• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS LINGKUNGAN DAN TANTANGAN GLOBAL

Rafi Nadhifa Saoki

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN TUGAS LINGKUNGAN DAN TANTANGAN GLOBAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS LINGKUNGAN DAN TANTANGAN GLOBAL

KELOMPOK 9

Anggota Kelompok:

Program Studi Ilmu Lingkungan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang

(2)

Daftar Isi

LAPORAN TUGAS LINGKUNGAN DAN TANTANGAN GLOBAL...0

Daftar Isi... 1

A. Kondisi Umum Wilayah... 3

1. Wilayah Administrasi... 3

2. Bentuk Lahan...4

3. Kondisi Iklim dan Cuaca... 6

4. Kondisi Sosial... 6

5. Luas Wilayah... 7

6. Penggunaan Lahan... 7

B. Permasalahan Lingkungan... 8

1. Bencana Alam... 8

2. Pencemaran Air... 8

(3)

A. Kondisi Umum Wilayah

1. Wilayah Administrasi

Penjelasan mengenai wilayah administrasi Kota Magelang

Secara astronomis, Kabupaten Magelang terletak di titik koordinat 1100 01’51”

dan 1100 26’58” Bujur timur dan 7019’13” dan 70 42’16” Lintang selatan. Batas wilayah dari Kota Magelang dapat ditelaah sebagai berikut:

A. Sebelah utara :Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang B. Sebelah selatan :Kabupaten Purworejo dan Provinsi DIY

C. Sebelah timur :Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali D. Sebelah barat :Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo Secara administratif, Kabupaten Magelang terbagi menjadi 21 kecamatan yang secara keseluruhan terbagi menjadi 372 desa/kelurahan. Kabupaten Magelang terletak di tengah Provinsi Jawa Tengah, hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi Kabupaten Magelang karena dilalui oleh persilangan lalu lintas ekonomi Jawa Tengah. Wilayah persilangan ekonomi tersebut antara lain Semarang - Magelang - Yogyakarta dan Purworejo - Temanggung. Hal ini menjadikan Kabupaten Magelang sebagai lokasi yang strategis guna mendukung perkembangan sektor ekonomi dan pariwisata.

Kota Magelang terbagi atas tiga kecamatan yaitu Magelang Utara, Magelang Tengah dan Magelang Selatan. Pembagian wilayah Kecamatan Magelang Utara memiliki luas 6.128 Km2 yang terdiri dari lima kelurahan antara lain, Kelurahan Potrobangsan, Kelurahan Wates, Kelurahan Kedungsari, Kelurahan Kramat Selatan, Kelurahan Kramat Utara. Kecamatan Magelang Tengah memiliki luas wilayah 5.104 Km2 dan terbagi atas enam kelurahan antara lain, Kelurahan Kemirirejo, Kelurahan Magelang, Kelurahan Panjang, Kelurahan Gelangan, dan Kelurahan Rejowinangun Utara. Kecamatan Magelang Selatan dengan luas wilayah 6.888 Km2 terdiri atas enam Kelurahan yaitu Kelurahan Jurangombo Selatan, Kelurahan Jurangombo Utara, Kelurahan Magersari, Kelurahan Rejowinangun Selatan, Kelurahan Tidar Utara dan Kelurahan Tidar Selatan.

Tabel 1. Luas wilayah Kecamatan di Kabupaten Magelang tahun 2021

Kecamatan Luas (Km2) Persentase wilayah (Kec/Kab

*100%)

Jarak dari Ibukota kabupaten

Salaman 68,87 6,34 15

Borobudur 54,55 5,02 4

(4)

Ngluwar 22,44 2,07 22

Salam 31,63 2,91 19

Srumbung 53,18 4,90 19

Dukun 53,40 4,92 21

Munitlan 28,61 2,64 17

Mungkid 37,40 3,44 7

Sawangan 72,37 6,67 6

Candimulyo 46,95 3,42 8

Mertoyudan 45,35 4,18 31

Tempuran 49,04 4,52 34

Kajoran 83,41 4,22 20

Kaliangkrik 57,34 5,68 25

Bandongan 45,79 4,36 22

Windusari 61,65 3,31 22

Secang 47,34 4,36 29

Tegalrejo 35,89 3,31 33

Pakis 69,56 6,41 37

Grabag 77,16 7,11

Ngablak 43,80 4,03

Total 1.085,73 100,00% -

Sumber:Magelangkab.go.id

2. Bentuk Lahan

Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Magelang pada tahun

Tabel 2. Luas dan Kegunaan Lahan serta Pengairan di Kota Magelang untuk tahun 2018

