JagaBareng untuk mencegah eksploitasi dan perlakuan salah seksual terhadap anak di ranah daring, yang menjangkau 44 juta pengguna internet dan lebih dari 1,6 juta pengunjung situs. Analisis Lanskap tentang Anak dengan Disabilitas yang pertama di Indonesia menunjukkan 36 persen anak dengan disabilitas tidak bersekolah, dan tantangan mendesak lainnya.
MENDEKATKAN VAKSIN
Ada sesuatu yang baru di tengah suasana sibuk pada siang hari di Puskesmas Paninggahan, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, sebuah lemari pendingin baru dipasang, dikelilingi berbagai poster berisi himbauan vaksinasi COVID-19 dan pemeriksaan kesehatan rutin. Benda tersebut bukan lemari pendingin biasa, melainkan lemari pendingin yang berisi vaksin penting, seperti BCG, DPT, dan MR. Kapasitas penyimpanannya besar, ada dua kompartemen, dan suhu jauh lebih stabil sehingga kualitas vaksin terjaga.
Dengan adanya peralatan rantai dingin ini, kami berhasil mengatasi satu lagi penyebab rendahnya cakupan imunisasi di wilayah ini.”.
BERKUALITAS KE MASYARAKAT
Penguatan manajemen rantai dingin dengan peralatan baru di Sumatra Barat
Meskipun kemajuan besar telah dicapai, tetapi Indonesia masih menghadapi “tiga beban masalah gizi”, yakni kekurangan gizi (stunting dan wasting), defisiensi gizi mikro, dan kelebihan berat badan serta obesitas. Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) - yang merupakan pendekatan untuk identifikasi dan penanganan anak gizi buruk yang telah berhasil - diperluas ke 128 kota/kabupaten (naik dari 95 kota/ . kabupaten pada 2022). Penerapan kegiatan deteksi dini masalah gizi ini telah meningkatkan jumlah kota/kabupaten penyedia layanan PGBT menjadi 68 dari target 161 kota/kabupaten – dimana 48 kota/kabupaten diantaranya menerapkan skrining dengan menggunakan LiLA di tingkat keluarga dan 20 kota/kabupaten lainnya melakukan deteksi dini wasting di tingkat PAUD.
Upaya ini telah menghasilkan lebih dari 5,3 juta balita menjalani deteksi dini wasting akut dan 39.000 balita mendapatkan perawatan pada 2023. Menanggapi kerawanan pangan yang diperburuk oleh COVID-19, UNICEF melakukan uji coba program penyediaan sarapan sehat bagi remaja di Jayapura, yang dilengkapi dengan pemberian Tablet Tambah Darah seminggu sekali, edukasi gizi, dan deteksi dini gizi.
PERJALANAN MAKAN SEHAT UNTUK APRILIA
Menu “Isi Piringku”, saran penyajian pola makan sehat dan dengan gizi seimbang yang Aprilia lihat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sekitar dan di iklan televisi, terasa sulit dijangkau. Menunya entah terlalu mahal atau memang tidak tersedia di kota ini,” kata remaja asli Papua ini. Hingga kelas sepuluh, untuk sarapan, saya hanya mengonsumsi aneka gorengan yang tersedia di kantin sekolah setiap jam istirahat.”.
Program Aksi Bergizi mendorong kebiasaan gaya hidup sehat di kalangan remaja di Papua
Menyadari kendala unik yang dihadapi kelompok rentan dalam mengakses fasilitas sanitasi, termasuk perempuan dan individu penyandang disabilitas, UNICEF bekerjasama dengan pemerintah untuk melakukan uji coba integrasi iklim dan Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI) dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di 464 desa, dan 180.000 orang mendapatkan manfaat. Perluasan penggunaan aplikasi Oky yang berkelanjutan menghasilkan peningkatan yang signifikan pada keterlibatan remaja, yaitu jumlah pengguna aplikasi yang mengakses informasi kredibel serta terkini tentang kesehatan reproduksi seksual serta kesehatan dan kebersihan menstruasi naik tiga kali lipat - dari 100.000 pengguna secara daring pada 2022 menjadi 310.000 pada 2023. Berbeda dari aplikasi kebersihan menstruasi konvensional, Oky ditujukan untuk remaja perempuan dan laki-laki karena menyadari bahwa isu reproduksi dan isu lain yang terkait merupakan tanggung jawab bersama.
Sejak 2022 hingga 2024, kemitraan ini berfokus pada edukasi kesehatan dan kebersihan menstruasi dengan target 10.000 remaja perempuan. 25 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) juga dilibatkan guna menjangkau lebih banyak lagi remaja perempuan yang meggunakan aplikasi Oky.
KEMBALINYA
Wajah Tia, 11 tahun, asal Larantuka, Nusa Tenggara Timur, berseri-seri setiap kali membicarakan futsal, olahraga. Sebuah perubahan luar biasa Tia alami pada Januari 2023 setelah sekolahnya mengikuti program Manajemen Kebersihan Menstruasi UNICEF yang didukung. Oky merupakan aplikasi berbasis ponsel pintar untuk remaja usia 10 tahun atau lebih untuk membantu remaja perempuan belajar tentang menstruasi dengan cara yang menarik.
