• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Kata Pengantar... Ringkasan Eksekutif...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Kata Pengantar... Ringkasan Eksekutif..."

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i DAFTAR ISI

Daftar Isi ... i

Daftar Tabel ... ii

Daftar Grafik ... v

Kata Pengantar ... vii

Ringkasan Eksekutif ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi ... 3

C. Sistematika Pelaporan ... 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 15

A. Rencana Strategis 2020-2024 ... 15

 Visi dan Misi ... 15

 Tujuan ... 16

 Sasaran Strategis ... 17

 Program Utama dan Kegiatan Pokok ... 17

 Indikator Kinerja Utama ... 19

B. Rencana Kinerja Tahun 2020 ... 22

C. Perjanjian Kinerja 2020 ... 25

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 28

A. Capaian Kinerja Organisasi 2020 ... 28

B. Realisasi Anggaran Tahun 2020 ... 67

BAB IV PENUTUP ... 72

DAFTAR LAMPIRAN

(3)

ii

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Hal

Tabel 2.1 Hubungan kausalitas antara Tujuan, Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama, dan Program Anggaran ... 19

Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahun 2020 ... 23

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ... 26

Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2020 ... 28

Tabel 3.2 Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel ... 29

Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2018-2020 pada Sasaran Stategis Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel ... 30

Tabel 3.4 Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan ... 32

Tabel 3.5 Keadaan Perkara Perdata ... 32

Tabel 3.6 Keadaan Perkara Pidana ... 36

Tabel 3.7 Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan Tahun 2016-2020 ... 38

Tabel 3.8 Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu ... 39

Tabel 3.9 Rekapitulasi perkara yang diselesaikan tepat waktu ... 40

Tabel 3.10 Capaian Persentase Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu Tahun 2016 s.d 2020 ... 42

Tabel 3.11 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding ... 43

Tabel 3.12 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi ... 44

Tabel 3.13 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum PK ... 45

Tabel 3.14 Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi Tahun 2016 s.d 2020 ... 47 Tabel 3.15 Ruang Lingkup Survei Indeks Kepuasan

(4)

iii

Masyarakat Tahun 2020 ... 49 Tabel 3.16 Index Kepuasan Pencari Keadilan ... 49 Tabel 3.17 Peningkatan Efektivitas Pengelolaan

Penyelesaian Perkara ... 50 Tabel 3.18 Perbandingan Capian Kinerja Tahun 2020-2018

pada Sasaran Stategis Peningkatan Efektivitas

Pengelolaan Penyelesaian Perkara ... 51 Tabel 3.19 Indikator Kinerja “1” Sasaran Strategis 2 ... 52 Tabel 3.20 Persentase Isi Putusan Yang Diterima oleh

Para Pihak Tepat WaktuTahun 2016 s.d 2020 ... 53 Tabel 3.21 Indikator Kinerja “2” Sasaran Strategis 2 ... 55 Tabel 3.22 Persentase perkara yang berhasil dimediasi

tahun 2016-2020 ... 56 Tabel 3.23 Indikator Kinerja “3” Sasaran Strategis 2 ... 57 Tabel 3.24 Persentase Berkas Perkara Yang Diajukan Banding,

Kasasi dan PK Secara Lengkap dan tepat Waktu

Tahun 2016 s.d 2020 ... 57 Tabel 3.25 Persentase putusan perkara yang dapat diakses 1 hari

setelah putus Tahun 2016-2020 ... 59 Tabel 3.26 Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat

Miskin dan Terpinggirkan ... 60 Tabel 3.27 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016-2020

pada Sasaran Meningkatnya Akses Peradilan Bagi

Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan ... 61 Tabel 3.28 Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan ... 62 Tabel 3.29 Persentase perkara yang diselesaikan di luar

gedung pengadilan ... 63 Tabel 3.30 Persentase Masyarakat golongan tertentu yang

mendapat Bantuan Hukum ... 65 Tabel 3.31 Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan .. 66 Tabel 3.32 Realisasi anggaran DIPA 01 Tahun 2018-2020 ... 67 Tabel 3.33 Realisasi anggaran DIPA 01 Tahun 2020

Menurut Sasaran Strategis ... 67

(5)

iv

Tabel 3.34 Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2020... 68 Tabel 3.35 Realisasi Belanja Barang Operasional dan

Pemeliharaan Kantor Tahun 2020 ... 68 Tabel 3.36 Realisasi Belanja Modal Tahun 2020... 70 Tabel 3.37 Realisasi anggaran DIPA 03 Tahun 2018-2020 ... 70 Tabel 3.38 Realisasi anggaran DIPA 03 Tahun 2020

