• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HIDROLOGI

N/A
N/A
WER BIN ICH

Academic year: 2025

Membagikan "MAKALAH HIDROLOGI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH HIDROLOGI

PENGELOLAAN KUANTITAS DAN KUALITAS SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN

STUDI KASUS: PENGURANGAN SUMBER MATA AIR

Disusun oleh:

Nama : Fadillah Syifa Nirwana

NIM : 200722638881

Offering / Angkatan : G/2020

Dosen Pengampu : Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFI PRODI GEOGRAFI

2020

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penyusunan makalah mengenai pengelolaan kuantitas dan kualitas air ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun makalah ini saya susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Hidrologi.

Perkenankan pada kesempatan kali ini saya sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian makalah ini.

Adapun pihak-pihak tersebut sebagai berikut:

1. Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Hidrologi 2. Sahabat, kerabat, teman, dan seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan

satu-persatu

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis sangat berharap kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 2

DAFTAR ISI...3

DAFTAR TABEL... 4

DAFTAR GAMBAR...4

BAB I PENDAHULUAN... 5

1.1 Latar Belakang... 5

1.2 Rumusan Masalah...6

1.3 Tujuan...6

BAB II RUMUSAN MASALAH... 7

2.1 Penyebab Pengurangan Sumber Mata Air...7

2.2 Dampak Pengurangan Sumber Mata Air...10

2.3 Pencegahan Pengurangan Sumber Mata Air...11

2.4 Solusi Kualitas Sumber Mata Air...12

BAB III PENUTUP... 15

3.1 Kesimpulan...15

3.2 Saran... 15

DAFTAR PUSTAKA... 17

LAMPIRAN...19

(4)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Debit Air Sumber Banyuning DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Data Sumber Air Banyuning 2. Gambar 1.2 Sumber Mata Air Gemulo 3. Gambar 1.3 Sumber Mata Air

4. Gambar 1.4 Pembangunan Hotel Dekat Sumber Mata Air Gemulo 5. Gambar 1.5 Ilustrasi Sumur Air Bersih

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan aspek yang terpenting dalam kehidupan, setiap hari manusia tidak dapat terpisahkan oleh air. Tidak hanya manusia, makhluk hidup lain seperti hewan, dan tumbuhan juga sangat bergantung pada air untuk keberlangsungan hidupnya. Tanpa adanya air, mungkin kehidupan di dunia akan terhenti dan menimbulkan kematian.

Telah kita ketahui bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia merupakan air sebanyak 73%.

Fungsi utama air adalah sebagai penjaga kelangsungan hidup makhluk untuk mengisi cairan di dalam tubuh. Oleh karena itu, pentingnya kita menjaga sumber mata air yang ada guna keberlangsungan hidup untuk masa mendatang, utamanya dalam kebutuhan air. Mata air memiliki manfaat yang sangat beragam, baik itu dapat dirasakan secara langsung maupun secara tidak langsung oleh makhluk hidup. Contoh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung adalah manusia yang memanfaatkan air sbagai keperluan hidup untuk dikonsumsi, untuk mencuci pakaian, untuk mandi dan lain sebagainya. Contoh yang tidak secara langsung didapatkan adalah untuk menjaga kelestarian alam, serta menjaga ekosistem makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan

Di masa seperti saat ini, kegunaan sumber mata air sangat vital. Sebagai makhluk hidup, manusia harus menjaga kelestarian dan kealamian sumber mata air serta menghindari pencemaran sumber daya air. Untuk itu solusi apakah yang dapat dilakukan untuk menjaga sumber mata air agar tetap lestari dan layak dikonsumsi?

Peran masyarakat dan pemerintah dibutuhkan untuk penanganan kualitas sumber mata air kedepannya, sehingga makhluk hidup termasuk manusia dapat menikmati air bersih.

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat kita ketahui bahwa sumber mata air sangat penting untuk dilestarikan maka dapat dirumuskan masalah dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut:

a) Apa penyebab berkurangnya sumber mata air?

b) Apakah dampak yang ditimbulkan dari pengurangan sumber mata air tersebut?

c) Apa solusi dan langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengantisipasi permasalahan tersebut berikutnya?

d) Bagaimana cara untuk menjaga kualitas air untuk masa selanjutnya?

