LAPORAN TAHUNAN LAPORAN TAHUNAN
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
DI PUSKESMAS TANJUNGWANGI TAHUN 2016 DI PUSKESMAS TANJUNGWANGI TAHUN 2016
Disusun Oleh : Disusun Oleh : Nia Evina , S.Kep Nia Evina , S.Kep
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi maha Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya yang telah penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tahunan program Pengendalian Penyakit Tidak Menular menyelesaikan laporan tahunan program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM).
(PTM).
Laporan tahunan ini telah kami susun dengan dengan maksimal dan Laporan tahunan ini telah kami susun dengan dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memeperlancar mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memeperlancar pembuatan maka
pembuatan makalah ini.untuk itu klah ini.untuk itu kami menyampaikaami menyampaikan n banyak terima banyak terima kasih kepadakasih kepada semua pihak yang telahberkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
semua pihak yang telahberkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Akhir
Akhir kata kata kami kami berharap berharap semoga semoga laporan laporan tahunan tahunan tentangtentang pengendalian penyakit tidak menular ini dapat
pengendalian penyakit tidak menular ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasimemberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
terhadap pembaca.
SUBANG,
SUBANG, Januari Januari 20172017
Penulis Penulis
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG
Saat ini pola penyakit telah mengalami transisi epidemiologi yang ditandai Saat ini pola penyakit telah mengalami transisi epidemiologi yang ditandai dengan beralihnya penyebab kematian yang semula di dominasi oleh penyakit dengan beralihnya penyebab kematian yang semula di dominasi oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular. Perubahan pola penyakit tersebut menular bergeser ke penyakit tidak menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi , social ekonomi dan social budaya, sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi , social ekonomi dan social budaya, kecenderungan ini juga telah terjadi di Indonesia sehingga menjadi salah satu kecenderungan ini juga telah terjadi di Indonesia sehingga menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan kesehatan.
tantangan terbesar dalam pembangunan kesehatan.
Penyakit tidak menular (PTM) yang
Penyakit tidak menular (PTM) yang utama adalah kardiovaskuler, stroke,utama adalah kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus,hipertensi dan penyakit kronik obstruktif telah mengalami diabetes mellitus,hipertensi dan penyakit kronik obstruktif telah mengalami peningkatan jumlah kasus, sehingga ini berdampak pada peningkatan angka peningkatan jumlah kasus, sehingga ini berdampak pada peningkatan angka kematian.
kematian.
WHO memperkirakan pada tahun 2020 penyakit tidak menular akan WHO memperkirakan pada tahun 2020 penyakit tidak menular akan menyebabkan 73 % kematian. 90% kematian akibat
menyebabkan 73 % kematian. 90% kematian akibat penyakit tidak menular yangpenyakit tidak menular yang terjadi di Negara berkembang termasuk Indonesia. Lebih dari 70% penderita terjadi di Negara berkembang termasuk Indonesia. Lebih dari 70% penderita penyakit tidak tahu kalau dirinya sakit dan 30% tidak berobat secara teratur.
penyakit tidak tahu kalau dirinya sakit dan 30% tidak berobat secara teratur.
Adapun
Adapun masalah masalah penyakit penyakit tidak tidak menular menular saat saat ini ini yaitu yaitu masyarakat masyarakat kurangkurang menyadari tentang penyakit tidak menular dan factor resiko penyakit tidak menyadari tentang penyakit tidak menular dan factor resiko penyakit tidak menular hal ini bisa ter
menular hal ini bisa terlihat dari pola hidup masyarakat yang tidak sehat, fasilitaslihat dari pola hidup masyarakat yang tidak sehat, fasilitas yang belum memadai untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak yang belum memadai untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.
menular.
beralkhohol.menceg
beralkhohol.mencegah dan mengendalikan factor risiko ah dan mengendalikan factor risiko relative lebih murah relative lebih murah bilabila dibandingkan dengan biaya pengobatan.
dibandingkan dengan biaya pengobatan.
Berdasarkan masalah diatas maka hal ini lah yang melatar belakangi Berdasarkan masalah diatas maka hal ini lah yang melatar belakangi adanya program pengendalian penyakit tidak menular di puskesmas, dengan adanya program pengendalian penyakit tidak menular di puskesmas, dengan adanya program ini diharapkan masalah penyakit tidak menular bisa terdeteksi adanya program ini diharapkan masalah penyakit tidak menular bisa terdeteksi sedini mungkin, factor resikonya bisa dikendalikan pola hidup sehat sedini mungkin, factor resikonya bisa dikendalikan pola hidup sehat dimasyarakat dapat ditingkatkan dan penderita penyakit tidak menular bisa dimasyarakat dapat ditingkatkan dan penderita penyakit tidak menular bisa ditanggulangi dengan tepat dan cepat. Salah satu strategi pengendalian yg ditanggulangi dengan tepat dan cepat. Salah satu strategi pengendalian yg efisien dan efektif adalah memperdayakan dan peningkatan peran serta efisien dan efektif adalah memperdayakan dan peningkatan peran serta masyarakat. masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut masyarakat. masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian factor risiko PTM dengan dibekali berpartisipasi dalam pengendalian factor risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan deteksi dini,
pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan deteksi dini, pemantauan factorpemantauan factor risiko PTM serta ti
risiko PTM serta tindak lanjutnya.kegiatan ini disebut dengan pos binaan ndak lanjutnya.kegiatan ini disebut dengan pos binaan terpaduterpadu (posbindu) PTM.
(posbindu) PTM.
B. LATAR BELAKANG B. LATAR BELAKANG
1.
1. Tujuan Tujuan umumumum
Memacu kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan Memacu kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular untuk menurunkan kejadian penanggulangan penyakit tidak menular untuk menurunkan kejadian penyakit tidak menular dan meningkatkan kwalitas hidup sehat pada penyakit tidak menular dan meningkatkan kwalitas hidup sehat pada masyarakat yang berada disemua tatanan.
masyarakat yang berada disemua tatanan.
