa biasa digunakan digunakan dalam dalam pengadukan. pengadukan. Jenis Jenis ini ini digunakan digunakan padapada cairan kental dimana endapan pada dinding dapat terbentuk dan juga digunakan untuk cairan kental dimana endapan pada dinding dapat terbentuk dan juga digunakan untuk meningkatkan transfer panas dari dan ke dinding tangki. Bagaimanapun jenis ini meningkatkan transfer panas dari dan ke dinding tangki. Bagaimanapun jenis ini adalah pencampuran yang buruk. Pengaduk dayung sering digunakan untuk proses adalah pencampuran yang buruk. Pengaduk dayung sering digunakan untuk proses  pembuatan pasn kanji, cat, bahan perekat dan kosmetik.

 pembuatan pasn kanji, cat, bahan perekat dan kosmetik.

2.

2.

  

 Propeler  Propeler     Propeler 

 Propeler   merupakan  merupakan impeler impeler   aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair  aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair dengan viskositas rendah. Jenis

dengan viskositas rendah. Jenis propeler  propeler  yang paling banyak dipakai adalah yang paling banyak dipakai adalah propeler  propeler    kapal (

kapal (marinemarine   propeler  propeler ) berdaun tiga dan berjarak-bagi bujur sangkar, sedang) berdaun tiga dan berjarak-bagi bujur sangkar, sedang

(14)

 propeler 

 propeler  berdaun empat, bergigi atau dengan rancangan lain berdaun empat, bergigi atau dengan rancangan lain

Gambar 2.4

Gambar 2.4 Pengaduk jenis baling-baling: Colloid Mill, Homogenizer, dan MixingPengaduk jenis baling-baling: Colloid Mill, Homogenizer, dan Mixing Jet

Jet Prinsip Kerja :

Prinsip Kerja :

Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750 Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750 rpm (

rpm (revolutions per minuterevolutions per minute) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah 3.

3.

  

TurbinTurbin  

Kebanyakan turbin menyerupai agitator dayung berdaun banyak dengan Kebanyakan turbin menyerupai agitator dayung berdaun banyak dengan daunnya yang agak pendek dan berputar pada kecepatan tinggi. Daun-daunnya ada daunnya yang agak pendek dan berputar pada kecepatan tinggi. Daun-daunnya ada yang lurus, melengkung, dipasang secara vertikal atau bersudut, biasanya berdiameter yang lurus, melengkung, dipasang secara vertikal atau bersudut, biasanya berdiameter lebih kecil dibanding dayung, berkisar antara 30-50% dari diameter bejana. Turbin lebih kecil dibanding dayung, berkisar antara 30-50% dari diameter bejana. Turbin  biasanya

 biasanya efektif efektif untuk untuk jangkauan jangkauan viskositas viskositas yang yang cukup cukup luas. luas. Arus Arus utama utama bersifatbersifat radial dan tangensial yang akan menimbulkan efek vorteks dan arus putar, yang bisa radial dan tangensial yang akan menimbulkan efek vorteks dan arus putar, yang bisa dicegah dengan memasang sekat atau difuser.

dicegah dengan memasang sekat atau difuser.  

Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun  pengaduk dan

 pengaduk dan berukuran lebih berukuran lebih pendek, digunakan pendek, digunakan pada kecepatan pada kecepatan tinggi untuk tinggi untuk cairancairan dengan rentang kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah turbin biasanya dengan rentang kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah turbin biasanya antara 30 - 50% dari diameter tangki. Turbin biasanya memiliki empat atau enam antara 30 - 50% dari diameter tangki. Turbin biasanya memiliki empat atau enam daun pengaduk.

daun pengaduk.

Turbin dengan daun yang datar memberikan aliran yang radial. Jenis ini juga Turbin dengan daun yang datar memberikan aliran yang radial. Jenis ini juga  berguna

 berguna untuk untuk dispersi dispersi gas gas yang yang baik, baik, gas gas akan akan dialirkan dialirkan dari dari bagian bagian bawahbawah  pengadukdan

 pengadukdan akan akan menuju menuju ke ke bagian bagian daun daun pengaduk pengaduk lalu lalu tepotong-potong tepotong-potong menjadimenjadi

(15)

gelembung gas.

gelembung gas.

Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45

Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45oo, beberapa aliran, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah kombinasi dari aliran aksial dan radial akan aksial akan terbentuk sehingga sebuah kombinasi dari aliran aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna dalam suspensi padatan kerena aliran langsung ke bawah terbentuk. Jenis ini berguna dalam suspensi padatan kerena aliran langsung ke bawah dan akan menyapu padatan ke atas. Terkadang sebuah turbin dengan hanya empat dan akan menyapu padatan ke atas. Terkadang sebuah turbin dengan hanya empat daun miring digunakan dalam suspensi padat. Pengaduk dengan aliran aksial daun miring digunakan dalam suspensi padat. Pengaduk dengan aliran aksial menghasilkan pergerakan fluida yang lebih besar dan pencampuran per satuan daya menghasilkan pergerakan fluida yang lebih besar dan pencampuran per satuan daya dan sangat berguna dalam suspensi padatan (W. Henry dkk, 2016).

dan sangat berguna dalam suspensi padatan (W. Henry dkk, 2016).

Gambar 2.5

Gambar 2.5 Bentuk-Bentuk Pengaduk Turbin Bentuk-Bentuk Pengaduk Turbin   2.8

2.8

  

Pola AliranPola Aliran 2.8.1

2.8.1

  

Pola Aliran PencampuranPola Aliran Pencampuran 1.

1.

  

Pola aksialPola aksial  Impeller 

 Impeller  membuat sudut kurang dari 90 membuat sudut kurang dari 90 dengan bidang rotasi sehingga pola dengan bidang rotasi sehingga pola aliran yang dihasilkan menuju dasar tangki (contoh : impeller laut). Pola ini lebih aliran yang dihasilkan menuju dasar tangki (contoh : impeller laut). Pola ini lebih hemat energi dibandingkan pencampuran aliran radial. Lebih efektif dalam hemat energi dibandingkan pencampuran aliran radial. Lebih efektif dalam mengangkat padatan dari pangkal tangki.

mengangkat padatan dari pangkal tangki.

2.

2.

  

Pola radialPola radial  Impeller

 Impeller sejajar dengan sumbu porossejajar dengan sumbu poros drivedrive. Arus bergerak keluar ke dinding. Arus bergerak keluar ke dinding  pembuluh

 pembuluh darah darah dan dan kemudian kemudian naik naik atau atau turun. turun. Dibutuhkan Dibutuhkan energi energi yang yang lebih lebih besarbesar dibandingkan dengan

dibandingkan dengan impellerimpelleraliran aksial.aliran aksial.

(16)

3.

3.

  

Pola tangensialPola tangensial

Arus bertindak dalam arah yang bersinggungan dengan jalur melingkar di Arus bertindak dalam arah yang bersinggungan dengan jalur melingkar di sekitar poros. Biasanya, menghasilkan

sekitar poros. Biasanya, menghasilkan vortexvortex (tidak menguntungkan) & berputar-(tidak menguntungkan) & berputar-  putar cairan.

 putar cairan.

Gambar 2.6

Gambar 2.6 (a) Pola aliran aksial, (a) Pola aliran aksial, vessel vessel  dengan denganbafflesbaffles (b) pola aliran radial, (b) pola aliran radial, vessel vessel    dengan

dengan bafflesbaffles (c) pola aliran tangensial, (c) pola aliran tangensial, vessel vessel  tanpa tanpa bafflesbaffles 2.8.2

2.8.2

  

Pola Aliran PengadukanPola Aliran Pengadukan

Gambar 2.7

Gambar 2.7 Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang berbeda, (a) Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang berbeda, (a)  Impeller, (b) Propeller, (c) Paddle dan (d) Helic

 Impeller, (b) Propeller, (c) Paddle dan (d) Helical ribbonal ribbon  

2.9

2.9 Dimensi Dimensi Agitasi Agitasi dandan

 Mi  Mixi xing ng

  

1.

1.

