LAPORAN PENELITIAN SOSIAL
Pengaruh Lingkungan Pertemanan Yang Menyimpang Terhadap Perilaku Siswa Di Sekolah
Disusun Oleh : -Alka Syawaldania
-Putriana Danisha -Raffi Rizkytia N -Elma Salamah
-Sella Zahirah -Zahra Maysarah
YAYASAN PENDIDIKAN PATTIMURA SMAS PATTIMURA
JAKARTA SELATAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian sosial ini dengan baik. Penelitian ini kami lakukan sebagai bagian dari tugas Sosiologi dan juga sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman kami tentang perilaku penyimpangan siswa di lingkungan sekolah SMA PattimuraPenelitian ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian ini, baik secaralangsung maupun tidak langsung. kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada kami.Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat memberikan sumbangsih bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata, kami memohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan dan pelaksanaan penelitian ini.
Jakarta, 3 Mei 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Identifikasi Masalah ...1
1.3 Perumusan Masalah...1
1.4 Tujuan Penulisan...2
1.5 Manfaat Penulisan...2
BAB II LANDASAN TEORI....3
2.1 Teori Para Ahli...3
BAB III METODOLOGI PENGAMATAN...4
3.1 Metode Pengumpulan Data ...4
3.2 Teknik Penulisan...4
BAB IV PEMBAHASAN ...5
4.1 Penyebab ...5
4.2 Pengaruh...5
4.3 Dampak ...6
4.4 Cara mengantisipasi ...6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...7
5.1 Kesimpulan...7
5.2 Saran...8
DAFTAR PUSTAKA...9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lingkungan pertemanan dapat berperan penting dalam membentuk perilaku siswa di sekolah Siswa seringkali terlibat dalam interaksi sosial dengan teman sebaya mereka,dan pengaruh dari teman-teman tersebut dapat mempengaruhi cara mereka berperilaku.Terdapat situasi di mana lingkungan pertemanan yang menyimpang dapat memberikan dampak negatif terhadap perilaku siswa di sekolah.Contoh nya adalah siswa sering datang terlambat ke sekolah dan juga tidak masuk ke sekolah tanpa alasan yang jelas.Oleh karena itu, penelitian tentang pengaruh lingkungan pertemanan yang menyimpang terhadap perilaku siswa menjadi penting untuk dipelajari.Menurut beberapa ahli, pergaulan yang tidak sehat di lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perilaku siswa, baik secara positif maupun negativ.
Beberapa ahli menyatakan bahwa lingkungan pertemanan yang menyimpang dapat memicu perilaku menyimpang pada siswa, seperti perilaku agresif, merokok, dan menggunakan narkoba. Selain itu, pergaulan yang buruk juga dapat mempengaruhi kinerja akademik siswa dan mengganggu tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu, penelitian mengenai pengaruh lingkungan pertemanan sekolah terhadap perilaku siswa sangat penting dilakukan. Dengan memahami pengaruh lingkungan pertemanan terhadap perilaku siswa, dapat diambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang dan mempromosikan pergaulan yang sehat di lingkungan sekolah
1.2 Identifikasi Masalah
1. Pengaruh perilaku tidur di kelas X siswa SMA Pattimura 2. Penyebab perilaku tidur di kelas X siswa SMA Pattimura
3. Dampak penyimpangan siswa di sekolah terutama pada kelas X SMA Pattimura 4. Cara mengantisipasi tidur di kelas X siswa SMA Pattimura
1.3 Perumusan Masalah
1 .Apa penyebab terjadinya penyimpangan di sekolah terutama pada kelas X SMA Pattimura?
2. Apa pengaruh penyimpangan siswa di sekolah terutama pada kelas X SMA Pattimura?
3. Bagaimana dampak penyimpangan siswa di sekolah terutama pada kelas X SMA Pattimura?
4. Bagaimana cara mengantisipasi siswa yang menyimpang disekolah terutama di ke SMA Pattimura?
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk memahami pengaruh lingkungan pertemanan yang menyimpang terhadap perilaku siswa di sekolah. contohnya
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya lingkungan pertemanan yang menyimpang di sekolah.
