• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kelompok 5 “Pemerintahan”

N/A
N/A
Jerikho Baintjo

Academic year: 2023

Membagikan "Makalah Kelompok 5 “Pemerintahan”"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“PEMERINTAHAN”

KELOMPOK : 5 Di Susun Oleh :

1. Faradila Manganco (C20523066) 2. Delviani Yahya (C20523065) 3. Dea Anggreani Putri Benawan (C20523033)

4. Ummul Rafiqa (C20523047)

5. Nur Alya I. Saleh (C20523038) 6. Jerikho R S Baintjo (C20523024)

7. Fikri (C20523057)

8. Arman Goga (C20523007)

9. Irawan H (C20523081)

10. Mohamad Akbar (C20523094) Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi Bisnis

UNIVERSITAS TADULAKO PSDKU TOJO UNA-UNA

2023

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...3

BAB I...4

PENDAHULUAN...4

1. Latar belakang...4

2. Rumusan Masalah...5

3. Tujuan Pembahasan...5

BAB II...6

PEMBAHASAN...6

A. Apa saja yang ada dalam lingkup pemerintahan?...6

A. Pengertian pemerintahan dari rakyat...7

B. Bentuk perintahan di dunia...7

BAB III...9

PENUTUP...9

A. Kesimpulan...9

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Pendidikan kewarganegaraan yang bertema “Pemerintahan”. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari teman-teman.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat untuk pembaca.

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Pemerintah adalah suatu organisasi yang diberi kekuasaan untuk mengatur kepentingan Bangsa dan Negara. Lembaga pemerintah dibentuk umumnya untuk menjalankan aktivitas layanan terhadap masyarakat luas. Dan sebagai organisasi nirlaba mempunyai tujuan bukan mencari keuntungan semata-mata untuk menyediakan layanan dan kemampuan meningkatkan layanan tersebut dimasa yang akan datang. Tujuan yang ingin dicapai biasanya ditentukan dalam bentuk kualitatif, misalnya peningkatan keamanan dan kenyamanan, mutu pendidikan, mutu kesehatan dan keimanan. Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas organisasi dan manajer dalam pelayanan publik yang lebih baik. Yaitu bukan sekedar kemampuan menunjukkan bahwa uang publik tersebut telah dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan menunjukkan bahwa uang publik terebut telah dibelanjakan secara efisien dan efektif (Mardiasmo, 2002:121) Dalam undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan daerah yaitu pemerintah daerah dan DPRD. Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan 2 hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Pemerintahan daerah dan DPRD sama-sama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-masing.

Salah satu fungsi dari lembaga legislatif adalah fungsi pengawasan (fungsi untuk mengawasi kinerja eksekutif). Dalam penelitian ini fungsi dewan yang akan dibahas adalah fungsi pengawasan anggaran. Permasalahanya adalah apakah fungsi pengawasan lebih disebabkan pengetahauan dewan tentang anggaran ataukah lebih disebabkan karena permasalahan lain.

Disamping itu, apakah partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik juga akan berpengaruh terhadap pengawasan anggaran yang dilakukan oleh dewan (Sopanah dan Mardiasmo, 2003).

(5)

2.

Rumusan Masalah

1. Apa saja yang termasuk dalam pemerintahan?

2. Apa yang dimaksud pemerintahan dari rakyat?

3. Apa saja bentuk pemerintahan di dunia?

3. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahuai apasaja yang ada di pemerintahan itu

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemerintahan dari rakyat 3. Untuk mengetaui bentuk-bentuk dari pemerintahan

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa saja yang ada dalam lingkup pemerintahan?

Pemerintah dalam arti luas meliputi badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, termasuk semua badan yang menyelenggarakan kesejahteraan umum.

a) Badan Legislatif

Lembaga legislatif adalah salah satu dari tiga cabang kekuasaan dalam sistem pemerintahan. Tugas utama lembaga legislatif adalah membuat undang-undang dan peraturan yang mengatur tata cara kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lembaga legislatif juga bertujuan untuk memperkuat dan mempertahankan demokrasi, mewakili suara rakyat, serta menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi Masyarakat.

b) Badan Eksekutif

Lembaga eksekutif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan dan keputusan pemerintah. Tugas lembaga eksekutif yaitu, membuat kebijakan publik, menjalankan program pemerintahan, Menyusun anggaran, mengawasi dan mengelola sektor publik. Lembaga eksekutif juga bertujuan untuk menegakkan hukum, menangani pelanggaran, dan menjaga stabilitas masyarakat.

c) Badan Yudikatif

Yudikatif adalah istilah yang digunakan dalam konteks sistem hukum untuk merujuk kepada fungsi kekuasaan kehakiman, di mana keputusan dan penyelesaian sengketa hukum dilakukan melalui proses pengadilan. Tugas dari yudikatif yaitu menegakkan hukum, memberikan keadilan, dan memutuskan perselisihan hukum. Tujuan utama yudikatif adalah memastikan keadilan, dan memberikan penyelesain yang adil untuk sangketa hukum.

