• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH AGAMA ISLAM DAN ETIKA

N/A
N/A
Fina Ayuniar

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH AGAMA ISLAM DAN ETIKA "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

AGAMA ISLAM DAN ETIKA KEUTAMAAN PUASA

SEMESTER GANJIL 2022/2023

Disusun Oleh:

Fina Ayuniar Pratiwi 104120010

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR UNIVERSITAS PERTAMINA

2022

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Keutamaan Puasa” ini dapat penulis selesaikan dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.

Dalam kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini. Dengan adanya pihak tersebut, penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan baik.

Meskipun begitu, penulis berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan penyusunan makalah ini, baik dari hasil kegiatan belajar di kelas, maupun dari referensi lainnya. Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh penulis demi kesempurnaan dalam penulisan makalah berikutnya

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf apabila ada ketidaksempurnaan dalam penyusunan makalah. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih

Jakarta, 3 Oktober 2022

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI... 3

PENDAHULUAN ... 4

TINJAUAN PUSTAKA ... 5

PENUTUP ... 11

DAFTAR PUSTAKA ... 12

(4)

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Puasa merupakan ibadah yang menjadi Rukun Islam nomor tiga. Puasa umumnya dikenal sebagai ibadah dengan pengertian menahan haus dan lapar. Padahal, puasa memiliki pengertian yang jauh lebih kompleks daripada hal tersebut, yaitu memberi batasan kepada diri sendiri terhadap perbuatan yang dilarang oleh agama, sekaligus memberi perbaikan pada hal-hal yang kurang baik pada diri manusia, baik yang nampak maupun yang tak nampak. Contoh dari perbaikan terhadap diri sendiri adalah memperbaiki jiwa, menjauhkan diri dari hal yang berpotensi merusak, juga menyembuhkan penyakit.

Puasa merupakan salah satu ibadah yang paling penting di dalam Agama Islam.

Karena begitu penting, Allah SWT. bahkan menciptakan Bulan Ramadhan sebagai bulan yang umumnya digunakan untuk berpuasa, sekaligus menjadi bulan untuk mensucikan diri sebelum masuk Tahun Baru Islam. Sebagai seorang Muslim, wajib hukumnya bagi kita untuk melaksanakan puasa di Bulan Ramadhan. Muslim juga harus banyak belajar mengenai fungsi dan manfaat berpuasa, sehingga puasa yang dilakukannya tidak hanya habis di menahan haus juga lapar.

1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu Puasa?

2. Bagaimana manfaat puasa pada kehidupan manusia?

1.3. TUJUAN

1. Mengetahui apa itu puasa?

2. Mengetahui apa saja manfaat puasa terhadap kehidupan manusia, baik pada tingkah laku manusia, maupun pada Kesehatan tubuh manusia

(5)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Puasa

Puasa (Shaum) menurut istilah ajaran Islam yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya. Waktunya dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Sementara menurut Bahasa, dalam Bahasa Arab, as-saum atau as-siyam memiliki arti menahan diri dari segala sesuatu.

Dari kedua pengertian di atas, puasa diartikan sebagai suatu upaya diri untuk menahan diri dari segala sesuatu yang sifatnya membatalkan syarat sah puasa, yang waktunya mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, dengan syarat syarat yang telah ditentukan. Puasa diibaratkan sebagai perisai. Hal itu terjadi karena dengan berpuasa, seorang Muslim diwajibkan untuk menahan dirinya dari kebiasaan buruk yang dilakukannya setiap hari

Berikut merupakan dalil Al-Qur’an yang menyatakan kewajban berpuasa:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”

Al-Baqarah 183

Berdasarkan ayat Al-Qur’an diatas, dapat kita ketahui bahwa Puasa bukan hanya ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim. Berpuasa dilakukan oleh umat lain dikarenakan betapa sehatnya tubuh apabila rutin melakukan puasa. Puasa sendiri dalam Islam terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Puasa Wajib

Puasa Wajib merupakan puasa yang harus dilaksanakan. Apabila puasa ini dilaksanakan, seorang Muslim akan mendapat pahala. Sementara, apabila puasa ini ditingalkan, seorang Muslim akan berdosa. Berikut merupakan jenis puasa yang memiliki hukum Wajib untuk dilaksanakan

a. Puasa Ramadhan

Puasa pada bulan Ramadhan adalah puasa yang dilaksanakan hanya di bulan Ramadhan dan hanya dapat dilaksanakan sekali dalam setahun. Puasa ini memiliki hukum wajib, sehingga berdosa apabila ditinggalkan. Apabila ada kendala dalam melaksanakan puasa di bulan Ramadhan (misalnya Wanita

(6)

yang memiliki halangan), maka puasa Ramadhan ini harus dibayar melalui Puasa Qodho.