Menurut Sasaran Strategis ... 71 Tabel 3.39 Rincian Belanja DIPA 03 Tahun 2020 ... 71

(6)

v

DAFTAR GRAFIK

Grafik Keterangan Hal

Grafik 3.1 Capaian Sasaran Stategis Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel

Tahun 2018-2020 ... 31 Grafik 3.2 Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Tahun 2016-2020 ... 39 Grafik 3.3 Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

tahun 2016-2020 ... 42 Grafik 3.4 Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya

hukum banding tahun 2016-2020 ... 44 Grafik 3.5 Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya

hukum kasasi tahun 2016-2020 ... 45 Grafik 3.6 Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya

hukum PK tahun 2016-2020 ... 46 Grafik 3.7 Persentase perkara pidana anak yang diselesesaikan

dengan diversi ... 48 Grafik 3.8 Persentase Indeks Kepuasan Pencari Keadilan

Tahun 2017-2020 ... 50 Grafik 3.9 Capaian Sasaran Peningkatan Efektivitas Pengelolaan

Penyelesaian Perkara Tahun 2018-2020... 52 Grafik 3.10 Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak

tepat waktu Tahun 2016-2020 ... 53 Grafik 3.11 Persentase perkara yang berhasil dimediasi

tahun 2016-2020 ... 56 Grafik 3.12 Persentase Berkas Perkara Yang Diajukan Banding,

Kasasi dan PK Secara Lengkap dan tepat Waktu

Tahun 2016 s.d 2020 ... 58 Grafik 3.13 Grafik Persentase putusan perkara yang dapat

diakses 1 hari setelah putus Tahun 2016-2020 ... 60 Grafik 3.14 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Akses Peradilan

Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan ... 61 Grafik 3.15 Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

(7)

vi

tahun 2016-2020 ... 63 Grafik 3.16 Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung

pengadilan tahun 2016-2020 ... 64 Grafik 3.17 Persentase Masyarakat golongan tertentu yang

mendapat Bantuan Hukum Tahun 2016-2020 ... 65 Grafik 3.18 Persentase putusan perkara perdata yang

ditindaklanjuti (dieksekusi) ... 66

(8)

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, kesempatan dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah (LKjlP) Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2020 yang merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai pengadilan tingkat pertama dalam lingkungan peradilan umum yang secara organisasi berada di bawah Pengadilan Tinggi Banda Aceh sebagai pengadilan tingkat banding dan juga sebagai salah satu kawal depan Mahkamah Agung Rl sebagai peradilan yang tertinggi.

Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah (LKjlP) Pengadilan Negeri Bireuen

Tahun 2020 juga

merupakan pelaksanaan

asas

akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara sebagaimana

yang

ditentukan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 yang kemudian ditindaklanjuti dengan diterbitkannya lnstruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah yang telah diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah dan kemudian ditindaklanjuti lagi

dengan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara

Reviu

atas

Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah (LKjlP), serta secara organisasi dalam unit kerja pengadilan yang berada

di

bawah Mahkamah Agung

Rl

telah ditindaklanjuti dengan Surat Sekretaris Mahkamah Agung

Rl

Nomor 1913A/SEI(OT.01 .211112020 tanggal

27

November

2020

perihal Penyampaian Dokumen SAKIP,

yang

pada

pokoknya mewajibkan Pengadilan

Negeri

Bireuen

untuk

menyampaikan informasi kinerjanya selama kurun waktu satu tahun berjalan kepada unit kerja yang lebih tinggi secara berjenjang.

Semoga Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah

(LKjlP)

Pengadilan

Negeri

Bireuen

Tahun

2A2A

ini dapat memberikan manfaat

dalam perencanaan kinerja maupun anggaran dan menjadi bahan evaluasi internal dalam rangka peningkatan kinerja Pengadilan Negeri Bireuen

di

masa yang akan datang. Akhirnya, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan kerjasama yang baik dalam penyusunan laporan ini.

2000122001

V‖

(9)

viii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2020 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai salah satu penyelenggara kekuasaan kehakiman di tingkat pertama dalam lingkungan peradilan umum di bawah Pengadilan Tinggi Banda Aceh yang juga merupakan salah satu kawal depan Mahkamah Agung RI sebagai peradilan tertinggi.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini juga merupakan wujud pelaksanaan asas akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara sebagaimana yang ditentukan Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 yang kemudian ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang telah diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan selanjutnya secara organisasi pada unit kerja peradilan dibawah Mahkamah Agung RI ditindaklanjuti dengan Surat Sekretaris

Mahkamah Agung RI Nomor 1913A/SEK/OT.01.2/11/2020 tanggal 27 November 2020 perihal Penyampaian Dokumen SAKIP yang pada

pokoknya mewajibkan kepada Pengadilan Negeri Bireuen menyampaikan informasi kinerja yang telah dilakukannya selama kurun waktu satu tahun berjalan kepada unit kerja yang lebih tinggi secara berjenjang.

