• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ANALISIS FISIKOKIMIA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

N/A
N/A
CyberNinja

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH ANALISIS FISIKOKIMIA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ANALISIS FISIKOKIMIA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

Dosen Pengampu: apt. Firdha Senja Maelaningsih, M.Farm.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

1) Annisa Cahyahati Salim (221030700545)

2) Risman Zai (221030700561)

3) Yuliana Dominika (221030700573)

4) Melany (221030700544)

5) Ismi Fauziah Kahfi (221030790535)

6) Mutiara Permatasari (221030790387)

7) Misnawati (221030700559)

Kelas : 03FKKP001

S1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

(2)

2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas tersusunnya makalah analisis fisikokimia kromatografi cair kinerja tinggi yang merupakan salah satu mata kuliah S1 Farmasi. Makalah ini berisi penjelasan materi-materi perkuliahan yang dilengkapi dengan pertanyaan yang dapat digunakan oleh mahasiswa.

Diharapkan makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran analisis fisikokimia. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi bagi seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah analisis fisikokimia.

Pamulang, November 2023 Disusun Oleh

Kelompok 2

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4

A. Prinsip kerja kromatografi...4

B. Komponen Kromatografi...7

DAFTAR PUSTAKA...11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kromatografi merupakan cara pemisahan yang mendasarkan partisi cuplikan (sampel) antara fasa bergerak dan fasa diam. Berdasarkan sifat-sifat dari kedua fasa tersebut, maka kromatografi dapat dibedakan menjadi 5 sistem yaitu sistem kromatografi padat-padat, cair-padat, cair-cair, gas- padat dan gas-cair. Pada kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) sistem kromatografi yang digunakan adalah cair-padat, fasa bergerak (mobile phase) berupa cairan yaitu pelarut dan fasa diam (stationer phase) berupa padatan yaitu adsorban yang terdapat dalam kolom analitik. Dengan demikian kromatografi dapat didefinisikan sebagai suatu proses migrasi diferensial di mana komponen- komponen cuplikan (sampel) ditahan secara selektif oleh fasa diam (adsorban) (Stahl, 1985; Harborne, 1987).

Metode analisa yang sekarang ini banyak digunakan adalah metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) adalah kromatografi yang dapat digunakan. untuk memisahkan senyawa campuran dan dapat digunakan pada senyawa biokimia maupun menganalisis senyawa kimia untuk identifikasi, kuantifikasi, dan purifikasi senyawa individu yang didapat dari senyawa campuran yang dianalisis tersebut (Sabir dkk., 2016).

Metode tersebut mampu memberikan data baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan tepat dan teliti dibandingkan metode analisa yang lain. Meskipun demikian kelemahan dari metode ini adalah biaya yang diperlukan relatif lebih mahal. Validasi terhadap suatu metode analisa menjadi faktor penting karena hanya metode analisa yang telah dibuktikan validitasnya maka hasil pengukurannya bisa dipertanggung jawabkan dan dipergunakan sebagai landasan dalam perhitungan berikutnya. Beberapa parameter dalam melakukan validasi tersebut meliputi linieritas, selektivitas, ketelitian, ketepatan, limit of detection dan limit of quantification. Parameter linieritas menggambarkan hubungan yang linier antara konsentrasi dan serapan sehingga persamaan yang diperoleh dapat dipergunakan untuk menghitung

(5)

konsentrasi zat aktif dalam sampel yang diketahui serapannya (Anonim, 2006).

KCKT adalah pengembangan terkini dari kromatografi cair kolom klasik pada kolom, detektor yang lebih sensitif dan peka serta kemajuan teknologi pada pompa bertekanan tinggi yang menyebabkan KCKT menjadi suatu metode dengan sistem pemisahan zat yang cepat dan efisien (Johnson, 1991). Analisis senyawa kuantitatif dengan KCKT seringkali digunakan di Laboratorium Isolasi dan Analisis Bahan Alam. Analisis dengan KCKT memiliki beberapa keunggulan antara lain waktu analisis relatif singkat, volume sampel yang digunakan sedikit, dapat menganalisis senyawa organik dan anorganik, serta kolom. yang dapat digunakan kembali (Ardianingsih, 2009).

