MAKALAH KEPRAMUKAAN
SEJARAH PRAMUKA DI DUNIA DAN DI INDONESIA
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Semester 5 Pramuka Pembina: Drs. Bambang Suharyono
Disusun oleh:
1. Amallia Githa Dewi (03) 2. Fanella Balqist Aurellia (10) 3. Venushita Edgina Widhiantari (33)
XII MIPA 6
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KOTA KEDIRI
2021 / 2022
Kata Pengantar
Alhamdulillahirobbil Alamin, Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Atas izin Allah SWT, Kita semua diberikan hidayah, dan inayahnya, semoga allah SWT selalu membimbing kita dalam setiap perjalanan hidup kita. Aamiin. Sholawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita, nabi agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya diyaumul akhir nanti. Semoga kita termasuk umat yang mendapatkan syafa’atnya. Aamiin.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas akhir pramuka semester 5 yang berjudul
“Sejarah Pramuka di Dunia dan di Indonesisa”. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam mencurahkan segala pikiran, ide, gagasan, waktu dan tenaga dalam menyelesaikan makalah ini. Berbagai hambatan dan rintangan telah dilalui, maka dari itu
tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang memberi dukungan untuk kesuksesan makalah ini. Oleh karena itu
perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Roziq, S.Pd., M.Si selaku Kepala SMAN 3 Kota Kediri.
2. Bapak Drs. Bambang Suharyono selaku Pembina pramuka SMAN 3 Kota Kediri yang selalu memberikan pembelajaran, motivasi selama ini sekaligus pemberi nasehat, arahan, dan perbaikan dalam penulisan makalah ini.
3. Bapak/Ibu guru, Karyawan, serta seluruh Staf SMAN 3 Kota Kediri yang telah memberikan pendidikan, bimbingan, pengarahan dan pengetahuan serta dukungan dan motivasi yang luar biasa.
4. Teman-teman, yang selalu memberi dukungan dan menyemangati penulis.
5. Serta seluruh pihak yang telah mendukung, memberi motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak bisa kita sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari, bahwa makalah yang peneliti buat masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis dapat menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Daftar Isi
Tambahkan Tajuk (Format > Gaya paragraf) dan tajuk-tajuk ini akan muncul di daftar isi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non formal diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang karakter bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari - hari.
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat penulis rumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah pramuka di dunia dan di indonesia ? 2. Apa fungsi gerakan pramuka di Indonesia?
3. Apa saja yang menjadi prinsip gerakan pramuka?
4. Apa saja tingkatan dalam gerakan pramuka?
5. Bagaimana lambang gerakan pramuka ? C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah pramuka di dunia dan di indonesia 2. Mengetahui fungsi gerakan pramuka di Indonesia 3. Mengetahui prinsip gerakan pramuka
4. Mengetahui tingkatan dalam gerakan pramuka 5. Mengetahui lambang gerakan pramuka
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Pramuka di dunia
Untuk dapat memahami hakekat kepramukaan, kita perlu mempelajari sejarah berdirinya dan berkembangnya gerakan pramuka sedunia.kalau kita pelajari sejarah tersebut,kita tidak terlepas dari riwayat hidup pendiri kepramukaan sedunia yaitu “ROBERT STEVENSON SMYTH LORD BADEN POWELL OF GILWELL”.Pengalaman hidup beliau tercetus untuk mengeluarkan gagasan mengenai pembinaan para remaja di Negeri Inggris.Baden powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London.nama sebenarnya adalah ROBERT STEVENSON SMYTH, sedangkan ayah beliau seorang profesor geometri di Universitas Oxford yang meninggal ketika Stevenson masih kecil.pengalaman-pengalaman beliau ditulis dan dibukukan menjadi sebuah buku dengan judul “AIDS TO SCOUTING” yang sebenarnya memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik.Tuan William Smyth sebagai salah seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris Minta agar Baden Powell melatih anggotanya,lalu dipanggillah sebanyak 21 orang pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah negeri Inggris diajak berkemah dan berlatih di pulau“BROWNSEA” pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.Tahun 1910 Baden powell minta pensiun dari Tentara dengan pangkat terakhir Letjen.beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929.Baden powell menikah dengan “OLAVE ST CLAIR SOAMES” pada tahun 1912 dan dianugerahi 3 orang anak yang bernama : “FITTER HEATHER BETTY”. Baden powell meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri,Kenya,Afrika.
a.) Kepramukaan Sedunia
Pada awal tahun 1908 Baden powell selalu menulis cerita pengalaman sebagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. kumpulan tulisanya itu kemudian terbit sebagai buku “SCOUTING FOR BOYS” buku ini cepat tersebar ke seluruh Negeri Inggris. bahkan di Negara-negara lainya dan berdirilah di mana-mana. organisasi Kepramukaan yang semula hanya untuk anak laki-laki berusia Penggalang yang disebut
“BOYS SCOUT”.