1.3 Tujuan

Tujuan dari studi kasus ini mengenai sumber mata air yang berada di Kota Batu ialah sebagai berikut:

a) Mengetahui penyebab pengurangan sumber mata air di Kota Batu

b) Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pengurangan sumber mata air.

c) Memberikan solusi dari permasalahan yang diangkat d) Memberikan solusi untuk menjaga kualitas air.

(7)

BAB II RUMUSAN MASALAH

2.1 Penyebab Pengurangan Sumber Mata Air

Pada September 2018 tim peneliti Impala Water Spring Research hanya menemukan sumber mata air sebanyak 52 sumber, hal ini menciut setelah sebelumnya terdapat 111 sumber mata air di Kota Batu. Hal ini terjadi dikarenakan adanya alih fungsi lahan dari sumber mata air menjadi obyek wisata yang justru merusak alam dan kelestariannya.

Berkurangnya sumber mata air sebanyak 59 di Kota Batu merupakan angka yang cukup tinggi, hal ini harus ditindak lanjuti oleh pemerintah dikarenakan air bersih sangat dibutuhkan untuk masa mendatang. Tidak hanya krisis air bersih, dampak jangka panjang juga mengancam daya dukung ekologi yang terdapat di Kota Batu, kemduaian mengikis area resapan air dan lapisan akuifer menyusut. Sehingga tidak bisa membendung ancaman kekeringan pada titik-titik sumber mata air.

Bertambahnya jumlah penduduk juga menekankan pemerintah Kota Batu agar selalu menjaga dan menghindarkan area sumber mata air dari pembangunan proyek supaya terjaga kualitas air yang dihasilkan. Berkurangnya jumlah mata air yang ada di Kota Batu pastinya juga mengurangi jumlah debit air yang dihasilkan. Data dari Perumdam Among Tirto Kota Batu, menyebutkan bahwa adanya penurunan debit air antara 6-9 meter kubik di sumber-sumber besar. Contohnya di Sumber Banyuning yang dalam kurun waktu 3 tahun terjadi penurunan sebanyak 9 meter kubik air. Tercatat pada tahun 2017 debit air yang dihasilkan Sumber Banyuning adalah sebesar 180 liter perdetik, namun pada saat ini terpantau turun menjadi 171 liter perdetik.

(8)

Gambar 1.1 Data Sumber Air Banyuning

DEBIT AIR SUMBER BANYUNING/Detik Tahun 2017 Tahun 2020

180 Liter 171 Liter

Sumber : Data Perumdam Among Tirto Tabel 1.1 Debit Air Sumber Banyuning

Kasus lain terjadi dengan sebab yang sama. Kondisi sumber mata air yang ada di Kota Batu berkurang diduga karena adanya pembangunan yang membuat setiap resapan air yang ada berkurang sehingga membuat debit air yang ada semakin berkurang juga.

Pegiat Lingkungan Nawakalam Aris Faudin, menjelaskan berdasarkan data WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Jawa Timur, sejak tahun 2011 sampai saat ini sumber mata air di Kota Batu yang semula 111 Sumber mata air menjadi 53 sumber mata air saja,. Beliau menjelaskan bahwa kebutuhan air di Kota Batu sangatlah luar biasa. Sebab selain kebutuhan untuk rumah tangga, air juga dibutuhkan untuk sector usaha pariwisata seperti tempat penginapan. Aris Faudin menambahkan bahwa bukan waktunya untuk saling menyalahkan, namun sebagai masyarakat harus membangun sinegritas untuk melestarikan sumber mata air yang ada saat ini.

(9)

Gambar 1.2 Sumber Mata Air Umbul Gemulo

Perlu diketahui, persoalan sumber mata air di Kota Batu yang pernah mencuat diawali adanya rencana pembanguna Hotel The Rayja Kota Batu oleh PT Panggon Sarkasa Sukses Mandiri pada awal tahun 2012. Hal tersebut terjadi dikarenakan tempat pembangunan hotel terletak dekat dengan sumber mata air Umbul Gemulo, sehingga mengancam kerusakan ketika adanya pembangunan di daerah tersebut.

