• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah ISO 9000 dan ISO 14000

N/A
N/A
aciii

Academic year: 2024

Membagikan " Makalah ISO 9000 dan ISO 14000"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ISO 9000 DAN ISO 14000 Mata Kuliah Manajemen Mutu Kelas C

Disusun Oleh:

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN

BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

2024

1. Andre Khrisna Putra 12010122140321 2. Muhammad Faiq Najmuddin 12010122140255 3. Naufal Afif Santoso 12010121120045

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk menyelesaikan penugasan mata kuliah Manajemen Mutu.

Melalui makalah ini, kami berharap dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Rahayu Tri Astuti, S.E., M.M. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Mutu yang telah memberikan ilmunya serta membimbing kami. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan arahan dari semua pihak yang telah membantu dan mendukung kelancaran proses penyusunan makalah ini.

Semarang, 22 Februari 2024

Kelompok 13

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI...ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah...1

1.3 Tujuan... 1

BAB II ISI 2.1 Arti dan Tujuan ISO 9000…... 2

2.2 Seri ISO 9000…... 2

2.3 Sistem Kualitas ISO 9000... 3

2.4 Dokumentasi Sistem Kualitas ISO 9000...4

2.5 Strategi Memperoleh Sertifikat ISO 9000...5

2.6 ISO 14000…... 7

2.7 Langkah Penerapan ISO 14000... 8

2.8 Seri ISO 14000 Secara Rinci...9

2.9 Penyejajaran 1S0 9000-1S0 14000... 10

BAB III KESIMPULAN...12

DAFTAR PUSTAKA... 13

ii

(4)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya industri saat ini, tantangan yang dihadapi perusahaan semakin berat, dan perusahaan harus memuaskan pelanggan baik dari segi pelayanan maupun kualitas produk. Dalam hal ini pihak manajemen harus merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan untuk mengimplementasikan produk. Perencanaan tersebut juga harus kompatibel dengan proses lain dari sistem mutu. Salah satu standar mutu internasional yang banyak diterapkan saat ini adalah ISO 9000 dan ISO 14000. bahwa standar adalah tujuan atau alat yang dilaksanakan dan diharapkan mampu memenuhi pengembangan dan efektivitas organisasi.

Salah satu kunci sukses agar dapat bersaing dipasar global adalah kemampuan memenuhi atau melampaui standar-standar internasional yang berlaku. Dalam ini akan dikemukakan arti dan tujuan ISO 9000, dokumentasi sistem, dan strategi memperoleh ISO 9000, serta ditambah dengan ISO 14000 mengenai standar lingkungan hidup.

Oleh karena itu perusahaan berusaha memenangkan persaingan dengan meningkatkan mutu produk/jasa, sehingga dapat memberikan kepuasan pelanggan. Untuk meningkatkan mutu produk/jasa perusahaan harus menerapkan sistem manajemen mutu. Sejalan dengan meningkatnya perhatian terhadap perbaikan mutu lingkungan, Organisasi-organisasi dengan berbagai jenis dan ukuran makin meningkatkan perhatian mereka pada dampak lingkungan dari kegiatan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, kami merumuskan menjadi beberapa poin yang akan dibahas di dalam makalah ini, yaitu :

1. Apa pengertian ISO 9000?

2. Apa tujuan dari penerapan ISO?

3. Apa manfaat perusahaan yang menerapkan ISO 9000?

4. Apa pengertian ISO 14000?

5. Bagaimana penyejajaran 1S0 9000 ke 1S0 14000?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian ISO 9000 dan ISO 14000 2. Untuk mengetahui tujuan dari penerapan ISO

3. Untuk mengetahui manfaat perusahaan yang menerapkan ISO 4. Untuk mengetahui penyejajaran 1S0 9000 ke 1S0 14000

1

(5)

BAB II ISI 2.1 Arti dan Tujuan ISO 9000

The International Organization of Standardization (ISO) dibentuk di Jenewa, Swiss, pada tahun 1946 untuk mengembangkan standar internasional, industri, dan kualitas sebagai model standar jaminan kualitas dalam desain, pengembangan, produksi, instalasi, dan layanan.

Seri ISO 9000 adalah suatu sistem terpadu untuk mengoptimalkan efektivitas mutu suatu perusahaan dengan menciptakan sebuah kerangka kerja untuk peningkatan atau perbaikan secara berkesinambungan. Sistem manajemen kualitas formal yang secara internasional adalah sistem manajemen kualitas ISO 9000 nama generik untuk sistem manajemen kualitas internasional yang dikeluarkan pertama kali pada tahun 1987 oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (International Organization for Standardization - ISO) yang bermarkas di Swiss.

