• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PERSEMBAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LEMBAR PERSEMBAHAN "

Copied!
206
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hal ini dapat memperburuk kondisi ibu dan bayi saat persalinan hingga berujung pada kematian ibu dan bayi (Winancy, 2019). Penatalaksanaan terapi definitif pada pasien preeklamsia meliputi persalinan segera atau terminasi kehamilan jika terdapat bukti mengancam nyawa ibu dan bayi, baik melalui operasi caesar maupun persalinan normal (Khairani, 2020). Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien preeklampsia bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas serta mencegah terjadinya komplikasi pasca persalinan.

Rumusan Masalah

Oleh karena itu, asuhan keperawatan pada pasien preeklamsia dilakukan untuk meningkatkan adaptasi pasien dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kondisinya setelah lahir dan memfasilitasi potensi pasien untuk beradaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya. Berdasarkan uraian di atas dan prevalensi komplikasi yang berdampak besar pada ibu dan bayi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian studi kasus tentang “Pelayanan Keperawatan pada Klien dengan Preeklampsia”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tujuan umum : Setelah dilaksanakan intervensi keperawatan dalam jangka waktu tertentu diharapkan pertukaran gas dapat meningkat. a) Pasien melaporkan adanya penurunan keluhan sesak nafas. Tujuan umum : Setelah dilakukannya intervensi keperawatan diharapkan keluaran urin pasien membaik untuk beberapa waktu. b.. a) Pasien melaporkan adanya peningkatan keinginan untuk buang air kecil. RS Mawar Bangil dalam Fokus Data 2018.. a) Pasien mengatakan dirawat di ruang perawatan KB oleh dr. RSUD.

Konsep Dasar Pre Eklampsia

  • Pengertian
  • Klasifikasi
  • Etiologi
  • Manifestasi Klinis
  • Patofisiologi
  • Komplikasi
  • Pemeriksaan Penunjang
  • Penatalaksanaan

Preeklamsia merupakan suatu keadaan hipertensi yang terjadi pada ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan ditandai dengan peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg, disertai edema dan proteinuria (Faiqoh, 2014). Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah sebesar 140/90 mmHg atau lebih pada posisi ibu mengukur tekanan darah, duduk atau berbaring. Gejala klinis utama dari preeklamsia adalah tekanan darah yang terus meningkat, peningkatan tekanan darah yang mencapai 140/90 mm Hg atau lebih, atau nilai tekanan darah tinggi yang sering ditemukan pada dua pemeriksaan rutin yang terpisah.

Konsep Dasar Sectio Caesaria

  • Anatomi dan Fisiologi
  • Tipe -tipe Sectio Caesaria
  • Indikasi Sectio Caesaria
  • Komplikasi
  • Pemeriksaan Penunjang
  • Penatalaksanaan

Lapisan luarnya terdiri dari keratin, sejenis protein tanduk, jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah dan sel-selnya sangat padat. Lipatan vesikouterina (penutup kandung kemih) yang terletak pada pertemuan antara segmen atas dan segmen bawah rahim ditentukan dan dipotong secara melintang, lipatan ini dilepaskan dari segmen bawah dan bersama-sama dengan kandung kemih didorong ke bawah dan ditarik secara berurutan. Sectio Caesaria dilakukan apabila tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan normal karena adanya resiko pada ibu atau janin mengingat proses persalinan normal yang lama atau kegagalan proses persalinan normal.

Konsep Dasar Post Partum

  • Etiologi
  • Tahap – tahapan Post Partum
  • Perubahan Fisiologis Post Partum
  • Perubahan Adaptasi Psikologis
  • Patofisologi
  • Komplikasi

Rahim akan mengalami proses involusi yang dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot polos. Perdarahan post partum dapat diklasifikasikan berdasarkan waktu terjadinya, perdarahan dini terjadi 24 jam setelah lahir, perdarahan lanjutan terjadi lebih dari 24 jam setelah lahir, syok hemoragik dapat berkembang dengan cepat dan menjadi kasus lain. Bakteri masuk melalui celah atau puting pecah-pecah akibat teknik menyusui yang tidak tepat, diawali dengan pembengkakan, mastitis umumnya dimulai pada bulan pertama setelah melahirkan.

Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

  • Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir
  • Adaptasi Fisiologi Neonatus
  • Asuhan Bayi Baru Lahir

Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan dalam menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas. Hepar pada bayi baru lahir dapat dirasakan 1 cm di bawah tulang rusuk kanan karena hepar mengisi ± 40% rongga perut. Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang sebaiknya dilakukan pada neonatus karena neonatus sangat rentan terhadap infeksi.

Konsep Masalah Keperawatan

  • Komponen Masalah Keperawatan
  • Pathway Pre Eklampsi
  • Masalah Keperawatan pada Pasien Dengan Pre Eklampsia

Memberikan vitamin K untuk mencegah perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir normal atau cukup bulan, sebaiknya mendapat vitamin K oral dengan dosis 1 mg/hari selama 3 hari, dan bayi berisiko tinggi mendapat vitamin K parenteral sekaligus. dosis. 0,5-1 mg IM. Perkakas yang digunakan hendaknya tahan air, tepinya halus, tidak mudah rusak, tidak mudah retak, dan tidak mudah kendor. Dalam konsep masalah keperawatan terdapat dua komponen utama yaitu masalah atau label diagnostik dan indikator diagnostik.

