• Tidak ada hasil yang ditemukan

layanan bimbingan dan konseling dalam - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "layanan bimbingan dan konseling dalam - Digilib UIN SUKA"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Casmini S.Ag., M.Sc., sebagai pembimbing, dengan ikhlas dan sabar memberikan bimbingan, arahan dan saran dalam penulisan skripsi ini. Nur Ichwan, S.Ag., M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Teman-teman BKI, Lakso, Ika, Kiki, Ela, Anis, Muklis dan Aji yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penegasan Judul

Layanan bimbingan dan konseling yang disebutkan peneliti merupakan layanan yang dirancang untuk membantu siswa berkebutuhan khusus mengembangkan keterampilan komunikasinya. Yang dimaksud dengan pengembangan yang dimaksud peneliti adalah mengembangkan kemampuan komunikasi dengan cara mengoptimalkan bimbingan dan konseling sekolah agar kemampuan komunikasi siswa penyandang disabilitas lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, menurut peneliti pengembangan keterampilan komunikasi dapat merangsang terjadinya proses timbal balik yang dilakukan oleh pengirim pesan yaitu wali kelas kelas 2 kepada penerima pesan yaitu siswa berkebutuhan khusus. kebutuhan, keduanya. verbal dan nonverbal yang saling mempengaruhi dan mengandung gagasan, gagasan, pemikiran dan informasi.

Dari penjelasan di atas, maka yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling dalam pengembangan keterampilan komunikasi siswa penyandang disabilitas di SLB N I Bantul adalah bantuan yang diberikan oleh guru kelas 2 kepada individu atau kelompok penyandang disabilitas untuk mendorong terjadinya proses gotong royong yang dilakukan oleh guru. pengirim pesan kepada penerima pesan lisan yang baik.

Latar Belakang Masalah

Pelayanan yang diberikan BK kepada penyandang disabilitas dengan BK pada umumnya tidak jauh berbeda, hanya perlu disederhanakan sesuai dengan kebutuhannya.9 Guru BK di SLB N I Bantul diambil alih oleh wali kelas masing-masing, padahal fungsinya tidak sama. jauh berbeda dengan apa yang diberikan guru BK di sekolah dasar, namun wali kelas di SLB mempunyai kemampuan khusus dalam menangani dan memahami maksud siswa penyandang disabilitas. 9 Wawancara Ibu Carla, Guru Kelas VII SMPLB Tuna Rungu dan Guru BK SLB N I Bantul, 1 Juni 2015. Dengan beragamnya jenis disabilitas di SLB N I Bantul dibandingkan SLB N 2 Yogyakarta, maka peneliti tertarik untuk meneliti layanan bimbingan dan konsultasi penanganan disabilitas komunikasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana layanan bimbingan dan konseling mengembangkan keterampilan komunikasi siswa penyandang disabilitas dan bentuk-bentuk komunikasi verbal dan nonverbal yang muncul dalam pengembangan keterampilan komunikasi siswa penyandang disabilitas di SLB N I Bantul.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Telaah Pustaka

Disertasi ketiga Agus Nur Rachman berjudul “Layanan Bimbingan dan Konseling di Mts Negeri Prembun Kebumen dalam Membantu Siswa Mengembangkan Bakat dan Minat” membahas tentang layanan bimbingan dan konseling dalam membantu siswa mengembangkan bakat dan minat dengan menggunakan beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling yaitu layanan informasi, layanan distribusi, layanan manajemen konten serta layanan konseling individu yang digunakan oleh guru BK di Mts Negeri Prembun Kebumen. Yang keempat adalah disertasi Udin yang berjudul “Fungsi Bimbingan dan Konseling Sekolah Dalam Mengembangkan Bakat Siswa (Studi di SMUN I Pagaden)” yang membahas tentang fungsi bimbingan dan konseling sekolah yang digunakan untuk mengembangkan bakat kepemimpinan, akademik khusus, visual dan panggung. pada siswa. SMA N I Pagaden. 12 Agus Nur Rachman, Layanan Bimbingan dan Konseling MTs Negeri Premban Kebumen dalam Membantu Siswa Mengembangkan Bakat dan Minat, Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2013).

Sedangkan pengembangan bimbingan dan konseling akademik khusus menjalankan fungsinya sebagai fungsi motivasi, fasilitasi, dan preventif. “Strategi Komunikasi Sukarela Dengan Mahasiswa Penyandang Disabilitas di Pusat Kajian dan Pelayanan Penyandang Disabilitas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.” 13 Udin, Fungsi bimbingan dan konseling sekolah dalam pengembangan bakat siswa (Studi di SMUN I Pagaden Subang Jawa Barat), Tesis, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2006).