Tujuan ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar umum yang berlaku secara internasional. ISO bekerja melalui ratusan komite ribuan subkomite. Salah satu standar internasional yang sangat terkenal adalah ISO 9000 yang merupakan hasil kerja dari komite teknik 176 (Technical Committee 176-TC 176).

Tujuan utama dari ISO 9000 ini adalah sebagai berikut:

1. Organisasi mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pembeli atau pelanggan.

2. Organisasi memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.

3. Organisasi memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.

Perlu diketahui, bahwa 1SO 9000 bukan merupakan suatu standar produk. karena ISO 900 tidak memuat suatu Persyaratan spesifik yang harus dipenuhi oleh produk (barang atau jasa) 1S0 9000 merupakan standar sistem manajemen kualitas internasional karena lS0 9000 memuat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem manajemen dalam menghasilkan suatu produk (barang atau jasa). Karena ISO 9000 bukan merupakan standar produk, maka apabila suatu perusahaan memperoleh pengakuan berupa sertifikat ISO 9000, nama 1SO 9000 tidak boleh dicantumkan pada produk itu, tetapi sertifikat 1S0 9000 boleh dicantumkan pada papan nama perusahaan, kepala surat perusahaan, dan lain-lain asalkan bukan pada produk yang dibuat oleh perusahaan itu.

2.2 Seri 9000

Seri 9000 dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe dasar standar, yaitu :

(1) seri – seri ISO 9000 yang memuat persyaratan standar system manajemen kualitas dan (2) seri – seri ISO 9000 yang berkaitan dengan petunjuk untuk pedoman manajemen kualitas (quality management guidelines).

Seri – seri ISO 9000 yang tergolong kedalam standar – standar system manajemen kualitas adalah ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003. Seri – seri ISO 9001, ISO 9002, dan ISO

2

(6)

9003 disusun untuk tujuan kontrak dan penilaian system manajemen kualitas formal berdasarkan ISO 9000.

Gaspersz dalam M. N. Nasution (2001) menjabarkan beberapa seri ISO 9000 tersebut sebagai berikut:

● ISO 9000-1, Manajemen Kualitas dan Standar Jaminan Kualitas – Penunjuk untuk Pemilihan dan Penggunaan.

● ISO 9000-2, Petunjuk dan Aplikasi ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003.

● ISO 9000-3, Petunjuk dan Aplikasi ISO 9001 pada Pengembangan, Penawaran dan Pemeliharaan Perangkat Lunak (Software).

● ISO 9000-4, Petunjuk pada Keberlangsungan Manajemen Program.

● ISO 9001, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam Desain/Pengembangan Produksi, Instalasi dan Pelayanan.

● ISO 9002, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam Produksi dan Instalasi.

● ISO 9003, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam Inspeksi dan Pengujian Akhir.

● ISO 9004-1, Manajemen Kualitas dan Elemen-elemen Sistem Kualitas – Suatu Petunjuk.

● ISO 9004-2, Manajemen Kualitas dan Elemen-elemen Sistem Kualitas – Suatu Petunjuk untuk Jasa.

● ISO 9004-3, Petunjuk untuk Material yang Diproses.

2.3 Sistem Kualitas ISO 9000

Sistem kualitas ISO 9000 didesain untuk melengkapi syarat syarat untuk memenuhi ISO 9004 dan harus melalui salah satu uji ISO 9001, ISO 9002, atau ISO 9003. Dari ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003, yang digunakan untuk syarat sebuah perusahaan, persyaratan ISO 9001 merupakan persyaratan paling lengkap dibandingkan ISO 9002 dan ISO 9003

Berkaitan dengan registrasi sistem kualitas ISO 9000 perlu diperhatikan ruang lingkupnya, ruang lingkup tersebut menggambarkan produk mana yang sistem kualitasnya ingin dimintai sertifikasi. Dalam penilaian sistem kualitas ISO 9000, tim penilai akan menilai bahwa sistem kualitas itu mampu menjamin produk yang dihasilkan standar kualitas yang ditetapkan.

Banyak perusahaan Indonesia dan negara negara lain hanya mengiklankan atau memberitahukan bahwa perusahaan mereka telah bersertifikasi ISO 9000 tanpa memberitahu ruang lingkup bisnis yang telah didaftarkan ke lembaga registrasi sehingga memiliki sertifikat ISO 9000.

