• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG RADIASI

N/A
N/A
Nur Afifah Basrani Rajab

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG RADIASI"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan Praktikum

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum tentang Definisi Radiasi

Radiasi merupakan suatu bentuk perpindahan panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik tanpa atau menggunakan medium dengan benda padat, cair atau gas (Qolik et al., 2018). Radiasi adalah proses penyebaran energi panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik tanpa melewati zat perantara. Tergantung pada jumlah energi yang dihasilkan, radiasi gelombang elektromagnetik dibagi menjadi radiasi pengion dan non-pengion.

Tinjauan Umum tentang Jenis-Jenis Radiasi

Menurut Ayu (2019), radiasi elektromagnetik adalah pancaran energi yang berupa gelombang elektromagnetik, termasuk radiasi energi matahari (Yoshindi et al., 2020). Radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang 30 Hz sampai 300 Hz disebut gelombang elektromagnetik frekuensi sangat rendah atau ELF (Extremely Low Frekuensi). Radiasi ini termasuk dalam kategori radiasi non-ionisasi karena radiasi yang dipancarkan ELF tidak mengionisasi material yang dilaluinya (Wismaya & Sugianto Wahyu, 2022).

Menurut Yoshandi dkk (2020), radiasi partikel adalah energi radiasi berbentuk kinetik yang dibawa oleh partikel massa seperti elektron dan sebagainya. Menurut (Indahdewi dan Dinanda, 2020), radiasi partikel adalah pancaran energi berupa energi kinetik yang dibawa oleh partikel bermassa seperti elektron yang dikenal dengan sinar X. Segala bentuk radiasi dapat mempengaruhi manusia melalui pelepasan energi yang dapat mengeluarkan elektron dari molekul atau atom dalam sel manusia, sehingga ionisasi dapat menyebabkan kerusakan sementara atau permanen.

Radiasi pengion merupakan salah satu jenis radiasi yang dapat menyebabkan terjadinya proses ionisasi yaitu terbentuknya ion-ion positif dan negatif, yang apabila berinteraksi dengan suatu zat dapat menyebabkan kematian atau kelainan pada sel, baik sementara maupun permanen. Selain itu, radiasi pengion juga dapat mengganggu keturunan dengan menyebabkan mutasi gen, namun radiasi ini digunakan dalam berbagai prosedur medis. Jenis radiasi non-pengion ini berbeda dengan radiasi pengion karena jenis radiasi non-pengion ini tidak menghasilkan waktu ionisasi.

Gelombang mikro lebih banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada alat pemanas makanan seperti oven microwave dan telepon seluler (Iramanda & Aristianingrum 2021).

Tinjauan Umum tentang Sumber Radiasi

Radiasi alam adalah radiasi yang berasal dari alam, dapat berupa radiasi kosmik, terestrial, dan internal tubuh. Menurut Yoshandi, dkk (2020) sumber radiasi buatan dapat muncul karena sengaja diciptakan manusia untuk tujuan tertentu atau merupakan efek samping dari penggunaan teknologi nuklir oleh manusia. Menurut Ayu (2019), secara umum jika dilihat dari sumbernya, radiasi dibedakan menjadi dua yaitu radiasi alami dan radiasi buatan.

Setiap jenis radiasi mempunyai persentase berbeda-beda yang diterima oleh penduduk dunia. Menurut Ayu (2019), radiasi alam berasal dari sinar kosmik, peluruhan radome dan thorium di udara, sinar gamma dari kerak bumi dan juga radionuklida atau radioisotop yang terdapat pada makanan. Medan magnet bumi akan mempengaruhi radiasi tersebut, sehingga orang yang berada di kutub dan orang yang berada di tempat yang lebih tinggi juga akan menerima lebih banyak radiasi karena lapisan udara menjadi lebih tipis yang berguna sebagai penahan radiasi.

