• Tidak ada hasil yang ditemukan

2308511029 Lubna Nasser Attamimy Summary Gas Mulia

N/A
N/A
Lubna Nasser Attamimy

Academic year: 2025

Membagikan "2308511029 Lubna Nasser Attamimy Summary Gas Mulia"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Lubna Nasser Attamimy NIM : 2308511029

Kelas : B

Tugas Summary Materi Gas Mulia – Mata Kuliah Kimia Unsur

SUMMARY : GAS MULIA

Gas mulia, yang juga diketahui sebagai gas inert atau gas langka, terletak di golongan VIII A dalam tabel periodik. Golongan ini termasuk sebagai non logam. Unsur yang termasuk dalam gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Unsur – unsur tersebut memiliki konfigurasi elektron ns2 np6 dengan oktet yang lengkap, dimana n adalah nomor periode. Konfigurasi elektron dari kulitnya yang tertutup membuatnya memiliki reaktivitas yang rendah. Jika digabungkan, unsur – unsur tersebut akan membentuk 1% atmosfer berdasarkan massa.

A. Sejarah Senyawa Gas Mulia

Sebelum 1962, semua gas mulia dalam keadaan inert. Mereka adalah spesies berikatan lemah. Spesie katonik dari gas tersebut adalah diatomik antara atom gas mulia dengan atom gas lain seperti H, O, N, Hg. Mereka memiliki masa keberadaan yang singkat.

Pada tahun 1962, Bartlett dan Lohmann mengemukakan kekuatan oksidasi yang besar dari PtF6 dalam menghasilkan O2+PtF6-

Xe+PtF6RTXePtF6 + Xe(PtF6)2 -dependentonreactantratio

-red-tingedyellowsolid B. Sifat Atom dan Sifat Fisik Gas Mulia

Massa atom, titik didih dan jari – jari atom meningkat seiring turunnya urutan unsur dalam golongan. Gas mulia memiliki energi ionisasi yang paling besar, mencerminkan keinert-an kimianya, energi ionisasi pertama menurun seiring turunnya urutan unsur dalam golongan. Seiring turunnya urutan unsur dalam golongan 18, jari – jari atom dan gaya antar atom akan meningkat, yang mana menyebabkan meningkatnya titik leleh, titik didih, energi penguapan, dan kelarutan.

Densitas akan meningkat seiring turunnya urutan unsur dalam golongan, yang mana berhubungan dengan meningkatnya massa atom. Karena kulit terluar gas mulia penuh, gas mulia termasuk stabil, tidak mudah membentuk ikatan kimia dan cenderung mudah menerima atau kehilangan elektron.

Dalam kondisi normal, semua unsur dari gas mulia memiliki sifat yang sama, yaitu memiliki gas monoatomik. Atom – atom dari gas mulia, seperti atom – atom dari golongan lain, meningkat secara bertahap pada jari – jari atom dari satu periode ke periode selanjutnya karena meningkatnya jumlah elektron. Ukuran dari atom berkaitan dengan beberapa sifat gas mulia. Potensial ionisasi menurun dengan meningkatnya jari – jari, karena elektron valensi dari gas mulia yang lebih besar akan lebih jauh dari inti, yang mana akan melemahkan kekuatan atom.

(2)

Daya tarik akan meningkat sesuai dengan ukuran atom yang mana merupakan hasil dari meningkatnya kekuatan polarisasi dan akan menurunkan potensi ionisasi. Secara keseluruhan, gas mulia memiliki gaya antar atom, yang menyebabkan rendahnya nilai titik didih dan titik leleh jika dibandingkan dengan unsur – unsur dari golongan lain.

C. Sifat Kimia Gas Mulia

Gas mulia memiliki kulit valensi yang penuh. Gas mulia merupakan unsur paling kecil dari periodenya masing – masing, dengan energi ionisasi tertinggi. Gas mulia memiliki titk leleh dan titik didih yang sangat rendah. Hanya Kr, Xe, dan Rn yang diketahui bisa membentuk senyawa. Xe merupakan gas mulia yang paling reaktif dan menunjukkan semua bilangan oksidasi dari +2 ke +8.

