1 MAKALAH DASAR ADMINISTRASI KESEHATAN
“Dimensi – Dimensi Administrasi Kesehatan ”
Dosen Pengampu :
Nurul Fajriah Istiqamah, SKM., M.Kes Disusun oleh :
Kelompok 1
Siti Naila Salsabila (230304500010) Zalzabila Fitri Ramadhani (230304501011) Nurafni Aulia (230304501074)
Najiyah Ufairoh Rudy Kharie (230304501076)
Muhammad Fadlan Maulana (230304502002) Mardani Mursyid (230304502003)
Nur Khairiyah Ilmi Taufik (230304502008) Ericha Angi Rantelili (230304502059)
PRODI ADMINISTRASI KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
2 KATA PENGANTAR
Segala puji atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan makalah ini bisa dilakukan dengan lancar dan tepat waktu. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Dasar Adminkes Administrasi Kesehatan Ibu Nurul Fajriah Istiqamah, SKM., M.Kes., atas bimbingannya dalam penyusunan makalah ini.
Makalah berjudul “Dimensi – Dimensi Administrasi Kesehatan” ini disusun sebagai tugas makalah mata kuliah Dasar Adminkes Administrasi Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi kami dan juga bagi para pembaca.
Terima kasih kepada seluruh teman-teman dan keluarga yang mendukung untuk membuat makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 02 Oktober 2023
3 DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPU KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dimensi – Dimensi Administrasi Kesehatan 2.2 Konsep – Konsep Dimensi Administrasi Kesehatan
2.3 Kaitan Dimensi – Dimensi Ilmu Administrasi Kesehatan Mengenai Kebijakan 2.3.1 Dimensi Kebijakan
2.3.2 Dimensi Organisasi 2.3.3 Dimensi Managemen 2.3.4 Dimensi Moral Etika 2.3.5 Dimensi Lingkungan
2.4 Contoh Dimensi – Dimensi Ilmu Administrasi Kesehatan BAB III PENUTUP
6.1 3.1 Kesimpulan 6.2 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Administrasi kesehatan adalah disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengelola dan memimpin berbagai aspek dalam sistem pelayanan kesehatan. Konsep administrasi kesehatan mencakup beberapa dimensi penting yang mendorong efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan layanan kesehatan.
Dimensi administrasi kesehatan adalah aspek-aspek yang terkait dengan pengelolaan dan penyelenggaraan sistem kesehatan di suatu wilayah atau negara. Dimensi ini mencakup berbagai elemen yang berperan dalam mengatur, mengawasi, dan memastikan penyediaan layanan kesehatan yang efektif dan efisien kepada masyarakat.
Beberapa aspek penting dalam dimensi administrasi kesehatan meliputi perencanaan strategis, penganggaran, manajemen sumber daya manusia, pengawasan, pengambilan keputusan, kebijakan kesehatan, dan evaluasi kinerja sistem kesehatan. Administrasi kesehatan bertujuan untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa sumber daya yang ada digunakan secara optimal untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Administrasi masyarakat adalah bidang yang terkait dengan pengelolaan dan penyelenggaraan berbagai program, layanan, dan kebijakan yang memengaruhi masyarakat secara luas. Latar belakang tentang dimensi administrasi masyarakat mencakup perkembangan sejarah dan evolusi administrasi publik serta berbagai faktor yang mempengaruhinya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dimensi – dimensi administrasi Kesehatan?
2. Bagaimana konsep dimensi – dimensi ilmu administrasi Kesehatan?
3. Apa kaitannya dimensi – dimensi ilmu administrasi Kesehatan mengenai kebijakan, organisasi, managemen, moral dan etika serta lingkungan?