3. Untuk mengevaluasi konsekuensi perilaku menyimpang yang timbul akibat lingkungan pertemanan yang menyimpang.
4. Untuk mengeksplorasi strategi yang dapat digunakan oleh sekolah dalam mengatasi dampak negatif dari lingkungan pertemanan yang menyimpang.
1.5 Manfaat
Makalah ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memperluas pemahaman tentang peran lingkungan pertemanan dalam membentuk perilaku siswa di sekolah.
2. Memberikan wawasan tentang pengaruh negatif dari lingkungan pertemanan yang menyimpang terhadap perilaku siswa.
3. Menyediakan pedoman bagi sekolah dalam menghadapi dan mengatasi lingkungan pertemanan yang menyimpang.
4. Mendorong penelitian lebih lanjut tentang pengaruh lingkungan pertemanan yang menyimpang terhadap perilaku siswa di sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Teori Para Ahli
1. Teori Asosiasi Diferensial (Differential Association Theory): Teori ini dikemukakan oleh Edwin Sutherland dan menyatakan bahwa perilaku menyimpang dipelajari melalui interaksi dengan individu-individu yang memiliki nilai dan norma-norma menyimpang. Dalam konteks lingkungan pertemanan, jika siswa terpapar dengan teman-teman yang terlibat dalam perilaku menyimpang seperti penyalahgunaan narkoba atau tindakan kriminal, kemungkinan besar mereka akan terpengaruh dan cenderung mengadopsi perilaku tersebut.
2. Teori Penyesuaian Sosial (Social Adjustment Theory): Teori ini berfokus pada peran sosial dan lingkungan dalam membentuk perilaku individu. Menurut teori ini, ketika siswa terlibat dalam lingkungan pertemanan yang menyimpang, mereka akan mengalami tekanan sosial untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai kelompok tersebut. Hal ini dapat mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam perilaku menyimpang.
3. Teori Identitas Sosial (Social Identity Theory): Teori ini menekankan pentingnya identitas sosial dalam membentuk perilaku individu. Jika siswa merasa terikat dengan kelompok teman yang terlibat dalam perilaku menyimpang, mereka mungkin akan mengadopsi perilaku tersebut untuk mempertahankan atau memperkuat identitas sosial mereka. Mereka mungkin merasa bahwa perilaku menyimpang tersebut merupakan bagian integral dari kelompok mereka dan mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang mereka anut.
4. Teori Pengaruh Teman Sebaya (Peer Influence Theory): Teori ini menyatakan bahwa teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk perilaku individu. Jika siswa memiliki teman-teman yang terlibat dalam perilaku menyimpang, mereka mungkin cenderung meniru atau terpengaruh oleh perilaku tersebut. Teman sebaya dapat mempengaruhi persepsi, sikap, dan perilaku seseorang melalui proses identifikasi dan pengaruh sosial.
5. Teori Pilihan Rasional (Rational Choice Theory): Teori ini mengasumsikan bahwa individu membuat keputusan perilaku berdasarkan pertimbangan rasional dan kalkulasi manfaat dan kerugian yang diharapkan. Dalam konteks lingkungan pertemanan, jika siswa melihat bahwa terlibat dalam perilaku menyimpang dapat memberikan manfaat tertentu, seperti popularitas atau status, mereka mungkin akan memilih untuk mengambil bagian dalam perilaku tersebut.
BAB III METODOLOGI
3.1 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, kami meneliti siswa yang tertidur di kelas X SMA Pattimura menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Dalam pengumpulan data, kami mencoba menggunakan metode observasi dan metode wawancara yaitu sebagai berikut.:
1. Metode observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lapangan dengan mengamati objek yang akan diamati guna mendapatkan sebuah data yang akurat bagi bahan pengamatannya
2. Metode wawancara atau interview juga merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden/ orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) wawancara.
3.2 Teknik Penulisan
Teknik penulisan yang penulis tempuh untuk melakukan pengamatan terdiri dari beberapa langkah, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan data.
2. Menentukan sumber data.
3. Mengolah data.
4. Membuat kesimpulan.
5. Menyusun laporan.
6. Melaporkan hasil pengamatan.
DAFTAR WAWANCARA SISWA YANG TERTIDUR DI KELAS DI SMA PATTIMURA
Pertanyaan Jawaban
Kenapa kamu sering tertidur di kelas?