Tesis Agus Nur Rachman dan Udin menyoroti layanan bimbingan dan konseling dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Jurnal Sulastri berfokus pada peran metode komtal yang digunakan oleh guru terhadap anak tunarungu di SLB Kartini Batam, sedangkan penelitian ini berfokus pada layanan bimbingan dan konseling dalam pengembangan komunikasi bagi siswa penyandang disabilitas di SLB N I Bantul tidak ada kaitannya dengan komtal tidak perlu melakukan. metode. Penelitian yang dilakukan oleh Darsono Wisadirana, Reza Safitri, Sinta Swastikawara lebih fokus pada strategi komunikasi yang diterapkan guru kepada penyandang tunarungu di YPTB Malang, sedangkan penelitian ini membahas tentang pengembangan komunikasi bagi siswa penyandang disabilitas dengan menggunakan layanan bimbingan dan konseling.

Strategi Komunikasi Sukarela Tetap Dengan Mahasiswa Difabel di Pusat Kajian dan Pelayanan Disabilitas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2012). Puasa berfokus pada strategi dan bentuk komunikasi sukarela yang dialami oleh PSLD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sedangkan penelitian ini berfokus pada pengembangan keterampilan komunikasi melalui layanan bimbingan dan konseling di SLB N I Bantul.

Kerangka Teori

Menurut Mortense yang dikutip oleh Tohirin, konseling adalah suatu proses hubungan interpersonal dimana seseorang bertindak sebagai penolong dan penolong (konselor) kepada orang yang dibantu dan ditolong (konselor) untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pemecahan masalah. Jadi dari teori – teori diatas dapat disimpulkan bahwa konseling adalah suatu proses bantuan yang diberikan oleh seorang konselor kepada klien agar klien dapat memahami dirinya sendiri sehingga klien dapat menyelesaikan permasalahannya sesuai dengan tujuan hidupnya. Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling pada Lembaga Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), hal. Jadi Bimbingan dan Konseling adalah suatu proses pendampingan yang dilakukan bekerjasama dengan konselor terhadap klien baik normal maupun abnormal, muda dan tua, laki-laki dan perempuan, agar klien dapat memahami dirinya, sehingga klien dapat menyelesaikan permasalahannya sesuai potensi yang dimilikinya.

Secara umum layanan bimbingan dan konseling bagi siswa penyandang disabilitas di sekolah bertujuan agar siswa setelah menerima bimbingan dan konseling dapat mencapai adaptasi dan perkembangan yang optimal sesuai dengan sisa kemampuan, bakat, dan nilai yang dimilikinya. Layanan orientasi merupakan suatu bentuk layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk mengenalkan dirinya pada lingkungan sekolah yang baru dimasukinya.25 Dewa Ketut Sukardi & Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: PTRineka Cipta, 2008) hal. .79 . . aktif dalam memecahkan masalah siswa baik secara aktif maupun pasif.

Bimbingan dan konseling dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu menurut sifat pelayanannya, tempat pelayanannya, permasalahan yang kita hadapi dan pokok bahasannya. 28 Karti Soeharto, Pembelajaran Komunikasi; Peran dan keterampilan guru dalam kegiatan pembelajaran, (Surabaya: SIC, 1995), hal.11. Menurut definisi di atas, komunikasi antar anak berkebutuhan khusus adalah pertukaran informasi, pesan, pikiran, gagasan, baik secara verbal maupun non verbal, antara anak yang mempunyai kelainan fisik, mental, dan sosial kepada penerimanya yang kondisinya sama atau normal. orang yang punya tujuan.

Komunikasi bagi anak penyandang disabilitas yang dimaksud dalam skripsi ini adalah pertukaran informasi, pesan, ide, pemikiran dari tutor atau guru les kelas kepada siswa penyandang disabilitas atau sebaliknya. Bimbingan dan konseling adalah suatu proses bantuan yang dilakukan bersama-sama dengan konselor kepada klien, baik normal maupun abnormal, muda dan tua, laki-laki dan perempuan, agar klien dapat memahami dirinya sendiri, sehingga klien dapat memahami dirinya sendiri. Sedangkan komunikasi bagi anak berkebutuhan khusus adalah pertukaran informasi, pesan, ide, pemikiran dari guru les atau wali kelas kepada anak berkebutuhan khusus atau sebaliknya.

Jadi yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling dalam pengembangan keterampilan komunikasi anak berkebutuhan khusus adalah proses pendampingan yang dilakukan melalui kerja sama guru bimbingan dan konseling serta konselor kelas terhadap siswa penyandang disabilitas baik laki-laki maupun perempuan untuk mengembangkan kemampuan pertukaran. informasi, pesan, gagasan dan pemikiran sesuai dengan tingkat kecacatannya.

