MEDIA SEDERHANA DUA DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media dan
Bahan Ajar PAI
Dosen Pengampu: Saiful Ansori, M.H.
Disusun oleh:
Kelompok 2
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN JARAH JAUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SIBER SYEKH NURJATI CIREBON
2024
1. Pengertian dan Manfaat Media Sederhana Dua Dimensi
Media sederhana dua dimensi adalah alat bantu pembelajaran yang hanya memiliki dua ukuran, yaitu panjang dan lebar. Media ini mencakup berbagai bentuk visual seperti gambar, foto, diagram, dan poster. Karakteristik dua dimensi membuat media ini mudah untuk diproduksi dan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini selaras dengan pendapat Arsyad (2017), yang menyebutkan bahwa media pembelajaran membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi melalui visualisasi informasi yang abstrak.
Manfaat dari media dua dimensi dalam pembelajaran sangat signifikan, terutama dalam meningkatkan daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan. Pertama, media ini membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif karena materi menjadi lebih mudah dipahami secara visual. Kedua, media dua dimensi mempermudah penyampaian informasi yang abstrak menjadi lebih konkret, terutama dalam pelajaran yang memerlukan pemahaman visual seperti geografi atau seni rupa. Media sederhana ini juga mudah digunakan oleh guru tanpa memerlukan perangkat teknologi yang rumit (Sanjaya, 2016).
2. Jenis-Jenis Media Sederhana Dua Dimensi
Jenis-jenis media sederhana dua dimensi sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Beberapa jenis media dua dimensi yang umum digunakan di lingkungan sekolah antara lain:
1. Gambar dan Foto
Gambar atau ilustrasi sering digunakan untuk menyajikan konsep yang abstrak menjadi lebih konkret. Sedangkan foto digunakan untuk menggambarkan situasi nyata atau benda yang tidak mudah dibawa ke dalam kelas. Menurut Arsyad (2017), gambar dan foto sangat membantu dalam pembelajaran karena memberikan representasi visual yang lebih nyata bagi siswa.
2. Poster
Poster adalah media yang dirancang untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan menggunakan kombinasi gambar dan teks. Poster sering digunakan dalam pendidikan untuk mengingatkan siswa tentang nilai-nilai tertentu atau sebagai alat promosi kegiatan sekolah.
3. Peta
Peta adalah media visual yang digunakan untuk mempelajari geografi atau sejarah. Dengan menggunakan peta, siswa dapat lebih mudah memahami letak geografis suatu tempat dan hubungannya dengan lokasi lainnya.
Penggunaan berbagai jenis media sederhana dua dimensi ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, terutama dalam situasi di mana penjelasan verbal sulit dipahami.
3. Bahan Cetak untuk Belajar Mengajar
Bahan cetak adalah salah satu media pembelajaran tertua dan paling umum digunakan. Bentuk bahan cetak ini meliputi buku, modul, brosur, dan leaflet.
Salah satu kelebihan bahan cetak adalah kemudahan akses dan penggunaannya dalam berbagai situasi. Buku teks merupakan bahan cetak utama yang digunakan dalam pembelajaran formal di sekolah. Selain itu, modul juga sering digunakan untuk pembelajaran mandiri, di mana siswa dapat belajar dengan tempo mereka sendiri. Menurut Suryani (2019), bahan cetak membantu meningkatkan literasi siswa dan memberikan kesempatan untuk belajar secara mandiri.
Dalam praktiknya, bahan cetak mudah disesuaikan dengan kebutuhan kelas.
Bahan cetak dapat dibuat dalam format yang mudah dipahami dan sesuai dengan level kognitif siswa. Oleh karena itu, bahan ini masih relevan dalam dunia pendidikan, meskipun teknologi digital semakin berkembang.
4. Pengembangan Modul
Modul adalah salah satu bentuk bahan cetak yang dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran mandiri. Pengembangan modul harus mengikuti
prinsip-prinsip pedagogis yang baik agar efektif digunakan oleh siswa. Modul biasanya mencakup beberapa komponen, seperti tujuan pembelajaran, materi, latihan, dan evaluasi. Penggunaan modul memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan mereka sendiri.
Dalam pengembangannya, modul harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur. Modul yang baik juga dilengkapi dengan berbagai latihan yang memungkinkan siswa untuk menguji pemahaman mereka terhadap materi yang disampaikan. Menurut Trianto (2018), modul yang dirancang dengan baik mampu meningkatkan kemandirian belajar siswa dan membantu mereka memahami materi secara lebih mendalam. Penggunaan modul juga dapat mengurangi ketergantungan siswa pada guru.
5. Komponen-Komponen Modul
Modul yang efektif terdiri dari beberapa komponen penting yang mendukung pembelajaran. Komponen-komponen tersebut antara lain:
1. Tujuan Pembelajaran
Setiap modul harus memiliki tujuan yang jelas, yang menggambarkan kompetensi apa yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa setelah mempelajari modul tersebut. Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik dan terukur.
2. Materi Pembelajaran
Ini adalah inti dari modul, yang mencakup penjelasan lengkap mengenai topik yang dipelajari. Materi harus disajikan secara sistematis dan sesuai dengan kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum.
3. Latihan atau Soal
Bagian ini berisi soal-soal latihan yang membantu siswa memahami lebih dalam materi yang telah dipelajari. Latihan yang diberikan sebaiknya mencakup berbagai tingkatan kesulitan, dari yang paling mudah hingga yang lebih kompleks.
4. Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk mengukur pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran. Evaluasi dapat berupa soal-soal tes, proyek, atau tugas yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
Suryani (2019) menjelaskan bahwa komponen-komponen ini harus ada dalam setiap modul agar proses pembelajaran dapat berjalan secara sistematis dan terarah. Dengan adanya komponen-komponen tersebut, siswa dapat belajar dengan lebih mandiri dan termotivasi untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Kesimpulan
Media sederhana dua dimensi merupakan alat bantu yang sangat efektif dalam pembelajaran, terutama karena kemudahan penggunaannya dan kemampuannya untuk membuat materi lebih mudah dipahami. Jenis-jenis media ini, mulai dari gambar, poster, hingga peta, memiliki peran penting dalam membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak. Bahan cetak seperti buku dan modul tetap relevan sebagai alat bantu pembelajaran, terutama dalam mendukung pembelajaran mandiri. Modul yang dikembangkan dengan baik, lengkap dengan komponen-komponen penting seperti tujuan pembelajaran, materi, latihan, dan evaluasi, dapat menjadi sarana pembelajaran yang sangat efektif.
Daftar Pustaka
Arsyad, A. (2017). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, W. (2016). Media Komunikasi dalam Proses Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
Suryani, L. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Bahan Cetak.
Yogyakarta: UNY Press.
Trianto. (2018). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.