2.
2. Tujuan Tujuan khususkhusus a.
a. Peningkatan Peningkatan pengetahuan pengetahuan masyarakat masyarakat tentang tentang PTMPTM b.
b. Melakukan Melakukan deteksi deteksi dini dini factor risiko factor risiko PTMPTM c.
c. Mengendalian Mengendalian Factor Factor risiko risiko PTMPTM
BAB II BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBARAN UMUM WILAYAH KERJA PUSKESMAS
A.
A. VISI DAVISI DAN MN MISIISI VISI
VISI
BERMUTU BERMUTU Ber
Ber sih diri dan Lingkungannyasih diri dan Lingkungannya M
Maju dalam segala bidang terutama bidang kesehatanaju dalam segala bidang terutama bidang kesehatan U
Unggul sumber daya manusianyanggul sumber daya manusianya T
Tertib dalam administrasinyaertib dalam administrasinya U
Utama (selalu mengutamakan kepentingan umum)tama (selalu mengutamakan kepentingan umum)
MISI MISI 1.
1. Meningkatkan Meningkatkan SDM ySDM yang professioang professional dan nal dan berkualitasberkualitas 2.
2. Memiliki sarana dan pMemiliki sarana dan prasarana yang terpelihrasarana yang terpelihara baik, dibutuhkan ara baik, dibutuhkan dab sesuaidab sesuai perkembangan Zaman
perkembangan Zaman 3.
3. PKM TanjungwPKM Tanjungwangi dibutuhkan angi dibutuhkan dan dirasakadan dirasakan keberadan keberadaanya oleh anya oleh masyarakatmasyarakat 4.
4. Menjalin kMenjalin kerjasama erjasama dengan dengan pihak pihak swastaswasta 5.
5. Terwujudnya Terwujudnya kesejahteraan kesejahteraan karyawan karyawan PKM TanjuPKM Tanjungwangingwangi
B. GEOGRAFI B. GEOGRAFI
1.
1. GAMBARAN GAMBARAN SITUASI SITUASI WILAYAHWILAYAH
UPTD Puskesmas Tanjungwangi Kecamatan Cijambe mempunyai luas UPTD Puskesmas Tanjungwangi Kecamatan Cijambe mempunyai luas 359.668 KM. Secara administrasi UPTD Puskesmas Tanjungwangi terdiri dari 359.668 KM. Secara administrasi UPTD Puskesmas Tanjungwangi terdiri dari lima Desa di Wilayah Kerja, yaitu:
lima Desa di Wilayah Kerja, yaitu:
1)
1) Desa Desa TanjungwangiTanjungwangi 2)
2) Desa Desa GunungtuaGunungtua 3)
3) Desa Desa CijambeCijambe 4)
4) Desa Desa BantarsariBantarsari 5)
5) Desa Desa SukahuripSukahurip
Dan batas administrasi wilayah kerj UPTD Puskesmas Tanjungwangi Dan batas administrasi wilayah kerj UPTD Puskesmas Tanjungwangi adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut:
1)
1) Sebelah Sebelah Utara Utara : : Wilayah Wilayah UPTD UPTD PKM PKM CikalapaCikalapa 2)
2) Sebelah Sebelah Selatan Selatan : : Wilayah Wilayah UPTD UPTD PKM PKM JalancagakJalancagak 3)
3) Sebelah Sebelah Barat Barat : : Wilayah Wilayah UPTD UPTD PKM PKM SagalaherangSagalaherang 4)
4) Sebelah Sebelah Barat Barat : : Wilayah Wilayah UPTD UPTD PKM PKM CirangkongCirangkong
C. DEMOGRAFI C. DEMOGRAFI
Jumlah penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Tanjungwangi Kecamatan Jumlah penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Tanjungwangi Kecamatan Cijambe (wilayak
Cijambe (wilayak kerja puskesmas kerja puskesmas 5 Desa) 5 Desa) adalah 25830 Jiwadalah 25830 Jiwa.a.
PETA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TANJUNGWANGI PETA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TANJUNGWANGI
Gambar II.B Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungwangi Gambar II.B Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungwangi GUNUNG
GUNUNG TUA
TUA
TANJUNGWA TANJUNGWA NGI
NGI
SUKAHURIP SUKAHURIP
BANTARSAR BANTARSAR CIJAMBE
CIJAMBE
W W I I L L . . K K E E R R J J A A P P K K M M S S A A G G A A L L A A H H E E R R A A N N G G
WIL. KERJA PKM JALANCAGAK WIL. KERJA PKM JALANCAGAK
1.
1. SARANA DAN PRASARANA KESEHATANSARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
PUSKESMAS 11
PUSTU 2
PUSTU 2
POLINDES 2
POLINDES 2
POSYANDU 40
POSYANDU 40
2.
2. Sarana Pelayanan KesehatanSarana Pelayanan Kesehatan a.
a. Puskesmas Puskesmas : : 1 1 BuahBuah b.
b. Puskesmas Puskesmas Pembantu Pembantu : : 2 2 BuahBuah c.
c. Poskesdes Poskesdes : : 2 2 BuahBuah d.
d. Posyandu Posyandu : : 40 40 BuahBuah e.
e. Pusling Pusling /Ambulans /Ambulans : : 1 1 BuahBuah 3.