Gas mulia memiliki elektronegativitas yang sangat rendah. Mereka tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa dalam kondisi normal. Mereka tidak mudah terbakar.

Pada tekanan rendah, mereka akan menghasilkan aliran listrik dan cahaya.

Gas mulia bersifat inert di alam karena atomnya yang stabil memenuhi kulit elektron, mereka memiliki energi ionisasi yang tinggi, mereka memiliki hampir tidak ada afinitas elektron, karena itu, mereka tidak memiliki kecendrungan untuk menerima, kehilangan ataupun berbagi elektron dengan atom – atom.

D. Reaktivitas Gas Mulia

Unsur - unsur dari gas mulia memiliki oktet lengkap yang memprediksi tidak adanya reaksi mimia dari gas mulia. Namun, beberapa senyawa dari golongan ini diketahui walaupun masih sangat tidak stabil dan mudah meledak. He dan Ne memiliki keinert-an secara kimia jadi keduanya tidak membentuk senyawa apapun.

Ar, Kr, dan Xe menunjukkan beberapa reaksi dikarenakan rendahnya energi ionisasi dan adanya orbital d yang kosong pada kulit valensi. Xe lebih reaktif dibandingkan dengan Ar dan Kr, karena energi ionisasinya yang rendah. Radon adalah unsur yang redioaktif dan tidak akan menunjukkan reaksi kimia. Krypton diketahui hanya membentuk satu molekul netral KrF2. Xe cenderung kehilangan elektron dalam kebanyakan reaksinya, karena itu Xe hanya bersatu dengan unsur dengan elektronegativitas yang lebih banyak seperti F dan O atau golongan elektronegativitas. Xe tidak bisa menyatu dengan unsur yang elektrongeativitasnya rendah seperti Cl2 atau N2. E. Sumber Gas Mulia

Semua gas mulia, kecuali He dan Rn, didapatkan dengan mendistilasi fraksi cairan udara. Sumber utama helium adalah dari pemisahan kriogenik gas alam. Radon, gas mulia yang - radioaktif, diperoleh dari peluruhan radioaktif unsur – unsur yang lebih berat, termasuk radium, thorium, dan uranium. Unsur ke-118 (Og) terbuat dari unsur radioaktif, diperoleh dengan menyerang partikel yang dipercepat.

F. Fungsi Gas Mulia

Gas mulia digunakan untuk membentuk atmosfer inert dan untuk mencegah reaksi kimia (oksidasi). Argon juga digunakan untuk mengisi cahaya bola lampu, mengalirkan panas menjauh dari filamen. Krypton memberikan warna putih yang intens ketika dilewati oleh arus listrik, dan digunakan di bandara untuk lampu runway, juga di laser untuk operasi mata, untuk menghentikan darah di retina, di lampu rumah dan tipe lampu lainnya. Xenon digunakan untuk berbagai jenis tabung elektron, lampu, laser, dan tabung fotografik berkecepatan tinggi. Radon digunakan untuk mengobati kanker dengan radioterapi, karena ia radioaktif. Tapi karena radon radioaktif menjadi berbahaya di lingkungan.

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik dapat mengetahui keteraturan sifat keperiodikan unsur melalui analisis tabel atau grafik ditinjau dari jari- jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron

Menganalisis hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi dan afinitas elektron) berdasarkan data sifat keperiodikan

 Peserta didik memeriksa hasil diskusi tentang keteraturan sifat-sifat keperiodikan unsur (jari- jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan

Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar, sehingga

Pada atom dengan banyak elektron, pengertian ini sering disebut sebagai potensial ionisasi yang pertama, karena sesudah ionisasi yang pertama ini bisa terjadi ionisasi lebih

Radon adalah unsur Gas Mulia yang paling stabil karena jari-jari atomnya paling besar.. Argon adalah unsur Gas Mulia yang paling mudah bereaksi dengan

Menganalisis sifat keperiodikan unsur dalam satu golongan dan satu periode yang meliputi sifat jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi dan keelektronegatifan. 4.4 Menalar

Periode Golongan Muatan inti bertambah, tarikan inti makin kuat dan elektron terluar sulit lepas, maka energi ionisasi besar Jumlah kulit bertambah, jari-jari makin besar, tarikan