PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bakteri Mycobacterium tuberkulosis masuk ke paru-paru sehingga menimbulkan proses inflamasi yang akan menyebabkan penumpukan sekret pada bronkus. Kebanyakan penderita TBC menunjukkan gejala pernafasan berupa batuk kering atau batuk produktif, yang merupakan gejala paling umum dan merupakan indikator sensitif. Nyeri dada juga merupakan tanda paling umum dari keterlibatan suatu penyakit, dimana kondisi ini mengakibatkan tidak efektifnya pembersihan saluran napas.
Menurut data yang diperoleh dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 95% penderita tuberkulosis paru di Indonesia berada pada kelompok usia produktif (15-50 tahun). Bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang masuk ke paru-paru menyebabkan infeksi paru-paru dan juga dapat menyerang bagian tubuh lain seperti ginjal, tulang, dan otak. Kuman tersebut terhirup oleh orang yang berada disekitarnya dan mengakibatkan orang tersebut tertular kuman tuberkulosis.
Sel-sel pada dinding paru-paru berusaha menekan bakteri tuberkulosis melalui mekanisme alami pembentukan jaringan paru-paru, yang akan menyebabkan proses inflamasi pada bronkus dan menyebabkan produksi sekret berlebihan yang sulit dihilangkan sehingga mengakibatkan masalah pada saluran pernapasan. pembersihan saluran nafas yang tidak efektif, yang biasanya ditandai dengan klien kesulitan batuk, pernafasan melebihi batas normal, dan suara tambahan seperti rales, mengi (Sudoyo, 2009). Pembersihan jalan nafas yang tidak efektif ini dapat dilakukan oleh perawat secara komprehensif dan efektif dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, antara lain dengan mengajarkan ekspektorasi yang efektif, memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien, memotivasi klien untuk melanjutkan pengobatan, mengkonsumsi makanan bergizi, dan meningkatkan kesehatan. lingkungan.
Rumusan Masalah
Tujuan
- Tujuan Umum
 - Tujuan Khusus
 
Manfaat
- Manfaat Teoritis
 - Manfaat Praktis
 
Metode Penulisan
- Metode
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Sumber Data
 - Studi Kepustakaan
 
Sistematika Penulisan
- Bagian awal
 - Bagian inti
 
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Penyakit
- Pengertian Tuberculosis (TBC)
 - Etiologi
 - Manifestasi klinis
 - Patofisiologi
 - Penatalaksanaan Medis
 - Komplikasi
 - Pathway
 
Neutrofil dan makrofag melakukan fagositosis (menelan bakteri), sedangkan limfosit spesifik tuberkulosis menghancurkan (melisis) basil dan jaringan normal. TBC dan sistem kekebalan tubuh pada tahap awal infeksi membentuk massa jaringan baru yang disebut granuloma. Bahan yang terdiri dari makrofag dan bakteri menjadi nekrotik, yang kemudian membentuk bahan mirip keju (necrotizing caseoa).
Jika respon sistem imun setelah infeksi awal tidak mencukupi, penyakit akan menjadi lebih parah. Makrofag yang menyusup memanjang dan ada pula yang bersatu membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi limfosit (yang terbentuk dalam waktu 10-20 hari). Area jaringan nekrosis dan granulasi yang dikelilingi oleh sel epitloid dan fibroblas akan menimbulkan respon yang berbeda-beda.
Namun, sebagian kecil mungkin mengalami efek samping, oleh karena itu sangat penting untuk memantau kemungkinan efek samping selama pengobatan. Efek samping yang terjadi bisa ringan atau berat, bila efek samping ringan dan dapat diatasi dengan obat simtomatik maka pemberian 0AT dapat dilanjutkan.
Konsep Keluarga
- Definisi Keluarga
 - Struktur Keluarga
 - Tipe Keluarga
 - Peran Keluarga
 - Fungsi keluarga
 - Tugas Perkembangan Keluarga
 - Peran Perawat
 
Keluarga besar adalah keluarga inti dan anggota keluarga lainnya yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, paman dan bibi, keponakan, sepupu, dan sebagainya). Peran ayah sebagai kepala keluarga mempunyai peranan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, pembawa rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai anggota kelompok sosial tertentu. Orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak dan juga terhadap potensi anak, untuk mengembangkan bakatnya.
Hubungan orang tua dalam hal ini sangat penting, apalagi jika melihat proses belajar mengajar, orang tua perlu kreatif. Oleh karena itu, jika orang tua mengabaikan hal tersebut, dapat dikenakan sanksi dan hukuman sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu, orang tua hendaknya mendorong kemandirian anak dalam melakukan sesuatu, menghargai usaha yang telah dilakukan, dan memuji hasil yang telah dicapai, sekecil apapun.
Sebaiknya orang tua menyikapinya dengan memberikan alat yang lebih mendorong anak untuk berpikir lebih dalam, misalnya dengan memberikan gambar dan buku. Jangan menolak, menghentikan atau menghentikan rasa ingin tahu anak, selama tidak merugikan dirinya atau orang lain.Sebaiknya orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan imajinasinya, merenung, memikirkan dan mewujudkan ide-ide anak dengan caranya sendiri. Fungsi afektif merupakan fungsi utama keluarga atau berkaitan dengan kasih sayang dan erat kaitannya dengan fungsi internal keluarga untuk mempelajari segala sesuatu guna mempersiapkan anggota keluarga dalam berhubungan dengan orang lain.
Dengan demikian, dalam keluarga yang berhasil menjalankan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan citra diri yang positif. Ikatan keluarga berkembang melalui proses identifikasi dan adaptasi terhadap berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga, yang diwujudkan dalam sosialisasi.
Anggota keluarga belajar disiplin, mempelajari norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga. Fungsi ekonomi merupakan fungsi afektif keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga secara ekonomi dan sebagai tempat mengembangkan keterampilan individu untuk meningkatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan keluarga seperti memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Jadi fungsi reproduksi adalah fungsi menjaga kesehatan anggota keluarga agar produktivitasnya tetap tinggi.
Konsep Masalah Keperawatan
- Definisi Masalah Keperawatan
 - Penyebab
 - Etiologi
 
