MAKALAH
PENGARUH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Moneter
Dosen Pengampu : Ninuk Dwiastuti R, S.E.,M.M.
Disusun Oleh:
Resti Murniati (B1011211137 )
KELAS C
PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena dengan kelimpahan rahmat dan karunianya saya dapat menyusun makalah yang membahas tema “ Pengaruh Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi “ ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.Makalah ini saya susun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Moneter.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Ninuk Dwiastuti R, S.E.,M.M. selaku dosen mata kuliah Ekonomi Moneter yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menamah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni .
Saya menyadari, makalah yang saya tulis masih jauh dari kata kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Pontianak, 23 september 2022
Resti Murniati
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI...III
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...2
C. Tujuan... 2
BAB II PEMBAHASAN... 3
A. Jumlah Uang Beredar... 3
B. Pengaruh Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi...6
C. Hubungan Bank Sentral dengan uang yang beredar ...8
BAB III PENUTUP... 10
A. Kesimpulan... 10
B. Saran... 10
DAFTAR PUSTAKA... 11
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan suatu rangkaian usaha kebijaksanaan pemerintah dalam mencapai suatu hasil yang positif yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat tersebut dan pertumbuhan adalah hasil dari pembangunan ekonomi dengan kata lain uang. Sebagaimana yang kita ketahui uang adalah suatu konsep ekonomi yang digunakan untuk membeli dan menjual sesuatu. Ini dibuat ketika bank meminjamkan uang kepada pemerintah dan bisnis. ketika jumlah uang beredar ini meningkat maka ini akan mendorong terjadi nya pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu,penting untuk memahami bagaimana jumlah uang beredar mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan tingkat pertambahan dari pendapatan rill nasional. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi merupakan sebagai proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang dan merupakan ukuran keberhasilan dari pembangunan ekonomi.
Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dari tahun ke tahun adalah melalui perkembangan sektor keuangan yang semakin pesat. Tetapi seiring perkembangan moneter tersebut sekarang menyebabkan hubungan antara jumlah uang beredar dan pertumbuhan ekonomi cenderung kurang stabil.
Mata uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh bank sentral mata uang tersebut terdiri dari dua jenis,yaitu uang logam dan uang kertas. Dengan demikian uang dalam peredaran adalah uang kartal. Sedangkan uang yang beredar ini adalah semua jenis uang yang berada didalam perekonomian yaitu jumlah dari mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral dalam bank bank umum
Jumlah uang beredar merupakan unsur yang signifikasi terhadap keadaan perekonomian suatu negara yaitu hubungannya dengan tingkat inflasi. Jumlah uang yang beredar yang terlalu banyak dapat mendorong kenaikan harga barang barang secara umum ( inflasi ). Sebaliknya, apabila jumlah uang beredar terlalu sedikit maka kegiatan ekonomi akan menjadi tidak lancar. Oleh karena itu jumlah uang beredar perlu diatur agar sesuai dengan kapasitas ekonomi.
Penawaran uang sering disebut jumlah uang yang beredar( JUB) . penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar baik yang ada ditangan masyarakat maupun dilembaga keuangan. Jumlah uang yang tersedia disebut jumlah uang yang beredar ( money supply ) dalam perekonomian yang menggunakan uang komoditas, jumlah uang yang beredar adalah jumlah dari komditas itu dan pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dan indetifikasi masalah, maka perumusan masalah sebagai berikut:
 Pengertian jumlah uang beredar
 Pengaruh Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
 Hubungan bank sentral dengan uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, indentifikasi masalah dan perumusan masalah, adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
 Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kulaih ekonomi moneter.
 Untuk mengetahui Pengaruh Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
 Untuk memahami bagaimana uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi.
 Untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi uang beredar
 Memahami pengaru uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi.
BAB II PEMBAHASAN
A. Jumlah Uang Beredar
Hubbard & Dkk (2005) mengatakan jumlah uang yang beredar ialah “ the quantity of money in the economy”. Jika diartikan secara bebas, maka uang beredar adalah jumlah atau keseluruhan uang dalam perekonomian.