3. Tenaga KesehatanTenaga Kesehatan 1.
1. Kepala Kepala Puskesmas Puskesmas : : 1 1 OrangOrang 2.
2. Dokter Dokter Umum Umum : : 1 1 OrangOrang 3.
3. Dokter Dokter Gigi Gigi : : 1 1 OrangOrang 4.
4. Bidan Bidan Puskesmas Puskesmas : : 19 19 OrangOrang 5.
5. Bidan Bidan Desa Desa : : 5 5 OrangOrang 6.
6. Perawat Perawat Mahir Mahir KIA KIA : : - - OrangOrang 7.
7. Perawat Perawat : : 18 18 OrangOrang 8.
8. Tenaga Tenaga Pelaksana Pelaksana Gizi Gizi : : 1 1 OrangOrang 9.
9. Sanitarian Sanitarian : : 1 1 OrangOrang 10.
10. Juru Juru Imunisasi Imunisasi : : 1 1 OrangOrang 11.
11. Perawat Perawat Gigi Gigi : : 2 2 OrangOrang 12.
12. Petugas Petugas Promkes Promkes : : 1 1 OrangOrang 13.
13. Petugas Petugas Lainnya Lainnya : : 4 4 OrangOrang
BAB III BAB III
KEGIATAN DAN HASIL PELAYANAN KEGIATAN DAN HASIL PELAYANAN
Penyakit tidak menular merupakan penyakit menahun atau kronis yang Penyakit tidak menular merupakan penyakit menahun atau kronis yang di akibatkan oleh pola gaya hidup manusia yang tidak sehat seperti perilaku di akibatkan oleh pola gaya hidup manusia yang tidak sehat seperti perilaku mengkonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak, dan kurang mengkonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak, dan kurang aktifitas fisik serta kebiasaan merokok setiap hari. Pengendalian penyakit aktifitas fisik serta kebiasaan merokok setiap hari. Pengendalian penyakit tidak menular diartikan
tidak menular diartikan sebagai pencegahan dan penanggulangan penyakitsebagai pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.
tidak menular.
A.
A. Pengertian Pengertian deteksi deteksi dinidini
Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit / Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit / kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang
untuk membedakan orang – – orang yang kelihatannya sehat, benar orang yang kelihatannya sehat, benar – – benar benar sehat dengan tampak sehat t
sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan.etapi sesungguhnya menderita kelainan.
B. Factor risiko penyakit tidak menular (PTM) B. Factor risiko penyakit tidak menular (PTM)
Factor risiko PTM merupakan suatu kondisi yang secara potensial Factor risiko PTM merupakan suatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu penyakit tidak menular pada seseorang atau berbahaya dan dapat memicu penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu, yaitu merokok (aktif & pasif), kegemukan, minum kelompok tertentu, yaitu merokok (aktif & pasif), kegemukan, minum minuman beralkohol, kurang aktivitas fisik / olahraga, kurang makan buah minuman beralkohol, kurang aktivitas fisik / olahraga, kurang makan buah dan sayur, makanan tinggi karbohidrat dan lemak , tekanan darah tinggi, dan sayur, makanan tinggi karbohidrat dan lemak , tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan stres.
gula darah tinggi, dan stres.
C. Jenis
C. Jenis – – jenis penyakit tidak menular jenis penyakit tidak menular
1). Hipertensi 1). Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg diatas 140mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg (smelz&bare,2002).
(smelz&bare,2002).
2). Penyakit jantung 2). Penyakit jantung
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal tersebut antara tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal tersebut antara lain otot jantung yang lemah (kelainan atau bawaan sejak lahir)
lain otot jantung yang lemah (kelainan atau bawaan sejak lahir) dan ataudan atau adanya celah antara serabi kanan dan serabi kiri, oleh karena tidak adanya celah antara serabi kanan dan serabi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkanantara kedua sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkanantara kedua serabi saat penderita masih di
serabi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkandalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan kotor tercampur.
darah bersih dan kotor tercampur.
3). Diabetes melitus 3). Diabetes melitus
Diabet atau yang sering disebut diabetes mellitus merupakan penyakit Diabet atau yang sering disebut diabetes mellitus merupakan penyakit kelainan metabolism yang menyebabkan kurangnya produksi insulin, kelainan metabolism yang menyebabkan kurangnya produksi insulin, zat yang dihasilkan oleh
zat yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas. Bisa pula kelenjar pancreas. Bisa pula adanya gangguanadanya gangguan pada fungsi insulin , meskipun j
pada fungsi insulin , meskipun jumlahnya normal. Seseorang dikatakanumlahnya normal. Seseorang dikatakan diabetes jika kadar gula dalam darahnya di atas 120mg/dl (dalam kondisi diabetes jika kadar gula dalam darahnya di atas 120mg/dl (dalam kondisi berpuasa), dan diatas 200mg/dl ( dua jam
berpuasa), dan diatas 200mg/dl ( dua jam setelah makan).setelah makan).
4). Penyakit paru obstruktif kronik 4). Penyakit paru obstruktif kronik 5). Kanker
5). Kanker
Penyakit kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari Penyakit kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel
sel – – sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam
perkembangannya, sel sel kanker ini dapat menyebar kebagian tubuh perkembangannya, sel sel kanker ini dapat menyebar kebagian tubuh lainsehingga dapat menyebabkan kematian.
lainsehingga dapat menyebabkan kematian.
6). Osteoporosis 6). Osteoporosis
Berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang dan porous Berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang dan porous berarti berlubang
berarti berlubang – – lubang atau keropos. Jadi osteoporosis adalah lubang atau keropos. Jadi osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas yang tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas yang masa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro- masa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro- arsitektur tulang dan penurunan kwalitas jaringan tulang (tandra, 2009).
arsitektur tulang dan penurunan kwalitas jaringan tulang (tandra, 2009).
7). Stroke 7). Stroke
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatuke suatu bagian otak tiba
bagian otak tiba – – tiba terganggu dalam jaringan otak, kurangnya aliran tiba terganggu dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia yang dapat merusak darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia yang dapat merusak atau mematikan sel otak.
atau mematikan sel otak.
Kematian jaringan otak menyebabkan hilangnya fungsi yang Kematian jaringan otak menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ke tiga di Amerika Serikat dan banyak Negara industry di Eropa (jauch, ke tiga di Amerika Serikat dan banyak Negara industry di Eropa (jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan kadang si penderitamengalami 2005). Bila dapat diselamatkan kadang si penderitamengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian
kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atauingatan atau kemampuan bicara.
kemampuan bicara.