(7)

A.

Pengertian pemerintahan dari rakyat

Pemerintahan dari rakyat berarti bahwa suatu pemerintahan menjalankan kekuasaan atas nama rakyat bukan atas dorongan diri dan keinginannya sendiri.

B. Bentuk perintahan di dunia

Sepanjang Sejarah bentuk pemerintahan di dunia yaitu monarki, aristokrasi, timokrasi, oligarki, demokrasi, teokrasi dan tirani.

a. Monarki

Monarki adalah sebuah sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi dipegang oleh seorang penguasa tunggal yang disebut sebagai raja atau ratu.

Dalam monarki, kepemimpinan dan gelar ini biasanya diwariskan secara turun- temurun melalui garis keturunan, meskipun ada juga monarki yang menggunakan sistem pewarisan yang berbeda, seperti pemilihan atau penunjukan.

b. Aristokrasi

Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan kelompok kecil, yang mendapat keistimewaan, atau kelas yang berkuasa.

c. Timokrasi

Timokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan, dimana kondisi ideal tertinggi dan prinsip yang digunakan sebagai pengatur pemerintahan negara adalah rasa cinta akan kehormatan, kemuliaan dan penghargaan.

d. Oligarki

Oligarki adalah bentuk struktur kekuasaan di mana kekuasaan berada di tangan segelintir orang. Orang-orang ini mungkin atau mungkin tidak dibedakan oleh satu atau beberapa karakteristik, seperti bangsawan, ketenaran, kekayaan, pendidikan, atau kontrol perusahaan, agama, politik, atau militer.

e. Demokrasi

Demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantara wakilnya.

f. Teokrasi

(8)

Teokrasi adalah sistem pemerintahan yang menjunjung dan berpedoman pada prinsip ilahi. Teokrasi merupakan bentuk identitas yang lebih absolut dalam sistem agama negara.

g. Tirani

Tirani adalah bentuk pemerintahan yang memiliki beberapa kesamaan dengan monarki. Terutama dalam hal kekusaan yang terpusat pada satu individu atau kelompok kecil. Meskipun sebenarnya, keduanya memiliki perbedaan mendasar, seperti asal-usul dan legitimasi kekuasaan.

(9)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Materi pemerintahan mencakup berbagai aspek terkait dengan bagaimana suatu negara diatur dan diajalankan. Kesimpulan dari materi ini dapat bervariasi tergantung pada konteks dan ruang lingkup pembelajarannya. Namun, beberapa poin penting yang dapat diambil sebagai kesimpulan umum adalah:

1. Pemerintahan adalah system atau proses yang digunakan untuk mengatur dan mengelola suatu negara atau wilayah.

2. Pemerintahan melibatkan berbagai lembaga dan organ yang bekerja Bersama untuk membuat kebijakan, mengambil keputusan, dan menjalankan pelayanan public.

3. Prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan supremasi hukum, penting untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat.

4. Pemerintahan dapat berbentuk demokratis,otoriter, monarki, atau berbagai bentuk lainnya, tergantung pada system politik yang dianut oleh suatu negara.

5. Pembagian kekuasaan antara cabang pemerintahan (eksekutif, legislatif, dan yudikatif) adalah karakteristik penting dalam banyak system pemerintahan modern.

6. Pemerintahan juga melibatkan aspek kebijakan public,termasuk pengaturan ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan banyak lagi.

Kesimpulan materi pemerintahan akan lebih spesifik tergantung pada apa yang telah dipelajari dan konteksnya.

Referensi

Dokumen terkait

Ketetapan-Ketetapan Pemerintah dalam Hukum Administrasi oleh Kekuasaan Kehakiman tidak bertentangan dengan apa dalam kesadaran hukum umum merupakan asas-asas yang berlaku

Pengadilan Militer III-19 Jayapura memiliki fungsi utama sebagai badan penegak hukum di tingkat pertama yang melaksanakan kekuasaan kehakiman untuk memeriksa, mengadili dan

Dengan demikian eksistensi akan lembaga yudikatif sebagai salah satu pilar dari negara hukum yang demokratis berkonsekuensi terhadap penyelenggaraan kekuasaan kehakiman yang

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu badan peradilan pajak yang sesuai dengan sistem kekuasaan kehakiman yang berlaku di Indonesia sekaligus mampu menciptakan keadilan dan

Rahim, Abdurrahman, “Analisis Terhadap Dualisme Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman”, Tesis,

1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. 2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah

Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia sebagaimana disebut dalam Pasal 24 UUD, dinyatakan bahwa fungsi yudikatif atau kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah

Penyelesaian melalui mediasi yang dilakukan oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen secara normatif merujuk kepada Pasal 47 UUPK, yang berbunyi “Penyelesaian sengketa konsumen di