Analisis dikatakan baik jika waktu analisisnya singkat dan daya pisahnya tinggi (Gritter, et. al., 1991). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemisahan antara lain, pengaturan komposisi fase gerak, laju alir serta ada tidaknya penambahan asam (Amin, dkk., 2016). Pada analisis KCKT, seringkali ditemukan beberapa permasalahan diantaranya puncak yang tidak terpisah sempurna pada sampel, terjadi pelebaran puncak kromatogram, serta sulit mencari kondisi operasi yang optimum sehingga waktu analisis menjadi lama dan penggunaan fase gerak lebih boros.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi?

2. Bagaimana prinsip kerja Kromatografi Cair Kinerja Tinggi?

3. Apa saja yang termasuk dalam komponen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi?

4. Bagaimana cara pengolahan data dalam Kromatografi Cair Kinerja Tinggi?

5. Apa saja aplikasi atau penerapan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dalam bidang Farmasi?

(6)

C. Tujuan

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu kromatografi cair kinerja tinggi.

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prinsip kerja kromatografi cair kinerja tinggi.

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui komponen apa saja dalam kromatografi kinerja tinggi.

4. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengolahan data dalam kromatografi kinerja tinggi.

5. Agar mahasiswa dapat mengetahui aplikasi atau penerapan kromatografi kinerja tinggi dalam bidang farmasi.

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Prinsip kerja kromatografi

Prinsip dasar dari KCKT. dan semua metode kromatografi adalah.

memisahkan setiap komponen dalam sample untuk selanjutnya diidentifikasi (kualitatif) dan dihitung berapa konsentrasi dari masing-masing komponen tersebut (kuantitatif). Sebetulnya hanya ada dua hal utama yang menjadi krusial point dalam. metode KCKT. Yang pertama adalah proses separasi/pemisahan dan yang kedua. adalah proses identifikasi. Dua hal ini mejadi faktor yang sangat penting dalam keberhasilan proses analisa.

Prinsip kerja KCKT (kromatografi kinerja tinggi) atau HPLC (High- Performance Liquid Chromatography) mirip dengan prinsip kerja kromatografi cair pada umumnya. Namun, HPLC menggunakan kolom yang memiliki partikel yang lebih kecil dan fase gerak yang ditekan dengan tekanan tinggi, sehingga memungkinkan pemisahan yang lebih efisien dan cepat.

Berikut adalah prinsip kerja KCKT / HPLC secara umum:

 Kolom Kromatografi: HPLC menggunakan kolom yang terdiri dari fase diam yang terikat pada partikel kecil, biasanya berukuran mikrometer. Partikel-partikel ini memberikan luas permukaan yang besar untuk interaksi dengan komponen campuran.

 Fase Gerak: Fase gerak dalam KCKT adalah cairan yang mengalir melalui kolom dengan tekanan tinggi. Fase gerak ini biasanya terdiri dari campuran pelarut organik dan air, yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhan analisis.

(8)

 Interaksi Fase Gerak dan Fase Diam: Komponen campuran berinteraksi dengan fase diam pada permukaan partikel kolom.

Interaksi ini terjadi berdasarkan perbedaan sifat fisikokimia komponen, seperti afinitas polaritas, muatan listrik, atau afinitas kimia terhadap fase diam. Komponen dengan afinitas yang lebih tinggi akan berinteraksi lebih kuat dengan fase diam dan bergerak lebih lambat.

 Elusi: Fase gerak yang ditekan dengan tekanan tinggi mengalir melalui kolom dan membawa komponen campuran. Komponen dengan afinitas yang lebih rendah terhadap fase diam akan bergerak lebih cepat dan tiba lebih awal di detektor, sedangkan komponen dengan afinitas yang lebih tinggi akan bergerak lebih lambat dan tiba lebih lambat di detektor.

