• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH implementasi kebijakan publik

N/A
N/A
Martupa Sitorus

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH implementasi kebijakan publik "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TE

Disusun oleh:

Winda Riasti Br Silalahi 208520080 Yohana Houtsma Siboro 208520015 Nidar Mawati Mendrofa 208520060

Sri Wahyuni 208520087

Dosen Pengampu: Nasrullah Hidayat, S.Pd, M.Sc Universitas Medan Area

Tahun 2022

KATA PENGANTAR

(2)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif yang berjudul “Perbandingan Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif”. Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

BAB I

PENDAHULUAN

(3)

A. Latar Belakang

Dalam dunia penelitian, dikenal dua metode Besar yakni kuantitatif dan kualitatif. Isu-isu mengenai kelemahan dan Keunggulan, analisis data serta aplikasi. Diantara kedua metode tersebut telah menjadi perdebatan hangat bahkan menimbulkan war paradigm di kalangan sebagian peneliti. Tujuan untuk membandingkan dan memberikan gambaran singkat yang pada akhirnya dapat mencegah sikap sektarian dalam berilmu atau memilih tradisi kuantitatif dan kualitatif (Supriadi dalam Alewasilah , 2003).

Dalam dunia akademik, secara umum penelitian dikategorikan menjadi dua kategori yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Masing masing kategori memiliki metode dan ciri subjek penelitian yang berbeda. Dalam makalah ini, penulis akan membahas perbedaan kedua jenis penelitian di atas yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif sebagai upaya untuk lebih mendalami meteode penelitian tersebut dan menjadi bekal dalam pelaksanaan yang akan dilakukan. Tidak sedikit dari para peneliti pemulai kebingungan dalam memilih metode yang sesuai baik penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif. Sehingga hemat penulis pemahaman yang utuh dalam memahami jenis penelitian ini sangatlah dibutuhkan.

Di awal abad ke-20 beberapa filosof dan peneliti menyuarakan untuk melihat kembali metode penelitian yang selama ini mewarnai kajian ilmiah. Mereka mengkritik cara pandang, pendekatan riset berhaluan positivis (baca: kuantitatif) yang selama ini digunakan. Pendekatan positivis dianggap belum melayani pengetahuan dengan baik (Baden dan Major, 2010: 1). Walau-pun ditemukan beberapa keterbatasan, orientasi kuantitatif masih lebih sering diberi rasa hormat.

Masyarakat umum menganggap ilmu penomoran lebih disukai (Berg, 2001: 2) dari memaknai (meaning) dan menggali fenomena mendalam. Ilmu ekonomi misalnya oleh sebagian kalangan lebih dianggap sebagai tecnical dicipline dari pada social dicipline, karena cenderung matematis dengan berbagai teknis perhitungan rumit. Padahal, ekonomi merupakan bagian dari kompleksitas fenomena sosial, yang oleh ChamleeWright (2010) samakan dengan puzzle beribu teka-teki. Alternatif yang diambil guna memenuhi keinginan menjawab kompleksitas fenomena itu, riset bidang ekonomi dan bisnis di beberapa perguruan tinggi mulai mencoba memperkenalkan metode pemaknaan mendalam (indept research) atau kualitatif.

B.Rumusan Masalah

1. Pengertian penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif?

2. Perbedaan model penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif?

3. Kelebihan dan kelemahan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif?

BAB II

PEMBAHASAN

(4)

Perbandingan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

A.Pengertian Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif

Penelitian kualiatif dan penelitian kuantitatif adalah dua metode penelitian yang umum digunakan dalam melakukan penelitian. Berikut beberapa definisi pakar berkenaan dengan penelitian kualitatif; Prof. Dr. Conny R. Semiawan menyatakan bahwa metode “penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan unutk mencari pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta atau realita”. Sejalan dengan Prof. Dr. Conny R penulis Asep Saepul Hamdi dan E.