Adapun Hadis yang menyebutka kewajiban berpuasa di Bulan Ramadan antara lain:

Artinya: “Dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah SAW. Bersabda: “Islam dibangun diatas lima landasan; persaksian tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadan” (HR. Bukhari)

b. Puasa Qodho

Puasa Qodho merupakan puasa yang dilaksanakan untuk membayar hutang puasa pada bulan Ramadhan. Puasa ini diwajibkan karena Puasa Ramadhan merupakan puasa yang wajib dilakukan. Apabila puasa Ramadhan dilakukan penuh selama 1 bulan, maka puasa Qodho ini tidak perlu dilaksanakan

c. Puasa Nazar

Puasa Nazar merupakan puasa yang wajib dilaksanakan bagi orang yang telah melakukan nazar dikarenakan menginginkan sesuatu. Puasa nazar ini bukan hanya menahan lapar dan minum, namun dapat juga dilakukan dengan berpuasa bicara dan berpuasa menjauhi kemaksiatan.

d. Puasa Kafarot/Kifarat

Puasa Kifarat merupakan puasa yang dilakukan untuk menebus dosa yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Dosa tersebut antara lain: membunuh atau melakukan hubungan suami-istri di siang hari. Puasa ini juga dibuat ketika adanya pelanggaran terhadap sumpah, juga ketika melakukan zhihar. Tujuan adanya puasa ini adalah untuk membersihkan diri dan taubat kepada Allah SWT.

(7)

2. Puasa Sunnah

Puasa Sunnah merupakan puasa yang dapat apabila dilakukan akan mendapat pahala, namun apabila ditinggalkan tidak akan mendapat dosa. Puasa ini dapat dilaksanakan pada hari-hari di sepanjang tahun, kecuali hari-hari yang dilarang untuk berpuasa. Berikut merupakan beberapa contoh dari Puasa Sunnah

a. Puasa Daud

Menurut pengertiannya, puasa Daud memiliki arti sebagai puasa yang dikerjakan dengan cara sehari berpuasa, kemudian sehari berbuka. Puasa ini disebut sebagai Puasa Daud karena Nabi Daud sering melaksanakan puasa ini.

b. Puasa Senin-Kamis

Puasa sunnah ini merupakan puasa yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW. Dan para sahabatnya.

c. Puasa Arofah

Merupakan puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 dzulhijjah bagi yang tidak sedang haji. Puasa ini dilakukan untuk menghormati saudara yang sedang haji.

Dilaksanakannya puasa ini dapat menghapus dosa satu tahun sebelum dan satu tahun setelahnya.

d. Puasa tasu’a dan asyura

Merupakan puasa yang dilakukan tanggal 9 dan 10 Muharrom e. Puasa enam hari pada bulan syawal

Berpuasa enam hari pada bulan syawal diibaratkan sebagai berpuasa setahun lamanya. Puasa ini dapat dilakukan tanggal berapa saja di bulan syawal (kecuali tanggal 1), baik berurutan maupun tidak berurutan

Setelah mengetahui jenis-jenis puasa, kita juga harus mengetahui apa saja yang dapat membatalkan puasa. Hal-hal tersebut antara lain:

a. Menelan sesuatu dan memuntahkan sesuatu secara sengaja b. Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan dengan sengaja c. Melakukan hubungan suami istri

d. Haid, Wiladah, dan Nifas e. Mengeluarkan mani f. Murtad

g. Dalam keadaan gila meskipun sebentar

(8)

B. Manfaat Puasa

1. Terhadap Tingkah Laku Manusia

Puasa merupakan suatu proses untuk memperoleh kepribadian dan tingkah laku yang baru. Diri yang baru. Puasa sangat berpengaruh pada pembentukan karakter seorang Muslim. Hal tersebut terjadi karena dengan berpuasa, seorang Muslim akan menahan dirinya dari melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Secara tidak langsung, seorang Muslim akan memiliki kekuatan untuk menghindari larangan Allah SWT. Semakin sering seroang Muslim berpuasa, semakin terlatih dirinya untuk menjaga hakekatnya sebagai seorang Muslim.