(10)

Gambar 1.3 Sumber Mata Air

Tidak hanya itu saja, pada tahun 2020 lalu terdapat juga pembangunan obyek wisata Alaska yang berada di Hutan Kasinan. Camat Kota Batu bernama Yopi Supriadi memanggil Kepala Desa Pesanggrahan dan Hippam untuk membahas terkait pemanfaatan hutan Kasinan yang ada di desa tersebut. Pemanfaatan hutan menjadi wana wisata ini dinilai telah merusak sumber mata air Kasinan dan merugikan warga sekitar. Pengaduan masyarakat sangat penting dilakukan apabila terjadi adanya pembangunan tersebut, sehingga pihak pemerintah dapat menentukan langkah-langkah dalam menyelesaikan pengaduan masyarakat ini.

2.2 Dampak Pengurangan Sumber Mata Air

Dapat diketahui abhwa sumber daya air merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Segala aktifitas kehidupan manusiapun tidak dapat lepas dari kebutuhan sumber daya air.

Contohnya seperti memasak, mencuci, dan untuk mandi. Oleh karena itulah, pentingnya kita menghindari, mencegah dan menjaga agar sumber mata air dapat menghasilkan air yang bersih dan layak digunakan. Selain itu, pentingnya peran manusia untuk tidak mengalihfungsikan lahan sumber mata air menjadi lahan tertentu.

(11)

Pengurangan sumber mata air memiliki berbagai dampak bagi makhluk hidup di sekitar, terutama manusia. Dengan adanya fenomena pengurangan sumber mata air, otomatis air yang dihasilkan akan berkurang juga, dan menyebabkan adanya kelangkaan air di masa mendatang. Kelangkaan air ini memiliki dampak negative bagi lingkungan. Terjadinya kelangkaan air menyebabkan adanya peningkatan kadar garam tanah, pencemaran nutrisi, hilangnya rawa dan menyusutnya air di sungai. Lahan basah yang telah disebutkan tersebut juga memiliki fungsi bagi makhluk hidup di sekitar.

Contohnya rawa, rawa berfungsi sebagai habitat hidup makhluk hidup seperti mamalia, burung, ikan, vertebrata dan lain sebagainya. Sedangkan fungsi lahan basah bagi manusia, lahan basah dapat dijadikan sebagai perairan pertanian, seperti aliran sungai untuk mengairi sawah. Jika terjadi adanya pengurangan sumber mata air, akan terjadi kelangkaan air yang menimbulkan berbagai dampak negative bagi kehidupan makhluk hidup.

Selanjutnya, kelangkaan air dapat memberi dampak secara fisik maupun non-fisik seperti ekonomi. Secara fisik, air digunakan sebagai penyeimbang ekologi, agar tidak terjadi kesetimpangan ekologi serta peran air sebagai pemenuhan kebutuhan hidup suatu makhluk hidup. Untuk dibagian ekonomi, pada perekonomian dapat menjadikan manusia terus menerus mencari daerah yang terdapat air melimpah untuk kemudian di eksploitasi olehnya. Tidak hanya itu, dengan kurangnya ekonomi membuat infrastruktur dan teknologi yang menyediakan air bagi kebutuhan manusiapun kurang.

2.3 Pencegahan Pengurangan Sumber Mata Air

Pengurangan sumber mata air terjadi dikarenakan adanya alih fungsi lahan yang sebelumnya merupakan sumber mata air di jadikan sebagai tempat wisata atau pembangunan hotel penginapan. Fenomena alih fungsi lahan sampai saat ini tidak dapat dihentikan. Namun, beberapa cara dapat dilakukan untuk menekankan angka alih fungsi lahan tersebut. Contoh langkah yang dilakukan adalah dengan cara penguatan

(12)

dilakukan lainnya adalah seperti memberikan batasan pada lahan yang akan di alih fungsikan serta memberikan pajak yang tinggi untuk pembangunan tersebut.

Gambar 1.4 Pembangunan Hotel Dekat Sumber Mata Air Gemulo

Selain itu, peran masyarakat dalam pembangunan juga dapat dijadikan langkah untuk meminimalisir alih fungsi lahan. Masyarakat dapat melakukan demonstrasi apabila terjadi adanya alihfungsi lahan yang merugikan mereka. Kemudian, untuk sektor perekonomian, dapat juga di jadikan sebagai langkah dengan cara menciptakan kebijakan ekonomi yang berpihak kepada sector pariwisata. Apabila pembangunan tidak terhindarkan solusi berikutnya adalah peran pemerintah dan masyarakat untuk mengganti lahan yang telah di alih fungsikan, caranya seperti melakukan reboisasi pada lahan kosong atau lahan pengganti. Selanjutnya, langkah sosisalisasi atau penyeluhan tentang dampak alihfungsi lahan juga dapat menjadi langkah yang efektif untuk mengurangi angka alihfungsi lahan tersebut.