Bahruddin mendefiniskan penelitian kualitatif sebagai “penelitian yang dapat menjelaskan dan menganalisis fenomena, perisitiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu”. Selanjutnya Bogdan dan taylor (1975) yang dikutip oleh Prof. Dr.

Lexy J. Moleong, MA menyatakan bahwa “Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati”. Dari beberapa pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengungkap suatu gejala-gejala secara deskriptif (narasi) yang diperoleh dari sumber sumber di lapangan baik lisan maupun tulisan.

Penelitian kuantitatif berbeda dengan penelitian kualitatif. Berikut bebepa pengertian penelitian kuantitatif menurut beberapa pakar. Jane Stokes menyatakan bahwa: “Penelitian kuantitatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pendekatan-pendekatan yang dikembangkan dalam ilmu pengetahuan alam dan kini digunakan secara luas dalam penelitian ilmu sosial. Metode kuantitatif merupakan metode yang didasarkan pada informasi numerik atau kuantitas dan biasanya diasosiasikan dengan analisis statistik”.

Sejalan dengan pengertian di atas, Asep Saepul Hamdi,E. Bahruddin mendefinisikan penelitian kuantitatif sebagai berikut; “Penelitian kuantitatif menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian, desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol”.

Ada ciri khusus yang membedakan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif yaitu bilangan angka. Dari hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa berbeda dengan penelitian kulitatif penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan bilangan angka dalam proses pengambilan data guna menunjang keobjetivitasan penelitian. Terdapat banyak istilah yang digunakan untuk merepresentasikan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Sebagaimana pernyataan Borg dan Gall (1989) yang dikutip oleh Prof. Dr. Sugiyono dalam “Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif dan R&D” bahwa: Many labels have been used to ditinguish traditional methods and these new methods; positivistic versus post positivistic research; Scientivic versus artistic research; confirmatory versus discovery –oriented research; quantitative versus interpretive research; quantitative versus qualitative research. The

(5)

qualitative and quatitative distinction seem most widely used. both quantitative researchers an qualitative researcher go about inquiry in different ways.

Dari pernyataan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut;

1. Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif disebut sebagai “penelitian tradisional (traditional methods)” dan penelitian “metode baru (new methods)”. Penelitian kuantitatif disebut penelitian tradisional karena metode ini sudah sangat lama digunakan, sedangkan penelitian kualitatif disebut metode baru karena munculnya belum lama atau muncul setelah metode kuantitatif.

2. Penelitian kuantitatif dikenal sebagai penelitian “positivistik (positivistic research)” sedangkan penelitian kualitatif dikenal sebagai penelitian “post-positivistik (post positivistic research)”.

Kuantitatif disebut positivistik karena metode tersebut berlandaskan filsafat positivisme dengan karakter; ilmiyah/scientific, terukur, obyektif, sistematis dan rasional. Sebaliknya metode kualitatif mengusung filsafat pospositivisme.

3. Walaupun pada awalnya tingkat kebenaran dari hasil metode ini sukar diterima, saat ini sudah dapat diterima karena memiliki karakter yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. “Metode scientifik (scientivic research) dan metode artistik (artistic research)” juga menjadi istilah yang dipakai untuk menyebut penelilitian kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif dikenal sebagai penelitian scientifik karena metode ini menemukan dan mengembangkan iptek baru, berbeda dengan penelitin kualitatif/artistik yang cenderung pada seni (kurang terpola).

4. “Metode konfimasi (confirmatory oriented research )” dan “metode temuan (discovery oriented research)”. Metode kuantitatif disebut metode konfirmasi karena pada pada umumnya metode ini mengkonfirmasi variabel satu dengan yang lain seperti mencari hubungan, pengaruh dan lain sebagainya. Berbeda dengan metode kulitatif yang juga disebut sebagai metode temuan yang mengahsilkan deskripsi deskripsi baru dan tidak ada pada penelitian kuantitatif.

