Makalah
PENDEKATAN DALAM APRESIASI SASTRA DI MI/SD
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Apresiasi Sastra
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Muh. Zuhdy Hamzah, SS.,M.Pd 19801211 201503 1 001
Oleh:
Moch Akbar Hazima Moch Farizal Fitri Andika
210103110128 210103110143
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pendekatan Apresiasi Sastra di MI/SD” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Apresiasi Sastra “. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi pnulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muh. Zuhdy Hamzah, SS.,M.Pd selaku dosen pengampu matakuliah Apresiasi Sastra yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Jadi, kami mohon maaf apabila ada beberapa kesalahan dari penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Malang, 7 September 2023 Penulis
DAFTAR ISI
Cover ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Pembahasan ... 2
BAB II PEMBAHASAN ... 3
A. Pengertian Apresiasi Sastra ... 3
B. Tujuan Apresiasi Sastra ... 4
C. Manfaat Apresiasi Sastra ... 5
D. Macam-Macam Pendekatan Apresiasi Sastra... 6
E. Contoh Analisis dan Pendekatan Apresiasi Sastra ... 11
BAB III PENUTUP ... 16
A. Kesimpulan ... 16
B. Saran ... 16
DAFTAR RUJUKAN ... 17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sastra dan kehidupan sosial masyarakat mempunyai keterkaitan yang erat, dimana sastra memuat prinsip-prinsip yang ditanamkan pengarang kepada pembaca melalui karyanya sebagai refleksi masyarakat. Karena luasnya, sastra dipandang penting untuk diajarkan.
Literatur tentang pendidikan sangat berpengaruh. Apresiasi sastra berasal dari kata kerja latin apreciatio yang artinya menghargai. Untuk memahami, mengapresiasi, mengembangkan kesadaran berpikir kritis, dan mempunyai pemikiran positif terhadap karya sastra, seseorang harus mengkajinya secara kritis. Hal ini dikenal dengan istilah apresiasi sastra.
Pengenalan terhadap karya sastra dapat dilakukan melalui membaca, mendengar, dan menonton. Keseriusan beraktivitas akan menghasilkan tingkat pengetahuan tertentu.
Apresiasi terhadap sastra dapat dihasilkan dari pemahamannya. Setelah membaca, mendengarkan, atau melihat karya sastra, masyarakat cenderung berperilaku tertentu.
Misalnya, jika mereka sedih maka mereka akan merasa sedih; jika mereka gembira, mereka akan merasa senang, dan seterusnya. Seolah-olah dia sedang melihat, mendengar, dan mengalami apa yang dia baca. Dia benar-benar berinvestasi pada buku yang dia baca.
Kemampuan jiwa yang matang dalam berinteraksi dengan karya sastra hendaknya dipahami sebagai syarat apresiasi sastra. Dalam arti luas, apresiasi sastra mengacu pada pengembangan kemampuan jiwa dalam memahami, mengapresiasi, dan mengakses kekayaan batin karya sastra. Oleh karena itu, seseorang yang mempunyai pemahaman yang cukup terhadap sastra juga mempunyai sikap batin yang baik terhadap karya sastra.
Hasil usaha pembaca untuk mencari dan menentukan nilai sejati karya sastra melalui pemahaman dan penafsiran secara metodis yang dapat diartikulasikan dalam tulisan disebut dengan kajian apresiasi sastra. Tugas apresiasi sastra ini akan menggugah pembaca untuk mendalami dunia sastra, dunia yang juga menawarkan alternatif penanganan permasalahan kehidupan yang sangat sulit.
Oleh karena itu, apresiasi sastra dapat dilihat sebagai upaya menilai karya sastra. ketika mengamalkan dan menilai suatu karya sastra. Penting untuk mengamati, mengevaluasi, dan menunjukkan apresiasi terhadap karya sastra yang ada.
2 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian apresiasi sastra?