Unsur radioaktif utama yang ada di kerak bumi adalah kalium 40, rubidium 87, dan unsur turunannya seperti thorium 232 dan juga uranium 238. Sumber radiasi buatan disebut buatan karena jenis radiasi ini terbentuk dari sumber radiasi buatan manusia. Radiasi buatan terjadi karena sengaja diciptakan manusia untuk tujuan tertentu atau merupakan efek samping dari penggunaan teknologi nuklir oleh manusia.

Ada pula paparan radiasi dari sumber selain radiasi buatan yang terdiri dari kegiatan medis yaitu 1% yang terdiri dari berbagai jenis radiasi yaitu radiasi radioaktif dengan angka 0,4%, pekerjaan yang menggunakan sumber radiasi dengan angka 0,2%, kegiatan instalasi nuklir dengan angka 0,1% dan kegiatan lainnya 0,4% (Yoshandi et al., 2020).

Tinjauan Umum tentang Nilai Ambang Batas (NAB) Radiasi

ICRP merekomendasikan paparan radiasi di tempat kerja maksimum sebesar 20 milisievert (mSv) per tahun, sedangkan NCRP merekomendasikan paparan radiasi di tempat kerja maksimum sebesar 50 mSv/tahun (Hayda et al., 2018). Dalam Peraturan Ketenagakerjaan no. 5 Tahun 2018 dijelaskan bahwa nilai batas radiasi dibagi menjadi empat, yaitu nilai batas radiasi frekuensi radio dan gelombang mikro, waktu paparan radiasi ultraviolet yang diperbolehkan, nilai batas yang diperbolehkan medan magnet statis. paparan dan ambang batas medan magnet untuk frekuensi 1–30 kilohertz.

Tinjauan Umum tentang Dampak Radiasi

Efek ini dapat menyebabkan tumor, kanker otak, gangguan pendengaran, gangguan mata, dan gangguan sistem saraf. Dampak radiasi lainnya dapat timbul akibat paparan sinar ultraviolet dalam waktu lama, yaitu dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan mata, dan penurunan imunitas. Selain itu, dampak paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada mata yaitu pithegirum, katarak, kanker mata, dan fotokonjungtivitis.

Padahal, jika mata tidak terlindungi dan terkena radiasi dengan intensitas tinggi bahkan dalam jangka pendek akan menimbulkan efek fotokeratitis (Jabbar, 2019). Indrianti (2021) dalam permasalahan proteksi radiasi, efek radiasi dapat dibedakan menjadi efek stokastik dan efek non stokastik. Efek stokastik adalah efek yang belum tentu terjadi (mungkin) sedangkan efek non stokastik (deterministik) pasti terjadi jika terkena radiasi dengan dosis melebihi batas ambang batas yang ditentukan.

Orang yang terkena merasakan sensasi berputar disertai mual, muntah, telinga berdenging, sakit kepala, dan kelelahan. Kondisi yang terkadang menyebabkan pusing antara lain pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis), penyakit pembuluh darah di otak, kafein, nikotin, dan alkohol. Kebanyakan dari mereka yang terkena dampak memiliki gejala awal bronkitis, pilek, hepatitis atau tekanan mental.

Faktor lingkungan yang bersentuhan dengan radiasi adalah radiasi pengion, meskipun pada kondisi tertentu juga terjadi pada radiasi non pengion.

Tinjauan Umum tentang Pengendalian Radiasi

Eliminasi adalah proses menghilangkan risiko suatu bahaya pada sumbernya, termasuk mengubah teknik kerja alat-alat yang dapat menimbulkan bahaya tersebut. Widiawan (2022) menjelaskan bahwa model penanggulangan ini merupakan metode yang paling efektif untuk menghilangkan bahaya. Merupakan upaya untuk mengganti bahan, peralatan, atau metode kerja dengan bahan pengganti yang lebih rendah bahayanya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cedera serius.