Masalah merupakan label diagnosa keperawatan yang menggambarkan hakikat respon klien terhadap suatu kondisi kesehatan atau proses kehidupan. Definisi : Terdapat peningkatan risiko terserang organisme patogen a) Definisi : Suatu keadaan dimana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan atau permasalahan dalam proses pemberian ASI. Definisi : Beresiko mengalami gangguan interaksi antara orang tua dan bayi yang dapat mempengaruhi proses pengasuhan, kasih sayang dan pengasuhan.

Definisi: Terdapat risiko masuknya sekret saluran cerna, sekret orofaring, benda cair atau padat ke dalam saluran trakeobronkial akibat disfungsi mekanisme perlindungan pernafasan. Definisi: Risiko kegagalan termoregulasi yang dapat menyebabkan suhu tubuh turun di bawah kisaran normal.

Konsep Model Adaptasi Calista Roy

  • Manusia
  • Lingkungan
  • Kesehatan
  • Keperawatan

Rangsangan sisa merupakan faktor predisposisi berupa sikap, keyakinan dan pemahaman individu yang dapat mempengaruhi terjadinya kondisi tidak sehat. Beberapa mekanisme coping diturunkan secara genetik sebagai sistem pertahanan terhadap bakteri yang menyerang tubuh (sel darah putih). Regulator mempunyai komponen input, proses dan output dan subsistem ini merupakan faktor bawaan dan didasarkan pada respon fisiologis tubuh dan reaksi kimia.

Subsistem regulasi merupakan gambaran respon yang berhubungan dengan perubahan sistem saraf, emdokrin, dan kimia tubuh. Kognator bisa bersifat eksternal atau internal. Subsistem ini merupakan gambaran respon yang berkaitan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, pengambilan keputusan, dan emosi. Persepsi atau pengolahan informasi merupakan suatu proses internal yang berkaitan dengan memperhatikan, menyandikan, dan mengingat.

Respons ini ditampilkan sebagai perilaku yang dapat diamati, diukur, dirasakan atau dilaporkan secara subyektif oleh masyarakat. Respon yang adaptif akan meningkatkan integritas manusia sehingga orang tersebut tampak mampu mempertahankan kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, bereproduksi dan mempunyai keterampilan, sedangkan respon yang maladaptif atau tidak efektif akan mengganggu integritas seseorang. Lingkungan adalah segala keadaan, keadaan dan pengaruh-pengaruh yang ada disekitar individu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu dan kelompok.

Integritas ditunjukkan dengan kemampuan mempertahankan diri, terus tumbuh, berkembang dan beradaptasi.

Konsep Asuhan Keperawatan Klien Dengan Pre Eklampsi

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi
  • Evaluasi

Tujuan umum : Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam jangka waktu tertentu diharapkan tingkat nyeri dapat berkurang. b.. a) Pasien melaporkan berkurangnya keluhan nyeri b) Keluhan nyeri meringis berkurang. Tujuan umum : Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam jangka waktu tertentu diharapkan kemampuan interaksi ibu dan bayi meningkat. b.. a) Pasien menunjukkan peningkatan verbalisasi perasaan positif terhadap bayi. Pasien mengeluh nyeri haid pada hari pertama haid. . k) Pasien mengatakan memberikan ASI dengan cara dipompa. .. l) Pasien mengatakan dia sudah menikah. . m) Pasien mengatakan selama di rumah makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, jenis makanan seperti nasi, sayur, lauk pauk dan buah-buahan, pasien mengatakan alergi terhadap makanan seperti telur, ayan, udang dan laut ikan.

Intervensi keperawatan yang disiapkan pada klien 1 dengan diagnosa keperawatan menyusui tidak efektif berkaitan dengan kondisi situasional yaitu.

Desain Penelitian

Subyek Penelitian

Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis berupa tinjauan pustaka untuk mengkaji asuhan keperawatan pada klien preeklamsia yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Preeklamsia adalah sekelompok gejala pada ibu hamil yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140/90 mmHg dan proteinuria pada usia kehamilan ≥ 20 minggu dengan penatalaksanaan terapeutik definitif dengan segera melahirkan atau terminasi kehamilan bila terdapat indikasi masih hidup. mengancam ibu dan bayinya baik melalui intervensi bedah, persalinan melalui operasi caesar atau normal.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian

Pengkajian menggunakan format instrumen Calista Roy, pelaksanaan diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI, perencanaan berdasarkan SIKI dan SLKI. Kasus yang telah diterima dikonsultasikan kepada dosen pembimbing setelah kasus disetujui, kemudian mahasiswa melakukan review kasus terhadap kedua mata pelajaran tersebut. Siswa membandingkan data hasil penelitian dengan menggunakan format Calista Roy antara konsep teori dan kasus.