4. Bagaimana contoh keterkaitan antara dimensi – dimensi ilmu administrasi Kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Mampu menjelaskan mengenai dimensi – dimensi administrasi Kesehatan 2. Mampu menjelaskan konsep dimensi – dimensi ilmu administrasi Kesehatan
3. Mampu mengaitkan dimensi – dimensi ilmu administrasi Kesehatan mengenai kebijakan, organisasi, managemen, moral dan etika serta lingkungan
4. Mampu memberikan contoh keterkaitan antara dimensi – dimensi ilmu administrasi Kesehatan
1.4 Manfaat
Dapat menjelaskan bagaimana pemahaman terhadap dimensi administrasi Kesehatan dan membantu meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya tenaga kerja dan fasilitas Kesehatan.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Dimensi – Dimensi Administrasi Kesehatan
Dimensi administrasi kesehatan adalah aspek-aspek yang terkait dengan pengelolaan dan penyelenggaraan sistem kesehatan di suatu wilayah atau negara. Dimensi ini mencakup berbagai elemen yang berperan dalam mengatur, mengawasi, dan memastikan penyediaan layanan kesehatan yang efektif dan efisien kepada masyarakat.
Beberapa aspek penting dalam dimensi administrasi kesehatan meliputi perencanaan strategis, penganggaran, manajemen sumber daya manusia, pengawasan, pengambilan keputusan, kebijakan kesehatan, dan evaluasi kinerja sistem kesehatan.
Administrasi kesehatan bertujuan untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa sumber daya yang ada digunakan secara optimal untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2.2 Konsep – Konsep Dimensi Administrasi Kesehatan
Konsep dimensi-dimensi ilmu administrasi kesehatan merujuk pada berbagai aspek atau elemen yang memengaruhi dan membentuk bidang administrasi kesehatan. Ini mencakup sejumlah dimensi yang saling terkait dan berdampak pada pengelolaan sistem Kesehatan, yaitu:
1. Dimensi ini mencakup faktor-faktor sosial, budaya, dan perilaku yang memengaruhi kesehatan masyarakat.
2. Aspek politik melibatkan pengaruh politik terhadap kebijakan dan pengelolaan sistem kesehatan.
3. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam administrasi kesehatan telah mengubah cara data dikelola, pelayanan kesehatan disediakan, dan keputusan diambil.
4. Administrasi kesehatan harus mematuhi undang-undang dan regulasi yang berlaku dalam penyelenggaraan layanan kesehatan.
5. Administrasi kesehatan harus mematuhi standar etika dalam memberikan pelayanan kesehatan. Ini mencakup pertimbangan etis dalam pengambilan keputusan, privasi pasien, dan penelitian medis.
6. Keamanan pasien dan perlindungan terhadap ancaman kesehatan seperti penyakit menular dan bioterorisme merupakan bagian penting dari administrasi kesehatan.
7. Pendidikan dan penelitian dalam bidang kesehatan berkontribusi pada pengembangan pengetahuan dan inovasi dalam pelayanan kesehatan.
Administrasi kesehatan harus mempertimbangkan dimensi ini dalam mendukung perkembangan ilmu kesehatan.
8. Pemahaman komprehensif tentang dimensi-dimensi ini membantu para pemimpin dan praktisi administrasi kesehatan menghadapi tantangan kompleks dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan memastikan bahwa sistem kesehatan berjalan efisien, efektif, dan berkeadilan.
2.3 Kaitan Dimensi – Dimensi Ilmu Administrasi Kesehatan Mengenai Kebijakan
Dimensi-dimensi administrasi kesehatan merujuk pada aspek-aspek yang terkait dengan ilmu administrasi kesehatan. Dimensi-dimensi ini mencakup kebijakan, organisasi, manajemen, moral dan etika, serta lingkungan. Setiap dimensi memiliki peran penting dalam pengelolaan sistem kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat.
2.3.1 Dimensi Kebijakan
Dimensi ilmu administrasi kesehatan memiliki kaitan yang erat dengan kebijakan kesehatan. Kebijakan kesehatan adalah panduan, peraturan, atau langkah-langkah yang dibuat oleh pemerintah atau organisasi terkait untuk mengatur dan memengaruhi sistem kesehatan, pengelolaan sumber daya, dan pelayanan kesehatan.
a. Administrasi kesehatan berperan penting dalam membantu merumuskan kebijakan kesehatan. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang sistem kesehatan, isu-isu kesehatan masyarakat, dan sumber daya yang tersedia.