 Deteksi: Setelah komponen campuran dipisahkan, mereka dideteksi menggunakan detektor yang sesuai, seperti detektor UV-Vis, detektor fluoresensi, detektor massa, atau detektor konduktivitas. Detektor ini menghasilkan sinyal yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi komponen campuran

Prinsip kerja KCKP / HPLC sangat bergantung pada kolom yang digunakan, jenis fase gerak, dan detektor yang digunakan. Namun, prinsip umumnya adalah memanfaatkan perbedaan afinitas komponen campuran terhadap fase diam dan fase gerak untuk memisahkan mereka dengan efisien dan akurat.( jubahar. J. 2017 )

Dalam metode KCKT, terdapat dua hal utama yang menjadi faktor krusial dalam keberhasilan analisis, yaitu proses separasi/pemisahan dan proses identifikasi.

 Proses Separasi/Pemisahan: Prinsip dasar dari KCKT adalah memanfaatkan perbedaan afinitas komponen sampel terhadap fase diam dan fase gerak untuk memisahkan mereka. Fase diam adalah material yang terikat pada partikel kolom, sedangkan fase gerak adalah cairan yang mengalir melalui kolom. Komponen dengan afinitas yang

(9)

lebih tinggi terhadap fase diam akan berinteraksi lebih kuat dan bergerak lebih lambat, sedangkan komponen dengan afinitas yang lebih rendah akan bergerak lebih cepat. Dengan demikian, pemisahan komponen dapat terjadi berdasarkan perbedaan sifat fisikokimia mereka.2.

 Proses Identifikasi: Setelah komponen sampel dipisahkan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi komponen-komponen tersebut.

Identifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan detektor yang sesuai, seperti detektor UV-Vis, detektor fluoresensi, detektor massa, atau detektor konduktivitas. Detektor ini menghasilkan sinyal yang unik untuk setiap komponen, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi komponen tersebut. Selain itu, identifikasi juga dapat dilakukan dengan membandingkan waktu retensi komponen dengan standar referensi yang telah diketahui.

Kedua proses ini, yaitu separasi/pemisahan dan identifikasi, saling terkait dan penting dalam metode KCKT. Proses separasi yang efisien dan selektif akan memungkinkan pemisahan yang baik antara komponen- komponen sampel, sedangkan proses identifikasi yang akurat akan memastikan bahwa komponen-komponen tersebut dapat diidentifikasi dengan benar. Kombinasi dari kedua proses ini memungkinkan analisis kualitatif dan kuantitatif yang akurat dan dapat diandalkan dalam metode KCKT.( phyllis R.

2018 )

Kromatografi cair kinerja tinggi merupakan tenik analisis dengan alat atau zat-zat terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi, karena zat- zat ini melewati kolom kromatografi pemisahan solit-solit diatur oleh distribusi dalam fase gerak dan fase diam. KCKT merupakan metode yang tidak destriktif dan dapat digunakan baik unuk analisis kualitatif dan kuantatif serta memiliki kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi (Gandjar dan Rohman, 2015).

(10)

B. Komponen Kromatografi

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau biasa juga disebut HPLC merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang, antara lain: farmasi, lingkungan, bioteknologi, polimer, dan. industri-industri makanan. KCKT dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970- an. Kegunaan umum KCKT adalah untuk pemisahan sejumlah senyawa organic, anorganik, maupun senyawa biologis, analisis ketidakmurnian (impurities), analisis senyawa-senyawa tidak mudah menguap (non volatil), penentuan molekul-molekul netral, ionic, maupun switter ion, isolasi dan pemumian senyawa, pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya hampir sama. pemisahan senyawa-senyawa dalam jumlah sekelumit (trace element) dalam jumlah banyak, dan dalam skala proses industri.

