• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” "

Copied!
194
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana kemampuan guru pendidikan agama Islam dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (LPP) di SMP Negeri 19 Bengkulu. Bagaimana kemampuan guru pendidikan agama Islam dalam melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SMP Negeri 19 Kota Bengkulu.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan siswa dan orang disekitarnya. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai peserta didik sesuai dengan kompetensi inti. Materi pembelajaran merupakan isi kurikulum yang disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.

Siswa diberikan motivasi atau dorongan untuk fokus pada topik Pentingnya Pengetahuan yang Menantang. Siswa diberikan motivasi atau dorongan untuk fokus pada materi topik Cinta Allah SWT dalam Asma al-Husna. Siswa diberikan motivasi atau dorongan untuk fokus pada pokok bahasan materi shalat fardhu berjamaah.

Berpikir Kritis Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan. Hal tersebut akan terjawab melalui kegiatan pembelajaran khususnya tentang materi perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Pengertian Analisis

Bentuk penilaian yang digunakan guru dalam RPP ada 3 aspek yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mencapai kompetensi siswa. Berpikir Kritis Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak-banyaknya pertanyaan tentang gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan pembelajaran khususnya pada materi Pentingnya Pencarian Pengetahuan. Menugaskan siswa untuk terus mencari informasi dimanapun berkaitan dengan materi/pelajaran yang sedang dipelajari atau akan dipelajari.

Pada saat menilai keimanan kepada Allah SWT, siswa dapat dengan benar menunjukkan dalil-dalil naqli dan aqli yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah. Berpikir Kritis Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak-banyaknya pertanyaan terkait gambar yang disajikan, yang akan mereka jawab melalui kegiatan pembelajaran khususnya pada materi Cinta Allah SWT dan Asma al-Husna. Berpikir Kritis Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak-banyaknya pertanyaan terkait gambar yang disajikan untuk dijawab melalui kegiatan pembelajaran khususnya pada materi Perilaku Jujur, Amanah dan Istiqamah.

Siswa mendapat motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi pelajaran. Semua kehidupan murni menjadi menyenangkan. Berpikir kritis Guru membiarkan siswa mengidentifikasi sebanyak-banyaknya pertanyaan terkait gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan pembelajaran khususnya pada materi Hidup bersih menjadi menyenangkan. Berpikir Kritis Guru membiarkan siswa mengidentifikasi sebanyak-banyaknya pertanyaan terkait gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan pembelajaran khususnya pada topik shalat wajib berjamaah.

Gambar  :  2.1  Kerangka  berfikir
Gambar : 2.1 Kerangka berfikir

Analisis Menurut Para Ahli

Macam- macam Analisis

Analisis deskriptif menggambarkan data yang diperoleh sebagaimana adanya, dengan menggunakan satuan variabel yang umum dalam statistik, seperti Analisis komparatif Teknik analisis komparatif, baik antara satu topik dengan topik lainnya, serta beberapa topik dalam kelompok mata pelajaran yang berbeda. Analisis Korelasi Kebalikan dari analisis komparatif, analisis korelasi mencari hubungan antara beberapa subjek yang berbeda.

Langkah- langkah Analisis

Melakukan proses identifikasi dan pengklasifikasian setiap pernyataan pada alat pengumpul data berdasarkan variabel yang akan dianalisis. Pengujian kualitas daya dengan menguji validitas dan juga menguji reliabilitas instrumen hasil pengumpulan data.

Pengertian Guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru pendidikan agama Islam adalah “orang yang bertugas mengajar atau mengajar tentang pendidikan agama Islam”. Guru agama adalah guru yang mengajarkan materi agama (Islam) di sekolah yang diselenggarakan atau diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Agama, dan sebagainya. Jadi, guru yang profesional adalah guru yang berpendidikan tinggi, terpelajar dan kaya akan pengalaman di bidangnya.

Menjadi guru yang profesional tentu bukan suatu pekerjaan yang mudah, memerlukan upaya dan upaya dari guru itu sendiri atau dorongan dari orang lain. Bahwa guru yang kreatif tidak akan kesulitan untuk mendorong siswanya agar tidak hanya mendapat nilai 10 yang baik, tetapi juga mengetahui bagaimana menambah sikap positif dalam memahami perkembangan ilmu pengetahuan dalam kehidupan. Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa guru yang profesional adalah guru yang mampu mendidik, mengajar, mengarahkan, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik, mempunyai tujuan dan langkah inovatif, serta mempunyai kompetensi yang cukup untuk menyampaikan materi pembelajaran secara memadai. agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

13 Kunandar, Penerapan KTSP Profesi Guru dan Keberhasilan Sertifikasi Keberhasilan Guru, Jakarta: Grafindo Persada, 2008.

Kemampuan Dasar Guru

Kompetensi juga berarti pengetahuan dasar, keterampilan dan nilai-nilai yang tercermin dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kepribadian tersebut tidak hanya bersifat alamiah dalam diri seseorang, melainkan merupakan hasil tumbuh kembang dalam lingkungan budaya. Kepribadian merupakan totalitas individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik. Maka sering kali seseorang dikatakan berkepribadian baik atau berakhlak mulia melalui perbuatan baiknya.