Konsep uang beredar dapat ditinjau dari dua sisi, penawaran dan permintaan.
Interaksi antara keduanya menentukan jumlah uang beredar di masyarakat. Uang beredar tidak hanya dikendalikan oleh bank sentral semata, namun dalam kenyataannya juga ditentukan oleh pelaku ekonomi yaitu bank-bank umum ( sektor perbankan ) dan masyarakat umum. Perilaku dan reaksi kedua pelaku ini ikut menentukan jumlah uang beredar pada suatu saat, walaupun secara umum memang benar otoritas moneter yang merupakan penentu utamanya. Faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang adalah cadangan minimum tetapi hasil seluruhnya terhadap jumlah uang masih tergantung pada sikap masyarakat. Jadi bank sentral tidak begitu mudah untuk mengatur jumlah uang beredar karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya.
Uang beredar merupakan kewajiban sistem moneter (Bank sentral), bank umum, dan bank perkreditan rakyat (BPR) terhadap sektor swasta domestik (tidak termasuk pemerintah pusat dan bukan penduduk). Uang selalu didefinisikan sebagai benda benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk tukar menukar atau perdagangan. Yang dimaksud dengan kata “disetujui” dalam definisi ini adalah terdapat diantara anggota anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar.
Uang beredar dapat disebutkan dalam arti sempit (M1) serta dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal serta uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam (valuta asing) dan surat berharga yang dikeluarkan oleh sistem moneter yang dimiliki oleh sektor swasta domestik dengan jangka waktu sampai satu tahun.
Peningkatan jumlah uang beredar ini akan membutuhkan lebih banyak mata uang yang akan digunakan untuk transaksi. Hal ini meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Biasanya, ketika ekonomi tumbuh dan berkembang, jumlah uang yang beredar meningkat dan komposisinya berubah. Seiring dengan kemajuan ekonomi, sebagian kecil uang tunai (kertas dan logam) digunakan dan digantikan oleh uang giral atau ear money. Selain itu, seiring dengan pertumbuhan ekonomi, komposisi M1 dalam peredaran mata uang cenderung menurun seiring dengan meningkatnya proporsi mata uang kuasi.
Pengendalian jumlah uang beredar oleh bank sentral (BI) sesuai kebutuhan masyarakat menciptakan perekonomian yang stabil. Perekonomian yang stabil adalah keadaan ekonomi yang menjamin pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.
Dengan kata lain, arus barang dan uang seimbang dan terkendali.
Jumlah uang yang beredar memiliki dampak yang kuat pada tingkat harga Berlaku. Dengan adanya Peraturan tentang jumlah uang yang beredar Kebijakan Moneter oleh Bank Sentral, tingkat harga dari waktu ke waktu di bawah kendali. Jika tingkat harga tetap stabil, orang akan mengira mereka membeli Produk sesuai dengan tingkat harga pembelian produk saat ini masa depan.
Faktor faktor yang mempengaruhi naik turunnya jumlah uang yang beredar baik dalam arti luas (M2) maupun dalam arti sempit (M1), antara lain aset luar negeri bersih, tagihan bersih pada pemerintahan pusat, tagihan pada badan/lembaga dan perusahaan pemerintah,tingkat suku bunga,inflasi,nilai tukar rupiah,cadangan devisa,dan angka pengganda uang. Semua perubahan dalam jumlah uang beredar tentu memberikan pengaruh terhadap berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat secara keseluruhan.
Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menghitung jumlah uang yang beredar:
1. Pendekatan transaksi
Pendekatan ini memandang bahwa jumlah uang beredar yang dihitung adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi. Pemdekatan ini menghitung jumlah uang yang beredar dalam arti sempit ( narrow money ) atau M1
2. Pendekatan likuiditas
Jumlah uang yang beredar didefinsikan sebagai jumlah uang untuk kebutuhan transaksi ditambah uang kuasi (quasy money). Hal ini dilandasi bahwa sekalipun uang kuasi merupakan aset finansial yang kurang likuid. Pendekatan ini menghitung jumlah uang yang beredar dalam arti luas (broad money)yang dikenal dengan M2 yang terdiri dari M1 ditambah uang kuasi.