  

Bilangan ReynoldsBilangan Reynolds Bilangan Reynold

Bilangan Reynold  (Re)  (Re)  adal  adalah parameter tak berdimensi yang ah parameter tak berdimensi yang didefinisikan sebagaididefinisikan sebagai rasio:

rasio:

  

dynamic pressuredynamic pressure(tekanan dinamis) ((tekanan dinamis) ( ρ u2 ρ u2) dan) dan

  

 shearing stress (  shearing stress ( tegangan gesertegangan geser ) )(( μ u / L μ u / L))

Aliran fluida dalam pipa, berdasarkan besarnya bilangan reynold dibedakan menjadi Aliran fluida dalam pipa, berdasarkan besarnya bilangan reynold dibedakan menjadi aalliirraannlalamiminarnar, , alaliriran an trtranansisisisi, , dadan n alaliriran an tuturbrbululen. en. DD aa ll aa m m hh aa l l ii nn i i jj ii kk a a nn ii ll aa i i RR ee kecil aliran akanmeluncur di atas lapisan lain yang dikenal dengan aliran kecil aliran akanmeluncur di atas lapisan lain yang dikenal dengan aliran

(17)

laminar sedangkan jika aliran-aliran tadi terdapat garis edar tertentu yang dapat dilihat, aliran laminar sedangkan jika aliran-aliran tadi terdapat garis edar tertentu yang dapat dilihat, aliran ini disebut aliran turbulen. Pada pipa aliran laminer bila

ini disebut aliran turbulen. Pada pipa aliran laminer bila Re Re < 2300. Aliran transisi bila 2300 << 2300. Aliran transisi bila 2300 < R Ree<<

4000. Aliran turbulen bila

4000. Aliran turbulen bila Re Re> 4000.> 4000.

 

  

  ……….(2.1)……….(2.1)   2.

2.

  

Bilangan FroundeBilangan Frounde

Bilangan Frounde adalah ukuran rasio tegangan inersia terhadap gaya Bilangan Frounde adalah ukuran rasio tegangan inersia terhadap gaya gravitasi per satuan luas yang bekerja pada fluida. Itu muncul dalam situasi dinamis gravitasi per satuan luas yang bekerja pada fluida. Itu muncul dalam situasi dinamis di mana ada gerakan gelombang yang signifikan pada permukaan cair. Penting dalam di mana ada gerakan gelombang yang signifikan pada permukaan cair. Penting dalam desain kapal. Tidak penting ketika

desain kapal. Tidak penting ketika bafflebaffle tidak digunakan atau tidak digunakan atau Re Re <300. <300.

 

  ……….(2.2)……….(2.2)   3.

3.

  

Bilangan DayaBilangan Daya

      

 

   ………(2.3)………(2.3)   Dimana :

Dimana :

   = = bilangan bilangan daya daya Da Da = = diameter diameter vesselvessel P

P = = daya daya yang yang dibutuhkan dibutuhkan (kg.m)(kg.m) gc

gc = = gaya gaya gravitasi gravitasi (m/s(m/s22))

   = = densitas densitas fluida fluida (kg/m(kg/m33))

   = = viskositas viskositas fluida fluida (kg/m.s)(kg/m.s)

(18)

   Gambar 2.8

Gambar 2.8 Hubungan Dimensi dari Pengadukan Hubungan Dimensi dari Pengadukan 2.10

2.10

  

Pengaruh Perbandingan LebarPengaruh Perbandingan Lebar

Baffles Baffles

 dengan Diameter Tangki dengan Diameter Tangki

Baffel atau penyekat yang ada pada tangki pengaduk berfungsi sebagai Baffel atau penyekat yang ada pada tangki pengaduk berfungsi sebagai  pemecah

 pemecah vortek vortek atau atau pusaran pusaran air air oleh oleh pengadukan. pengadukan. Baffel Baffel yang yang digunakan digunakan padapada  penelitian berjumlah empat yang dipasang dinding seca

 penelitian berjumlah empat yang dipasang dinding secara tegak lurus. Dengan adanra tegak lurus. Dengan adanyaya Baffel ini putaran air yang disebabkan oleh pergerakan. impeler akan menabrak sisi Baffel ini putaran air yang disebabkan oleh pergerakan. impeler akan menabrak sisi  baffel

 baffel dan dan pecah pecah sehingga sehingga menimbulkan menimbulkan pergolakan pergolakan atau atau turbulensi. turbulensi. Dari Dari hasilhasil  pengamatan

 pengamatan secara secara visual, visual, pergolakan pergolakan semakin semakin besar besar saat saat ukuran ukuran baffel baffel diperbesar.diperbesar.