Berdasarkan standar ISO 9000 versi 1994 (edisi kedua), ISO 9003 terdiri dari 20 elemen, ISO 9002 terdiri dari 19 elemen, dan ISO 9003 terdiri dari 16 elemen. Sedangkan berdasarkan ISO 9004-2 versi 1991 (edisi pertama) yang memberikan petunjuk tentang manajemen kualitas dan elemen-elemen sistem kualitas untuk industri jasa, terdapat 8 elemen utama dalam sistem kualitas jasa.

ISO 9001 merupakan model sistem jaminan kualitas dalam desain/pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan. ISO 9002 merupakan model sistem jaminan kualitas

(7)

3

(8)

produksi dan instalasi. Sedangkan ISO 9003 merupakan model sistem jaminan kualitas dalam inspeksi dan pengujian akhir. Diketahui bahwa sistem kualitas ISO 9001 membutuhkan 20 elemen dan salah satu elemen itu adalah pengendalian desain (elemen 4.4). Adanya persyaratan pengendalian desain dalam sistem kualitas ISO 9001 tidak berarti bahwa elemen-elemen itu harus terapkan, karena disesuaikan dengan keadaan industri. Sebagai misal, perusahaan manufaktur A di Indonesia adalah perusahaan industri ban. Dalam menjalankan aktivitas produksi ban schari-hari, pelanggan tidak menuntut atau membutuhkan usaha-usaha pemasok (perusahaan) dalam mendesain ban-ban yang dibeli kate a itu tidak pernah dicantumkan dalam kontrak antara pemasok dan pelanggan tentang spesifikasi desain ban yang akan diproduksi. Bagaimanapun, pemasok ban mampu memenuhi persyaratan tentang pengendalian desain, meskipun hanya menggunakan desain ban yang telah ada dari luar perusahaan, katakanlah dari perusahaan di Jepang.

Dalam kasus ini perusahaan manufaktur A bolch mendaftarkan ruang lingkup bisnis dari sistem kualitas yang memproduksi ban kepada lembaga registrasi untuk mendapatkan sertifikat ISO 9001, apabila perusahaan ban itu ingin memasukkan pengendalian desain ke dalam sistem kualitasnya, meskipun dalam aktivitas produksi sehari hari hanya berdasarkan pada desain ban yang telah ada dan spesifik design ban tidak termasuk dalam kontrak antara pemasok dan pelanggan. Jelas pula bahwa perusahaan ban itu dapat mendaftarkan sistem kualitasnya untuk memperoleh sertifikat ISO 9002 karena memang dalam persyaratan sistem kualitas ISO 9002 tidak memasukkan elemen pengendalian desain.

2.4 Dokumentasi Sistem Kualitas ISO 9000

Sistem dokumentasi sangat strategis dan kritis dalam memenuhi persyaratan registrasi sistem kualitas ISO 9000. Terdapat dua pertanyaan utama yang berkaitan dengan sistem dokumentasi yang harus dijawab oleh pihak manajemen.

1. Apakah Anda telah mendokumentasikan proses operasi secara lengkap dan efektif mengikuti persyaratan ISO 9000 sehingga setiap orang dapat membaca dokumen itu dan mengerti apa yang dikerjakan?

2. Jika perusahaan Anda telah melakukan dokumentasi dengan baik, apakah dokumen- dokumen itu telah secara jelas menyatakan peranan orang-orang dalam menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan itu?

Pada dasarnya, sistem kualitas ISO 9000 membutuhkan empat jenis dokumen untuk memenuhi persyaratan registrasi. Jenis-jenis dokumen itu disebut sebagai dokumen-dokumen tingkat 1, 11, 111, dan IV (Dale, 1994: 334).

1. Manual kualitas (dokumen tingkat 1) disebut juga sebagai dokumen strategis yang berisi persyaratan-persyaratan kebijaksanaan kualitas yang dikeluarkan oleh manajemen.

Secara umum, manajemen menetapkan arah dan tujuan perusahaan untuk mencapai sasaran yang spesifik.

4

(9)

2. Prosedur-prosedur (dokumen tingkat II) disebut juga sebagai dokumen taktis yang berisi prosedur-prosedur tertulis untuk mencapai kebijaksanaan kualitas yang telah dinyatakan dalam dokumen tingkat 1.

3. Instruksi-instruksi (dokumen tingkat III) disebut juga sebagai dokumen operasional, berisi instruksi-instruksi tertulis yang dikeluarkan sebagai bagian dari implementasi prosedur- prosedur yang ada dalam dokumen tingkat II.

4. Formulir-formulir (dokumen tingkat IV) disebut juga sebagai dokumen data base, berisi catatan-catatan kualitas (quality records).

Beberapa langkah perencanaan dan pembuatan dokumen untuk registrasi ISO 9000 adalah sebagai berikut.