5. Terakhir “kuantitatif (quantitative research)” dan “interpretif (interpretive research)”. Disebut kuantitatif karena data data penelitian berupa angka-angka (dalam bahasa inggris “quantity”) serta analisis menggunakan statistik. Berbeda dengan kualitatif/interpretif yang analisis sangat bergantung pada (interprestasi) peneliti.

Beberapa istilah yang dipakai untuk menyebut penelitian kualitatif dan kuantitatif tidak terlepas dari karakter masing-masing metode penelitian yang digunakan. Setiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan serta tidak dapat disamakan, sehingga pertentangan antara metode mana yang lebih baik digunakan dalam penelitian sangat tergantung pada tema penelitian yang diangkat. Kesalahan dalam menentukan metode dapat berakibat vatal yaitu ketidak-validan hasil penelitian yang diperoleh. Maka dari itu seorang peneliti harus memilih metode yang tepat sesuai tema yang diusung.

B.Perbedaan Model Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

(6)

Pemahaman yang utuh sangat dibutuhkan sebelum melaksanakan penelitian, khususnya pemahaman tentang perbedaan model penelitian kualitatif dan kuantitatif. Jika pemahaman yang utuh sudah diperoleh maka tidak akan ada lagi kerancauan dalam memilih metode penelitian.

Hampir dalam setiap buku metodologi penelitian disisipkan perbedaan-perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Berikut perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif menurut Idrus.

1. Masalah yang diteliti

Berangkat dari masalah yang diteliti, penelitian kuantitatif menekankan pada beberapa variabel penelitian. Penelitian kuantitatif mencari hubungan, korelasi, pengaruh variabel satu dengan beberapa variabel lain. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang meneliti satu variabel dari berbagai aspek yang mendukung variabel tersebut.

2. Tujuan

Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori dan menegakkan fakta –fakta. Dalam proposal penelitian kuantitatif selalu ada hipotesis, maka pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis awal dan hasilnya ada dua kemungkinan; pertama, hipotesis diterima dan menjadi fakta ilmiyah. Kedua, hipotesis ditolak. Sedangkan penelitian kualitatif lebih cenderung menemukan fakta fakta lapangan. Dari temuan tersebut baru dirumuskan sebuah teori dari hasil temuan di lapangan.

3. Pola pikir

Pola berfikir dalam melaksanakan penelitian kuantitatif adalah dengan mengambil teori yang digunakan untuk memecahkan masalah dan membuat hipotesis. setelah hipotesis dibuat peneliti terjun ke lapangan untuk mencari data guna menguji hipotesis awal. Dari data tersebut kemudian ditarik kesimpulan apakah hipotesis diterima atau hipotesis ditolak. Penelitian kualitatif tidak melalui prosedur tersebut. Penelitian kualitatif terjun kelapangan saat menemukan masalah.

Sehingga dalam penelitian kualitatif tidak memiliki hipotesis yang ada adalah pertanyaan penelitian. Dari data yang diperoleh dicocokan dengan teori yang ada.

4. Responden

Responden penelitian kuantitatif diambil secara random (acak) dari data lapangan yang diambil.

Sedangkan penelitian kualitatif data diambil dari sebagian responden yang dianggap dapat mewakili jawaban secara umum sesuai data yang dibutuhkan (purposive).

5. Objek yang diteliti

Yang diteliti dalam penelitian kuantitatif adalah perilaku manusia serta gejala alam. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diteliti adalah perilaku manusia dan proses kerja (deskriptif)

6. Desain Penelitian

(7)

Desan penelitian kuantitatif lebih pada survei, studi kasus dan eksperimen sedangkan penelitian kualitatif hanya terfokus pada studi kasus.

7. Sampel

Sampel penelitian kuantitatif bersifat besar dan dipilih secara random dengan kelompok kontrol.

Berbeda dengan penelitian kualitatif yang sampel hanya bersifat kecil dan dipilih berdasarkan tujuan terpenuhi data-data penelitian

8. Metode pengumpulan data

Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif diantaranya adlah sebagai berikut: Angket, wawancara, observasi, check list. Sedangkan penelitian kualitatif lebih menekankan pada wawancara narasumber dan observasi lapangan.