2. Apa tujuan dari apresiasi sastra?
3. Apa manfaat dari apresiasi sastra?
4. Apasaja macam-macam pendekatan dalam apresiasi sastra?
5. Bagaimana contoh puisi yang berkaitan dengan pendekatan aresiasi sastra?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan pada makalah ini adalah
1. Mendekskripsikan pengertian apresiasi sastra.
2. Memahami tujuan dai apresiasi sastra.
3. Memahami manfaat dari apresiasi sastra.
4. Memahami macam-macam pendekatan dalam apresiasi sastra.
5. Menganalisis contoh puisi berdasarkan pendekatan dalam apresiasi sastra.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Apresiasi Sastra
Teori pendekatan sastra menurut Jacques Lacan dan Roland Barthes memiliki anggapan bahwa sebuah karya sastra, setelah hadir di tengah masyarakat pembaca, pembaca sendiri itulah yang akhirnya akan memberikan makna. Teori adalah pengetahuan sistematik yang menerapkan pola pengaturan hubungan antara gejala – gejala yang di amati.
Kata apresiasi berasal dari istilah latin, apreciatio yang artinya menghargai atau memperhatikan dari bahasa tersebut kata apresiasi diserap. Sedangkan, dalam Bahasa Inggris appreciation mengacu pada pernyataan menyadari, memahami, menilai, dan mengaresiasi yang dilanjutkan dangan evaluasi. Secara terminologi, apresasi adalah tindakan seseorang memberikan sesuatu ujian atau kekaguman. Apresiasi berarti mengenal, memahami, menikmati dan menilai.
Sastra dalam kamus besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian sebuah karya tulis yang dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki ciri keunggulan seperti keindahan dalam isi dan ungkapannya. Sastra adalah karangan atau ciptaan yang terkait pada nilai-nilai terbaik yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan banyak wawasan yang umum dengan cara yang khas. Pembaca sastra pasti mengintepretasikan teks sastra sesuai dengan pengetahuannya sendiri.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa apresiasi sastra memiliki pengertian suatu upaya menghargai dari hasil tulisan, ciptaan, karangan yang memiliki nilai-nilai terbaik dan bahasa yang indah dari sebuah pemikiran atau wawasan yang umum sehingga menciptakan sebuah sastra yang khas dan indah.
4 B. Tujuan Apresiasi Sastra.
Pengembangan pemahaman dan apresiasi terhadap karya sastra merupakan tujuan dari apresiasi sastra. Memahami dan mengapresiasi karya sastra, seperti puisi, prosa fiksi, teater, dan genre sastra lainnya, semakin mudah dengan adanya apresiasi sastra. Berikut ini adalah tujuan utama apresiasi sastra:
1. Memperluas budi pekerti (kepekaan emosional)
Sastra mengandung kebajikan dan kebenaran. Kepekaan perasaan akan diasah dengan rutin membaca dan bergaul dengan karya sastra.
2. Peduli dengan sesama
Karya sastra kapan dan dimana saja selalu berbicara mengenai kemanusiaan. dengan mengapresiasi karya sastra kepedulian terhadap sesama semakin tinggi
3. Memperkaya keterampilan bahasa
Kemampuan berbahasa pembaca, termasuk pemahaman terminologi, struktur kalimat, dan gaya penulisan, ditingkatkan melalui membaca dan mempelajari karya sastra.
Hal ini dapat meningkatkan kapasitas seseorang untuk komunikasi yang sukses.
4. Menghargai Seni Sastra
Menumbuhkan minat dan apresiasi terhadap buku sebagai salah satu bentuk seni.
Hal ini dapat menjadi titik awal untuk menyelidiki karya sastra lebih lanjut dan mendorong kemajuan sastra dalam kebudayaan.
5. Menumbuhkan sifat kemanusiaan (berperikemanusiaan)4
Tujuan terakhir dari apresiasi sastra adalah menumbuhkan sifat kemanusiaan karena tujuan apresiasi sastra kali ini sering kali memainkan peran penting dalam menumbuhkan empati, mengingatkan kita akan rasa kemanusiaan kita bersama, dan menyatukan orang- orang. Oleh karena itu, apresiasi sastra sangatlah penting.
4 Diana Gasong. Apresiasi Sastra Indonesia. (Yogyakarta: Deepublish: 2019) hal. 5
C. Manfaat Apresiasi Sastra
Menghargai karya sastra mempunyai banyak dampak positif bagi kehidupan seseorang, baik secara intelektual maupun pribadi. Berikut adalah beberapa manfaat utama mengapresiasi karya sastra:
1. Meningkatkan Imajinasi
Meningkatkan imajinasi memberikan banyak keuntungan dalam kehidupan seseorang, baik dalam hal pertumbuhan pribadi maupun dalam berbagai elemen keseharian. Seperti mamu memcahkan masalah, kreativitas yang meningkat, dan meningkatkan bakat seni dan daya ingat.