Pengadilan Negeri Bireuen dengan sumber daya yang ada telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai kinerja yang diharapkan dan dari hasil pengukuran kinerja yang telah dilaksanakan Pengadilan Negeri Bireuen dalam tahun 2020 sebagian besar telah berhasil mencapai target, bahkan ada yang melebihi target yang ditentukan. Namun ada juga yang belum berhasil mencapai target yang ditentukan.

Dari capaian kinerja dalam tahun 2020 tersebut, Pengadilan Negeri Bireuen berupaya terus mempertahankan capaian kinerja yang telah berhasil diraih dan berusaha meningkatkan kinerja yang belum mencapai targetnya.

Untuk itu sangat diharapkan adanya dukungan dari Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Tinggi Banda Aceh untuk penambahan minimnya sumber daya aparatur peradilan dan dukungan alokasi anggaran yang memadai bagi Pengadilan Negeri Bireuen di masa mendatang.

(10)

ix

Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Bireuen adalah sebesar 78%.

Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut:

Sasaran Strategis I

Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata

- Pidana

100%

100%

100%

100%

100%

100%

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu - Perdata

- Pidana

92%

95%

94%

100%

102%

105%

c. Persentase Putusan Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :

Banding

Kasasi

PK

90%

95% 95%

91%

97%

99%

101%

102%

104%

d. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan secara Diversi 1% 0% 0%

e. Index Kepuasan Pencari Keadilan 88% 88% 88%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I 89%

Sasaran Strategis II

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

a. Persentase salinan putusan yang dikirim kepada para pihak tepat waktu

- Perdata - Pidana

100%

100%

100%

100%

100%

100%

b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi 1% 0% 0%

c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100% 49% 49%

d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah perkara diputus

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II 70%

(11)

x

Sasaran Strategis III

Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 0% 0% 0%

b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan 0% 0% 0%

c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)

100% 100% 100%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis III 100%

Sasaran Strategis IV

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) 100% 0% 0%

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis IV 0%

(12)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pengadilan Negeri Bireuen Klas II merupakan Peradilan Tingkat Pertama yang berada dibawah kekuasaan Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai salah satu penyelenggara penegakan hukum di Indonesia, dalam hal ini Pengadilan Negeri Bireuen Klas II terkait birokrasi penyelenggara kekuasaan kehakiman. Sebagai unit kerja yang berada dibawah Mahkamah Agung RI secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Peradilan Tingkat Pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi Negara/Kepemerintahan sesuai dengan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dan instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan sumber dana serta kewenangan yang ada dipercayakan kepada publik.

Sejalan dengan perkembangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang menghendaki adanya perubahan paradigma dalam penyelenggaran negara di Indonesia, maka dalam rangka merespon adanya tuntutan masyarakat terhadap akses keadilan (acces to justice) yang lebih adil dan berkepastian, serta pelayanan hukum (legal services) yang lebih efisien dan terbuka, Mahkamah Agung RI sebagai penyelenggara kekuasaan kehakiman yang tertinggi telah menerbitkan Cetak Biru (Blue Print) Pembaruan Peradilan 2010-2035 yang merupakan penyempurnaan dari Cetak Biru yang sebelumnya diterbitkan pada tahun 2003.

Pengadilan Negeri Bireuen Klas II sebagai bagian dari unit kerja penyelenggara kekuasaan kehakiman di bawah naungan Mahkamah Agung RI dalam rangka memenuhi kewajiban akuntabilitas kinerja lembaga peradilan menindaklanjuti Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 1931A/SEK/

(13)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 2

OT.01.2/11/2020 tertanggal 27 November 2020 perihal Penyampaian Dokumen Sakip.

LKjIP Pengadilan Negeri Bireuen Klas II ini merupakan gambaran tentang kinerja yang telah berhasil dicapai maupun yang belum berhasil tercapai oleh Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dalam tahun 2020, serta kendala yang dihadapi dengan Iangkah antisipasi yang perlu diambil.