(5)

Luas wilayah menurut penggunaan

lahan Luas lahan menurut jenis tanah dan pengairan di Kota Magelang

untuk tahun 2021 (Hektar)

Lahan pertanian 79.37

Irigasi 33.78

Irigasi setengah teknis 25.54

Irigasi sederhana -

Irigasi desa non Pu -

Tadah hujan -

Lahan kering 8.24

Tegal kebun 45.59

Perkebunan 29.30

Ditanami pohon/hutan rakyat 2.13

Kolam/tebet/empang 5.17

Padang penggembalaan/rumput -

Sementara Tidak Diusahakan 0.00

Lainnya 0.10

Lahan bukan pertanian 8.98

Sumber:Badan Pusat Statistik (2021)

(6)

Gambar 1.Peta penggunaan lahan di Kota Magelang Sumber:Dokumen pribadi

3. Kondisi Iklim dan Cuaca

Iklim dan cuaca yang berlangsung di Kabupaten Magelang umumnya di sebagian besar wilayahnya mengalami hujan dan kemarau tiap tahunnya. Berdasarkan laporan BPS pada tahun 2021 suhu rata-rata di Kabupaten Magelang berkisar 21oC dengan intensitas curah hujan 3282,00 mm dan durasi hujan sebanyak 185 hari per tahun. Menurut situs Magelangkab, tingkat kelembapan udara di Kabupaten Magelang berkisar 82% dengan kecepatan angin 1,8 knot.

4. Kondisi Sosial

Berdasarkan data BPS (2022) jumlah penduduk Kabupaten Magelang pada tahun 2022 tercatat sekitar sebanyak 1.312.57 jiwa dengan kepadatan penduduk 1.209 jiwa/km2. Dengan jumlah masing- masing terdiri dari 661.131 jiwa laki-laki dan 651.442 jiwa perempuan. Berdasarkan distribusinya, kecamatan yang paling tinggi persentase jumlah penduduknya adalah Kecamatan Mertoyudan yakni sebesar 8,92 % dari jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Magelang, kemudian berturut-turut Kecamatan Grabag 7,18 %. Sedangkan kecamatan yang terkecil jumlah penduduknya adalah Kecamatan Secang sebesar 6,35 %.

(7)

Tabel 3.Populasi penduduk di Kabupaten Magelang tahun 2021 dan 2022

Kecamatan 2021 2022

Mertoyudan 116.000 117.039

Grabag 93.000 94.199

Secang 82.000 83.360

Total 291.000 294.598

Jumlah penduduk Kabupaten Magelang pada tahun 2021 adalah sekitar 291.000 jiwa. Sehingga diketahui bahwa pertumbuhan penduduk di kabupaten magelang adalah bertambah per tahun.

Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuannya atau rasio jenis kelamin pada tahun 2021 sebesar 654.989 jiwa dengan jenis kelamin laki-laki dan penduduk perempuan terdapat 644.870 jiwa penduduk laki-laki. Dengan jumlah perbandingan antara tahun 2021 dan tahun 2022 penduduk laki-laki sebanyak 6.142 jiwa dan penduduk perempuannya sebanyak 6.572 jiwa. Sehingga diketahui bahwa di Kabupaten Magelang penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan, ini bisa dilihat di semua kecamatan.

5. Luas Wilayah

Berdasarkan data BPS (2022) bahwa luas wilayah kabupaten magelang seluas 1.085,73 km2. Dengan 5 kecamatan terluas yang terdiri dari Kecamatan Kajoran seluas 83,41 km2 (7,68%), Kecamatan Grabag seluas 77,16 km2 (7,11%), Kecamatan Sawangan seluas 72,37 km2 (6,67%), Kecamatan Pakis seluas 69,56 km2 (6,41%), dan Kecamatan Salaman seluas 68,87 km2 (6,34%). Kabupaten Magelang memiliki 2.729 dusun, 3.383 RW, dan 10.903 RT.

6. Penggunaan Lahan

Berdasarkan data BPS tahun 2019 penggunaan lahan mayoritas di Kabupaten Magelang adalah tegal/kebun dengan luas sekitar 37,462 ribu Ha. Perkebunan menjadi penggunaan lahan terluas di Kabupaten Magelang dikarenakan kondisi tanahnya. Kondisi tanah di Kabupaten Kudus adalah berjenis aluvial yang sangat cocok dijadikan perkebunan/sawah. Ini berkaitan juga dengan bentuk lahan di Kabupaten Magelang yang mayoritas berupa dataran aluvial.