Saya sering merasa lelah karena kurang tidur di malam hari atau terkadang saya merasa bosan dengan materi yang sedang diajarkan sehingga saya tertidur.
Apa yang biasanya membuatmu merasa ngantuk saat di kelas?
Biasanya saya merasa ngantuk saat pelajaran yang sedang diajarkan terlalu lambat.
Bagaimana kamu merespon jika guru atau teman sekelasmu menegur atau membangunkanmu saat kamu tidur dikelas?
Awalnya saya merasa kesal atau malu, tetapi seiring waktu saya menyadari bahwa itu adalah bentuk bantuan dari guru atau teman sekelas untuk membantu saya tetap fokus dan produktif selama belajar. Saya akan berusaha untuk lebih fokus setelah dibangunkan
Apa efek dari kebiasaan tidur di kelas terhadap pemahamanmu terhadap pelajaran yang sedang diajarkan?
Kebiasaan tidur di kelas membuat saya tidak memahami materi yang diajarkan dengan baik, sehingga saya perlu meminta teman atau guru untuk menjelaskan kembali materi tersebut.
Apakah kamu pernah mencoba untuk mengatasi kebiasaan tidurmu di kelas? Jika ya, bagaimana caranya?
Ya, saya sudah mencoba beberapa hal seperti membasuh wajah dengan air dingin atau meminum air es sebelum masuk kelas.
Namun, terkadang masih sulit untuk tetap fokus.
Apa yang menyebabkan kamu begadang setiap malam?
Saya begadang setiap malam akibat bermain game karena saya menjadi sangat ketagihan dengan bermain gadget dan mengabaikan waktu tidur saya
Kamu tidur jam berapa? Saya sering tidur sekitar jam 2 atau 3 pagi sehingga saya sering tidur di kelas
Bagaimana caramu melakukan kegiatan yang menyenangkan tanpa harus menggunakan gadget hingga larut malam?
Saya melakukan kegiatan yang
menyenangkan tanpa menggunakan gadget
seperti membaca buku, menulis diary,atau berolahraga
Kenapa kamu tidak memilih untuk bermain gadget di siang hari untuk menghindari begadang setiap malam?
Saya tidak memilih untuk bermain gadget di siang hari karena saya juga memiliki
tanggung untuk belajar dan melakukan kegiatan lain seperti olahraga atau mnghabiskan waktu bersama keluarga
BAB IV PEMBAHASAAN
Tidur cukup adalah salah satu hal penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas seseorang.
Namun, banyak murid kelas 10 yang seringkali tidur di kelas karena begadang. Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab, pengaruh, dan dampak dari perilaku tersebut, serta cara mengantisipasinya.
4.1 Penyebab Siswa Tidur Di Kelas.X SMA Pattimura
Penyebab utama perilaku murid tidur di kelas 10 karena begadang adalah kurangnya waktu tidur yang cukup. Banyak murid yang sibuk dengan kegiatan lain seperti belajar, nongkrong, atau bermain game sehingga mengorbankan waktu tidurnya. Selain itu, beberapa murid juga
mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea yang membuat mereka sulit untuk tidur secara cukup.
4.2 Pengaruh Siswa Tidur Di Kelas X SMA Pattimura
Perilaku tidur di kelas 10 karena begadang dapat memberikan beberapa pengaruh negatif bagi murid tersebut. Pertama, murid akan kehilangan konsentrasi dan fokus dalam belajar sehingga nilai akademik mereka dapat menurun. Kedua, murid akan mengalami kelelahan dan mudah merasa lelah sehingga aktivitas fisik dan mental mereka dapat terganggu. Ketiga, perilaku tidur di kelas dapat menjadi kebiasaan buruk yang sulit diubah dan berdampak pada masa depan.
Namun, terdapat juga beberapa pengaruh positif dari perilaku tidur di kelas 10 karena begadang.
Beberapa murid merasa lebih produktif saat begadang dan dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan cepat. Selain itu, beberapa murid juga merasa lebih kreatif dan terinspirasi saat begadang.
