MAKALAH
"DEMOKRASI"
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan Dosen Pengajar: Dr. Drs. Masrani Noor, SE., MSi.
Disusun oleh:
10. Kharisma Aulia NIM.P07120225010R 11. Muhammad Rizky NIM.P07120225011R 12. Marlia Sari Istiqomah NIM.P07120225012R
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU 2025
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI...
BAB I PENDAHULUAN...
1.LATAR BELAKANG...
2.PERMASALAHAN...
3.TUJUAN...
BAB II
PEMBAHASAN...
BAB III
PENUTUP...
DAFTAR PUSTAKA...
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang di berikan- Nya sehingga makalah pembahasan "Demokrasi" ini dapat kelompok kami selesaikan.
Makalah ini kami buat dalam kewajiban materi presdentasi diskusi kelompok mata kuliah Kewarganegaraan.
Dalam Kesempatan ini kami menghantarkan terima kasih kepada semua pihak kelompok 4 yang telah membantu dan memberi pokok pikiran serta materi demi terwujudnya makalah ini. Dan kami menyadari dalam penyusunan makalah ini bisa dikatakan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami menunggu kritik dan saran yang membangun agar kedepanya kami bisa lebih baik lagi.
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi dipraktekan di seluruh dunia secara berbeda-beda dari satu negara ke negara lain. Dan Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berusaha untuk membangun sistem politik demokrasi sejak menyatakan kemerdekaan dan kedaulatannya pada tahun 1945.
Demokrasi harus berdasarkan pada suatu kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan negara itu dikelola oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Setiap warga negara sama kedudukannya dalam pemerintahan, dimana mereka diberi kebebasan untuk memilih ataupun dipilih. Di Indonesia, hal ini telah diwujudkan dalam bentuk Pemilihan Umum yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali dan juga hal-hal lain yang seringkali dikaitkan dengan Demokrasi.
Demokrasi kadangkala di sebut juga sebagai ekpresi kebebasan berpendapat dan sangat erat kaitannya dengan kegiatan politik. Hal ini seringkali terwujud dengan adanya aksi demonstrasi dimana rakyat turun ke jalan untuk menyampaikan beberapa aspirasinya kepada pemerintah. Dewasa ini, sudah banyak aksi-aksi demonstrasi yang mengatasnamakan demokrasi dan beberapa diantaranya banyak menyita perhatian umum, baik dalam negeri maupun luar negeri.
2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Demokrasi?
2. Apa saja prinsip-prinsip Demokrasi?
3. Jelaskan makna-makna Demokrasi 4. Apa Parameter Demokrasi
5. Bagaimana Demokrasi dalam berbangsa dan bernegara
3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1. Apa yang dimaksud Demokrasi 2. Prinsip-prinsip Demokrasi 3. Makna-makna Demokrasi 4. Parameter Demokrasi
5. Demokrasi dalam berbangsa dan bernegara
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia”
yang terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, kratos/kratein yang berarti kekuasaan/ pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti kekuasaan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Melalui konteks budaya demokrasi, nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi panutan dapat diterapkan dalam praktik kehidupan demokratis yang tidak hanya dalam pengertian politik saja, tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, menyebut demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.
Istilah -istilah demokrasi tersebut banyak dikaji oleh para ahli. Meskipun terdapat perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-pandangan para ahli itu mempunyai kesamaan prinsip. Berikut ini adalah pandangan demokrasi menurut beberapa pendapat:
a. Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16)
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
b. Giovani Sartori
Demokrasi dipandang sebagai suatu sistem dimana tidak seorang pun dapat memilih diriya sendiri, tidak seorang pun dapat mengindentifikasikan dengan kekuasaannya, kemudian tidak dapat merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
c. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesempatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
d. Carol C. Gould
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat memerintah sendri, baik melalui partisipasi langsung dalam merumuskan keputusan- keputusan yang memengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil mereka.
e. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Demokrasi berarti bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta memerintah dengan peraturan wakilnya. Adapun arti lainnya, yaitu demokrasi merupakan suatu gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan- persamaan yang sama bagi semua warga negara.
f. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan, yang pelaksanaa pemerintahnya bersumber pada mereka yang diperintah. Atau demokrasi adalah pola pemerintahan yang mengikutsertakan secara aktif semua anggota masyarakat dalam keputusan yang diambil oleh mereka yang berwenang.