Banyaknya uang beredar dalam masyarakat dapat digambarkan sebagai proses pasar. Jumlah uang beredar juga mempunyai keterikatan dengan suku bunga deposito, semakin banyak jumlah uang yang beredar di masyarakat, investasi menjadi lebih menarik bila dibandingkan dengan menyimpan dalam bentuk tabungan.
B. Pengaruh Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Jumlah uang beredar memberi pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Ada hubungan jangka panjang yang stabil antara kebijakan pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka pendek, uang dan kredit sebagai variabel moneter memiliki hubungan jangka pendek dengan pertumbuhan ekonomi. Artinya, jumlah uang beredar berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama.
Semakin besar jumlah uang beredar, semakin cepat pertumbuhan ekonomi. Ini karena ketika jumlah uang beredar meningkat, masyarakat mengalokasikan sebagian dari sumber dayanya untuk konsumsi, produsen memproduksi lebih banyak barang, dan permintaan input meningkat. Hal ini mempengaruhi peningkatan konsumsi, produktivitas usaha dan pendapatan per kapita dan mendorong pertumbuhan ekonomi
Menurut penelitian Tiwa & Dkk (2016), dimana jumlah uang beredar mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini terkait karena kenaikan jumlah uang yang beredar maka akan menyebabkan kenaikan investasi yang kemudian akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah jumlah uang beredar.
Peningkatan berlebihan dalam jumlah uang beredar dapat mendorong harga lebih dari yang diharapkan dan secara signifikan menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun, ketika jumlah uang beredar sangat rendah, menyebabkan kelesuan ekonomi, dan jika ini terjadi terus menerus, kesejahteraan masyarakat menurun, sehingga penanganan peredaran uang harus dilakukan dengan hati-hati dan efek yang ditimbulkan harus dipertimbangkan.
Berdasarkan hipotesa keynes yakni, penawaran uang (money supply) memiliki pengaruh positif terhadap output dan pertumbuhan ekonomi. Apabila terjadi kelebihan jumlah uang beredar, bank indonesia akan mengambil kebijakan ( menurunkan ) tingkat suku bunga. Kondisi ini mendorong untuk melakukan investasi, yang pada akhirnya akan menciptakan kenaikan output dan memicu pertumbuhan ekonomi.
Cara yang paling penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi adalah dengan meningkatkan jumlah uang beredar. Ini terjadi ketika pemerintah (bank sentral) mencetak uang baru. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk membeli dan menjual, yang akan merevitalisasi perekonomian. Ketika sirkulasi meningkat, biaya pembelian barang menurun, membuat orang lebih kaya. Selain itu, bisnis didorong untuk memperluas dan menciptakan lebih banyak pekerjaan. Selanjutnya, orang harus didorong untuk membelanjakan kekayaan yang baru diperolehnya untuk barang dan jasa.
Inflasi adalah cara kedua untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Ketika permintaan akan suatu produk atau jasa meningkat, demikian pula harganya. Bisa lebih baik karena meningkatkan daya beli masyarakat.Namun, munculnya inflasi dari sisi permintaan telah mendorong bank sentral untuk menetapkan suku bunga rendah pada Bank Indonesia untuk melacak pertumbuhan ekonomi.Itu hanya bisa terjadi jika ada peningkatan dalam jumlah uang beredar yang ditujukan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Psikolog komunitas secara luas mendapat informasi tentang kenaikan harga di masa depan, yang menyebabkan orang ingin mendapatkan barang dan jasa yang mereka inginkan melebihi produksi yang tersedia, yang dikenal sebagai excess demand.
C. Hubungan bank sentral dengan Uang yang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan undang undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang,mengatur pengerahan dana dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan ,menjaga stabilitas mata uang, mengajukan percetakan/penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya
Bank sentral memiliki peran penting dalam penerbitan dan pengedaran uang yaitu:
 Di era sistem keuangan yang modern, ketika jumlah uang beredar terlalu banyak, bank sentral dapat meningkatkan tingkat suku bunga acuan. Ketika suku bunga acuan meningkat, opportunity cost dari memegang uang meningkat dan pemberi pinjaman menjadi lebih selektif dalam meminjamkan uangnya
 Peran bank sentral dalam menentukan arah kebijakan moneter disebabkan karena bank sentral adalah satu satunya otoritas yang berhak menerbitkan uang dan mampu mengendalikan reserve requirement.
