Debie E. Lapoli Lybersen
Program Layanan Sosial Anak
Latar Belakang
Hak-hak anak merupakan bagian integral dari HAM,
berkaitan dengan peranan negara, maka setiap negara mengembangkan kewajiban yaitu melindungi (to protect), memenuhi (to fulfill), dan menghormati (to respect) hak-hak anak. Berdasarkan kewajiban negara dimaksud maka sistem kesejahteraan anak dan keluarga diimplementasikan dalam kerangka kebijakan yang sifatnya kontinum dari tingkat makro sampai mikro.
Berdasarkan Undang-Undang dasar republik Indonesia tahun 1945 pasal 28 B ayat (2) mengamanatkan bahwa setiap anak berhak atas keberlangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Bahkan dengan tegas berdasarkan Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia harus melakukan upaya
perlindungan dan mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya dan perlakuan tanpa kekerasa, eksploitasi dan diskriminasi.
Tetapi kenyataan yang ada, dizaman modern ini bahwa
banyak anak yang terlantar, tidak mempunyai tempat tinggal, dan mereka harus memperjuangkan kehidupannya sendiri hal ini
terbukti ketika mereka harus bekerja padahal mereka belum cukum umur untuk bekerja. Bahkan masih banyak anak jalanan yang tidak bersekolah padahal mereka berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Pemerintah seharusnya cepat tanggap akan hal ini.
Pengertian Program Layanan Sosial Anak
Program layanan sosial anak adalah upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk
pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar anak.
Dan yang termasuk dalam program layanan sosial anak ini ialah: bantuan atau subsidi pemenuhan kebutuhan dasar,
aksesbilitas pelayanan sosial dasar, penguatan orangtua atau keluarga dan penguatan lembaga layanan sosial anak.
Program layanan sosial anak adalah upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk
pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar anak.
Dan yang termasuk dalam program layanan sosial anak ini ialah: bantuan atau subsidi pemenuhan kebutuhan dasar,
aksesbilitas pelayanan sosial dasar, penguatan orangtua
atau keluarga dan penguatan lembaga layanan sosial anak
Siapa Sajakah Penerima Program Pelayanan
Sosial Anak ?
Anak terlantar atau tanpa asuhan orangtua
(6-18 tahun)
Anak balita terlantar, dan membutuhkan
perlindungan khusus
Anak yang berhadapan dengan hukum
(6-18 tahun)
Anak terpaksa bekerja di jalanan (6-18
tahun)
Anak yang memerlukan perlindungan khusus lainnya (6 –
18 tahun)
Anak dengan kecacatan (0 – 18
tahun)
Tahapan Pelaksanaan Program Layanan Sosial Anak
Penyusunan Pedoman Operasional Program Layanan Sosial Anak.
Penyusunan pedoman operasional program layanan sosial dilakukan melalui workshop pedoman operasional program layanan sosial anak balita, anak terlantar, anak jalanan, anak dengan kecacatan, anak yang berhadapan dengan hukum, dan anak yang membutuhkan perlindungan perlindungan khusus.
Sosialisasi Program
Sosialisasi program dapat dilakukan melalui rapat kerja nasional program layanan sosial anak, rapat koordinasi wilayah, kunjungan kerja, dan sosialisasi melalui media masa.
Pendampingan Sosial.
Pendampingan sosial dilakukan melalui kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, penumbuhan kesadaran anak dan keluarga, pemahaman masalah dan kebutuhan, perencanaan partisipatif,
bimbingan motivasi, konseling, dan psikososial, pelaksanaan kegiatan dan pemantauan kemajuan pelaksanaan program/kegiatan program layanan sosial anak.
Bantuan Sosial.
Bantuan sosial yang diberikan dapat berupa bantuan dunasi dan/atau bantuan sarana prasarana kebutuhan anak. Tujuannya adalah agar kebutuhan dasar anak dalam tumbuh kembangnya dapat terpenuhi dengan baik,
Peningkatan Kapasitas Pendamping dan Kelembagaan
Peningkatan kapasitas pendamping dan kelembagaan dapat dilakukan dengan seleksi, setifikasi dan bimbingan
pemantapan/pelatihan bagi pekerja sosial, tenaga kesejahteraan sosial, relawan sosial dan lembaga kesejahteraan sosial yang akan menjadi pendamping program layanan sosial anak.
Bantuan teknis
Dalam program layanan sosial anak, tentu memerlukan bantuan teknis lainnya. Bantuan teknis ini, dapat terwujud melalui penempatan tim asistensi program layanan sosial anak untuk mendukung
pengembangan konsep program/kegiatan dan melaksanakan supervisi pelaksanaan program layanan sosial anak di daerah.