D.
D. Bahaya peBahaya penyakit tidak menunyakit tidak menular (PTM)lar (PTM)
1). Menurunnya produktivitas 1). Menurunnya produktivitas 2). Mengakibatkan kecacatan 2). Mengakibatkan kecacatan
6). Kematian 6). Kematian f.
f. Pencegahan penyakit tidak menularPencegahan penyakit tidak menular
1). Beraktivitas fisik paling tida 30 menit setiap hari 1). Beraktivitas fisik paling tida 30 menit setiap hari
2). Tidak merokok atau tidak konsumsi tembakau dan tidak minum alkhohol 2). Tidak merokok atau tidak konsumsi tembakau dan tidak minum alkhohol 3).
3). Hindari minuman mengaHindari minuman mengandung pemanis ndung pemanis batasi makanan batasi makanan energy padenergy padatat (terutama makanan olahan tinggi kadar gula, atau rendah serat, atau (terutama makanan olahan tinggi kadar gula, atau rendah serat, atau tinggi kadar lemak).
tinggi kadar lemak).
4). Perbanyak makan beraneka ragam sayuran , buah
4). Perbanyak makan beraneka ragam sayuran , buah – – buahan semua biji buahan semua biji –
– bijian dan kacang bijian dan kacang – – kacangan seperti buncis. kacangan seperti buncis.
5). Batasi konsumsi daging merah dan hindari daging olahan.
5). Batasi konsumsi daging merah dan hindari daging olahan.
6). Capai berat badan ideal 6). Capai berat badan ideal 7). Berikan ASI Eksklusif 6
7). Berikan ASI Eksklusif 6 bulan pada bayibulan pada bayi
g. Cara untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular g. Cara untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular
1). Memeriksakan tekanan darah 1). Memeriksakan tekanan darah 2). Memeriksakan kadar gula darah 2). Memeriksakan kadar gula darah 3). Control berat badan
3). Control berat badan h. Posbindu PTM
h. Posbindu PTM
1). Pe
1). Pengertian ngertian posbindu posbindu PTMPTM
Posbindu adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran Posbindu adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat melalui upaya promotif
serta masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksidan preventif untuk mendeteksi dan mengendalikan secara dini keberadaan factor risiko PTM.
dan mengendalikan secara dini keberadaan factor risiko PTM.
Posbindu PTM ada dua yaitu : Posbindu PTM ada dua yaitu : a). posbindu PTM dasar
a). posbindu PTM dasar
meliputi pelayanan deteksi dini factor risiko sederhana, yang meliputi pelayanan deteksi dini factor risiko sederhana, yang dilakukan dengan wawancara terarah
dilakukan dengan wawancara terarah melaluipenggunaamelaluipenggunaan instrumentn instrument
untuk mengidentifikasi riwayat PTM dalam keluarga sebelumnya, untuk mengidentifikasi riwayat PTM dalam keluarga sebelumnya, perilaku beresiko. Pengkuran tinggi badan, berat badan, tensi darah, perilaku beresiko. Pengkuran tinggi badan, berat badan, tensi darah, lingkar perut, index masa tumbuh (IMT) serta penyuluhan mengenai lingkar perut, index masa tumbuh (IMT) serta penyuluhan mengenai pemeriksaan payudara sendiri.
pemeriksaan payudara sendiri.
b). posbindu PTM utama b). posbindu PTM utama
pelayanan posbindu PTM dasar ditambah pemeriksaan gula darah, pelayanan posbindu PTM dasar ditambah pemeriksaan gula darah, kolesterol, trigiselida , pemeriksaan klinis payudara, pemeriksaan IVA kolesterol, trigiselida , pemeriksaan klinis payudara, pemeriksaan IVA dan pemeriksaan kadar alcohol pernafasan.
dan pemeriksaan kadar alcohol pernafasan.
2) .tujuan posbindu PTM 2) .tujuan posbindu PTM
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini factor risiko PTM.
penemuan dini factor risiko PTM.
3). Manfaat posbindu PTM 3). Manfaat posbindu PTM
a). mawas diri a). mawas diri
b). membudayakan gaya hidup sehat b). membudayakan gaya hidup sehat c). mudah dijangkau
c). mudah dijangkau d). murah dilaksanakan d). murah dilaksanakan 4). Sasaran posbindu PTM 4). Sasaran posbindu PTM
Kegiatan posbindu PTM ditunjukan untuk masyarakat mulai usia Kegiatan posbindu PTM ditunjukan untuk masyarakat mulai usia 15 tahun ke atas baik yang memiliki factor risiko PTM (merokok pola 15 tahun ke atas baik yang memiliki factor risiko PTM (merokok pola makan tidak seimbang, kegemukan, hipertensi kadar kolesterol tinggi makan tidak seimbang, kegemukan, hipertensi kadar kolesterol tinggi kurang aktifitas fisik, riwayat keluarga dengan penyakit tidak menular, kurang aktifitas fisik, riwayat keluarga dengan penyakit tidak menular, ddl) maupum orang dewasa yang tidak memiliki ri
ddl) maupum orang dewasa yang tidak memiliki risiko PTM.siko PTM.
Pelaksaan posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang Pelaksaan posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang dilatih secara khusus dibina dan difasilitasi untuk melakukan dilatih secara khusus dibina dan difasilitasi untuk melakukan pemantauan factor risiko PTM.
pemantauan factor risiko PTM.
Para kader ini berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan posbindu Para kader ini berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan posbindu PTM dan sudah mempunyai fungsi dan tugas masing
PTM dan sudah mempunyai fungsi dan tugas masing – – masing yaitu : masing yaitu : a). koordinator penyelenggara posbindu PTM
a). koordinator penyelenggara posbindu PTM
b). penggerak masyarakat untuk mengikuti posbindu PTM b). penggerak masyarakat untuk mengikuti posbindu PTM c). pemantau pengukuran factor risiko PTM
c). pemantau pengukuran factor risiko PTM d). konselor peserta posbindu PTM
d). konselor peserta posbindu PTM
e). pencatat hasil kegiatan posbindu PTM.
e). pencatat hasil kegiatan posbindu PTM.
