LAPORAN PRAKTIKUM III
IDENTIFIKASI MIKROSKOPI SIMPLISIA AMYLUM
DISUSUN OLEH :
SHEREN REGINAMONA 21484011120
Hari/Tgl Praktikum : Rabu, 13 Oktober 2022
Dosen Pembimbing : Risa Supriningrum , S. Si., M. M
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA
2022
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan memahami cara identifikasi beberapa simplisia amylum dengan metode mikroskopi.
B. DASAR TEORI
1. Uji Mikroskopik
Uji mikroskopik pada umumnya meliputi berbagai bahan atau serbuk dan pemeriksaan anatomi jaringan itu sendiri. kandungan sel dapat langsung dilihat di bawah mikroskop atau dilakukan pewarnaan.
Sedangkan untuk pemeriksaan anatomi jaringan dapat dilakukan setelah penetesan pelarut tertentu, seperti kloralhidrat yang berfungsi untuk menghilangkan konten sel seperti amilum dan protein sehingga akan terlihat jelas di bawah mikroskop (Djauhari, 2012).
Pemeriksaan mikroskopik pada dasarnya bertujuan untuk menentukan fragmen-fragmen pengenal sel (bentuk sel, penebalan dinding sel, dan lainnya), isi sel (pati, hablur kalsium oksalat, dan sebagainya), serta bentuk sel maupun jaringan khas dari simplisia tersebut. Pemeriksaan makroskopik dapat dilakukan dengan melakukan pengenalan morfologi dan organoleptis tumbuhan. Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik yang dilakukan dapat menghindari terjadinya pemalsuan dengan adanya fragmen pengenal yakni komponen spesifik dari bahan penyusun produk
Pemeriksaan mutu simplisia dapat dilakukan dengan cara makroskopik dan mikroskopik. Analisis mikroskopik dapat dilakukan dengan cepat dan sederhana setelah sedikit berlatih,untuk itu diperlukan pengetahuan tentang peralatan tersebutmaupun prosedur yang harus dilakukan. Untuk mencegah keletihan, maka diperlukan pengamatan
“santai” hal ini memerlukan antara lain penjagaan jarak antara mata dan okuler.Untuk mementukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatujarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum yang dipakai saat medan tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Metode
mikroskopi yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknyamasuknya simpleks, namun terbatas pada segi kualitatif saja.Untuk maksud penganalisa ini harus memahami betul ciri khas dari setiap simplisia secara mikroskopi (Depkes RI, 1979)
2. Tanaman Amylum
Pati atau amilum merupakan simpanan energi didalam sel-sel tumbuhan, berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan diameter berkisar antara 5-50 nm. Di alam, pati banyak terkandung dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan banyak juga terkandung dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi. Didalam berbagai produk pangan, pati umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polimer glukosa rantai panjang yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin merupakan polimer glukosa dengan susunan yang bercabang-cabang. Komposisi kandungan amilosa dan amilopektin ini akan bervariasi dalam produk pangan, dimana produk pangan yang memiliki kandungan amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk dicerna. Pati berguna untuk kebutuhan gizi, demulcent, perlindungan, dan yang bersifat menghisap/membalut.
Pati digunakan dalam preparasi penaburan bedak talkum dalam aplikasinya ke kulit. Pati juga digunakan untuk penawar keracunan iodin, sebagai agen penghancur dalam pil dan tablet, dan sebagai diluent ekstrak padatan dalam obat. Pati juga membantu diagnosa dalam identifikasi obat secara kasar dan merupakan indikator titrasi iodometri.
