MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PUASA
Dosen Pengampu:
Nenda, S.Pd.I, M.Pd.I.
Disusun oleh : Kelompok 1
Rini Indriyani (222110008) Tiara Putri Azaria (222110026)
Rosalina (222110027)
Riyantika Anggraeni (222110028)
Sri Wahyuni (222110090)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FALKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan karunia- Nya kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tayamum”
dengan harapan kita sebagai manusia dapat mengetahui, serta memahami tentang pokok bahasan tayamum.
Dan juga tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran akan dengan senang hati kami terima dari pembaca untuk lebih mampu menyempurnakan makalah dan lebih bermanfaat. Terima kasih.
Daftar Isi
Tidak ada entri daftar isi yang ditemukan.
A. Pengertian Puasa
Menurut bahasa, puasa berarti menahan diri. Menurut syara’, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari, karena perintah Allah semata-mata, yang disertai niat dan syarat-syarat tertentu.
Puasa berasal dari bahasa Arab “shaum”, yang menurut istilah syariat ialah menahan diri pada siang hari dari hal-hal yang membatalkan puasa disertai niat mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa ditujukan untuk dapat membentuk dan menanamkan sikap-sikap teladan serta meningkatkan ketakwaan seorang muslin kepada Allah SWT.
B. Dasar Hukum Puasa
Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183 tentang kewajiban menjalankan puasa ramadhan.
َۙنْوُقّتَت ْمُكّلَعَل ْمُكِلْبَق ْنِم َنْيِذّلا ىَلَع َبِتُك اَمَك ُماَيّصلا ُمُكْيَلَع َبِتُك اْوُنَمٰا َنْيِذّلا اَهّيَآٰي
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah 2 :183) Dan surat Al-Baqarah ayat 185:
ُهْمُصَيْلَف َرْهّشلا ُمُكْنِم َدِهَش ْنَمَف
Yang artinya:
“Karena itu, barang siapa diantara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al-Baqarah 2 : 185)
Selain menurut Al-Qur’an, terdapat juga dasar hukum puasa pada hadits nabi Muhammad SAW, dari Ibnu Umar ia berkata, “orang-orang melihat terbitnya hilal (awal bulan), lalu saya melihatnya, maka sedang bersiap-siap dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa.”
(HARI. Abu Dawud)
C. Tujuan Ibadah Puasa
1) Bertakwa dan bersyukur kepada Allah, ibadah puasa menjadi pengingat nikmat yang telah Allah berikan kepada hamba-Nya, dengan diberikan rasa kehilangan nikmat tersebut sementara. (QS. Al-Baqarah ayat 185)
2) Agar umat muslim selalu berada dalam kebenaran dan terbimbing ke jalan Allah SWT. (QS. Al-Baqarah ayat 186)
3) Agar dosa-dosa diampuni. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW ketika
malaikat Jibril mendatanginya dan berkata, “Siapa yang menikmati bulan Ramadhan namun tidak diampuni dosanya, maka dia akan masuk neraka. Ya Allah, semoga Engkau menjauhkannya (dari neraka)”, Malaikat Jibril berkata, “Katakanlah,
‘Amin’,” Rasulullah SAW pun mengikutinya.
4) Mendapatkan pahala surga dan jauh dari siksa neraka. Allah memerintahkan umat muslim berpuasa karena Allah ingin mendekatkan hamba-Nya kepada surga, bukan pintu surga bagi orang-orang yang berpuasa. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Siapa berpuasa sehari dengan niat fi sabilillah (di jalan Allah), niscaya Allah akan
menjauhkan mukanya neraka sepanjang 70 musim panas.” (HR. Bukhari)