Disamping itu LKjIP ini merupakan bentuk pertanggungjawaban anggaran yang telah dialokasikan bagi kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dalam Tahun Anggaran 2020.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan (LKjIP) Pengadilan Negeri Bireuen tahun 2020 bertujuan untuk memberikan informasi kepada publik mengenai kinerja yang dicapai oleh Pengadilan Negeri Bireuen sebagaimana tertuang dalam amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.Selain memberikan informasi kinerja kepada publik, laporan ini menjadi feedback bagi Pengadilan Negeri Bireuen untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya secara berkelanjutan.

Penyusunan LKjIP Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2020 dimaksudkan sebagai salah satu media untuk mengukur tingkat pelaksanaan akuntabilitas kinerja organisasi. Sebagai media hubungan kerja organisasi, laporan ini memuat informasi dan data yang telah diolah, meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tanggung jawab (responsibilitas) atas pemberian mandat, delegasi wewenang ataupun amanah, terkait dengan berbagai sumber daya yang digunakan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Hasilnya diharapkan dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran Pengadilan Negeri Bireuen dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun program di tahun berikutnya. Dengan demikian program di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif,efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

(14)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 3

B. KEDUDUKAN, WEWENANG DAN FUNGSI

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1969, UndangUndang Nomor 14 Tahun 1970, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 dan terakhir Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Pengadilann Negeri Bireuen sebagai lembaga peradilan dan pelaksana kekuasaan kehakiman di bawah Mahkamah Agung mempunyai kedudukan yang cukup kuat dengan Tugas Pokok dan Fungsi yang telah disebutkan dalam perundang-undangan tersebut. Untuk itu dapat diuraikan hal-hal tersebut sebagai berikut :

1. Kedudukan

Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dengan merujuk ketentuan Pasal 2, Pasal 3 ayat (1) huruf a dan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum yang telah diubah dan diganti dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009, berkedudukan di Kabupaten Bireuen yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya dalam daerah hukumnya yang meliputi seluruh wilayah Kabupaten Bireuen. Jika dilihat dari struktur organisasi peradilan di Indonesia, Pengadilan Negeri Bireuen Klas II merupakan pengadilan tingkat pertama dalam lingkungan peradilan umum berada di bawah Pengadilan Tinggi Banda Aceh sebagai peradilan tingkat banding sekaligus kawal depan bagi Mahkamah Agung RI yang merupakan peradilan tertinggi bagi seluruh lingkungan peradilan di Indonesia.

2. Wewenang

Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II sebagai lembaga peradilan yang melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman (yudikatif) dalam wilayah hukum Kabupaten Bireuen, mempunyai tugas dan wewenang menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan perkara yang diajukan di tingkat pertama baik perkara pidana maupun perkara perdata sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, dan telah direvisi oleh Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004, serta diperbaiki kembali melalui Undang-Undang

(15)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 4

Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Justifikasi tersebut juga termuat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 Jo Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Mahkamah Agung dan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2004 Jo Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum.

3. Fungsi

Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II antara lain :

 Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam tingkat pertama.

 Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi perencanaan/teknologi informasi, umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.

 Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan.

 Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.

 Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (perencanaan/ teknologi informasi/pelaporan, kepegawaian /organisasi/ tatalaksanan, dan keuangan / umum/perlengakapan).

 Fungsi Lainnya, antara lain melaksanakan Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1- 144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di

(16)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 5

Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015, maka Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Adapun rincian tugas pokok dan fungsi setiap unsur dari struktur organisasi peradilan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 serta Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan (selanjutnya disingkat PERMA Nomor 7 Tahun 2015), dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Ketua

Tugas pokok Ketua Pengadilan adalah sebagai pimpinan Pengadilan yang bertanggungjawab atas terselenggaranya organisasi peradilan dalam daerah hukumnya.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Ketua Pengadilan menyelenggarakan fungsi :

(17)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 6

 Pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan dengan dibantu oleh seorang Wakil Ketua (Pasal 11 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum);

 Pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita agar peradilan dapat diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dengan memberikan petunjuk, teguran, dan peringatan yang dipandang perlu tanpa mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara (Pasal 53 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum);

 Bertanggungjawab atas terselenggaranya administrasi perkara di Pengadilan dengan mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan semua berkas perkara, dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke Pengadilan kepada Majelis Hakim/Hakim untuk diselesaikan (Pasal 55, 56 dan 57 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum);

2. Wakil Ketua

Wakil Ketua adalah unsur pimpinan yang mendampingi Ketua dengan tugas pokok melaksanakan tugas Ketua apabila berhalangan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Wakil Ketua menyelenggarakan fungsi :

 Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua Pengadilan kepadanya;

 Koordinator Pengawasan untuk melakukan penilaian apakah pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada Ketua.