Sebaliknya jika seseorang melakukan perbuatan atau sikap yang tidak baik di mata masyarakat, maka orang tersebut dikatakan tidak berkepribadian baik atau berakhlak buruk.20 Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan pribadi yang mencerminkan merupakan pribadi yang kokoh, mantap, dewasa, arif dan berwibawa, memberi teladan bagi peserta didik serta berakhlak mulia. Secara terminologi kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang tercermin dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Menurut Piet dan Ida Sahertian, kompetensi adalah kemampuan melakukan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang bersifat kognitif, afektif dan performan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan sosial guru dan tenaga kependidikan merupakan salah satu kekuatan atau kemampuan untuk mempersiapkan peserta didik agar juga menjadi anggota masyarakat yang baik.

Tugas Guru Dalam Pendidikan Islam

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan siswa, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa dan masyarakat sekitar. Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan minimal melalui mata pelajaran/perkuliahan pada semua mata kuliah, jenjang, dan bentuk pendidikan. Pendidikan agama berfungsi untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia serta mampu menjaga perdamaian dan kerukunan, hubungan antar umat beragama.

Selain itu, “tugas pokok pendidik adalah menyempurnakan, mensucikan, menyucikan hati manusia dan bertaqarub kepada Allah.” 24b.). Sebagai seorang guru, beliau menuntun peserta didik pada tingkat kedewasaan dan budi pekerti yang baik sesuai dengan tujuan Tuhan dalam menciptakannya. D.). Sebagai pemimpin yang memimpin, mengendalikan dirinya, peserta didik dan masyarakat terkait dengan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan usaha, bimbingan, pengawasan, pengorganisasian, pengendalian dan partisipasi dalam menyelesaikan program pendidikan.

Tanggung Jawab Guru

Pendidikan Agama Islam

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 Bab I Pasal 2 disebutkan bahwa pendidikan agama adalah pendidikan yang menanamkan pengetahuan, sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan paling sedikit melalui mata pelajaran/perkuliahan pada semua jalur. , Jenjang dan Jenis Pendidikan 30. 31 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: Rosdakarya Muda, 2004), hal. Dengan demikian, gagasan pendidikan agama Islam berdasarkan rumusan di atas adalah terbentuknya perubahan sikap dan perilaku sesuai dengan petunjuk ajaran Islam.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP merupakan penilaian atau proyeksi guru terhadap segala kegiatan yang akan dilakukan baik oleh guru maupun siswa. Kompetensi inti merupakan suatu jenis kemampuan yang harus dikuasai peserta didik pada mata pelajaran tertentu sebagai acuan penyusunan indikator kompetensi dalam pembelajaran. Pengenalan merupakan kegiatan awal dalam sesi pembelajaran yang menimbulkan motivasi dan mengarahkan perhatian siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

Pada kegiatan pendahuluan, guru: mempersiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang ingin dicapai dan memberikan materi dan penjelasan. uraian kegiatan sesuai program. B.). Indikatornya adalah: ciri-ciri perilaku (bukti yang dapat diukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar. Mengaitkan materi/topik/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa terhadap materi/topik/kegiatan sebelumnya dan mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi berikutnya.

Kolaborasi Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi, mengumpulkan informasi, menyajikan kembali dan bertukar informasi tentang perilaku jujur, amanah dan Istiqamah.

Kajian Pustaka Terdahulu

Kerangka berfikir

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Sumber Data

Data primer penelitian ini diperoleh dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 19 kota Bengkulu. Data sekunder pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari buku, jurnal dan penelitian lain sebagai pendukung penelitian.

Fokus Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab penelitian verbal dimana dua orang atau lebih secara tatap muka mendengarkan secara langsung suatu informasi dan pernyataan. 46 Data yang dikumpulkan melalui wawancara merupakan data verbal yang diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab. 47 Melalui teknik wawancara, penelitian dapat mendorong narasumber untuk mempunyai wawasan yang lebih luas mengenai pengalaman. Metode dokumentasi mencari hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan agenda. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tertulis tentang kurikulum sebagai data primer dan informasi lainnya.48 Oleh karena itu, selain untuk memperoleh data, metode ini juga memperkuat data dan mengidentifikasi berbagai data yang diperoleh dari data wawancara dan observasi.

Uji Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

Deskripsi Wilayah

SMP Negeri 19 Kota Bengkulu awalnya bernama Sekolah Menengah Pertama Negeri (SLTP) 19 yang berdiri pada tahun 1997. Bengkulu pada tanggal 2 Agustus 1997 sejak nasionalisasi, pada tahun berikutnya ada anggaran baru dan sekolah berjalan normal SMP Negeri 51 19 Kota Bengkulu terletak di Jalan Sukamaju Kelurahan Padang Serai Kecamatan Kampung Melayu Kode Pos 38215. Terwujudnya pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terorganisir, artistik, berbudaya dan religius dalam menghadapi pasar bebas”.

Melakukan kecakapan hidup yang terampil dalam menghadapi ketidakmampuan anak dan orang tua untuk melanjutkan studi di waktu senggang. Melaksanakan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stakeholder). Menumbuhkan kesadaran di kalangan seluruh warga sekolah akan pentingnya budaya yang dapat menciptakan lingkungan sekolah yang disiplin, indah, nyaman, bersih, kreatif, aman, tenteram dan mempunyai suasana yang menyenangkan.

Pembahasan

PENUTUP

Saran

Tonton dan komentari foto atau tayangan terkait keimanan kepada malaikat Allah.

Tabel  4.2 Hasil  Wawancara
Tabel 4.2 Hasil Wawancara

Gambar

Gambar  :  2.1  Kerangka  berfikir
Tabel  4.2 Hasil  Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

Menjadi seorang bundo kanduang dan pewaris harta pusaka tinggi tentu harus mempunyai prilaku dan tingkah laku yang baik, yang sesuai dengan ajaran agama dan ketetapan