Semakin besar pergolakan tersebut, busa atau gelembung udara yang muncul Semakin besar pergolakan tersebut, busa atau gelembung udara yang muncul dipermukaan juga semakin banyak. Benturan arus pengadukan dengan baffel ini juga dipermukaan juga semakin banyak. Benturan arus pengadukan dengan baffel ini juga menyebabkan cairan sampai tumpah dari wadah. Dengan kondisi pengadukan menyebabkan cairan sampai tumpah dari wadah. Dengan kondisi pengadukan tersebut, maka selama pengadukan berlangsung banyak gelembung udara yang tersebut, maka selama pengadukan berlangsung banyak gelembung udara yang  bercampur

 bercampur dengan dengan santan santan sehingga sehingga saat saat proses proses pengadukan pengadukan dihentikan, dihentikan, terdapatterdapat gelembung-gelembung udara yang terjebak di dalam cairan santan.

gelembung-gelembung udara yang terjebak di dalam cairan santan.

Ketika santan hasil pengadukan didiamkan, lama-kelamaan viskositasnya Ketika santan hasil pengadukan didiamkan, lama-kelamaan viskositasnya akan naik dan mulai memadat. Saat terjadi pemadatan santan, emulsi santan mulai akan naik dan mulai memadat. Saat terjadi pemadatan santan, emulsi santan mulai  pecah. Minyak,

 pecah. Minyak, air, dan air, dan protein akan protein akan terpisah. Minyak terpisah. Minyak yang terpisah mulayang terpisah mula-mula akan-mula akan

(19)

menempati gelembung udara yang terjebak didalam santan. Proses pemisahan menempati gelembung udara yang terjebak didalam santan. Proses pemisahan tersebut terjadi secara difusi yang disebabkan karena perbedaan konsentrasi di dalam tersebut terjadi secara difusi yang disebabkan karena perbedaan konsentrasi di dalam santan dan gelembung udara. Karena begitu banyaknya gelembung udara yang berisi santan dan gelembung udara. Karena begitu banyaknya gelembung udara yang berisi minyak, maka lapisan padatan protein yang disebut blondo akhirnya terpecah dan minyak, maka lapisan padatan protein yang disebut blondo akhirnya terpecah dan muncullah 4 lapisan, yaitu lapisan blondo atas, lapisan minyak, lapisan blondo muncullah 4 lapisan, yaitu lapisan blondo atas, lapisan minyak, lapisan blondo  bawah,

 bawah, dan dan lapisan lapisan air. air. Pada Pada proses proses pemecahan pemecahan emulsi emulsi melalui melalui pengadukan,pengadukan,  pengadukan

 pengadukan yang yang berlebih berlebih menyebabkan menyebabkan molekul molekul minyak minyak terpecah terpecah menjadi menjadi semakinsemakin kecil dan permukaan minyak akan semakin besar, sehingga protein yang ada tidak kecil dan permukaan minyak akan semakin besar, sehingga protein yang ada tidak cukup untuk menyelubungi semua molekul minyak. Molekul minyak yang tidak cukup untuk menyelubungi semua molekul minyak. Molekul minyak yang tidak terselubungi protein akan keluar dari emulsi dan terpisah. Namun jika proses terselubungi protein akan keluar dari emulsi dan terpisah. Namun jika proses  pengadukannya

 pengadukannya tidak tidak maksimal, maksimal, minyak minyak hanya hanya keluar keluar di di antara antara permukaan permukaan blondoblondo dan tidak terkumpul dalam satu lapisan tersendiri. Dengan kata lain, minyak masih dan tidak terkumpul dalam satu lapisan tersendiri. Dengan kata lain, minyak masih tercampur dengan blondo dan

tercampur dengan blondo dan sulit sekali dipisahkan secara fisik.sulit sekali dipisahkan secara fisik.

2.11

2.11

  

Pengaruh Kecepatan PengadukanPengaruh Kecepatan Pengadukan

Pada proses pengadukan, kecepatan pengadukan pada umumnya akan Pada proses pengadukan, kecepatan pengadukan pada umumnya akan mempercepat homogenitas campuran. Ketika pengadukan diaplikasikan untuk mempercepat homogenitas campuran. Ketika pengadukan diaplikasikan untuk memecahkan emulsi antara minyak dengan protein pada cairan santan, semakin cepat memecahkan emulsi antara minyak dengan protein pada cairan santan, semakin cepat  perputaran

 perputaran impeler, impeler, maka maka molekul-molekul molekul-molekul minyak minyak akan akan semakin semakin cepat cepat dan dan banyakbanyak terpecah

terpecah menjadi ukuran yang lebih menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga lebih mudah kecil sehingga lebih mudah terpisah seperti terpisah seperti telahtelah dijelaskan pada uraian sebelumnya (Ahmad, 2012).

dijelaskan pada uraian sebelumnya (Ahmad, 2012).

