• Tidak ada hasil yang ditemukan

M12 Penangkal Petir catatan tugas

N/A
N/A
ratria putri

Academic year: 2023

Membagikan "M12 Penangkal Petir catatan tugas"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Proteksi Bangunan terhadap

bahaya Petir

MATERI MINGGU KE-13

(2)

Pengertian

Petir sebuah cahaya terang benderang yang

dihasilkan oleh tenaga listrik alam, terjadi di antara

awan-awan atau awan ke tanah. Sering kali terjadi bila

cuaca mendung atau badai.

(3)

Proses

Fenomena alam ini dapat diartikan

sebagai proses

perpindahan elektron antar awan dan bumi melalui medium

udara.

Penyebab terjadinya petir adalah

perbedaan potensial antara awan dan

bumi.

(4)

Peraturan Standar Bangunan

Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung yang dalam Pasal 20 ayat (1) berbunyi: "Pengamanan terhadap bahaya petir melalui sistem penangkal petir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (4) merupakan kemampuan bangunan gedung untuk melindungi semua bagian bangunan gedung, termasuk manusia di dalamnya terhadap sambaran petir. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 lebih menegaskan lagi dalam Pasal 35 ayat (1) Setiap bangunan gedung yang berdasarkan letak, sifat geografis, bentuk, ketinggian, dan penggunaannya

berisiko terkena sambaran petir harus dilengkapi dengan instalasi

penangkal petir.

(5)

Identifikasi Bahaya & Analisis Resiko

Arus dapat menyebabkan berhentinya kerja jantung.

Efek rangsangan dan panas akibat arus petir dapat melumpuhkan jaringan-jaringan / otot- otot

Bila energinya besar dapat menghanguskan tubuh

manusia.

Terhadap Manusia shock!!!

(6)

Identifikasi Bahaya & Analisis Resiko

 Thermis, seperti terbakar pada bagian yang tersambar

 Mekanis, seperti atap runtuh, bangunan retak dan lain-lain

 Bahan bangunan yang paling parah bila terkena sambaran petir adalah yang bersifat kering, isolasi maupun semi- isolasi.

Terhadap Bangunan

Kerusakan  karena besar dari arus petir (mencapai 200 kA / 100 – 400.000 Volt) dan kecuraman arus petir.

Sifat petir  akan menyambar bangunan yang paling tinggi

(7)

Tingkat Perlindungan Sistem Proteksi Sambaran Petir

Tingkat perlindungan Normal,

yaitu untuk bangunan- bangunan yang bila terjadi kegagalan perlindungan tidak menyebabkan bahaya beruntun, seperti

bangunan perumahan, gedung- gedung.

Tingkat Perlindungan Tinggi,

yaitu untuk bangunan-bangunan atau

instalasi yang lain jika terjadi kegagalan perlindungan dapat berbahaya bagi keselamatan jiwa, atau dapat menimbulkan bahaya ikutan yang lebih besar, seperti instalasi eksplosif mudah meledak, bangunan-bangunan dengan tingkat penggunaan tinggi dan banyak orang berada di dalamnya, instalasi komunikasi penting dan lain-lain.

Tingkat Perlindungan Sangat Tinggi,

yaitu untuk bangunan atau

instalasi yang jika terjadi kegagalan perlindungan dapat menyebabkan bahaya ikutan yang tidak terkendali seperti pusat instalasi nuklir.

(8)

Instalasi Penangkal Petir

Sistem dengan komponen-komponen dan peralatan-peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk

menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah.

Sistem tersebut harus dipasang

sedemikian rupa sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau

benda-benda yang dilindunginya

terhindar dari bahaya sambaran petir baik secara langsung atau tidak

langsung.

(9)

Komponen Penangkal Petir

Penangkap petiradalah penghantar-penghantar di atas bangunan yang berupa elektroda logam yang dipasang tegak dan mendatar

Penghantar Penyalur Utamaadalah penghantar dari logam dengan luas penampang serta bahan tertentu yang berfungsi untuk menyalurkan arus petir ke tanah.

Penghantar pembantuyaitu semua penghantar lainnya yang dimanfaatkan sebagai pembantu penyalur arus petir, misalnya pipa air hujan dari logam, konstruksi logam dari bgian bangunan.

Penghantar Hubungyaitu penghantar dari logam yang menghubungkan masing-masing penangkap petir atau dengan bagian-bagian logam di dalam atau di dalam bangunan.

Terminal Hubung yaitu suatu dudukan dari logam yang berfungsi sebagai titik hubung bersama dari beberapa penghantar penyalur dan benda logam lain yang akan dibumikan.

Sambungan Ukuryaitu sambungan listrik antara

penghantar penyalur dengan pengebumian dengan cara penyambungan yang dapat dilepas untuk pengukuran besar tahanan penghantar dan tahanan pengebumian.

