• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN STUDI KASUS RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN INFORMATIKA

N/A
N/A
Cecep Sunandar

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN STUDI KASUS RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN INFORMATIKA "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN STUDI KASUS

RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN INFORMATIKA KELAS VIIA

SMPN 5 CIKALONG

Diajukan untuk memenuhi Komponen Uji Tertulis Mahasiswa PPG Prajabatan

CECEP SUNANDAR, S.Kom

NIM : 233153715955

PPG DALJAB ANGKATAN III

LPTK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TAHUN

2023

(2)
(3)

A. Deskripsi Studi Kasus

Kasus rendahnya motivasi belajar siswa merupakan permasalahan rumit yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara umum, rendahnya motivasi belajar dapat tercermin dari ketidak mampuan siswa untuk merasa tertarik, bersemangat, atau berfokus dalam menghadapi tugas-tugas belajar mereka. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa antara lain: ketidakjelasan tujuan pendidikan, kurangnya relevansi materi, metode pengajaran yang tidak menarik, penggunaan media ajar yang tidak menarik dan faktor internal pribadi peserta didik. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam kesuksesan pendidikan dan perkembangan siswa. Beberapa alasan mengapa masalah motivasi belajar perlu mendapatkan perhatian serius meliputi: pengaruh terhadap prestasi akademis, pengaruh terhadap kemandirian belajar, pengaruh terhadap rasa percaya diri, persiapan untuk masa depan dan pengaruh terhadap pengembangan keterampilan hidup.

B. Analisis situasi

Saat membuat rancangan dan evaluasi pembelajaran, berbagai situasi dan tantangan mungkin akan muncul, dan berhasilnya proses tersebut ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut beberapa faktor yang bisa terjadi selama proses rancangan dan evaluasi pembelajaran:

1. Tidak jelasnya tujuan pembelajaran: Karena rancangan pembelajaran tidak disususn dan dirumuskan dengan baik.

2. Kurangnya Sumber Daya: Kurangnya akses terhadap teknologi juga dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran.

3. Keterbatasan Pengalaman Guru: Guru yang kurang berpengalaman mungkin menghadapi kesulitan dalam merancang dan mengevaluasi pembelajaran yang memadai.

4. Tidak Melibatkan Siswa Secara Aktif: Jika desain pembelajaran tidak mempertimbangkan partisipasi aktif siswa, ini dapat mengakibatkan kurangnya keterlibatan dan motivasi siswa.

5. Keberagaman peserta didik diabaikan : Yang Beakibat tidak ada kesetaraaan dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

6. Kurangnya Keterlibatan Orang Tua: Keterlibatan orang tua dapat mempengaruhi suksesanya proses evaluasi pembelajaran yang akan memberikan pengalaman berharga untuk kemajuan peserta didik di luar lingkungan sekolah.

7. Perubahan Kondisi Eksternal: Situasi tak terduga, seperti perubahan dalam kurikulum, kebijakan sekolah, atau kondisi lingkungan.

8. Kurangnya Alat Evaluasi yang Efektif: Jika alat evaluasi tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka hasil evaluasi tidak akan mencerminkan proses kemajuan kompetensi peserta didik yang diinginkan. Peran guru dalam merancang dan melakukan evaluasi sangat

(4)

krusial dalam memastikan pembelajaran yang efektif dan mendukung perkembangan siswa.

Berikut adalah beberapa peran utama guru dalam aspek ini:

● menetapkan tujuan pembelajaran

● menggunakan metode pengajaran variatif

● mempertimbangkan keberagaman siswa

● mengembangkan berbagai alat evaluasi

● memberikan umpan balik yang konstruktif

● melibatkan siswa dalam evaluasi

● menyesuaikan pengajaran berdasarkan evaluasi

C. Alternatif solusi

Berikut adalah beberapa solusi langkah nyata beserta sumber daya atau materi yang dapat digunakan.

1. Merancang Pembelajaran Inovatif a. Analisis Kebutuhan

Melakukan analisis kebutuhan untuk memahami karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, dan konteks. sumber daya yang digunakan survei, wawancara, atau data statistik untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

b. Teknologi dan Multimedia

Mengintegrasikan teknologi dan multimedia untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik.

Melibatkan peserta didik dalam penggunaan internet, aplikasi canva, google form, google drive, google document, quizizz.

2. Evaluasi Pembelajaran a. Rubrik Evaluasi

Membuat rubrik evaluasi yang jelas dan terukur untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran.

b. Metode Evaluasi bervariasi

Menerapkan metode evaluasi beragam, termasuk ujian tertulis,proyek, dan penilaian sejawat.

c. Feedback Konstruktif

Memberikan feedback yang konstruktif untuk membantu peserta didik memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki.

3. Sumber Daya dan Materi a. Repository Materi

Bangun repository materi pembelajaran untuk memudahkan akses dan online, seperti Google Drive atau Learning Management System (LMS).

b. Pelatihan Kontinu Guru

Dukung pelatihan yang berkelanjutan bagi pendidik sehingga kemampuandan wawasannya

(5)

tetap mengikuti kondisi kekinian. Baik berupa Sumber daya pelatihan online, konferensi guru, dan program pengembangan profesional.

c. Kolaborasi Guru

Fasilitasi kolaborasi antar guru untuk berbagi ide, pengalaman, dan sumber daya. Sumber Daya Forum online, grup diskusi, dan pertemuan kolaboratif berbagi sumber daya. Sumber daya yang digunakan Platform penyimpan.

D. Evaluasi

Setelah melaksanakan berbagai proses inovasi pembelajaran seperti menggunakan model pembelajaran advanced organizer, berkolaborasi dengan teman seprofesi, partisipasi aktif orang tua, penggunaan teknologi dan informasi termasuk internet, penggunaan alat ajar yang variatif ada perubahan positif terhadap motivasi belajar peserta didik. Mereka menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar. Dalam penilaian proses peserta didik sudah menunjukan sikap antusias, dapat berkolaborasi, bekerjasama, gotong royong dalam menyelesaikan projek. Kemudian dilakukan asesmen dengan hasilnya menunjukan ada peningkatan raihan skor penilaian. Dari 25 siswa hanya 3 siswa saja yang nilainya belum mencapai KKTP.

Referensi

Dokumen terkait

Selain faktor-faktor diatas masih ada beberapa faktor lain yang menyebabkan motivasi belajar mereka rendah seperti: kurangnya fasilitas belajar yang dimiliki,

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika, kurangnya pemahaman siswa pada materi yang diajarakan,

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa ditinjau dari faktor instrinsik dengan indikator

Dari uraian di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut; (1) Motivasi belajar mandiri peserta didik pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP

Motivasi menjadi hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran, karena jika motivasi tinggi maka kegiatan belajar dapat berjalan lancar dan materi yang dipelajari

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran TIK, serta menemukan suatu solusi baru untuk

Diperoleh hasil yaitu faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya tempat belajar, fungsi fisik, kecerdasan, sarana dan prasarana, waktu,

Hasil dari penelitian kualtitatif deskriptif ini, penyebab rendahnya motivasi belajar dalam pembelajaran IPS pada peserta didik kelas V sekolah dasar yaitu 1)