2.12

2.12

  

Pengaruh Waktu PengadukanPengaruh Waktu Pengadukan

Pada proses pengadukan, lamanya pengadukan tentu berbanding lurus dengan Pada proses pengadukan, lamanya pengadukan tentu berbanding lurus dengan efek

efek pengadukan yang diharpengadukan yang diharapkan. Namun apkan. Namun untuk skala untuk skala industri yang industri yang komersial,komersial, semakin lama proses pengadukan dilakukan akan menyebabkan biaya operasional semakin lama proses pengadukan dilakukan akan menyebabkan biaya operasional semakin tinggi karena energi pengadukan akan semakin banyak dibutuhkan. Oleh semakin tinggi karena energi pengadukan akan semakin banyak dibutuhkan. Oleh karena itu harus diperoleh lama pengadukan optimal dimana tingkat keberhasilannya karena itu harus diperoleh lama pengadukan optimal dimana tingkat keberhasilannya tinggi namun dari sisi biaya operasional tidak besar. Dari hasil percobaan terlihat tinggi namun dari sisi biaya operasional tidak besar. Dari hasil percobaan terlihat

(20)

 bahwa

 bahwa pada pada waktu waktu pengadukan pengadukan 90 90 menit menit memberikan memberikan hasil hasil yang yang lebih lebih banyak banyak daridari  pada

 pada pada pada waktu waktu pengadukan pengadukan 30 30 menit menit dan dan 60 60 menit. menit. Tingkat Tingkat keberhasilannya keberhasilannya jugajuga lebih tinggi

lebih tinggi dari pada pengadukan dari pada pengadukan selama 30 selama 30 dan 60 menit. dan 60 menit. Melihat kecenderunganMelihat kecenderungan yang ada, masih ada kemungkinan waktu pengadukan ini diperbesar lagi untuk yang ada, masih ada kemungkinan waktu pengadukan ini diperbesar lagi untuk memperoleh hasil yang lebih baik (Mc Cabe ,1991).

memperoleh hasil yang lebih baik (Mc Cabe ,1991).

Gambar 2.9

Gambar 2.9 Hubungan N Hubungan NPP dengan N dengan NReRe  

Tabel 2.1 Konstanta a dan b pada persamaan 9.19 (McCabe; 251,1999).

Tabel 2.1 Konstanta a dan b pada persamaan 9.19 (McCabe; 251,1999).

Gambar

Gambar Garis Garis A A BB

2.10 D

2.10 D 1,0 1,0 40,040,0

2.11 B

2.11 B 1,7 1,7 18,018,0

(21)

  

Gambar 2.10

Gambar 2.10Bilangan daya vs bilangan Reynolds untuk turbin enam bilahBilangan daya vs bilangan Reynolds untuk turbin enam bilah

Gambar 2.11

Gambar 2.11 Bilangan daya vs bilangan ReBilangan daya vs bilangan Reynolds pada impeller jenisynolds pada impeller jenisthree bladethree blade  propeller 

 propeller   

(22)

BAB III BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1

3.1

  

Alat dan BahanAlat dan Bahan 3.1.1

3.1.1

  

AlatAlat

Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu 1.

1.

  

Seperangkat tangki denganSeperangkat tangki denganimpeller impeller  jenis jenis propeller three blades propeller three blades dan dan bafflesbaffles   2.

2.

  

StopwatchStopwatch 2 buah2 buah   3.

3.

  

Gelas Gelas ukur ukur 1000 1000 mLmL 4.

4.

  

Ember Ember 2 2 buahbuah

3.1.2

3.1.2

  

Bahan-bahanBahan-bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini,yaitu:

Adapun bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini,yaitu:

1.

1.

  

Air Air SecukupnyaSecukupnya 2.

2.

  

Tinta Tinta SecukupnyaSecukupnya

3.2

3.2

  

Prosedur KerjaProsedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini, yaitu : Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini, yaitu : 1.

1.

  

Diisi air ke dalam tangki pengaduk sesuai dengan tugas yaitu 4 L ; 4,5 L ; 5 LDiisi air ke dalam tangki pengaduk sesuai dengan tugas yaitu 4 L ; 4,5 L ; 5 L dan 5,5 L.

dan 5,5 L.