Berdasarkan beberapa pengertian demokrasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan atau kedaulatan adaditangan rakyat. Dengan kata lain, rakyat dapat dilibatkan dalam setiap aspek kehidpan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara atau Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Keanekaragaman ini muncul disebabkan kebudayaan bangsa didunia ini berlainan, hingga didapati berbagai macam demokrasi, juga sebagai salah satu sisi dari penjelmaan hidup bermasyarakat.
1. Konsep Demokrasi
Pembahasan tentang demokrasi menghadapkan kita pada suatu kompleksitas permasalahan yang klasik, fundamental namun tetap aktual. Dikatakan klasik karena masalah demokrasi sudah menjadi fokus perhatian dalam wacana filsafati semenjak jaman Yunani Kuno, dan telah di terapkan di polish Athena sebagai negara kota pada waktu itu. Dikatakan fundamental karena hakikat demokrasi menyentuh nilai-nilai dasar kehidupan tentang apa dan bagaimana sistem kehidupan itu akan dipergunakan di mana manusia sendiri menjadi subjek dan sekaligus di jadikan objeknya. Dikatakan aktual karena dewasa ini demokrasi menjadi dambaan setiap bangsa dan negara untuk dapat menerapkannya termasuk bangsa Indonesia dalam era Reformasi ini (Siswomirhajo, 2002: 1).
Setelah perang dunia II dapat dilihat bahwa secara formal demokrasi merupakan dasar banyak negara di dunia. Menurut penelitian UNESCO tahun 1949 maka : " Mungkin untuk pertama kalinya dalam sejarah demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi politik dan sosial yang diperjuangkan oleh pendukung- pendukung yang berpengaruhaka akan tetapi juga UNESCO menarik kesimpulan bahwa ide demokrasi dianggap ambigous atau mempunyai berbagai pengertian, sekurang-kurangnya ada ambiguity atau ketentuan mengenai : " Lembaga-lembaga atau cara-cara yang dipakai untuk melaksanakan ide, atau mengenai keadaan kultural serta historis yang memengaruhi istilah, ide, dan praktik demokrasi.
Demokrasi yang di anut di indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan pancasila, masih dalam tarah perkembangan dari berbagai tafsiran dan pandangan, dan juga tidak dapat disangkal bahwa nilai-nilai dari demokrasi konstitusional cukup jelas tersirat dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang belum di amandemen. Selain itu Undang- Undang Dasar menyebut secara eksplisit dua prinsipyang menjiwai naskah itu, dan tercantum dalam penjelasan undang-undang 1945 mengenai sistem pemerintahan negara yaitu:
1. Indonesia ialah negara ynnag berdasarkan atas hukum. Negara indonesia ialah negara berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan belaka
2. Sistem Konstitusional.
Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutism (kekuasaan tidak terbatas)
2. Jenis-jenis Demokrasi
Terdapat beberapa jenis demokrasi yang disebabkan perkembangan dalam pelaksanaannya diberbagai kondisi dan tempat. Oleh karena itu, pembagian jenis demokrasi dapat dilihat dari beberapa hal, sebagai berikut:
1. Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat. Termasuk jenis demokrasi ini terdiri dari:
a. Demokrasi langsung. Rakyat secara langsung diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.
b. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya melalui pemilu.
Aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat (referendum) yang dapat diklasifikasi:
1. Referendum wajib 2. Referendum tidak wajib 3. Referendum fakultatif d. Demokrasi formal.
Demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal, yaitu secara hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi.
e. Demokrasi material.