KCKT merupakan metode tidak desktruktif dan dapat digunakan baik dalam analisis kualitatif maupun kuantitatif. Kromatografi merupakan teknik yang mana solute (zat terlarut) terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan solute-solut ini melewati suatu kolom kromatografi. Interaksi KCKT pada dasarnya terdiri atas 8 komponen pokok, yaitu: wadah fase gerak, system penghantaran fase gerak, alat untuk memasukkan sampel, kolom, detector, wadah penampung buangan fase gerak, tabung penghubung, suatu computer atau integrator atau penekan. (Rohman & Ganjar, 2009)

(11)

komponen dalam KCKT adalah sebagai berikut: (Agus dkk, 2016)

a. Pompa

Fase gerak dalam KCKT adalah suatu cairan yang bergerak melalui kolom. Terdapat dua tipe pompa yang digunakan yaitu kinerja konstan (Constant Pressure) dan pemindahan konstan (Constant Diplacement).

b. Injector

Tempat atau alat yang digunakan untuk memasukkan sampel ke bagian

(12)

material kolom. Terdapat duamacam injector yaitu stopped flow dan solvent flaving

c. Kolom

Adalah jantung kromatografi dalam KCKT. Berhasil atau gagalnya suatu analisis tergantung pada pemilihan kolom dan kondisi percobaan yang sesuai. Kolom dibagi menjadi dua macam yaitu kolom analitik dan kolom preparative.

d. Detector

Dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen sampel didalam kolom (analisis kualitatif) dan menghitung kadanya (analisis kuantitatif). Detector yang baik memiliki sensitivitas yang tinggi, gangguan yang rendah, kisar respon linier yang halus dan memberi respons untuk semua tipe senyawa.KCKT merupakan salah satu metode kimia dan fisikokimia, KCKT termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu tekniik kromatografi dengan fase gerak cairan dan fase diam cairan atau padat (Sweetman,2017)

e. Reservoir

reservoir adalah untuk menampung fase gerak yang akan digunakan untuk memisahkan analit. Fase gerak dapat berupa pelarut murni, campuran pelarut, atau bufer. Reservoir KCKT biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik yang tahan terhadap pelarut. Reservoir ini dilengkapi dengan katup untuk mengatur aliran fase gerak

f. Data system

untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data hasil kromatogram. Data hasil kromatogram dapat berupa grafik yang menunjukkan waktu retensi dan luas puncak analit.

(13)

Beberapa kelebihan yang dimiliki kromatografi HPLC sehingga menjadikannya sebagai "the best choice" dalam dunia penentuan/pemisahan ion/logam, diantaranya:

a. Kecepatan (Speed)

Kecepatan dalam analisis suatu sampel menjadi aspek yang sangat penting dalam hal analisis ion yaitu untuk menguangi biaya, bisa menghasilkan data analisis yang akurat dan cepat dan bisa mengurangi limbah (waste) yang dihasilkan dari penggunaan eluen.

b. Sensitivitas (Sensitivity)

Perkembangan teknologi mikro prosessor yang dikombinasikan dengan efisiensi kolom pemisah mulai ukuran diameter dalam millimeter sampai skala mikro. Membuat pendeteksian ion dalam sampel menjadi lebih baik.

c. Selektivitas (Selectivity)

Dengan system ini, bisa dilakukan pemisaan berdasarkan keinginan, misalnya kation/anion organic saja atau kation/anion anorganik yang dipisahkan.

d. Pendeteksian yang serempak (Simultaneous detection)

Teknik pendeteksian sekali injeksi untuk sebuah sampel seperti ini penting untuk dilakukan karena tentunya mempunyai sejumlah kelebihan disbanding pemisahan lain diantaranya dapat menekan biaya operasional, memperkecil jumlah limbah saat analisis

(14)

berlangsung, memperpendek waktu analisis serta dapat memaksimalkan hasil.

e. Kestabilan pada kolom pemisah (Stability of the separator coloumn) Kolom pemisah dapat bertahan pada perubahan yang terjadi pada sampel, misalnya konsentrasi suatu ion terlalu tinggi, tidak akan mempengarui kestabilan material penyusun kolom.

f. Selain itu KCKT juga memiliki keunggulan seperti mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran, mudah dalam pengoperasian instrumentasinya, memiliki kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi, dapat dihindari terjadinya dekomposisi, memiliki resolusi yang baik, dapat menggunakan bermacam- macam detector, kolom dapat digunakan kembali dan mudah dilakukan "sample recovery (Ardianingsih, 2009).