Sejak Desember 2019, KC Softex telah mendukung upaya UNICEF dalam meningkatkan praktik kebersihan dan kesehatan remaja perempuan melalui kampanye #DariSaudari. Di Kabupaten Flores Timur, tempat Tia bersekolah, program ini dimulai pada 2022 dan ditargetkan menjangkau 50 sekolah dan 2.700 murid.
KEPERCAYAAN DIRI TIA
Aplikasi Oky dapat diakses kapan saja dan dimana saja secara daring dan luring – bahkan di wilayah terpencil dimana akses terhadap internet masih sangat terbatas. Setelah ikut serta dalam program dan menggunakan aplikasi Oky, Tia sudah dapat menepis beberapa mitos terkait menstruasi—lebih dari itu, bahwa menstruasi tidak perlu menghalanginya berolah raga, terlebih futsal yang sangat ia sukai.
Dukungan manajemen kebersihan menstruasi membantu para siswi di Flores Timur tetap aktif selama haid
Sejak tahun 2021, upaya untuk mengidentifikasi dan mendukung anak tidak sekolah telah diperluas ke 40 dari 45 kota/kabupaten target (9 di antaranya dijangkau pada 2023). Sulawesi Selatan berhasil memperluas inisiatif ini ke 24 kota/kabupaten di provinsi, dengan tiap daerah membuat rencana komprehensif untuk membantu anak tidak sekolah. Sejalan dengan komitmen untuk menyediakan jalur pendidikan alternatif dan relevan untuk anak tidak sekolah, Kit Remaja (Adolescent Kit)—perangkat yang dirancang untuk membina keterampilan abad ke-21 di satuan pendidikan nonformal—telah diadaptasi dan dimasukkan ke dalam platform pembelajaran digital milik pemerintah untuk institusi penyelenggara pendidikan nonformal.
Memulihkan Pembelajaran, Sekarang dan Seterusnya UNICEF mendukung upaya untuk memastikan bahwa keterampilan abad ke-21 dapat diakses oleh lebih dari 14.000 sekolah pertama yang mengadopsi kurikulum nasional baru. UPSHIFT, membekali sekitar 18.000 remaja dari keluarga kurang beruntung di tiga provinsi tempat program diujicobakan (DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah) dengan keterampilan abad ke-21, keterampilan digital, dan kewirausahaan.
MENGHALAU TANTANGAN, KEMBALI BELAJAR
Agung Nugroho saat berbincang dengan Education Officer dari UNICEF saat sesi berbagi informasi di sebuah PKBM di Purbalingga, Jawa Tengah.
Dengan pendekatan holistik, anak-anak di Purbalingga sambut kesempatan belajar
Upaya menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak dan bebas dari kekerasan di seluruh Indonesia terus berlanjut. Pemerintah di empat provinsi yaitu Aceh, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur berkomitmen turut serta berpartisipasi upaya menciptakan Pesantren Ramah Anak dan hampir 1.500 pesantren dikaji untuk memastikan pesantren tersebut memenuhi standar sekolah ramah anak. Percontohan ini, didasarkan dari program pendidikan kecakapan hidup, dan menjadi acuan serta memperkuat program Pesantren Ramah Anak Kementerian Agama.
Selamat datang di Pesantren Sultan Hasanuddin di Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dimana perubahan dimulai dari gerbang pesantren yang bertuliskan, “Selamat Datang di Pesantren Ramah Anak.” Di antara kaligrafi bahasa Arab yang terukir indah, informasi mengenai pencegahan perlakuan salah dan eksploitasi seksual juga tersedia di setiap koridor yang didominasi warna hijau itu. Masalah ini bukan hal baru, namun baru-baru ini kami belajar bahwa gerakan sederhana seperti mengedipkan mata atau bersiul merupakan bentuk pelecehan yang perlu dilaporkan,” ungkap Surmaniah Nur, seorang guru di pesantren itu, yang belum lama ini ikut serta dalam pelatihan tentang program Pesantren Ramah Anak yang diselenggarakan UNICEF, bersama dengan 15 guru lainnya.
PESANTREN RAMAH ANAK MENDUKUNG SEKOLAH
Pesantren Sultan Hasanuddin memecah kebisuan tentang sebuah topik yang jarang dijadikan bahan diskusi di kalangan pesantren di Indonesia. Di pesantren ini, para santri dan guru diskusi secara terbuka tentang bagaimana mencegah terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak anak. Usai pelatihan, Pesantren Sultan Hasanuddin membentuk komite khusus sebagai wadah laporan yang aman bagi santri.
Forum Santri” juga dibentuk untuk melibatkan santri sebagai agen perubahan dalam memimpin upaya- upaya pencegahan perlakuan salah dan eksploitasi seksual. Alya Rabbani, 17, memimpin diskusi tentang proses pelaporan kasus untuk santri di Pesantren Sultan Hasanuddin di Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia.