2. Meningkatkan Banyak Karya
Meningkatkan banyak karya dapat mempermudah mendapatkan lebih banyak efisiensi dan produktivitas, memiliki banyak keuntungan dalam banyak bidang kehidupan, khususnya dalam konteks pekerjaan, kesuksesan pribadi, dan pengembangan diri.
3. Mendukung Pengembangan Kemampuan Berbahasa Pembaca Sastra
Apresiasi sastra memiliki manfaat juga dalam bidang pengembangan kemampuan berbahasa. Hal ini terjadi karena proses apresiasi sastra melibatkan pemahaman mendalam terhadap bahasa dan penggunaannya dalam konteks karya sastra.
4. Meningkatkan Kesadaran Budaya
Dalam hal ini apresiasi sastra data meningkatkan kesadaran budaya, karena sastra sering kali mencerminkan nilai-nilai, norma-norma, sejarah, dan realitas sosial dari budaya tertentu. Contohnya ketika seseorang membaca atau mengamati karya sastra dari berbagai budaya.
5. Menumbuhkan Kreativitas dan Cita Rasa
Dalam pembuatan apresiasi sastra seseorang dapat menumbuhkan kreativitas dan cita rasa. Sehingga memperoleh lebih banyak efisiensi dan produktivitas memiliki banyak keuntungan dalam banyak bidang kehidupan, khususnya dalam konteks pekerjaan, kesuksesan pribadi, dan pengembangan diri.
6. Membantu Pengembangan Karakter.
6 Karena karya sastra seringkali mencerminkan dan menggambarkan individu yang rumit, baik dari segi kepribadian maupun perkembangan karakternya, maka apresiasi sastra dapat membantu perkembangan karakter seseorang.5
D. Macam-Macam Pendekatan Apresiasi Sastra 1. Pendekatan Parafratis
Pendekatan parafrastis adalah strategi pemahaman kandungan makna dalam suatu cipta sastra dengan jalan mengungkapkan kembali gagasan yang disampaikan pengarang dengan menggunakan kata-kata maupun kalimat yang berbeda dengan kata- kata dan kalimat yang digunakan pengarangnya. Tujuan akhir dari penggunaan pendekatan parafrastis itu adalah untuk menyederhanakan pemakaian kata atau kalimat seorang pengarang sehingga pembaca lebih mudah memahami kandungan makna yang terdapat dalam suatu cipta sastra.
Penerapan pendekatan parafrastis selain untuk mempermudah upaya pemahaman makna suatu bacaan, juga digunakan untuk mempertajam, memperluas dan melengkapi pemahaman makna yang diperoleh pembaca itu sendiri. Sebab itu, dalam pelaksanaannya nanti, pendekatan parafrastis ini selain dapat dilaksanakan pada awal kegiatan mengapresiasi sastra, juga dapat dilaksanakan setelah kegiatan apresiasi berlangsung.
Tujuan akhir dari penggunaan parafrasis itu adalah untuk menyederhanakan pemakaian kata atau kalimat seorang pengarang, sehingga pembaca lebih mudah memahami kandungan makna yang terdapat dalam suatu cipta sastra..
” Pagiku ” Nyanyian burung yang merdu Menghiasi langit-langit biru Di pagi hariku
Dengan menggendong ransel merah Ku siap membuka jendela dunia
Analisis :
Nyanyian burung yang merdu
Dalam hal ini menggambarkan suara burung berkicau dengan sangat merdu
Menghiasi langit-langit biru
Dalam hal ini penulis menjelaskan keindahan dibawah langit biru
Dengan menggendong ransel merah, ku siap membuka jendela dunia
Dalam hal ini penulis beranggapan dengan membawa ranselku berisi buku-buku peajaran, aku siap pergi ke sekolah untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya
2. Pendekatan Emotif
Pendekatan emotif dalam mengapresiasi sastra adalah suatu pendekatan yang berusaha menemukan unsur-unsur yang mengajak emosi atau perasaan pembaca. Prinsip dasar yang melatarbelakangi adanya pendekatan emotif yaitu pandangan bahwa cipta sastra merupakan dari karya seni yang hadir dihadapan masyarakat pembaca untuk dinikmati sehingga mampu memberikan hiburan dan kesenangan. Selain untuk menikmati keindahan, juga dapat berhubungan dengan masalah gaya bahasa, pola persajakan, penataan setting, penyampaian cerita, peristiwa, maupun gagasan tertentu yang lucu dan menarik.