Metode Penelitian

Penelitian ini disebut juga penelitian deskriptif karena menguraikan fakta-fakta pada tahap awal bertujuan untuk mencerminkan secara utuh gejala-gejala pada aspek yang diteliti, sehingga situasi atau keadaan menjadi jelas. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah individu-individu yang menjadi sumber informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Subyek dalam penelitian ini adalah lima orang wali kelas Kelas 2 jurusan Tuna Netra, Tunarungu, Cacat Mental, Lumpuh dan Autistik yaitu Bapak Murjiman, Ibu Arum Pujiati, Bapak Moko Saptoyo, Ibu Endang Pamungkas dan Bapak Suyanto. untuk menemukan data tentang formulir dan layanan yang digunakan. , guru pengajar dengan tujuan untuk mencari data pelayanan yang diberikan oleh wali kelas kelas 2 masing-masing jurusan yang berjumlah lima orang yaitu Ibu Diah Ekowati, Ibu A.

Endang Sulistijowati, Ny. Retno, Bu. Estri Kustinah dan Ny. Rahmi Istifawati, dan sutradaranya adalah Bpk. Muh Basuni, M.Pd. Objek penelitian ini adalah layanan bimbingan dan konseling dalam pengembangan keterampilan komunikasi siswa di SLB Negeri I Bantul. Metode wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data oleh peneliti yang ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengumpulkan permasalahan yang akan diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui lebih dalam dan respondennya sedikit atau sedikit.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian dengan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara bebas dan peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang sistematis dan terstruktur lengkap. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara terhadap wali kelas yaitu Bapak Murjiman, Ibu Arum Pujiati, Bapak Moko Saptoyo, Ibu Endang Pamungkas dan Bapak Suyanto untuk mengetahui lebih jauh mengenai layanan bimbingan dan konseling yang tersedia di SLBN I Bantul dan pihak wali kelas. permasalahan yang dihadapi siswa penyandang disabilitas, perkembangan komunikasi dan perolehan informasi tentang kebiasaan siswa dan cara berkomunikasi selama pembelajaran dan permasalahan. Observasi adalah suatu teknik ilmiah yang biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.48 Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengamati kegiatan layanan bimbingan dan konseling dalam mengembangkan keterampilan komunikasi siswa penyandang disabilitas di SLB N I Bantul.

Metode dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti kumpulan bahan atau artikel yang memuat data tertentu atau berkaitan dengan objek penelitian. Penarikan dan pengujian inferensi (drawing and verifikasi inferensi) dilakukan melalui proses induktif dengan mempertimbangkan pola data yang ada dan/atau kecenderungan tampilan data yang telah dibuat.50.

Kesimpulan

Saran

Kata Penutup

Agus Nur Rachman, layanan bimbingan dan nasehat di MTs Negeri Premban Kebumen dalam membantu siswa mengembangkan bakat dan. Darsono Wisadirana, Reza Safitri, Sinta Swastikawara dengan judul “Strategi Komunikasi Guru dalam Mengasah Keterampilan Komunikasi pada Siswa Tuna Rungu (Studi Kasus di SDLB-B YPTB Malang), Jurnal, Malang: tentang Dewa Ketut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, .Udin , Fungsi Bimbingan dan Konseling Sekolah Dalam Mengembangkan Bakat Siswa (Studi di SMUN I Pagaden Subang Jawa Barat), Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2006.

Adakah layanan yang diberikan wali kelas kelas II untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa? Layanan apa yang diberikan wali kelas kelas II kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi?

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

pemberdayaan hasil perkembangan IPTEKS dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Dimana proses layanan bimbingan dan konseling tidak lagi terhambat oleh ruang,

Layanan dasar merupakan layanan yang diberikan secara terstruktur, terprogram, dan terintegrasi dengan program bimbingan dan konseling. Layanan dasar bertujuan

Teknik modeling simbolis merupakan suatu teknik yang bisa digunakan guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa untuk

Perencanaan individual merupakan salah satu jenis layanan dalam bimbingan dan konseling komprehensif dimana layanan ini merupakan kegiatan bantuan kepada individu

Bimbingan dan Konseling Islam adalah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sistematis terhadap layanan bimbingan dan konseling Islami yang

pada umumnya, akan tetapi program layanan yang gunakan yaitu dengan mengkombinasikan ke dalam RPP itu sendiri.7 Bimbingan dan konseling di SD itu sendiri merupakan proses bantuan

Surya yang dikutip Dewa Ketut Sukardi, dalam buku Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, 2000:20, bahwa: “Bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang

Pendamping Lapangan di Lokasi Pendamping lapangan dalam Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan Konseling Islam PPL-BKI adalah konselor / guru bimbingan konseling / coach / pengelola /