3. Hakim

Tugas pokok Hakim adalah menerima, memeriksa dan memutus perkara yang dibagikan kepadanya, serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ketua berkaitan dengan penyelenggaran fungsi pembinaan dan pengawasan sebagai Hakim Pengawas Bidang Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

(18)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 7

4. Kepaniteraan

Berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 juncto Pasal 71 dan 73 PERMA Nomor 7 Tahun 2015, Kepaniteraan melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

Susunan organisasi kepaniteraan tersebut dipimpin oleh seorang Panitera dengan dibantu oleh :

 Panitera Muda Perdata;

 Panitera Muda Pidana;

 Panitera Muda Khusus; dan

 Panitera Muda Hukum.

Disamping itu berdasarkan Pasal 431 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 terdapat pula Kelompok Jabatan Fungsional Kepaniteraan terdiri atas :

 Panitera Pengganti;

 Jurusita; dan

 Pranata Peradilan.

a. Panitera

Tugas pokok Panitera adalah melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat- surat yang berkaitan dengan perkara (Pasal 74 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Panitera berdasarkan ketentuan Pasal 75 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang teknis;

- Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata;

- Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;

- Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara khusus;

- Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan transparansi perkara pelaksanaan administrasi

(19)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 8

keuangan yang berasal dari APBN dalam program teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi Kepaniteraan;

- Pelaksanaan mediasi;

- Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan; dan

- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.

b. Panitera Muda Perdata

Tugas pokok Panitera Muda Perdata adalah melaksanakan administrasi perkara di bidang perdata (Pasal 76 PERMA Nomor 7 Tahun 2015). Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Panitera Muda Perdata berdasarkan ketentuan Pasal 77 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara perdata;

- Pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan;

- Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan;

- Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi;

- Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang tidak hadir;

- Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan peninjauan kembali kepada para pihak;

- Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan peninjauan kembali;

- Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung Republik Indonesia;

- Pelaksanaan penerimaan konsinyasi;

- Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;

(20)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 9

- Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap;

- Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada Panitera Muda Hukum;

- Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan; dan - Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

c. Panitera Muda Pidana

Tugas pokok Panitera Muda Pidana adalah melaksanakan administrasi perkara di bidang pidana (Pasal 78 PERMA Nomor 7 Tahun 2015). Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Panitera Muda Pidana berdasarkan ketentuan Pasal 79 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara pidana;

- Pelaksanaan registrasi perkara pidana;

- Pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan kepada termohon;

- Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan;

- Pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan;

- Pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan dari penyidik;

- Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi;

- Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang tidak hadir pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan peninjauan kembali kepada para pihak;

- Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan peninjauan kembali;

- Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada para pihak dan menyampaikan relas

(21)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 10

penyerahan isi putusan kepada Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa;

- Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;

- Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap;

- Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada Panitera Muda Hukum;

- Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan; dan - Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

d. Panitera Muda Hukum

Tugas pokok Panitera Muda Hukum adalah melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data perkara, penataan arsip perkara serta pelaporan (Pasal 83 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Panitera Muda Hukum berdasarkan ketentuan Pasal 84 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara;

- Pelaksanaan penyajian statistik perkara;

- Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara;

- Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara;

- Pelaksanaan kerja sama dengan Arsip Daerah untuk penitipan berkas perkara;

- Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan dengan transparansi perkara;

- Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan masyarakat; dan

- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

e. Panitera Pengganti

Panitera Pengganti bertugas memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan persidangan (Pasal 432 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

(22)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 11

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Panitera Pengganti berdasarkan ketentuan Pasal 433 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan persiapan penyelenggaraan persidangan;

- Pelaksanaan pencatatan proses persidangan;

- Pelaksanaan penyusunan berita acara persidangan;

- Pelaksanaan penyatuan berkas perkara secara kronologis / berurutan;

- Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara sampai dengan perkara diputus dan diminutasi; dan

- Pelaksanaan penyampaian berkas perkara yang telah diminutasi kepada Panitera Muda sesuai dengan jenis perkara, untuk diteruskan kepada Panitera Muda Hukum.

f. Jurusita

Jurusita bertugas memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan persidangan dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap pada pengadilan tingkat pertama (Pasal 434 PERMA Nomor 7 Tahun 2015). Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Panitera Pengganti berdasarkan ketentuan Pasal 435 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan pemanggilan kepada para pihak;

- Pelaksanaan pemberitahuan sita dan eksekusi kepada para pihak;

- Pelaksanaan persiapan sita dan eksekusi;

- Pelaksanaan sita dan eksekusi dan penyusunan berita acara ; dan - Pelaksanaan penyerahan berita acara sita dan eksekusi kepada para

pihak terkait;

g. Pranata Peradilan

Pranata Peradilan bertugas memberikan dukungan atas terselenggaranya proses administrasi perkara (Pasal 436 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Pranata Peradilan berdasarkan ketentuan Pasal 437 PERMA Nomor 7 Tahun 2015

(23)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 12

menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan administrasi perkara pada Meja I;

- Pelaksanaan administrasi perkara pada Meja II; dan - Pelaksanaan administrasi perkara pada Meja III;

5. Kesekretariatan

Berdasarkan ketentuan Pasal 287 dan Pasal 289 PERMA Nomor 7 Tahun 2015, Kesekretariatan mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan pengadilan.