Kegiatan Layanan Penguatan Tanggung Jawab Keluarga.
Kegiatan layanan penguatan tanggung jawab keluarga terwujud dalam bentuk peningkatan sikap dan perilaku menjadi orang tua yang baik (good parenting skill),
reunifikasi keluarga, bimbingan psikososial, konseling, pendampingan pengasuhan anak, pemulangan dan reintegrasi keluarga.
Penumbuhan kesadaran masyarakat.
Penumbuhan kesadaran masyarakat dilakukan dengan kegiatan pertemuan-
pertemuan dengan tokoh masyarakat, perguruan tinggi dan dunia usaha. Tujuan yang akan dicapai tumbuhnya mekanisme lokal yang mendukung peningkatan pemenuhan hak dasar anak dan perlindungan terhadap anak dari penelantaran, kekerasan,
eksploitasi, dan diskriminasi.
Koordinasi, advokasi dan membangun jaringan kerja
Koordinasi, advokasi dan membangun jaringan kerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan melalui kegiatan rapat koordinasi dan fasilitasi pembentukan forum lintas pelaku dalam rangka meningkatkan sinkronisasi dan keterpaduan program pelayanan, rehabilitasi dan perlindungan sosial anak. Sehingga memperoleh aksesibilitas anak dan keluarga terhadap pelayanan sosial dasar (pendidikan, kesehatan, air bersih, tempat tinggal/ perumahan, fasilitas sosial, dan lain-lain) secara terpadu dan melembaga.
Supervisi, Monitoring dan Evaluasi.
Supervisi, monitoring, dan evaluasi untuk memastikan bahwa perencanaan dan pelaksanaan serta manfaat program layanan sosial anak dapat tercapai dan dilaksanakan dengan tepat waktu distribusi, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat manfaat.
Penataan Manajemen Pelayanan
Penataan manajemen pelayanan dilakukan melalui penetapan landasan hukum program layanan sosial anak (PKSA), penyempurnaan rencana strategis, rencana program tahunan dan anggaran dan kegiatan ketatalaksanaan lainnya.
Advokasi, koordinasi dan sinergi program dekonsentrasi dan APBD, melalui kegiatan:
Sosialisasi kebijakan dan program layanan sosial anak
Asesmen permasalahan dan kebutuhan anak secara terpadu
Fasilitasi pembentukan forum/kelembagaan program PKSA Tujuan yang akan dicapai adalah meningkatnya keterpaduan program antara pusat dan daerah, sehingga sasaran prioritas nasional dapat tercapai, sesuai dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2010.
Tujuan Program Layanan Sosial Anak
Anak mendapatkan perawatan, pengasuhan dan perlindungan, sehingga hak-hak dasarnya semakin terpenuhi, serta anak tidak dieksploitasi untuk tujuan mengemis/ meminta-minta.
Anak jalanan tidak lagi melakukan aktivitas ekonomi di jalanan, anak kembali sekolah, kembali ke keluarga (bagi anak yang
terpisah), mengikuti kegiatan peningkatan potensi diri/
keterampilan.
Anak tidak lagi melakukan perbuatan yang dapat melanggar hukum, anak kembali sekolah, kembali ke keluarga (bagi anak
yang terpisah), mengikuti kegiatan peningkatan potensi diri / keterampilan. Selain itu, orang tua / keluarga memberikan pengasuhan dan perlindungan terhadap anak sehingga hak-hak
dasarnya semakin terpenuhi, terutama anak yang memperoleh putusan diversi kembali kepada orang tua.
Anak dalam situasi darurat (misalnya anak korban bencana), anak korban kekerasan, anak korban eksploitasi dan anak dari
kelompok minoritas dan terpencil, menunjukkan sikap dan perilaku ke arah positif sehingga hak-hak dasarnya terpenuhi.
Kesimpulan
Anak adalah bagian dari suatu negara juga berhak
mendapatkan hak-hal yang telah ditetapkan oleh negara, hal ini diwujud nyatakan
dengan salah satu program
demi pengembangan anak yaitu Program Layanan Sosial Anak dimana pemerintah memiliki peran penting dalam program ini demi pemenuhan kebutuhan anak. program in harus
mencapai suatu tujuan bagi anak agar ia memiliki
kehidupan yang lebih baik serta perilaku yang lebih baik dari
sebelumnya agar bisa menjadi warga negara yang baik juga.
Untuk pelaksanaan dari program ini haruslah ada tahapan-tahapan yang
dilakukan agar program ini dapat berjalan dengan baik.
Anak juga adalah bagian dari negara, oleh karena itu anak berhak mendapatkan hak-hak mereka agar memiliki
kelangsungan hidup yang baik kedepannnya.