Gliserin dari pati berguna untuk penghilang rasa sakit dan dasar pembuatan suppositoria. Pati juga merupakan material awal produksi komersial dari glukosa cair, dekstrosa, dan dekstrin. Pati dalam industri berguna sebagai perekat kertas dan pakaian
C. ALAT DAN BAHAN Alat :
Mikroskop
Kaca preparate atau objek glass
Pipet tetes
Handphone
Tisu
Lap halus
Cover glass
Bahan :
Pati Singkong
Pati Kentang
Pati Gandum
Pati Jagung
Aquades
D. KLASIFIKASI TANAMAN 1. Pati Singkong
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Euphorbiales Familia : Euphorbiaceae Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta Crantz
2. Pati Kentang Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae Familia : Solanaceae Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L
3. Pati Gandum Regnum : Plantae Divisio : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Poales
Familia : Poaceae Genus : Triticum L
Spesies : Triticum aestivum L
4. Pati Jagung
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Poales
Familia : Poaceae Genus : Zea
Spesies : Zea mays L
E. PROSEDUR KERJA
Identifikasi secara mikroskopi :
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Diambil sedikit sampel ( serbuk amylum) lalu letakkan diatas kaca preparate atau glass objek lalu diteteskan dengan aquadest sebanyak 1-2 tetes
Ditutup objek glass dengan cover glass
Diletakkan diatas meja preparate mikroskop
Diamati fragmen simplisia tersebut
Dilakukan berulang kali untuk sampel amylum yang lain
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Simplisia atau merupakan bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami proses pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain, yang merupakan bahan yang telah dikeringkan. Simplisia sendiri dapat berasal dari tumbuhan/hewan dan mineral yang ada di alam. Simplisia tumbuhan/tanaman di sebut juga sebagai simplisia nabati, yaitu simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudet tanaman. Eksudet tanaman ialah si sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan scara tertentu dikeluarkan dari sel-nya, atau zat-zat nabati lainnya dengan cara tertentu dipisahkan dari tnamannya dan belum merupakan zat kimia murni.
Percobaan ini dilakukan pemeriksaan simplisia secara mikroskopi, hal ini bertujuan untuk membedakan antara simplisia satu dengan simplisa lainnya dengan mengidentifikasi suatu fragmen, Isi sel atau jaringan yang terdapat pada simplisia. Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini terdiri atas 4 simplisia yaitu pati kentang ( Amylum Solani), pati beras (Amylum Oryzae), pati singkong ( Amylum Manihot), pati gandun (Amylm Tritici), pati jagung (Amylum Maydis). Pemeriksaan secara mikroskopik dilakukan dengan melihat anatomi jaringan dari serbuk simplisia yang ditetesi larutan kloralhidrat 1 atau 2 tetes, kemudian dipanaskan di atas lampu spiritus (jangan sampai mendidih) dan simplisia juga ditetesi dengan aquadest 1 atau 2 tetes. kemudian pengamatan dilakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah (10x10) dan perbesaran kuat (10x40).
Prinsip kerja dari metode ini adalah dengan meletakan serbuk simplisia di atas kaca objek (objek glass) kemudian diteteskan dengan larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup (cover glass) lalu difiksasi dan diamati dibawah mikroskop.
Larutan kloralhidrat dan aquadest merupakan larutan yang digunakan dalam percobaan ini, larutan kloralhidrat dapat memperjelas pengamatan yang dilakukan dibawah mikroskop. Larutan kloralhidrat bekerja dengan memisahkan sel amilum sehingga lebih sel-sel yang diamati lebih jelas terlihat.
Hasil yang didapatkan pada pengamatan yang dilakukan adalah beberapa sel yang terdapat pada simplisia seperti epidermis atas, rambut penutup, epidermis dengan mesofil bagian atas, hablur kalsium okasalat, epidermis bawah, mesofil, hilus , butir pati.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat kesimpulan bahwa
identefikasi atau pemeriksaan simplisia secara mikroskopi dilakukan
menggunakan alat mikroskop dan dilakukan dengan penambahan larutan
kloralhidrat dan aquadest untuk memudahkan pengamatan dibawah
mikroskop untuk mengidentifikasi anotomi seperti sel pada simplisia yang
digunakan.
H. LAMPIRAN
Hasil Dokumentasi Keterangan
Hasil identifikasi pati singkong dengan perbesaran lensa okuler 12,5x dan perbesaran lensa objektif 40x.didapatkan butir pati yang bentuknya seperti biji kopi
Hasil identifikasi pati kentang dengan perbesaran lensa okuler 12,5x dan perbesaran lensa objektif 40x.
Hasil identifikasi pati gandum dengan perbesaran lensa okuler 12,5x dan perbesaran lensa objektif 40x.
Hasil identifikasi pati jagung dengan perbesaran lensa okuler 12,5x dan perbesaran lensa objektif 40x.
DAFTAR PUSTAKA