Eliminasi dan substitusi merupakan tindakan penanggulangan yang paling efektif dalam mengurangi risiko, namun hal ini juga cenderung lebih sulit diterapkan dalam proses yang ada. Beberapa contoh penerapan metode substitusi adalah penggunaan sistem otomasi pada alat berat untuk mengurangi interaksi berbahaya antara mesin dengan operator, penggunaan bahan kimia pembersih yang tidak terlalu berbahaya, penggantian bahan baku padat kasar dengan cairan atau basah untuk mengurangi debu (Hidayat , 2020). Rekayasa adalah perubahan desain peralatan tempat kerja agar lebih aman dan meminimalkan risiko paparan bahaya.

Tingkat ini lebih efektif dalam mengendalikan paparan pekerja di tempat kerja dibandingkan dengan penggunaan alat pelindung diri (APD), namun dalam jangka panjang biaya operasionalnya lebih rendah dan biasanya dapat menghasilkan penghematan biaya di bidang lain. Penanggulangan administratif adalah pengendalian terhadap orang yang akan melakukan pekerjaan, cara kerja yang akan dilakukan, dan cara kerja yang diharapkan diikuti oleh orang atau pekerja tersebut guna menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan. Selain itu, peralatan pelindung diri yang memadai harus tersedia untuk tanggap darurat yang memadai guna meningkatkan keselamatan terhadap bahaya fisik, kimia, atau biologis jika terjadi kejadian yang tidak terduga.

Gambar 2. 1 Lead Apron Sumber: Data Sekunder, 2023
Gambar 2. 1 Lead Apron Sumber: Data Sekunder, 2023

METODE PRAKTIKUM

Metode Praktikum

Lokasi dan Waktu Praktikum

Instrumen Praktikum

Prinsip Kerja

Arahkan sensor EMF ke dalam oven perlengkapan yang dapat diprogram hingga jarak yang diperoleh dari rumus sebelumnya. Kawasan ini merupakan tempat yang sangat strategis untuk dijadikan sebagai lokasi praktik radiasi, karena di kawasan ini terdapat alat-alat yang dapat menghasilkan radiasi tingkat tinggi, salah satunya adalah programmable muffle furnance. Berdasarkan hasil pengukuran radiasi yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Kimia Biofisika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dengan menggunakan Alat Detektor Radiasi Medan Elektromagnetik Lutron EMF-827, diperoleh hasil paparan radiasi pada programmable mufflefurna sebesar 0,06 µT.

Pengukuran intensitas radiasi pada praktikum ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Kimia Biofisika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dengan menggunakan Lutron EMF-827 Electromagnetic Field Radiation Tester. Nilai paparan radiasi yang paling sering ditampilkan adalah 0,06 µT. Dari sini dapat disimpulkan bahwa paparan radiasi dengan menggunakan programmable mufflefurna masih dalam batas aman penggunaan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa paparan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan programmable muffle furnance sama dengan peralatan elektronik yang terdapat di rumah sakit, keduanya masih tergolong aman karena intensitas radiasinya masih di bawah NAB yang telah ditentukan.

Tungku peredam atau incinerator merupakan suatu alat yang umumnya digunakan untuk memanaskan suatu zat atau bahan, yang kemudian mengubah bentuk atau sifat bahan tersebut atau dalam hal ini melelehkan bahan tersebut. Tungku meredam juga disebut oven. Ini adalah perangkat mirip oven besar, yang terdiri dari ruang isolasi termal yang dapat memanaskan bahan atau bahan hingga suhu tertentu. Kemudian arahkan sensor EMF ke objek latihan, dalam hal ini Programmable Muffle Furnace yang aktif hingga jarak yang telah dihitung sebelumnya dengan rumus yang telah ditentukan, sehingga muncul angka di layar monitor.

Hasil pengukuran intensitas radiasi dari materi praktik yaitu Programmable Muffle Furnace menggunakan Electromagnetic Field Radiation Tester Type EMF-827 dengan skala 20µT yaitu 0,06µT. Pengaruh paparan radiasi mesin rontgen dan metal detector terhadap kesehatan petugas keamanan pemasyarakatan. Analisis Dosis Paparan Radiasi Pada Rontgen Umum II Di Instalasi Radiologi RS Muhammadiyah Semarang.