Tabel 4.Luas penggunaan lahan di Kabupaten Magelang untuk tahun 2019

Penggunaan Lahan Luas (Ha)

Produksi Tegal/Kebun 37,462

(8)

Produksi Perkebunan 2,725

Hutan Rakyat 5,467

Padang Rumput 200

Hutan Negara 6,500

Sementara Tidak Diusahakan 900 Lainnya(Kolam, Empang, Hutan Negara) 3,207

Total 55,372

Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang

https://magelangkab.bps.go.id/indicator/53/888/1/luas-lahan-bukan-sawah-menurut-kecamatan-dan-penggu naannya-di-kabupaten-magelang.html

B. Permasalahan Lingkungan

1. Bencana Alam

Kabupaten Magelang merupakan wilayah yang memiliki bentuk lahan vulkanik, Letak Geografis yang lebih berdekatan dengan Pegunungan menyebabkan potensi pertanian yang dimiliki di Kabupaten Magelang, dengan kondisi wilayah tersebut menjadikan beberapa daerah di Kab. Magelang terkena dampak tanah longsor, banyak pohon yang ditebang untuk membuat pemukiman sehingga banyak di daerah Kab. Magelang yang terkena longsor, Tanah longsor secara geografis dapat disebabkan oleh bentang alam yang beragam, seperti daerah gunung tinggi dan lereng yang curam. Tanah longsor juga dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, tanah longsor juga dapat disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti penebangan pohon secara berlebihan di gunung yang dapat menyebabkan erosi tanah. Hal ini dapat menyebabkan retraksi dan pemecahan material di lereng, yang dapat menyebabkan tanah longsor.

2. Pencemaran Air

Pencemaran air di daerah magelang sudah mencapai 90% khususnya di bagian sungai yang sudah rusak dan tercemar, tingkat pencemarannya pun bervariasi mulai dari yang ringan hingga yang berat, dan ada sekitar 90 lebih sungai di daerah Kabupaten Magelang dari sungai besar hingga sungai yang mengalir di lahan sawah sebagai sungai irigasi.

Kerusakan sungai tersebut ditandai dengan kian banyak hewan hewan air yang menjadi ekosistem sungai mulai langka, habitat - habitat yang awalnya hidup di sungai tertentu

(9)

di sungai disebabkan karena beberapa oknum warga kebiasaan menangkap ikan yang tak sehat dengan menggunakan penyetrum atau menggunakan racun, akibatnya tak hanya ikan dewasa, bibit ikan yang masih kecil pun ikut mati. Selain itu banyak tanah di tepian sungai yang longsor sehingga berakibat mempercepat proses pendangkalan sungai, dan beberapa pabrik yang ada di Kabupaten Magelang dibangun di sekitar sungai, lalu mereka membuang limbah di dekat sungai tersebut dan tidak mengolah limbahnya terlebih dahulu.

Referensi

Dokumen terkait

Di Kota Salatiga dibagi menjadi 4 kantor Kecamatan dan 22 kantor Kelurahan. Salah satunya adalah Kecamatan Sidorejo dan 6 Kelurahan yang masuk wilayah kecamatan

Seperti halnya yang terjadi pada Wilayah Bandung Utara dimana kuantitas air baku yang tersedia tidak dapat melayani 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Coblong, Kecamatan

TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN LUAS WILAYAH (KM 2 ) KEPADATAN (JIWA/KM2) 2014 PROVINSI DKI JAKARTA

Kecamatan Pulau Ternate memiliki luas wilayah 5.974 Km 2 terletak antara 0 0 - 2 0 Lintang Utara, 126 0 – 128 0 dan berbatasan sebelah Utara dengan Laut

2 Luas wilayah Kecamatan Kiaracondong adalah 613,03 hektar, yang terdiri dari 6 kelurahan, yaitu Kelurahan Kebon Kangkung, Kelurahan Sukapura, Kelurahan Kebon Jayanti, Kelurahan

Kelurahan Pancuran Dewa Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga Propinsi Sumatera Utara Kelurahan Pancuran Pinang memiliki luas wilayah - Ha yang terbagi menjadi

Luas wilayah kelurahan Dufa-Dufa adalah 135,51 ha yang diapit oleh 5 (lima) kelurahan yaitu Kelurahan Sangaji Utara dan Kelurahan Sangaji Bagian Selatan, dibagian utara terdapat

Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten pecahan dari Kabupaten bandung yang mempunyai luas wilayah sekitar 1.311,31 km2 yang mencakup 16 kecamatan serta 165 Desa.tentu dengan