2.

2.

  

Diatur skala kecepatan pengaduk sesuai dengan tugas yaitu 1, 2, 3 dan 5.Diatur skala kecepatan pengaduk sesuai dengan tugas yaitu 1, 2, 3 dan 5.

3.

3.

  

Ditambahkan tinta sebanyak 3 tetes.Ditambahkan tinta sebanyak 3 tetes.

4.

4.

  

Digambarkan pola aliran yang terbentuk.Digambarkan pola aliran yang terbentuk.

5.

5.

  

Dicatat waktu yang terjadi pengadukan selama 14 kali putaran.Dicatat waktu yang terjadi pengadukan selama 14 kali putaran.

6.

6.

  

Dicatat waktu yang terjadi pencampuran secara sempurna.Dicatat waktu yang terjadi pencampuran secara sempurna.

7.

7.

  

Ditentukan kebutuhan daya untuk tiap uraian tugas.Ditentukan kebutuhan daya untuk tiap uraian tugas.
(23)

BAB IV BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

4.1

  

HasilHasil

Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut : Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Data pengamatan Percobaan

Tabel 4.1 Data pengamatan Percobaan Mixing Mixing dandan Agitation Agitation..

V V (L (L ))

Skal Skal a a

Jumlah Jumlah Putara Putara n (n) n (n)

Waktu Waktu Pengadukan/

Pengadukan/

 Ag  Agiitta attiio o n

n

 (s) (s)

Waktu Waktu Pencampuran/

Pencampuran/

 Mi  Mi xi  xi  ng

ng

(s)(s)

Putaran Putaran per Waktu per Waktu Pengaduka Pengaduka

n n (rps) (rps)

4 4

1

1 14 14 15,34 15,34 12,15 12,15 0,9130,913 2

2 14 14 10,69 10,69 10,01 10,01 1,3101,310 3

3 14 14 06,13 06,13 04,18 04,18 2,2842,284 4

4 14 14 04,57 04,57 02,27 02,27 3,0633,063 5

5 14 14 04,06 04,06 02,00 02,00 3,4483,448

4,5 4,5

1

1 14 14 13,46 13,46 14,05 14,05 1,0401,040 2

2 14 14 09,92 09,92 10,06 10,06 1,4111,411 3

3 14 14 07,11 07,11 06,63 06,63 1,9691,969 4

4 14 14 05,36 05,36 03,77 03,77 2,6122,612 5

5 14 14 04,47 04,47 03,21 03,21 3,1323,132

5 5

1

1 14 14 15,16 15,16 20,63 20,63 0,9230,923 2

2 14 14 08,42 08,42 10,03 10,03 1,6631,663 3

3 14 14 08,02 08,02 06,35 06,35 1,7461,746 4

4 14 14 05,61 05,61 03,65 03,65 2,4962,496 5

5 14 14 04,82 04,82 03,40 03,40 2,9052,905 1

1 14 14 13,64 13,64 18,25 18,25 1,0261,026 2

2 14 14 09,94 09,94 13,74 13,74 1,4081,408

(24)

5,5

5,5 3 3 14 14 06,67 06,67 04,35 04,35 2,0992,099 4

4 14 14 05,48 05,48 04,20 04,20 2,5552,555 5

5 14 14 03,55 03,55 03,46 03,46 3,9443,944 Tabel 4.2

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan nilai Nre, N Hasil Perhitungan nilai Nre, NFF, P dan m., P dan m.

V Skala

V Skala Bilangan ReynoldBilangan Reynold (N

(NReRe))

Bilangan Bilangan Frounde Frounde

(N (NFr Fr ))

Bilangan Bilangan Koreksi Koreksi

(N (NPP))

Daya Daya (P) (P)