MENJADI LEBIH AMAN
Melalui program inovatif ini, para guru belajar cara menangani dan melaporkan kasus terkait kekerasan berbasis gender, kesehatan mental, dan. Namun kini kami menghilangkan sanksi fisik dan mengutamakan pendekatan pendidikan yang lebih bermanfaat bagi santri maupun lingkungan sekitar.”. Dalam Islam, saya diajarkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” ujar Alya Rabbani, 17 tahun, ketua Forum Santri.
Guru dan murid memimpin upaya pencegahan eksploitasi dan perlakuan salah seksual
Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah perlindungan sosial yang lebih inklusif dan efektif, ditambah dengan intervensi sektor sosial yang tepat sasaran, untuk memberikan jaring pengaman sosial yang kuat bagi rumah tangga miskin dan rentan serta memastikan tersedianya akses yang lebih luas bagi pelayanan dasar publik yang berkualitas untuk anak-anak. Upaya ini bertujuan meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas belanja negara yang ditujukan untuk memberi manfaat bagi anak-anak. Peluncuran Studi Lanskap Obligasi Daerah di Indonesia, diikuti dengan pelatihan tentang pembiayaan inovatif untuk lebih dari 100 peserta dari instansi pemerintah pusat dan daerah, memberikan fondasi bagi penerbitan obligasi daerah yang lebih efektif dan pemanfaatan sukuk untuk kepentingan anak-anak di daerah.
UNICEF, didukung oleh Dana SDG Bersama (Joint SDG Fund), membangun kapasitas BMA untuk memastikan program-program tersebut menjawab kebutuhan anak-anak. Sejak 2022, BMA telah menyalurkan 600 ribu dolar AS dari Dana Sosial Islam (ZISWAF) untuk 688 rumah tangga dan sekitar 2.300 anak di 23 kabupaten/kota di Aceh yang terdampak kesulitan ekonomi, layanan sanitasi, atau gizi.
DANA SOSIAL ISLAM DI ACEH MENYELAMATKAN KELUARGA
Di sebuah rumah sederhana di Gampong Lamlagang, Banda Aceh, sinar matahari masuk melalui sela-sela atap seng, menyinari lantai kayu yang sudah usang – yang menjadi salah satu penanda kemiskinan. Pekerjaan ini makin berat saat mesin cucinya rusak, sehingga ia harus mengerjakan semuanya secara manual, begitu pun dengan layanan penjemputan dan pengantaran. Melalui program Zakat untuk Pembangunan (Zakat For Development/Z4D) BMA, Ernawati menerima bantuan tunai sehingga ia dapat membeli mesin cuci baru dan membuat area untuk mencuci.
Rizki, Pejabat Pelaksana di BMA yang telah mendedikasikan lebih dari 15 tahun untuk upaya-upaya ini, mengatakan para pekerja terdorong untuk membantu keluarga-keluarga di Aceh dengan. Ibu Ernawati, yang kondisi ekonominya berubah dengan hibah tunai dari BMA melalui program Zakat for Development (Z4D), bersama putrinya di Gampong Lamlagang, Banda Aceh, Indonesia.
Bantuan tunai membantu rumah tangga menghadapi kesulitan keuangan
Tak hanya itu, putranya yang berusia 13 tahun terpaksa berhenti bersekolah, sementara putranya yang berusia 20 tahun mengidap penyakit autoimun.
Menciptakan Perubahan untuk Anak Bersama
Kemitraan Sektor Swasta
Prudential
WINGS Group
Kimberly Clark Softex
Tanoto Foundation
Bisnis dan Hak-Hak Anak
Donatur Individu
Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang punya potensi besar, maka sudah menjadi panggilan istimewa bagi saya untuk berpartisipasi dalam hidup mereka walaupun mungkin tidak banyak. Anak-anak Indonesia adalah generasi penerus kita di masa yang akan datang, maka dari itu, menurut saya sangatlah penting untuk kita mendukung kesejahteraan mereka. Donasi rutin sebagai Pendekar Anak menjadi salah satu upaya saya untuk membantu anak-anak Indonesia yang membutuhkan di pelosok Indonesia.
Pada 2021, sebuah studi tahap awal (baseline) telah mengkaji dampak COVID-19 terhadap anak- anak melalui program Kembali ke Sekolah dengan Aman UNICEF. Laporan analitis pertama tentang anak-anak dengan disabilitas di Indonesia menyoroti tantangan yang dihadapi oleh populasi yang paling rentan ini.
Catatan Taklimat: Kembali ke Sekolah dengan Aman
Gizi Ibu di Indonesia
Analisis Lanskap dan Rekomendasi
Modul tentang Bantuan Teknis untuk Kesehatan Mental dan Psikososial untuk
Penyandang Disabilitas yang Bekerja di Sektor
Analisis Lanskap Anak dengan Disabilitas di
Kajian Lanskap Obligasi Daerah
Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) United Nations Development Programme (UNDP) – MDTF United Nations Population Fund (UNFPA). Belgian Committee for UNICEF Canadian Committee for UNICEF Danish Committee for UNICEF German Committee for UNICEF Japan Committee for UNICEF Netherlands Committee for UNICEF Norwegian Committee for UNICEF Swiss Committee for UNICEF.