1. Pelajari elemen-elemen standar dari sistem kualitas ISO 9000 (apakah ISO 9001, ISO 9002 atau ISO 9003) untuk memulai membuat dokumen tingkat 1.

2. Memperoleh pendapat atau opini dari sumber-sumber lain yang berkompeten

3. Menulis dokumen tingkat 1. Berkaitan dengan sistem kualitas ISO 9000, dokumen tingkat I merupakan pernyataan kebijaksanaan kualitas untuk setiap elemen dalam salah satu seri ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003, yang dipilih untuk aplikasi. Dokumen tingkat I ini sering disebut sebagai manual kualitas (quality manual).

4. Menulis dokumen tingkat II. Dokumen tingkat II adalah prosedur-prosedur yang berkaitan dengan setiap elemen standar dari sistem kualitas ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 yang dipilih untuk aplikasi.

5. Implementasi dokumen tingkat II untuk membangkitkan dokumen tingkat III. Setelah Anda menulis dokumen tingkat I dan II, Anda dapat menerapkan prosedur- prosedur baru dengan mengeluarkan instruksi-instruksi kerja spesifikasi kepada personil spesifik.

Instruksi-instruksi kerja merupakan dokumen-dokumen tingkat

6. Membuat formulir-formulir yang sesuai untuk dipergunakan dalam aktivitas sehari-hari. Formulir-formulir itu merupakan data base catatan kualitas yang disebut juga sebagai dokumen-dokumen tingkat IV.

2.5 Strategi Memperoleh Sertifikat ISO 9000

Langkah-langkah untuk memperoleh sertifikat ISO 9000 (Gasperz, 1997: 325) adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak, Tanpa komitmen manajemen, registrasi sangat tidak mungkin.

2. Membentuk komite pengarah (steering committee) atau koordinator ISO. Komite ini akan memantau proses agar sesuai dengan standar elemen-elemen dalam sistem kualitas 1SO 9000. Komite juga berfungsi mengangkat atau menunjuk satu atau lebih auditor internal untuk ISO 9000. Auditor internal merupakan orang-orang yang bebas dari fungsi yang diuji dan seharusnya dilatih terlebih dahulu sebagai penilai dan idealnya memiliki kualifikasi CIQA (Certified Internal Quality Auditor). Anggota- anggota dari komite ini seharusnya mewakili setiap fungsi dalam organisasi perusahaan itu. Komite pengarah juga berfungsi sebagai sumber informasi dan penasihat atau konsultan, menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan sistem kualitas ISO 9000.

5

(10)

3. Mempelajari standar-standar dan menilai kebutuhan-kebutuhan ISO 9000. Memahami sistem kualitas ISO 9000 dan elemen-elemennya adalah kunci sukses menuju keberhasilan dari suatu registrasi.

4. Melakukan pelatihan terhadap semua staf organisasi perusahaan itu. Para kepala departemen, manajer, supervisor, dan anggota organisasi sangat menentukan keberhasilan implementasi sistem ISO 9000. Karena itu, mereka harus benar-benar mengerti sistem kualitas ISO 9000. Pemahaman terhadap hal ini dapat diperoleh melalui serangkaian pelatihan tentang ISO 9000.

5. Memulai tinjauan ulang manajemen. Pimpinan organisasi harus mendelegasikan tanggung jawab kualitas dari organisasi perusahaan itu kepada wakil manajemen biasanya adalah manajer kualitas. Tinjauan ulang manajemen harus dimulai dengan berfokus pada standar-standar sistem kualitas ISO 9000 yang dipilih (apakah ISO 900 1, ISO 9002, atau ISO 9003) dan menerapkan hal-hal yang harus dikerjakan untuk memenuhi semua elemen dalam sistem kualitas ISO 9000 itu.

6. Identifikasi kebijaksanaan kualitas, prosedur-prosedur, dan instruksi-instruksi yang dibutuhkan yang dituangkan dalam dokumen-dokumen tertulis. ingkat dari dokumentasi, yaitu manual sistem kualitas (tingkat I). Prosedur-prosedur (tingkat II, instruksi-instruksi (tingkat III), formulir-formulir), sekarang harus diselesaikan.

Matriks evaluasi awal seharusnya mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan kualitas, berbagai prosedur, instruksi, formulir yang masih harus ditulis atau dimodifikasi. Para manajer seharusnya diberikan tanggung jawab untuk menjamin bahwa dokumen-dokumen itu ada.