Prinsip Kerja

Kesimpulan

Cara kerja Electromagnetic Field Radiation Tester Type EMF-827 adalah dengan menekan tombol power terlebih dahulu kemudian mengatur range pada alat yaitu 20µT. Lakukan pengukuran selama 1 menit pada titik tersebut kemudian baca dan catat hasil pengukuran yang paling banyak muncul.

Saran

Penerapan metode Hirarc untuk menganalisis risiko bahaya dan upaya pengendalian kecelakaan kerja di area crusher dan belt conveyor Pt. Faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan keselamatan radiasi sinar-X di unit radiologi RS Putri Hijau Medan. Jaminan Mutu (Qa) dan Pengendalian Mutu (Qc) Cobalt. 2019) 'Tingkat Pengetahuan Petani Tentang Sinar Ultra Violet Terhadap Kesehatan Mata', Jurnal Sehat Masada, 13(1), hal.

Upaya pengurangan risiko kecelakaan kerja dengan menggunakan metode identifikasi risiko, penilaian risiko, pengendalian risiko (Hirarc) di Pt. Analisis penerapan keselamatan radiasi sinar X pada pekerja radiasi di instalasi radiologi Rumah Sakit Medical Center (Pmc) Pekanbaru Tahun 2020. Edukasi bahaya radiasi gelombang elektromagnetik terhadap organ hidup di Kecamatan Pagutan Barat Mataram.

Dan Muliana (2021) 'Pengaruh radiasi UV pada mata, siku dan betis tukang las', Jurnal Fisika Progresif, 2(1), hal. Hubungan Jangka Panjang Paparan Radiasi Sinar Las Dengan Kelelahan Mata Pada Pekerja Bengkel Las Sektor Informal Di Kelurahan Sawangan Baru Dan Pasir Putih Kota Depok Tahun 2019. Supriono (2020) 'Penerapan Tungku Sebagai Pelebur Logam Dilihat Dari K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Aspek', Jurnal Ilmu Teknik Mesin, 6(1), Hal.

Evaluasi pelaksanaan proteksi radiasi bagi pekerja radiasi di fasilitas radiologi di Rs Naili Dbs, Rs Selaguri dan Rs Unand.

Gambar

Gambar 2. 1 Lead Apron Sumber: Data Sekunder, 2023
Gambar 3. 1 Electromagnetic Field Radiation Tester Lutron EMF-827
Gambar 3. 2 Meteran Sumber: Data Primer, 2023
Gambar 3. 3 Stopwatch Sumber: Data Primer, 2023
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Jumlah yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya sudut datang yaitu sinar dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi pada permukaan bumi disebabkan

Proses perpindahan panas yang terjadi pada solar water heater ada 3 proses yaitu radiasi (sinar matahari yang mengenai kaca plat yang nantinya akan diserap

Kegiatan Perkuliahan Penilaian Sumber dan Media 4  Matahari  Aktivitas matahari:  Energi matahari  Radiasi elektromagnetik  Karakteristik radiasi matahari

Dalam kehidupan modem, radiasi Kekhawatiran masyarakat terhadap elektromagnetik gelombang radio mudah efek negatif radiasi elektromagnetik gelom- dijumpai.

Prinsip kerja dari Actinograf adalah radiasi matahari yang mengenai lempengan - lempengan tersebut, lempengan yang berwarna hitam akan menyerap

Sensor ini hanya bisa bekerja apabila terdapat sumber energi yang alami, pada umumnya sumber radiasi adalah matahari, sedangkan pada malam hari atau apabila permukaan bumi

dirambatkan menuju bagian permukaan Matahari melalui dua cara, yaitu pertama perambatan energi dari inti Matahari menuju permukaan Matahari secara radiasi (pancaran

Gelombang-gelombang dan radiasi lainnya yang mungkin dihasilkan oleh monitor yakni: sinar x, sinar ultraviolet, gelombang mikro (microwave), radiasi elektromagnetik frekwensi