Susunan organisasi Kesekretariatan tersebut dipimpin oleh seorang Sekretaris yang membawahi Sub Bagian Kesekretariatan yang terdiri atas : - Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan;

- Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana;

- Sub Bagian Umum dan Keuangan;

Disamping itu berdasarkan Pasal 438 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 terdapat pula Kelompok Jabatan Fungsional Kesekretariatan yang terdiri atas Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang tugas keahliannya (Bendahara, Arsiparis, Pustakawan, dan Pranata Komputer) dengan jumlah yang ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, serta dengan jenis dan jenjang jabatan yang diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

a. Sekretaris

Tugas pokok Sekretaris adalah melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Bireuen Klas II.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Sekretaris berdasarkan ketentuan Pasal 288 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran;

- Pelaksanaan urusan kepegawaian;

- Pelaksanaan urusan keuangan; penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;

(24)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 13

- Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;

- Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan; dan

- Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Bireuen Klas II.

b. Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan

Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan, program dan anggaran, pengelolaan teknologi informasi, dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan (Pasal 290 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

c. Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan tata laksana (Pasal 291 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

d. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Sub Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, perpustakaan, serta pengelolaan keuangan (Pasal 292 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

C. SISTEMATIKA LAPORAN BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

(25)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 14

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada Bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Tahun 2020

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran stratigis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

B. Realisasi Anggaran Tahun 2020

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV PENUTUP

Pada Bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

LAMPIRAN

(26)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 15

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2020-2024

Salah satu upaya untuk menegakkan supremasi hukum dan HAM adalah melalui penegakan sistem hukum nasional melalui penyelenggaraan peradilan yang bersih, jujur, dan bertanggung jawab. Untuk mencapai keinginan tersebut perlu adanya suatu rencana strategis di Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II yang berfokus pada pelaksanaan peradilan tingkat pertama secara efektif sesuai tuntutan perkembangan zaman yang semakin hari semakin kompleks sehingga terbentuk suatu manajemen peradilan yang baik yang dapat mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Rencana Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai oleh Pengadilan Negeri Bireuen Klas II selama kurun waktu satu sampai 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana Strategis Pengadilan Negeri pada pokoknya berisikan hal-hal sebagaimana diuraikan di bawah ini.

1. Visi

Visi dan misi merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah kedepan sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan.

Visi merupakan suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Pengadilan Negeri Bireuen Kels II. Visi Pengadilan Negeri Bireuen mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI, yaitu :

“Terwujudnya Pengadilan Negeri Bireuen yang Agung”

Mengutip pengertian Agung dalam dokumen Renstra Mahkamah Agung RI, maka Agung disini menunjukkan suatu keadaan/sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran.

Sehingga visi Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II adalah ingin mewujudkan badan peradilan tingkat pertama yang dihormati dan disegani

(27)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 16

lantaran dikelola oleh aparatur peradilan yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu menyelesaikan perkara guna mewujudkan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia.

2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II menetapkan misi yang menggambarkan hal-hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Bireuen;

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Bireuen;

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Bireuen;

Upaya untuk mencapai visi dan misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu pekerjaan yang mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang dihadapi Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II dan rencana strategi yang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada. Tujuannya agar dapat mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang bermartabat, beribawa dan dihormati serta tegaknya supremasi hukum serta meningkatnya kepercayaan publik kepada lembaga peradilan. Dalam menjalankan visi dan misi, Pengadilan Negeri Bireuen juga memiliki moto yaitu “PRIMA” yang memiliki arti yaitu suatu keyakinan bahwa Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II akan memberikan pelayanan secara maksimal dan memuaskan bagi masyarakat pencari keadilan, PRIMA juga dimaknai merupakan singkatan dari Profesional, Ramah, Informatif, Melayani dan Akuntabel.

3. Tujuan

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, selanjutnya dirumuskan tujuan strategis Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II.

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Penetapan tujuan disesuaikan dengan pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Bireuen.

(28)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 17

Tujuan yang hendak dicapai oleh Pengadilan Negeri Bireuen adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pencari keadilan sehingga pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau dan menerima layanan pengadilan.

3. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja Pengadilan sehingga tingkat kepercayaan publik dapat terus ditingkatkan.

4. Sasaran Strategis

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 Tujuan tersebut akan dapat dengan mudah tercapai dengan tercapainya sasaran yang telah dijabarkan tersebut. Sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Bireuen adalah sebagai berikut :

1) Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel 2) Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

3) Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

4) Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan.

5. Program Utama dan Kegiatan Pokok

Empat sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan.

Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II dalam pelaksanaan Program Penegakan dan Pelayanan Hukum adalah:

(29)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 18

1. Pelaksanaan Penyelesaian Sisa Perkara Pidana dan Perkara Perdata.

2. Pelaksanaan penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata tepat waktu.

3. Register dan pendistribusian berkas perkara kepada majelis hakim secara lengkap dan tepat waktu.

4. Pemberkasan perkara yang melakukan upaya hukum secara lengkap dan tepat waktu.

5. Peningkatan Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

6. Publikasi dan transparansi proses penyelesaian dan putusan perkara.

7. Pelaksanaan upaya mediasi.

8. Pelaksanaan pencatatan, pengarsipan, minutasi dan register secara baik.

9. Pelaksanaan penyampaian relaas, salinan putusan/penetapan dan delegasi.

10. Pelaksanaan penyitaan tepat waktu.

11. Menindaklanjuti permohonan eksekusi.

12. Pelaksanaan transparansi biaya perkara.

13. Pemeriksaan dan penyempurnaan berkas perkara

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MA

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MA dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial.

2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk.

3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.

4. Pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Pembinaan dan pengawasan (internal dan eksternal).

6. Pelaksanaan dan pemeliharaan (Operasional perkantoran).

7. Pelaksanaan konsolidasi organisasi.

(30)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 19

8. Pelaksanaan pembinaan dan pengelolaan SDM.

9. Pelaksanaan pemantapan perencanaan.

10. Pelaksanaan koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi.

11. Pelaksanaan tertib administrasi kepegawaian, keuangan dan umum.

12. Pelaksanaan akuntabilitas pelayanan publik.

13. Pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II.

6. Indikator Kinerja Utama

Untuk dapat mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya, maka setiap tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan akan memiliki Indikator Kinerja Utama (main performance indicator). Oleh karena itu untuk dapat mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan harus ada Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan bagi masing-masing sasaran strategisnya sebagai tolok ukur menilai capaian keberhasilannya. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama akan digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

Untuk memudahkan dalam pengukuran keberhasilan dan menjelaskan hubungan kausalitas antara Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Program Anggaran selama tahun 2020-2024 dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 2.1.

Hubungan kausalitas antara Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Program Anggaran

No. Tujuan Strategis

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Program 1. Memberikan

pelayanan yang terbaik kepada para pencari keadilan

sehingga

pencari keadilan

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan

Akuntabel

a. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan

Program Peningkatan Manajemen Peradilan c. Persentase sisa

perkara pidana yang diselesaikan

(31)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 20

merasa

kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.

d. Persentase

perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu

e. Persentase

perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu

f. Persentase

perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum Banding

g. Persentase

perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum Kasasi

h. Persentase

perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum Peninjauan

Kembali i. Persentase

perkara pidana

anak yang

diselesaikan dengan Diversi j. Index kepuasan

pencari keadilan

Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan

(32)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 21

Tugas Teknis Lainnya

Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase

salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada para pihak tepat waktu

Program Peningkatan Manajemen Peradilan

b. Persentase

salinan putusan perkara pidana yang dikirim kepada para pihak tepat waktu

c. Persentase

perkara yang diselesaikan

melalui Mediasi d. Persentase

Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu e. Persentase

Putusan Perkara yang Menarik Perhatian

Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online

Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Mahkamah Agung RI

(33)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 22

dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus 2. Setiap pencari

keadilan dapat menjangkau dan menerima

layanan pengadilan.

Meningkatnya akses

peradilan bagi Masyarakat miskin dan terpinggirkan

a. Persentase

Perkara Prodeo yang Diselesaikan b. Persentase

Perkara yang Diselesaikan di Luar Gedung Pengadilan

c. Persentase

Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum

(Posbakum) 3. Meningkatkan

kepercayaan publik terhadap kinerja

Pengadilan sehingga tingkat kepercayaan publik dapat terus

ditingkatkan

Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2020

Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu Rencana Kinerja Tahun 2020 Pengadilan Negeri Bireuen Kelas II memuat angka target kinerja tahun 2020 untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Angka target

(34)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 23

kinerja ini akan menjadi komitmen yang harus dicapai dalam periode tahun 2020. Selain itu dokumen Rencana Kinerja tersebut menjadi dasar bagi penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh organisasi (performance agreement) atau lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja.