6). Bentuk kegiatan posbindu PTM 6). Bentuk kegiatan posbindu PTM
a). kegiatan penggaian informasi factor risiko PTM dengan wawancara a). kegiatan penggaian informasi factor risiko PTM dengan wawancara sederhana tentang riwayat PTM pada keluarga dan diri peserta.
sederhana tentang riwayat PTM pada keluarga dan diri peserta.
b). kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, IMT, lingkar perut, b). kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, IMT, lingkar perut, analisa lemak tubuh dan tekananan darah sebak
analisa lemak tubuh dan tekananan darah sebak – – baiknya dilakukan baiknya dilakukan sebulan sekali.
sebulan sekali.
c). kegiatan pemeriksaan fungsi paru
c). kegiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana dilaksanakan 1 tahunsederhana dilaksanakan 1 tahun sekali bagi yg sehat, 3
sekali bagi yg sehat, 3 bulan sekali bagi yang beresiko dan sebulanbulan sekali bagi yang beresiko dan sebulan sekali bagi penderita gangguan paru
sekali bagi penderita gangguan paru – – paru.kegiatan paru.kegiatan pemeriksaanpemeriksaan gula darah.
gula darah.
e). kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida.
e). kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida.
f). kegiatan pemeriksaan IVA (Inpeksi visual asam asetat).
f). kegiatan pemeriksaan IVA (Inpeksi visual asam asetat).
g). kegiatan pemeriksaan kadar alkhohol pernafasan dan tes amfemin g). kegiatan pemeriksaan kadar alkhohol pernafasan dan tes amfemin
urin bagi kelompok pengemudi umum.
urin bagi kelompok pengemudi umum.
h). kegiatan konseling dan penyuluhan, dilakukan setiap pelaksanaan h). kegiatan konseling dan penyuluhan, dilakukan setiap pelaksanaan
posbindu.
posbindu.
i). kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama.
i). kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama.
j). kegiatan rujukan ke fasilitas lay
j). kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan daanan kesehatan dasar diwilayahnya.sar diwilayahnya.
2. Gambaran program pengendalian PTM Di puskesmas 2. Gambaran program pengendalian PTM Di puskesmas
Puskesmas Tanjungwangi adalah suatu puskesmas yang program Puskesmas Tanjungwangi adalah suatu puskesmas yang program pengendalian penyakit tidak menularnya baru saja berjalan pada
pengendalian penyakit tidak menularnya baru saja berjalan pada tahun 2016tahun 2016 ini. Mengingat program PPTM ini sangat penting maka program ini mau ini. Mengingat program PPTM ini sangat penting maka program ini mau tidaktidak mau harus tetap berjalan dengan sarana dan prasarana yg sangat minim mau harus tetap berjalan dengan sarana dan prasarana yg sangat minim sekali. Adapun kondisi program
sekali. Adapun kondisi program PPTM di puskesmas Tanjungwangi adalahPPTM di puskesmas Tanjungwangi adalah sebagai berikut :
sebagai berikut :
1). Petugas pelaksana program PPTM 1). Petugas pelaksana program PPTM Program PPTM di pus
Program PPTM di puskesmas Tanjungwkesmas Tanjungwangi di pegang oleh peangi di pegang oleh perawat rawat yangyang belum mengikuti pelatihan program pengendalian PTM.
belum mengikuti pelatihan program pengendalian PTM.
2). Posbindu PTM 2). Posbindu PTM
Puskesmas Tanjungwangi mempunyai 2 posbindu PTM Puskesmas Tanjungwangi mempunyai 2 posbindu PTM Tabel 1 : data
Tabel 1 : data posbindu PTM puskesmas Tanjung wangi tahun 2016posbindu PTM puskesmas Tanjung wangi tahun 2016
No
No Posbindu Posbindu PTMPTM
Strata Strata
Jumlah Jumlah Pratama
Pratama Madya Madya Purnama Purnama MandiriMandiri 1
1 Posbindu Posbindu PTMPTM sindang palay sindang palay
-
- --
-
- -- --
2
2 Posbindu Posbindu PTMPTM
3). Kader posbindu PTM 3). Kader posbindu PTM
Table 2: data kader posbindu PTM puskesmas Tanjungwangi tahun 2016 Table 2: data kader posbindu PTM puskesmas Tanjungwangi tahun 2016 No Posbind
No Posbindu u PTM PTM Nama Nama kader kader Tugas Tugas / / peranperan
1 Posbindu 1 Posbindu
Sindang palay Sindang palay
2 Posbindu 2 Posbindu
Babakan curug Babakan curug
4). Kegiatan
4). Kegiatan – – kegiatan program kegiatan program pengendalian PTM di puskesmaspengendalian PTM di puskesmas Tanjungwangi.
Tanjungwangi.
