Nama : Lubna Nasser Attamimy NIM : 2308511029
Kelas : B
Tugas Summary Materi Halogem – Mata Kuliah Kimia Unsur
SUMMARY: HALOGEN A. Pengertian Halogen
Halogen merupakan unsur yang berada pada golongan 7 di tabel periodik. Kata
“halogen” berasal dari kata Yunani, yang mana ἅλς (háls) berarti "garam" atau "laut“ dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι (gígnomai) berarti "membentuk", sehingga terbentuk nama :
“unsur yang membentuk garam”. Halogen akan membentuk garam jika direaksikan dengan logam.
B. Titik Leleh dan Titik Didih Halogen
Unsur halogen memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah dan dapat ditemukan sebagai molekul diatomik. Semakin turun dalam golongan maka jumlah elektron akan meningkat, semakin besar gaya van der Waals’ di antara molekul dan titik didih akan meningkat.
C. Jari – jari Atom Halogen
Jari – jari atom unsur halogen meningkat dari atas ke bawah urutan unsur dalam golongan. Hal ini ditentukan oleh jumlah kulit elektron di sekeliling inti atom dan gaya tarik dari inti atom yang dialami oleh elektron terluar. Semakin banyak kulit elektron yang mengelilingi inti atom, maka gaya tarik dari inti atom akan semakin kecil yang membuat ruang atom menjadi lebih besar, sehingga jari – jari atom akan semakin meningkat dari atas ke bawah dalam 1 golongan.
D. Elektronegativitas Halogen
Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron. Biasanya diukur dengan skala Pauling, dimana unsur yang paling elektronegatif adalah F (4.0). Elektronegativitas unsur halogen menurun dari atas ke bawah, seiring dengan meningkatnya jari – jari atom. Dari atas ke bawah, unsur halogen menjadi kurang efektif dalam menarik elektron, karena inti atom jauh dari elektron yang terikat. Atom CL pada HCl memiliki ikatan kovalen yang lebih lemah daripada F dan HF.
E. Afinitas Elektron Halogen
Afinitas elektron pada unsur halogen yaitu energi yang dilepaskan ketika 1 elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas untuk membentuk 1 mol ion gas bermuatan -1. Dari atas ke bawah, ukuran atom meningkat, elektron yang datang semakin jauh dari inti atom, gaya tarik melemah, dan afinitas elektron makin berkurang.
F. Unsur – Unsur Golongan 7 : Konfigurasi Elektron
7 elektron di kulit terluar memiliki energi elektron yang paling tinggi di dalam subkulit p. Tiap elemen memiliki dua elektron yang lebih sedikit dibandingkan gas mulia.
Subkulit terluar p memiliki 5 elektron yang membutuhkan 1 elektron lagi untuk membentuk ion -1.
G. Reaktivitas Halogen
Reaksi dari halogen dengan besi dan hidrogen menunjukkan bahwa reaktivitas halogen menurun dari atas ke bawah dalam golongan. Reaksi klorin dengan wol besi yaitu wol besi akan terbakar dan sedikit menyala, sedangkan reaksi dengan hidrogen yaitu klorin akan meledak jika terkena cahaya dan sedikit bereaksi di kegelapan. Reaksi bromin dengan wol bes yaitu wol besi akan bersinar sedikit lebih terang dari klorin, sedangkan reaksi dengan hidrogen yaitu bromin bereaksi dengan pelan jika dipanaskan dengan katalis. Reaksi iodin dengan wol besi yaitu wol besi akan memunculkan sedikit nyala, sedangkan reaksi dengan hidrogen yaitu iodin bereaksi sebagian dan sangat pelan.
Unsur halogen bereaksi dengan logam seperti sodim dan besi, persamaan reaksinya yaitu: halogen + sodium → sodium halida. Unsur halogen jika bereaksi nonlogam seperti hidrogen, persamaan reaksinya yaitu: halogen + hidrogen → hidrogen halida. Mereka juga berperan dalam perpindahan reaksi dengan ion halida, seperti reaksi yang digunakan untuk membuat bromin dari potassium bromide di air laut: chlorine + potassium bromide
→ bromine + potassium chloride.
H. Halogen sebagai Zat Pengoksidasi
Halogen merupakan nonlogam yang paling reaktif dalam tabel periodik. Mereka merupakan zat pengoksidasi yang kuat karena menerima elektron. Kekuatan oksidasi dan reaktivitas halogen menurun dari atas ke bawah dalam golongan. Reaktivitas menurun dari atas ke bawah dalam golongan karena meningkatnya jari – jari atom, meningkatnya pelindung elektron, dan memiliki kemampuan untuk menurunkan elektron.
Dalam reaksi perpindahan antara halogen dan halida, halogen bertindak sebagai zat pengoksidasi. Maknanya adalah halogen mengoksidasi ion halida ke halogen, memperoleh elektron, dan direduksi untuk membentuk ion halida.
I. Interhalogen
Reaksi halogen dengan satu sama lain membentuk senyawa interhalogen. Rumus umum dari senyawa interhalogen adalah XYn, dimana n merupakan 1, 3, 5, atau 7, dan X meruapakan selisih elektronegativitas dari dua halogen. Senyawa yang terbentuk dari dua halogen berbeda disebut senyawa interhalogen. Molekul interhalogen hanya terbentuk dari dua tipe atom halogen. Ada 4 jenis interhalogen:
- AX- type : ClF, BrF, BrCl, ICl, IBr,
- AX3-type (T-shaped-trigonal bypiramid): ClF3, BrF3, (ICl3)2 - AX5-type (square pyramidal): ClF5, BrF5, IF5,
- pAX7-type (pentagonal bypiramidal): IF7.