Adapun untuk Rencana Kinerja Tahunan 2020 adalah sebagai berikut : Tabel 2.2.

Rencana Kinerja Tahun 2020

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

2020 Program Kegiatan Indikator Kegiatan

Target 2020 Anggaran 2020 Jlh Satu

an 1. Terwujudnya

Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel

Persentase Sisa Perkara Perdata yang

Diselesaikan

100% Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Jumlah sisa perkara perdata yang

diselesaikan

15 PKR SK KPN

tentang biaya perkara perdata Persentase Sisa

Perkara Pidana yang

Diselesaikan

100% Jumlah sisa

perkara pidana yang diselesaikan

10 PKR 116.000.000

Persentase Perkara Perdata yang

Diselesaikan Tepat Waktu

92% Jumlah perkara

perdata yang diselesaikan tepat waktu

196 PKR SK KPN

tentang biaya perkara perdata Persentase

perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu

95% Jumlah perkara

pidana yang diselesaikan tepat waktu

261 PKR 116.000.000

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding

90% Jumlah perkara

yang tidak mengajukan upaya hukum banding

- Perdata 188 PKR SK KPN

tentang biaya perkara perdata

- Pidana 230 PKR 116.000.000 Persentase

Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

95% Jumlah perkara

yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi

- Perdata 194 PKR SK KPN tentang biaya

perkara perdata - Pidana 249 PKR 116.000.000 Persentase

perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

95% Jumlah perkara

yang tidak mengajukan upaya hukum PK

 Perdata 195 PKR SK KPN

tentang biaya

(35)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2020 24 perkara perdata

 Pidana 261 PKR 116.000.000 Persentase

Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

1% Jumlah Perkara

Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

1 PKR 116.000.000

Index Kepuasan Pencari Keadilan

88% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MA

Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Administrasi

Index Kepuasan Pencari Keadilan

220 Resp onde n

3.665.351.000

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Persentase salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada para pihak tepat waktu

100% Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Jumlah salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada para pihak tepat waktu

196 PKR SK KPN

tentang biaya perkara perdata

Persentase salinan putusan perkara pidana yang dikirim kepada para pihak tepat waktu

100%

Jumlah salinan putusan perkara pidana yang dikirim kepada para pihak tepat waktu

261 PKR 116.000.000

Persentase perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

1% Jumlah perkara

yang diselesaikan melalui Mediasi

1 PKR SK KPN

tentang biaya perkara perdata

Persentase berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi, dan pk yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100% Jumlah berkas

perkara yang dimohonkan banding, kasasi, dan pk yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

Perdata : SK KPN

tentang biaya perkara perdata

Banding 8 PKR

Kasasi 2 PKR

PK 1 PKR

Pidana :

Banding 30 PKR 4.180.000

Kasasi 12 PKR 2.850.000

PK 1 PKR 2.850.000

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah

100% Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung

Jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah

23 PKR 25.000.000

Gambar

Tabel 3.34  Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2020..............................   68  Tabel 3.35  Realisasi Belanja Barang Operasional dan
Grafik   Keterangan                        Hal
Tabel 3.6 Keadaan Perkara Pidana

Referensi

Dokumen terkait

Nilai sasaran ini didukung oleh 3 (tiga) Indikator Kinerja, yaitu meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan perjanjian internasional bidang kelautan dan

Sinyal jantung dideteksi dengan rangkaian pendeteksi denyut jantung yang terdiri dari rangkaian penguat biopotensial,50 Hz notch filter, rangkaian threshold, komparator dan

Organisasi Profesi PPNI menetapkan tindakan keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia yang merupakan bidang keilmuan keperawatan meliputi 22 kompetensi.Penelitian ini bertujuan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan untuk turut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan perawat tentang

9 Hal ini sesuai menurut Zin (2004) bahwa faktor Meningkatkan komitmen organisasi adalah perusahaan harus mengembangkan kualitas kehidupan kerja dengan

Wakil ketua DPRD Sumut Ruben Tarigan mengatakan, meski sudah disahkan sejak 18 Desember 2015, tapi APBD Sumut TA 2016 belum bisa digunakan karena belum ada pergub

Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa Perkiraan Penderita kasus Pneumonia pada balita di Kabupaten Karimun Tahun 2012 sebanyak 2.779 kasus dengan jumlah penderita

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung maggot dengan taraf (2%,3%,4%) dalam pakan tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas eksterior