Karangan Bunga
Ada tiga anak yang masih kecil Dalam langkah yang malu-malu Datang ke pekuburan Salemba Sore itu
Roestam Effendi dalam percikan perenungan misalnya, berbunyi: Ditengah sunyimenderu rinduku
Seperti topan. Merenggutkan dahan Mencabutkan akar,
Meranggutkan kembang kalbuku Kesimpulan
Dalam puisi ini dapat kita temukan pendekatan emotif yakni pada keindahan pengarang menggunakan bahasa untuk menyampaikan kepada si pembaca, bahwa dalam keadaan yang sunyi tersebut beiau merasakan rindu kepada seseorang yang amat sangat
8 sehingga rasanya seperti sebuah pohon yang dahannya direnggut serta akarnya yang dicabut pula oleh kekuatan angin topan
E. Contoh Puisi dan Analisis Pendekatan Apresiasi Sastra Kelas : II (Dua)
Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari
Sub Tema 1 : Tugasku Sehari-Hari di Rumah Pembelajaran 1
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan than dan kegiatannya, dan benda -benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Salam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi 3.3 Menentukan kosakata dan konsep 3.3.1 Menyebutkan isi teks berkaitan
tentang lingkungan geografis, dengan lingkungan geografis di kehidupan ekonomi, sosial, dan rumah dengan percaya diri.
budaya di lingkungan sekitar
dalam bahasa Indonesia atau 3.3.2 Memahami isi teks bacaan bahasa daerah melalui teks tulis, tentang lingkungan geografis di lisan, visual dan atau eksplorasi rumah dengan jujur.
lingkungan.
10 4.3 Melaporkan penggunaan kosakata 4.3.1 Membaca teks tentang
Bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil pengamatan tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di lingkungan sekitar dalam bentuk teks tulis, lisan, dan
visual.
lingkungan geografis di rumah dengan percaya diri.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Dengan mengamati denah rumah dan teks bacaan, siswa dapat menyebutkan isi teks berkaitan dengan lingkungan geografis di rumah dengan percaya diri.
 Dengan kegiatan tanya jawab, siswa dapat memahami isi teks bacaan tentang lingkungan geografis di rumah dengan jujur.
 Dengan bimbingan guru, siswa dapat membaca teks tentang lingkungan geografis di rumah dengan percaya diri.
D. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan  Pada awal pembelajaran, guru
mengkondisikan 10 menit siswa secara klasikal dengan mendeskripsikan ilustrasi dan menerangkan maksud isi teks bacaan yang merangkum kompetensi-kompetensi yang akan dipelajari dalam subtema 1.
 Siswa mengamati teks puisi yang menceritakan keadaan rumah dan teks yang menunjukkan tugas sehari-hari di rumah.
 Siswa diberi kesempatan mengamati dan menganalisis teks secara cermat.
 Gunakan rubrik pengamatan teks untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa.
10 menit
Inti Mengamati
 Guru membimbing siswa untuk mengamati puisi “Taman Bungaku”
 Siswa mengamati teks puisi “taman Bungaku
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengecek pemahaman siswa.
35 menit X 30 JP
12 (Mandiri: menumbuhkan rasa ingin tahu)
Berlatih
 Guru membimbing siswa untuk membacakan puisi beserta hasil pengamatannya.
 Kegiatan ini melatih siswa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepercayaan diri mereka.
Membaca
 Siswa membaca teks puisi dengan benar.
Guru memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membaca teks puisi dengan benar.
 Guru dapat menunjuk siswa secara bergantian untuk membaca teks puisi.
 Guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui isi bacaan. (Kegiatan Literasi)
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan/
rangkuman hasil belajar selama sehari.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo'a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
Penerapan Pendekatan dalam Pembelajaran
Taman Bungaku Taman Bungaku
Karya: Ni Komang Juniati
Bila Kupandang Hati pun senang Tamanku cantik Sangatlah menarik
Taman bungaku Berserilah selalu Jangan pernah kau layu
Karena aku akan bersedih sedu Oh angin dari segala rindu Mampirlah ke tamanku Sebarlah harum bungaku Ke segala penjuru
Analisis
Makna puisi Taman Bungaku adalah penulis mengungkapkan perasaan senangnya terhadap taman bunganya yang cantik dan menarik. Selain itu, penulis juga mengungkapkan harapan dan
perasaannya terhadap taman bunganya yang cantik.
Kata-kata Baik Pada Puisi Taman Bungaku
Tahukah kamu apa itu kata-kata baik? Jadi, maksud dari kata-kata baik adalah kata yang membuat senang dan bahagia (memberikan kesan baik). Dalam puisi Taman Bungaku, terkandung beberapa kata-kata baik antara lain sebagai berikut:
 Senang
 Cantik
 Menarik
 Rindu
 Harum
Cara Merawat Agar Taman Tetap Berseri
Cara agar taman tetap berseri adalah dengan merawat seluruh tanaman yang ada di dalamnya.
Langkah-langkah perawatan tersebut, antara lain sebagai berikut:
 Bunga-bunga di taman di siram secara teratur
 Rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman dibersihkan
 Pemupukan diperlukan agar bunga selalu mekar dan subur
 Apabila Taman Tidak Dirawat
Apa yang terjadi apabila taman bunga tidak dirawat? Hal yang terjadi adalah bunga-bunga di taman akan layu dan mati. Rumput-rumput liar akan tumbuh subur. Pada akhirnya, taman menjadi rusak terserang hama. Oleh karena itu, untuk menjaga keindahan taman, kita harus rajin merawatnya.
14 Cara atau Tips Merawat Taman Bunga
Beberapa tips atau cara dalam merawat taman bunga antara lain sebagai berikut:
 Beri pupuk secara teratur pada seluruh tanaman
 Ranting-ranting tanaman yang telah tua hampir mati dipangkas
 Rumput di sekitar tanaman dihilangkan
 Siram seluruh tanaman secara teratur Rima pada Puisi Taman Bungaku
Apa yang dimaksud dengan rima? Jadi, rima merupakan pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan atau secara singkat. Rima ialah pengulangan bunyi dalam kata atau suku kata yang ada dalam puisi.
Salah satu keindahan dari puisi taman bungaku ialah karena mempunyai rima yang indah di setiap bait puisinya. Berikut ini rima tersebut:
Rima Bait 1 Puisi Taman Bungaku
 Taman bungaku [a]
 Bila kupandang [b]
 Hatipun senang [b]
 Tamanku cantik [c]
 Sangatlah menarik [c]
Pada bait 1 puisi Taman Bungaku, penulis menggunakan teknik rima patah. Karena pada baris pertama, tidak ada persamaan bunyi pada baris lainnya. Sedangkan rima baris ke-2 sama dengan ke- 3. Begitu pula pada rima baris ke-4 sama dengan baris ke-5. Perhatikan persamaan rimanya.
 ... bungaku
 ... kupan-dang
 ... se-nang
 ...can-tik
 ...mena-rik
Rima Bait 2 Puisi Taman Bungaku
Berikut ini rima pada bait kedua puisi Taman Bungaku
 Taman bungaku [a]
 Berserilah selalu [a]
 Jangan pernah kau layu [a]
 Karena aku kan bersedih sedu [a]
Pada bait ke-2, pengarang puisi taman bungaku menggunakan rima rangkai. Apabila kata-kata yang berima terdapat pada kalimat-kalimat yang beruntun. Bentuk ini dapat kita jumpai dalam bentuk Syair dengan rumusnya, a – a – a – a ; b – b – b –b. Semua semua baris, di akhiri dengan huruf /u/.
Sehingga pola rimanya disebut a –a –a –a –a. Perhatikan bentuk rimanya.