Penetapan kadar dilakukan dengan cara menghitung stok larutan baku yang akan digunakan untuk mencari konsentrasi larutan baku pada kandungan mg/mL. Dengan memakai persamaan V1.M1=V2.M2,atau penetapan kadar juga dapat dilakukan dengan menggunakan analisis instrumental menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Penetapan kurva baku dapat dilakukan dengan absorbansi sehingga akan didapatkan kurva baku yang akan di ukur pada panjang gelombang maksimum (Harmita, 2018).

C. Pengolahan Data

Pengolahan data KCKT merupakan langkah penting untuk mendapatkan informasi yang akurat dan bermakna dari hasil analisis. Data KCKT biasanya berupa kromatogram, yang menunjukkan puncak-puncak yang mewakili komponen-komponen yang terpisah dalam sampel.

(15)

Komponen yang terelusi mengalir ke detektor dan dicatat sebagai guna kromatografi

1. Kualitatif : waktu resistensi selalu konstan dalam setiap kondisi kromatografi yang sama dapat digunakan untuk identifikasi

2. Kuantitatif : luas puncak proposional dengan jumlah sampel yang diinjeksikan dan dapat digunakan untuk menghitungkan konsentrasi (steven dan stevenson 1991)

Pengolahan data KCKT biasanya melibatkan langkah-langkah sebagi berikut:

1. Pemindaian data

Data KCKT biasanya berupa sinyal elektrik yang dihasilkan oleh detektor. Data ini kemudian dipindai untuk menghasilkan grafik yang menunjukan hubungan antara waktu resistensi dan intesitas sinyal 2. Identifikasi komponen

Komponen-komponen dalam sampel dapat diidentifikasi berdasarkan aktu retensi dan intensitas sinyal. Waktu resistensi adalah waktu yang dibutuhkan oleh kmponen untuk melewati kolom KCKT.

Intensitas sinyal adalah ukuran kuantitatif dari jumlah komponen yang terdeteksi

3. Kuantitasi komponen

Kadar komponen dalam sampel dapat ditentukan dengan menggunakan metode kuantitasi kromatografi. Metode kuantitasi kromatografi yang umum digunakan adalah metodearea standar, metode puncak standar, dan metode standar internal (Gupta and Nagar. 2008)

D. Aplikasi atau Penerapan di Farmasi

KCKT ini sering digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memurnikan berbagai senyawa dalam sampel, seperti bahan aktif dalam obat.

KCKT bekerja dengan menggunakan fase gerak cair dan fase diam untuk memisahkan komponen campuran berdasarkan sifat fisik dan kimianya.

(16)

Kromatogram yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur berbagai komponen dalam sampel.

Dalam industri farmasi, KCKT biasa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti:

Mengidentifikasi bahan aktif dalam obat dan menghitung konsentrasinya

Memurnikan sampel bahan farmasi aktif (API, Active Pharmaceutical Ingredient)

Menganalisis mutu dan kemurnian BAO (bahan aktif obat) dan produk obat jadi

Pengujian keberadaan pengotor atau produk degradasi dalam produk obat

Menentukan stabilitas produk obat dari waktu ke waktu

KCKT adalah alat penting untuk industri farmasi karena memungkinkan analisis senyawa obat yang akurat dan tepat. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas produk obat, serta untuk mendukung pengembangan dan pembuatan obat baru.

Saat memilih sistem KCKT untuk digunakan dalam industri farmasi, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain:

Aplikasi atau tujuan khusus untuk sistem KCKT, seperti jenis sampel yang akan Anda analisis dan jenis senyawa yang akan dipisahkan.

Persyaratan sensitivitas dan akurasi untuk aplikasi Anda, serta kisaran konsentrasi yang Anda perlukan agar dapat dideteksi dan diukur.

Jenis fase diam dan bergerak yang Anda perlukan, serta jenis detektor dan aksesori atau bahan habis pakai lainnya.

Throughput dan kapasitas sampel sistem KCKT, serta persyaratan kemudahan penggunaan dan pemeliharaan.

(17)

Keseluruhan biaya dan nilai sistem KCKT, termasuk harga pembelian awal dan biaya bahan habis pakai dan pemeliharaan jangka panjang. (Fahrul Mubarok 2020).