7. Implementasi sistem manajemen kualitas ISO 9000 itu, sekali sistem ISO 9000 dibangun, sistem kualitas yang ada selama ini harus dimodifikasi dan dokumentasi pendukung dibuat sehingga implementasi menjadi sukses. Manajemen yang telah serius memperhatikan sistem jaminan kualitas pada tahap ini membutuhkan waktu antara tiga sampai enam bulan.

8. Memulai audit sistem kualitas perusahaan. Sekali sistem kualitas ISO 9000 telah diterapkan selama beberapa bulan, auditor kualitas internal yang memperoleh pelatihan audit kualitas internal sistem IS0 9000 perlu memeriksa sistem jaminan kualitas perusahaan yang ada apakah telah memenuhi standar sistem kualitas ISO 9000. Auditor kualitas internal adalah beberapa orang di dalam perusahaan yang berasal dari fungsi yang berbeda yang telah dilatih sehingga memahami proses auditing dari sistem kualitas ISO 9000. Hasil-hasil dari audit kualitas internal harus menunjukkan bahwa sistem kualitas yang ada telah memenuhi elemen-elemen dalam sistem kualitas ISO 9000.

9. Memilih registrar. Setelah manajemen yakin dan percaya bahwa sistem jaminan kualitas di perusahaan telah memenuhi persyaratan standar sistem kualitas ISO 9000, manajemen perlu memilih registrar untuk mulai melakukan penilaian. Registrar akan menilai dokumen-dokumen, seperti manual kualitas, prosedur-prosedur, instruksi- instruksi, dan formulir-formulir yang berkaitan dengan persyaratan sistem kualitas ISO 9000, serta akan melakukan kunjungan lapangan untuk menanyai orang-orang yang dianggap perlu di dalam pabrik atau perusahaan itu. Biasanya registrar akan meninjau ulang dan memberitahukan kelengkapan dari dokumen kualitas perusahaan.

Pada tahap

(11)

ini, kekurangan yang masih ada harus diperbaiki dan dilengkapi. Registrar harus dipilih secara hati-hati dengan memperhatikan bonafiditas dari registrar itu, karena tidak semua sertifikat ISO 9000 yang dikeluarkan oleh registrar diakui oleh badan akreditasi nasional (National Accreditation Body). Pertanyaan penting yang harus diajukan adalah: apakah sertifikat ISO 9000 yang dikeluarkan oleh registrar itu diakui di negara- negara lain, misalnya Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Belgia, dan negara lain? Sebagai contoh, jika perusahaan bermaksud mengekspor produk ke Inggris, manajemen perlu menanyakan apakah registrar dan sertifikat ISO 9000 yang dikeluarkan oleh registrar dari lembaga sertifikasi itu diakui oleh NACCB (The National Accreditation Council for Certification Bodies).

10. Registrasi. Jika sistem kualitas ISO 9000 yang diimplementasikan

Perusahaan dianggap telah sesuai dengan persyaratan sistem kualitas ISO 9000,karena itu dinyatakan lulus dalam penilaian sertifikat diberikan. Masa sertifikat IS0 9000 yang dikeluarkan registrar melalui lembaga registrasi yang terakreditasi pada umumnya adalah tiga tahun

Manfaat bagi suatu perusahaan jika memperoleh sertifikat ISO 9000:

1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematis. Sistem dokumentasi ISO 9000 menunjukkan bahwa kebijaksanaan, prosedur dan instruksi kualitas telah direncanakan dengan baik.

2. Meningkatkan citra dan daya saing dalam memasuki pasar global, di mana perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9000 dapat mengiklankannya dalam media massa.

3. Audit sistem kualitas perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9000 dilakukan secara periodik sehingga pelanggan tidak perlu melakukan audit kualitas.

Hal ini akan menghemat biaya dan mengurangi duplikasi kualitas oleh pelanggan.

4. Perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9000 secara otomatis terdaftar pada lembaga registrasi. Apabila pelanggan potensial ingin mencari pemasok sertifikat ISO 9000, mereka hanya menghubungi lembaga regit terbuka pasar baru bagi perusahaan.

5. Meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan.

2.6 ISO 14000

ISO 14000 adalah standar system manajemen lingkungan untuk menjaga kelestarian lingkungan yang merupakan akibat dari suatu kegiatan perusahaan. Menurut B.Rothery (1996:45) masalah tradisional yang menimbulkan pencemaran lingkungan hidup adalah emisi udara, pembuangan limbah cair, penyediaan air minum dan pengolahan limbah rumah tangga, limbah, gangguan, kebisingan, bau, radiasi, fasilitas, tanaman dan kehidupan liar, pengembangan daerah pinggiran, perencanaan fisik, analisis dampak lingkungan, pengemasan, penggunaan bahan dan penggunaan energy.

Berdasarkan masalah-masalah tradisional di atas, manajemen lingkungan dapat dihubungkan dengan masalah-masalah penting seperti, penggunaan produk, pembuangan produk, keamanan proses/keselamatan masyarakat, dan kesehatan serta keselamatan karyawan.

(12)

7

(13)

Standar-standar ISO 14000 terkait dengan cara sebuah perusahaan mencegah kerusakan lingkungan seminimal mungkin akibat aktivitasnya. Perusahaan juga berkewajiban memantau dan meningkatan aktivitas kerja lingkungannya.

Tujuan ISO 14000

Memberikan dorongan upaya dan melakukan pendekatan dalam pengelolaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan yang pengelolaannya disamakan hingga tingkat global.

Melakukan peningkatan kemampuan sebuah organisasi agar mampu memperbaiki kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Memberikan fasilitas dan kemampuan dalam kegiatan ekonomi dan industri agar tidak mengalami hambatan dalam berusaha.

ISO 14000 telah diterapkan di berbagai perusahaan dan kota di dunia sebagai bentuk komitmen mereka jika bisnis dapat dijalankan dengan ramah lingkungan.

Contoh peneraparan ISO 14000

Standar dari ISO 14000 telah terbukti cukup efektif, bukan hanya di satu negara saja, tetapi di seluruh dunia dalam pengendalian dan pelestarian lingkungan. Penerapan ISO 14001 sistem manajemen lingkungan dalam industri manufaktur wajib memakai pendekatan yang fokus pada serangkaian proses industri manufaktur yang berisiko terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. Penerapan awal dapat dimulai dengan perwujudan klausa ISO 14000 dalam proses kerja perusahaan. Setelah perwujudan tersebut, selanjutnya adalah menyusun sistem dokumen dan ISO 14000. Selanjutnya adalah implementasi sistem. Hasil dari implementasi tersebut berupa rekaman kegiatan pada saat pelaksanaan sistem tersebut. Agar proses bisa berjalan dengan lancar dan efektif, perusahaan perlu memilih tim lingkungan yang kompeten yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan dan kondisi lingkungan di dalam perusahaan.

2.7 Langkah Penerapan ISO 14000

Bagian ini mencoba untuk mencapai suatu keseimbangan antara jumlah minimum latar belakang dengan kalimat-kalimat penjelasan dan dengan menekankan nasihat mengenai dokumen yang dibutuhkan.

Di bawah ini adalah pedoman praktis untuk mengimplementasikan standar ISO 1400 1. Mendapatkan suatu komitmen dari manajemen puncak, mempresentasikan sebuah

proposal jika perlu. Contoh proposal tersedia dalam buku pegangan ISO 9000 dan BS 7750 serta dalam paket-paket dokumentasi.

2. Melaksanakan kaji awal lingkungan (KAL) dan membuat buku kumpulan peraturan, serta hal-hal lain yang diperlukan kemudian.

3. Pada saat KAL dan buku kumpulan peraturan telah lengkap, seseorang berada dalam posisi telah mengetahui hukum (termasuk kebijakan dan pedoman praktis yang mungkin berada di luar hukum atau mengaplikasikan aktivitas-aktivitas yang tidak tercakup dalam peraturan perundangan) maupun status lingkungan dan keamanan bahan-bahan yang dibeli, proses dan produk. Keduanya merupakan dokumen yang pasif, walaupun KAL akan menunjukkan apa yang perlu dilakukan

8

(14)

4. Langkah aktif pertama dan terpenting adalah membentuk program manajemen lingkungan (PML). Baik BS 7750 maupun konsep awal iSO 14000 tidak menjelaskan tentang bagaimana standar ini seharusnya dilakukan, tetapi sebuah pendekatan yang diusulkan di dalam buku ini telah berjalan dengan baik pada beberapa perusahaan yang pertama di dunia mengaplikasikan standar tersebut.

KAL, target dan sasaran jangka panjang, penerbitan kebijakan dan kinerja. sistem manajemen lingkungan (SML) adalah sistem harian, yang sebagian besar mungkin diotomatisasikan. Pemantauan manajemen Lingkungan (PML) adalah dokumentasinya dan PML mengaji ulang dokumen-dokumen dan kontrol-kontrol yang ada dalam SML. SML adalah sebagian besar daftar dampak lingkungan, sebuah subdokumen yang dikenal sebagai prosedur evaluasi dampak (bagian dari PML), manual pengawasan dan pemantauan, manual manajemen lingkungan, serta yang berhubungan dengan prosedur operasi dan pengawasan.

5. Sistem manajemen lingkungan. Setelah KAL, buku kumpulan peraturan program manajemen lingkungan (PML) telah ada, prosedur evaluasi dampak baru diproses.

Prosedur ini sebagian besar hanya sekali dikerjakan dan dilaksanakan hanya selama proyek awal, tetapi prosedur ini harus diulang kembali untuk setiap proyek baru, proses atau program yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan.

2.8 Seri ISO 14000 Secara Rinci

Komite teknis yang mengerjakan pengembangan ISO 14000 adalah TC 207 dan sekretariatnya dipegang oleh Dewan Standar Kanada atau Standard Council of Canada (SCA). Sejumlah subkomite dari berbagai belahan dunia beroperasi di bawah komite utama ini, masing-masing bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi yang berlainan dalam standar tersebut, masing-masing memiliki sebuah substandar dengan nomor sendiri dalam seri ISO 14000, yang meliputi atas berikut ini.

1. ISO 14000 : Seri 1995

Sistem manajemen lingkungan ISO 14000 (SCI).

a. Spesifikasi: unsur-unsur inti yang dapat diverifikasi, seperti 9002. Dipublikasikan oleh ISO sebagai konsep persiapan kedua untuk spesifikasi sistem manajemen lingkungan.

b. Prinsip-prinsip dan pedoman umum: suatu pandangan yang lebih luas, seperti 9000-4, Dipublikasikan sebagai petunjuk menuju prinsip sistem dan teknik pendukung manajemen lingkungan (V 62 43/7/94) ISO 14xxx.

2. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001

Dokumen pokok ini, spesifikasi dengan pedoman penggunaannya, ekuivalen dengan ISO 9001.

3. Pengauditan Lingkungan ISO 1410 (SC2)

Tiga dokumen direncanakan untuk publikasi pada tahun 1995.

a. Prinsip-prinsip umum : ISO/CD 1410

b. Prosedur : 14011-1

(15)

9

(16)

c. Kriteria kualifikasi untuk auditor dan sejenisnya 14012

d. Analisis fasilitas lingkungan : diharapkan setelah 1995 4.Environmental Labelling(EL) SC 3

Memuat dua dokumen, yaitu : a. Prinsip dan praktik.

b. Istilah dan definisi.

5. Evaluasi Kinerja Lingkungan (EKL) SC4

Sekarang telah ada suatu dokumen kerangka kerjanya. Versi dokumen komite pribadi yang pertama dari standar EKL generik diharapkan terbit dalam bulan Juni 1996.

Komite teknis perlu untuk menghasilkan suatu sistem indikator kinerja lingkungan yang disebut SIKL/EPIS.

6. Analisis Daur Hidup (ADH) ISO 1440 SC5

Konsep pertama muncul tahun 1995, di bawah judul prinsip umum dan praktik. Seri ini dipublikasikan awal tahun 1996. Komite ini juga sedang mengerjakan analisis dampak dan masalah-masalah analisis perbaikan.

7. Istilah dan Definisi (I & D) SC 6

Konsep pertama, konsep petunjuk terminologi, dipublikasikan pada Juni 1995.

2.9 Penyejajaran 1S0 9000-1S0 14000

ISO 9000 adalah ISO yang berisi kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (Kualitas). Kandungan dari ISO 9000 diantaranya adalah:

- Adanya prosedur di semua proses bisnis.

- Adanya sistem pengawasan dan sistem yang dibuat untuk memastikan barang-barang yang dihasilkan sesuai dengan kriteria (berkualitas), dari bahan baku (raw material) hingga barang jadi (finished produk)

- Arsip-arsip tersimpan dengan rapi dan mudah dicari.

- Adanya pemeriksaan terhadap barang (Inspeksi), jika ditemukan produk gagal atau cacat terdapat cara untuk memperbaikinya.

- Mempunyai sistem secara teratur untuk memastikan proses berjalan sesuai prosedur.

ISO 14000 adalah ISO yang berisi kumpulan standar dalam bidang lingkungan hidup.

Kandungan dari ISO 14000 diantaranya adalah:

- Membuat sistem yang dapat meminimalisir dampak negatif kegiatan-kegiatan atau proses produksi terhadap lingkungan. Seperti sistem agar limbah tidak dibuang ke sungai.

- Memastikan perusahaan mematuhi peraturan perundangan-undangan dan persyaratan- persyaratan berorientasi lingkungan yang berlaku

10

(17)

- Memiliki sistem perbaikan secara berkesinambungan untuk hal-hal terkait lingkungan.

Hubungan antara ISO 9000 dan ISO 14000, pada pertemuan gabungan TC 207 dan TC 176 tahun 1995 telah menghasilkan suatu rencana tiga tahap untuk pensejajaran ISO 9000 dan ISO 14000, yaitu seperti berikut.

1. Tujuan jangka pendek : kesesuaian antara ISO 9000 : 1994 (tahap satu) dan ISO 14000, seri dokumen 1995.

2. Tujuan jangka menengah : kesesuaian antara ISO 9000: 1999 (tahap dua) dan ISO 14000 : 1995.

3. Tujuan jangka panjang: keselarasan seluruh standar di antara kedua komite teknis tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa standar ISO 9000 dan 14000 memiliki perspektif yang berbeda. Singkatnya, ISO 9000 menangani Persyaratan Sistem Manajemen Mutu (QMS), sedangkan ISO 14000 menangani Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS). Meski perbedaannya cukup signifikan, namun ISO 9000 dan 14000 sama-sama merupakan alat untuk membantu bisnis dan pemerintah dalam memastikan kualitas produk dan layanan yang dihasilkan, serta untuk mengelola dampak aktivitas mereka terhadap lingkungan.

11

(18)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

ISO 9000 adalah ISO yang berisi kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (Kualitas). Kandungan dari ISO 9000 diantaranya adalah:

Adanya prosedur di semua proses bisnis.

Adanya sistem pengawasan dan sistem yang dibuat untuk memastikan barang-barang yang dihasilkan sesuai dengan kriteria (berkualitas), dari bahan baku (raw material) hingga barang jadi (finished produk)

Arsip-arsip tersimpan dengan rapi dan mudah dicari.

Adanya pemeriksaan terhadap barang (Inspeksi), jika ditemukan produk gagal atau cacat terdapat cara untuk memperbaikinya.

Mempunyai sistem secara teratur untuk memastikan proses berjalan sesuai prosedur.

ISO 14000 adalah ISO yang berisi kumpulan standar dalam bidang lingkungan hidup.

Kandungan dari ISO 14000 diantaranya adalah:

Membuat sistem yang dapat meminimalisir dampak negatif kegiatan-kegiatan atau proses produksi terhadap lingkungan. Seperti sistem agar limbah tidak dibuang ke sungai.

Memastikan perusahaan mematuhi peraturan perundangan-undangan dan persyaratan- persyaratan berorientasi lingkungan yang berlaku

Memiliki sistem perbaikan secara berkesinambungan untuk hal-hal terkait lingkungan.

Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa standar ISO 9000 dan 14000 memiliki perspektif yang berbeda. Singkatnya, ISO 9000 menangani Persyaratan Sistem Manajemen Mutu (QMS), sedangkan ISO 14000 menangani Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS). Meski perbedaannya cukup signifikan, namun ISO 9000 dan 14000 sama- sama merupakan alat untuk membantu bisnis dan pemerintah dalam memastikan kualitas produk dan layanan yang dihasilkan, serta untuk mengelola dampak aktivitas mereka terhadap lingkungan.

12

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Aba, Eli Kofi., & M. Affan Badar. (2013).A Review of the Impact of ISO 9000 and ISO 14000 Certifications. https://www.jstor.org/stable/43604294?seq=6.

Nasution, M.N. (2015).Manajemen Mutu Terpadu(Edisi Ketiga). Ghalia Indonesia

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam upaya melakukan analisis terhadap mutu kinerja sekolah melalui implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000, penulis berpandangan bahwa masalah ini lebih

This means that the researcher has to gain information on the factors associated with ISO 9000 maintenance, which include the views on quality and ISO 9000, the real motivation

Sistem Manajemen Lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasi kebijakan lingkungan

kan sertifi kat ISO 9000 merasakan beberapa manfaat sebagai berikut: 1) Perubahan mind set Pegawai Negeri Sipil untuk menerapkan budaya mutu khususnya di

hubungan yang dihasilkan adalah positif yang berarti bahwa sertifikasi ISO 9000 mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara positif tetapi tidak signifikan.

3 ISO 9000 인증에 대한 인식 선박수리업체 선정시의 기준에 대한 조사결과는 과 같으며 그림에서 나타난 바와 같이 품질을 가장 중요한 선정기준으로 생각하고 있다.. 품질 가격 서비스 ISO 인증여부

The present investigation, conducted in an Indian enterprise, attempts to explore the possible influence that ISO 9000 may have on organizational climate and examines whether ISO system

BUdc 5: Ap dung he thong chat IUdng: - Pho' bien de mpi nhan vien nhan thiTc dung, dii ve ISO 9000 De trien khai i p dyng HTQLCL ISO 9000 hieu qua, can tien hanh dao tao cho t o i n