2.4 Solusi Kualitas Sumber Mata Air

(13)

Kualitas pada sumber mata air sangat penting untuk dijaga, karna kita ketahui bahwa air sangat penting untuk hidrasi dan produksi makanan. Mengetahui hal tersebut peran kualitas air sangat diperlukan. Jika ada kurangnya kualitas air yang dihasilkan sumber mata air akan menimbulkan penyakit dan juga merugikan kehidupan makhluk hidup.

Sampai saat inipun, kualitas air bersih tidak dapat diakses oleh semua orang, namun ada beberapa cara untuk menjaga kualitas air utamanya sumber mata air.

Gambar 1.5 Ilustrasi Sumur Air Bersih

Kementrian Kesehatan memberikan solusi untuk menjaga kualitas air dengan cara yang pertama yaitu pisahkan jarak antara sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah minimal 10 meter, hal ini dilakukan agar air tidak terkontaminasi sesuatu yang ada didekatnya. Kedua, sumber mata air harus di lindungi dari bahan pencemar, untuk selalu menyediakan kualitas air tidak tercemar dan kualitas air tetap terjaga bersih.

Ketiga melakukan penjagaan terhadap sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air agar bangunannya tatap dijaga, ini penting dilakukan karena apabila suatu bangunannya tidak baik, maka kualitas air yang dihasilkan tidak baik pula. Keempat

(14)

penutup dan gayung bertangkal, untuk menutupi air dari polusi atau hal lain yang berada di permukaan. Keenam, air harus dijaga dengan tidak ada genangan di sekitar sumber air dan harus dilengkapi dengan saluran pembuangan air, tidak ada kotoran dan tidak ada lumut pada lantai atau dinding sumur.

(15)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Air adalah kebutuhan utama dan menjadi kebutuhan dasar bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Koshland Sciences Museum menyebutkan bahwa setiap orang membutuhkan kurang lebih 20 sampai 50 liter air bersih untuk diminum, memasak, dan kegiatan lainnya seperti mencuci dan mandi. Tidak hanya manusia, kebutuhan air untuk makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan sangat penting, karena tidak sedikit hewan atau tumbuhan yang hidup berada di air dan sebagian besar hewan dan tumbuhan mengkonsumsi air setiap harinya. Fenomena berkurangnya sumber mata air dapat disimpulkan bahwa kesalahan tersebut terjadi diakibatkan adanya kekurangan dalam menjaga sumber mata air. Kemudian, perhatian masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan sumber daya air sangat kurang. Kerap kali sumber mata air dialih fungsikan oleh investor untuk mendirikan sebuah tempat wisata dan juga hotel.

3.2 Saran

Pentingnya peran masyarakat dalam peduli alam dan juga pentingnya pemerintah dalam menyikapi semua pembangunan yang berada dekat sumber mata air ataupun berada tepat di sumber mata air sangat penting dilakukan demi pasokan air bersih di masa mendatang. Peran masyarakat saat ini yang dapat dilakukan adalah dengan cara menolak segala aktifitas pembangunan yang berada dekat maupun tepat di areal sumber mata air, masyarakat harus menjaga sumber mata air agar tidak tercemar sesuatu dari luar, masyarakat wajib menghemat air bersih dan menjaga kualitasnya, dan masyarakat dapat melestarikan sumber mata air dengan cara memperbaiki bangunan yang ada di sumber mata air tersebut.

(16)

air, kedua memberikan sanksi kepada oknum yang sengaja merusak sumber mata air dan mengeksploitasi sumber mata air dengan berlebihan, ketiga pemerintah dapat memberlakukan undang-undang tentang sumber mata air, keempat pemerintah dapat membantu melestarikan dengan memfasilitasi sumber mata air yang ada guna menjaga kualitas air yang dihasilkan serta menjaga sumber mata air itu sendiri.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Ainun, Y. 2013. “60 Sumber Mata Air di Kota Batu Raib”,

https://regional.kompas.com/read/2013/04/02/16011668/60.sumber.mata.air.di.kota.b atu.raib. Diakses pada tanggal 6 Januari 2020 pukul 20.00 WIB.

