Layanan dan latar belakang BK
Oleh:
Ferdi septian sofana
Muhamad ferdinand fitra
Pengertian layanan BK
A. Pengertian Layanan BK
Layanan Bimbingan dan Konseling (BK) adalah proses sistematis yang bertujuan untuk membantu individu atau kelompok dalam mengatasi masalah dan mengembangkan potensi mereka.
B. Jenis-jenis Layanan BK 1.Layanan Orientasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru ini.
2. Layanan Informasi
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) menerima dan memahami informasi .
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau program studi, program pilihan, magang, kegiatan kurikuler/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.
4.Layanan Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalanitu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai.
5. Layanan Konseling Perorangan
Konseling dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dank lien. Dalam hubungan ini masalah klien dicermati dan diupayakan pengentasannya, sedapat-dapatnya dengan kekuatan klien sendiri.
Implikasi lain pengertian “jantung hati” itu ialah, apabila seorang konselor telah menguasai dengan sebaik-baiknya apa, mengapa dan bagaimana pelayanan konseling itu.
6. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing) dan/atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan/ untuk perkembangan dirinya baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan tertentu.
C. Contoh Layanan BK 1.Layanan Orientasi
a.Mengadakan kegiatan pengenalan sekolah (MOS/MOPD) bagi siswa baru.
b.Memberikan penjelasan tentang fasilitas sekolah, tata tertib, dan program sekolah.
2.Layanan Informasi
a.Memberikan informasi tentang jurusan atau program studi yang tersedia di sekolah.
b.Menyampaikan informasi tentang beasiswa, lomba, atau kegiatan ekstrakurikuler.
3.Layanan Penempatan dan Penyaluran
a.Membantu siswa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
b.Menyalurkan siswa ke kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai, seperti olahraga, seni, atau sains.
4.Layanan bimbingan perorangan
a.Konseling untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam menghadapi tekanan akademik atau masalah keluarga.
5.Layanan bimbingan kelompok
a.Kegiatan kelompok untuk meningkatkan keterampilan komunikasi atau kerja sama tim.
D.Latar Belakang perlunya Bimbingan dan Konseling 1.Latar belakang historis
Sejarah tentang developing one’s potential (pengembangan potensi individu) dapat ditelusiri masyarakat Yunani kuno. Mereka menekankan tentang upaya untuk mengembangkan dan memperkuat individu melaui pendidikan, sehingga mereka dapat mengisi peranannya dimasyarakat.
2.Latar Belakang Filosofis
Kata filosofis atau filsafat dalam bahasa Arab yang berasal dari kata yunani yang berarti filosofia (philosophia). Filsafat artinya cinta terhadap kebijaksanaan atu hikmah atau ingin mengerti segala sesuatu dengan mendalam. John J. Pietrofesa et.al mengemukakan pendapat James Cribin tentang prinsip-prinsip filosofis dalam bimbingan:
a.Bimbingan hendaknya didasarkan kepada pengakuan akan kemuliaan dan harga diri individu dan atas hak-haknya untuk mendapat bantuan.
b.Bimbingan merupakan proses pendidikan yang berkesinambungan artinya bimbingan merupakan bagian intergal dalam pendidikan.
c.Bimbingan harus respek terhadap hak-hak setiap klien yang meminta bantuan atau pelayanan.
3.Latar Belakang sosial budaya
Faktor-faktor sosial budaya yang menimbulkan kebutuhan akan bimbingan:
a.Perubahan konstelasi keluarga.
b.Perkembangan pendidikan.
c.Dunia kerja.
4.Latar belakang psikologis
Peserta didik sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksi dengan lingkungannya. Di samping itu, peserta didik senantiasa mengalami berbagai perubahan sikap dan tingkah lakunya.
5.Latar belakang religius
Landasan religius bimbingan dan konseling pada dasarnya ingin menetapkan klien sebagai makhluk Tuhan dengan segenap kemuliaannya menjadi fokus sentral upaya bimbingan dan konseling.
Pembahasan landasan religius ini, terkait dengan upaya mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses bimbingan dan konseling
E. Peranan bimbingan dan konseling
Ada beberapa alasan dibutuhkannya bimbingan dan konseling pada setiap bidang, diantaranya:
1.Perkembangan IPTEK
Dampak perkembangan IPTEK ini sebagai berikut:
a.Menimbulkan perubahan-perubahan dalam berbagai sendi kehidupan seperti: sosial, budaya, politik, ekonomi, industri, dan lain sebagainya.
b.Berkembangnya sejumlah karier atau jenis lapangan pekerjaan tertentu.
c.Timbul masalah hubungan sosial, tenaga ahli, lapangan pekerjaan, pengangguran, dan lain sebagainya.
d.Membawa dampak positif dan negatif, pertumbuhan penduduk semakin kompleks masalahnya.
2.Makna dan fungsi Pendidikan
Dalam konteks Islam, pendidikan bermakna bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. Pendidikan pada hakikatnya merupakan upaya untuk membentuk manusia lebih berkualitas. Inti tujuan pendidikan adalah terwujudnya kepribadian yang optimal dari setiap peserta didik.
3.Guru
Tugas utama guru selain sebagai pengajar juga pembimbing. Fungsi sebagai pengajar dan pembimbing terintegrasi dalam peran guru dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan mampu:
a.Mengenal dan memahami setiap siswa baik sebagai individu maupun kelompok.
b.Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses pembelajaran.
c.Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya.
d.Membantu (membimbing) setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.
4.Faktor psikologi
a.Masalah perkembangan individu.
b.Masalah perbedaan individu.
c.Masalah kebutuhan individu.
d.Masalah penyesuaian diri.