 Proses uang yang dicetak oleh bank sentral (baik elektronik maupun fisik) melalui money creation process. Proses ini akan mempengaruhi sirkulasi perekonomian.
Bank sentral juga dapat mempengaruhi jumlah uang beredar melalui kebijakan moneter yang dapat berupa:
1. Kebijakan Diskonto
Kebijakan diskonto adalah pemerintah menggurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mengubah diskonto bank umum. Jika bank sentral menghitungkan jumlah uang yang beredar telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi), bank sentral mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga akan menarik keinginan orang untuk menabung
2. Kebijakan operasi pasar terbuka
Salah satu kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang sedang beredar di masyarakat dengan cara
3. Kebijakan cadangan kas
Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas (cash ratio)
Kebijakan bank sentral dalam pengendalian uang beredar ( JUB) bertujuan sebagai berikut:
1. Menyediakan jumlah uang yang cukup demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang mantap
2. Mengatur dan membatasi jumlah uang yang beredar agar tidak berlebihan atau kekurangan dari yang dibutuhkan aktivitas ekonomi masyarakat sehingga dapat menghindari masalah inflasi atau deflasi.
Hubungan antara bank sentral dan jumlah uang beredar dapat dilihat dari tindakan bank sentral itu sendiri dalam menentukan base money stock dan moneter base (monetary base/high-powered money), yaitu simpanan bank umum di bank sentral.
Semakin besar uang primer yang ditetapkan oleh bank sentral, semakin besar jumlah uang beredar.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan:
 Uang beredar adalah jumlah yang dikeluarkan secara resmi oleh bank sentral dalam bentuk uang tunai, deposito di daftar dan mata uang kuasi (tabungan, valuta asing, deposito).
 Dengan meningkatnya jumlah uang beredar, demikian pula pertumbuhan ekonomi. Ini karena ketika jumlah uang beredar meningkat, orang menggunakan sebagian dari sumber daya mereka untuk konsumsi, produsen menghasilkan lebih banyak barang, dan permintaan input meningkat. Hal ini mempengaruhi pendapatan per kapita dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Saran:
 Bank Indonesia sebagai bank sentral harus mampu menciptakan lingkungan yang stabil bagi jumlah uang beredar agar tidak menghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, Bank Indonesia sebagai bank sentral membutuhkan informasi mengenai perkembangan dan perilaku peredaran uang di masyarakat. Hal ini dimanfaatkan oleh Bank Indonesia sebagai otoritas moneter untuk mengambil keputusan kebijakan moneter secara tepat dan tepat agar roda perekonomian tetap berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi , Hafizatul Fitria. “Pengaruh Uang Beredar,Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.” Jurnal ekonomika Indonesia Volume VII Nomor 01 juni 2018.
Nuri Agusmianata, Theresia Militina, Diana Lestari.” Pengaruh jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga, serta pengeluaran pemerintah indonesia.” Jurnal forum ekonomi No 19 (2),2017.
Annisa Dewi Ambarwati, I Made Sara, Ita Sylvia Azita Aziz.” Pengaruh jumlah uang beredar (JUB), BI Rate dan Inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia periode 2009-2018.” Warmadewa economic Devolopment journal vol 4 No (1) 2021,21-27
Mawaddah.” Analisis pengaruh jumlah yang beredar (JUB) , pembiayaan mudharabah (PM) dan kontribusi pertumbuhan zakat, infak dan sedekah (ZIS) terhadap pertumbuhan ekonomi diindonesia periode 2007-2010.” Skripsi, unversitas islam negeri syarif hidayatullah 2011.
Heru Perlambang.” Analisis pengaruh jumlah uang beredar, suku bunga SBI,nilai tukar terhadap tingkat inflasi.” Jurnal media ekonomi vol 19 no 2, 2 Agustus 2010.