Beberapa aplikasi KCKT yang penting telah didefinisikan dalam semua langkah proses pembuatan obat baru. Aplikasi ini mencakup pemisahan dan kuantifikasi analit yang berbeda dengan KCKT analitik atau isolasi dan pemurnian senyawa dan ekstrak dengan KCKT preparatif.

Dari berbagai aplikasi KCKT di bidang farmasi dan beberapa industri terkait lainnya, kami dapat menyebutkan topik-topik di bawah ini:

Aplikasi farmasi

1. Penentuan Umur Simpan 2. Identifikasi bahan aktif.

3. Pengendalian mutu farmasi.

4. Pembubaran tablet bentuk sediaan farmasi

Pengaplikasian kromatografi cair kinerja tinggi (High-Performance Liquid Chromatography atau HPLC) dalam bidang farmasi sangat luas dan penting.

HPLC digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan mengukur jumlah relatif senyawa-senyawa dalam sampel farmasi dengan tingkat presisi yang tinggi.

Berikut adalah beberapa contoh pengaplikasian HPLC dalam bidang farmasi:

1.Analisis Kualitas Obat:

HPLC digunakan untuk menguji keberlanjutan atau kemurnian obat. Ini memastikan bahwa obat-obatan yang diproduksi memenuhi standar kualitas dan tidak mengandung kontaminan yang tidak diinginkan.

(18)

2. Penentuan Kandungan Obat:

HPLC digunakan untuk menentukan jumlah atau konsentrasi relatif dari komponen-komponen aktif dalam formulasi obat. Hal ini membantu dalam mengontrol dosis yang tepat dari bahan aktif dalam setiap formulasi.

3. Analisis Farmakokinetik:

HPLC digunakan untuk memahami bagaimana tubuh manusia menyerap, mendistribusikan, metabolisasi, dan mengeluarkan obat (farmakokinetik).

Informasi ini penting dalam menentukan dosis yang efektif dan aman.

4. Analisis Bahan Baku:

Sebelum obat diproduksi, bahan-bahan baku perlu diuji untuk memastikan kemurnian dan konsistensi. HPLC dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi komponen-komponen dalam bahan baku.

5. Analisis Stabilitas Obat:

HPLC membantu dalam mengidentifikasi perubahan kimia atau degradasi yang mungkin terjadi pada obat selama penyimpanan atau pengangkutan. Ini membantu produsen untuk memastikan kestabilan produk selama umur simpannya.

6. Analisis Sampel Biologis:

HPLC digunakan untuk menganalisis sampel biologis seperti darah atau urin untuk menentukan konsentrasi obat setelah pemberian. Ini membantu dalam memahami respons tubuh terhadap obat.

7. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa-senyawa Kompleks:

(19)

HPLC dapat digunakan untuk memisahkan dan mengidentifikasi senyawa- senyawa kompleks dalam formulasi obat yang mungkin sulit dipisahkan dengan metode analisis lainnya.

Penerapan HPLC dalam farmasi membantu memastikan keamanan, efikasi, dan kualitas produk obat. Metode ini memberikan hasil yang akurat dan reproduktif, sehingga sangat diperlukan dalam pengembangan dan produksi obat-obatan.

(Nassar A (2022)

SOAL KASUS ANALISIS FISIKOKIMIA

1. Suatu industri farmasi melakukan pengembangan metode analisis untuk identifikasi vitamin B6 dalam tablet B kompleks menggunakan instrument KCKT. Untuk menjamin kesesuaian metode dilakukan validasi terhadap metode analis tersebut. Parameter validasi apakah yg perlu diperhatikan?

Jawaban : Parameter validasi spesifisitas

Alasan : karena spesifisitas sering diartikan sebagai kemampuan secara akurat dan spesifik mengukur dan menjamin kesesuaian suatu target atau metode

2. Salamah diberi tugas oleh dosennya untuk mencari tau kelebihan dari KCKT,KCKT sendiri merupakan perangkat peralatan yang penting dalam perkembangan dunia analisis bahan baku maupun bahan pencemar.