Kemudian disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang diberi nama “GIRL GUIDES” atas bantuan adik Perempuan nya yang bernama AGNES dan kemudian diteruskan oleh Nyonya Baden powell.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia Siaga yang disebut “CUB” (anak serigala) dengan buku “THE JUNGLE BOOK” berisi cerita tentang “MOWGLI” anak didikan rimba (anak yang dipelihara di hutan oleh induk serigala) karangan “RUDYARD KIPLING” sebagai cerita pembungkus CUB tersebut.
Tahun 1918 Baden powell membentuk “ROVER SCOUT” pramuka usia Penegak untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun,tetapi masih senang giat dibidang kepramukaan.tahun 1922 Baden powell menerbitkan buku “ROVERING TO SUCCESS
” mengembara menuju bahagia yang berisi petunjuk bagi para pramuka penegak dalam menghadapi hidupnya,agar mencapai kebahagiaan.
B. Biografi Baden Powell
Pendiri Gerakan kepanduan, yaitu Robert Stephenson Smyth Lord Baden- Powell Of Gilwell, adalah seorang tentara Inggris yang merupakan lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 sampai 1898, BP sukses bertugas di India, Afghanistan, zulu dan Ashanty. Sebelum dan masa perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staf dari pasukan kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari pasukan berkuda, Afrika Selatan, dan letnan kolonel dari pengawal naga ke-5 (5th Dragoon Guards, 1897-1899).
Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan kota Mafeking (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor jenderal.
Baden-powell kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan jenderal. Dianugerahi gelar ksatria tahun 1909, kemudian menjadi pensiunan dari dinas militer pada tahun berikutnya. Bp membentuk The Boys Scouts di tahun 1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan The Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak-anak dan remaja putri.
● Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
● Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
● Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
● Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Bloemendaal, Belanda
● Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
● Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
● Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
● Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
● Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
● Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
● Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
● Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
● Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
● Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
● Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
● Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
● Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
● Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
● Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
● Tahun 2015 Jambore XXIII di Kirara-hama Yamaguchi Jepang
C. Sejarah Pramuka di Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan kepramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan November 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik
"Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk putra dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk putri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
a. Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepadan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional
Semesta Berencana. Dalam ketentuan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Presiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prop. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi serta menteri sosial Muljadi Djojomartono. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
b. Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.) Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja.
Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
2.) Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
3.) Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.
A. Prinsip Dasar Kepramukaan 1. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
· Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
· Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
· Peduli terhadap diri pribadi.
· Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
2. Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
3. Pada hakikatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prinsip Dasar Kepramukaan, dalam arti:
● Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya.
● Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
● Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik.
● Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia.
● Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
A. Tingkatan dalam Gerakan Pramuka
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.
● Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
● Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
● Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.
Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
● Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga.
● Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang.
● Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak.
● Kelompok umur 21 - 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega.
Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
B. Lambang Gerakan Pramuka
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
a. Bentuk dan Arti Kiasan
Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :
● Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.
Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsaIndonesia.
● Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsaIndonesia.
● Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
● Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
● Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata adalah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
● Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
b. Kiasan Dasar
● Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam Kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangannya yang mendorong kreativitas dan keikutsertaan dalam kegiatan. Kiasan Dasar tidak hanya menarik, menantang, dan merangsang tetapi harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi anggota muda dan anggota dewasa muda.
● Kiasan Dasar disusun atau dirancang untuk mencapai tujuan, dan sasaran pendidikan dalam Kepramukaan untuk tiap golongan serta merupakan proses Metode Kepramukaan yang bersifat tidak memberatkan anggota muda dan anggota dewasa muda tetapi memperkaya pengalaman
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden – Powell, seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boys Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris.
Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
A. Saran
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah dapat dibaca dalam website rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat di harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogkudera.blogspot.com/2013/10/makalah-sejarah-pramuka.html http://wayansumerta.blogspot.com/2012/01/makalah-pramuka.html
http://rizkihidayat09.wordpress.com/pramuka/biografi-2/biografi-baden-powell/
http://wahyu-pramuka262.blogspot.com/2012/10/sejarah-gerakan-pramuka-dunia.html