Pengebumian yaitu elektrode dari logam yang di tanam di dalam tanah yang berfungsi untuk menyebarkan arus petir ke tanah, dapat berupa elektroda pita, batang atau plat.

(10)

Perhitungan Instalasi Penangkal Petir

 Besarnya kebutuhan suatu bangunan akan instalasi penangkal petir dapat diperhitungkan secara empiris berdasarkan indeks-indeks pada tabel berikut ini.

 Dari Penjumlahan indeks-Indeks ini akan diperoleh

nilai perkiraan bahaya akibat sambaran petir.

(11)

Perhitungan Instalasi Penangkal Petir

No Fungsi Bangunan Indeks A

1 Bangunan yang jarang digunakan 0

2 Bangunan yang bersisi peralatan sehari-hari (rumah tinggal, ruko, industri

rumahtangga) 1

3 Bangunan yang isinya cukup penting dan berisi banyak orang, misalnya menara air,

pabrik, gedung pemerintahan 2

4 Bangunan untuk umum, misalnya bioskop, sekolah, tempat ibadah, monumen 3

5 Instalasi gas, BBM, dan rumah sakit 5

6 Bangunan yang mudah meledak atau berisi bahan peledak 15

No Bahan Konstruksi Bangunan Indeks B

1 Seluruh bangunan terbuat dari logam (mudah menyalurkan arus listrik) 0 2 Bangunan dengan konstruksi beton bertulang atau rangka besi dengan atap logam 1 3 Bangunan dengan konstruksi beton bertulang atau rangka besi dengan atap bukan

logam, atau rangka kayu atap logam 2

4 Bangunan kayu dengan atap bukan logam 3

(12)

No Tinggi Bangunan (dalam meter) Indeks C

1 0 sampai dengan 6 0

2 > 6 sampai dengan 12 2

3 > 12 sampai dengan 17 3

4 > 17 sampai dengan 25 4

5 > 25 sampai dengan 35 5

6 > 35 sampai dengan 50 6

7 > 50 sampai dengan 70 7

8 > 70 sampai dengan 100 8

9 > 100 sampai dengan 140 9

10 > 140 sampai dengan 200 10

No Situasi Bangunan Indeks D

1 Pada tanah datar di semua ketinggian 0

2 Di kaki bukti sampai tiga per empat tinggi bukit atau di pegunungan

sampai 1000 meter 1

3 Di puncak gunung atau pegunungan lebih dari 1000 meter 2

No Hari Guntur Per tahun Indeks E

1 2 0

2 2 - 4 1

3 4 - 8 2

4 8 - 16 3

5 16 - 32 4

6 32 - 64 5

7 64 - 128 6

8 128 - 256 7

(13)

Perhitungan Instalasi Penangkal Petir

R=A+B+C+D+E Perkiraan Bahaya Instalasi Petir

< 11 Diabaikan Tidak Perlu

11 Kecil Tidak Perlu

12 Sedang Agak

Dianjurkan

13 Agak Besar Dianjurkan

14 Besar Sangat

Dianjurkan

> 14 Sangat Besar

Sangat Perlu/diharus

kan

(14)

Jenis Penangkal Petir

1. Sistem Radioaktif

Penangkal petir yang menggunakan zat radioaktif.

Daerah perlindungan berbentuk bola, sehingga memiliki cakupan perlindungan lebih besar dari pada sistem

konvensional.

Karena efek radioaktif yang ditimbulkan membahayakan kesehatan manusia, maka

sejak 1980an, penangkal petir jenis ini dilarang untuk

digunakan.

(15)

Jenis Penangkal Petir

2. Sistem Konvensional (sangkar faraday)

Penangkal petir yang menggunakan tombak-tombak tembaga sebagai spitz yang dilengkapi dengan 2 arde

• Setiap spitz mempunyai daerah perlindungan berbentuk kerucut dengan sudut 60° (seolah-olah melingkupi bangunan).

• Faktor yang menentukan jumlah spitz pada bangunan adalah bentang (lebar bangunan) dan ketinggian spitz.

• Petir yang mengenai spitz akan diteruskan sampai ke tanah

(grounding)

(16)

Jenis Penangkal Petir

3. Gelombang elektromagnetik

• Terdapat 2 tingkatan lingkup pengamanan

a. Building safety coverage

 untuk bangunan utama b. Ground safety coverage

 untuk bangunan pendukung

• Terdapat beberapa pilihan radius pengamanan sesuai dengan luas bangunan

• Spitz tidak harus ditempatkan

pada bangunan paling atas

(17)

Bahaya Sambaran Petir

• Kerusakan harta benda dan kematian umat manusia yang disebabkan oleh sambaran petir di negara kita relatif tinggi, mulai dari meninggalnya seorang petani yang sedang bekerja di sawah sampai terhentiny produksi sebuah kilang minyak penghasil devisa negara disebabkan oleh sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui radiasi, konduksi atau induksi gelombang elektromagnetik petir.

