MAKALAH
CONTOH KASUS ITE DI INDONESIA
“Video Prank Bagi Sembako Berisi Sampah Kepada Transpuan ”
Disusun oleh:
Nama : Kurniasari M. Linda
Nim : 210711010528
Dosen pengampu : 1. Herlyanty Y. A. Bawole, S. H., M. H 2. Grace Y. Bawole, S. H., M. H
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
T. A 2022/2023
LATAR BELAKANG KASUS
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya dalam rilisnya mengungkapkan, para pelaku berkumpul dirumah Ferdian Paleka guna membicarakan terkait konten Youtube milik Ferdian, pada 30 april 2020.
Kemudian, Aidil memberikan ide kepada Ferdian untuk membuat video prank pemberian makanan kepada transpuan di pinggir jalan dengan menggunakan dus mie instan yang didalamnya diisi dengan batu dan sampah.
Selanjutnya pada jumat (01/05/2020), para pelaku melaksanakan aksinya dengan sasaran para transgender di pinggir Jalan Ibrahim Adjie, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. “para pelaku memberikan paket makanan yang di dalamnya berisi batu dan sampah oleh Ferdian dan Tubagus. Sedangkan, Aidil bertugas merekam adegan pemberian makanan tersebut dengan kamera,” kata Ulung.
Berikutnya pada Minggu (03/05/2020), para pelaku mengunggah video prank ke media sosial Youtube chanel dengan nama Ferdian Paleka. Atas kejadian tersebut, pelapor Dhani Rizky merasa malu terhina dan tercemarkan nama baiknya. Sehari setelahnya, Satreskrim Polrestabes Bandung melakukan penangkapan dan dilakukan penahanan terhadap Tubagus Fahddinar.
Selanjutnya, pada Jumat (08/05/2020) tim gabungan dari Resmob Polda Jawa Barat beserta dengan Resmob Satreskrim Polrestabes Bandung melakukan penangkapan terhadap Ferdiansyah alias Ferdian Paleka dan M Aidil untuk selanjutnya ditahan diruang tahanan Polrestabes Bandung.
DASAR HUKUM
Dalam kasus ini, polisi menerapkan Pasal 45 Ayat (3) UU ITE tentang penghinaan atau pencemaran nama baik melalui informasi elektronik. Selain itu polisi juga menerapkan dua pasal tambahan atas kasus tersebut, yakni Pasal 36 dan Pasal 51 Ayat (2) UU ITE Nomor 11 Tahun 2008, dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara dan denda maksimal 12 milyar.
Isi Pasal 45 Ayat (3) UU ITE:
“Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah)”.
Isi Pasal 36 UU ITE:
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain”.
Isi Pasal 51 ayat (2) UU ITE:
“ Setiap orang yag memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
12.000.000.000,00 (dua belas milyar rupiah).
PUTUSAN
Pada kamis (4/6/2020), Ferdian Paleka serta dua rekannya dinyatakan bebas.
Bebasnya Ferdian Paleka karena adanya upaya pendamian antara dia dengan korban yang difasilitasi pengacara. Hal itu langsung disampaikan oleh Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri seperti video yang dikirimkannya pada para awak media. “ Jadi benar Ferdian Paleka cs demi hukum sudah kita keluarkan dari tahanan. Kemudian yang menjadi dasar laporan dari korban dicabut, dimana korban dan terlapor sudah melakukan perdamaian difasilitasi kuasa hukum masing-masing dan itu dikirimkan pada kami kepada bapak Kapolrestabes,” kata Galih Indragiri.
“Dan beliau juga mendisposisikan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku karena yang dilaporkan merupakan delik aduan”.
Setelah dinyatakan bebas, Ferdian Paleka kembali angakat suara dan meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan. Ferdian Paleka dan dua temannya berjanji untuk tidak mengulang kesalahan lagi.