Table 4: kegiatan program pengendalian PTM di
Table 4: kegiatan program pengendalian PTM di puskesmas Tanjung Wangipuskesmas Tanjung Wangi tahun 2016
tahun 2016 No
No Kegiatan Kegiatan waktu waktu Sumber Sumber danadana
1
1 Pendataan Pendataan sasaran sasaran posbinduposbindu PTM
PTM
Maret
Maret 2016 2016 --
2
2 Pembentukan Pembentukan posbindu posbindu PTM PTM -- 3
3 Pembentukan Pembentukan kader kader posbinduposbindu PTM
PTM
-
- --
4
4 Bimbingan Bimbingan tekhnik tekhnik pelaksanaanpelaksanaan posbindu PTM
posbindu PTM
-
- --
5
5 Pelaksanaan Pelaksanaan Posbindu Posbindu PTM PTM --
Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016 Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016
NO
NO UPAYA UPAYA TARGET TARGET CAPAIAN CAPAIAN Kesenjangan Kesenjangan MASALAHMASALAH
1
1 Melakukan pengukuran tekanan darah padaMelakukan pengukuran tekanan darah pada masyarakat umur 15 -65 tahun
masyarakat umur 15 -65 tahun 82% 82% 15.953 15.953 22% 22% 3.456 3.456 60%60%
Adanya keenjaangan melakukan pengukuran pengukuran Adanya keenjaangan melakukan pengukuran pengukuran Tekanan darah pada masyarakat umur 15-65 tahun sebesar 60%
Tekanan darah pada masyarakat umur 15-65 tahun sebesar 60%
(12.497 orang) dengan capian 22% (3.456 orang) dari target 82%
(12.497 orang) dengan capian 22% (3.456 orang) dari target 82%
(15.953 orang ) pada tahun 2016 (15.953 orang ) pada tahun 2016 2
2 Melakukan Melakukan tinggi tinggi badan badan pada pada umur umur 15-65 15-65 tahun tahun 80% 80% 15.56415.564 4%4% 576 576 76%76%
Adanya kesenjangan melakukan pengukuran tinggi bandan pada Adanya kesenjangan melakukan pengukuran tinggi bandan pada umur 15-65 tahun sebesar 76% (14.988 orang) dengan capaian umur 15-65 tahun sebesar 76% (14.988 orang) dengan capaian 4% (576 orang) dari target 76% (14.988 orang)
4% (576 orang) dari target 76% (14.988 orang)
3
3 Melakukan Melakukan pengukuran pengukuran berat berat badan badan pada pada 15-65 15-65 tahun tahun 80% 80% 15.564 22% 315.564 22% 3 .456 .456 58%58%
Adanya kesenjangan melakukan pengukuran berat badan umur Adanya kesenjangan melakukan pengukuran berat badan umur 15-65 tahun sebesar 58% (12.108) dengan capaian 22% (3.456 15-65 tahun sebesar 58% (12.108) dengan capaian 22% (3.456 orang) dari target 80%
orang) dari target 80% (15.564 orang)(15.564 orang) 4
4 Melakukan lingkar perut pada masyarakat umur 15-65Melakukan lingkar perut pada masyarakat umur 15-65 tahun
tahun 80% 80% 15.564 15.564 4% 4% 576 576 76%76%
Adanya kesenjangan melakukan lingkar perut pada masyarakat Adanya kesenjangan melakukan lingkar perut pada masyarakat umur 15-65 tahun sebesar 76% (14.988 orang) dengan capaian umur 15-65 tahun sebesar 76% (14.988 orang) dengan capaian 4% (576 orang) dari target 80% (15.564 orang)
4% (576 orang) dari target 80% (15.564 orang) 5
5 Melakukan pemeriksaan laboratium umur 15-65 tahunMelakukan pemeriksaan laboratium umur 15-65 tahun bagi yang beresiko
bagi yang beresiko 80% 80% 15.564 15.564 1% 1% 97 97 79%79%
Adanya kesenjangan melakukan pemeriksaan laboratorium umur Adanya kesenjangan melakukan pemeriksaan laboratorium umur 15-65 tahun bagi yang beresiko sebesar 79% (15.467 orang) 15-65 tahun bagi yang beresiko sebesar 79% (15.467 orang) dengan capaian 1% (97 orang)
dengan capaian 1% (97 orang) dari target 80% (15.564 orang)dari target 80% (15.564 orang) 6
6 Kegiatan Kegiatan dilaksanakan dilaksanakan sesuai sesuai dengan dengan jadwal jadwal 100% 100% 5 5 0 0 0 0 100%100%
Adanya kesenjangan melakukan kegiatan dilaksanakannya sesuai Adanya kesenjangan melakukan kegiatan dilaksanakannya sesuai dengan jadwal sebesar 100% (5 posbindu PTM) dengan capaian 0 dengan jadwal sebesar 100% (5 posbindu PTM) dengan capaian 0 (0 posbindu) dari target 100% ( 5 posbindu PTM)
(0 posbindu) dari target 100% ( 5 posbindu PTM)
Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016 Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016
2. PRIORITAS MASALAH 2. PRIORITAS MASALAH
NO
NO MASALAH MASALAH U U S S G G TOTALTOTAL
1 1
Adanya keenjaangan melakukan pengukuran pengukuran Tekanan darah pada masyarakat umur Adanya keenjaangan melakukan pengukuran pengukuran Tekanan darah pada masyarakat umur 15-65 tahun sebesar 60% (12.497 orang) dengan capian 22% (3.456 orang) dari target 82%
15-65 tahun sebesar 60% (12.497 orang) dengan capian 22% (3.456 orang) dari target 82%
(15.953 orang ) pada tahun 2016 (15.953 orang ) pada tahun 2016
5 5 5 15
5 5 5 15
2
2 Adanya kesenjangan melakukan pemeriksaan laboratorium umur 15-65 tahun bagi yang beresikoAdanya kesenjangan melakukan pemeriksaan laboratorium umur 15-65 tahun bagi yang beresiko sebesar 79% (15.467 orang) dengan capaian 1% (97
sebesar 79% (15.467 orang) dengan capaian 1% (97 orang) orang) dari target 80% (15.564 orang)dari target 80% (15.564 orang) 5 5 5 5 5 5 1515
3