 ... bunga-ku
 ... sela-lu
 ... la-yu
 ... se-du
Rima Bait 3 Puisi Taman Bungaku
Berikut ini rima bait ke 3 puisi Tama Bungaku:
 Oh angin dari segala rindu
 Mampirlah ke tamanku
 Sebarlah harum bungaku
 Ke segala penjuru
Pada bait ke-3 atau terakhir, rimanya sama dengan rima pada bait ke-2, yaitu rima rangkai. Pada bait ke-3, diakhiri dengan huruf yang sama pada setiap barisnya. Yakni huruf /u/. Penggunaan rima semacam itu akan membuat persajakan yang indah. Perhatikan rima bait ke-3.
 ...rin-du
 ... taman-ku
 ... bunga-ku
 ...penju-ru
Pesan Yang Terkandung Dalam Puisi Taman Bungaku
Ada banyak pesan yang terkandung di dalam puisi taman bungaku. Di antara pesan yang ingin disampaikan penulis adalah sebagai berikut:
 Taman yang asri membuat hati senang
 Jika ingin mendapatkan keindahan, maka kita harus berusaha membuat, memelihara, dan menjaganya.
 Orang lainpun akan senang dengan keindahan dari taman yang kita pelihara
16 BAB III
PENUTUP A. Kesimpulan
1. Apresiasi sastra memiliki pengertian suatu upaya menghargai dari hasil tulisan, ciptaan, karangan yang memiliki nilai-nilai terbaik dan bahasa yang indah dari sebuah pemikiran atau wawasan yang umum sehingga menciptakan sebuah sastra yang khas dan indah.
2. Apresiasi Sastra memiliki 5 tujuan yakni : memperluas budi pekerti (kepekaan emosional), peduli dengan sesame, memperkaya keterampilan bahasa, emnghargai seni sastra, menmbuhkan sifat kemanusiaan (berperikemanusiaan).
3. Untuk manfaat dari apesiasi sastra ada 6 yakni : meingkatkan imanjinasi, meninkatkan banyak karya, mendukung pengembangan kemampuasn berbahasa pembaca sastra, meningkatkan kesadaran budaya, menumbuhkan kreativitas dan cita rasa, dan membantu pengembangan karakter.
4. Pendekatan dalam apresias sastra ada empat macam yakni, pendekatan parafratis, emotif. Dalam makalah ini penulis memberikan contoh puisi dengan pendekatan parafratis .
5. Dalam makalah ini penulis memberikan contoh puisi yang ditujukan untuk siswa kelas 2 dengan tema tugasku sehari-hari dengan judul taman bungaku.
B. Saran
Dalam makalah ini yang berjudul “Pendekatan Dalam Apresiasi Sastra Di MI/SD”
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena keterbatasan pengetahuan dan juga kurangnya rujukan atau referensi yang ada. Kami berharap bagi para pembaca dapat memberikan kritik dan saran kepada kami guna menjadi acuan agar bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kami dan pembaca sekalian.
DAFTAR RUJUKAN
Fitriani, Rani Siti dkk. (2021) Ensiklopedia Bahasa dan Sastra Klasik, Pengertian Sastra Klasik.
Yogyakarta: Hikam Pustaka
Gasong, Diana. (2019). Apresiasi Sastra Indonesia. Yogyakarta: Deepublish
Kompasiana. Silvia Hutriannur. 10 Januari 2021. .Analisi Pendekatan Pragmatik dalam Puisi.
Diakses pada tanggal 10 September 2023. Dari https://shorturl.at/divU4.
Mijil.id. Shafa Amanda, 13 Juni 2023 Analisis Semiotic Puisi “Hatiku Selembar Daun” Karya Sapardi Djoko Damono”. Diakses pada tanggal 10 September 2023. Dari https://shorturl.at/LYZ69.
Nurgiyantoro, Burhan. (2018). Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Satinem dan Juwati. (2023). Apresiasi Puisi: Teori, Pendekatan, dan Aplikasi. Yogyakarta:
Deepublish digital
Scribd. Diva. 28 November 2022. Analisis Puisi “Hujan Bulan Juni “ melalui Pendekatan Ekspresif.” Diakses 10 September 2023. Dari https://shorturl.at/chkV7 .
Sukasih, Sri. (2022). Teori dan Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. Gorontalo: Ideas Publishing