Kegiatan tersebut kita laksanakan secara profesional, artinya kita menjunjung tinggi segala tindakan, pelayanan, tingkah laku dan penampilan, serta berperilaku penuh tanggung jawab terhadap tempat kerja, jabatan, bekerja keras dalam berpenampilan dan menunjukkan “RASA ETIKA”.
Konsep Asuhan Keperawatan
- Biodata
 - Riwayat kesehatan
 - Pengkajian
 - Pengumpulan Data
 - Diagnosa Keperawatan Perencanaan
 - Implementasi
 - Evaluasi
 
Tahap perkembangan keluarga kurang maksimal menurut Pak. Keluarga S tidak terpenuhi karena belum memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar. Di keluarga Tuan K khususnya menderita TBC paru yang bukan merupakan penyakit keturunan dalam keluarga. Tn. K mengeluhkan batuk-batuk dan rasa sesak di dada sebelah kiri selama kurang lebih 3 bulan, sehingga akhirnya diperiksa di Puskesmas Pandaan.
Tn. K telah dilakukan pemeriksaan rontgen dan klien mendapat terapi OAT rutin selama 6 bulan, dan kebiasaan klien merokok 1 bungkus/hari. Rumah Mr K terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 2 kamar tidur, dapur, ruang makan, 1 kamar mandi, 1 musala dan teras. Mengenai keadaan emosi keluarga, Mr. K menggunakan kalimat-kalimat positif, mereka selalu mendiskusikan setiap permasalahan dalam keluarga dan mencari solusinya melalui konsultasi keluarga.
Sebagai salah satu dari Bpk. Jika ada anggota keluarga K yang sakit, segera bawa ke rumah petugas kesehatan atau rumah sakit. Tn. K mengatakan, jika merasa tidak enak badan biasanya hanya perlu istirahat, sedangkan jika mengalami keluhan lain mengenai penyakitnya, klien dibawa ke puskesmas. Tn. K dan keluarga berharap agar selalu mendapatkan kesehatan dan tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik, tepat dan cepat kepada siapa saja yang membutuhkan.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 22 Februari 2021, klien bernama Tn. K, 40 tahun, berjenis kelamin laki-laki, mengalami gangguan kesehatan yaitu batuk kurang lebih 3 bulan, nyeri dada, Tn. Kondisi rumah klien juga terlihat kotor dan lembab karena jendela rumah klien tidak pernah dibuka. Sesuai dengan teori yang diuraikan diatas maka penulis melakukan penelitian terhadap Mr. K dengan menggunakan format penilaian keluarga melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik untuk menambah data-data yang diperlukan. Terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teoretis; yaitu gambaran teori yang menekankan pentingnya kondisi lingkungan yang bersih dan sehat bagi penderita tuberkulosis paru, misalnya dengan membuka jendela untuk sirkulasi udara, namun gambaran kasus yang diperoleh dari penelitian Mr. K menunjukkan bahwa kondisi lingkungan di rumahnya sangat kotor dan kotor. lembab karena jendela rumah Mr. K tidak pernah dibuka.
Sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan 2 diagnosa keperawatan dengan Tn. K muncul karena mr. K tidak menunjukkan diagnosis lain pada saat penilaian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui TN.K mengeluhkan batuk kurang lebih 3 bulan dan sesak di dada kiri. Saya, Tuan. K, dengan ini memberikan persetujuan saya setelah memahami semua yang dijelaskan peneliti mengenai proses pengambilan studi kasus ini dengan baik.
TINJAUAN KASUS
- Data Umum
 - Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 - Data lingkungan
 - Struktur keluarga
 - Fungsi keluarga
 - Stress dan koping keluarga
 - Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
 - Harapan keluarga
 - Analisa data
 - Diagnosa keperawatan
 - Skoring diagnose bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
 - Skoring diagnose hipertermia berhubungan dengan reaksi inflamasi
 - Intervensi Keperawatan
 - Implementasi Keperawatan
 - Evaluasi
 
PEMBAHASAN
- Pengkajian
 - Diagnosa Keperawatan
 - Intervensi/Rencana Tindakan Keperawatan
 - Implementasi/Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
 - Evaluasi Keperawatan
 
PENUTUP
- Kesimpulan
 - Pengkajian
 - Diagnosa Keperawatan
 - Intervensi Keperawatan
 - Implementasi Keperawatan
 - Evaluasi Keperawatan
 - Saran