9. Bentuk data

Data penelitian kuantitatif bersifat numeri (angka-angka), atau dapat juga data penelitian kualitatif yang diangkakan. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang data diperoleh berupa narasi, gambar, perilaku dari penelitian yang dilakukan.

10. Sifatnya

Hasil penelitian kuantitatif berupa deskriptif dari data data yang dihimpun di lapangan, komparatif dan asosiatif. Sedangkan penelitian kualitatif data yang dihimpun sifatnya hanya deskriptif.

11. Analisisnya

Analisis penelitian kuantitatif adalah untuk menguji hipotesis guna menyelesaikan masalah penelitian yang dihadapi. Penelitian kualitatif hanya menjawab masalah penelitian tanpa menguji hipotesis.

12. Hasil penelitian

Penelitian kuantitatif hasilnya memungkinkan untuk digeneralisir. Hal itu didasari pada instrumen angket yang memungkinkan jawaban yang sama dengan kondisi sosial yang sama.

Namun hal tersebut tidak berlaku pada penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menekankan kedalaman analisis lingkungan dan narasumber. Sehingga apabila digeneralkan maka membutuhan penggalian data ulang dan sangat memungkinkan munculnya data yang berbeda dari tempat yang berbeda.

13. Kebenaran

Kebenaran penelitian kuantitatif lebih menekankan pada teori yang digunakan (etik), sehingga kebenaran penelitian mengacu pada ketepatan teori yang dipakai peneliti. Pada penelitian kualitatif kebenaran lebih didominasi pada informan (emik), sehingga dalam pengumpulan data peneliti sangat dianjurkan untuk terlibat langsung dalam lingkungan penelitian. Hal tersebut dimaksudkan agar peneliti membangun empati dengan responden sehingga responden memberikan data yang tepat.

(8)

14. Kedekatan dengan penelitian

Peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif secara tidak terlibat langsung mengambil jarak dengan responden. Karena pengambilan data dilakukan secara pasif, responden mengisi angket dan peneliti mengolah data yang diisikan. Sedangkan penelitian kualitatif peneliti terlibat langsung sehingga sangat dekat dengan informan. Model penelitian kuantitatif memiliki objektivitas yang tinggi dibandingkan penelitan kualitatif yang dikhawatirkan muncul subjektivitas dari data yang dihimpun oleh peneliti.

15. Asumsi

Asumsi yang dibangun dalam penelitian kuantitatif adalah realitas yang bersifat statis (data), sedangkan dalam penelitian kualitatif realitas bersifat dinamis (sangat bergantung pada peneliti dan informan).

Tabel 1. Perbandingan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Newmann)

Kriteria Metode Kuantitatif Metode Kualitatif Frame pemandu peneliti Hipotetis, yang diuji. Menemukan meanings

Konsep Ditemukan dari variabel yang

berbeda Ditemukan dalam tema, motif,

generalisasi dan taksonomi.

Pengukuran Sistematis; dilakukan sebelum pengumpulan data; terstandard.

Dilakukan tersendiri; individual menurut setting peneliti.

Data Berbentuk angka; presisi. Berbentuk teks, gambar; berasal dari dokumen, observasi dan transkrip.

Teori Sangat menentukan; deduktif. Bisa menentukan atau tidak begitu menentukan; seringkali induktif.

Prosedur Standard. Khusus.

Analisis Menggunakan statistik, tabel,

diagram; berelasi dengan hipotesis.

Dilakukan dengan cara mengekstrak tema atau melakukan generalisasi dari bukti-bukti temuan dan

mengorganisasi data untuk menemukan koherensi dan konsistensi data.