Administrasi kesehatan dapat memberikan data dan analisis yang diperlukan untuk merancang kebijakan yang efektif. Setelah kebijakan kesehatan dibuat, administrasi kesehatan bertanggung jawab untuk melaksanakannya. Ini mencakup
alokasi sumber daya, perencanaan program, dan koordinasi dengan berbagai entitas di dalam sistem kesehatan.
b. Administrasi kesehatan juga berperan dalam mengevaluasi dampak kebijakan kesehatan. Ini melibatkan pengumpulan data, analisis kinerja program, dan penilaian apakah kebijakan tersebut mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Dimensi ilmu administrasi kesehatan membantu dalam pengelolaan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung kebijakan kesehatan. Ini mencakup manajemen anggaran, alokasi tenaga kerja, dan infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan program-program kesehatan. Administrasi kesehatan sering kali harus berkoordinasi dengan berbagai lembaga dan organisasi dalam pelaksanaan kebijakan kesehatan. Ini dapat mencakup kerja sama dengan rumah sakit, lembaga pemerintah lainnya, dan sektor swasta.
d. Kebijakan kesehatan tidak statis, dan administrasi kesehatan harus mampu menyesuaikan sistem kesehatan dengan perubahan kebijakan yang mungkin terjadi. Hal ini melibatkan perubahan dalam manajemen, alokasi sumber daya, dan strategi pelayanan. Administrasi kesehatan harus memastikan bahwa kebijakan kesehatan mematuhi regulasi dan hukum yang berlaku dalam penyelenggaraan layanan kesehatan. Ini mencakup peran dalam memastikan bahwa praktik medis aman dan sesuai dengan standar etika.
Dengan demikian, ilmu administrasi kesehatan dan kebijakan kesehatan saling berkaitan dan saling mendukung. Pemahaman yang baik tentang dimensi administrasi kesehatan membantu para pembuat kebijakan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kebijakan kesehatan yang efektif dan berdampak positif pada kesehatan masyarakat.
2.3.2 Dimensi Organisasi
Kaitan antara dimensi ilmu administrasi kesehatan dan organisasi kesehatan sangat erat, karena administrasi kesehatan melibatkan pengelolaan dan pengaturan berbagai aspek dalam sebuah organisasi kesehatan. Berikut beberapa kaitan utama antara keduanya:
1. Desain Organisasi: Administrasi kesehatan melibatkan desain dan struktur organisasi kesehatan, termasuk pengaturan hierarki, pembagian tugas, dan aliran komunikasi. Ini
memengaruhi bagaimana organisasi beroperasi dan berinteraksi dalam menyediakan layanan kesehatan.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia: Administrasi kesehatan mencakup manajemen tenaga kerja, yang melibatkan rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan pengembangan staf. Ini penting untuk memastikan bahwa organisasi memiliki personil yang berkualitas dan dapat memberikan layanan kesehatan yang baik.
3. Manajemen Keuangan: Administrasi kesehatan melibatkan pengelolaan anggaran dan keuangan organisasi kesehatan. Ini mencakup perencanaan anggaran, pengawasan pengeluaran, dan pemantauan keuangan untuk memastikan organisasi beroperasi secara berkelanjutan.
4. Pengembangan Kebijakan Internal: Administrasi kesehatan membantu dalam merancang kebijakan internal yang mengatur bagaimana organisasi berfungsi. Ini mencakup kebijakan-kebijakan terkait etika, privasi pasien, dan praktik medis yang aman.
5. Manajemen Data dan Informasi: Administrasi kesehatan mencakup pengelolaan data dan informasi kesehatan, termasuk rekam medis pasien dan sistem informasi kesehatan. Ini memungkinkan organisasi untuk mengakses informasi yang diperlukan untuk memberikan perawatan yang tepat.
6. Kualitas dan Pengawasan Layanan: Administrasi kesehatan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa organisasi menyediakan layanan kesehatan berkualitas. Ini melibatkan pengawasan dan pemantauan kinerja serta perbaikan berkelanjutan.