Siswa membandingkan implementasi pada kasus setelah perencanaan berdasarkan SIKI dan SLKI pada konsep teoritis.

Metode dan instrumen pengumpulan data

Dalam hal ini instrumen yang digunakan adalah format penilaian asuhan maternitas Calista Roy.

Keabsahan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Hasil

  • Gambaran Lokasi Penelitian
  • Gambaran Asuhan Keperawatan

Pembahasan

  • Pelaksanaan/Implementasi Keperawatan

Rumusan penulisan diagnosa keperawatan nyeri yang terdapat pada klien 1 dan klien 2 sesuai teori penulisan diagnosa menjadi Nyeri Akut D.0077 berhubungan dengan agen cidera fisik tindakan pembedahan. Rumusan penulisan diagnosa keperawatan risiko infeksi pada klien 1 menurut teori penulisan diagnosa adalah Risiko infeksi D.0142 yang dibuktikan dengan efek prosedur invasif. Intervensi keperawatan yang disiapkan pada klien 1 dengan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik dari prosedur pembedahan yaitu.

Intervensi keperawatan yang disiapkan untuk klien 2 yang didiagnosis nyeri akut berkaitan dengan cedera fisik yang disebabkan oleh prosedur pembedahan, yaitu. Penulisan intervensi keperawatan pada Klien 1 dan Klien 2 sesuai standar outcome dan standar intervensi keperawatan menghasilkan intervensi nyeri akut terkait cedera fisik. Intervensi keperawatan yang disiapkan pada klien 1 dengan diagnosa keperawatan Risiko Infeksi ditandai dengan efek prosedur invasif yaitu.

Dengan menerapkan intervensi keperawatan tertulis pada Klien 1 sesuai dengan standar hasil dan standar intervensi keperawatan, maka risiko infeksi dari intervensi keperawatan dibuktikan dengan efek prosedur invasif. Hasil evaluasi pada Klien 1 menunjukkan bahwa diagnosa keperawatan teratasi setelah tiga hari dilakukan asuhan keperawatan yaitu diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik, resiko infeksi yang dibuktikan dengan efek prosedur invasif dan diagnosa penyakit. menyusui yang tidak efektif berhubungan dengan keadaan situasional. Penerapan pada klien 1 dan klien 2 disesuaikan dengan kebutuhan klien dengan preeklampsia pasca operasi caesar.

Implementasi pada pelanggan 1 dan pelanggan 2 dilakukan sesuai intervensi yang disiapkan selama 3 hari.

KESIMPULAN

Bagi pelanggan, 3 diagnosis yang dibuat telah teratasi, sedangkan untuk pelanggan dengan 2 masalah, sebagian dari 2 diagnosis yang dibuat telah teratasi.

SARAN

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi perawat dan rumah sakit guna meningkatkan mutu pelayanan dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien preeklamsia secara profesional dan holistik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang keperawatan khususnya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien kasus preeklamsia secara komprehensif dan mengikuti perkembangan literatur keperawatan terkini serta memberikan semangat bagi peneliti selanjutnya agar lebih berkarya. dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian pada klien dengan preeklampsia. Hubungan umur, paritas dan penyakit diabetes melitus saat hamil dengan prevalensi preeklampsia pada ibu hamil di wilayah persalinan Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014.

Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Persalinan Normal di RSUD Kota Semarang. Referensi kasus bisa diambil dari kasus praktek sebelumnya atau dari kelas sebelumnya, jika belum ada yang sesuai dengan judulnya bisa didapat dari internet. Teori yang digunakan pada masing-masing bagian, misalnya: Penelitian, bukan tentang apa yang diteliti, melainkan apa yang akan dipelajari dalam kasus yang akan dibandingkan dengan kasus I dan kasus II.

Apabila memasukkan data yang tidak ada datanya, jangan dikosongkan, tetapi tuliskan yang tidak ada datanya, termasuk pendidikan dan pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien perilaku kekerasan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan dengan

asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien dengan masalah nyeri yang dimulai dari. pengkajian, merumuskan diagnosa, merencanakan intervensi

Diagnosa Keperawatan pada klien 1 dan klien 2 berdasarkan hasil pengkajian, hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan menunjukkan masalah yang dialami kedua klien

Tujuan : Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien perilaku kekerasan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan dengan

Evaluasi yang didapatkan dari tindakan keperawatan selama 3x24 jam resiko infeksi adalah data subjektif klien mengatakan rasa panas pada luka jahitan sudah berkurang,

Berdasarkan diagnosa keperawatan kedua yang telah ditegakkan maka telah disusun rencana keperawatan pada klien dengan masalah gangguan pola tidur tindakan yang dilakukan yaitu dengan

Asuhan keperawatan adalah asuhan yang diberikan pada klien skizofrenia dengan tahap dimulai dari pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan,

Asuhan keperawatan adalah asuhan yang diberikan pada klien skizofrenia dengan tahap dimulai dari pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan,