• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH “ KEBIJAKAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN ( PKH ) DI INDONESIA “

HambaliBolen

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH “ KEBIJAKAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN ( PKH ) DI INDONESIA “"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“ KEBIJAKAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN ( PKH ) DI INDONESIA “ Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Kebijakan Publik

Disusun Oleh : Hambali E1031211080

Dosen Pengampu : Dr. Sri Maryuni , M.Si

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami Haturkan Kehadirat Allah SWT , yang atas rahmat dan karunianya Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya .Adapun Judul dari makalah ini “ KEBIJAKAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN ( PKH ) DI INDONESIA

Dan tidak lupa Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besar nya kepada dosen mata kuliah Kebijakan Publik Ibu Dr. Sri Maryuni , M.Si yang memberikan tugas kepada kami , serta ingin mengucapkan Terima Kasih kepada para pihak yang telah membantu dalam Proses Pembuatan Makalah Ini

Penulis jauh dari kata kesempurnaan , dan ini langkah yang baik dari studi yang sebenarnya . dengan itu keterbatasan waktu dan kemampuan kami, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan semoga makalah ini berguna bagi saya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya

Pontianak , 25 Maret 2023

Penulis

(3)

BAB I

LATAR BELAKANG

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kemiskinan yang mempengaruhi sekitar 27,55 juta orang atau sekitar 9,78 persen dari total penduduknya. Pemerintah merespon dengan memberlakukan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai upaya untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial di negara tersebut.

Program Keluarga Harapan ( PKH ) yitu program sosial dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dengan memberikan bantuan langsung kepada keluarga miskin. Program ini memberikan bantuan tunai dan/atau bantuan dalam bentuk non-tunai kepada keluarga miskin yang masuk kriteria yang ditetapkan.

Meskipun PKH telah dilaksanakan selama beberapa tahun, namun masih terdapat permasalahan dalam implementasinya. Beberapa diantaranya adalah rendahnya kualitas data calon penerima bantuan, kurangnya pemahaman masyarakat tentang program ini, serta adanya kendala dalam mekanisme penyaluran bantuan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis tentang kebijakan Program Keluarga Harapan dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Analisis ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang efektivitas dan efisiensi program ini serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan implementasi program di masa depan.

(4)

RUMUSAN MASALAH Rumusan Masalah Pada Pembahasan Yang Terkait Antara Lain

1. Bagaimana Program Keluarga Harapan (PKH) dalam menurunka angka kemiskinan di Indonesia?

2. kendala apa saja yang dihadapi dalam implementasi Program Keluarga Harapan (PKH)?

3. Bagaimana efektivitas dan efisiensi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia?

4. Apa saja rekomendasi untuk perbaikan Program Keluarga Harapan

(PKH) di masa depan?

BAB 2

(5)

BAB 3 TUJUAN

1. Memberikan pemahaman tentang Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai kebijakan public dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia

2. Analisi Program Keluarga Harapan (PKH) dan hambatan-hambatan yang mempengaruhi efektivitasnya dalam mereduksi angka kemiskinan di Indonesia.

3. Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia,.

4. Menyajikan rekomendasi dalamk perbaikan Program Keluarga Harapan (PKH) di masa depan

5. Dengan tujuan tersebut, diharapkan makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman dan pengembangan kebijakan public terkait Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai program bantuan sosial dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

(6)

PEMBAHASAN

A. PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM MENGURANGI KEMISKINAN DI INDONESIA

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program yang bertujuan untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia dengan Program bantuan kepada keluarga – keluarga miskin yang memiliki anggota keluarga yang masih bersekolah atau berusia lanjut atau sakit-sakitan. Program ini diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2007 dan sejak itu telah banyak dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia.

Program PKH memberikan bantuan dalam bentuk tunai kepada keluarga miskin setiap bulannya dengan jumlah yang bervariasi tergantung pada kondisi dan jumlah anggota keluarga. Selain itu, program ini juga memberikan bantuan dalam bentuk layanan kesehatan dan pendidikan, seperti imunisasi dan beasiswa untuk anak-anak miskin.

Melalui bantuan yang diberikan, PKH diharapkan dapat membantu keluarga miskin dalam memenuhi berbagai kebutuhan dasar merekaDalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat membantu keluarga miskin untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan memperbaiki kesejahteraan mereka.

Dan Jumlah Penduduk Miskin pada 2006 (sebelum PKH diluncurkan): sekitar 39,17 juta jiwa atau sekitar 17,75% dari total seluruh penduduk Indonesia serta Jumlah Keluarga Penerima Manfaat PKH pada 2020 (terbaru): sekitar 10,63 juta keluarga atau sekitar 33,54 juta jiwa.

Setelah menerima bantuan PKH, keluarga miskin dapat mengalami beberapa perubahan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Meningkatnya akses ke pendidikan: Dengan adanya bantuan PKH, keluarga miskin dapat membayar biaya sekolah dan membeli perlengkapan sekolah yang diperlukan. Hal ini dapat membantu anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan kesempatan mereka untuk meraih kesuksesan di masa depan.

BAB 4

(7)

2. Meningkatnya akses ke layanan kesehatan: Bantuan PKH juga dapat membantu keluarga miskin membayar biaya pengobatan dan membeli obat-obatan yang diperlukan. Hal ini dapat membantu mereka memperoleh akses ke layanan kesehatan yang baik dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

3. Peningkatan kualitas gizi: PKH memberikan bantuan untuk membiayai konsumsi pangan yang bergizi, sehingga keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang

Beberapa studi telah dilakukan dalam mengevaluasi keefektivitasan Program Keluarga Harapan dalammenurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa program ini telah berhasil meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga miskin, serta meningkatkan akses mereka terhadap layanan kesehatan dan pendidikan. Namun, masih ada beberapa tantangan dalam implementasi program ini, seperti masalah penyebaran informasi, koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat, dan pencapaian sasaran.

B. KENDALA DALAM IMPLEMENTASU PROGRAM KELUARGA HARAPAN 1. Masih terdapat ketidakmerataan dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan

(PKH), yang disebabkan oleh data pusat yang sulit diubah. Sehingga masyarakat yang sudah sejahtera masih mendapat bantuan, sementara ada juga masyarakat yang seharusnya menerima bantuan tetapi tidak mendapatkannya.

2. Kurangnya komitmen dari masyarakat penerima bantuan PKH, seperti malas memeriksakan kesehatan dan imunisasi bagi balitanya serta rendahnya partisipasi anak-anak penerima bantuan di sekolah formal, menjadi kendala dalam pelaksanaan program ini.

3. Keterbatasan anggaran: Keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam pelaksanaan PKH. Sejak awal, program ini sudah mengalami kendala dalam pembiayaan, sehingga pemerintah terpaksa melakukan pemotongan anggaran pada beberapa sektor.

4. Masalah identifikasi: Identifikasi penerima manfaat PKH juga menjadi kendala dalam pelaksanaan program ini. Pemerintah seringkali kesulitan dalam memilih siapa yang berhak

5. Kurangnya pengawasan dan monitoring: Pengawasan dan monitoring terhadap pelaksanaan program PKH yang kurang memadai menjadi kendala dalam

(8)

pelaksanaan program ini. Hal ini menyebabkan terjadinya kebocoran anggaran dan ketidak tepatan sasaran dalam pembagian bantuan.

6. koordinasi yang kurang antar instansi yang terlibat dalam pelaksanaan program PKH juga menjadi kendala. Hal ini menyebabkan terjadinya tumpang tindih tugas dan tanggung jawab serta sulitnya menjalin sinergi antara instansi terkait.

7. Rendahnya kualitas data: Rendahnya kualitas data dan informasi yang diperoleh seringkali menyebabkan kesalahan dalam pengambilan kebijakan dan evaluasi dalam pelaksanaan program PKH.

8. Kendala pelaksanaan PKH (Program Keluarga Harapan) adalah kegiatan pendampingan belum berjalan dengan lancar atau semestinya.

Untuk mengatasi kendala dalam pengimplementasian nya yaitu dengan

1. Diperlukan inovasi teknologi dalam pendataan masyarakat penerima bantuan PKH untuk mencegah ketidakmerataan dan ketidakadilan dalam distribusi bantuan, sehingga bantuan dapat tepat sasaran dan efektif dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia.

2. Peningkatan pemahaman dan edukasi terhadap masyarakat penerima bantuan PKH perlu dilakukan untuk meningkatkan komitmen mereka dalam mematuhi peraturan dan mendukung kelancaran pelaksanaan program.

3. Perlu adanya evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan PKH untuk memastikan bahwa tujuan program tercapai dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat miskin yang membutuhkan.

4. Pentingnya kolaborasi dan koordinasi yang baik semua pihak di dalam pelaksanaan PKH, seperti antara pemerintah, lembaga pendamping, dan masyarakat penerima bantuan, untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan program.

5. Diperlukan peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran PKH, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya korupsi atau penyalahgunaan dana.

(9)

C. EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM MENGURANGI KEMISKINAN DI NDONESIA

Program Keluarga Harapan (PKH) telah menjadi wujud nyata dari kewajiban Pemerintah Dalam membantu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan persyaratan pendidikan dan kesehatan tertentu, sehingga diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat miskin dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, penting untuk memperhatikan tahapan pencapaian, kemampuan pelaksanaan, kesesuaian dengan pedoman, serta komitmen peserta PKH terkait kewajibannya agar pelaksanaan Program dapat efektif dan memberikan manfaat yang optimal. Secara umum, PKH telah terbukti cukup efektif dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga- lembaga terkait, program ini telah berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga penerima bantuan.

Banyak keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan berkat bantuan PKH.

Namun, keefektifan dan efisiensi PKH masih menghadapi beberapa tantangan.

Salah satunya adalah dalam hal identifikasi keluarga penerima bantuan yang tepat sasaran. Ada beberapa keluarga yang seharusnya mendapat bantuan PKH namun belum terdaftar, dan sebaliknya, ada juga keluarga yang tidak seharusnya mendapat bantuan namun telah terdaftar.

Selain itu, program ini juga masih mengalami kendala dalam hal penyaluran bantuan yang tepat waktu dan efisien. Beberapa keluarga miskin mengeluhkan bahwa mereka harus menunggu terlalu lama untuk mendapatkan bantuan, dan ada juga kasus di mana bantuan yang seharusnya diterima tidak sampai ke tangan keluarga penerima.

Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi PKH, pemerintah perlu terus melakukan evaluasi dan perbaikan pada program ini. Pemerintah juga perlu

(10)

meningkatkan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait dan memperbaiki mekanisme identifikasi dan penyaluran bantuan, sehingga program ini dapat mencapai sasaran dengan lebih efektif dan efisien.

Program Keluarga Harapan (PKH) di Indonesia bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia khususnya pada kelompok masyarakat miskin. Melalui bantuan dana yang telah disalurkan, PKH telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian rumah tangga sangat miskin (RTSM) di bidang kesehatan ibu hamil dan balita, serta pendidikan dasar anak, sehingga tujuan utama pelaksanaan PKH dapat tercapai secara efektif.

Program Keluarga Harapan (PKH) telah berhasil dalam pelaksanaannya, dimana peserta PKH selalu menerima bantuan dengan jumlah sesuai prosedur dan tanpa adanya potongan, serta menggunakan dana bantuan tersebut untuk tujuan yang sebenarnya seperti biaya kesehatan ibu dan balita serta pendidikan dasar anak. Meskipun masih ada yang menganggap jumlah bantuan PKH belum memadai, namun secara keseluruhan masyarakat penerima PKH sudah menggunakan bantuan tersebut dengan tepat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, dan patuh terhadap komitmen yang telah disepakati. Sehingga hingga saat ini, belum ada peserta PKH yang terkena sanksi atau hukuman.

D. REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN ( PKH ) DI MASA DEPAN

1. Peningkatan kualitas data dan identifikasi penerima manfaat untuk memastikan bahwa bantuan PKH tepat sasaran.

. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan PKH tepat sasaran dan diberikan kepada keluarga yang membutuhkan.

Untuk melakukan hal ini, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas data penerima manfaat yang ada, termasuk di antaranya:

1) Peningkatan akurasi data: Melakukan verifikasi dan validasi data penerima manfaat secara berkala, agar data yang digunakan dalam program PKH akurat dan dapat dipercaya.

(11)

2) Pemutakhiran data: Melakukan pemutakhiran data penerima manfaat secara berkala, untuk memperbarui informasi mengenai kondisi keluarga penerima manfaat.

3) Peningkatan kecepatan dan efisiensi dalam pengolahan data:

Meningkatkan sistem teknologi informasi dan manajemen data yang digunakan dalam program PKH agar lebih cepat, efektif, dan efisien dalam pengolahan data.

Selain itu, identifikasi penerima manfaat juga perlu dilakukan dengan tepat dan akurat. Identifikasi penerima manfaat yang tepat dapat dilakukan dengan cara:

Memperkuat sistem verifikasi dan validasi data penerima manfaat agar hanya keluarga yang memenuhi syarat yang mendapatkan bantuan PKH.

Memperkuat sinergi antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah, serta masyarakat dalam mengidentifikasi keluarga yang membutuhkan bantuan PKH.

Dengan peningkatan kualitas data dan identifikasi penerima manfaat yang tepat, diharapkan program PKH dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi keluarga yang membutuhkan.

2. Peningkatan efisiensi dan efektivitas penyaluran bantuan PKH dengan memperbaiki sistem distribusi dan pengawasan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran bantuan PKH antara lain:

1) Meningkatkan sistem distribusi: Meningkatkan sistem distribusi bantuan PKH dengan memperbaiki sistem logistik, transportasi, dan pengaturan jadwal distribusi agar lebih efisien.

2) Meningkatkan sistem pengawasan: Memperkuat sistem pengawasan dan pengendalian yang ketat terhadap penyaluran bantuan PKH, sehingga dapat mencegah terjadinya penyaluran yang tidak tepat sasaran atau terjadi penyalahgunaan dana.

3) Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi: Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk mengoptimalkan pengelolaan dan penyaluran bantuan PKH, sehingga dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat, dan efisien.

(12)

4) Meningkatkan sinergi antar instansi terkait: Meningkatkan sinergi antar instansi terkait dalam pelaksanaan program PKH, sehingga dapat memastikan bahwa penyaluran bantuan PKH dilakukan secara terintegrasi dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

3. Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan bagi keluarga penerima bantuan PKH.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan bagi keluarga penerima bantuan PKH antara lain:

1) Meningkatkan kualitas layanan kesehatan: Meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan yang berkualitas, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, dan peningkatan ketersediaan obat-obatan dan alat medis yang dibutuhkan.

2) Meningkatkan akses layanan kesehatan: Meningkatkan akses layanan kesehatan dengan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan ke wilayah yang terpencil, meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan, serta meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan dengan memperluas jaringan transportasi.

3) Meningkatkan kualitas layanan pendidikan dengan meningkatkan kualitas Pengajar dan tenaga pendidik, pengembangan kurikulum, dan peningkatan ketersediaan buku-buku dan bahan ajar yang berkualitas.

4) Meningkatkan akses layanan pendidikan: Meningkatkan akses layanan pendidikan dengan memperluas jangkauan pelayanan pendidikan ke wilayah yang terpencil, memperluas jaringan transportasi, serta memberikan beasiswa atau bantuan pendidikan kepada anak-anak keluarga penerima bantuan PKH yang berprestasi.

4. Pengembangan program pendampingan dan pelatihan bagi keluarga penerima bantuan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian ekonomi mereka.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pengembangan program pendampingan dan pelatihan bagi keluarga penerima bantuan PKH antara lain:

1) Pelatihan keterampilan: Memberikan pelatihan keterampilan kepada keluarga penerima bantuan PKH, seperti pelatihan keterampilan berwirausaha, pelatihan keterampilan teknologi informasi, dan pelatihan

(13)

keterampilan pertanian atau peternakan. yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan keluarga penerima bantuan dalam mencari penghasilan.

2) Pendampingan usaha: Memberikan pendampingan usaha kepada keluarga penerima bantuan PKH, seperti pendampingan usaha mikro atau kecil, dan pendampingan usaha pertanian atau peternakan. Hal ini bertujuan untuk membantu keluarga penerima bantuan dalam mengembangkan usaha mereka sehingga dapat mandiri secara ekonomi.

3) Pemberian modal usaha: Memberikan modal usaha kepada keluarga penerima bantuan PKH yang memiliki usaha, dengan catatan bahwa mereka memiliki rencana usaha yang jelas dan potensial. Hal ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan modal awal yang dibutuhkan oleh keluarga penerima bantuan untuk mengembangkan usaha mereka.

5. Peningkatan koordinasi dan komunikasi antara instansi yang terkait dalam pelaksanaan program PKH.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara instansi terkait dalam pelaksanaan program PKH antara lain:

1) Pembentukan tim koordinasi: Membentuk tim koordinasi yang terdiri dari perwakilan dari semua instansi yang terlibat dalam pelaksanaan program PKH. Tim ini bertugas untuk memfasilitasi koordinasi dan komunikasi antara instansi terkait, serta memantau pelaksanaan program.

2) Pelaksanaan pertemuan rutin: Melaksanakan pertemuan rutin antara tim koordinasi dan instansi terkait lainnya. Pertemuan ini dapat dilakukan secara periodik, seperti bulanan atau triwulanan, dan bertujuan untuk membahas masalah yang timbul dalam pelaksanaan program, serta melakukan evaluasi dan perbaikan.

3) Membuat jaringan informasi: Membuat jaringan informasi yang memungkinkan instansi terkait untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dalam pelaksanaan program PKH. Jaringan informasi ini dapat meliputi forum diskusi online atau offline, grup WhatsApp, atau media sosial lainnya.

(14)

4) Meningkatkan transparansi: Meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan program PKH, sehingga semua instansi terkait dapat mengetahui apa yang sedang terjadi dalam pelaksanaan program. Hal ini dapat dilakukan dengan membagikan informasi, laporan, dan data secara terbuka dan transparan.

(15)

A. Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP

Dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia, pemerintah telah memperkenalkan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai program bantuan sosial yang ditujukan untuk keluarga miskin. Namun, dalam implementasinya, program ini mengalami beberapa kendala seperti masalah penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran, kurangnya pengawasan dan evaluasi, dan sejumlah masalah lainnya.

Meskipun demikian, PKH telah berhasil menunjukkan efektivitas dan efisiensi dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia.

Program ini telah membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin dengan memberikan bantuan tunai, akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan pelatihan keterampilan.

Untuk meningkatkan implementasi PKH di masa depan, beberapa rekomendasi telah diusulkan, seperti perluasan cakupan program, peningkatan pengawasan dan evaluasi, pemenuhan persyaratan untuk penerima

(16)

manfaat, dan pengemb angan model program yang lebih muktahir

De ngan demikia n, impleme ntasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Indonesi a telah memberi kan kontribu si yang signifika n dalam mengura ngi kemiskin an, meskipu n masih ada beberapa kendala yang

perlu diatasi dan perbaikan yang perlu dilakukan di masa depan.

B. Saran

1. Penyebarluasan informasi yang lebih luas mengenai PKH, sehingga masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil, dapat mengetahui program tersebut dan memanfaatkannya.

2. Peningkatan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

program, baik dari pihak pemerintah maupun pihak independen, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan

terjadinya

penyimpangan atau kecurangan dalam penyaluran bantuan.

3. Perluasan cakupan program, sehingga lebih banyak keluarga miskin yang mendapat manfaat dari PKH, termasuk keluarga- keluarga yang belum terdaftar dalam Basis Data Terpadu (BDT).

(17)

4. Peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan, serta pelatihan keterampilan bagi penerima manfaat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

5. Pengembangan model program yang lebih terintegrasi dan berbasis data, sehingga memungkinkan pengelolaan yang lebih efektif dan efisien.

6. Memperhatikan aspek gender dan keadilan sosial dalam pelaksanaan program, sehingga dapat memperkuat peran dan posisi perempuan serta kelompok-kelompok marginal dalam masyarakat.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Asnawi, H. (2018). Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Mengurangi

Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 22(3), 211- 222. doi:

10.22146/jsp.30124

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2020). Profil Program Keluarga Harapan. Diakses pada 29 Maret 2023 dari https://pkh.kemensos.go.id/profil-program/

Setyowati, E. (2018). Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pengentasan

Kemiskinan. Jurnal Sosiologi dan Pendidikan Sains, 2(2), 112-123. doi:

10.31004/sps.v2i2.95

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2017). Panduan Operasional Program

Keluarga Harapan. Jakarta: Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Lestari, Y. D. (2019). Evaluasi Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kota

Surakarta. Jurnal Administrasi Publik, 4(1), 47-57.

Prasetyo, E., & Wulandari, N. A. (2020). Implementasi Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Jember. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 10(3), 200-210.

World Bank. (2019). Indonesia: Evaluating the Impact of the Family Hope Program. Retrieved from https:// w w w . w o rl db a n k . o r g/ en / r e su l ts / 2 0 1 9 / 1 0 / 0 1 / i nd o n es i a - e v al u ati ng - the-impact-of-the-family-hope-program

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2020). Evaluasi Program

Keluarga Harapan. Retrieved from

https:// w w w.b app enas . g o . i d / fi l es / 9 8 1 5 / 0 0 8 7 / 52 4 6 / P K _ 0 5 ._ E v al u asi _ P KH .pd f

Rachman, F. (2018). Analisis Kinerja Program Keluarga Harapan di Kota Palembang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, 3(1), 13-22.

Sari, L. P., & Nugroho, A. (2019). Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga Harapan

(PKH) di Kabupaten Grobogan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, 26(2), 139- 149.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2020). Evaluasi Program

Keluarga Harapan. Retrieved from

https:// w w w.b app enas . g o . i d / fi l es / 9 8 1 5 / 0 0 8 7 / 52 4 6 / P K _ 0 5 ._ E v al u asi _ P KH .p d f

World Bank. (2019). Indonesia: Evaluating the Impact of the Family Hope Program. Retrieved from https:// w w w . w o rl db a n k . o r g/ en / r e su l ts / 2 0 1 9 / 1 0 / 0 1 / i nd o n es i a - e v al u ati ng - the-impact-of-the-family-hope-program

Kementerian Sosial. (2020). Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Kemiskinan 2020-

2024. Retrieved from https:// w w w . k e m en s o s. g o . i d / m o du les. php ?name=News&file=article&sid=18659 Rachman, F. (2018). Analisis Kinerja Program Keluarga Harapan di Kota Palembang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, 3(1), 13-22.

(19)

LAMPIRAN 1. Hasil Cek Plagiasi Turnitin

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang telah dilakukan (Utomo, Hakim, & Rubawanto,.. 2010) mengenai pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan kualitas hidup

Pengertian Program Keluarga Harapan(PKH) Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluar- ga kurang mampu yang terdata dalam Data

vii vii KLASIFIKASI KELAYAKAN PENERIMA BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN PKH MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES CLASSIFIER ABSTRAK Program Keluarga Harapan PKH adalah program pemberian

Dari penjelasan tersebut, peneliti tertarik untuk lebih lanjut meneliti mengenai dampak Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap kesejahteraan sosial (studi kasus penerima bantuan

Dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH) ini, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Gowa khususnya yang terdapat

Sedangkan peran Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu 1) Sangat membantu masyarakat miskin dalam konteks pendidikan dan kesehatan dalam memenuhi sandang pangan dan

Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, bahwa seluruh stakeholder terkait baik itu Operator SIKS-NG, Pendamping PKH itu sudah konsisten

Kemudian pada kesempatan ini, penulis juga meminta pendapat oleh Bapak Kepala Desa Renggeang mengenai adanya bantuan Program Keluarga Harapan PKH, yakni sebagai berikut : Bapak Kepala