7. Koordinasi Antarunit: Dalam organisasi kesehatan yang besar, administrasi kesehatan memfasilitasi koordinasi antarunit atau departemen yang berbeda. Ini penting untuk memastikan bahwa semua aspek layanan kesehatan berjalan sejalan.
8. Kepatuhan Regulasi: Administrasi kesehatan harus memastikan bahwa organisasi kesehatan mematuhi semua regulasi dan hukum yang berlaku dalam penyelenggaraan layanan kesehatan. Ini mencakup regulasi tentang keamanan pasien, standar etika, dan regulasi pemerintah terkait.
Dengan demikian, ilmu administrasi kesehatan adalah pondasi penting dalam menjalankan organisasi kesehatan yang efisien, efektif, dan berkualitas. Ini memainkan peran utama dalam membentuk bagaimana sebuah organisasi kesehatan beroperasi, berinteraksi dengan pemangku kepentingan, dan menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2.3.3 Dimensi Manajemen
kaitan antara dimensi ilmu administrasi kesehatan (healthcare administration) dengan manajemen (management) sangat erat, karena ilmu administrasi kesehatan adalah bagian dari disiplin manajemen yang fokus pada pengelolaan sistem kesehatan dan organisasi kesehatan.
Berikut adalah beberapa kaitan antara keduanya:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia: Administrasi kesehatan dan manajemen sama-sama melibatkan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi kesehatan. Ini mencakup rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan pengembangan staf kesehatan.
2. Manajemen Keuangan: Keduanya terlibat dalam manajemen keuangan organisasi kesehatan, termasuk perencanaan anggaran, pengawasan pengeluaran, dan pemantauan keuangan untuk memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
3. Manajemen Strategis: Administrasi kesehatan dan manajemen terlibat dalam perencanaan strategis organisasi kesehatan. Ini mencakup merumuskan visi, misi, dan tujuan jangka panjang, serta mengidentifikasi strategi untuk mencapainya.
4. Manajemen Kualitas: Keduanya fokus pada manajemen kualitas layanan kesehatan.
Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan dan berusaha untuk meningkatkan kualitas tersebut.
5. Manajemen Proyek: Baik administrasi kesehatan maupun manajemen melibatkan manajemen proyek dalam mengelola inisiatif-inisiatif baru, pengembangan program, dan implementasi perubahan dalam organisasi kesehatan.
6. Manajemen Data dan Informasi: Keduanya berperan dalam manajemen data dan informasi kesehatan, termasuk rekam medis pasien, sistem informasi kesehatan, dan analisis data untuk pengambilan keputusan yang informasi.
7. Kepatuhan Regulasi: Administrasi kesehatan dan manajemen harus memastikan bahwa organisasi kesehatan mematuhi regulasi dan hukum yang berlaku dalam penyelenggaraan layanan kesehatan. Ini mencakup regulasi pemerintah, etika, dan standar keamanan pasien.
8. Manajemen Konflik dan Perubahan: Manajemen konflik dan perubahan adalah bagian penting dari keduanya. Mereka harus mengelola konflik internal, serta mengelola perubahan dalam lingkungan kesehatan yang terus berubah.
Dengan demikian, ilmu administrasi kesehatan adalah cabang dari manajemen yang sangat spesifik dalam konteks pelayanan kesehatan. Keduanya berkolaborasi untuk memastikan bahwa organisasi kesehatan beroperasi dengan baik, efisien, dan efektif dalam memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas kepada pasien.
2.3.4 Dimensi Moral dan Etika
Kaitan antara dimensi ilmu administrasi kesehatan dengan moral dan etika sangat penting dalam konteks penyelenggaraan layanan kesehatan. Berikut beberapa aspek kaitan tersebut:
1. Keputusan Etis dalam Manajemen: Administrasi kesehatan seringkali dihadapkan pada keputusan-keputusan etis, seperti alokasi sumber daya yang terbatas, penanganan informasi pasien yang bersifat pribadi, atau konflik kepentingan. Pemahaman moral dan etika membantu para pemimpin dalam administrasi kesehatan membuat keputusan yang adil dan sesuai dengan nilai-nilai etika dalam pelayanan kesehatan.