1 1

1

1 53.361,68 53.361,68 0,0184 0,0184 2,03 2,03 0,730,73 2

2 76.573,26 76.573,26 0,0378 0,0378 1,65 1,65 1,741,74 3

3 133.534,78 133.534,78 0,1151 0,1151 1,44 1,44 8,058,05 4

4 179.117,76 179.117,76 0,2070 0,2070 1,36 1,36 18,3718,37 5

5 201.617,78 201.617,78 0,2623 0,2623 1,33 1,33 25,5925,59

2 2

1

1 60.814,87 60.814,87 0,0239 0,0239 1,99 1,99 1,051,05 2

2 82.516,95 82.516,95 0,0439 0,0439 1,77 1,77 2,332,33 3

3 115.129,14 115.129,14 0,0855 0,0855 1,54 1,54 5,535,53 4

4 152.717,94 152.717,94 0,1505 0,1505 1,46 1,46 12,2512,25 5

5 183.124,87 183.124,87 0,2164 0,2164 1,41 1,41 20,4020,40

3 3

1

1 53.995,26 53.995,26 0,0188 0,0188 2,03 2,03 0,750,75 2

2 97.217,12 97.217,12 0,0610 0,0610 1,78 1,78 3,853,85 3

3 102.065,86 102.065,86 0,0672 0,0672 1,70 1,70 4,264,26 4

4 145.912,33 145.912,33 0,1374 0,1374 1,54 1,54 11,2311,23 5

5 169.827,42 169.827,42 0,1861 0,1861 1,43 1,43 16,5116,51

4 4

1

1 60.012,33 60.012,33 0,0232 0,0232 2,00 2,00 1,011,01 2

2 82.350,92 82.350,92 0,0438 0,0438 1,83 1,83 2,412,41 3

3 122.723,86 122.723,86 0,0972 0,0972 1,65 1,65 7,177,17 4

4 149.373,75 149.373,75 0,1440 0,1440 1,53 1,53 11,9911,99 5

5 230.582,58 230.582,58 0,3431 0,3431 1,24 1,24 35,6335,63 Sumber

Sumber: (Praktikum: (Praktikum Mixing Mixing dandan Agitation Agitation, 2015), 2015)

(25)

Catatan : Catatan :

  

Jenis pengaduk yang digunakan adalahJenis pengaduk yang digunakan adalah turbine four-blades but blade at 45turbine four-blades but blade at 45..

Untuk menentukan N

Untuk menentukan NPP  maka harus memakai grafik 3.4-4 buku Geankoplis  maka harus memakai grafik 3.4-4 buku Geankoplis hal. 145 dengan menggunakan kurva yang ketiga

hal. 145 dengan menggunakan kurva yang ketiga

  

 Nilai konstanta a  Nilai konstanta a dan b dan b menggunakan nilai menggunakan nilai a = a = 1 dan 1 dan b = b = 40 karena 40 karena pengadukpengaduk yang digunakan berjenis turbin pada buku McCabe hal. 251

yang digunakan berjenis turbin pada buku McCabe hal. 251

4.2

4.2

  

PembahasanPembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa skala dari alat Pada praktikum yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa skala dari alat mixing jenis turbine sangat mempengaruhi waktu yang diperlukan oleh tinta untuk mixing jenis turbine sangat mempengaruhi waktu yang diperlukan oleh tinta untuk larut secara sempurna didalam wadah air. Pada dasarnya, pengadukan (

larut secara sempurna didalam wadah air. Pada dasarnya, pengadukan (agitationagitation)) adalah pemberian gerakan tertentu sehingga menimbulkan reduksi gerakan pada adalah pemberian gerakan tertentu sehingga menimbulkan reduksi gerakan pada  bahan,

 bahan, biasanya biasanya terjadi terjadi pada pada suatu suatu tempat tempat seperti seperti bejana. bejana. Gerakan Gerakan hasil hasil reduksireduksi tersebut mempunyai pola sirkulasi. Akibat yang ditimbulkan dari operasi pengadukan tersebut mempunyai pola sirkulasi. Akibat yang ditimbulkan dari operasi pengadukan adalah terjadinya pencampuran (

adalah terjadinya pencampuran (mixing mixing ) dari satu atau lebih komponen yang teraduk.) dari satu atau lebih komponen yang teraduk.  

Pada praktikum ini terlihat ahwa waktu penvampuran dipengaruhi oleh skala Pada praktikum ini terlihat ahwa waktu penvampuran dipengaruhi oleh skala  pada alat pengaduk, ukuran

 pada alat pengaduk, ukuran pengaduk, dan volum air yang pengaduk, dan volum air yang digunakan. Semakin tinggidigunakan. Semakin tinggi skala maka waktu yang diperlukan untuk menghomogenisasikan campuran semakin skala maka waktu yang diperlukan untuk menghomogenisasikan campuran semakin sedikit. semakin cepat proses pengaduk maka waktu yang digunakan akan lebih sedikit. semakin cepat proses pengaduk maka waktu yang digunakan akan lebih sedikit untuk membuat campuran, dan semakin banyak air yang digunakan maka tinta sedikit untuk membuat campuran, dan semakin banyak air yang digunakan maka tinta akan semakin lambat menjadi homogen dengan air.

akan semakin lambat menjadi homogen dengan air.  