Berikut ini kelebihan KCKT adalah?

Jawaban :

-mampu memisahkan molekul molekul dari suatu campuran -kecepatan analisis dan kepekaaan yang tinggi

-dapat digunakan macam macam detektor

3. Rani sedang melakukan praktikum di mata kuliah analisis fisikokimia judul pengujian praktikum Rani adalah penetapan kadar parasetamol secara

(20)

termasuk kedalam komponen peralatan KCKT sehingga menyulitkan Rani dalam praktikum hari ini, ketika Rani kebingungan Bimo menjelaskan ke Rani tentang 5 macam komponen alat KCKT, apa saja 5 komponen alat KCKT yang dimaksud oleh Bimo?

Jawaban :

1. Pompa, berfungsi sebagai alat untuk mengalirkan cairan pembawa sampel (fasa gerak) sepanjang kolom pada laju alir spesifik, dinyatakan dalam mL/menit. Laju alir normal adalah 1-2 mL/menit. Tekanan pompa 6000-9000 psi (400-600 bar).

2. Injektor, berfungsi untuk mengalirkan sampel ke dalam aliran fasa gerak.

Volume sampel bervariasi 5-20 mikroliter.

3. Kolom, yaitu fasa diam yang disebut juga jantung kromatografi, berfungsi sebagai tempat pemisahan komponen-komponen yang akan dianalisa dalam sampel menggunakan berbagai parameter fisika dan kimia.

4. Detektor, berfungsi sebagai pendeteksi komponen kimia yang keluar dari kolom.

5. Komputer, sering disebut sistem data, berfungsi mengontrol semua perintah alat HPLC, menginterpretasikan sinyal dari detektor.

4. Seorang mahasiswa Farmasi sedang melakukan pengujian KCKT untuk menentukan kadar suatu obat dalam sampel darah. Namun, pompa KCKT yang digunakannya tidak menghasilkan tekanan yang cukup tinggi. Apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa tersebut?

Jawaban :

1. Memastikan Aliran yang Konsisten: Tekanan tinggi diperlukan untuk memastikan aliran fase gerak yang konsisten dan stabil melalui kolom KCKT. Aliran yang konsisten sangat penting untuk mempertahankan resolusi yang baik dan waktu retensi yang konsisten untuk komponen yang dianalisis.

(21)

2. Mengatasi Hambatan Kolom: Kolom KCKT memiliki ukuran partikel yang sangat kecil, yang menciptakan hambatan aliran yang signifikan. Tekanan tinggi diperlukan untuk mengatasi hambatan ini dan memastikan aliran fase gerak yang lancar melalui kolom

3. Meningkatkan Efisiensi Pemisahan: Tekanan tinggi dalam KCKT dapat meningkatkan efisiensi pemisahan. Tekanan yang tinggi memungkinkan fase gerak untuk melewati kolom dengan kecepatan yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan resolusi dan kecepatan analisis.

4. Mengoptimalkan Kepekaan Detektor: Beberapa detektor yang digunakan dalam KCKT, seperti detektor UV-Vis atau detektor fluoresensi,

memerlukan aliran fase gerak yang cukup tinggi untuk memberikan sensitivitas yang optimal. Tekanan tinggi dalam pompa KCKT memastikan aliran yang cukup untuk detektor tersebut.

5. Pada praktikum kali ini mahasiswa farmasi akan melakukan pengujian campuran antara nikotin dengan larutan buffer meggunakan KCKT fase terbalik, KCKT fase terbalik dipengaruhi oleh pH fase gerak,maka dari itu agar pemisahannnya baik maka diperlukan fase gerak, fase gerak yang dimaksud adalah?

Jawaban : fase gerak polar

Alasan nya : karena membantu memisahkan senyawa-senyawa polar seperti nikotin dan larutan buffer dengan lebih baik, Senyawa polar seperti nikotin cenderung lebih larut dalam fase gerak polar. Dengan menggunakan fase gerak polar, senyawa-senyawa polar dapat terlarut dengan baik dan bergerak melalui kolom dengan efisiensi yang tinggi.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, S., Amir, M., dan Slamet, 1. 2016. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Untuk Analisis Senyawa Diuretik Yang Disalahgunakan Sebagai Doping Dalam Urin. Jurnal Sains Keolahragaan & Kesehatan. Volume 1, No. 2.