Demokrasi ini memandang manusia mempunyai kesamaan dalam bidang sosial ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.
Demokrasi material dikembangkan di Negara sosialis-komunis.
f. Demokrasi campuran.
Demokrasi ini merupakan campuran dan kedua demokrasi tersebut. Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.
g. Demokrasi liberal, yaitu memberikan kebebasan yang luas pada individu.
Campur tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi (hukum dasar).
h. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar. Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas.
Semua warga Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.
2. Demokrasi sistem presidensial. Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritas. Jenis demokrasi ini dapat diklasifikasi; Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi. Demokrasi diklasifikasikan:
a. Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat kelengkapan Negara, dapat diklasifikasi ke dalam;
1) DPR lebih kuat dari pemerintah
2) Kepala pemerintahan/kepala eksekutif disebut perdana menteri dan
memimpin kabinet dengan sejumlah menteri yang bertanggungjawab kepada DPR.
3) Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen.
4) Kedudukan kepala Negara terpisah dengan kepala pemerintahan, biasanya hanya berfungsi sebagai simbol Negara. Tugas kepala Negara sebagian besar bersifat ceremonial seperti melantik kabinet dan duta besar sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata (kehormatan).
5) Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR (parlemen) dapat meminta mosi tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan
pemerintah. Jika mayoritas anggota parlemen menyetujui, maka pemerintah bubar, dan kendali pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sementara sampai terbentuk pemerintahan baru hasil pemilu.
Sistem presidential, adalah:
1. Negara dikepalai presiden.
2. Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan oleh rakyat langsung atau melalui badan perwakilan.
3. Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.
4. Menteri tidak bertanggungjawab kepada DPR melainkan kepada presiden.
Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga Negara, dan tidak dapat saling membubarkan.
Prinsip-prinsip Demokrasi
a. Prinsip budaya demokrasi 1. Kebebasan
Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun.
2. Persamaan
Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun dalam negara demokrasi perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan harus ditekan agar tidak menimbulkan konflik.
3. Solidaritas
Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena dengan adanya sifat solidaritas ini, walaupun ada perbedaan pandangan bahkan kepentingan tiap-tiap masyarakat maka akan senantiasa selalu terikat karena adanya tujuan bersama.
4. Toleransi
Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat menenggang (menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.
5. Menghormati kejujuran
Kejujuran berarti kesediaan atau keterbukaan untuk menyatakan suatu kebenaran. Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi semua pihak.
6. Menghormati penalaran
Penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain.
Penalaran ini sangat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas antarwarga masyarakat demokratis.
b. Prinsip – prinsip demokrasi yang bersifat universal
1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
2. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warga negara.
4. Penghormatan terhadap supremasi hukum.
Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law) antara lain sebagai berikut:
1. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
2. Kedudukan yang sama dalam hukum.
3. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.
c. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila
1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia 2. Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.
3. Kebebasan yang bertanggung jawab.
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
6. Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
3. Ciri-ciri, Asas, dan Nilai Demokrasi a. Ciri-ciri Demokrasi
Ciri-ciri pemerintahan demokratis Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:
1) Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2) Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
3) Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
4) Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum
5) Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
6) Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
7) Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
8) Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
9) Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya).
b. Asas Pokok Demokrasi
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikatmanusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai
kemampuan yang sama dalam hubungan sosial.Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi, yaitu:
1) Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan
2) Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
c. Nilai-Nilai Demokrasi
Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya sistem demokrasi, maka harus ada pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi membutuhkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Kesadaran akan puralisme. Masyarakat yang hidup demokratis harus menjaga keberagaman yang ada di masyarakat. Demokrasi menjamin keseimbangan hak dan kewajiban setiap warga Negara.2.
Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. Pengambilan keputusan didasarkan pada prinsip musyawarah prinsip mufakat, dan mementingkan kepentingan masyarakat pada umumnya. Pengambilan keputusan dalam demokrasi membutuhkan kejujuran, logis atau berdasar akal sehat dan sikap tulus setiap orang untuk beritikad baik.3.
Demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad baik. Masyarakat yang terkotak-kotak dan penuh curiga kepada masyarakat lainnya mengakibatkan demokrasi tidak berjalan dengan baik.4.
Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. Semangat demokrasi menuntut kesediaan masyarakat untuk membenkan kritik yang membangun, disampaikandengan cara yang sopan dan bertanggung jawab untuk kemungkinan menerima bentuk-bentuk tertentu.
5.
Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. Demokrasi mewajibkan adanya keyakinan bahwa cara mencapai kemenangan haruslah sejalan dengan tujuan dan berdasarkan moral serta tidak menghalalkan segala cara.Demokrasi memerlukan pertimbangan moral atau keluhuran akhlak menjadi acuan dalam berbuat dan mencapal tujuan.
Parameter Tingkat Pelaksanaan Demokrasi
Ciri-ciri ini yang kemudian dijadikan parameter untuk mengukur tingkat pelaksanaan demokrasi yang berjalan di suatu negara. Parameter tersebut meliputi empat aspek.
1. Pembentukan negara
Proses pembentukan kekuasaan akan sangat menentukan bagaimana kualitas, watak, dan pola hubungan yang akan terbangun.
Pemilihan umum dipercaya sebagai salah satu instrumen penting yang dapat mendukung proses pembentukan pemerintahan yang baik.
2. Dasar kekuasaan negara
Masalah ini menyangkut konsep legitimasi kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung kepada rakyat.
3. Susunan kekuasaan negara
Kekuasaan negara hendaknya dijalankan secara distributif. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemusatan kekuasaan dalam satu tangan.
4. Kontrol rakyat
Kontrol masyarakat dilakukan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau negara sesuai dengan keinginan rakyat.
Demokrasi memuat prinsip-prinsip dasar yang sama. Prinsip-prinsip termaksud adalah persamaan, hormat terhadap nilai-nilai luhur manusia, hormat terhadap hak-hak sipil dan kebebasan, serta fair play.
Yang dimaksud dengan persamaan di sini adalah persamaan kesempatan bagi semua orang sebagai warga negara untuk mencapai pengembangan maksimum potensialitas- potensialitas fisik, intelektual, moral, spiritual, dan untuk mencapai tingkat partisipasi sosial oleh setiap pribadi yang konsisten dengan tingkat kematangan yang telah diperolehnya. Ini tidak berarti bahwa dalam suatu masyarakat demokratis semuanya sama.
Demokrasi Dalam Berbangsa dan Bernegara
Ada banyak contoh perwujudan demokrasi di lingkungan bangsa dan negara yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh perwujudan demokrasi di lingkungan bangsa dan negara:
- Pemilihan umum. Pemilihan umum adalah salah satu mekanisme demokrasi yang memberikan kesempatan kepada rakyat untuk memilih pemimpin dan wakilnya di tingkat pusat maupun daerah. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pemilihan umum juga merupakan sarana untuk mengontrol kinerja pemerintah dan menyampaikan aspirasi rakyat.
- Musyawarah mufakat. Musyawarah mufakat adalah cara pengambilan keputusan yang didasarkan pada musyawarah untuk mencapai mufakat atau kesepakatan bersama. Musyawarah mufakat menghargai pendapat dan hak setiap anggota masyarakat tanpa membedakan status sosial, ekonomi, politik, agama, suku, atau gender. Musyawarah mufakat juga menunjukkan sikap saling menghormati, toleransi, gotong royong, dan tanggung jawab bersama.
- Lembaga-lembaga negara. Lembaga-lembaga negara adalah organ-organ negara yang memiliki fungsi dan wewenang tertentu dalam penyelenggaraan pemerintahan. Lembaga-lembaga negara terdiri dari lembaga eksekutif (presiden dan wakil presiden), lembaga legislatif (DPR, DPD, MPR), lembaga yudikatif
(MA, MK), lembaga perwakilan (DPRD), lembaga penegak hukum (KPK, Polri), lembaga ombudsman (Ombudsman RI), lembaga hak asasi manusia (Komnas HAM), lembaga pemantau pemilu (Bawaslu), lembaga audit negara (BPK), lembaga perencanaan pembangunan nasional (Bappenas), lembaga pemberdayaan perempuan (KPPPA), dll. Lembaga-lembaga negara harus bekerja secara profesional, independen, transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kepentingan rakyat.
- Partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan aktif dan sadar masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Partisipasi masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengikuti organisasi kemasyarakatan, menyuarakan pendapat, mengawasi pemerintah, memberikan masukan, mengadakan aksi sosial, melakukan kontrol sosial, dll. Partisipasi masyarakat menunjukkan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga negara yang demokratis.
- Kebebasan berpendapat. Kebebasan berpendapat adalah hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi dan hukum untuk menyatakan pendapat, pikiran, perasaan, atau sikap secara lisan, tulisan, atau media lainnya. Kebebasan berpendapat merupakan salah satu unsur penting dalam demokrasi yang memungkinkan adanya dialog, diskusi, kritik, saran, dan informasi yang sehat dan konstruktif. Kebebasan berpendapat juga merupakan sarana untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi individu maupun kolektif.
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pembahasan tengtang demokrasi menghadapkan kita pada suatu kompleksitas permasalahan yang klasik, fundamental namun tetap aktual. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum, karena Demokrasi sangat erat kaitannya dengan politik dan hukum.
Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang dibuat berdasarkan kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan lebih mudah diwujudkan. Tata cara pelaksanaan demokrasi Pancasila dilandaskan atas mekanisme konstitusional karena penyelenggaraan pemeritah Negara Republik Indonesia berdasarkan konstitusi.
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang menyerahkan kedaulatan kepada rakyat, baik secara langsung maupun melalui perwakilan. Demokrasi di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, yaitu demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berpedoman pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
2.SARAN
Indonesia telah melewati berbagai jenis bentuk demokrasi, mulai dari Demokrasi Parlementer, Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi pada Pemerintahan Orde Baru.
Untuk sekarang demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia adalah Demokrasi
Pancasila Era Reformasi yang dimulai sejak runtuhnya pemerintahan Orde Baru hingga sekarang.
Dari panjangnya perjalanan Indonesia dalam melewati berbagai jenis demokrasi ini, sudah sepatutnya kita sebagai Warga Negara Indonesia mampu bersikap bijak akan demokrasi dan mampu menjalankan demokrasi dengan semestinya, baik dilingkungan yang paling kecil yaitu keluarga sampai lingkungan yang paling besar yaitu pemerintahan.
Mengutip dari pendapat Harold Crough yang mengungkapkan pesimisme yang kuat akan Demokrasi dimasa yang akan datang, maupun pendapat Afan Gaffar yang mempunyai keyakinan yang sebaliknya. Kita hanya harus percaya bahwa Demokrasi adalah pilihan yang terbaik untuk kita dan Negara Indonesia kita tercinta. Sebagai Warga Negara yang baik, kita harus pandai memilah cara mengekspresikan demokrasi, yaitu dengan mengekspresikan suatu demokrasi dengan cara yang baik, tanpa adanya anarkisme, isu SARA dan tujuan-tujuan lain yang dapat meruntuhkan negara Indonesia. Hancur tidaknya suatu negara ada di tangan rakyatnya. Maka dari itu kita harus siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi dimasa mendatang dan senantiasa selalu melakukan yang terbaik untuk Indonesia
Daftar Pustaka:
Drs. Sunarto, dkk, 2017. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
Semarang: Pusat pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri
http://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasi
https://maratussyolikha.wordpress.com/2017/10/27/makalah-pkn-tentang-demokrasi- di-indonesia-dan-contoh-kasus-demokrasi/
https://an-nur.ac.id/blog/demokrasi-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara.html
https://ikatandinas.com/prinsip-demokrasi/