Pada pencobaan ini untuk menentukan waktu pencampuran adalah dengan Pada pencobaan ini untuk menentukan waktu pencampuran adalah dengan meneteskan zat warna tinta biru tersebut untuk menyebar merata, itulah yang disebut meneteskan zat warna tinta biru tersebut untuk menyebar merata, itulah yang disebut  pencampuran

 pencampuran pada pada percobaan percobaan ini.Pencampuran ini.Pencampuran adalah adalah operasi operasi yang yang tujuannya tujuannya untukuntuk mengurangi ketidaksamaan komponen, suhu dan sifat lainya. Yang terdalam suatu mengurangi ketidaksamaan komponen, suhu dan sifat lainya. Yang terdalam suatu  bahan

 bahan campuran campuran dan dan dapat dapat terjadi terjadi karena karena adanya adanya gerakan gerakan dari dari bahan bahan tersebut tersebut agaragar  bahan

 bahan dapat dapat bergerak. bergerak. Diperlukan Diperlukan suatu suatu pengaduk pengaduk yang yang merupakan merupakan gerakan gerakan yangyang terinduksi menurut cara-cara tertentu.

terinduksi menurut cara-cara tertentu.

(26)

   Jenis Jenis pengaduk pengaduk yang yang digunakan digunakan adalahadalah turbineturbine  yang merupakan  yang merupakan impeler impeler    aliran aksial serta radial berkecepatan tinggi untuk zat cair dengan viskositas rendah.

aliran aksial serta radial berkecepatan tinggi untuk zat cair dengan viskositas rendah.

 Impeller 

 Impeller   membuat sudut kurang dari 90  membuat sudut kurang dari 90  dengan bidang rotasi sehingga pola aliran  dengan bidang rotasi sehingga pola

Gambar

Gambar 2.6  (a) Pola aliran aksial,  (a) Pola aliran aksial, vessel  vessel   dengan  dengan baffles baffles (b) pola aliran radial,  (b) pola aliran radial, vessel  vessel     dengan
Gambar 2.8  Hubungan Dimensi dari Pengadukan  Hubungan Dimensi dari Pengadukan 2.10
Gambar  2.10 Bilangan daya vs bilangan Reynolds untuk turbin enam bilah Bilangan daya vs bilangan Reynolds untuk turbin enam bilah
Tabel 4.1 Data pengamatan Percobaan Mixing  Mixing dan dan Agitation  Agitation..
+7

Referensi

Dokumen terkait

Grafik Perubahan Temperatur dan Intensitas Radiasi Matahari Terhadap Waktu Pada Percobaan Dengan Variasi Ketinggian Air Awal 6mm (Volume Awal 3 liter).

tersebut membuktikan bahwa semakin lama waktu pengeringan maka kadar air yang hilang dalam bahan juga semakin besar dan semakin luas permukaan bahan yang

Gambar 4.8 Grafik Hubungan Volume Terhadap Hari Produksi Pada Biogas 4 ...

Grafik Hubungan Kekuatan Bendingvs Fraksi Volume Dari gambar 3 diatas didapat nilai tertinggi kekuatan bending terdapat pada fraksi volume 40% serat sabut kelapa dengan nilai kekuatan

Hasil adsorpsi ion bikromat Cr2O72- oleh ZMS dan ZA dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4 Gambar 3 Grafik Hubungan antara berat teradsorpsi qe dengan konsentrasi Cr2O72-awal oleh ZA

Untuk menentukan massa jenis dari minyak kenanga dilakukan penimbangan minyak kenangan dan pengecekan volume ekstraksi 3 jam, setelah kedua data tersebut didapatkan makan nilai massa

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Sifat Khusus Hubungan e-log p'...11 Gambar 2.2 Tambahan Tegangan Vertikal Akibat Beban Timbunan...13 Gambar 2.3 Fase Konsolidasi...16 Gambar 2.4 Grafik

Grafik Hubungan Viskositas Coolant Terhadap keausan Pahat Pada Gambar 3 tampak bahwa dapat terlihat bentuk yang fluktuasi dimana pada viskositas ɳ 0.44 didapat dari pencampuran cairan