2. Hak Pasien dan Kesejahteraan: Administrasi kesehatan memiliki tanggung jawab terhadap hak-hak pasien, termasuk hak atas privasi, informasi, dan perawatan yang berkualitas. Kehadiran dimensi moral dan etika membantu dalam menjaga kesejahteraan pasien dan memastikan bahwa pelayanan kesehatan diberikan dengan rasa hormat dan keadilan.
3. Etika dalam Penelitian Medis: Administrasi kesehatan sering terlibat dalam pengawasan penelitian medis. Penting untuk mematuhi pedoman etika penelitian, seperti persetujuan informasi, perlindungan subjek penelitian, dan integritas data, untuk memastikan penelitian yang etis dan valid.
4. Integritas Profesional: Etika memainkan peran penting dalam menjaga integritas profesional dalam administrasi kesehatan. Para pemimpin dan manajer harus menunjukkan sikap dan perilaku yang etis, termasuk transparansi dalam pengambilan keputusan, pencegahan korupsi, dan menghindari konflik kepentingan.
5. Mengatasi Konflik Etis: Situasi konflik etis dapat timbul dalam administrasi kesehatan, misalnya, ketika ada ketegangan antara keuntungan keuangan dan kepentingan pasien.
Pemahaman etika membantu dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi untuk konflik-konflik tersebut.
6. Standar Profesional: Administrasi kesehatan sering merujuk pada standar etika yang ditetapkan oleh organisasi-organisasi profesional seperti American College of Healthcare Executives (ACHE) atau American College of Healthcare Administrators (ACHCA).
Mematuhi standar ini merupakan bagian integral dari manajemen kesehatan yang etis.
Dengan demikian, dimensi ilmu administrasi kesehatan tidak hanya mencakup aspek manajemen praktis dalam penyelenggaraan layanan kesehatan, tetapi juga memerlukan pemahaman mendalam tentang moral dan etika dalam konteks kesehatan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sistem kesehatan beroperasi dengan prinsip-prinsip etis dan menjaga kepentingan terbaik pasien dan masyarakat.
2.3.5 Dimensi Lingkungan
Kaitan antara dimensi ilmu administrasi dengan lingkungan sangat relevan dalam era modern ini, di mana keberlanjutan lingkungan menjadi perhatian utama dalam berbagai sektor, termasuk pelayanan kesehatan. Berikut beberapa kaitan antara keduanya:
1. Manajemen Sumber Daya Lingkungan: Administrasi kesehatan memerlukan manajemen sumber daya yang lebih berkelanjutan, termasuk energi, air, dan bahan-bahan yang digunakan dalam fasilitas kesehatan. Ini melibatkan pemantauan dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.
2. Kebijakan Lingkungan: Administrasi kesehatan harus mematuhi regulasi dan kebijakan lingkungan yang berlaku, seperti pembuangan limbah medis yang aman dan penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dalam praktek medis.
3. Pengelolaan Limbah Medis: Administrasi kesehatan harus mengelola limbah medis dengan benar untuk mencegah polusi lingkungan dan risiko kesehatan masyarakat. Ini mencakup pemilihan metode pengolahan limbah yang sesuai dengan standar lingkungan.
4. Energi Hijau dan Efisiensi Energi: Administrasi kesehatan dapat mengadopsi praktik- praktik "energi hijau" dan meningkatkan efisiensi energi dalam operasinya, seperti mengurangi konsumsi listrik dan mengadopsi energi terbarukan.
5. Penggunaan Bahan Berkelanjutan: Administrasi kesehatan dapat memilih bahan-bahan bangunan dan peralatan medis yang lebih berkelanjutan, yang mengurangi dampak terhadap lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan.
6. Pendekatan Pasien Terhadap Kesehatan Lingkungan: Administrasi kesehatan dapat mendukung inisiatif-inisiatif yang mendorong pasien untuk berpartisipasi dalam upaya keberlanjutan lingkungan, seperti kampanye gaya hidup sehat yang ramah lingkungan.
7. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Administrasi kesehatan dapat mempromosikan pendidikan dan kesadaran lingkungan di antara staf dan pasien sebagai bagian dari inisiatif kesehatan masyarakat yang lebih luas.