a. Puasa Memperkuat Keinginan

Puasa merupakan sebuah bentuk dari Latihan untuk memperkuat keinginan, mendorong kemauan, dan menambah kesadaran. Ketika seseorang memiliki kenginan yang kuat, dia bisa menghadapi segala hal-hal negative yang ada di masyarakat. Membangun keinginan yang kuat di dalam diri bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, hal tersebut harus dilatih. Keinginan untuk berpuasa dan taat akan mengajarkan seorang Muslim menjadi lebih kuat dalam mempertahankan keinginannya

b. Puasa Membentuk Akhlak Mulia

Puasa dapat membentuk rasa selalu berada dalam pengawasan Allah. Rasa ini membuat seorang Muslim menjadi takut untuk berbuat kesalahan. Puasa akan membentuk seorang Muslim menjadi pribadi yang sabar, tidak akan merusak dan tidak akan menghancurkan.

c. Puasa Mewujudkan Ketenangan Jiwa

Jiwa manusia akan memilih mana yang baik dan mana yang jahat. Sebagian dari diri manusia ingin melakukan sebuah kejahatan dan maksiat. Puasa akan membuat sisi jahat dari jiwa manusia menjadi lebih lemah diakibatkan oleh keinginannya yang besar untuk berpuasa. Hal tersebut akan membuat jiwa manusia lebih tenang dan jiwa nya dikuasai oleh hal hal baik.

d. Mengobati problematika pergaulan bebas bagi pemuda

Pada masa remaja, seorang manusia akan mengalami perubahan pada tubuh mereka. Mereka selalu ingin tau banyak hal. Tanda-tanda baligh mulai muncul, seperti adanya gejolak nafsu seksual. Dengan adanya puasa, seorang remaja Muslim yang diajarkan untuk terbiasa berpuasa akan terhindar dari

(9)

problematika tersebut, karena menahan nafsu merupakan salah satu syarat berpuasa

2. Terhadap Kesehatan Manusia

Selain berpengaruh terhadap tingkah laku di lingkungan masyarakat, dalam pelaksanaannya, puasa juga memiliki pengaruh terhadap lingkup yang lain, salah satunya terhadap kesehatan tubuh manusia. Pengaruh tersebut antara lain:

a. Mengobati Kegemukan (obesitas)

Obesitas merupakan sebuah kondisi dimana berat badan manusia melebihi batas normal yang disebabkan oleh penumpukan lemak. Seperti yang kita ketahui bahwa dengan berpuasa, kuantitas makanan yang dimakan oleh seseorang menjadi lebih sedikit dibanding pada hari biasa. Tidak hanya makanan berat, namun manusia juga akan mengurangi keinginannya untuk makan makanan ringan, terutama pada waktu berbuka puasa. Manusia cenderung memilih makanan berat untuk berbuka puasa. Dengan kecenderungan tersebut, keinginan manusia untuk memakan makanan junk food menjadi berkurang. Hal-hal tersebut menyebabkan berkurangnya jumlah lemak yang mengendap di dalam tubuh, sehingga obesitas dapat diatasi

Pada suatu tinjauan ilmiah, puasa di bulan Ramadhan terbukti mengurangi berat badan sebanyak 5kg apabila dilakukan penuh pada bulan Ramadhan. Hal itu terjadi karena pada umumnya manusia memiliki kebutuhan kalori sebanyak 2.000-2.700 cal. Dengan berpuasa, manusia dapat mengurangi asupan kalori masuk hingga 1.200 cal

b. Pengaruhnya terhadap penderita Diabetes Melitus

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang diakibatkan oleh glukosa darah yang melebihi nilai normal. Kadar normal dari glukosa di dalam darah memiliki rentang antara 70-110 mg/100 ml. Kadar normal tersebut akan mengalami peningkatan setelah manusia mengkonsumsi karbohidrat, kemudian 2-3 jam kemudian, kadar tersebut akan kembali ke nilai normal.

Pada saat berpuasa, kadar gula darah akan mengalami penurunan hingga ke nilai 60-70 mg/100 m

Selain itu, puasa juga memberikan kesempatan pancreas untuk beristirahat. Pankreas mengeluarkan hormone insulin yang fungsinya untuk mengubah gula menjadi lemak. Hormon insulin ini yang membuat tubuh manusia tidak kelebihan glukosa. Dengan berpuasa, pancreas dapat memiliki

(10)

waktu beristirahat sehingga pancreas selalu dalam kondisi optimal dan berfungsi dengan baik

c. Suplai Nutrisi Melalui Darah

Pada keadaan umum, dimana sistem pencernaan berjalan, aliran darah akan terfokus pada saluran pencernaan. Ketika menjalani puasa, system pencernaan tidak akan bekerja selama waktu yang relative panjang, sehingga aliran darah tidak akan terfokus pada saluran pencernaan. Volume darah yang dibagikan ke dalam system pencernaan akan dikurangi, sehingga suplai darah ke organ lain menjadi lebih banyak