3 Adanya kesenjangan melakukan kegiatan dilaksanakannya sesuai dengan jadwal sebesar 100% (5Adanya kesenjangan melakukan kegiatan dilaksanakannya sesuai dengan jadwal sebesar 100% (5 posbindu PTM) dengan capaian 0 (0 posbindu) dari target 100% ( 5 posbindu PTM)
posbindu PTM) dengan capaian 0 (0 posbindu) dari target 100% ( 5 posbindu PTM) 5 5 5 5 4 4 1414 4
4 Adanya kesenjangan melakukan pengukuran tinggi bandan pada umur 15-65 tahun sebesar 76%Adanya kesenjangan melakukan pengukuran tinggi bandan pada umur 15-65 tahun sebesar 76%
(14.988 orang) dengan capaian 4% (576 orang) dari target 76% (14.988 orang)
(14.988 orang) dengan capaian 4% (576 orang) dari target 76% (14.988 orang) 3 3 5 5 5 5 1313 5
5 Adanya kesenjangan melakukan pengukuran berat badan umur 15-65 tahun sebesar 58% (12.108)Adanya kesenjangan melakukan pengukuran berat badan umur 15-65 tahun sebesar 58% (12.108) dengan capaian 22% (3.456 orang) dari target 80% (15.564 orang)
dengan capaian 22% (3.456 orang) dari target 80% (15.564 orang) 4 4 5 5 4 4 1313
6
6 Adanya kesenjangan melakukan lingkar perut pada masyarakat umur 15-65 tahun sebesar 76%Adanya kesenjangan melakukan lingkar perut pada masyarakat umur 15-65 tahun sebesar 76%
(14.988 orang) dengan capaian 4% (576 orang) dari target 80% (15.564 orang)
(14.988 orang) dengan capaian 4% (576 orang) dari target 80% (15.564 orang) 4 4 5 5 3 3 1212
3. AKAR PENYEBAB MASALAH 3. AKAR PENYEBAB MASALAH
Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016 Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016
2
2 Adanya Adanya kesenjangan kesenjangan melakukanmelakukan pemeriksaan laboratorium umur 15- pemeriksaan laboratorium umur 15- 65 tahun bagi yang beresiko sebesar 65 tahun bagi yang beresiko sebesar 79% (15.467 orang) dengan capaian 79% (15.467 orang) dengan capaian 1% (97
1% (97 orang) orang) dari target 80%dari target 80%
(15.564 orang (15.564 orang
Jarak ke
Jarak ke pelayananpelayanan kesehatan jauh kesehatan jauh
Kurangnya Kurangnya pengetahuan pengetahuan masyarakat tentang masyarakat tentang makanan 4 sehat 5 makanan 4 sehat 5 sempurna sempurna
Posbindu PTM belum Posbindu PTM belum terbentuk
terbentuk
Kurangnya Sosialisasi Kurangnya Sosialisasi Program PTM Program PTM
Tidak ada transport Tidak ada transport petugas untu kegiatan petugas untu kegiatan pelacakan dan tindak pelacakan dan tindak lanjut kasus resti lanjut kasus resti Kurangnya
Kurangnya pengetahuan pengetahuan masyarakat tentang masyarakat tentang pola hidup sehat pola hidup sehat
Alat
Alat pemeriksaanpemeriksaan tidak ada tidak ada
Kurangnya Sosialisasi Kurangnya Sosialisasi Program PTM Program PTM
Kurangnya transport Kurangnya transport kader untuk kader untuk pendampingan pendampingan kegiatan pelacakan kegiatan pelacakan dan tindak lanjut dan tindak lanjut kasus resti kasus resti Tidak ada pelayanan
Tidak ada pelayanan IVA tes di Puskesmas IVA tes di Puskesmas
Tidak adanya Tidak adanya transport petugas transport petugas untuk kegiatan untuk kegiatan penyuluhan pola penyuluhan pola
Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016 Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016
hidup sehat dan hidup sehat dan berhenti merokok berhenti merokok 3
3 Adanya Adanya kesenjangan kesenjangan melakukanmelakukan kegiatan dilaksanakannya sesuai kegiatan dilaksanakannya sesuai dengan jadwal sebesar 100% (5 dengan jadwal sebesar 100% (5 posbindu PTM) dengan capaian 0 (0 posbindu PTM) dengan capaian 0 (0 posbindu) dari target 100% ( 5 posbindu) dari target 100% ( 5 posbindu PTM)
posbindu PTM)
Jarak ke
Jarak ke pelayananpelayanan kesehatan jauh kesehatan jauh
Banyaknya Banyaknya masyarakat yang masyarakat yang beraktifitas di jam beraktifitas di jam kerja
kerja
Posbindu belum Posbindu belum terbentuk terbentuk
Kurangnya Sosialisasi Kurangnya Sosialisasi Program PTM Program PTM
Tidak adanya Tidak adanya transport petugas transport petugas untuk Kegiatan PTM untuk Kegiatan PTM Jadwal belum
Jadwal belum pemeriksaan belum pemeriksaan belum ada
ada
Pencatatan dan Pencatatan dan pelaoran belum pelaoran belum optimal optimal
Tidak adanya Tidak adanya transport kader untuk transport kader untuk Kegiatan PTM Kegiatan PTM 4
4 Adanya Adanya kesenjangan kesenjangan melakukanmelakukan pengukuran tinggi bandan pada pengukuran tinggi bandan pada umur 15-65 tahun sebesar 76%
umur 15-65 tahun sebesar 76%
(14.988 orang) dengan capaian 4%
(14.988 orang) dengan capaian 4%
(576 orang) dari target 76% (14.988 (576 orang) dari target 76% (14.988 orang)
orang)
Jarak ke
Jarak ke pelayananpelayanan kesehatan jauh kesehatan jauh
Masyarakat belum Masyarakat belum mengerti tentang mengerti tentang pentingnya kesehatan pentingnya kesehatan
Posbindu PTM belum Posbindu PTM belum terbentuk
terbentuk
Kurangnya Sosialisasi Kurangnya Sosialisasi Program PTM Program PTM
Tidak adanya Tidak adanya transport petugas dan transport petugas dan kader untuk Kegiatan kader untuk Kegiatan PTM
PTM
5 5