8. Respons Terhadap Perubahan Lingkungan: Administrasi kesehatan juga harus memiliki rencana respons terhadap perubahan lingkungan, termasuk respons terhadap peristiwa- peristiwa eksternal seperti bencana alam yang dapat memengaruhi layanan kesehatan.
Dengan demikian, administrasi kesehatan memiliki peran penting dalam mendukung praktik-praktik yang lebih berkelanjutan dan peduli lingkungan dalam pelayanan kesehatan. Ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan keberlanjutan jangka panjang dan kualitas layanan kesehatan yang disediakan kepada masyarakat.
2.4 Contoh Dimensi – Dimensi Ilmu Administrasi Kesehatan
Dimensi-dimensi administrasi kesehatan merujuk pada aspek-aspek yang terkait dengan ilmu administrasi kesehatan. Dimensi-dimensi ini mencakup kebijakan, organisasi, manajemen, moral dan etika, serta lingkungan. Setiap dimensi memiliki peran penting dalam pengelolaan sistem kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat.
1. Dimensi kebijakan melibatkan proses pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan sistem kesehatan. Administrasi kesehatan bertanggung jawab untuk mengorganisir dan mengelola implementasi kebijakan-kebijakan tersebut. Contohnya adalah ketika sebuah kebijakan tentang vaksinasi dikeluarkan oleh pemerintah, administrasi kesehatan harus merancang program vaksinasi dan memastikan pelaksanaannya.
2. Dimensi organisasi melibatkan struktur organisasi dan manajemen dalam konteks kesehatan. Administrasi kesehatan harus merancang struktur organisasi yang efektif, mengatur aliran informasi dan tanggung jawab, serta memastikan koordinasi yang baik antara departemen dan unit-unit yang ada. Misalnya, dalam sebuah rumah sakit, administrasi kesehatan harus memastikan bahwa semua departemen bekerja secara sinergis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien.
3. Dimensi manajemen melibatkan pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, dan fisik dalam konteks kesehatan. Administrasi kesehatan harus memiliki kemampuan manajerial yang baik untuk mengelola anggaran, merekrut dan melatih staf, serta memastikan penggunaan yang efisien dari fasilitas dan peralatan medis. Sebagai contoh, seorang administrator kesehatan harus dapat mengelola anggaran rumah sakit dengan bijaksana, memastikan bahwa sumber daya yang ada digunakan secara efektif untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
4. Dimensi moral dan etika melibatkan pertimbangan nilai-nilai dan prinsip-prinsip etika dalam pengambilan keputusan administrasi kesehatan. Administrasi kesehatan harus mempertimbangkan aspek moral dan etika dalam kebijakan dan tindakan yang diambil.
Contohnya adalah ketika seorang administrator kesehatan harus memutuskan bagaimana menangani kasus pasien yang tidak mampu membayar biaya perawatan medis.
5. Dimensi lingkungan melibatkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi administrasi kesehatan, seperti perubahan demografis, perkembangan teknologi, dan peraturan pemerintah. Administrasi kesehatan harus dapat mengidentifikasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang terjadi untuk memastikan kelangsungan dan peningkatan pelayanan kesehatan. Sebagai contoh, ketika ada perubahan regulasi terkait privasi data medis, administrasi kesehatan harus memastikan kepatuhan terhadap peraturan tersebut dalam pengelolaan data pasien.
Secara keseluruhan, dimensi-dimensi ilmu administrasi kesehatan saling terkait dan saling mendukung dalam mencapai tujuan administrasi kesehatan yang efektif. Administrasi kesehatan harus mengintegrasikan dan mengelola semua dimensi ini dengan baik untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkelanjutan.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Ilmu administrasi kesehatan adalah disiplin yang kompleks dan penting dalam menyelenggarakan layanan kesehatan yang berkelanjutan, efisien, dan berorientasi pada pasien.
Memadukan semua dimensi ini membantu memastikan bahwa organisasi kesehatan dapat berfungsi secara optimal, memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas, dan mendukung tujuan-tujuan etis dan lingkungan dalam pelayanan kesehatan.