4.3 Dampak Siswa Tidur Di Kelas X SMA Pattimura
Perilaku tidur murid di kelas 10 karena begadang juga memiliki dampak positif dan negatif.
Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatifnya.
1. Dampak Positif
- Meningkatkan kreativitas dan produktivitas di malam hari
- Dapat menyelesaikan tugas yang diberikan di sekolah atau aktivitas lain
2. Dampak Negatif
- Konsentrasi dan fokus selama belajar menurun - Performa akademik menurun
- Kesehatan fisik dan mental terganggu - Meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera
4.4 Cara Mengantisipasi Siswa Yang Tidur Di Kelas X SMA Pattimura
Untuk mengantisipasi perilaku tidur murid di kelas 10 karena begadang, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Membuat jadwal tidur yang teratur
- Menghindari penggunaan gadget atau media sosial di malam hari - Melakukan relaksasi atau meditasi sebelum tidur
- Menghindari konsumsi kafein atau minuman berenergi di malam hari
- Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung magnesium dan tryptophan - Menjaga kualitas tidur dengan lingkungan yang nyaman dan tenang
- Mengurangi aktivitas yang membuat begadang di malam hari
Dengan menerapkan cara-cara tersebut, diharapkan perilaku tidur siswa yang tidur di kelas karena begadang dapat diminimalisir dan konsentrasi selama belajar dapat meningkat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat beberapa siswa di kelas 10 SMA Pattimura yang memiliki kebiasaan tidur di dalam kelas. Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa, diketahui bahwa salah satu penyebab utama perilaku tersebut adalah kurangnya waktu tidur di rumah akibat kesibukan di luar sekolah sehingga menyebabkan pengaruh bergadang setiap malam.
Meskipun demikian, perilaku tidur di dalam kelas dapat memberikan dampak negatif pada pembelajaran, baik bagi siswa yang bersangkutan maupun bagi teman sekelasnya. Siswa yang tidur di kelas cenderung kehilangan konsentrasi dan sulit memahami materi yang diajarkan, sedangkan teman sekelasnya dapat merasa terganggu karena suara atau gerakan dari siswa yang tidur.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi perilaku tidur di dalam kelas. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya tidur yang cukup di rumah, memberikan materi yang menarik dan interaktif, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman bagi siswa. Dengan demikian, diharapkan perilaku tidur di dalam kelas dapat diminimalisir dan pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih efektif.
5.2 Saran
Perlu disarankan kepada siswa yang tidur di kelas untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya tidur yang cukup di rumah. Selain itu, siswa juga perlu diberikan pemahaman dan informasi mengenai dampak negatif yang ditimbulkan akibat perilaku tidur di dalam kelas. Selain itu, dapat diberikan materi yang menarik dan interaktif agar siswa lebih tertarik dan fokus dalam pembelajaran. Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman bagi siswa agar mereka dapat belajar dengan lebih efektif. Hal-hal yang harus diperhatikan supaya tidak mengantuk dikelas:
1. Tidurlah yang cukup di malam hari agar tidak mengantuk saat belajar di kelas.
2. Jika merasa kantuk di kelas, cobalah untuk berdiri sejenak atau melihat keluar jendela untuk meredakan kantuk.
3. Jangan tidur di kelas karena dapat mengganggu pembelajaran teman sekelas dan mengurangi kesempatan untuk memahami materi.
4. Fokuslah pada pembelajaran dengan cara mencatat dan bertanya ketika tidak memahami materi.
5. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari guru atau teman sekelas jika mengalami kesulitan dalam memahami materi.
6. Jadilah siswa yang aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman dan menghindari kantuk di kelas.
Dengan mengikuti saran-saran tersebut, diharapkan siswa yang tidur di kelas dapat mengatasi kebiasaan tersebut dan memaksimalkan kesempatan untuk belajar dengan lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA Syaifworld.blogspot.com blogspot.com
http://www.baak.unej.ac.id udinmilanisti29.blogpot.com http://www.jogading.com kapunduang96.wordpress.com
kesehatan.kompasiana.com fardian-imam.blogspot.com belajar.psikologi.com ganguantidur.com
ekspresi.fajar.co.id sobatpc.com belajarbahasainggrisonligratis.