• Semakin hari semakin besar jumlah kerusakan yang di timbulkan, karena semakin banyaknya pemakaian komponen elktronik oleh masyarakat luas dan industri. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa letak negara Indonesia berada pada daerah tropis

Argentina 30 - 80

Brazil 40 - 200

Hong Kong 9 - 100 Indonesia 180 – 260 Malaysia 180 – 260 Singapore 160 – 200 Thailand 90 – 200

Hari guruh per tahun (IKL)

(18)
(19)
(20)

SYSTEM PROTEKSI SAMBARAN PETIR SEMPURNA HARUS TERDIRI ATAS 3 BAGIAN YAITU :

1. Proteksi External

Yang disebut Proteksi External adalah instalasi dan alat-alat di luar sebuah struktur untuk menangkap dan menghantar arus petir ke sistem pembumian atau berfungsi sebagai ujung tombak penangkap muatan listrik/arus petir di tempat tertinggi.Proteksi External yang baik terdiri atas:

* Finial Penangkap Petir atau Interseptor.

* Down Conductor.

(21)

Finial batang tegak biasa digunakan untuk bangunan atap runcing, menara telekomunikasi, dll.

Finial mendatar biasa digunakan pada bangunan atap datar dengan menggunakan penghantar yang dipasang mendatar, dengan menggunakan atap bangunan atau atap tanki suatu kilang minyak.

Finial Penangkap Petir (Interseptor)

Susunan finial penangkal petir dapat berupa : – Finial Batang Tegak

– Susunan Finial Mendatar

– Finial-finial lain dengan memanfaatkan benda logam yang terpasang di atas bangunan (atap logam,

menara logam, dll. )

Tingkat perlindungan yang diinginkan menentukan – Susunan dan jumlah finial,

– Dimensi dan jenis bahan finial – Konstruksi finial

Semua ini secara besaran arus petir ditentukan oleh tingginya Arus Puncak Petir (I) dan Muatan Arus Petir (Q).

(22)

Down Conductor

Arus sambaran petir yang mengenai finial harus secara cepat dialirkan ke tanah

dengan pengadaan sistem penyaluran arus petir melalui jalan terpendek. Dimensi atau luas penampang, jumlah dan rute

penghantar ditentukan oleh kuadrat arus impuls sesuai dengan tingkat perlindungan yang ditentukan serta tingginya arus puncak petir.

(23)

Bagian terpenting dalam instalasi sistem penangkal petir adalah sistem pembumiannya. Kesulitan pada sistem pembumian biasanya karena berbagai macam jenis tanah. Hal ini dapat diatasi dengan menghubungkan semua metal (Equipotensialisasi) dengan elektrode tunggal yang ke bumi

2. Proteksi Pembumian / Pentanahan

(24)

3. Proteksi Internal

Proteksi Internal berarti proteksi peralatan elektronik terhadap efek dari arus petir. Terutama efek medan magnet dan

medan listrik pada instalasi metal atau sistem listrik.

(25)
(26)

Cara merencanakan penangkal petir konvensional/sangkar faraday

1. mengetahui denah/rencana atap (ukuran panjang, lebar &

kemiringannya) 2. Tentukan

Referensi

Dokumen terkait

Ada 2 bentuk Tombak atau Splitzen yang pada umumnya dipasang dalam sistem proteksi petir konvensional di bangunan rumah atau gedung, yang pertama berbentuk tombak lurus (yang

Sistem penyalur petir ini terbagi dalam 2 bagian, yaitu LPI Guardian CAT Terminal yang diletakan di puncak bangunan atau tower sebagai penangkap petir dan LPI

Penelitian ini menitik beratkan pada Penangkal Petir yang sudah dipasang di Gedung Perpustakaan Universitas Lancang Kuning.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Penelitian ini menitik beratkan pada Penangkal Petir yang sudah dipasang di Gedung Perpustakaan Universitas Lancang Kuning.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Sistem penangkal petir eksternal melindungi bangunan dari bahaya sambaran langsung petir dengan pengadaan finial (penangkap petir), penyalur arus petir dan pentanahan,

Jika petir menyambar bangunan itu, maka secara langsung petir akan menyambar pada kawat batang logam,kemudian petir akan melewati kawat menuju tanah, sehingga potensial listrik dari

Sambaran petir tidak langsung pada bangunan yaitu petir yang menyambar di luar areal perlindungan dari instalasi penangkal petir yang telah terpasang, kemudian arus petir ini merambat

utama dalam rangkaian sistem penangkal petir , anti petir atau penyalur petir sistem proteksi eksternal yaitu : a Terminasi udara Air Terminal atau Lightning Rod Salah satu komponen