Ilmu administrasi kesehatan melibatkan berbagai dimensi yang kompleks dan saling terkait dalam pengelolaan sistem kesehatan. Dimensi-dimensi tersebut termasuk manajemen sumber daya manusia, keuangan, strategis, lingkungan, etika, dan banyak lagi. Keterkaitan antara dimensi-dimensi ini memiliki dampak yang signifikan pada operasi organisasi kesehatan, pelayanan kesehatan yang diberikan, serta masyarakat dan lingkungan.
Dengan memahami keterkaitan ini, administrasi kesehatan dapat:
- Meningkatkan efisiensi operasional organisasi kesehatan.
- Memastikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi kepada pasien.
- Mendukung praktik-praktik berkelanjutan untuk melindungi lingkungan.
- Menjalankan operasi sesuai dengan nilai-nilai etika dan moral dalam pelayanan kesehatan.
3.2 Saran
Mengingat beragamnya dimensi ilmu administrasi kesehatan, berikut adalah saran-saran yang bisa diambil dari setiap dimensi tersebut:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Prioritaskan pelatihan dan pengembangan staf sebagai investasi jangka panjang.
Berikan penghargaan dan pengakuan kepada staf yang berprestasi.
2. Manajemen Strategis:
Selalu pertimbangkan visi jangka panjang dan tujuan organisasi dalam pengambilan keputusan. Terlibatlah dengan semua pemangku kepentingan dalam perencanaan strategis.
3. Kebijakan Lingkungan:
Perhatikan dampak lingkungan dalam pengembangan dan implementasi kebijakan internal. Selalu patuhi regulasi dan kebijakan lingkungan yang berlaku.
4. Etika dan Moral:
Selenggarakan diskusi etika rutin dengan staf kesehatan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang masalah etis. Buat mekanisme pelaporan yang aman untuk melaporkan pelanggaran etika.
5. Kebijakan Kesehatan:
Selalu perbarui kebijakan kesehatan dengan mempertimbangkan perubahan dalam praktik medis dan peraturan yang berlaku. Pastikan kebijakan mendukung pelayanan kesehatan berkualitas tinggi dan etika.
Saran-saran ini membantu organisasi kesehatan dalam mengelola berbagai aspek yang terkait dengan ilmu administrasi kesehatan dengan lebih baik, mencapai tujuan organisasi, dan
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi.
4 DAFTAR PUSTAKA
American College of Healthcare Executives (ACHE). (2021). Healthcare Ethics Toolkit.
[Dapat diakses secara online melalui situs web ACHE]
Baker, R. (2007). Health care finance: Basic tools for nonfinancial managers. Jones &
Bartlett Learning.
Barton, H., & Grant, M. (2013). A health map for the local human habitat. Routledge.
Beauchamp, T. L., & Childress, J. F. (2019). Principles of biomedical ethics. Oxford University Press.
Daft, R. L., & Marcic, D. (2015). Understanding management. Cengage Learning.
Finkler, S. A., Purtell, R. M., & Calabrese, T. D. (2018). Financial management for public, health, and not-for-profit organizations. Pearson.
Gilardi, G. L. (2015). Green healthcare institutions: Health, environment, and economics.
Springer.
Jonsen, A. R., Siegler, M., & Winslade, W. J. (2015). Clinical ethics: A practical approach to ethical decisions in clinical medicine. McGraw-Hill Education.
Pozgar, G. D., & Santucci, N. (2019). Legal and ethical issues for health professionals.
Jones & Bartlett Learning.
Rego, G., Parente, P., & Lopes, I. (2016). Sustainability practices and challenges in the healthcare sector: An overview from Portugal. In Handbook of Research on Green Healthcare Buildings (pp. 1-20). IGI Global.
Robbins, S. P., Coulter, M., & DeCenzo, D. A. (2017). Fundamentals of management.
Pearson.
Shortell, S. M., & Kaluzny, A. D. (2006). Health care management: Organization design and behavior. Delmar Cengage Learning.
Yale, J. F. (2017). Sustainable healthcare. Jones & Bartlett Learning.