Secara tidak langsung, puasa dapat meningkatkan kinerja otak. Hal tersebut terjadi karena aliran darah yang seharusnya banyak terfokus pada saluran pencernaan, akan berubah dan terfokus mengalir ke otak. Dapat diketahui juga bahwa dengan berpuasa, tubuh akan melakukan proses yang disebut sebagai proses detoksifikasi racun. Racun tersebut berpotensi menyumbat aliran darah, sehingga ketika berpuasa, racun tersebut tidak memiliki ruang untuk menyumbat aliran darah. Selain akibat aliran darah, otak juga akan mengurangi koordinasi nya ke dalam organ pencernaan. Otak tidak akan bekerja terlalu keras dan fungsinya menjadi lebih efektif

d. Terapi Penyakit Mental

Poin ini memiliki kaitannya dengan poin-poin sebelumnya, dimana otak akan memiliki akses aliran darah yang lebih banyak dibanding pada hari biasanya. Puasa juga dapat memperbaiki sensitivitas insulin yang memiliki fungsi untuk mencegah naiknya gula darah. Gula darah memiliki hubungan dengan system kerja hippocamus yang berfungsi dalam mengendalikan mood.

Puasa akan membuat hormon-hormon diproduksi dengan efektif sesuai dengan kebutuhan tubuh, contohnya hormone endorphin. Hormon endorphin akan diproduksi lebih banyak di otak yang membuat seseorang memiliki mood yang lebih baik dan menjadi lebih bahagia

(11)

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Puasa merupakan sebuah ibadah yang dilakukan dengan tujuan menahan diri dari sesuatu yang dapat membatalkan puasa, dengan rentang waktu mulai terbitnya fajar hingga matahari tenggelam. Puasa memiliki dua kategori, yaitu puasa wajib dan sunnah. Puasa wajib harus dibayar apabila tidak dilaksanakan, sementara puada sunnah hanya dianjurkan untuk dilaksanakan. Syarat sah puasa antara lain:

Puasa memiliki banyak manfaat terhadap kehidupan manusia, antara lain pada tingkah laku manusia dan pada Kesehatan manusia. Muslim yang berpuasa akan memiliki tingkah laku yang baik (atau semakin membaik) dan memiliki tubuh yang sehat. Hal tersebut terjadi karena berpuasa merupakan sebuah alternatif dalam mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha Esa yaitu Allah SWT.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. Wahab., 2011. Fiqih Puasa. Masjid Salafiyah: Mojokerto

Abdullah. Keutamaan-Keutamaan Puasa dan Rahasia Rahasia nya. Diakses dari:

www.academia.edu/34743681/KEUTAMAAN_KEUTAMAAN_PUASA_DAN_RAHASIA _RAHASIANYA Diakses pada: 5 Oktober 2022

Cahya. Afifatuc. Rahma., 2015. Pengaruh Puasa Dalam Kestabilan Gula Darah Normal Pada Penderita Diabetes Melitus. Universitas NU Surabaya: Surabaya

Nurfatihah. Mira. Baiq., 2018. Pengaruh Puasa Ramadhan Terhadap Suplai Nutrisi Melalui Darah Untuk Sistem Kinerja Otak. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta

Pratama. Sidik. Fajar., Makalah Agama Tentang Puasa. Universitas Tama Jagakarsa: Jakarta Rahman. Yusuf., 2015. Dampak Puasa Terhadap Kesehatan. Universitas Islam negeri Sultan Syarif Kasim: Riau

Ulfah. Zakiah., Manfaat Puasa Dalam Perspektif Sunnah dan Kesehatan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara: Medan

Referensi

Dokumen terkait

Hakikat dari akal filsafat adalah sebagai mesin penggerak dalam tubuh yang mengatur dalam berbagai hal yang akan dilakukan setiap manusia yang akan meninjau baik, buruk dan

Tujuan hukum yang ditujukan untuk menyempurnakan hidup manusia dengan cara melaksanakan apa yang baik dan yang paling layak menurut kebiasaan dan menghindari

Kemudian etika sosial dalam dimensi Muhammad, pertama yaitu Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim tentang Iman, yang apabila seseorang beriman kepada

Sedangkan etika menurut filsafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat

Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. Ayat di atas merupakan dalil naqli dari diwajibkannya

Inilah paradigma Islam yang menjadikan Aqidah Islam sebagai dasar segala pengetahuan seorang muslim. Paradigma inilah yang telah mencetak

Sementara Al-Qur‟an baik makna maupun formulasi verbalnya sepenuhnya berasal dari Alloh swt, Nabi sekedar menerima jadi (taken for granted) apa yang diturunkan

Menurut syara’, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari, karena perintah Allah semata-mata, yang disertai