Chasanah, I. 2019. “Puluhan Sumber Mata Air Kota Batu Hilang, Debit Air Terus Menurun”, https://www.satukanal.com/puluhan-sumber-mata-air-kota-batu-hilang- debit-air-terus-menurun/ Diakses pada tanggal 7 Januari 2020 pukul 12.05 WIB.

Dewi, D. S. 2020. “Cara Menjaga Kualitas Air Agar Tetap Bersih”,

https://tirto.id/cara-menjaga-kualitas-air-agar-tetap-bersih-eAZT Diakses pada tanggal 7 Januari 2020 pukul 18.30 WIB.

Human Development Reports. 2006.

http://hdr.undp.org/en/media/HDR_2006_Chapter_4.pdf Diakses pada 6 Januari 2020 pukul 19.47 WIB.

Nusa Daily. 2020. “Kota Batu Perlu Regulasi Tegas Lindungi Mata Air”,

https://nusadaily.com/regional/kota-batu-perlu-regulasi-tegas-lindungi-mata-air.html Diakses pada tanggal 7 Januari 2020 pukul 10.50 WIB.

Perdana, N. 2020. “Alert! Sumber Mata Air Kota Batu Turun Drastis”

https://radarmalang.jawapos.com/malang-raya/kota-batu/09/09/2020/alert-sumber- mata-air-kota-batu-turun-drastis/ Diakses pada tanggal 6 Januari 2020 pukul 20.35 WIB.

Perumdam Among Tirto. 2019. “Sumber Air”,

(18)

Putri, S. E. 2018. “Dulu Ada 111 Sumber Air di Kota Batu, Kini Hanya Tersisa 52 Sumber”, https://suryamalang.tribunnews.com/2018/11/14/dulu-ada-111-sumber-air- di-kota-batu-kini-hanya-tersisa-52-sumber Diakses pada tanggal 7 Januari 2020 pukul 11.40 WIB.

Ramadani, A. 2018. “Misi ‘Penyelamatan’ Sumber Mata Air Kota Batu Dimulai”, https://malangvoice.com/misi-penyelamatan-sumber-mata-air-kota-batu-dimulai/

Diakses pada tanggal 6 Januari 2020 pukul 21.25 WIB.

Supriyatno, H. 2020. “Pemanfaatan Hutan Kasinan Kota Batu Dinilai Rusak Mata Air, Hippam Lapor Kecamatan”, https://www.harianbhirawa.co.id/pemanfaatan- hutan-kasinan-kota-batu-dinilai-rusak-mata-air-hippam-lapor-kecamatan/ Diakses pada tanggal 7 Januari 2020 pukul 14.50 WIB.

(19)

LAMPIRAN

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Sumber air panas ini berada di atas tanah seluas 5 hektar dan memiliki 9 sumber mata air panas diantaranya 3 sumber mata air telah dimanfaatkan oleh pengelola dengan memberikan

Sumber air panas ini berada di atas tanah seluas 5 hektar dan memiliki 9 sumber mata air panas diantaranya 3 sumber mata air telah dimanfaatkan oleh pengelola dengan memberikan

Contohnya temuan temuan tentang banyak hal umpamanya, desa yang peduli program iklim, masyarakat disekitar pegunungan yang menjaga sumber mata air itu kan menjadi

Teknis Pembangunan Talud Di sumber mata air desa pakuniran kecamatan maesan.. Konservasi Sumber Daya Air dan pengendalian Kerusakan

Ditambah lagi dengan perubahan musim secara ekstrim yang berdampak pada ketersediaan sumber daya air yang cukup dan dalam rangka memenuhi kewajiban negara,

Masyarakat yang mengakses air bersih dari sumber mata air umumnya berada dilokasi agak jauh dari pesisir dan belum tersedianya sambungan perpipipaan dari Sistem

Pengambilan sampel air berada di mata air Citrosono yang mana sumber airnya digunakan sebagai air baku PDAM Kabupaten Magelang dan untuk kebutuhan rumah tangga masyarakat sekitar

Perlindungan sumber air tanah dari pencemaran, pengelolaan yang berkelanjutan, dan kesadaran akan pentingnya ketersediaan air tanah adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kualitas