Adanya kesenjangan melakukan Adanya kesenjangan melakukan pengukuran berat badan umur 15-65 pengukuran berat badan umur 15-65 tahun sebesar 58% (12.108) dengan tahun sebesar 58% (12.108) dengan capaian 22% (3.456 orang) dari capaian 22% (3.456 orang) dari target 80% (15.564 orang) target 80% (15.564 orang)
Jarak ke
Jarak ke pelayananpelayanan kesehatan jauh kesehatan jauh
Masyarakat belum Masyarakat belum mengerti tentang mengerti tentang pentingnya kesehatan pentingnya kesehatan
Posbindu PTM belum Posbindu PTM belum terbentuk
terbentuk
Kurangnya Sosialisasi Kurangnya Sosialisasi Program PTM Program PTM
Tidak adanya Tidak adanya transport petugas transport petugas untuk Kegiatan PTM untuk Kegiatan PTM Kader Kurang Aktif
Kader Kurang Aktif Dalam Kegiatan PTM Dalam Kegiatan PTM
Tidak adanya Tidak adanya transport kader untuk transport kader untuk Kegiatan PTM Kegiatan PTM 6
6 Adanya Adanya kesenjangan kesenjangan melakukanmelakukan lingkar perut pada masyarakat umur lingkar perut pada masyarakat umur 15-65 tahun sebesar 76% (14.988 15-65 tahun sebesar 76% (14.988 orang) dengan capaian 4% (576 orang) dengan capaian 4% (576 orang) dari target 80% (15.564 orang) dari target 80% (15.564 orang)
orang)
Jarak ke
Jarak ke pelayananpelayanan kesehatan jauh kesehatan jauh
Masyarakat belum Masyarakat belum mengerti tentang mengerti tentang pentingnya kesehatan pentingnya kesehatan
Posbindu PTM belum Posbindu PTM belum terbentuk
terbentuk
Kurangnya Sosialisasi Kurangnya Sosialisasi Program PTM Program PTM
Tidak adanya Tidak adanya transport petugas dan transport petugas dan kader untuk Kegiatan kader untuk Kegiatan PTM
PTM
3. AKAR PENYEBAB MASALAH 1 3. AKAR PENYEBAB MASALAH 1
METODE
METODE LINGKUNGANLINGKUNGAN
Jarak ke pelayanan Jarak ke pelayanan kesehatan jauh kesehatan jauh Kurangnya sosialisasi
Kurangnya sosialisasi program ptm program ptm
Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016 Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016
Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016 Laporan Tahunan Ptm Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2016 3. AKAR PENYEBAB MASALAH 2
3. AKAR PENYEBAB MASALAH 2
Adanya kesenjangan Adanya kesenjangan melakukan kegiatan melakukan kegiatan dilaksanakann dilaksanakannya ya sesuaisesuai dengan jadwal sebesar dengan jadwal sebesar 100% (5 posbindu PTM) 100% (5 posbindu PTM) dengan capaian 0 (0 dengan capaian 0 (0 posbindu) dari target posbindu) dari target 100% ( 5 posbindu 100% ( 5 posbindu PTM) TAHUN 2016 PTM) TAHUN 2016 METOD
METOD
LINGKUN LINGKUN
SARANA
SARANA DANADANA
MANUSIA MANUSIA
Jarak ke pelayanan Jarak ke pelayanan kesehatan jauh kesehatan jauh
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pola Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat
hidup sehat
Kurangnya pengertahuan Kurangnya pengertahuan masyarakattentang makanan 4 masyarakattentang makanan 4 sehat 5 sempurna
sehat 5 sempurna Tidak adanya
Tidak adanya transport transport petugas untuk petugas untuk
kegiatan kegiatan pelacakan dan pelacakan dan tindak lanjut tindak lanjut kasus resti kasus resti Posbindu PTM belum
Posbindu PTM belum terbentuk
terbentuk
Kurangnya sosialisasi program ptm Kurangnya sosialisasi program ptm
Kurangnya Kurangnya transport transport kader untuk kader untuk pendampinga pendampinga pelacakan dan pelacakan dan tindak lanjut tindak lanjut kasus kasus r r estiesti
Tidak adanya Tidak adanya pelayanan iva tes pelayanan iva tes
di uskesmas di uskesmas Tidak adanya alat
Tidak adanya alat pemerikasaan pemerikasaan laboratorium laboratorium khusus Ptm khusus Ptm
3. AKAR PENYEBAB MASALAH 3 3. AKAR PENYEBAB MASALAH 3
Adanya kesenjangan Adanya kesenjangan melakukan
melakukan pemeriksaan pemeriksaan
laboratorium umur 15- laboratorium umur 15- 65 tahun bagi yang 65 tahun bagi yang beresiko sebesar 79%
beresiko sebesar 79%
(15.467 orang) dengan (15.467 orang) dengan capaian 1% (97 orang) capaian 1% (97 orang) dari target 80% (15.564 dari target 80% (15.564 METODE
METODE LINGKUNGANLINGKUNGAN
SARANA
SARANA DANADANA
MANUSIA MANUSIA
Jarak ke pelayanan Jarak ke pelayanan kesehatan jauh kesehatan jauh
Banyaknya masyarakat yang Banyaknya masyarakat yang beraktifitas di jam kerja beraktifitas di jam kerja Tidak adanya
Tidak adanya transport transport petugas untuk petugas untuk
kegiatan kegiatan pelacakan dan pelacakan dan tindak lanjut tindak lanjut kasus resti kasus resti Posbindu PTM belum
Posbindu PTM belum terbentuk
terbentuk
Kurangnya sosialisasi program ptm Kurangnya sosialisasi program ptm
Kurangnya Kurangnya transport kader transport kader untuk untuk pendampinga pendampinga pelacakan dan pelacakan dan tindak lanjut tindak lanjut kasus kasus r r estiesti
Tidak adanya pelayanan Tidak adanya pelayanan iva tes di puskesmas iva tes di puskesmas Tidak adanya alat
Tidak adanya alat pemerikasaan pemerikasaan
laboratorium khusus Ptm laboratorium khusus Ptm