Anonim. 2006. The United State Pharmacopeia, 29 Ed., 3050-3053, United State Pharmacopeia Convention Inc., Rockville.

Ardianingsih, R. 2009. Penggunaan High Performance Liquid Chromatographi (HPLC) Dalam Proses Analisa Deteksi Ion. LAPAN. Berita Dirgantara volume 10:101-104.

Gritter, R. J., Bobbit, J. M., Schwarting, A.M. 1991. Introduction to Chromatography. Penerjemah Bandung: ITB.

Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia, Ed. II. ITB Bandung. 17-19.

Sabir, A. M., Moloy, M., & Bhasin, P. S. (2016). Hplc Method Development and Validation, a Review International Research Journal of Pharmacy, 4(4), 39-46. https://doi.org/10.7897/2230-8407.04407.

Stahl E. 1987. Thin Layer Chromatography, A Laboratory Handbook 2 Springer Verlag, Berlin.

Gandjar dan Rohman, 2015. Kimia Analisis, Pustaka Pelajar: Yogyakarta,

Agus dkk, 2016. Validasi Metode HPLC untuk Penetapan Aspirin dan Asam Salisilat dalam Plasma Klinis Secara Simultan. Fakultas. Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

(23)

Sweetman, 2018. Martindale: the Complete Drug Reference.Pharmaceutical Press: London.

Ardianingsih Retno, 2009. Penggunaan High Performance Chromatography (HPLC) Dalam Proses Analisa Deteksi lon. Jurnal Berita Dirgantara Vol.

10, No. 4 101-104.

Ardianingsih Retno, 2009. Penggunaan High Performance Chromatography (HPLC) Dalam Proses Analisa Deteksi lon. Jurnal Berita Dirgantara Vol.

10, No. 4 101-104.

Harmita, 2018. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya.

Majalah Ilmu Kefarmasian.

Jubahar j. 2017 . Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Andalas Padang.

phyllis R. 2018. KCKT Method for Simultaneous Quantitative Detection of Quercetin and Curcuminoids in Traditional Chinese Medicines. Journal of Pharmacopuncture 2014, 17, 36-49

Malvia. R., dkk., Kromatografi cair kinerja tinggi: Tinjauan singkat, Jurnal Teknologi Farmasi Global, 2, 2010, 22 – 26.

Fahrul M. 2020. Farmasi industri, Jakarta. Jurnal Farmasi industri, Erlangga Nassar A (2022) Penerapan Kromatografi dalam Industri Farmasi. Kimia Anal

Farmasi.7: 165.

Johnson, E.L dan Stevenson R., 1991. Dasar Kromatografi Cair. ITB Bandung, Bandung.

Gupta,R.S., & Nagar,R.S. 2008. High performance liquid chromatography:

fubdamentals and applications. New york: John Willey &Sons

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan tugas akhir ini, penetapan kadar kloramfenikol dalam sediaan kapsul kloramfenikol menggunakan metode kromatografi yakni Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi mutu rimpang jahe gajah melalui pengujian aktivitas antioksidan, pemeriksaan pola sidik jari kromatografi cair kinerja tinggi

TELUR AYAM DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA.

Akan dikembangkan metode analisis melamin dalam susu cair strawberry “A” secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) yang memenuhi persyaratan validasi metode dengan

Akan dikembangkan metode analisis melamin dalam susu cair mocca “C” secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) yang memenuhi persyaratan validasi metode dengan

Kromatografi gas mempunyai prinsip yang sama dengan kromatografi lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan campuran dilakukan antara stasionary fasa cair

Perhitungan Penetapan Kadar Trikosan pada Pasta Gigi Secara. Kromatografi Cair Kinerja

Kromatografi gas (KG) dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) merupakan teknik kromatografi yang komplementer karena kromatografi gas dapat digunakan untuk