Dapat diketahui bahwa:

 Baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif memiliki tujuan yang sama yaitu ingin menjelaskan dan memahami realitas sosial; sama-sama melakukan pengumpulan data dan analisis data yang dilakukan secara sistematis. Keduanya berangkat dari penentuan dan perumusan masalah yang berada pada konteks sosial (pengalaman manusia, masyarakat),

(9)

menggunakan kerangka teori dan mengoperasikan metodologi. Bedanya, ada pada data dan prosedur (tatacara) memperlakukan data tersebut (pengolahan, analisis data) yang meliputi penggunaan teori (peranan teori), asumsi atau hipotesis dan mengoperasikan metodogi, sehingga karakter dan kedalaman hasilnya berbeda. Hasil akhir sama-sama menjelaskan realitas sosial, namun rasa dan kedalaman penjelasannya berbeda.

 Metode penelitian kuantitatif berparadigma positivis, bercorak empiris, behavioris, naturalis, positivistik, bertujuan menguji teori, berjarak dengan responden, menjelaskan realitas sosial secara makro, sebatas pada realitas yang tampak di permukaan, researcher’s point of view, melalui wawancara biasa (tidak mendalam) bahkan bisa dengan wawancara tidak langsung melalui pos atau internet.

 Metode penelitian kualitatif berparadigma interpretif-kritis, bercorak praxis, bertujuan membangun teori, bersama dan dekat dengan informan/ narasumber, memahami realitas sosial secara mendalam hingga behind the fact, native’s point of view, thick description, melalui in-depth interview.

 Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Metode kuantitatif unggul pada kemampuan menjelaskan realitas sosial secara makro, waktunya relatif cepat dan “lebih populer” secara pragmatis (misalnya: survei), tetapi lemah pada kemampuan menjelaskan realitas sosial yang sebenarnya karena realitas sosial yang tampak (inderawi) seringkali tidak menunjukkan realitas yang sebenarnya, karenanya perlu didekati secara lebih mendalam dengan metode penelitian kualitatif untuk mendapatkan “kasunyatan”

(realitas yang sebenarnya). Inilah keunggulan penelitian kualitatif. Ia mampu merambah relung-relung realitas sosial yang dalam yang tidak bisa disentuh dengan metode kuantitatif yang positivistik. Kelemahannya, secara teknis rentan bias peneliti, karena subjektivitas peneliti (interpretif) dan kedekatan dengan objek/ subjek penelitian.

PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Menurut Sugiyono (2012: 9) perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitia kualitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian,dan karakteristik penelitian.

1. Perbedaan Aksioma

Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.

a. Sifat Realitas

Aksioma Dasar Metode Kuantitatif Metode Kualitatif Sifat realitas Dapat diklasifikasikan,

konkrit, teramati, terukur

Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman

(10)

Hubungan peneliti dengan yang diteliti

Sebab-akibat (kausal) Timbal-balik

Kemungkinan generalisasi

Cenderung membuat generalisasi

Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu) Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang dibawa

peneliti dan sumber data

b. Hubungan Peneliti dengan yang diteliti

Dalam penelitian kuantitatif hubungan antara peneliti dengan yang diteliti bersifat independen. Dengan menggunakan angket maka peneliti hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang memberikan data.

Sedangkan penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang digunakan observasi dan wawancara maka peneliti harus mengenal betul siapa yang diteliti.

c. Hubungan antar Variabel

Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat, sehingga dalam penelitianya ada variabel independen dan dependen.

Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabrl dependen.

Dalam penelitian kualitatif bersifat holistik dan menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif melihat hubungan variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruh.

d. Kemungkinan Generalisasi

Pada umumya peneliti kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi (bukan kejelasan) sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. Data yang diteliti adalah data sampel yang diambil dari populasi dengan teknik random.

Penelitian kualitatif tidak menggunakan generalisasi tetapi lebih menekankan pada kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna.

e. Peranan Nilai

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti karena bersifat bebas nilai, jadi peneliti menjaga jarak agar data yang diperoleh obyektif.

Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti dengan yang diteliti. Dalam interaksi inti baik peneliti maupun yang diteliti memiliki latar belakang, pandangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan, dan persepsi yang berbeda-beda

(11)

sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan laporan akan terikat oleh nilai masing-masing.

C.Kelebihan dan kelemahan penelitian kualitatif dan kuantitatif

Metode Kuantitatif

Kelebihan Kekurangan

Penelitian lebih berjalan sistematis Pengambilan data cenderung berasal dari nilai tertinggi

Mampu memanfaatkan teori yang ada Penelitian tidak subyektif

Penelitian lebih berjalan objektif Orientasi hanya terbatas pada nilai dan jumlah.

Spesifik, jelas dan rinci Dibatasi oleh peluang untuk menggali responden dan kualitas perangkat pengumpul data orisinal

Ukuran penelitian besar, sehingga menjadi nilai tambah tersendiri

Keterlibatan periset umumnya terbatas

Metode Kualitatif

Kelebihan Kekurangan

Deskripsi dan interpretasi dari informan dapat diteliti secara mendalam.

Peneliti bertanggung jawab besar terhadap informasi yang disampaikan oleh informan Mempunyai landasan teori yang sesuai fakta Bersifat sirkuler

Penelitian lebih berjalan subyektif Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas

Sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan dan pandangan karna bertemu langsung.

Ukuran penelitian kecil.

Adanya pemahaman khusus dalam menganalisa Tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau besar-besaran

(12)

Contoh Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif

 Contoh Penelitian Kuantitatif

Analisis Isi

ABSTRAK LUKMAN NUSA, D0206066, HALAMAN MUKA MAJALAH TEMPO (Studi Analisis Isi Perbedaan Halaman Muka Sebagai Representasi Tajuk Utama Majalah Tempo Edisi Tahun 1993/1994 dengan Tahun 2009/2010), Skripsi,

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) Surakarta, 2011.

Halaman muka sebuah majalah adalah bagian yang paling menonjol. Sebuah halaman muka menentukan pandangan pertama yang nantinya juga akan mempengaruhi minat baca dari khalayak. Bagi media cetak sebagai pelaku komunikasi, halaman muka didesain sedemikian rupa hingga menjadi sebuah desain sederhana namun kompetitif dan menarik sekaligus mencerminkan filosofi dari media tersebut. Selanjutnya, sebuah teori pendekatan lingkungan menyatakan bahwa sampai pada tingkat tertentu, sistem politik berpengaruh pada komunikasi begitupun sebaliknya.

Teori semacam ini menjelaskan bahwa dengan kebijakan- kebijakan yang dilahirkan pada sebuah sistem politik, hingga tingkat tertentu berpengaruh pada pemberitaan sebuah media. Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kecenderungan pemberitaan majalah berita nasional Tempo yang dapat dilihat dari bagian halaman mukanya pada dua periode yang memiliki karakteristik sistem politik yang berseberangan di Indonesia. Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan metode analisis isi karena fokus penelitian terletak pada kecenderungan pemberitaan majalah Tempo yang dicerminkan pada bagian halaman muka dengan skala frekuensi. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Teknik random dan sampling digunakan untuk memilih 48 dari 96 halaman muka majalah tempo edisi tahun 1993/1994 dan 2009/2010, sementara validitas data diuji melalui teknik dua pengkoding dan analisa data menggunakan data frekuensi dan prosentasi intensitas.

Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa memang terdapat perbedaan yang signifikan pada pemberitaan majalah Tempo pada periode I tahun 1993/1994 dan periode II tahun 2009/2010. Pemberitaan tentang isu-isu yang bersangkutan dengan oknum-oknum pemerintahan pada periode II lebih banyak jika dibandingkan pada periode I. Penelitian ini juga menemukan bahwa pada periode II ditemukan beberapa edisi yang mengangkat presiden sebagai model dalam halaman muka sedangkan pada periode I tidak ditemukan sama sekali halaman muka semacam ini.

Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan teknik ilustrasi pada pengemasan halaman muka pada periode II lebih banyak jika dibandingkan pada periode I. Kenyataan semacam ini memperlihatkan adanya peningkatan kebebasan pers dan

(13)

kebebasan menyatakan pendapat pada periode II. Hal ini berangkat dari sebuah pernyataan bahwa pemuatan ilustrasi atau karikatur mensyaratkan adanya kebebasan menyatakan pendapat dan kebebasan pers pada sebuah sistem politik.

Sumber: uns.ac.id

Contoh Penelitian Kualitatif

Studi kasus

ABSTRAK ELI HERLINA, HUKUM PIDANA (Studi Kasus Terhadap Putusan Tindak Pidana Korupsi Nomor : 1476/PID.B/2010/PN.BDG Dihubungkan Dengan UU No.31 Tahun 1999 Sebagaimana Telah Diubah Dengan UU No.20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) Skripsi, Program Studi Ilmu Hukum UNLA, 2011, Bandung.

Tindak Pidana Korupsi merupakan tindak pidana khusus yang diatur didalam Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Tindak pidana korupsi telah menjadi masalah serius bagi bangsa Indonesia, karena telah merambah disemua lini kehidupan masyarakat yang dilakukan secara sistematis, sehingga memunculkan penilaian negatif bagi Negara dan bangsa Indonesia didalam pergaulan masyarakat internasional. Berbagai cara telah ditempuh untuk pemberantasan tindak pidana korupsi bersamaan dengan semakin canggihnya modus operandi tindak pidana korupsi.

Studi kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan seorang pejabat Daerah yang akhir- akhir ini banyak diungkap membuktikan adanya penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan pejabat daerah, sebagai contoh studi kasus terhadap Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor :1476 / PID.B / 2010 / PN. BDG atas nama terdakwa Drs.Priana Wirasaputra, MM bin Drs Wasdi Wirasaputra sebagai pejabat Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung , dimana putusan Hakim tidak sesuai dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan terdakwa sesuai undang- undang tindak pidana korupsi dengan putusan hakim

(14)

mengadili terdakwa dengan putusan terdakwa tidak terbukti bersalah dengan vonis

“bebas”.

Untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan diatas, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang bertitik tolak dari ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yang dianalisis secara kualitatif dan menggunakan metode penafsiran hukum.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Bandung tersebut berpedoman kepada Keputusan Pemerintah Daerah dan Kebijakan Pejabat Publik, haLini mengesampingkan Uu yang mengatur tentang tindak pidana Korupsi yaitu UU No.31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Adanya Putusan ini dikhatirkan banyak terdakwa tindak pidana korupsi tidak terjerat hukum yang mungkin saja tidak memberikan efek jera bagi seorang pelaku tindak pidana korupsi.

Sumber: fhunla.ac.id

(15)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Terdapat perbedaan prinsip dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, sehingga dalam kaca mata peneliti masing masing metode memiliki kekurangan dan kelebihan. Tidak sedikit dari peneliti yang menggunakan mix-method (menggabung dua metode) dalam melakukan penelitian. Metode kualitatif digunakan untuk menghimpun data data lapangan sesuai dengan kebutuhan sedangkan metode kuantitatif untuk mengontrol dan mengukur data yang dihimpun untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid. Terlepas dari itu semua yang perlu dipahami dalam penelitian adalah metode yang digunakan harus sesuai tema yang diangkat dalam penelitian. Peneliti tidak dapat memaksakan penggunaan satu metode yang disukai dan mengabaikan metode lainnya. Sehingga perlu adanya pemahaman yang utuh terhadap metode penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif terletak pada hasil apa yang diharapkan peneliti dalam suatu fenomena dan lingkup penelitian yang dilakukan. Bila pertanyaannya adalah bagaimana hubungan (causalitas) antara dua fenomena atau lebih tentu cukup dilakukan dengan penelitian kuantitatif. Ruang lingkup penelitian relatif luas dan dapat menggeneralisir fenomena.

Data yang dibutuhkan penelitian kuantitatif tentu data-data kuantitatif. Sedangkan bila pertanyaannya mengapa suatu fenomena terjadi, bagaimana prosesnya, sehingga butuh jawaban detail dan perlu penelusuran mendalam maka digunakan penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data-data kualitatif berupa pernyataan-pernyataan narasumber (informan).

Kehadiran kualitatif tidak untuk menggenaralisir karena lingkup kajiannya hanya pada lokasi tertentu. Dengan demikian, cakupan kuantitatif ibarat menggali gorong-gorong (got), luas, Panjang namun tidak dalam. Sedangkan penelitian kualitatif ibarat menggali sumur, diameter tidak luas namun sangat dalam. Atas dasar hal itu, kedua metode ini sangatlah penting dan saling melengkapi.

Di mulai dari peneliti yang menemukan sebuah masalah dan mengembangkan masalahnya melalui membaca beberapa referensi yang nantinya akan memunculkan hipotesis yang akan di buktikan melalui kuesioner/angket yang diberikan kepada responden atau sampel dari beberapa populasi yang dipilih melalui random. Hasil penelitian dari metode kuantitatif secara umum akan berupa data-data/angka-angka. Pada metode ini analisis data akan dilakukan setelah semua data terkumpul. Sedangkan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian di lapangan, secara langsung peneliti melakukan penelitian kepada sumber data/responden. Hasil yang diperoleh dalam metode penelitian kualitatif ini akan berupa

(16)

dokumen-dokumen, baik dokumen pribadi peneliti, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll. Analisis dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian.

Daftar Pustaka

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Kombinasi. Bandung : ALFABETA,CV.

Kuswandono,Wawan. 2015. “Perbandingan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif”, http://wkwk.lecture.ub.ac.id/2015/10/perbandingan-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/, diakses pada 2 Oktober 2022 pukul 20.40.

Firmansyah, M, dkk. 2021. “Esensi Perbedaan Metode Kualitatif Dan Kuantitatif Vol.3 No.2”

dalam Elastisitas-Jurnal Ekonomi Pembangunan (hlm. 156-159). Mataram : elastisitas.unram.ac.id.

Achmad,Mirza. “Kelebihan dan Kekurangan Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif”.

Academia.

Pam,Bintang. “Perbedaan metode kualitatif dan kuantitatif beserta contohnya”. Academia.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun masalah yang dibahas dalam tesis ini menyangkut pelaksanaan pelayanan publik bidang Perizinan sebagai implementasi kebijakan otonomi daerah, kepuasan pelayanan publik

Ciri kebijakan publik yang utama adalah apa yang oleh David Easton disebut sebagai orang- orang yang memiliki wewenang salam sistem politik, yakni para tetua

Lingkungan kebijakan publik dalam Subarsono (2010: 98) memiliki beberapa karakteristik yaitu kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tingkat kemajuan teknologi, dukungan

Untuk faktor penghambat dalam proses implementasi kebijakan RTH publik di kawasan perkotaan Kabupaten Nganjuk diantaranya yakni semakin sedikitnya lahan dan harga

Adapun masalah yang dibahas dalam tesis ini menyangkut pelaksanaan pelayanan publik bidang Perizinan sebagai implementasi kebijakan otonomi daerah, kepuasan pelayanan publik

Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan smart city Kota Tangerang dalam mewujudkan kualitas pelayanan publik mencakup; (1) komunikasi mempengaruhi

Implementasi Kebijakan Publik Orang sering beranggapan bahwa implementasi hanya merupakan pelaksanaan dari apa yang telah diputuskan legislatif atau para pengambil keputusan,

3.3 Teori dan Model Implementasi Kebijakan Publik Generasi II Bottom-Up Model Bottom-up penulis mengambil dari Elmore dalam Tachjan12, yang mengembangkan empat model organisasi yang